Izin 37 Operator Parkir Dalam Gedung di Tangsel Kadaluarsa

Kabar6-Ketua Komisi III Bidang Keuangan DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Hadidin, menyatakan bahwa ada 37 pengelola jasa perparkiran dalam gedung (off street) belum memperpanjang perizinan kegiatan usaha.

“Jangan sampai pengelola parkir mencari untung tapi tidak memberikan kontribusi bagi PAD Kota Tangsel,” ungkapnya akhir pekan lalu.

Dia mengatakan, pihaknya telah  meminta ketegasan Dishubkominfo Kota setempat untuk menyurati pengelola parkir off street. Surat tersebut untuk meminta penjelasan apakah masih berminat berinvestasi dalam pengelolaan parkir di Kota Tangsel.

Dikatakan, pengelola parkir off street tersebut mayorita mengelola parkir pusat perbelanjaan dan kawasan perkantoran di BSD, Bintaro maupun Alam Sutera.

“37 pengelola parkir itu beroperasi di tujuh kecamatan,” kata politisi Golkar itu.

Menurut Hadidin, pihaknya tidak melarang ada investasi di wilayah Kota Tangsel. Hanya saja, pengelola agar mematuhi ketentuan yang berlaku.

“Saya lupa pengelola mana saja yang belum memperpanjang izin. Namun, totalnya ada 37 perusahaan pengelola parkir yang belum memperpanjang izin,” ujarnya.

Kepala Seksi Parkir dan Terminal Dishubkominfo Kota Tangsel, H Ika membenarkan adanya beberapa pengelola parkir gedung (off street) yang nakal. Lantaran masa berlaku perizinan operasional operator yang telah kadaluarsa, namun masih belum diperpanjang.

“Kita sudah layangkan surat peringatan kepada pengelola parkir yang belum memperpanjnag izin.Kalau untuk pencabutan izin kewenanganya ada di BP2T, Dishubkominfo hanya merekomendasikan saja,” terangnya.

Menurutnya parkir off street yang belum memperpanjang izin mencakup  kawasan Kecamatan Serpong Utara di 11 titik, Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur di enam titik, Pondok Aren delapan titik, Serpong dan Setu ada di 15 titik serta di Pamulang ada di dua titik.

“Pengelola parkir ini diindikasikan belum membayar pajak parkir. Dishubkominfo akan berkoordinasi dengan BP2T dan DPPKAD Kota Tangsel untuk melakukan penertiban,” katanya.

Diketahui Peraturan Daerah (Perda)  nomor 6 tahun 2012 tentang penyelenggaraan retribusi daerah tarif off street di Kota Tangsel sesuai dengan Perda, yakni batas maksimal untuk roda dua Rp 5.000 dan roda empat Rp 15.000.

Sementara data yang diperoleh Kabar6.com dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangsel, ada 75 titik pengelola parkir resmi yang beroperasi didalam gedung. Seluruh pengelola parkir yang ada di tujuh kecamatan tersebut berpotensi memberikan PAD.

Ke-75 titik lokasi ini diantaranya ada di kecamatan Serpong 27, Serpong Utara 17, Pondok Aren 17, Ciputat 6, Ciputat Timur 1, Pamulang 7 titik lokasi dan kecamatan Setu minus pengelola parkir. (yud)

 




Tangsel Mulai Budidayakan Ikan Air Tawar

Kabar6-Distankan (Dinas Pertanian dan Perikanan) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus mengkaji kualitas air tawar di daerahnya.

Langkah ini guna mengembangkan budidaya ikan air tawar yang layak untuk kehidupan beberapa spesies ikan tawar di kota Cerdas, Modern dan Religius tersebut.

“Program akhir tahun ini fokus ke budidaya ikan air tawar. Contoh air di 7 kecamatan sudah kami ambil untuk diuji kualitasnya. Air kualitas terbaik di suatu kecamatan akan kami kembangkan budidaya disana,” ujar Kabid Perikanan pada Distankan Kota Tangsel,  Muhammad Ferizal, Minggu (7/10/2012).

Beberapa waktu belakangan, pihaknya telah membentuk tim kajian kualitas air tersebut. Bahkan, untuk memastikan contoh kualitas air yang ada di Tangsel, pihaknya melakukan survei ke beberapa daerah yang sukses dengan pengembangan budidaya ikan air tawaranya.

“Belum lama ini kami ke Sukabumi dan Bogor,  kami ingin tahu kualitas air seperti apa yang membuat budidaya mereka sukses. Dan kami lihat, dari contoh air yang ada di Tangsel, ada kesamaan material dengan dua daerah Sukabumi,” jelasnya.

Soal jenis ikan air tawar yang akan dikebangkan sendiri, pihaknya juga telah melakukan kajian. Untuk beberapa daerah di Tangsel sudah didapati jenis ikan yang cocok dibudidayakan sesuai dengan kualitas airnya. Seperti, ikan lele, gurama, patin dan ikan mas.

“Untuk ikan gurame dan mas, cocok dikembangkan di kawasan setu yang dekat dengan Cisadane, untuk lele di wilayah Pondok Aren yang kualitas airnya masih didominasi kawasan bekas rawa. Namun, untuk memastikan budidayanya, masih dibutuhkan pematangan hasil kajian dan pendanaan yang cukup,” imbuhnya.(iqmar)




Pijat Plus-plus Tumbuh Subur di Kota Religius Tangsel

Kabar6-Lokasi panti pijat plus-plus kian marak tumbuh di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Padahal, sejak berdiri menjadi daerah otonom baru, Tangsel sepakat untuk mengusung motto Cerdas, Modern dan Religiusnya.

Pengakuan sejumlah pelayan panti pijat di wilayah Pondok Aren, Serpong dan Setu, panti pijat tradisional yang ada saat ini tidak hanya menjajakan layanan pijat peregang otot yang lelah.

Namun, juga bisa memberikan sensasi seksual dengan hubungan intim ketika harga yang diminta cocok.

Seperti pengakuan N (26), salah satu pemijat plus-plus di wilayah Pondok Aren. Bagi N, ia tidak keberatan jika ada konsumennya yang harus dilayani seksualnya.

Bahkan praktik itu bisa dilakuakan sejumlah pemijat lain yang juga ada di panti pijat tradisional tempatnya bekerja.

“Kebanyakan konsumen yang datang kesini tidak hanya meminta pelayanan pijat. Namun kebanyakan meminta pelayanan pijat plus (hubungan intim), kalau pas harganya kami layani,” jelas N, yang belum memberikan keterangan di Polsek Pondok Aren, lantaran ada langgannya yang tewas usai dilayani kebutuhan
seksualnya.

Tidak hanya N, pengakuan serupa diungkapkan MJ (32), pemijat tradisional di kawasan Setu.

Menurutnya, pelayanan pijat plus-plus sudah biasa dia jalani, meski ada aturan tidak dibenarkan melayani hubungan intim di tempatnya, lantaran terbentur motto Religius di Kota Tangsel.

“Sudah bisa mas, soalnya pelanggan juga sering minta,” ucapnya malu-malu.

Bukan hanya di panti pijat tradisional, pengakun mencengangkan juga diungkapkan IDN (25), pemijat, atau yang lebih populer disebut trafis di salah satu panti pijat modern di kawasan Serpong.

Layanan plus-plus juga bisa dia berikan jika ada pelanggan yang minta dilayani dengan tarif yang disepakati bersama.

“Saya sering nolak kalau diminta pelayanan intim. Namun, jika pas dan memang butuh uang, saya layani juga,” ucap IDN, yang juga sadar bahwa di tempatnya bekerja selalu diwanti-wanti tidak melayani hubungan intim, lewat tulisan peringatan di ruang pijat tempatnya bertugas.

Sebelumnya diberitakan, Gunarto (65), warga Jalan Cendrawasih Blok A36/17 RT 003/011, Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren tewas usai dipijat dan berhubungan badan dengan pemijat.

Peristiwa itu berlangsung lokasi panti pijat di Jalan Ceger Raya, Kelurahan Jurang Mangu Permai, Kecamatan Pondokaren, Selasa (2/10), lalu.

Kasus ini masih didalami kepolisian, namun belum ada tindakan tegas dari aparatur pemerintah di Kota Cerdas, Modern dan Religius yang selalu didengungkan Pemkot Tangsel untuk dilakukan penertiban pijat plus-plus yang kian marak saja di kota tersebut.

“Sebenarnya kami resah, namun kelihatanya ada pengamanan dari oknum dekat pijat itu beroperasi. Mudah-mudahan ada tindakan dari pemerintah,” ucap Suhaibi,
warga Jurangmangu Barat.(iqmar)

 




Asset Pasar di Tangsel Mendesak Diserahkan

Kabar6-Agar bisa dikelola maksimal, dan profesional, aset pasar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendesak diserahkan kepada pemerintah setempat.

Demikian diungkapkan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kota Tangsel Sihabudin Hasyim. Menurutnya, sudah tiga tahun ini, aset sejumlah pasar masih dikuasai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.

“Kami sudah minta lagi aset tersebut agar segera diserahkan oleh Pemkab, kami tinggu jawaban mereka,” jelasnya.

Anggota Fraksi Golkar ini juga menyebutkan, pihaknya berharap, ada koordinasi berkesinambungan antara Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel dengan Pemkab Tangerang soal pengalihan aset yang sudah tiga tahun belum diserahkan ini.

“Banyak masalah di pasar yang sebenarnya sudah ingin diselesaikan Pemkot Tangsel, namun jika belum diserahkan sulit dituntaskan,” singungnya.

Belum lagi, rencana Pemkot Tangsel untuk meremajakan wajah pasar yang eksisting saat ini. Seperti pasar Ciputat, pasar Jombang, pasar Cimangis, dan pasar Sepong.

Saat ini, menurut Sihabudin, perwajahannya masih jauh dari harapan dan butuh peremajaan dan pengelolaan modern.

“Jelas kami ingin wajah pasar kami ini lebih baik. Namun, selama belum diserahkan hal itu tidak bisa dilakukan. Karena haram hukumnya mengeluarkan dana pemerintah di pasar yang masih dikelola daerah
lain,” bebernya.

Sebagaimana diketahui, saat ini kondisi pasar di Kota Tangsel masih jauh tertinggal dengan pasar modern yang dikelola pihak swasta di daerah tersebut.

Namun, tidak menutup kemungkinan wajahnya akan semakin baik jika, dibentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) perpasaran di Tangsel yang Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) soal BUMD itu sedang disiapkan.

“Perencanaan untuk membentuk PD Pasar sendiri sudah ada. Kami sudah siapkan Raperda Holding BUMD, begitu pasar ini diserahkan, bisa saja PD Pasar kami menyerahkan pengelolaannya kepada swasta dan pengelolaannya juga lebih profesional dan modern, seperti yang sudah mereka lakukan untuk pasar mereka,” singkat Sihabudin.(Iqmar)




Awas, Sepatu dan Sandal Merk Crocs Palsu Beredar Bebas di Tangsel

Kabar6-Berhati-hatilah bila anda berbelanja sandal dan sepatu. Karena saat ini beredar produk sendal dan sepatu merk terkenal tapu palsu. Mirisnya, barang palsu itu dijual dengan harga sama seperti aslinya.

Pengamatan kabar6.com dilapangan, produk palsu yang marak beredar saat ini adalah sendal sepatu Crocs. Barang palsu crocs sedianya marak ditemukan di Pasar Modern, Bintaro Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).

Untuk sepasang sepatu sendal crocs diharga Rp. 290.000. Padahal, harga barang palsu itu dipasaran hanya antara Rp. 50 ribu sampai Rp. 90 ribu.

“Saya kecewa atas pembelian sendal sepatu merk Crocs disini. Karena saat transaksi penjual bilang produk itu asli. Tapi saat di cek diberbagai tempat, ternyata crocs itu palsu. Bahkan harganya dipasaran jauh lebih murah,” kata Yadi, salah seorang pengunjung Pasar Modern Bintaro.

Menurutnya Yadi, sandal sepatu merk crocs itu di beli dengan harga Rp.290 ribu di toko milik Yani (40) yang berada dikawasan Pasar Modern Bintaro. “Yang saya sesalkan bukan harganya. Tapi produk palsunya ini. Kenapa produk palsu harus dibilang asli,” katanya.

Sementara itu, pemilik  toko sandal yang berada di pasar tersebut, Yani mengatakan jika produk tersebut asli. “Ya asli lah sayakan hanya pengelola, saya tidak tahu asli apa palsu, yang penting saya jual. Setiap pembeli kan selalu minta yang asli,” katanya, saat ditemui di tokonya, Pasar Modern, Bintaro Sektor 9, Sabtu (6/10/2012).

Menurut Yani, barang dagangannya dikirim dari suplayer salah satu perusahaan sepatu. Selain di pasar modern, dia juga memiliki toko di Mall BSD. “Selama ini saya dagang gak ada komplain dari pembeli. Kecuali mereka nuker salah nomor,” katanya seolah tak perduli dengan keluhan konsumennya.(Turnya).




APTB Diklaim Mampu Kurangi Kemacetan

Kabar6-Bagi Anda yang ingin melakukan aktivitas ke daerah-daerah di ibukota, dapat memanfaatkan Angkutan Perbatasan Terintegarasi Bus (APTB). Pengelola moda transportasi massal jurusan Ciputat-Kota ini memberikan layanan gratis hingga Minggu (7/10/2012) besok.

“Kedepannya akan ada 60 bus jurusan Ciputat-Kota dan Ciputat-Senin. Dengan dilengkapi pakiran untuk para pengguna mobil pribadi yang ingin naik APTB. Lahan parkirnya seluas 2 hektar serta halte untuk menunggu mobil APTB,”kata Tasmiyati, pemilik APTB ditemui wartawan di kantornya, kemarin.

Ia menjelaskan, APTB merupakan penganti mobil bianglala C 45 jurusan Ciputat-Kota. Melayani empat rute yakni, Ciputat-Kota, Ciputat-Senin,Ciledug-Senin dan Depok-Grogol. Selama beroperasi melayani penumpang, angkutan ini menggunakan jalur busway.

Dalam waktu dekat, APTB jurusan Ciputat-Senin akan diluncurkan. 60 unit bus APTB akan menampung penumpang untuk kedua jurusan tersebut dari Ciputat. Tasmiyati mengklaim, APTB dioperasikan untuk mengurangi kemacetan penyangga ibukota.

“APTB bukan menambah kemacetan namun mengurangi kemacetan dikarenakan APTB melewati jalur busway bukan jalur biasa, namun untuk diwilayah Ciputat, APTB melewati jalur umum, “klaim Tasmiyati, sambil menambahkan, fasilitas dan standar bus hingga gaji karyawan pun harus disamakan dengan standar transjakarta.
nya.

Lanjut Tasmiyati, untuk mobil APTB, menggunakan mobil mercy dengan cc 7000 dan mengunakan bahan bakar solar euro 3 serta irit bahan bakar, untuk isi penuh diperlukan sebanyak 315 liter untuk dua hari.

Mulai awal pekan besok, tarif APTB mulai diberlakukan dengan menggunakan karcis seharga Rp 9500 hingga ke Kota. Sedangkan untuk ke Blok M yang berhenti di Masjid Agung Blok M akan dikenakan biaya sebesar Rp 6000.

Dia menjelaskan, hingga saat ini mobil yang beroperasi baru empat buah dan tiga hari lagi akan nambah menjadi enam, dan bulan ini akan bertambah menjadi 15 buah kendaraan.

“Untuk merubah kendaraan ini menjadi standar transjakarta, satu mobil membutuhkan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar, dan APTB yang dibutuhkan sebanyak 120 unit, sehingga mencapai triunan untuk memiliki 120 unit tersebut,”katanya.

Sedangkan untuk jam operasional APTB berlangsung hingga Pukul 22.00 WIB baik dari Ciputat maupun Kota.

Lahan pakir APTB untuk para penumpang yang ingin menitipkan kendaraanya dan beralih mengunakan APTB yakni dapat menampung sekitar 300 kendaraan dengan luas pakir 2 hektar, dengan biaya penitipan mobil seharga Rp 10 ribu, motor Rp 5 ribu.

APTB Ciputat-Kota ini melintasi wilayah seperti Ciputat,Lebak Bulus,Pondok Indah,Radio Dalam, Panglima Polim,Blok M, Sudirman,Thamrin,Gajah Mada lalu Kota.(yud)




Dibuang di Pamulang, TKI Dibius, Uang Rp 390 Juta Raib

Kabar6-Seorang TKI baru tiba di Bandara Soekarno-Hatta dibius kawanan penjahat. Korban menderita kerugian harta benda senilai Rp.390 juta ditemukan tergelatak tak sadarkan diri di Jalan Gotong Royong, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangsel, Jumat (5/10) dinihari.

Suryadi, 32, asal Temanggung, Jateng, ini ditemukan warga tergelatk di tepi jalan sekitar r pukul 03.00. Petugas Polsek Pamulang dipimpin Kanit Reskrim, Iptu Budi Hardjono membawa korban ke klinik di kawasan Pondok Cabe Ilir.

Suryadi saat siuman mengaku tasnya berisi uang 30 ribu euro atau senilai Rp374 juta, dua HP dan dua laptop raib digasak kawanan pembius yang menggunakan mobil Honda Jazz. “Uang itu hasil kerja keras saya di Italia di kapal pesiar,” katanya.

Menurut Suryadi, Kamis malam ia baru tiba dari Italia dan hendak pulang ke kampung halamannya di Temanggung. Saat itu ia mencari taksi untuk ke  Stasiun KA Gambir, tiba-tiba seorang pria mengaku sopir mobil sewaan menghampirinya.

“Orang itu mengaku berasal dari Semarang. Dia sopan, jadi saya percaya saja,” cerita Suryadi. Ia tak menolak saat teman baru itu mengajak Suryadi menumpang Honda Jazz untuk diantar ke Temanggung.

Dalam perjalanan mobil berhenti dan Suryadi diajak mampir ke warung jamu. Tanpa ragu, korban menenggak jamu dan akhirnya ia tak ingat apa-apa lagi. Saat ia dibuang di pinggir jalan di daerah Pamulang, Jaksel, Suryadi tak sadarkan diri. “Saya baru sadar setelah berada di klinik,” katanya.

Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan, Kompol Aswin, menyatakan petugas Polsek Pamulang dan Polres Jakarta Selatan masih melakukan pengusutan dan melacak pelaku .

Kejahatan dengan modus membius korbannya kerap menimpa TKI yang baru pulang dari luar negeri. Para pelaku sering mencari mangsa di Bandara Soekarno Hatta dengan berpura-pura ingin menolong mengantar korban pulang ke kampung halamannya. (pk/sak)

 




DPPKAD Tangsel Bantah Gelapkan Pajak Reklame

Kabar6-Dinas Pendapatan, Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyangkal indikasi penggelapan pajak reklame sepanjang 3 tahun terakhir, sebagaimana yang dituduhkan LSM Lembaga Kebijakan Publik (LKP).

“Tidak ada penggelapan Pajak reklame sebagaimana dituduhkan LSM Lembaga Kebijakan Publik,” kata Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangsel, Uus Kusnadi Kepada Kabar6.com, Jumat (5/10/2012).

Menurutnya, proses pembayaran pajak dilakukan lewat Bank atau kantor pos yang telah ditunjuk. Artinya, tidak ada uang yang masuk langsung ke DPPKAD.

Sebelumnya diberitakan, LSM Kebijakan Publik yang dimotori Ibnu Djandi melaporkan (Pemkot) Tangerang Selatan(Tangsel) ke Kejaksaan Negri (Kejari) pada Tigaraksa, Kamis (4/10/2012).

Pelaporan ini dilayangkan Direktur LKP Ibnu Djandi S, sos MM itu, terkait dengan dugaan penggelapan pajak reklame yang terjadi selama tiga tahun terakhir, yaitu tahun 2009, 2010 dan 2011.

“Dugaan penggelapan pajak reklame yang terjadi kami perkirakan mencapai 5 milliar pertahun,” ujar dosen FISIP di Universitas Muhamadiyah Tangerang itu kepada kabar6.com.

Dijelaskannya, modus penggelapan pajak tersebut adalah dengan cara menggelapkan sejumlah titik reklame serta mengubah ukuran reklame besar menjadi kecil, merubah jumlah reklame serta merubah harga pasang
reklame.(Evan)




RS Sari Asih Bertanggungjawab Atas Pembobolan Mobil Wartawan

Kabar6-Manajemen Rumah Sakit Sari Asih Ciputat menyatakan siap bertanggungjawab atas pembobolan mobil wartawan TV One yang terjadi di area pengamanannya.

Demikian ditegaskan Direktur Utama (Dirut) RS Sari Asih Ciputat, Anitya, saat dihubungi Jumat (5/10/2012) sore.

Menurut Anitya, kasus tersebut juga sudah ditangani langsung manajemen. Bahkan, atas kejadian itu, manajemen Sari Asih Ciputat langsung berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut.

“Kami akan bantu tanggung jawab dengan memperbaiki sistem dan koordinasi dengan pihak kepolisian,” jelas Anitya.

Bukan hanya itu, manajamen juga menyatakan akan memperketat keamanan dan akan memberikan sanksi kepada pihak ketiga pengelola parkir yang dikontrak Sari Asih.

“Sudah kami tangani, kami juga akan memperketat keamanan. Musibah seperti ini jelas jadi perhatian kami,” tegasnya.

Sebelumnya, aksi kejahatan pencurian dengan bobol kaca mobil kembali terjadi. Parahnya, kejadian ini menimpa salah satu wartawan media televisi nasional dan terjadi di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Kamis (4/10), petang lalu.

Akibatnya, dompet berisi kartu kredit, paspor dan leptop miliknya lenyap seketika.

Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian bermula saat Ecep Suwardani Yasa (38), korban yang juga reporter TV One akan berobat ke rumah sakit terbesar di Kota Tangsel yang terletak di Jalan Otista Raya, No. 3, Kelurahan Cimanggis, Kecamatan Ciputat.

Sesampainya di Sari Asih, korban langsung memarkir mobil Toyota Rush B 82 ECP miliknya dan langsung menuju layanan pengobatan.

Namun, setengah jam kemudian, korban pun sadar ada yang tertinggal di mobilnya. Dengan tergesa ia menuju ke parkiran. Naas, setibanya di mobil, korban sudah mendapati kaca mobil bagian belakangnya sudah pecah berantakan.

“Begitu sampai di mobil, saya kaget kaca belakang sudah pecah,” jelas korban.

Ecep pun langsung memeriksa isi mobilnya, begitu dicek secara seksama, dia mendapati dompet berisi kartu kredit, KTP, ATM dan paspornya telah raib dari tempatnya. Kemudian, untuk mengusut kasus tersebut, korban melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Ciputat. “Laptop saya juga lenyap,” keluhnya.(Iqmar)




Parkir di Sari Asih, Mobil Wartawan TVOne Dibobol Maling

Kabar6-Mobil Toyota Rush B 82 ECP milik reporter TVOne, Ecep Suwardani Yasa (38), dibobol kawanan pencuri di halaman parkir RS. Sari Asih, Jalan Otista Raya, No. 3, Sasak Tinggi, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, peristiwa pada Kamis (4/10/2012) petang. Berawal ketika Ecep datang ke RS Sari Asih untuk berobat.

Setiba dilokasi, Ecep langsung memarkir mobil dan kemudian masuk ke dalam RS. Namun, setengah jam kemudian Ecep balik lagi ke parkiran guna mengambil barang yang tertinggal di dalam mobilnya.

Tapi, begitu sampai di mobil, Ecep mendapati kaca belakang kiri mobilnya sudah pecah berantakan. Sedangkan laptop dan dompet berisi paspor dan kartu kredit yang sebelumnya ditinggal di dalam mobil raib.

Guna pengusutan lebih lanjut, kejadian itupun kemudian dilaporkan ke Polsek Ciputat.

Kapolsek Ciputat Kompol Alip membenarkan adanya kejadian itu. Saat ini, polisi tengah mengusut laporan atas kejadian itu dengan memeriksa sejumlah saksi. “Kasus ini masih kami selidiki,” ujar Kapolsek.(Turnya)