1

Penyandang Disabilitas di Tangsel Kibarkan Merah Putih

Anak disabilitas saat upacara di Tangsel.(Fbi)

Kabar6-Khusyu’ dan meriah. Begitulah gambaran yang terlihat saat puluhan anak penyandang disabilitas mengikuti Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di Yayasan Sayap Ibu, Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (17/8/2016).

Sejumlah perawat pun tampak sibuk mendandani para anak-anak sebelum upacara digelar. Dengan menggunakan seragam merah putih serta ikat kepala khas pejuang, puluhan anak tersebut secara bergiliran memasuki lapangan di Yayasan Sayap Ibu Bintaro.

Terlihat, Nurul, Ubay dan Ucup bertugas menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (paskibraka) guna mengibarkan Sang Saka merah Putih.

,Sementara Bayu dibantu perawatnya dengan semangat membacakan naskah proklamasi. Keceriaan anak-anak berkebutuhan khusus itu terlihat saat secara serempak menyanyikan lagu kemerdekaan.

Renowati Hardjosubroto, selaku Ketua YSI Bintaro mengatakan dirinya sangat terharu ketika anak-anak berkebutuhan khusus ini dengan semangat mengikuti  acara Pengibaran Bendera Merah Putih.

“Subhanallah, saya terharu mas. Ini anak-anak semangatnya luar biasa”. ujar Reno.

Reno menambahkan jika acara ini memang menjadi agenda rutin tahunan, selain itu dengan diadakan kegiatan ini dia berpesan bahwa para penyandang disabilitas juga mempunyai hak yang sama, ya sama seperti anak-anak normal pada umumnya termasuk dalam memeriahkan kemerdekaan.(Fbi)




Airin Serahkan Bingkisan kepada Pejuang Veteran

Walikota Airin memberikan bingkisan ke veteran.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menggelar beragam rangkaian acara dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71. Acara kegiatan akan dimulai malam hari.

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan, rangkaian kegiatan diawali dengan tasyakuran di Masjid Agung Al-Mujahidin, Kecamatan Serpong, atau tepatnya di depan kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo).

“Di acara tasyakuran kami memberikan bingkisan kepada para veteran pejuang kemerdekaan yang masih ada,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Selasa (16/8/2016).

Menurutnya, bingkisan yang diberikan oleh pemerintah daerah terhadap para veteran sudah menjadi agenda kegiatan rutin. Para pejuang yang tergabung dalam Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Tangsel merupakan saksi bersejarah pertempuran Monumen Lengkong.

Airin jelaskan, acara kegiatan selanjutnya yakni renungan suci di Taman Makam Pahlawan Seribu, Kecamatan Setu. Di lokasi itu akan diadakan upacara dan doa.

“Rangkaian kegiatan ini sebagai tanda penghormatan terhadap jasa pahlawan yang telah gugur dalam mempertahankan serta merebut kemerdekaan Indonesia,” jelasnya.

Kemudian, lanjut Airin, Pemerintah Kota Tangsel akan melaksanakan upacara detik-detik proklamasi dan pengibaran bendera duplikat merah putih di Lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong. **Baca juga: 3.657 Napi di Banten Dapat Remisi, 131 Diantaranya Bebas.

“Bapak apa kabarnya?. Alhamdulillah terus diberikan kesehatan. Besok (hari ini-red) kalau cape jangan dipaksakan ikut upacara,” ujar Airin kepada seorang veteran. **Baca juga: Kinerja Dewan Pendidikan Tangsel Disorot.

“Enggak apa-apa bu. Besok saya siap ikut upacara,” jawab seorang veteran dengan penuh semangat.(yud)




Begini Suka Karyawan Grand Zuri BSD Meriahkan HUT RI

Karyawan Grand Zuri saat mengikuti lomba HUT RI.(Fbi)

Kabar6-Menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 71, Hotel Grand Zuri BSD mengelar aneka lomba yang diikuti oleh seluruh karyawan hotel pada Selasa (16/8/2016).

Beragam lomba yang digelar diantaranya lomba balon terhimpit, water estafet, futsal bercorong, beauty or the beast, kerupuk kuat, slowly bikers dan lainnya.

Pantauan kabar6.com di lokasi, lomba berlangsung diiringi gelak tawa karyawan. Apalagi, saat lomba futsal bercorong dan balon terhimpit digelar.

Ririn, salah seorang peserta lomba mengaku, cukup gembira mengikuti lomba yang digelar. Selain memeriahkan HUT Kemerdekaan, lomba itu juga semakin mengakrabkan antar karyawan.

“Sumpah saya senang banget mas. Meski kalah di lomba balon terhimpit, tapi saya puas lihat temen-temen pada ketawa cekikian. Lomba itu juga bikin kita makin kompak,” ujarnya. **Baca juga: Pejabat dan Masyarakat Tangerang Membaur Dalam Pawai Taptu.

Sementara, Dini, salah seorang panitia lomba mengatakan, bahwa tujuan acara itu untuk mempererat hubungan antar karyawan hotel dan sekaligus menyambut peringatan Hari Kemerdekaan RI. **Baca juga: 3.657 Napi di Banten Dapat Remisi, 131 Diantaranya Bebas.

“Di momen Kemerdekaan RI ini Grans Zuri menggelar lomba untuk mempererat hubungan antar karyawan,” tambahnya.(Fbi)




Kinerja Dewan Pendidikan Tangsel Disorot

Sonny Majid.(bbs)

Kabar6-Banyak catatan buruk yang terjadi selama proses tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bergulir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Khususnya, soal maraknya praktek transaksional.

Penggiat muda dari Nadhalatul Ulama (NU) Kota Tangsel, Sonny Majid berpendapat, praktek kecurangan tersebut terjadi tanpa kawalan ketat. Dewan Pendidikan sebagai lembaga penyeimbang, bahkan tampak tidak berfungsi.

“Pihak panitia sekolah sudah berani secara terang-terangan. PPDB kemarin itu cukup memprihatinkan, ini ulah oknum. Tapi tuduhannya bisa merembet kemana-mana,” katanya lewat siaran pers yang diterima kabar6.com, Selasa (16/8/2016).

Menurut Sonny, terlebih fungsi pengawasan. Dari beberapa kali keluhan dan laporan yang muncul, justru Dewan Pendidikan Kota Tangsel tidak bersuara menyikapi maraknya dugaan pungutan liar PPDB.

Para komisionernya diam seribu bahasa, dan bahkan terkesan menutup mata. Praktek transaksional nyaris terjadi di semua sekolah negeri di Kota Tangsel.

“Ini gak pernah sedikitpun mempublikasi temuan-temuan lapangannya. Harusnya Dewan Pendidikan menjadi penyeimbang, namanya kan sudah jelas Dewan Pendidikan Kota,” sindir Sonny. **Baca juga: Mathodah Minta Wali Murid “Dipungli LKS” Lapor ke Dindik Tangsel.

Ia bilang, sampai sekarang juga belum ada rencana strategis Dewan Pendidikan yang dibeberkan kepada media. Minimal tentang pengembangan dunia pendidikan di Kota Tangsel. **Baca juga: Baru Umur 13 Tahun, Anak Kepala DKPP Tangsel “Lolos” Ujian Paket B.

Justru sebaliknya, kejadian dugaan pungli itu malah dipolitisir oleh sekelompok oknum untuk menjatuhkan Kepala Dinas Pendidikan Tangsel, Mathodah. Alasannya, karena dugaan pungli PPDB belum lama ini dilakukan secara masif. **Baca juga: Dewan Tangsel Sebut Pungutan PPDB Ilegal.

“Dalam sistem pemerintahan, tidak akan maksimal pengawasan dilakukan oleh satu institusi seperti Dinas Pendidikan saja. Maka dari itu ada tambahan instrumen institusi lain, ya seperti DPK ini untuk membantu mengawasi,” Sonny bilang. **Baca juga: Orangtua di Tangsel Sebut Ada Pungli di PPDB SMA Negeri.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, belum didapat kornfirmasi dari pihak Dewan Pendidikan Kota Tangsel. Meski demikian, kabar6.com masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi perihal penilaian kurang baik tersebut.(yud)




Mayat Pria Tanpa Celana Terkapar di Cisadane

Polisi saat mengevakuasi jasad pria dari Sungai Cisadane.(yud)

Kabar6-Sesosok mayat pria tanpa identitas teronggok di Kali Cisadane, Kampung Cinasar RT 011 RW 05, Desa Cibogo, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Selasa (16/8/2016).

Saat ditemukan, tubuh kaku pria misterius itu dalam posisi tengkurap tepat diatas bongkahan batu berukuran besar.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, jasad itu pertama kali ditemukan oleh Mulyadi (40), warga sekitar yang sedang memancing. **Baca juga: Tenggelam di Cisadane, Tubuh Uchay Belum Ditemukan.

“Pas ditemukan, mayatnya mengenakan baju lengan panjang warna abu-abu dan tidak mengenakan celana. Pakai sepatu karet warna merah hitam serta jam tangan karet warna hitam merk G-Shock,” katanya. **Baca juga: Perampok Direktur PT Perhutani di Pamulang Diperkirakan Gasak Rp1,6 Miliar.

Diperkirakan, mayat pria itu berusia 40 tahun, dengan tinggi badan sekitar 165 centimeter serta berat 70 kilogram. **Baca juga: Tebas Tangan Juragan Sembako, Perampok di Tangsel Umbar Tembakan.

‎”Belum dapat disimpulkan, mayat tersebut korban pembunuhan atau hanyut terseret arus Cisadane,” ujar Mansuri.(yud/cep)




Tebas Tangan Juragan Sembako, Perampok di Tangsel Umbar Tembakan

Riri, juragan sembako saat mendapatkan perawatan.(cep)

Kabar6-Komplotan perampok bersenjata beraksi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Bak koboy jalanan, komplotan itu menyasar pasangan suami istri (pasutri), Budi dan Riri‎ yang merupakan juragan sembako.

Dalam peristiwa yang berlangsung di Jalan Aren 2, Gang Sate, RT 02 RW 03, Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren itu, komplotan pria bersepeda motor itu sempat membacok korban dan mengumbar tembakan ke udara untuk menakut-nakuti warga.

Tak hanya itu, pelaku juga sukses membawa kabur tas berisi uang milik pasutri tersebut.

Informasi yang diperoleh kabar6.com, peristiwa bermula ketika pasutri pedagang sembako itu dalam perjalanan pulang, setelah menutup tokonya di Jalan Wijaya Kusuma Ujung Nomor 68 RT 011/01, Kelurahan Pondok Betung, Pondok Aren.

Namun, saat melintas di lokasi, komplotan pelaku langsung menyergap dan merampas paksa tas dari tangan Riri. Namun, karena Riri berupaya mempertahankan tasnya, salah seorang pelaku langsung menyebetkan golok hingga melukai Riri.

“Diduga korban sudah dibuntuti pelaku sejak dari tokonya. Pelaku empat orang yang boncengan naik motor,” kata Kasubag Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri, Selasa (16/8/2016).

Dan, ketika Budi, suami Riri beserta warga sekitar hendak menolong, pelaku lainnya justru melepaskan tembakan ke udara sampai dua kali. Hingga, warga sekitar pun dibuat ketakutan. **Baca juga: Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Jalani Tes Urine Mendadak.

“Tas korban diperkirakan berisi uang Rp30 juta. Dan, pelaku kabur ke arah Jalan Ceger,” terangnya. **Baca juga: Belasan Pelajar ABG Disergap Satpol PP Kabupaten Tangerang.

Mansuri menambahkan, Riri mengalami luka-luka pada empat jari tangan kiri serta ibu jari tangan‎ kanan akibat bacokan pelaku. Korban telah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Premier Bintaro. **Baca juga: Perampok Direktur PT Perhutani di Pamulang Diperkirakan Gasak Rp1,6 Miliar.

“Sekarang kasusnya ditangani Polres Tangsel,” tambah Mansuri.(yud/cep)




Perampok Direktur PT Perhutani di Pamulang Diperkirakan Gasak Rp1,6 Miliar

Rumah Direktur PT Perhutani yang disasar perampok.(cep)

Kabar6-Kawanan perampok bersenjata yang beraksi di rumah pasangan Bambang Setia Budi (59) dan Ati Tilawati, diduga telah berhasil menggasak sejumlah harta dan benda milik korban.

Pelaku sempat menodongkan golok serta benda mirip senjata api hingga membuat Bambang yang menjabat sebagai Direktur PT Perhutani itu menjadi ketakutan.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, berawal ketika pasangan suami istri yang sedang tertidur. Keduanya kaget ada tamu tak diundang masuk ke dalam kamar tidur.

“Ada tiga orang yang masuk ke kamar tidur sambil mengancam pakai senjata minta ditunjukan tempat menyimpan uang,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Selasa (16/8/2016). **Baca juga: Spanduk “Radim” Mulai Ramai di Banten.

Mansuri jelaskan, pemilik rumah di Jalan Kavling Keuangan RT 005/001, Kedaung, Kecamatan Pamulang, itupun ketakutan saat diancam. Korban akhirnya membuka brankas dan memberikan dua amplop berisikan uang pecahan dollar Amerika dan Euro. **Baca juga: Terkepung, Perampok di Pamulang Sempat Todong Warga.

Pelaku juga sempat mengambil kotak perhiasan milik korban. Kotak tersebut berisi perhiasan kalung, cincin, giwang emas berlian senilai Rp1,3 miliar, dan cincin bertahta berlian seharga Rp300 juta. **Baca juga: Heboh, Perampok Bermobil di Pamulang Diteriaki Pakai Toa Musala.

“Selanjutnya para tersangka mengambil rol dekorder CCTV yang ada di dalam kamar korban,” jelas Mansuri.(yud/cep)




Tenggelam di Cisadane, Tubuh Uchay Belum Ditemukan

Uchay yang terseret arus Sungai Cisadane.(ist)

Kabar6-‎Jasad pria bernama Muhammad Saidi bin Minin alias Uchay (29), belum dapat ditemukan. Warga asal Jalan Lapangan Rengas Nomor 25, Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Tangerang Selatan (Tangsel) dinyatakan telah hilang saat mengarungi Sungai Cisadane.

“Pencarian terpaksa dihentikan, dan sampai sore Uchay masih hilang,” kata Untung Purwanto, relawan dari OKP Ganespa, Kecamatan Pamulang saat dihubungi kabar6.com, Senin (15/‎8/2016).

Menurutnya, aksi pencarian jasad Uchay dilakukan‎ sampai pintu air Serpong. Pencarian sampai melibatkan tim SAR dari Kabupaten Bogor.

“Dikarenakan ada peningkatan debit air sungai Cisadane dan cuaca mendung pencarian dihentikan sore tadi di pintu air Serpong,” terang Bagol, sapaan akrab Untung. **Baca juga: Tubuh Pria Hanyut di Kali Prancis Ditemukan.

Ia menambahkan, ‎pencarian jasad Uchay akan dilakukan kembali esok hari (Selasa 16 Agustus) dengan bantuan team Delta Penyelam dari Brimob‎. Pencarian korban akan dilakukan penyelaman dari titik korban terjatuh dan hilang‎. **Baca juga: Warga Tangsel ‎Hilang Terseret Arus Sungai Cisadane.

“Menurut info yang didapet ga pake pelampung ketika korban mengarungi Sungai Cisadane,” tambah Bagol.(yud)




Lomba Gaple, Cara Unik Warga Pondok Aren Sambut HUT RI

Lomba gaple meriahkan HUT Ri di Pondok Aren.(Fbi)

Kabar6-Cara berbeda dilakukan warga Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dalam memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 71.

Ya, puluhan warga RT 03, Kecamatan Pondok Aren, justru memeriahkan HUT RI lewat perlombaan gaple (bermain kartu domino) yang digelar pengurus RT wilayah setempat, Senin (15/8/2016) malam.
 
Lomba ini kiranya mampu menyedot antusiasme warga hingga melebihi ekspektasi panitia penyelenggara. Bahkan, panitia lomba harus menyediakan meja dan kursi tambahan, guna menampung peserta lomba gaple.

Anehnya, para peserta lomba yang didominasi oleh kaum bapak itu, justru tak berkeinginan menjadi juara. Mereka hanya sekedar berpartisipasi untuk bisa menjalin silaturahmi dengan warga lainnya.

Muslim (45), warga setempat yang turut dalam lomba gaple tersebut mengatakan, bila dirinya ikut lomba itu, setelah diberitahu oleh istrinya, bahwa ada lomba gaple di lapangan dekat tempat tinggal mereka.

“Baru pulang kerja diberitahu ada lomba gaple. Saya langsung buru-buru ke lapangan ini buat ikutan lomba,” ungkap Muslim.

Ia sendiri mengaku tak mencari hadiah dalam lomba itu. Karena dia cukup senang dapat bertegur sapa dengan tetangga rumahnya. **Baca juga: Pembebasan Lahan Tol Serpong-Balaraja Rampung 90 persen.

Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Gaple, Sukih mengaku, cukup bahagia dengan besarnya antusiasme warga dengan lomba gaple tersebut. **Baca juga: Terkepung, Perampok di Pamulang Sempat Todong Warga.

“Tadinya kita pikir pesertanya hanya belasan, namun yang datang malah berduyun-duyun. Tentunya, misi dibalik lomba gaple ini adalah menjalin silaturahmi warga,” ujarnya. **Baca juga: Heboh, Perampok Bermobil di Pamulang Diteriaki Pakai Toa Musala.

Dalam lomba tersebut, pihak panitia sejak awal sudah melarang keras peserta lomba melakukan taruhan uang. Dan, jika kedapatan peserta bertaruh uang, maka peserta tersebut bakal langsung didiskualifikasi.(fbi)




Terkepung, Perampok di Pamulang Sempat Todong Warga

Polisi melakukan olah TKP perampokan di Pamulang.(cep)

Kabar6-Jajaran petugas Polsek Pamulang, hingga kini masih memburu komplotan perampok bermobil yang menyasar kediaman Bambang Setiabudi, warga Kavling Keuangan, RT 05/01, Kelurahan Kedaung,  Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (16/8/2016).

“Kasusnya masih kita selidiki lebih lanjut,” ujar Kapolsek Pamulang, Kompol Kristian Pau Adu SH kepada kabar6.com.

Ditanya perihal kerugian yang diderita korban, Kapolsek masih belum bisa memastikan. Namun demikian, Kapolsek juga tak menampik bila ada sejumlah harta benda korban yang berhasil digasak pelaku, sebelum kabur dari lokasi, termasuk diantaranya uang euro.

Sementara, H. Memed, warga yang berinisiatif meneriaki komplotan perampok tersebut dengan pengeras suara musala mengatakan, bila sedianya warga sekitar sempat mengepung komplotan itu saat hendak kabur.

Namun, warga juga dibuat takut karena pelaku sempat menodongkan benda mirip senjata api ke arah warga. “Menantu saya sempat ditodong,” ujarnya.

Dan, sesaat sebelum kabur, warga sempat melempari mobil pelaku dengan batu. “Pelakunya kabur. Tapi mobilnya juga kena timpa pakai batu oleh warga,” ujar H. Memed lagi.

Diketahui, perampok bermobil mirip Toyota Avanza warna hitam yang beraksi di kediaman  Bambang Setiabudi, diperkirakan berjumlah empat orang. **Baca juga: Heboh, Perampok Bermobil di Pamulang Diteriaki Pakai Toa Musala.

Komplotan itu masuk ke rumah korban, dengan cara melompati pagar depan rumah. Namun, aksi pelaku buyar, karena saat peristiwa berlangsung, korban sempat menghubungi warga sekitar, yang kemudian meneriaki pelaku lewat pengeras suara musala.(cep)