Perekaman e-KTP di Tangsel Disebut Tembus 95 Persen

Warga Tangsel melakukan perekaman e-KTP.(yud)

Kabar6-Meski hampir maksimal tapi masih ada puluhan ribu jiwa warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) belum merekam e-KTP.

Pemerintah daerah setempat telah berupaya menjemput bola‎ agar warga di tujuh wilayah kecamatan ini semakin mudah mendapatkan pelayanan.

Demikian dikatakan Kepala ‎Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Toto Sudarto, Rabu (28/9/2016).

“Bisa dibilang sudah lebih 95 persen warga yang udah ngerekam e-KTP,” katanya.

Persentase tersebut dihitung dua hari jelang masa perekaman berakhir hingga akhir bulan ini. Toto bilang, akhirnya Kementerian Dalam Negeri memperpanjang waktu perekaman hingga pertengahan 2017 mendatang.

Toto merinci, selama roses perekaman e-KTP di Kota Tangsel mencapai 860.675 orang. “Itu untuk menakut-nakuti masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kependudukan Disdukcapil Kota Tangsel Diding, jumlah wajib e-KTP di Kota Tangsel sebanyak 911.714 orang.

Sedangkan hingga Rabu (28/9) sore, pemohon yang belum melalui proses perekaman ada 51.039 orang.

“Jumlah penduduk (Kota Tangsel) sampai semester 2 tahun 2016, laki-laki sebanyak 618.345 orang dan perempuan 603.582 orang,” paparnya.**Baca juga: Kejagung Ekstradisi WNA Iran ke Australia.

Diding bilang,‎ untuk mempercepat program wajib e-KTP, Pemerintah Kota Tangsel lakukan jemput bola dengan layanan mobil keliling. Disamping proses perekaman secara rutin pada hari kerja maupun libur.**Baca juga: Curi Motor di Ciputat, Pemuda Ini Dihajar Korbannya.

“Kita juga lakukan perekaman pada momen-momen tertentu seperti kegiatan car free day supaya lebih maksimal,” ujar Diding.**Baca juga: Pemohon e-KTP di Kota Tangerang Terus Membludak.

Hingga saat ini, sedianya masih ada sebanyak 7.916 berkas yang sudah melewati proses perekaman sedang dalam tahap pencetakan.(yud)

**Baca juga: Waduh…! Besok Buruh Tangerang Minta Gaji Rp6,1 Juta.




Curi Motor di Ciputat, Pemuda Ini Dihajar Korbannya

Pemuda maling motor yang disergap warga.(cep)

Kabar6-Seorang pelaku pencuri motor ditangkap pemiliknya, saat beraksi di Gang Masjid Ariad Rt 04/03 Kampung Cimanggis, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pelaku diketahui  Ddt (20), warga  Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang Kota Tangsel. Kini masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Ciputat.

Kasubag Humas Polres Tangsel AKP Mansuri mengatakan, kejadian bermula saat pelaku melintas di Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

Saat itu, pelaku melihat sebuah motor Yamaha Mio B 6432 WFS, dengan kunci masih menempel di sepeda motor. Pelaku lalu mengambil motor tersebut.**Baca juga: Waduh…! Besok Buruh Tangerang Minta Gaji Rp6,1 Juta.  

“Namun, saat pelaku berhasil membawa motor, Ainun  Yakin (19) si pemilik motor  memergokinya,” ujarnya.**Baca juga: BNN Gerebek “Rumah Kontrakan Ekstasi” di Tangerang.

Mengetahui aksinya diketahui korban, pelaku pun berencana untuk melarikan diri namun tak berhasil. Korban dibantu warga sekitar berhasil menangkap pelaku.**Baca juga: Polisi Sergap Tiga ABG Ciputat Pengedar Ganja.

Dibantu warga sekitar, pelaku kemudian diserahkan ke Mapolsek Ciputat guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.(yud/cep)

**Baca juga: Kocak, Beberapa Barang Unik yang Dijual Situs Jual Beli Tiongkok.




Polisi Sergap Tiga ABG Ciputat Pengedar Ganja

Tiga ABG Ciputat yang disergap polisi.(cep)

Kabar6-Tim Buru Sergap (Buser) Unit Reskrim Polsek Ciputat, meringkus tiga Anak Baru Gede (ABG) pengedar ganja di Jalan Bukit Raya depan Warung Pedesaan Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (28/09/2016).

Kapolsek Ciputat Kompol, Tatang Syarif mengatakan, pihaknya meringkus tiga pengedar ganja ini saat sedang melakukan giat pengamanan kejahatan jalanan.

Pihaknya juga mendapat laporan dari warga setempat bahwa lokasi tersebut kerap dijadikan tempat transaksi.**Baca juga: Waduh…! Besok Buruh Tangerang Minta Gaji Rp6,1 Juta.

“Ketiga pengedar itu masing-masing berinisial IM (24), DG (24) dan CD (21), warga setempat. Mereka kami tangkap pada dini hari,” ujar Tatang.**Baca juga: Buronan Polres Ketapang Dibekuk di Bandara Soetta.

Dari tangan pelaku, didapati narkoba jenis ganja kering siap edar seberat satu ons. Kini, pelaku harus mendekat sel tahanan untuk menanggung jawabkan perbuatannya.**Baca juga: Bandar di Neglasari Bisa Produksi 15 Ribu Butir Ekstasi Per Bulan.

“Kita sita barang bukti 40 paket ganja kecil Rp50.000, ukuran sedang delapan paket Rp400.000, dan satu paket besar Rp700.000 serta dua paket seperempat kilogram Rp1 juta,” paparnya. (yud/cep)

**Baca juga: Jambret Mahasiswi, Pemuda Ini Ditangkap Polisi Tangerang.




Tiga Perwira di Polres Tangsel Dimutasi

Kapolres Tangsel saat melantik pejabat baru.(cep)

Kabar6-Tiga perwira dalam jajaran Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel), dimutasi.

Sedianya, serah terima jabatan (Sertijab) pejabat lama dan pejabat baru tersebut, berlangsung di Mapolres Tangsel, Rabu (28/9/2016).

Ketiga posisi pejabat yang diganti itu masing-masing adalah, Kasat Resrim AKP Samian diganti oleh AKP Ahkmad Alexander Yurikho Budi.

Untuk posisi Kasat Lantas yang sebelumnya dijabat AKP Prayoga Widyatama, digantikan oleh AKP Lalu Hedwin Hanggara.

Sementara posisi Kapolsek Pamulang dari sebelumnya dijabat Kompol Kristian Pau Adu, kini diserahterimakan kepada Kompol Sartoto.

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan mengatakan, mutasi jabatan tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan, guna menjaga dinamika dalam tugas agar lebih optimal.**Baca juga: BNN Waspadai Peredaran “Ganja Gorilla” Via Medsos.

“Maka pelaksaan dalam tugas, dapat lebih secara efektif dan meningkatkan kinerja,” ujar Ayi.**Baca juga: Jambret Mahasiswi, Pemuda Ini Ditangkap Polisi Tangerang.

Dengan rotasi jabatan tersebut, diharapkan para anggota dapat lebih mengukir prestasi serta membangun hubungan yang harmonis untuk lebih mengabdi kepada bangsa dan negara.**Baca juga: Artistik Rumah Blandongan Tangsel Butuh Sentuhan.

“Kita sangat menghargai para menjabat sebelumnya yang telah mengukir prestasi, saat menjabat untuk wilayah hukum Tangsel,” ujarnya.(cep)




Artistik Rumah Blandongan Tangsel Butuh Sentuhan

Miniatur Rumah Blandongan.(yud)

Kabar6-‎Rumah Blandongan identik dengan kultur budaya betawi. Termasuk bagi wilayah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang mayoritas warga asli sekitar berasal dari etnis betawi.

Atas dasar itulah, kini rumah blandongan menjadi ikon dalam logo resmi bagi kota termuda di Provinsi Banten ini.

Bangunan sederhana rumah blandongan, dianggap begitu sarat dengan nilai artistik. Kini, wujudnya telah diterjemahkan oleh seniman lewat model miniatur.

Salah satu seniman betawi adalah Abdul Karim (40), ‎warga Jalan H Sarmili Nomor 1 RT 004 RW 02, Kelurahan Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren.

“Kami mulai aktif bikin miniatur blandongan rumah betawi pada bulan Juni kemarin,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Rabu (28/9/2016).

Karim jelaskan, awal dirinya membuat miniatur rumah blandongan ‎terinspirasi dari logo Kota Tangsel dan masyarakat asli yang notabene adalah betawi.

Namun, ia mulai gundah lantaran di tengah arus modernisasi serta urbanisasi seni dan budaya betawi mulai tergerus.

Ia tak ingin kekhawatirannya itu terjadi. Makanya, Karim bilang, lewat hasil karya seni yang ditumpahkan ke bentuk miniatur blandongan dirinya ingin terus melestarikan budaya betawi.

Meski tergolong baru, lanjutnya, kini Karim telah mampu menghasilkan sedikitnya delapan miniatur rumah blandongan. Ukurannya pun ber‎variatif, tanpa mengesampingkan nilai artistiknya.

“‎Kalau bukan kita yang melestarikan terus siapa lagi?. Ane (saya) terpanggil buat ngejaga kekayaan seni dan budaya betawi,” jelas ayah dua anak ini.

Karim memaparkan, miniatur rumah blandongan yang telah rampung dibuat antara lain diameter 1X1 meter, hingga terkecil ‎seukuran kertas A4.

Bahan dasar rumah blandongan digunakan untuk miniatur besar dari bambu, jati belanda dan triplek.

‎Setiap unit miniatur rumah blandongan yang dibuatnya butuh waktu cukup lama. Karim bilang, untuk pekerjaan bikin ukuran besar bisa menyita waktu hingga dua pekan. Sedangkan ukuran kecil sampai sekitar sepekan.

Karim mengakui, bila hal yang paling sulit dalam pekerjaan membuat miniatur rumah blandongan adalah membuat gigi balangnya.

Apalagi rumah blandongan yang kecil karena ukuran gigi balang harus disesuaikan dengan ukuran miniatur.

“Dan yang ukuran kecil dari bahan triplek sama kertas bot. Untuk harga sampai saat ini belum kami pasarkan walau sudah banyak yang pesan,” terang Karim.

‎Ia juga tak menampik bilang sampai sekarang hasil karya miniatur rumah blandongan yang dibuat belum mengantongi hak paten.

Karim bilang, pernah melayangkan surat audiensi ke Komisi II Bidang Ekonomi dan Kesra DPRD Kota Tangsel. Tapi hingga kini tak kunjung ada jawaban.**Baca juga: Pembongkaran “Gedung Hantu” di Bintaro Ditunda Lagi.

Karim juga berangan-angan bila hasil karya miniatur rumah blandongan buatannya telah resmi terdaftar dalam Hak Karya Intelektual‎ (HAKI). Lagi-lagi ia terganjal oleh keterbatasan anggaran.**Baca juga: Ada Warga Somasi, Begini Sikap Operator Parkir di Tangsel.

Sebab, untuk memproduksi miniatur rumah blandongan dalam jumlah banyak butuh modal besar.**Baca juga: Jambret Mahasiswi, Pemuda Ini Ditangkap Polisi Tangerang.

“Tapi Insya Allah akan kami patenkan.‎ Miniatur yg kami buat diupayakan mirip blandongan atau rumah betawi aslinya,” tutup Karim.(yud)




Ada Warga Somasi, Begini Sikap Operator Parkir di Tangsel

Dirops PT Pan Satria Sakti, Budi Hart‎ono.(yud)

Kabar6-‎Direktur Operasional PT Pan Satria Sakti, Budi Hartono menyatakan sikapnya akan meneruskan kasus sengketa layanan parkir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Sikap itu ditempuh setelah Muhamad Acep, warga RT 002 RW 09, Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong, melayangkan gugatan yang berbuntut somasi.

“‎Sikap kita meneruskan kasus ini sampai tuntas, jangan sampai pengusaha dirugikan. Iklim investasi akan terganggu,” katanya lewat pesan WhatsApp yang diterima kabar6.com, Selasa (27/‎9/2016).

Ditanya soal apa yang dirugikan dari kasus sengketa parkir di Kota Tangsel yang dialami perusahaannya, Budi mempersilahkan mengecek ‎operator jasa parkir yang lainnya.

‎”Ya ampun yudi, lu kayak paham Tangsel aja. Emang yudi baru ya,” ujarnya.**Baca juga: Ini Penampakan Empat Pemuda Terduga Pembunuh Pengamen di Tangerang.

Menurut Budi, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) pernah meminta kepada dirinya untuk melakukan rekonsiliasi. BPSK menolak karena gugatan Acep salah arah.**Baca juga: Operator Parkir di Tangsel Klaim Setor “Pajak” Rp1,6 Miliar.

Operator selaku terlapor berpedoman pada Pasal 39, sedangkan pelapor merujuk Pasal 6 Perda Nomor 6 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika.**Baca juga: Pembongkaran “Gedung Hantu” di Bintaro Ditunda Lagi.

“‎Dia maunya Rp2.000 buat 24 jam. Makanya gugatannya dibatalkan,” terang Budi.**Baca juga: Soal Tarif Parkir, Warga Somasi Kadishubkominfo Tangsel.

Ketika ditanyakan lagi soal apakah PT Pan Satria Sakti tetap keukeuh menarik retribusi sesuai sekarang mesti melanggar Perda?‎. “Kita lihat nanti ya‎,” singkat Budi.(yud)

**Baca juga: Begini Putusan Gugatan Sengketa Parkir di Tangsel.




Ini Penampakan Empat Pemuda Terduga Pembunuh Pengamen di Tangerang

Empat pemuda terduga pembunuh pengamen.(cep)

Kabar6-Pihak Kepolisian Sektor Cisauk, hingga kini masih memintai keterangan dari empat pengamen jalanan terduga pelaku pembunuhan terhadap YA, sesama pengamen, Selasa (27/9/2016).

Keempat pengamen bertampang sangar itu masing-masing berinsial R, I, RK, MH. Hingga kini, keempatnya pun masih diamankan di Mapolsek Cisauk.

“Keempat terduga pelaku itu masih kita periksa, guna mengungkap motif dibalik kasus pembunuhan sadis terhadap rekannya sesama pengamen,” ujar Kapolsek Cisauk, AKP Army.

Sedangkan pencarian terhadap tubuh korban yang dibuang ke Sungai Cisadane, terpaksa dihentikan karena suasana sudah malam dan gelap. Rencananya, pencarian jasad korban akan kembali dilansutkan pada Rabu (28/9/2016) pagi.

Diketahui, peristiwa pembantaian sadis itu bermula ketika korban dan para pelaku sesama pengamen jalanan, terlibat perkelahian di kebun kosong dekat Jembatan Suradita, Sungai Cisadane, Kelurahan Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.**Baca juga: BNN Waspadai Peredaran “Ganja Gorilla” Via Medsos.

Dalam perkelahian tak seimbang itu, korban yang biasa mangkal ngamen di lampu merah German Centre SBD itu, tewas akibat terkena sabetan clurit. Jasadnya kemudian dibuang pelaku ke Sungai Cisadane.**Baca juga: Polisi Temukan Potongan Jari Pengamen yang Dibunuh dan Dibuang ke Cisadane.

Sementara, hasil olah TKP (tempat Kejadian Perkara) yang telah dilakukan, petugas mengamankan sebilah clurit bersimbah darah, jaket hitam dan sepatu hitam diduga milik korban, serta sendal warna hitam milik alah seorang pelaku.**Baca juga: Pengamen Bantai Pengamen di Tangerang, Satu Tewas Empat Ditangkap.

Tak hanya itu, dilokasi petugas juga menemukan potongan jari diduga milik korban. Potongan jari itu kemudian dibawa untuk kepentingan visum.(cep)




Pembongkaran “Gedung Hantu” di Bintaro Ditunda Lagi

“Gedung Hantu” Bintaro roboh beberapa waktu lalu.(ist)

Kabar6-Pembongkaran gedung tua milik Panin Bank di kawasan CBD Sektor VII Bintaro Jaya, RT 02 RW 01, Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kembali ditunda.

Sebelumnya, pembongkaran gedung yang akrab disapa warga sebagai “Gedung Hantu” tersebut, telah dijadwalkan bakal dilakukan pada 4 Oktober 2016.

Manager Project PT. Wahana Infonusa, Ari Yudhanto mengatakan, diundurnya pembongkaran dikarenakan harus terhentinya pengerjaan, saat adanya kegiatan Tangsel Global Innovation Forum (TGIF), World Tecnopolis Association (WTA), di Puspitek pada 20 sampai 23 September lalu.

“Dari Instruksi Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany meminta kita hentikan dulu pengerjaan. Jadi, untuk pembongkaran akan dilaksanakan pada Jumat malam sekitar pukul 22:00 WIB, pada 7 Oktober nanti,” ujarnya (27/9/2016).

Saat ini, kata Ari, pihaknya tengah mempersiapkan perlengkapan alat dan mensosialisasikan kepada masyarakat serta berkoordinasi kepada pihak kepolisian, sehubungan pembongkaran yang akan dilaksanakannya.**Baca juga: Bongkar Manual “Gedung Hantu” di Bintaro Paling Aman.

“Alat berat dan parit sedalam dua meter dengan lebar 1,5 meter, untuk meredam getaran telah siap. Kini sedang tahap pemasangan jaring pengaman dan instalasi pompa untuk mengurangi debu. Dan, kita sudah sosialisasikan kepada warga dan tenant yang ada disekitar gedung,” jelasnya.**Baca juga: Ini Dampak Akan Muncul Saat Perobohan “Gedung Hantu”.

Untuk diketahui, pada Juni 2016, pihak Panin Bank membongkar gedung tersebut dengan meminta pengusaha besi bekas tanpa sepengetahuan Pemkot Tangsel. Hasilnya, gedung itu roboh secara tiba-tba dan nyaris menelan korban jiwa.**Baca juga: Eksekusi Bongkar “Gedung Hantu” di Bintaro Ditunda.

Rencana pembongkaran untuk merenovasi gedung tua itupun, sebelumnya diungkapkan konsultan pengawas PT Arkonin, Tua Sitohang dalam konferensi pers (9/9/2016) Lalu.(cep)

**Baca juga: Soal Tarif Parkir, Warga Somasi Kadishubkominfo Tangsel.




Soal Tarif Parkir, Warga Somasi Kadishubkominfo Tangsel

Pemotor keluar area parkir pertokoan Bidex BSD.(yud)

Kabar6-Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan operator layanan jasa parkir, PT Pan Satria Sakti (PSS), dinilai tidak patuh dengan putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), ihwal pengawasan dan penetapan tarif parkir diwilayah setempat.

Faktanya, patokan tarif parkir yang dikelola oleh operator tersebut, hingga kini masih melebihi ambang batas yang telah ditentukan dalam regulasi berkekuatan hukum tetap.

Demikian dikatakan Muhamad Acep, warga asal Serpong, yang sebelumnya menggugat perusahaan operator parkir, PT PSS, terkait penetapan tarif parkir di Kota Tangsel ke BPSK wilayah setempat.

Bahkan, Acep menyebut bila terkait hal itu pihaknya juga telah melayangkan surat terkait hal itu ke Dishubkominfo Kota Tangsel.

Dalam suratnya, Ia meminta kepada regulator dan operator jasa parkir kendaraan bermotor, agar dapat mematuhi instruksi yang telah diputuskan oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) setempat, lewat putusan sidang gugatan.

“Saya melihat oknum pejabat Dishubkominfo malah “ngeborongin” lahan aset daerah. Lihat saja di kawasan ITC BSD,” kata Acep lewat keterangan resmi yang diterima kabar6.com‎, Selasa (27/9/2016).

Ia uraikan, dalam surat putusan nomor: 20/Pts/BPSK‎-Tangsel/IX/2016, Dishubkominfo diinstruksikan agar memberikan pembinaan kepada PT PSS.

Seluruh titik lokasi parkir tarifnya wajib mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2012, tentang Retribusi Daerah pada Dishubkominfo Kota Tangsel.

Acep juga menduga ada aroma kongkalikong yang dilakukan oleh oknum pejabat Dishubkominfo Kota Tangsel dengan PT Pan Satria Sakti, selaku operator.
 
Praduganya mengacu dari surat perjanjian kerjasama nomor: 551/1236/ANK, Nomor: 032/dir/Pss/V/2016, tentang Pemakaian Tanah Milik Pemkot Tangsel tertanggal 27 Mei 2016.

‎Acep berharap, Kepala Dishubkominfo Tangsel Sukanta, punya itikad baik untuk menyikapi surat somasi yang ditujukan kepadanya.**Baca juga: Ini Alasan BPSK Tangsel Hanya Kabulkan Sebagian Gugatan Parkir.

Bila terhitung sejak surat somasi dilayangkan hingga tiga hari kedepan tidak digubris, maka Acep mengancam bakal menempuh upaya hukum.**Baca juga: Operator Parkir di Tangsel Klaim Setor “Pajak” Rp1,6 Miliar.

“Kami akan menempuh jalur sesuai ketentuan yang berlaku, baik pidana ataupun perdata,” tegasnya.**Baca juga: Begini Putusan Gugatan Sengketa Parkir di Tangsel.

Hingga berita ini diturunkan, kabar6.com masih berupaya mengkonfirmasi pejabat dan pengusaha bersangkutan.

Sementara, Kepala Seksi Parkir dan Terminal Dishubkominfo Kota Tangsel, Dito Candra Wirastyo, hingga kini juga merespon ketika diminta tanggapan.(yud)




Total APBD 2016 Kota Tangsel Rp3,312 Triliun

Penandatangan draf APBD Tangsel.(bbs)

Kabar6-Wakil Walikota Benyamin Davnie mengutarakan, dengan diketuk palu APBD Perubahan 2016 sudah bisa dilanjutkan. Estimasinya pada pertengahan Oktober besok anggarannya sudah dapat dibelanjakan.

“Tambahan APBD Perubahan 2016 Kota Tangerang Selatan Rp 7 miliar lebih. Sehingga total keseluruhan APBD murni dan perubahan Rp 3,312 triliun lebih,” utaranya kepada kabar6.com di Puspiptek, Senin (26/9/2016).

Benyamin bersyukur terjadi peningkatan pendapatan dalam struktur belanja langsung 73 persen, dan alokasi belanja tidak langsung tetap 23 persen.

Diakuinya ada pengurangan Dana Alokasi Umum sebesar Rp 105 miliar untuk belanja langsung.**Baca juga: Buruh FSPMI Kabupaten Tangerang Demo.

Sementara untuk belanja tidak langsung untuk sertifikasi guru Rp 66 miliar. Komposisi tersebut tidak mengganggu gaji pegawai. Dari Rp 503 miliar DAU, Rp 300 miliar untuk gaji pegawai.**Baca juga: Sekda Tangsel Definitif Mesti Loyal Ke Masyarakat.

Pemerintah Kota Tangerang Selatan masih punya dana kelebihan membayar sertifikasi guru pada 2015 lalu sebanyak Rp 77 miliar. Sehingga sertifikasi guru dan tambahan penghasilan guru tetap bisa dibayarkan sesuai dengan waktunya.**Baca juga: BPS Tangsel: Periode Desember Fase Rawan Inflasi Naik.

“Tidak terpengaruh, hanya pengaruhnya di kegiatan-kegiatan non fisik. Yang dalam APBD Perubahan ini terjadi pergeseran,” tambahnya.(yud)

**Baca juga: Polisi dan BPOM Gerebek Pabrik Minuman “Ilegal” di Tangerang.