1

Lebaran 1433 H, Dishubkominfo Bangun 9 Poskotis di Tangsel

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan mendirikan posko-posko layanan di sejumlah titik ruas jalan.Poskotis yang diberlakukan sejak H-7 sampai H+7 ini difungsikan untuk membantu dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang merayakan hari raya Idul Fitri dan mudik.

“Seperti tahun lalu, ada 9 poskotis yang dioperasikan selama 14 hari,” ungkap Kepala Dishubkominfo Kota Tangsel, Mursan Sobari, kepada Kabar6.com di Pamulang, Selasa, (8/8/2012).

Mursan memaparkan, 9 poskotis tersebut antara lain berada di titik Pamulang Square, Ciputat Fly Over, perempatan German Centre, Mall Matahari WTC Serpong, Alam Sutera, Pasar Serpong, Muncul dan Bintaro Plaza. Serta satu lagi sebagai poskotis induk ditempatkan di kantor Dishubkominfo.

Bukan hanya pihaknya saja yang nantinya bertugas di setiap poskotis dengan sandi Posko Ketupat Jaya ini. Mursan menjelaskan, poskotis juga melibatkan petugas gabungan, seperti anggota Pramuka, Kelompok Sadar Kamtibmas, PMI, Dinas Kesehatan, Satpol  PP dan aparat TNI/Polri.

“Masing-masing petugas memiliki tupoksi (tugas pokok dan fungsi) yang berbeda. Dishub mengatur arus lalu lintas dan pramuka, ada yang menjaga dan memantau keamanan,” jelasnya.

Pada setiap poskotis, lanjut Mursan, juga akan di siagakan satu unit mobil ambulan dan petugas medis. Keberadaan armada tersebut dapat berfungsi jika di lokasi terdekat poskotis terjadi kecelakaan. Sebab, arus lalu lintas setiap tahun di hari raya Idul Fitri terus mengalami peningkatan.

“Intinya poskotis ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga yang rayakan lebaran dan mudik ke kampung halaman. Tangsel ini juga kan jalur perlintasan menuju pulau Sumatera,” jelas Mursan. (yud)

 




Proyek Disegel, Puluhan Buruh Terancam Gagal Lebaran

Kabar6-Petugas gabungan Satpol PP dan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyegel sebuah proyek pembangunan.

Langkah tegas ini ditempuh karena lahan yang rencananya akan didirikan bengkel body repair mobil ini perizinannya masih bodong.

“Kami sudah melakukan peringatan sebelumnya, namun tidak pernah digubris, karenanya hari ini kami segel” ungkap Kepala Seksi Operasional Satpol PP Kota Tangsel, M Haeroni, di lokasi perkara, Senin, (6/8/2012).

Haeroni menjelaskan, proyek bangunan yang berdiri diatas lahan sekitar satu haktare di jalan KH Dewantara, Sawah Lama, Ciputat, ini telah melanggar peraturan daerah (Perda) Nomor 14 Tahun 2011 tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).

Padahal, proyek ini sudah berjalan empat bulan silam dan petugas memberikan tenggat waktu kepada pemilik untuk melengkapi administrasi persyaratan, tapi tak dipenuhi.

Akhirnya, lanjut Haeroni, pemerintah daerah harus mengambil langkah tegas. Yakni, menyegel dan menyitas sejumlah peralatan kerja dan akan dikembalikan bila empunya bangunan telah melengkapi administrasi IMB.

“Kami melakukan tindakan tegas, karena ini sudah pelecehan terhadap pemerintah daerah,” ujarnya. Sementara peralatan yang disita antara lain seperti cat kaleng besi dan kayu, gas elpiji ukuran besar dan kecil sebanyak satu buah, alat las, kable dan selang mesin las hingga seng panjang.

Ditempat sama, Soesno, mandor proyek mengatakan lahan ini merupakan milik
PT. Motoreko Mobilindo. Menurut keterangan pemiliknya, segala surat kelengkapan administrasi sedang di proses dan dirinya mengaku tak tahu akan kebenarannya.

“Saya kan hanya kerja melaksanakan pembangunan secara borongan sesuai dengan kontrak perjanjian kerja,” terang Soesno.

Namun, satu hal yang disesali Soesno dengan adanya penyegelan proyek pembangunan bengkel body repair ini. Seluruh buruh yang jumlahnya mencapai puluhan orang ini terancam menganggur, apalagi dalam dua pekan kedepan harus merayakan hari raya Idul Fitri.

Sehingga buruh bangunan yang mayoritas berasal dari Pemalang, Tegal dan daerah pesisir Jawa Tengah itu terancam absen mudik lebaran.

“Yang jelas kalau proyek ga jalan kita semua nganggur. Gimana nih lebaran besok, bingung kita mau mudik,” keluhnya. (yud)




Demo Buruh Pabrik Sepatu Nike Ricuh, 3 Orang Luka-luka

Kabar6-Demo susulan yang dilakukan karyawan PT Pratama Abadi Industry (PAI) di Jalan Raya Serpong, Kelurahan Pakualam, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), berakhir ricuh, Sabtu (4/8/2012).

Bahkan, kantor SPSI yang berada di dalam lingkungan pabrik sempat menjadi sasaran amuk buruh pendemo, hingga bagian kaca dan ruangan berantakan.

Informasi yang didapat kabar6.com, selain merusak kantor SPSI, buruh juga sempat memukuli 3 orang dari pihak managemen pabrik, yaitu Lutfi, Popon dan Jonatan.

Ketiganya yang menderita luka-luka itu juga sempat dilarikan ke klinik yang berada tak jauh dari pabrik yang memproduksi sepatu merek Nike tersebut.

Salah seorang karyawan PT PAI yang enggan disebutkan namanya mengaku, bahwa luka yang paling parah dialami Jonatan dengan kondisi hidung patah.

Sementara, Humas Polsek Serpong, Aiptu Wahyu saat dihubungi kabar6.com membenarkan adanya kericuhan dalam demo susulan di PT PAI tersebut.

“Benar ada 3 orang dari pihak menejemen yang menjadi korban pemukulan. Tapi, mereka juga tidak menuntut,” kata Wahyu saat dihubungi, Minggu (5/8/2012).(turnya)

 




Bawa Clurit, Tossy Nizarwan di Tangkap di Parkiran Mc Donald

Kabar6-Dicurigai hendak melakukan kejahatan, seorang pria yang kedapatan membawa clurit dibekuk petugas keamanan di area parkir Mc Donald Alam Sutra, Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (4/8/2012) dini hari.

Tersangka Tossy Nizarwan (31), warga Kelurahan Paninggalan, Kota Tangerang, diserahkan berikut sebilah clurit bergagang warnah coklat ke Polsek Serpong.

Menurut keterangan, saat itu Tossy  bersama beberapa temannya berkumpul di area parkit Mc Donald. Dua saksi , Jaya Budiyanto (20), dan Agus Pambudi (22), anggota  Yon Kav 9 Serpong, curiga lalu menghampirinya. Mengetahui kedatangan, Tossy dan teman-temannya kabur.

Namun, dua saksi tersebut berhasil menangkap Tossy. Saat digeledah, ditemukan sebilah clurit dari balik baju Tossy. Selanjutnyam Tossy digelandang ke Polsek Serpong berikut banrang buktinya. Belum diketahui untuk apa pelaku membawa clurit karena belum ada keterangan dari petugas Polsek Serpong.(HP/sak)

 




Ribuan Buruh Pabrik Nike Ancam Bakal Lanjutkan Aksi

Kabar6-Polsek Serpong memastikan aksi demo yang digelar ribuan buruh perusahaan sepatu PT Pratama Abadi Industri (PAI) di Jalan Raya Serpong, Kelurahan Pakualam, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Jumat (3/8/2012) berlangsung tanpa pemberitahuan.

“Aksi ini terjadi secara spontan. Dan, untungnya karyawan ngerti hingga demo ini tidak berlangsung lama,” ujar Kapolsek Serpong Kompol Nico Andreano Setiawan, Jumat (3/8/2012).

Kapolsek berharap, pihak perusahaan bisa menanggapi aspirasi buruh hingga aksi demo tidak berkepanjangan. “Mudah-mudahan demo tidak berlanjut. Karena rencananya, buruh dan menejemen perusahaan akan bertemu Senin depan,” ujar Nico lagi.

Sementara, usai menggelar aksi protes tersebut, ribuan buruh kemudian langsung meninggalkan pabrik dan pulang ke rumahnya masing-masing.

Namun, buruh mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar bila hingga Senin (6/8/2012) mendatang pihak perusahaan tidak merespon aspirasi mereka.

Sementara, hinga berita ini disusun belum ada klarifikasi langsung dari pihak menejemen PT PAI. Sejumlah awak media yang hendak masuk menemui menejemen dihadang oleh petugas security pabrik.(turnya)




Buruh Protes THR, Operasional Pabrik Sepatu Nike Lumpuh

Kabar6-Operasional PT Pratama Abadi Industri (PAI) di Jalan Raya Serpong, Kelurahan Pakualam, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (3/8/2012) malam lumpuh.

Ribuan buruh perusahaan yang memproduksi sepatu Nike itu menggelar aksi mogok kerja guna memprotes besaran Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan menejemen perusahaan tersebut.

“Kami tidak terima. Kebijakan yang dikeluarkan menejemen perusahaan ini sudah ngawur. Kok THR karyawan yang sudah bekerja selama 12 tahun sama dengan THR karyawan yang belum genap dua tahun bekerja,” ujar Eneng, salah seorang karyawan bagian Sewing di PT PAI.

Menurut Eneng, kebijakan THR yang dikeluarkan menejemen perusahaan sama halnya dengan melukai perasaan karyawan yang telah mengabdi belasan tahun di PT PAI.

“Karyawan yang sudah 12 tahun bekerja diberi THR sebesar Rp. 1.7 juta. Sedangkan karyawan yang baru bekerja 1,5 tahun diberi THR sebesar Rp. 1,6 juta. Lalu, dimana bentuk penghargaan perusahaan terhadap karyawan yang sudah lama mengabdi,” ujar Eneng lagi.

Hal senada diungkapkan Asep, karyawan lainnya. Menurutnya, meski telah 7 tahun bekerja di PT PAI, THR yang diterima setelah dipotong pajak cuma berbeda 10 ribu dengan karyawan yang baru setahun bekerja.

Asep dan ribuan buruh lainnya mengancam akan terus melakukana aksi mogok kerja bila pihak menejemen perusahaan tidak segera merubah kebijakan tersebut. “Kami minta, pihak perusahaan segera merubah kebijakannya dan menaikkan besaran THR bagi karyawan lama,” ujarnya lagi.(turnya).




Ruas Jalan Ampera – Buaran Mendesak Diperlebar

Kabar6-Akses ruas jalan Ampera di Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kian mendesak untuk diperlebar. Hal itu seiring dengan meningkatnya volume kendaraan bermotor yang melintas di jalur tersebut.

Pengamatan dilapangan setiap harinya saat jam sibuk, akses ruas jalan didekat Kodiklat TNI menuju Viktor ini kerap terjadi kemacetan. Hal ini disebabkan lebar jalan tersebut hanya berdiameter 2 meter.

Sementara arus lalu lintas yang menggunakan akses jalan ini padat, tak jarang kendaraan roda empat dari dua arah berlawanan harus terhenti untuk menghindari serempetan.

“Udah biasa seperti ini. Sekitar dua tahunan terakhir,” ujar Makmun, warga sekitar yang ditemui Kabar6.com, Kamis (2/8/2012).

Pria beranak empat ini menyatakan, jalur jalan Ampera sebelumnya merupakan akses lingkungan khusus bagi warga sekitar. Namun, kondisinya saat ini telah berubah dan jalan tersebut telah menjadi jalur alternatif bagi pengendara kendaraan bermotor.

Para pengendara yang melintas dari arah Pamulang menuju kawasan BSD Serpong dan begitu sebaliknya, lanjut Makmun.

Memilih jalan sempit itu sebagai jalur alternatif untuk menghindari perempatan Viktor. Sebab, di jalan itu kemacetan arus lalu lintas semakin parah ditambah lagi kondisi jalan rusak.

“Jadi orang pada milih lewat sini. Mau dilarang sama warga sini ya ga mungkin. Namanya juga jalan umum,” keluhnya. Warga sekitar, terang Makmun, sudah mengajukan permohonan kepada perangkat wilayah setempat untuk mengatasi masalah ini tapi belum ada titik terang.

Hal senada disampaikan Saiful, warga Pamulang II yang mengendarai sepeda motor B 3696 SAH. Dirinya terpaksa harus turun dari tunggangannya untuk membantu mengatur dua unit mobil dari arah yang berlawanan untuk melintas.

“Ini jalan cuma dua meter cukup buat satu mobil doang. Harusnya diperlebar karena kedepannya akan semakin parah,” gerutu pemuda berjaket hitam ini usai mobil sedan dinas milik TNI bisa melintas dari jebakan kemacetan.(yud)




Beroperasi Saat Ramadhan, 6 Wanita Penghibur Tangsel Ditangkap

Kabar6-Lagi, enam wanita penghibur yang sedang mangkal di sejumlah tempat hiburan dibilangan Kecamatana Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terjaring dalam operasi patuh yang digelar petugas Polsek Pondok Aren, Kamis (2/8/2012).

Kapolsek Pondok Aren Kompol Parmono mengatakan, razia Penyakit Masyarakat (Pekat) terus digiatkan pihaknya selama bulan Ramadhan, guna memberikan rasa aman, nyaman bagi umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Selain itu, razia juga digelar guna menindaklanjuti surat edaran yang telah dikeluarkan Wali Kota dan MUI Kota Tangsel mengenai jam operasional tempat hiburan malam dan rumah makan di Kota Tangsel.

“Kami selaku penegak hukum, akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kegiatan yang mengganggu ketertiban umum, seperti tempat hiburan karaoke yang masih tetap beroperasi di bulan Ramadhan ini,” ujar Kapolsek.

Sedangkan enam wanita penghibur yang terjaring, sempat digelandang ke Mapolsek Pondok Aren untuk di data. Setelah diberi pengarahan singkat, para wanita penghibur itupun akhirnya diperbolehkan pulang kembaali ke rumahnya masing-masing.(turnya)




Kasus DBD Meningkat di Tangsel, 1 Warga Tewas

Kabar6-Penderita penyakit demam berdarah dangue (DBD) di Tangerang Selatan (Tangsel) mulai menunjukkan peningkatan angka pada bulan Juli tahun ini.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyebutkan, hingga Juli 2012, telah ditemukan 117 kasus DBD yang tersebar di tujuh kecamatan dan 1 kasus diantaranya meninggal dunia.

Dari data tersebut juga  diungkapkan, kasus penyakit DBD di Serpong Utara sebanyak 8 kasus, di wilayah Kecamatan Ciputat Timur 8 kasus, Kecamatan Pamulang 7 kasus, Kecamatan Serpong 3 kasus, Kecamatan Setu 3 kasus, Kecamatan Ciputat 4 kasus dan Kecamatan Pondok Aren 4 kasus.

“Bulan Juli 2012 ini, penderita DBD yang tercatat ada sebanyak 117 orang. Satu penderita meninggal dunia,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Dadang M Epid, usai sidang paripurna DPRD Tangsel, Kamis (2/8/2012).

Kata Dadang, pihaknya sudah melakukan upaya serius dalam menanggulangi bahaya DBD. Bahkan sudah menginstruksikan seluruh petugas puskesmas dan puskeskel untuk berupaya melakukan pemantauan jentik nyamuk sekaligus pemberian bubuk abate ke masyarakat.

Diharapkan, dengan penyebaran abate secara merata di tempat-tempat penampungan air di rumah tinggal warga, siklus perkembangan jentik nyamuk aedes aegypti bisa diberantas.

“Jika dilihat antara perbandingan jumlah kasus temuan dan jumlah pasien yang meninggal bisa diartikan upaya Dinas Kesehatan dalam meminimalisir kematian warga akibat virus dengue cukup berhasil,” katanya.

Kendati demikian, upaya Dinas Kesehatan juga perlu didukung peran aktif masyarakat Tangerang Selatan dalam menekan laju penambahan pasien DBD.

Untuk itu, Dadang meminta warga agar selalu memperhatikan gerakan 3 M dilingkungan tempat tinggalnya yaitu dengan menguras, mengubur dan menutup rapat-rapat.

Apalagi kata dia, nyamuk Aedes Aegypti, penyebab penyakit DBD sangat mudah berkembangbiak ditampungan air yang bersih dan tidak mengalir.

Dadang menjelaskan, perkembangbiakan penyakit DBD melalui tampungan air bersih yang tidak berhubungan dengan tanah.

“Bagi warga yang memerlukan bubuk abate, bisa mendapatkannya di puskesmas terdekat secara gratis tanpa dipungut biaya,” ujarnya.

Dia juga mengimbau kepada warga Tangsel agar berperan aktif untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, supaya penyebaran penyakit DBD bisa ditekan dan diminimalisir.(Evan).

 




Kelompok Massa Bentrok di Pamulang, 2 Orang Koma

Kabar6-Bentrokan antar dua kelompok massa di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali pecah. Kali ini antara warga dengan sekelompok orang dari etnis tertentu di jalan Kunir, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Kamis, (2/7/2012) dini hari.

Menurut keterangan yang diperoleh Kabar6.com, bentrokan antar dua kelompok tersebut menimbulkan dua korban luka-luka. Kedua kelompok massa ini saling melengkapi dengan senjata tajam jenis samurai, klewang, badik, golok.

“Ada dua orang koma karena luka bacokan. Dari masing-masing kelompok korbannya,” kata Ardi, saksi yang mengetahui pecahnya peristiwa bentrok saat dihubungi melalui telepon selularnya.

Ia menjelaskan, bentrokan yang pemicunya belum diketahui ini berlangsung cukup lama. Kelompok pria berkulit hitam melakukan penyerangan dan mendapatkan perlawanan dari warga. Kejadian itu membuat kawasan sekitar lokasi mencekam.

Masih menurut Ardi, bentrokan akhirnya dapat dibubarkan setelah aparat dari pasukan Brimob turun tangan. Polisi mengamankan tujuh orang pelaku bentrokan ke Polsek Metro Pamulang.
Sementara dari kelompok pria berkulit hitam melakukan sweeping untuk mencari warga yang menjadi lawan bersiterunya.

“Dua korban yang koma dibawa ke Rumah Sakit Gaplek (RS Bhineka Bhakti Husada). Katanya yang orang hitam-hitam itu adik-adikannya pentolan kelompok yang sudah meninggal,” terangnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Polsek Metro Pamulang, Komisaris Muhammad Nasir, belum dapat dihubungi. Menurut sumber tersebut, pascabentrokan aparat kepolisian masih berjaga-jaga untuk mencegah terjadinya aksi serupa susulan. (yud)