1

Razia di Jalan Raya Jombang, 10 Motor Ditilang 2 Diamankan

Kabar6-Ratusan pengendara sepeda motor terjaring razia cipta kondisi, yang gelar oleh Kepolisian Sektor Pondok Aren di Jalan Raya Jombang, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Jum’at (27/7/2012).

Razia digelar dalam rangka mengantisipasi merebaknya tindak kriminalitas serta maraknya remaja yang melakukan balapan liar selama pelaksanaan bulan ramadhan.

Dalam razia itu, polisi menjatuhkan 10 sanksi tilang kepada pengendara karena tidak melangkapi diri dengan atribut berlalu lintas serta tidak memiliki Surat Ijin Mengumudi (SIM) saat berkendara.

Sedangkan dua sepeda motor yang kedapatan tidak dilangkapi dengan surat-surat kenderaan, terpaksa digelandang ke Mapolsek guna pengusutan lebih lanjut.

“Selain memberikan rasa aman kepada masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa, razia ini juga bertujuan untuk mendisiplinkan masyarakat dalam berkendara,” ujar Aiptu Hasbi, petugas Pawas Polsek Pondok Aren.(tur)




Rumah Kontrakan Terbakar, Pedagang Bakso Gagal Lebaran

Kabar6-Niatan Toto (38) untuk berlebaran di kampung halamannya membawa segepok uang pupus sudah. Sebab rumah kontrakannya di jalan H Nurman RT 03/08, Pamulang Barat, kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, ludes diamuk si jago merah akibat hubungan arus pendek listrik.

Menurut keterangan Toto, dirinya belum lama tiba di rumahnya usai berbelanja ke pasar dan menyiapkan keperluan dagangan bakso di warung miliknya. Saat tengah bercengkrama dengan tetangga, tiba-tiba Toto mendengar suara mencurigakan dari dalam rumahnya.

“Kejadian sekitar jam 12 siang saya baru datang. Pas ada suara asbes jatuh saya masuk ga taunya api sudah gede di tembok,” kata Toto, ditemui Kabar6.com dengan raut pilu memandangi rumahnya.

Melihat kobaran api sudah semakin membesar, Toto langsung berteriak meminta pertolongan. Teriakan pria bertubuh kecil ini mengundang perhatian warga sekitar. Mereka berjibaku berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

“Anak-anak dan istri saya lagi pulang kampung di Jawa Tengah. Ga tau gimana lebaran besok kalau kena musibah begini. Tabungan saya didalam rumah jutaan habis terbakar,” ujarnya lirih seraya pergi meninggalkan kerumunan warga.

Ditempat yang sama, Efrizal, tetangga yang berada tepat didepan rumah korban menyesalkan petugas pemadam kebakaran yang datang terlambat.

Kobaran api tidak sampai merembet ke pemukiman lainnya setelah warga gotong-royong memadamkan api dengan air di ember dan selang.

Menurut Efrizal, korban tinggal bersama lima orang anaknya yang juga turut membantu berdagang.

“Salah yang hubungi pemadam juga siy karena kelamaan. Tapi mau gimana lagi, kita semua tadi panik jadi ga kepikiran mau nelpon pemadam kebakaran,” jelas Efrizal.

Kapolsek Metro Pamulang, Komisaris Muhammad Nasir, mengatakan, msibah kebakaran diakibatkan oleh hubungan arus pendek listrik. Pihaknya telah mengumpulkan sejumlah keterangan dari pemilik rumah dan saksi mata lainnya.

“Ini tabung gas melon (3 kilogram) kita amankan dan tidak sempat meledak. Mobil pemadam kebakaran yang datang ada 5 unit, termasuk bantuan dari Lebak Bulus,” terang Nasir dilokasi perkara. (ymw)




Polisi Gadungan Ditangkap, 2 Softgun Bareta Disita

Kabar6-Seorang penipu yang kerap beraksi dengan modus mengaku sebagai anggota polisi, akhirnya ditangkap petugas Polsek Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (26/7/2012).

Tersangka Bambang Julianto als Bayu Nugraha als M. Ali (39), diringkus di dirumahnya, Jalan Musyawarah, RT 04/06, Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Tangsel.

Kapolsek Ciputat, Kompol Alip mengatakan, penangkapan tersangka mengacu pada laporan Sunardi (27), warga Jalan Bulak Raya, RT 002/002, Kelurahan Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangsel.

Sebelumnya, Sunardi yang kehilangan sepeda motor justru ditipu jutaan rupiah oleh pelaku, dengan modus berpura-pura sebagai polisi yang akan mencarikan sepeda moror korban yang hilang.

“Jadi, begitu mendapat kabar dari korban terkait keberadaan pelaku, kami langsung bergerak dan bertindak meringkusnya,” ujar Kapolsek.

Dari tangan pelaku, polisi juga menyita barang bukti 1 stell Pakaian Dinas Harian (PDH) Polri dengan pangkat IPTU lengkap berikut atributnya.

Satu buah jaket Diktukba Polri XXV SPN Lido Bantamal, 2 senpi soft gun jenis Baretta (merk Kjworks made in Taiwan), Revolver (seri 708 merk Taiwan) dan 4 gas (co2) Umarex.(Turnya)

Caption Foto: Kapolsek Ciputat Kompol Alip tengah menunjukkan tersangka polisi gadungan yang diamankan.(Turnya)




Kasus KDRT di Tangsel Ibarat Fenomena Gunung Es

Kabar6-Kekerasan yang menimpa perempuan dan anak ternyata masih sering terjadi di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel). Bahkan, jumlahnya mengalamin peningkatan dalam beberapa tahun belakangan ini.

Sepanjang Januari-Mei 2012 saja, tercatat dalam sebulan rata-rata ada 10 aduan masyarakat terkait kekerasan yang dialami perempuan dan anak di wilayah hukum Polres Kota Tangerang.

Ketua Pusat Advokasi Hukum dan Ham (Paham Indonesia), Sabaruddin mengatakan, meningkatnya KDRT tersebut salah satunya akibat  diberlakunya Undang-Undang nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.

“UU No 23 Tahun 2004 ini memang terbilang baru, sehingga kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya pun belum terlalu menjiwai spirit dan subtansinya,” katanya usai audensi dengan DPRD Kota Tangsel, Kamis (26/7/2012).

Dari angka kasus kekerasan dalam keluarga yang tercatat di Polres Tangerang sejak bulan Januari hingga Mei 2012, persentase  peningkatan terjadi dalam setiap bulannya.

Secara keseluruhan, kata Sabarudin, kasus KDRT yang terjadi sebanyak 31 pelapor, lima kasus diantaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri dan dianggap memenuhi syarat penuntutan atau yang sering disebut dengan istilah P21.

Tapi, lanjut dia, sisanya 20 berkas kasus tindak tersebut, terpaksa dihentikan akibat sejumlah alasan yang sebagian besar tidak cukup bukti atau pihak pelapor melakukan penarikan pengaduan.

“Yang dihentikan penyidikannya cenderung pada kasus yang berhasil dimediasi di tingkat penyidik dan antara pengadu dengan teradu bisa didamaikan serta kembali rujuk,” katanya.

Sabarudin mencontohkan, kasus KDRT warga Serpong yang melaporkan kisah kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan suaminya. Dalam kasus ini, katanya, hidung korban KDRT tersebut mengalami luka patah.

Pelaku sendiri  dilaporkan istrinya ke Polres Tigakraksa atas perbuatan kekerasan dalam rumah tangga, dengan melakukan pemukulan di bagian wajah. Namun kasus penganiayaan tersebut sampai saat ini belum ada kejelasan dari pihak kepolisian.

“Kami sudah laporkan kasus ini kepihak kepolisian polres Tigaraksa. Namun selama 3 bulan ini kasus tersebut tidak ada kejelasan, polisi menanggap kasus ini ringan. Apa yang sebenarnya pola pikir penyidik dalam kasus tersebut,” katanya.

Lebih lanjut Sabaruddin mengatakan, bentuk antisipasi pihak kepolisian untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan yakni dengan cara turun melakukan pembinaan serta penyuluhan.

Diharapkan, muncul kesadaran masyarakat untuk menghargai hak-hak perempuan sehingga tidak muncul kekerasan yang mengakibatkan permasalahan sampai mengarah ke tindak pidana.

“Ada baiknya Tangsel mencontoh seperti Kota Bekasi yang UNI PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) banyak diisi oleh penyidik polwan, agar secara psikologis mereka lebih bisa diharapkan dalam perlindungan terhadap perempuan” pungkasnya.

Sementara itu, Fitria Delifa, salah seorang korban kekerasan dalam rumah tangga menuturkan, ketidaktahuan akan hak dan buta hukum yang menyebabkan perempuan kurang dilindungi baik pada saat mengalami kekerasan maupun saat memproses di kepolisian.

Dokter yang saat ini bekerja disalah satu Puskesmas di Setu ini juga menambahkan, bahwa KDRT adalah perkara laten. Angka angka dikepolisian hanyalah fenomena gunung es saja, karna pada kenyataannya, korban yang tidak melapor jauh lebih banyak.(evan)

 




Ruang Kelas Rusak, Siswa SDN Pondok Jaya 01 Belajar Siang

 

Kabar6-Akibat kerusakan ruang kelas, jam belajar ratusan siswa di Sekolah Dasar Negeri  (SDN) Pondok Jaya 01, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), terpaksa dirubah menjadi siang hingga sore hari.

Padahal, Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany sebelumnya telah menghimbau agar seluruh kegiatan belajar sekolah dasar (SD) dilakukan pada pagi hari.

Kepala SDN Pondok Jaya 01, Kelurahan Pondok Jaya, Abdul Oji mengaku terpaksa merubah jam belajar ratusan siswa di SDN itu dari pagi menjadi siang, karena keterbatasan ruang kelas.

“Kami berharap ruang kelas yang rusak bisa segera diperbaiki, agar tidak ada lagi siswa di SDN ini yang belajar siang hari,” ujar Abdul Oji, Rabu (25/7/2012).

Menurut Oji, untuk menjadikan seluruh siswa di SDN itu bisa belajar pada pagi hari, pihaknya masih membutuhkan sekitar 15 ruang kelas lagi.

“Sekarang baru ada 7 ruang kelas. Jadi, kami masih kekurangan 8 ruangan lagi untuk menjadikan siswa seluruhnya masuk pagi,” ujarnya.

Ya, SDN Pondok Jaya 01 berdiri diatas lahan seluas 4.000 meter, yang lokasinya digabung dengan SDN Pondok Jaya 03.

Saat ini, kondisi seluruh ruang kelas di SDN itu dalam kondisi rusak parah, karena sudah 10 tahun terakhir tidak pernah direnovasi oleh pemerintah.

Sesuai janji Dinas Pendidikan Tangsel, usai lebaran tahun ini akan dilakukan perbaikan terhadap seluruh ruangan kelas yang rusak di dua SDN tersebut.

“Kami sudah dapat pemberitahuan dari Dinas Pendidikan, bahwa sekolah ini akan segera diperbaiki secepatnya. Semoga, perbaikan bisa benar-benar terealisasi,” ujar Oji sembari berharap sekolah itu juga diberi fasilitas mobil dinas dari pemerintah setempat.(turnya)




Target Zakat Tangsel 2012 Capai Rp 2 Milyar

Kabar6-Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) setiap bulannya menerima zakat sebesar Rp 45 juta dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat. Pada tahun 2012 ini target yang ingin dicapai dari perolehan zakat sebesar Rp 2 Milyar.

Demikian hal tersebut disampaikan Ketua Bazda Kota Tangsel, Endang Saefudin, di kantornya, Rabu, (25/7/20012). “Hasil dari zakat fitrah akan kita salurkan kepada yang mendapat berhak,” ungkap Endang.

Dia menjelaskan, target perolehan yang telah ditetapkan pada tahun 2012 ini meningkat dari periode sebelumnya. Tahun 2009, menurut Endang, target zakat sebesar Rp 500 juta dan tahun 2010 target Rp 1,1 Milyar serta tahun 2011 target mencapai Rp 1,7 miliar.

“Setiap tahun target kita tingkatkan, karena potensinya cukup besar,” ujar Endang. Pihaknya juga telah menetapkan untuk zakat fitrah dikenakan Rp 25 ribu atau 3,5 liter beras. Sedangkan, lembaga ini telah menyebarkan 750 ribu ku[pon kepada Muzakki (pemberi zakat-red).

Meski demikian, sambung Endang pengumpulan zakat bukan tanpa hambatan. Bahkan, pengumpulan zakat dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) tidak maksimal. Hal tersebut dikarenakan masyarakat memberikan zakat memakai pola lama, diantaranya zakat diberikan ke guru ngaji dan dukun beranak.

Kemudian, banyaknya lembaga zakat selain BAZDA yang membuka layanan zakat bagi warga. “Meskipun kondisinya seperti itu, kita tetap maksimal dalam mengumpulkan zakat,” katanya.

Bazda Kota Tangsel, kata Endang di tahun 2011 telah menyalurkan zakat yang terkumpul sebesar Rp 1,6 miliar. Penyaluran tersebut dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama pada bulan Februari-Maret.

Sedangkan, tahap kedua Mei-Juni. Penyaluran zakat diantaranya untuk bedah rumah, bantuan kesehatan, bantyuan pendidikan (beasiswa-red), bantuan gurungaji dan TPA/TPQ, bantuan muallaf dan dhuafa serta bantuan untuk peningkatan sarana ibadah.

“Bahkan, saat ini semua dinas dilingkup Pemkot Tangsel setiap bulannya memberikan zakat sebesar Rp 45 juta,” ujarnya. Menurutnya sejauh ini kesadaran masyarakat Tangsel untuk berzakat memang sudah bagus, walaupun masih banyak yang berzakat dengan masing-masing.(ymw)




Sampah Pasar Ciputat Berserakan Memenuhi Jalan

Kabar6-Pemandangan dan bau tak sedap kembali terjadi di pasar tradisional Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Selain dipenuhi pedagang kaki lima di badan trotoar, kini separator pemisah jalan sudah dipenuhi sampah.

Pengamatan langsung Kabar6.com di lapangan, arus lalu lintas dari jalan Arya Putera menuju Raya Ciputat dan sebaliknya tersendat. Kendaraan roda empat dan dua yang melintas harus memperlambat laju mesin karena kondisi ruas jalan padat merayap.

“Sampahnya sudah bukan menumpuk lagi bang. Tapi udah berserakan, seminggu lebih kondisinya seperti ini,” kata Arul, penjaga toko mas Sinar Berlian yang ditemui Kabar6.com, Rabu, 25 Juli 2012.

Kondisi tersebut, kata Arul, menimbulkan aroma tak sedap dari bau sampah yang berserakan. Menurutnya, sampah tersebut selain berasal dari pedagang di sekitarnya juga bawaan dari buruh pengangkut sampah.

Meski pun setiap harinya sudah diangkut, tapi hanya sebagian kecil dan sisanya berserakan dibadan jalan. “Tau sendiri lah bau sampah seperti gimana. Orang naik motor juga sering jatuh, kan sampah sayuran licin,” ujar warga yang bermukim di Bhakti Ujung, kelurahan Kedaung, Pamulang. (ymw)




Awas, Makanan Mengandung Pewarna Tekstil Beredar Dipasaran

Kabar6-Inspeksi mendadak (Sidak) petugas gabungan di pasar Delapan Alam Sutera, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan berhasil menemukan makanan yang mengandung zat pewarna pakaian. Masyarakat diimbau agar waspada dan selektif didalam memilih makanan yang beredar bebas di pasaran.

“Hasil pengujian ditemukan makanan jenis permata dan pacar cina mengandung zat pewarna pakaian,” ungkap Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman, Dinas Kesehatan, Anton Wibawa, kepada Kabar6.com, Rabu (25/7/2012).

Anton menjelaskan, kedua makanan tersebut setelah diuji klini mengandung pewarna tekstil Rhodamin B. Menurutnya, bila makanan yang dikonsumsi mengandung zat kimia tersebut, maka dapat menjadi pemicu untuk terjadinya kanker (karsinogenik).

Sementara untuk jenis makanan yang lainnya, lanjut Anton, seperti kolang-kaling, daging ayam potong masih aman dikonsumsi. Dia menyarankan, sebelum membeli produk makanan kemasan agar memperhatikan label dari Badan Pengawasan Obat Makanan (BPOM).

“Bukan hanya di pasar Delapan saja, tapi juga di pasar-pasar lainnya juga ada karena dari satu produsen yang sama. Tidak etis saja bahan untuk mewarnakan pakaian digunakan di makanan. Bisa kena penyakit kanker,” jelas Anton.

Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Ferry Payacun, mengungkapkan, setelah menemukan peredaran makanan mengandung zat kimia berbahaya. Pihaknya langsung melakuikan koordinasi kepada pengelola pasar tersebut.

Masih menurut Ferry, ketentuan larangan mengedarkan panganan tercemar telah diatur pada Undang-undang RI Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan.

“Kami sudah bilang stop suplai dari distributor makanan yang terbukti. Kalau imbauan kami tidak dihiraukan ya terserah. Aparat berwajib nantinya yang akan bertindak,” ungkap Ferry.

Ditempat yang sama, seorang pedagang di pasar Delapan Alam Sutera yang enggan menyebutkan namanya mengaku tidak mengetahui bila makanan yang dijajakannya itu mengandung zat pewarna tekstil. “Pemasok dari Cikokol, (Kota Tangerang) untuk pacar cina dan permata,” sahutnya. (ymw)

 




Polisi Gadungan Rampok Wanita Pengendara Motor di Serpong

Kabar6-Perampok yang mengaku sebagai anggota Polisi kembali terjadi. Kali ini, peristiwa berlangsung di Jalan Graha Raya, persisnya di depan Perumahan Calesta, Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (23/7/2012) malam. Korbannya seorang wanita ditodong dengan senjata api, kemudian sepeda motornya dirampas pelaku.

Korban, Romayati, warga Kampung Ceger, Pondok Kacang Barat, Pondok Aren, ketika melintas di lokasi diberhentikan oleh 2 orang pelaku yang mengaku anggota Polisi. Ketika korban berhenti, pelaku langsung menodongkan senjata api ke arah korban selanjutnya merampas sepeda motor korban.

Pelaku kabur dengan membawa sepeda motor korban  Honda Beat Nopol B-6809-WGK.Kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Metro Serpong untuk penanganan selanjutnya.(HP/sak)

 




Perusahaan di Tangsel Wajib Bayar THR & Kordinir Zakat

Kabar6-Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Tangerang Selatan (Tangsel) menghimbau agar seluruh perusahaan yang beroperasi diwilayah itu memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawannya.

Sedangkan besaran THR yang ditetapkan minimal 1 bulan gaji dan harus diserahkan kepada yang berhak, sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri.

“Dalam sosialisasi ini, setidaknya kami sudah mendatangi sepuluh perusahaan yang ada di Tangsel. Dan, semuanya perusahaan dimaksud menyatakan bersedia membayarkan THR pada karyawannya, paling lambat seminggu sebelum lebaran Idul Fitri,” ujar Kepala Dinsosnakertrans, Purnama Wijaya, Selasa (24/7/2012).

MEnurut Purnama, pemberian THR sepekan sebelum lebaran sesuai dengan anjuran Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany. Adapun jumlah nominal yang diberikan kepada setiap tenaga kerja harus disesuaikan dengan aturan yang berlaku.

“Bagi karyawan yang sudah bekerja selama 1 tahun, THR satu bulan gaji. Dan, prorate bagi karyawan yang belum genap satu tahun bekerja. Bagi perusahaan yang tidak melaksanakannya, akan diberi sanksi teguran oleh Pemda setempat,” imbuhnya.

Selain memastikan pembayaran THR kepada pegawainya, Dinsosnakertrans juga menginstruksikan kepada perusahaan agar mengkoordinasikan mengenai pembayaran zakat di setiap perusahaan. “Hal ini agar pekerja tidak lagi memikirkan zakat setelah mudik,” ujar Purnama.

Dalam kesempatan tersebut, Dinsosnakertrans yang hadir bersama dengan Apindo sekaligus juga memantau hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan lainnya. Seperti pemberlakuan jam malam bagi pekerja wanita serta larangan mempekerjakan karyawan di bawah umur.

“Harus ada perbedaan perlakuan bagi wanita yang kena shift malam atau yang sedang hamil. Termasuk larangan mempekerjakan karyawan dibawah umur” terangnya.(ymw)