1

Pagar Bambu Ahli Waris SDN VII Cilalung Lewati BSD

Kabar6-Langkah pihak yang mengklaim sebagai ahli waris SD Negeri VII Cilalung, Jombang, disesali warga sekitar. Selain salah kaprah, ahli waris juga menyalahi batas area pemagaran.

Demikian disampaikan, Harun (61), pedagang warung makanan yang berada tepat didepan sekolah menceritakan bila  pagar yang dibuat ahli waris sebenarnya sudah melewati batas patok.

“Namanya BSD, bukan Bumi Serpong Damai. Tapi namanya Batas Sekolah Dasar,” kata pria paruh baya ini kepada Kabar6.com dilokasi sengketa, Jum’at (21/9/2012).

Menurut Harun, sebenarnya ada tiga
buah patok yang membatasi keduanya. Batas tengah tersebut berada persis dibagian kanan gerbang masuk sekolah. Sementara pagar yang dibuat ahli waris
melewati beberapa meter ke dalam lahan sekolah.

“Saya tahu persis karena waktu itu saya ikut membangun gedung sekolah sekitar tahun 1984-1985, makanya saya tahu persis,” akunya sambil memperlihatkan patok BSD berwarna putih yang dimaksud.

Akibat termakan usia, patok-patok tersebut kini sudah rusak. Keberadaanya, terang Harun, masih terlihat meski tidak begitu jelas. Ia menceritakan, saat pembangunan gedung sekolah, sebenarnya kala itu tidak ada pihak ahli waris yang mempersoalkannya.

“Kalau memang mau menseketakan lahan sekolah harusnya dari dulu, jangan sekarang baru ramai,” cetusnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Mathoda, mengatakan kalau sengketa kepemilikan lahan sudah berlangsung lama.

Sejak awal tahun 2012, pihak ahli waris sempat beberapa kali menyegel sekolah yang berdiri diatas lahan seluas 1.000 meter persegi tersebut.

Mereka mengklaim atas kepemilikan lahan itu dan meminta kompensasi atas lahan yang digunakan sebesar Rp 1 juta per meter.

Setelah melalui proses hukum, akhirnya pengadilan memutuskan kalau hanya sebagian lahan yang secara resmi dimiliki pemilik atas nama atas nama (alm) Nurdin Yahya.

“Sekolah ini (SDN Jombang VII) kan aset warisan dari pemerintahan
sebelumnya yang masih berstatus Kabupaten Tangerang. Makanya, awal
sengketa sebelumnya kami belum mengetahui secara persis,” terangnya dihubungi Kabar6.com secara terpisah.

Pemerintah Kota Tangsel, berjanji akan melakukan renovasi sekolah secara total dengan menambah jumlah kelas yang ada guna menampung jumlah murid. Untuk aksi pemagaran diluar patok, Mathoda mengaku belum meninjau ke lokasi.

“Kebetulan hari ini (Jum’at, 21/9/2012) masih padat jadwal, tapi besok pasti kami akan tinjau ke lapangan. Pemkot juga sudah membeli lahan untuk proses renovasi nanti,” paparnya.

Sementara itu, hingga sore hari pihak ahli waris belum dapat dikonfirmasi
terkait aksi pemagaran tersebut.(yud)

 




Dinas Pendidikan Tangsel Jamin, Belajar Diluar Kelas Tak Terulang

Kabar6-Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Mathodah, mengaku kaget dengan informasi adanya  puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jombang VII, di Jalan Jembar Jaya, RT 01/05, Kampung Cilalung, Jombang, Kecamatan Ciputat, terpaksa belajar di teras kelas.

“Masya Allah koq sampai begitu,” kata Mathodah, saat dihubungi Kabar6.com, Jum’at (21/9/2012).

Mathodah mengungkapkan, dirinya sudah menghubungi Komite SD Negeri VII Cilalung bernama Tabrani. Diperoleh penjelasan bahwa saat itu sedang dilakukan akreditasi untuk perbaikan ruangan kelas.

“Besok sudah tidak ada lagi yang belajar diteras. Hanya hari ini saja karena memang sedang ada perbaikan ruangan kelas,” ungkap Mathodah.

Secara terpisah, Abdul Aziz, salah seorang guru di sekolah tersebut menyayangkan sikap egois pihak yang mengklaim sebagai ahli waris SD Negeri VII Cilalung. Poppy, ahli waris sudah memasang pagar bambu melintang di jalan.

“Coba lihat saja pagar bambu dipasang dengan paku mengarah kesini. Memang tidak dipikirkan keselamatan anak-anak kalau sedang main terus tertancap paku,” jelas Aziz, ditemui Kabar6.com di pekarangan sekolah.

Aziz berharap, pihak yang mengklaim tak bersikap demikian tapi lebih arif. Jangan mengorbankan kepentingan peserta didik untuk menuntut ilmu hanya demi menggolkan keinginan pribadinya.

“Kalau dibilang kesal sudah diubun-ubun mas. Kasihan kan anak-anak mau belajar tapi terganggu. Padahal pasti anggota keluarganya ada yang sekolah disini juga,” sesalnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian ini menyusul disegelnya ruang kelas oleh pihak ahli waris almarhum H. Nurdin Yahya, yang mengklaim bahwa lahan yang diatasnya berdiri bangunan kelas IV dan V di SDN itu sebagai miliknya.

Pengamatan kabar6.com, para murid terpaksa melakukan kegiatan belajar secara berdesakan di teras depan kelas yang berukuran 180 CM x 400 CM. Meski jauh dari rasa nyaman, namun proses belajar mengajar tetap berlangsung.

“Kami tidak bisa belajar di dalam kelas, karena pintu kelas dipaku oleh ahli waris. Mereka mengklaim, lahan ruang kelas milik mereka,” kata Lia Sari, salah seorang guru kelas IV SDN Jombang VIII.

Dijelaskan Lia, sedianya kondisi itu sudah berlangsung sejak sepekan terakhir. Pihak ahli waris melarang aktivitas belajar dan mengajar dilakukan didalam kelas.

Sementara, Bintang, salah seorang siswi kelas IV mengaku bahwa sejak belajar di teras kelas dirinya tidak bisa menyimak pelajaran dengan baik. “Pokoknya tidak nyaman,” ujar Bintang.

Ya, saat ini di SDN Jombang VII menampung  370 murid yang dibagi dalam dua rombongan belajar, yaitu pagi dan siang hari dalam 4 ruang kelas.

Kondisi yang kini dialami puluhan siswa SDN Jombang VII kiranya mengundang prihatin dari kalangan orang tua murid. Orang tua berharap, pemerintah daerah setempat bisa turun tangan menyelesaikan persoalan sengketa lahan sekolah tersebut.

“Kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut. Pemerintah harus segera turun tangan. Kasihan para siswa bila harus terus belajar di teras kelas,” ujar Sri (34), salah satu orang tua murid.(yud/turnya)




Kelas Disegel, Puluhan Murid Belajar Diteras Kelas

Kabar6-Puluhan siswa Sekolah Dasar Negri (SDN) Jombang VII, di Jalan Jembar Jaya, RT 01/05, Kampung Cilalung, Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), terpaksa belajar di teras kelas, Jum’at (21/9/2012).

Hal itu menyusul disegelnya ruang kelas oleh pihak ahli waris almarhum H. Nurdin Yahya, yang mengklaim bahwa lahan yang diatasnya berdiri bangunan kelas IV dan V di SDN itu sebagai miliknya.

Pengamatan kabar6.com, para murid terpaksa melakukan kegiatan belajar secara berdesakan di teras depan kelas yang berukuran 180 CM x 400 CM. Meski jauh dari rasa nyaman, namun proses belajar mengajar tetap berlangsung.

“Kami tidak bisa belajar di dalam kelas, karena pintu kelas dipaku oleh ahli waris. Mereka mengklaim, lahan ruang kelas milik mereka,” kata Lia Sari, salah seorang guru kelas IV SDN Jombang VIII.

Dijelaskan Lia, sedianya kondisi itu sudah berlangsung sejak sepekan terakhir. Pihak ahli waris melarang aktivitas belajar dan mengajar dilakukan didalam kelas.

Sementara, Bintang, salah seorang siswi kelas IV mengaku bahwa sejak belajar di teras kelas dirinya tidak bisa menyimak pelajaran dengan baik. “Pokoknya tidak nyaman,” ujar Bintang.

Ya, saat ini di SDN Jombang VII menampung  370 murid yang dibagi dalam dua rombongan belajar, yaitu pagi dan siang hari dalam 4 ruang kelas.

Kondisi yang kini dialami puluhan siswa SDN Jombang VII kiranya mengundang prihatin dari kalangan orang tua murid. Orang tua berharap, pemerintah daerah setempat bisa turun tangan menyelesaikan persoalan sengketa lahan sekolah tersebut.

“Kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut. Pemerintah harus segera turun tangan. Kasihan para siswa bila harus terus belajar di teras kelas,” ujar Sri (34), salah satu orang tua murid.(turnya)

 




Tiga Hari Diperiksa Densus 88, Abay Dikembalikan ke Rumah

Kabar6-Setelah dijemput paksa dan diperiksa selama 3 hari oleh Detasemen Khusus (Densus) 88,
Saidil Akbar alias Abay (30), warga Pondok Pucung, RT 02/02, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) akhirnya dikembalikan ke rumahnya, Senin (17/9/2012).

Abay dikembalikan kepada pihak keluarga oleh tim Densus 88 melalui proses serahterima dilakukan Polsek Pondok Aren, Kamis (20/9/2012) malam.

Kapolsek Pondok Aren, Kompol Parmono menjelaskan, pukul 23.00 WIB, dua orang anggota densus 88 mendatangi rumah Abai, karena diindikasi memiliki hubungan dengan jaringan teroris.

“Jadi, selama tiga hari dibawa oleh tim densus, Abay hanya dimintai keteranga terkait kedekatannya dengan tersangka teroris Toriq,” kata Kapolsek lagi.

Namun, selama menjalani pemeriksaan, tim densus tidak menemukan keterlibatan Abay dalam kasus peledakan bom yang terjadi.

“Memang benar Abay pernah kenal dengan J. Tterjad namun itu sudah lama, waktu Abay belum menikah dan tinggal di Tanah sereal, Tambora, Jakarta Barat,”ungkapnya.

Lanjut Parmono, sebelum diserahkan ke keluarga, kepolisian mengundang pejabat terkait untuk menyaksikan serah terima tersebut.

“Sebelum serah terima kepihak keluarga, pihak kepolisian mengundang, Lurah, RW,RT dan Keluarga untuk menandatangani serah terima kepulangan Abay, Kita memanggil semuanya sebagai saksi,” ungkap Parmono.

Saat serah terima Abay kepihak keluarga, Abay disambut haru istri dan keluarganya, yang sudah menanti selama tiga hari tanpa kabar.

Saat ditemui dirumahnya, Nurlela istri Abay mengatakan, sangat senang suaminya bisa datang berkumpul lagi. “Saya yakin kalau suami saya tidak bersalah, ini hasilnya bahwa suami saya dipulangkan,” ungkapnya. Kamis (20/9/2012).

Nurlela menceritakan, suaminya dipulangkan Pukul 23.00 disambut pihak keluarga.” Alhamdulilah sudah pulang dan bisa berkumpul lagi bersama anak-anak,”ungkapnya sambil menyiapkan makan siang suaminya, kepada kabar6.com.(PArauhutan Gultom)




Satu Calon Kandidat KNPI Tangsel Muncul ke Permukaan

Kabar6-Tak ingin kalah dengan “saudara tua” Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tangerang. Para kandidat calon ketua di Tangerang Selatan (Tangsel) masih ‘tiarap’ dan hanya satu yang menyatakan bersedia maju.

“Baru Aay yang bilang ke saya dan gaungnya udah kedengaran. Yang lain masih tiarap,” kata salah satu tokoh KNPI Tangerang, Chaerudin, kepada Kabar6.com disela-sela kegiatan pelatihan budidaya ikan air tawar di Cianjur, Jawa Barat, kemarin.

Chaerudin memprediksi masih ada calon kandidat lainnya yang berniat maju. “Seperti tahun lalu. Sudah mendekati hari H (Musda KNPI Tangsel) pasti ada yang muncul,” ujarnya.

Perlu diketahui, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KNPI Kota Tangerang juga dijadwalkan akhir tahun ini juga akan menggelar musyawarah daerah (Musda) ke-VI. Bahkan, Kota Tangerang dalam waktu dekat telah menetapkan nama peserta yang lolos dan layak bertarung dalam memperebutkan posisi nomor 1 di lembaga tersebut.

Sama halnya seperti seperti DPD KNPI Kota Tangsel yang dijadwalkan akan menggelar Musda ke-II periode 2012-2015. Bedanya, para kandidat di daerah hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini masih tiarap.

Dari ketiga nama kandidat yang maju, baru atas nama Aay Samudra  menyatakan diri siap berkompetisi. Ketua Umum Barisan Muda Betawi (BMB) tersebut beralasan, pengajuannya ini didasari demi pemuda yang relegius dengan merestorasi peradaban signifikan di Kota Tangsel.

“Sesuai dengan Undang-undang 51 tahun 2008 tentang terbentuknya Kota Tangsel dengan tujuan memajukan masyarakat. Maka dari pada itu, saya selaku pemuda Tangsel akan siap mnghantar pembangunan baik di lini smua sektor,” janji Aay, saat dihubungi Kabar6.com melalui layanan Blackberry Massenger, Kamis (20/9/2012).

Aay menyatakan, akan selalu bersinergi dengan pemerintahan agar terwujudnya pemuda-pemuda kreatif dan kompetitif. Keberadaan dan peranan wadah KNPI mendatang idealnya harus dapat dirasakan oleh semua unsur masyarakat.

Dia juga ingin mendorong agar pemuda dan pemerintah bisa saling bahu-membahu membenahi daerah penyangga ibukota ini. Tanpa ada jalinan dari kedua pihak, menurut Aay, mustahil cita-cita pemekaran daerah melalui otonomi khusus bisa tercapai.

“Harus satu bahasa antara pemuda dengan pemerintah daerah. Program pemerintah berjalan dan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan lebih baik. Sinergisitas itu harus,” ujar mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) ini.

Dia berharap, pembangunan seluruh wilayah Kota Tangsel dapat terwujud dengan baik dalam pertengahan tahun 2013 mendatang. Sarana pendidikan sekolah yang butut, jalan yang rusak tinggal 25 persen lagi.

“Baik RSUD-nya pun demikian. Pokoknya untuk kemajuan Tangsel saya siap maju terus,” ujar Aay. (yud)




Calon Kandidat KNPI Tangsel Masih ‘Malu Kucing’

Kabar6-Bursa pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) II Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai hangat diperbincangkan tapi para calon kandidat masih “malu-malu kucing”.

“Informasi yang saya terima langsung saat pamit mau maju (calon ketua) udah tiga orang,” kata salah satu tokok pemuda di Tangsel, Chaerudin, kepada Kabar6.com di Green Ville, Cianjur, Jawa Barat, kemarin.

Namun, mantan Camat Serpong ini enggan menjelaskan ketiga kandidat tersebut dengan alasan menjaga sesuai permintaan kandidat calon (privacy). Menurutnya, ketiga orang tersebut (mistery quest) memiliki kans yang sama untuk bisa maju.

Intinya, lanjut Chaerudin, siapa pun yang kedepannya bisa menduduki kursi sebagai orang nomor satu di induk OKP dan Ormas ini bisa memajukan Kota Tangsel. Serta mampu bersinergi dengan pemerintah daerah dalam melanjutkan roda pembangunan.

“Sebab, kalau organisasi tanpa dana itu non sense. Kedua, mapan pun bisa meluangkan waktu sedikit untuk minimal  bicara dipengurus harian dulu. Yang tidak kalah penting mau kerja,”

“Kalau alasan maju untuk organisasi itu sudah mutlak dan normatif. Sebab peran
pemuda dituntut di daerah yang lagi membangun seperti di Tangsel. Berubah Warna, jangan warna gelap,” tegas Chaerudin.

Chaerudin menambahkan, sosok calon ketua KNPI harus bisa menterjemahkan program pemerintah. KNPI itu menurutnya harus diisi oleh orang-orang yang terlatih dan terdidik.

“Di Tangsel ini terlalu banyak OKP, ada 78. Makanya bukan hal mudah, tapi bisa kalau ada kemauan agar pemuda kedepannya lebih baik,” pesan Chaerudin. (yud)

 




Pelaku Wirausaha Perikanan Dapat ‘Angin Segar’

Kabar6-Bagi Anda warga Kota Tangerang Selatan yang telah atau berminat mengembangkan wirausaha dibidang perikanan. Pemerintah daerah setempat telah menjanjikan harapan sektor perikanan menjadi bisnis menjanjikan.

“Komoditi ikan hias di Tangerang Selatan sudah ada pasarnya ikan higienis,” jelas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Zainal Aminin, kepada Kabar6.com di Green Ville, Cianjur, Jawa Barat, awal pekan ini.

Zainal menjelaskan, pasar ikan higienis yang ada saat ini terletak tepat didekat pasar Modern BSD. Ditempat tersebut, berbagai ikan air tawar dapat mudah dijumpai.

Pasar ikan higienis untuk sementara waktu menurutnya masih disatukan dengan area kantor Distanpangan. Hal ini, kata Zainal, karena masih terbentur pada keterbatasan anggaran yang ada.

“Balai benih ikan tawar akan segera dibangun dan nantinya akan disatukan dengan pasar ikan higienis,” kata mantan Kepala Dinsosnakertrans dan Disdukcapil ini.

Berdasarkan pengamatan Kabar6.com dilapangan, area tambak-tambak ikan di Tangsel semakin tergerus pertumbuhan perumahan dan pusat perbelajaan. Kondisi ini membuat sektor perikanan ‘mati suri’ dan kalah dengan real estate.

Menanggapi hal tersebut, lanjut Zainal, para pemuda yang mengikuti pelatihan budidaya ikan air tawar tak perlu khawatir. Pemerintah daerah berjanji akan terus mengoptimalkan bidang perikanan sebagai sektor menjanjikan kedepannya.

Selain dengan memberikan pelatihan kepada kelompok-kelompok yang telah menjadi binaan. Juga diberikan bantuan modal usaha berwirausaha budidaya ikan air tawar dan hias.

“Tentunya pembangunan juga harus sesuai dengan MDG’S (Millennium Development Goals. Ini pelatihan dan pembinaan ini bisa jadi pengentasan kemiskinan dan peran pemuda agar bagaimana pemuda itu agen perubahan ya dengan pemberdayaan pemuda,” papar Zainal.

“2014 akan dipecah, Badan Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian akan dipisah. Sekarang kan terlalu kegemukan,” tambahnya. (yud)




Pajak KIR di Tangsel Diklaim Hampir Lampaui Target

Kabar6-Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengklaim bila pajak uji kelaikan kendaraan bermotor (KIR) hampir tercapai. Mengacu pada target yang ditetapkan sebesar Rp 1,1 milliar.

“Per Agustus kemarin pajak KIR sudah dapat 88,66 persen,” ungkap Kepala Bidang Angkutan Umum, Wijaya Kusuma, kepada wartawan, Kamis (20/9/2012).

Wijaya menjelaskan, berdasarkan ketentuan yang telah disepakati antara pihak ekskutif dan legislatid di tahun anggaran 2012. Lumbung pajak dari sektor KIR harus mencapai Rp 1,1 milliar.

Kini hasil pencapaian yang diperoleh dari pajak KIR sudah memperoleh Rp 975 juta. Artinya, lanjut Wijaya, pihaknya hanya tinggal mengumpulkan uang pajak sekitar Rp 125 juta.

“Masih ada empat bulan kedepan, kita optimis target bakal tercapai,” klaim Wijaya.

Wijaya mengutarakan, setiap hari pihaknya melayani uji KIR yang mayoritas merupakan mobil angkutan umum sebanyak 60-70 unit.

Pemberlakuan payung hukum Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah Bidang Dishubkominfo, dinilainya juga menjadi faktor penentu perolehan pajak KIR meningkat dari sebelumnya.

Banyaknya kendaraan setiap hari yang masuk uji KIR lantaran efektifnya operasi atau razia kendaraan angkutan umum dengan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian. “Razia kendaraan angkutan umum yang tidak melakukan perpanjangan KIR cukup efektif,”

Pemilik kendaraan juga, sambung wijaya menghimbau untuk mengikuti proses uji KIR sesuai prosedur. Jangan sampai saat pengurusan lewat perantara atau calo.”Kita berikan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” janji Wijaya. (yud)




Jatuh & Terlindas Kereta Api, Pria Paruh Baya Tewas

Kabar6-Sesosok mayat pria tanpa identitas menghebohkan warga Jalan Cendrawasih, Kampung Sawah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (20/9/2012).
Kuat dugaan, pria malang berusia sekitar 30 tahun itu merupakan korban terjatuh dari kereta api, sebelum kemudian terseret dan terlindas.

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Sholeh (30), warga setempat.

“Pukul 15.00 WIB saya sedang memperhatikan kereta yang lewat dari Serpong menuju Tanah Abang. Dan, saya terkejut sewaktu melihat ada tubuh terjatuh dan terseret hingga terlindas kereta api,” ujar Sholeh.

Kapolsek Ciputat Kompol Alip, membenarkan kejadian tersebut. “Ya kami sudah panggil ambulan untuk mengevakuasi korban sedangkan jenazah langsung dibawa ke rumah sakit fatmawati sambil menunggu pihak keluarga korban karena tidak ada identitas yang kami temukan,” terang Alip.(Turnya)




100 Pemuda di Tangsel Peroleh SIM A Gratis

Kabar6-Sebanyak 100 pemuda mendapatkan pelatihan stir mobil dari Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangerang Selatan. Bahkan 30 orang diantaranya telah dipersiapkan mengisi lapangan pekerjaan.

“Masalah Pengangguran menjadi perhatian ibu Walikota,” kata Sekretaris Dinsosnakertrans, Dewanto, di Gedung Aula kecamatan Serpong Utara, Rabu, 19 September 2012.

Dewanto menjelaskan, program engentasan kemiskinan menjadi agenda utama Pemerintah Daerah. Sebab, pengangguran berimplikasi kuat pada bertambahnya masalah sosial ditengah masyarakat.

Oleh karena itu pada tahun anggaran 2012 ini, Pemerintah Kota Tangsel memperbanyak program pelatihan. Salah satunya seperti pelatihan stir mobil gratis bagi pemuda yang belum berkesempatan mengisi lapangan pekerjaan.

“Karena banyaknya pengangguran bisa menjadi pemicu banyak masalah. Mulai masalah sosial sampai hukum dan kriminalitas,” jelas Dewanto.

Dewanto mengatakan, di daerah penyangga ibukota ini angka pengangguran cenderung terus bertambah. Jumlahnya mencapai 54 ribu orang. Hal ini disebabkan Kota Tangsel masih menjadi daerah tujuan untuk mencari kerja bagi kaum urban.

Melalui kegiatan tersebut, tambah Ddewanto, diharapkan jumlah pengangguran yang ada akan terus menurun. “Kami terus berupaya agar para pencari kerja ini memiliki skil supaya bisa terserap oleh dunia kerja,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinsosnakertrans Kota Tangsel, Suyatman Ahmad, mengungkapkan, dari 100 orang peserta pelatihan. 30 orang diantaranya langsung mengisi lapangan pekerjaan.

“100 orang ini selain dapat pelatihan nyetir mobil juga dapat SIM A gratis. Malahan 30 orang sudah ditunggu perusahaan yang kerjasama dengan Pemkot,” ungkap Suyatman.

Para peserta ini, tambah Suyatman, selama enam hari kedepan harus mengikuti pemusatan latihan. Yakni, pelatihan teori tertulis dan dilanjutkan dengan praktek. Mereka berasal dari tujuh wilayah di masing-masing kecamatan.

“Karena masing-masing wilayah yang mengetahui kondisi warganya. Tidak sulit untuk ikut, cukup mengisi formulir pendaftaran disetiap wilayah dan tentunya kuota hanya 100 orang,” tambahnya. (yud)