Pamit Kerjakan Tugas Kampus, Mahasiswi UIN Ciputat Hilang

Kabar6-Evi Bai Syarifah (21), mahasiswi Jurusan Biologi, Fakultas Saint dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat, dinyatakan hilang oleh keluarganya, sejak Minggu (21/10/2012) lalu.

Hingga Rabu (24/10/2012) petang, pihak keluarga masih terus berupaya menelusuri jejak keberadaan gadis cantik yang sebelumnya pamit untuk melakukan kegiatan kampus tersebut.

Salam, kakak kandung Evi mengatakan, sebelumnya Evi meninggalkan rumah di Jalan Jatipdang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Minggu (21/10/2012) lalu, sekira pukul 07.00 WIB. KAla itu, Evi beralasan ingin mengikuti kegiatan kampus.

Sejak pergi malam itu, kata Salam, adik perempuannya itu tidak kembali lagi ke rumah. Hingga pada Senin (22/10/2012) pagi, Evi mengirimkan pesan singkat kepada temannya, untuk memberitahukan bahwa ia tak bisa mengikuti kegitan perkulihaan hari itu.

“Kami tahu kabar itu, setelah melakukan kroscek ke teman-temannya. Karena, sejak menghilang pada malam itu, Evi sulit untuk dihubungi,” ujar Salam.

Kecuriaan pihak keluarga semakin menjadi pada Selasa (23/10/2012) kemarin. Dimana, setiap kali Evi mengirimkan pesan singkat tentang keberadaanya, selalu menggunakan nomor yang berlainan.

Parahnya lagi, setelah ditelepon balik, tidak pernah ada nada aktif. “Terakhir kali memberi kabar, Evi mengaku sedang berada di Pasar Minggu, Jakarta Selatan,” lanjut Salam.

Atas kecurigaan itulah, kata Salam, pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk melakukan pencarian. Bahkan, sampai ke wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tapi belum membuahkan hasil.

“Karena bingung dan khawatir, kami akhirnya melaporkan soal hiulangnya Evi ke Polsek Pasar Minggu. Dan, kami sangat berharap adik kami itu bisa segera ditemukan,” ujar Salam.

Masih kata Salam, saat meninggalkan rumah, adiknya mengenakan baju warna hijau, berkerudung dan menggunakan celana jeans biru.

“Kami juga sudah minta bantuan pihak kampus untuk mencri keberadaan adik kami. Dan akan ditindaklanjuti. Orang tua kami sangat sedih, kerena sampai sekarang tidak ada kabar sama sekali,” singkatnya.

Sebagai informasi pula, Evi Bai Syarifah juga merupakan adik kandung dari mantan Ketua Umum HMI Komisariat Fakultas Tarbiah periode 2002-2003 Megawati, dan juga saudari dari Anggota DPRD Kota Tangsel, sekaligus Ketua DPC PPP Kota Tangsel Ahmad Fauzi Rully.

“Dia saudara saya, kami juga ikut mencarinya dan berharap segera menemukannya,” ucap Rully.(iqmar)

 




DPRD Tangsel Dapat 10 Unit Mobil Suzuki Ertiga

Kabar6-Sejumlah perangkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat 10 unit mobil merek Suzuki Ertiga, Rabu (24/10/2012).

Mobil berwarna cool matic dengan kisaran harga Rp. 170 juta per unitnya itu diberikan sebagai sarana penunjang kegiatan kalangan DPRD Tangsel.

“Nantinya, kendaraan dinas itu akan diberikan kepada pimpinan komisi dan juga badan-badan yang ada di DPRD Kota Tangsel,” jelas Kepala Bagian Hukum dan Perundang-Undangan Sekretariat Dewan (Sekwan) Kota Tangsel, Gunawan Tangkilisan.

Meski demikian, kata Gunawan, dalam aturan ditegaskan bahwa yang diperbolehkan untuk diberikan mobdin hanyalah alat-alat kelengkapan dewan, mulai dari ketua dan wakil ketua dewan, badan anggaran, badan legislasi, dan juga ketua-ketua komisi.

“Dalam aturan sudah jelas. Dan, tentunya pembelian mobil dinas ini merupakan kebutuhan,” katanya.

Sementara itu, anggota badan anggaran yang juga Ketua Komisi I DPRD Kota Tangsel iwan Rahayu menyatakan, pemberian mobdin dimaksudkan untuk menunjang aktifitas dewan.

Selebihnya, dalam aturan juga diperkenankan untuk menyediakan Mobdin bagi alat kelengkapan dewan. “Jelas ini menunjang kinerja kami,” sebutnya, melalui sambungan telepon, kemarin.

Meskipun begitu, Iwan mengakui bahwa pemberian mobdin ini jadi beban tersendiri bagi dewan. Pasalnya, selain semakin lengkap fasilitas yang diberikan, juga semakin tinggi beban kerja dan tuntutan yang diharapkan masyarakat.

“Jelas kami harus membuktikan kepada masyarakat bahwa setelah dapat mobil bisa bekerja lebih maksimal lagi,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangsel, Uus Kusnadi menyatakan semua kendaraan dinas yang digunakan oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan juga lembaga pemerintahan lain, yang dananya dianggarkan dari keuangan daearah akan dimasukkan kedalam aset daerah.

Sehingga, mobdin yang baru saja diberikan kepada alat kelengkapan dewan juga akan dimasukkan kedalam aset daerah Kota Tangsel.

“Semua yang dibeli dari anggaran daerah maka jadi aset daerah. Mobil-mobil dinas dewan juga sudah dicatatkan dalam aset daerah, dan perawatannya pun dianggakan daerah melalui sekwan,” imbuhnya.

Pantauan wartawan di halaman gedung DPRD Kota Tangsel, sejumlah mobdin warna hitam legam, dengan plat nomor merah khas milik pemerintah tersebut masih diparkir berjajar.

Sedangkan beberapa diantaranya sudah mulai digunakan oleh sejumah alat kelengkapan dewan. Semua mobdin tersebut juga menyertakan nomor pajak bulan kesepuluh (oktober) dan berakhir pada tahun 2017 mendatanga.(iqmar)

 




Pemkot Tangsel-BPPT Berencana Bangun Sistem ITK

Kabar6-Pemkot Tangerang Selatan segera menjalin kerjasama dengan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPTT) terkait pembangunan sistem Informasi Teknologi dan Informatika (ITK) berbasis elektronik. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik ditengah semakin pesatnya perkembangan kecanggihan teknologi dan tuntutan masyarakat.

“TIK sudah bukan sebagai pelengkap. Tapi sudah menjadi tulang punggung pelayanan publik bagi kegiatan pemerintahan,” ungkap Anas Iswahyudi, dari IPTEKnet-Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), kepada Kabar6.com di Aula kecamatan Setu, kemarin.

Ia menjelaskan, pihaknya ingin mendampingi Pemkot Tangsel di dalam penyusunan TIK berbasis pelayanan publik. Oleh karena. Itu, kini tengah dirancang infrastruktur pelayanan publik berbasis elektronik serta membangun tata kelola TIK di Pemerintah Daerah setempat.

Anas mencontohkan, seperti bidang pendidikan yang nantinya bisa diterapkan sistem uji kopetensi sertifikasi guru dan penerimaan siswa baru. Dibidang kesehatan setiap pasien Puskemas telah menggunakan kartu chip dan bidang kepegawaian dapat memonitoring absensi setiap perangkat daerah melalui sistem elektronik.

“Tangsel diuntungkan oleh letak geografis yang berdekatan dengan ibukota dan pengembang swasta. Tinggal bagaimana mentransformasikan saluran dari konvensional menjadi modern,” jelas Anas, usai menjadi pembicara dalam kegiatan Penyusunan Dokumen Kebijakan E-Government Kota Tangsel 2013-2015.

Sesuai dengan visi yang dibuatnya, TIK Kota Tangsel harus berkelas dunia dengan dukungan teknologi informasi sebagai pilar pelayanan publik yang berkualitas. Sementara misinya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Tangsel melalui peningkatan pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan yang didukung TIK.

“Jangan sampai ada disfaritas yang tinggi antara swasta dengan pemerintah. Hampir seluruh dunia telah dikuasai TIK dan daerah-daerah sudah semakin sadar akan pentingnya TIK,” terang Anas.

Ditempat sama, Kepala Bagian Pengelolaan Teknologi Informasi (BPTI) Setda Kota Tangsel, Aplahunnajat, menyatakan, Keberadaan sebuah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dewasa ini sudah tak lagi bisa dipisahkan bagi Pemerintah Daerah. Termasuk bagi Kota Tangsel yang terus melakukan pembenahan menuju terwujudnya E-Government.

“Analoginya, kalau sebuah rumah kaca, jendela dan pintunya terus terbuka maka tidak akan menimbulkan kecurigaan orang lain. Begitu pun sebaliknya, kalau rumah itu selalu tertutup maka dapat menimbulkan praduga,” nyata Aplahunnajat.

Ia menjabarkan, saat ini dirinya telah membangun sebuah sistem informasi publik yang tertuang di dalam website resmi Pemkot Tangsel. Media tersebut tak hanya menjadi sarana bagi para petinggi dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mempublikasikan program kerjanya yang telah berjalan saja.

Menurut Aplah, website tersebut juga memberikan informasi tentang produk dan payung hukum yang telah dikeluarkan oleh lembaga eksekutif. Serta jaringan website di internal masing-masing SKPD yang telah terintegrasi dengan menggunakan sistem IT mumpuni.

“Kita juga membangun sistem komunikasi dua arah, yakni antara masyarakat Tangsel dengan Pemkot selaku pamong praja. Masyarakat bisa mengirimkan pesan singkat tentang pertanyaan, keluhan yang nantinya akan dijawab langsung oleh Walikota atau pimpinan di SKPD yang dituju,” papar mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Tangsel ini. (yud)




Tangsel Jalin Kerjasama Wilayah dalam Jabodetabekjur

Kabar6-Untuk menangani berbagai masalah pelayanan publik yang terjadi di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Wali Kota Tangsel Hj. Airin Rahmi Diany menjalin kerjasama pembangunan melalui Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur.

Adapun kerjasama yang digalang meliputi bidang Pendidikan, Kesehatan, Transportasi dan Penanganan Masyarakat Penyandang Masalah Sosial.

Kerjasama tersebut dituangkan dalam Kesepakatan Kerjasama BKSP Jabodetabekjur yang diteken oleh 3 Gubernur (DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten) dan 9 Bupati/Wali Kota (Kab.Bogor, Kota Bogor, Depok, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kab.Bekasi, Kota Bekasi dan Kab. Cianjur) di Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung, Selasa (23/10/2012).

Dengan ditandatanganinya kesepakatan kerjasama ini, Wali Kota Tangsel berharap akan terwujud pelaksanaan pembangunan daerah yang terintegrasi, selaras dan seimbang.

Sehingga tidak terjadi lagi dampak dari suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh suatu daerah merugikan daerah lain, contoh kongkritnya adalah kebijakan larangan Truk Barang melalui Tol Dalam Kota, imbasnya terjadi kemacetan di wilayah Kota Tangerang Selatan.

“Untuk itu kerjasama ini harus segera diwujudkan mengacu UU no. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, mengingat masyarakat diwilayah Jabodetabekjur sudah sangat majemuk dan sudah berinteraksi secara alamiah yang tidak mungkin lagi disekat dengan batas wilayah administratif,” kata Airin.(Evan)




Kuasa Hukum Mahasiswa Unpam Ajukan Penangguhan Penahanan

Kabar6-Kuasa Hukum mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam), Hendra Supriatna, mengaku bahwa pihaknya telah mengajukan penangguhan penahanan ke Polda Metro Jaya.

Hal itu menyusul telah ditetapkan 11 tersangka dalam insiden bentrokan saat menolak kedatangan Wakapolri Komjen Nanan Sukarna, di Kampus Unpam, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Kamis lalu.

“Kemarin jam 09.00 WIB kami sudah datang ke Polda dan diterima Ditreskrimum (Direktorat Reserse Kriminal Umum),” ungkap Hendra, saat dihubungi, Selasa(23/10/2012).

Ia menjelaskan, dari pihak Ditreskrimum Polda Metro Jaya diperoleh keterangan bila keputusan diterima atau ditolaknya pengajuan penangguhan penahanan masih menunggu instruksi Kapolda Irjen Untung S Rajab.

Dalam kasus ini, pihak kepolisian diminta untuk bersikap legowo, lantaran para pelaku hingga kini masih harus mengikuti proses akademik.

Hal yang membuat dirinya mengajukan permohonan penangguhan penahanan, terang Hendra. Pada saat proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terhadap para tersangka tidak didampingi kuasa hukum.

Sehingga pihaknya meminta agar aparat kepolisian membuat BAP ulang dan Hendra menegaskan bakal mendampingi seluruh mahasiswa.

Disamping itu, 11 mahasiswa Unpam sebenarnya merupakan korban dari aksi penolakan kemarin. Hendra menegaskan, yang harus bertanggung-jawab pada situasi ini sebenarnya ada pada rektorat kampus.

Alasannya, dalam proses pendatangan Wakapolri ke dalam kampus kemarin pihak kampus dinilai kurang melakukan komunikasi dengan baik sebelumnya  terkait kegiatan tersebut.

“Sebenarnya banyak dari mahasiswa yang sedang ditahan justru tidak ikut menyerang petugas,” ungkapnya.(yud)

 




Pengusaha Minuman Beralkohol di Tangsel Takut Dirazia

Kabar6-Sejumlah pengusahan hiburan dan hotel yang beroperasi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) resah. Mereka takut terjaring razia karena tak mengantongi legalitas perizinan usaha Minuman Beralkohol (MB).

“Saya sampai ditegur atasan mengapa surat rekomendasinya sudah lama tidak keluar juga,” ungkap Supardi, perwakilan Grand Zuri Hotel BSD di Serpong, kemarin.

Ia menjelaskan, sudah mencoba menanyakan ke loket Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) setempat. Pada kesempatan itu Supardi memperoleh keterangan dari petugas bahwa Walikota Airin Rachmi Diany memang telah menegaskan tidak akan mengeluarkan rekomendasi perdagangan MB secara legal.

“Padahal tamu-tamu ditempat usaha kami banyak WNA (Warga Negara Asing) yang kalau berkunjung selalu menanyakan MB. Kami khawatir suatu saat akan dirazia oleh petugas,” keluhnya.

Hal senada disampaikan Seno, dari Damai Indah Golf BSD, yang mengutarakan mayoritas tamunya berasal dari kalangan WNA. Pihaknya merasa dilematis untuk menjual MB ditengah meningkatnya permintaan pengunjung.

“Timbulnya para tamu banyak yang bawa minuman dari luar. Mau kami larang tidak mungkin karena memang kaminya tidak menyediakan,” ujar Seno.

Menanggapi hal tersebut, Kabid Pelayanan Perizinan Ekonomi dan Kesra BP2T Kota Tangsel, Cahyo Kuntadi, meminta kepada para pengusaha untuk memahami keputusan Walikota yang tidak akan mengeluarkan rekomendasi perizinan MB.

“Ya mari kita sama-sama menghormati keputusan tersebut. Karena Tangsel menyandang motto sebagai kota religius,” ujar Cahyo.(yud)

 




Festival Kuliner dan Cinderamata di Tangsel Digelar

Kabar6-Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dipercaya menjadi tuang rumah Festival Kuliner dan Cinderamata 2012. Acara yang akan berlangsung di lapangan BSD atau tepatnya dibelakang Giant ini akan dibuka langsung oleh Walikota Airin Rachmi Diany., besok (Rabu,24/10).

Sekretaris Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tangsel, Haryono, menyatakan, pada kesempatan itu pihaknya mendapatkan kuota stand sebanyak 10 titik. Ia telah menginformasikan kepada para pelaku kuliner untuk ikut berpartisipasi.

“Bisa memperkenal produk kuliner dan bahkan beberapa bisnis hotel yang jadi anggota PHRI ikut serta,” terang Haryono, kemarin. Acara tersebut digagasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten.

Dia menambahkan, berdasarkan data resmi ada sekitar 460 unit usaha yang telah bergabung di PHRI Kota Tangsel,. Usaha tersebut secara jelas telah memberikan kontribusi bagi pemerintah daerah melalui pajak retribusi.

Tentunya pajak tersebut sangat penting membantu dan mendorong program pemerintah yang sekarang ini terus membangun sarana dan prasarana publik. Sebab, dana pembangunan yang berjalan dibiayai dari pajak masyarakat.

“Sekitar Rp 55 milliar kita sumbang pajak kepada pemerintah. Tentunya sinergisitas antara pemerintah dan pelaku usaha kedepannya harus lebih baik lagi karena sama-sama saling membantu,” ujar Haryono. (yud)




Warga Tangerang Dihimbau Waspada, Cuaca Rawan Puting Beliung

Kabar6-Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk lebih waspada seiring munculnya angin puting beliung dalam beberapa hari terakhir ini.

Untuk saat ini, hembusan angin kencang bersamaan dengan hujan deras diprediksi bisa mencapai 50 hingga 70 kilometer perjam.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Pondok Betung, Tangerang Selatan, Sri Handayani mengatakan, wilayah Jabodetabek telah memasuki masa pergantian musim atau pancaroba.

Perubahan musim dari musim kemarau ke musim hujan menyebabkan munculnya angin kencang, yakni puting beliung.

Masyarakat diminta untuk lebih waspada, karena angin kencang muncul secara tiba-tiba bersamaan dengan turunnya hujan. Tiupan angin puting beliung bisa berakibat fatal.

“Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, saat ini kecepatan angin puting beliung disertai hujan mencapai 50 sampai 70 km-perjam. Patut untuk diwaspadai,” kata Handayani, Senin (22/10/2012).

Handayani menuturkan, terdapat zona merah yang memang berpotensi angin puting beliung. Di Kota Tangerang Selatang, sejumlah wilayah, khususnya di Serpong berpotensi munculnya angin puting beliung.

Sedangkan di wilayah Kabupaten Tangerang, berpotensi terjadi di Kecamatan Curug. Hembusan angin puting beliung bisa di bawah 50 dan melebihi 70 km perjam, tergantung kondisi cuaca.

Meski demikian, kecepatan angin puting beliung tidak berdampak kepada tingginya gelombang air laut. “Gelombang air laut wilayah pesisir pantura Tangerang masih dalam batas normal,” kata Handayani.(rah)

 




Tokoh Pemuda Tangsel Puji 2 Tahun Pemerintahan Airin

Kabar6-Memasuki tahun ke dua, pemerintahan Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang dipimpin Airin Rachmi Diany kiranya punya segudang prestasi.

Tak tanggung-tanggung, atas prestasi tersebut, Pemerintah Kota (pemkot) Tangsel pun telah meraih sejumlah penghargaan dari Pemerintah Pusat.

Sejumlah penghargaan dimaksud diantaranya adalah, penghargaan dari Kementerian Kominfo RI kepada Walikota Tangsel karena giat menggalakan dan mengembangkan Informasi, Komunikasi dan Teknologi (ICT PURA).

Dan, atas raihan prestasi itupun tak urung membuat organisasi massa (ormas) yang menamakan diri Masyarakat Tangsel Bersatu (MTB), merasa bangga.

“Kami sebagai generasi muda di Tangsel sangat bangga atas raihan penghargaan ICT PURA yang diberikan pemerintah pusat kepada Pemkot Tangsel,” kata Ketua MTB, Farid kepada kabar6.com, Senin (21/10/2012).

Untuk itu, kata Farid, kami sebagai masyarakat tangsel mengajak untuk seluruh elemen masyarakat yang ada untuk bergandengan tangan memantau dan mengawal jalannya program-program yang digagas Pemkot Tangsel.

“Masyarakat Tangsel akan terus mengawal kebijakan dan program-program yang telah dicanangkan pemkot Tangsel untuk kepentingan masyarakat,” ungkap Farid yang akan maju sebagai ketua KNPI Tangsel ini.(Evan)




Demi Kenyamanan Penumpang, Tangsel Bangun Shelter APTB

Kabar6-Mulai beroperasinya Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB)   jurusan Ciputat, Tangsel – Jakarta Kota, pada Kamis 4 Oktober 2012 lalu, disambut baik oleh  Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel).

Sambutan positif itu karena pengoperasiab APTB yang dioperasikan oleh Pemprov DKI Jakarta sejalan dengan program Pemkot Tangsel, yang menginginkan adanya moda transportasi massal efektif dan efisien, demi mengurai kemacetan di wilayah Tangsel.

Untuk itu, guna mendukung sarana dan prasarana APTB bagi masyarakat, Pemkot Tangsel membangun shelter diwilayah Kecamatan Ciputat. “Kita akan bangun shelter APTB di Ciputat,” kata Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, Senin (22/10/202).

Namun, kata AIrin, sebelum pembangunan dimulai pihaknya terlebih ahulu akan melakukan kajian terkait fungsi an efektifitas shelter tersebut.

“Ya, harus dikaji terlebih dahulu, agar tidak ada dampak negatif terhadap moda transportasi lainya. Agar merangsang pengguna transportasi dan menjadikan APTB sebagai kendaraan umum,” ujar Airin  disela pertemuan dengan Kepala Dinas Perhubuangan Provinsi DKI Jakarta, Udar Pristono, di kantor Wali Kota Tangsel.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangsel, Mursan Sobari mengatakan,  sesuai dengan petunjuk Wali Kota Tangsel pihaknya akan mempersiapkan kajian setelah pra feasibility study APTB selesai.  Soal siapa yang akan membangun shelter, menurut Mursan tim perencanaan terpadu akan membahasnya  kembali.

“Apakah nanti pihak dari pengusaha armadanya atau oleh swasta lainnya. Namun, yang jelas pihak swasta yang akan membangunnya,” ujarnya.

Diketahui, pengoperasian moda transportasi  massal APTB oleh Pemda DKI Jakarta di wilayah Kota Tangsel mendapatkan reaksi keras dari pemerintah daerah setempat. Faktor komunikasi dan belum layaknya kondisi ruas jalan menjadi alasan penolakan.

“Kita (Pemkot Tangsel) baru mengetahui jalur APTB pada saat mendekati acara peluncuran, itu juga tidak ada undangan dari Pemprov DKI,” cetus Kabid Angkutan Umum Dishubkominfo, Wijaya Kusuma, sebelumnya.(Evan)