1

Mayat Pria di Kolong Tol Pondok Aren Ternyata Pelajar

Kabar6-Teka-teki mayat pria yang ditemukan terkapar bersimbah darah dengen kondisi leher nyaris putus di Jalan Poncol, RT 07/04, Tegal Rotan, Ciputat, tak jauh dari pintu masuk tol Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Kamis (6/9/2012) lalu, akhirnya terkuak.

Korban diidentifikasi masih berstatus pelajar dengan inisial As (18), warga Kampung Pondok Belimbing, RT 03/04, Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel.

“Identitas korban sudah kami ketahui. Berisial As dan masih berstatus sebagai pelajar. Saat ini, kami masih terus berupaya menyelidiki penyebab kematian korban,” ujar Kapolsek Ciputat Kompol Alip, tanpa merinci status dan alamat sekolah korban, Senin (10/9/2012).

Ya, saat ditemukan kondisi korban sangat mengenaskan. Selain tanpa identitas, sekujur tubuh korban juga dipenuhi oleh luka menganga. Jari telunjuk putus, dan bagian lehernya juga terdapat luka menganga.

Kuat dugaan, jenazah pemuda berusia sekitar 20 tahun itu merupakan korban pembunuhan. Pasalnya, sekujur tubuh hingga kepala korban dipenuhi luka bacokan. Selain jari telunjuk sebelah kanan putus, bagian leher korban juga terdapat luka menganga hingga nyaris putus. (turnya)

 




Sang Broker Ternyata Sudah Lama Pisah Ranjang

Kabar6-Hendrik (53), broker property gaek yang ditemukan tewas di rumahnya, Perumahan Serua Indah, RT 002/05, No. 3, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Minggu (9/9/2012) ternyata sudah lama pisah ranjang dengan istrinya.

Saat ini, Hendrik tinggal sendiri dirumahnya. Sedangkan istrinya menetap di Sulawesi dan 4 anaknya menetap di Kebon Jeruk. Sedangkan keluarga besarnya menetap di Pondok Indah.

“Jadi, istrinya sudah lama tinggala di Sulawesi. Sekali waktu saja datang, kemudian kembali lagi. Praktis, korban selama ini hanya tinggal sendiri dirumah,” ujar Tony, tetangga korban.

Sementara, Hingga Minggu (9/9/2012), Kanit Binmas Polsek Ciputat, AKP Widodo yang dikonfirmasi mengaku belum bisa memastikan penyebab kematian korban.
“Tentunya kami tidak bisa menduga-duga penyebab kematian korban. Karena harus menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit,” ujar AKP Widodo sembari menambahkan bahwa jenazaah korban saat ini dievakuasi ke RS Fatmawi, Jakarta Selatan.

Ya, Hendrik ditemukan warga tewas dirumahnya, Perumahan Serua Indah, RT 002/05, No. 3, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Minggu (9/9/2012).

Kuat dugaan, korban tewas sudah lebih dari 1 hari. Pasalnya, saat ditemukan kondisi jenazah sudah mengeluarkan bau tak sedap. Sedangkan pada bagian kulitnya juga sudah timbul gumpalan berisi cairan.

Sebelum ditemukan tewas, korban juga diketahui sempat kedatangan tamu. Pertama pada Jumat (7/9/2012) siang dan keduaa pada Sabtu (8/9/2012) pukul 02.00 WIB dini hari.(turnya)




Sebelum Tewas, Hendrik Kedatangan Tamu Wanita

Kabar6-Sebelum ditemukan tewas, Hendrik (53), ternyata sempat kedatangan tamu wanita di rumahnya, Perumahan Serua Indah, RT 002/05, No. 3, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Tidak diketahui persis apa tujuan wanita tersebut datang ke rumah broker property gaek itu. Kuat dugaan, wanita misterius itu memiliki hubungan dekat dengan korban.

“Jadi, pada Sabtu dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB, anak-anak yang sedang nonton bola disini sempat melihat ada tamu wanita datang ke rumah korban,” ujar Tony (37), salah seorang tetangga korban kepada kabar6.com, Minggu (9/9/2012).

Selain wanita misterius itu, Tony juga mengaku pada Jumat (7/9/2012) sekitar pukul 13.00 WIB, korban juga sempat kedatangan tamu lain dirumahnya.

“Kalau hari Jumat itu tamunya laki-laki. Mungkin rekan bisnis sesama broker. Dan, sore harinya, korban masih sempat terlihat keluar rumah,” kata Tony lagi.

Kanit Binmas Polsek Ciputat, AKP Widodo yang dikonfirmasi mengaku belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Karena harus menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit.

Ya, Hendrik ditemukan warga tewas dirumahnya, Perumahan Serua Indah, RT 002/05, No. 3, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Minggu (9/9/2012).

Kuat dugaan, korban tewas sudah lebih dari 1 hari. Pasalnya, saat ditemukan kondisi jenazah sudah mengeluarkan bau tak sedap. Sedangkan pada bagian kulitnya juga sudah timbul gumpalan berisi cairan.(turnya)




Broker Property Tewas Tanpa Busana Dirumahnya

Kabar6-Seorang broker property gaek, Hendrik (56), ditemukan tewas tanpa busana dirumahnya, Perumahan Serua Indah, RT 002/05, No. 3, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (9/9/2012).

Kuat dugaan, korban tewas sudah lebih dari 1 hari. Pasalnya, saat ditemukan kondisi jenazah yang hanya mengenakan celana dalam itu sudah mengeluarkan bau tak sedap. Sedangkan pada bagian kulitnya juga sudah timbul gumpalan berisi cairan.

Tony (37), tetangga sebelah rumah korban mengatakan, kematian korban baru diketahui setelah ada tamu yang datang berkunjung ke rumaha tersebut.

“Siang tadi rumah korban kedatangan tamu. Tapi, setelah dipanggil beberapa kali, tidak ada sahutan dari dalam rumah. waarga jadi curiga. Kemudian warga beramai-ramai membuka pintu rumah, korban sudah tewas di dalam kamar,” ujar Tony.

Tony sendiri mengaku tidak melihat adanya tanda-tanda aneh dari korban sejak beberapa hari terakhir. Korban tampak masih sehat-sehat saja. “Kemarin sih saya lihat masih sehat-sehat saja,” ujar Tony.

Kanit Binmas Polsek Ciputat, AKP Widodo yang dikonfirmasi mengaku belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Karena harus menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit.

“Saat ini jenazah sudah kami evakuasi ke rumah sakit. Dan, untuk penyelidikan lebih lanjut kami masih menunggu hasil visum dari rumah sakit,” ujar AKP Widodo.(turnya)

 




Ledakan Mercon Bersahutan di Dua Kampung

Kabar6-Dentuman suara ledakan mercon saling bersahutan di dua kampung di Kota di Kota Tangerang Selatan disaksikan sedikitnya seribuan warga dari berbagai wilayah. Setiap dentuman petasan keras berbunyi, ratusan warga bersorak-sorai.

Namun, suara tersebut bukan berasal dari ledakan bom aksi jaringan teroris.  Melainkan bunyi petasan yang disulut dalam sebuah perayaan acara Pesta Rakyat Adu Beduk 2012. Kegiatan ini telah menjadi tradisi di Kota Tangsel sejak puluhan tahun silam.

“Pertama dimulai dengan adu tetabuhan beduk. Kalau ga ada petasan seperti sayur tanpa garam,” Ahmad Muchtar, Ketua Panitia Penyelenggara, ditemui Kabar6.com di Lengkong Gudang Timur, Serpong, Minggu (9/9/2012).

Pengamatan langsung dilapangan, ratusan kilogram bubuk mesiu petasan ini dibuat dengan beragam bentuk. Seperti kotak, replika pesawat terbang, lokomotif kereta, botol, ondel-ondel dan lain-lain yang seluruhnya berukuran raksasa.

Muchtar menjelaskan, adu petasan ini telah berlangsung sejak sekitar tahun 1960 lalu. Adu petasan biasa diselenggarakan sebagai kegiatan puncak perayaan hari raya Idul Fitri setiap tahunnya.

Kali ini, terang Muchtar, ada dua kampung yang terlibat adu petasan. Kedua kampung tersebut yakni Lengkong Gudang Timur, Serpong dan Parigi, Pondok Aren. Kedua kelompok saling berhadapan menyulut petasan bersebarangan dengan radius jarak sekitar 500 meter disebuah lahan kosong.

“Ada budaya yang harus dipertahankan oleh pemerintah daerah, yakni adu petasan seperti ini. Karena sejak saya kecil tradisi adu petasan memang sudah ada,” terangnya.

Menurut Muchtar, setiap kampung yang berasal dari berbagai kelurahan di Serpong menyediakan bahan mesiu petasan sedikitnya 500 kilogram. Anggaran tersebut menurutnya diperoleh secara swadaya masyarakat. 

Dia tak menampik bila tradisi tahunan ini menjadi sebuah ajang gengsi (prestise) antar kampung di Kota Tangsel. Penentuan pemenang dalam adu petasan ini yakni siapa yang paling banyak memiliki mercon petasan dan penonton paling banyak.

“Memang adu petasan ini jadi gengsi bagi warga, siapa sih yang mau kampungnya dipandang sebelah mata,” ujar Muchtar sambil tersenyum. (yud)

 




Api di Rumah Ortu Bondan Prakoso Sudah Padam

Kabar6-Kobaran api di rumah yang disebut-sebut sebagai milik orang tua penyanyi Bondan Prakoso di Perumahan Grand Serpong Residence, Blok C2/7, Jalan Ciater Raya, Kelurahan Maruga, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sudah berhasil dipadamkan.

“Iya, satu rumah terbakar yang didalamnya ada studio musiknya,” ungkap Uci Sanusi, Kepala Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangsel, Uci Sanusi, saat dihubungi Kabar6.com, Sabtu (8/9/2012).

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari jajarannya dilapangan, Uci masih belum berani memastikan apakah rumah tersebut memang benar milik orang tua artis yang terkenal dengan hits “Ya Sudahlah” itu.

Sementara penyebab kebakaran, lanjut Uci, disebabkan oleh arus pendek hubungan listrik. Korsleting listrik menurutnya menjadi penyebab utama sebagian besar kasus kebakaran yang sepanjang 2012 ini sudah mencapai 42 kasus lebih.

“Api tidak sampai merembet ke rumah yang lainnya. Tidak sampai 80 persen juga koq. Sebab cepat dipadamkan karena kan kebetulan dekat dengan posko,” ujar Uci. (yud)




Rumah Orang Tua Bondan Prakoso Dikabarkan Terbakar

Kabar6-Kediaman orang tua penyanyi Bondan Prokoso di Perumahan Grand Serpong Residence, Jalan Ciater Raya, Kelurahan Maruga, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (8/9/2012) malam dikabarkan terbakar.

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangsel, Sugiantoro membenarkan adanya informasi kebakaran tersebut. Dan, saat ini personil tengah menuju ke lokasi kejadian.

“Informasinya awalnya sih begitu, akibat korsleting listrik,” ujar petugas Damkar Kota Tangsel, Sugiantoro, saat dihubungi kabar6.com, Sabtu (8/9/2012) malam. 

Namun demikian, Sugiantoro juga belum bisa memastikan apakah yang terbakar benar kediaman orang tua artis Bondan Prakoso atau bukan. Karena, saat ini dirinya masih menungu laporan dari petugas yang ke lapangan.

“Saya sendiri belum bisa memastikan. Karena, juga saya masih menunggu informasi langsung dari petugas yang terjun ke lapangan,” ujar Sugiantoro lagi.(turnya/yud/roel/tom migran).

 




Punya Hutang Rp. 8 Juta, Zakaria Berpesan Lewat Surat Wasiat

Kabar6-Sebelum tewas, kuli bangunan bernama Zakaria (19), kiranya sempat menulis surat wasiat yang ditujukan kepada Lamin Santoso (32), rekan kerja sekaligus penghuni rumah kontrakan yang ditumpanginya selama ini.

Dalam surat wasiat itu, pemuda asal Pemalang, Jawa Tengah itu beberapa kali menyampaikan permohonan maapnya, karena telah merepotkan keluarga Lamin.

Selain menghibahkan hand phone dan gitarnya ke pemilik warung dekat rumah, Zakaria juga meminta Lamin untuk membayarkan hutangnya di warung sebesar Rp. 60 ribu, dengan uang miliknya yang saat ini ada pada salah seorang temannya sesama kuli bernama Solihin.

Zakaria tidak ingin bila kematiannya menjadi pemberitaan di televisi dan ingin jenazahnya dimakamkan di Tangerang, karena dia tidak ingin merepotkan keluarganya di Kampung.

Dalam wasiatnya Zakaria juga berjanji tidak akan mengganggu siapapun, asalkan Lamin menjalankan semua amanahnya.

Sementara, Kapolsek Pondok Aren Kompol Parmono mengatakan, selain hutang yang tertera dalam surat wasiat, ternyata korban juga memiliki hutang sebesar Rp. 8 juta kepada tetangganya di kampung.

“Dari hasil keterangan para saksi, diketahui bahwa korban juga punya hutang lain sebesar Rp.8 juta. Uang itu digunakan untuk membiaya kebutuhaan hidup 4 adik korban yang tinggal di kampung,” ujar Kapolsek.

Saat ini, lanjut Kapolsek, pihaknya tengah berupaya menghubungi keluarga korban terkait temuan surat wasiat tersebut. “Kami sedikit kesulitan, karena KTP dan kartu telepon sudah dibakar korban,” ujarnya.

Ya, kuli bangunan bernama Zakaria itu ditemukan tewas tergantung dengan leher terjerat kain sarung di pohon rambutan tak jauh dari rumah kontrakan yang dihuninya pada Sabtu (8/9/2012) pagi.

Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Evi (32), warga setempat yang sekaligus merupakan induk semang dari rumah kontrakan yang dihuni korban.

“Awalnya saya mau menghidupkan mesin air (Jet Pump). Tapi saat membuka pintu belakang, saya melihat ada orang tergantung di pohon. Kontan saja saya teriak,” ujar Evi.(turnya)




Polisi Pastikan Zakaria Tewas Murni Karena Gantung Diri

Kabar6-Jajaran Kepolisian Sektor Pondok Aren memastikan bahwa penyebab kematian kuli bangunan bernama Zakaria (19), warga RT 05/02, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), murni gantung diri.

Kepastian itu merujuk sederet pemeriksaan yang dilakukan, serta tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan, baik di tubuh korban maupun dilokasi kejadian.

“Dari hasil pemeriksaan TKP, jasad korban dan keterangan para saksi, kami pastikan korban tewas karena gantung diri,” ujar Kapolsek Pondok Aren Kompol Parmono, Sabtu (8/9/2012).

Saat ini, kata Kapolsek, jenazah korban sudah dievakuasi ke RSUD Tangerang guna keperluan visum. “Jenazah sudah kamai evakuasi ke rumah sakit umum,” ujar Kapolsek.

Ya, kuli bangunan bernama Zakaria itu ditemukan tewas tergantung dengan leher terjerat kain sarung di pohon rambutan tak jauh dari rumah kontrakan yang dihuninya pada Sabtu (8/9/2012) pagi.

Jenazah pemuda asal Pemalang, Jawa Tengah itu pertama kali ditemukan oleh Evi (32), warga setempat yang sekaligus merupakan induk semang dari rumah kontrakan yang dihuni korban.

“Awalnya saya mau menghidupkan mesin air (Jet Pump). Tapi saat membuka pintu belakang, saya melihat ada orang tergantung di pohon. Kontan saja saya teriak,” ujar Evi.(turnya)




Zakaria Diduga Gantung Diri Karena Patah Hati

Kabar6-Zakaria (19), kuli bangunan yang ditemukan tewas tergantung di pohon rambutan di RT 05/02, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), diduga sedang patah hati karena putus cinta.

Dugaan itu mencuat menyusul ulah tak lazim pemuda asal Pemalang, Jawa Tengah itu pada malam sebelum ditemukan tewas. Korban sempat membakar KTP dan mematahkan kartu telepon seluler yang biasa digunakannya. 

“Sebelum membakar KTP dan mematahkan kartu telepon selulernya, Zakaria juga sempat bilang mau bunuh diri saja. Mungkin dia baru putus cinta,” ujar Agus, teman korban sesama kuli bangunan dilokasi kejadian.

Usai membakar KTP dan mematahkan kartu telepon selulernya, korban kemudian sempat kembali ke rumah kontrakan Lamin Santoso (32), yang selama ini ditumnpangi korban.

“Tadi malam terakhir saya bertemu Zakaria sekitar pukul 00.00 WIB. Tapi, masih biasa-biasa saja. Dan, paginya dia sudah tewas tergantung dibelakang rumah,” ujar Lamin Santoso kepada kabar6.com, Sabtu (8/9/2012).

Ya, Zakaria ditemukan tewas mengenaskan dibelakang rumah kontrakan yang ditumpanginya, di RT 05/02, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (8/9/2012) pagi.

Saat ditemukan oleh Evi (32), pemilik rumah kontrakan, tubuh korban sudah dalam keadaan kaku tak bergerak dengan kondisi leher terjerat sarung dan tergantung di pohon rambutan.

Polisi yang mendapat laporan dari warga sekitar langsung datang ke lokasi dan mengevakuasi jenazah korban sementara ke Mapolsek Pondok Aren.

HIngga berita ini ditayangkan, jenazah korban masih berada di Mapaolsek Pondok Aren. Sementara, 5 warga sekitar yang mengetahui kejadian itu saat ini dimintai keterangaan sebagai saksi.(turnya)