1

Meriahnya HUT RI Masih Terasa di SDN 03 Pondok Kacang Barat

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Semarak HUT Kemerdekaan RI masih terasa di Sekolah Dasar (SDN) 03 Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (22/8/2016).

Para siswa mengikuti sejumlah lomba yang diadakan oleh pihak sekolah.

Dari pantauan kabar6.com di SDN 03 Pondok Kacang Barat, para siswa mengikuti beragam kegiatan lomba seperti tarik tambang, lomba pesan berantai, sendal bakiak dan lomba menggambar.

Lomba yang diikuti para siswa ini kebanyakan melibatkan satu tim, tidak perseorangan.

“Para siswa dituntut untuk memenangkan lomba dengan satu timnya. Hal ini untuk menjiwai semangat para pahlawan yang bersatu padu melawan para penjajah,” ungkap Kepala SDN 03 Pondok Kacang Barat Narsum menjelaskan. **Baca juga: 388 Calhaj Kloter Dua Kabupaten Tangerang Diberangkatkan.

Saalahseorang siswa, Jaka mengatakan dirinya sangat senang saat timnya menjuarai lomba tarik tambang di sekolahnya. **Baca juga: Operator Parkir di Tangsel Klaim Setor “Pajak” Rp1,6 Miliar.

“Kita menang karena kita kompak. Kalau kompak pasti bisa menang,” tambahnya.(rani)




Operator Parkir di Tangsel Klaim Setor “Pajak” Rp1,6 Miliar

Sidang ketiga sengketa gugatan parkir di Tangsel.(yud)

Kabar6-Direktur PT Pan Satria Sakti, Budi Hartono, salah satu pengelola jasa parkir di Tangerang Selatan (Tangsel) mengungkap, bila pihaknya telah menunaikan kewajiban menggelontorkan uang “pajak” daerah.

Dana sebesar Rp1,6 miliar dikucurkan baginya adalah sesuatu yang lazim, demi bisa berinvestasi di Kota Tangsel.

“Ya pajak resmilah. Lo tanya saja ke Dishub,” katanya kepada kabar6.com usai menghadiri sidang gugatan layanan jasa parkir kendaraan bermotor ketiga yang digelar Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) setempat.

Saat ditanya apakah ketentuan membayar pajak daerah ke Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel dibenarkan. Budi dengan cepat meralat.

“Eh, gue udah bayar ke sana,” ujarnya sambil menunjuk ke arah kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) yang letak gedungnya bersebelahan.

Pada kesempatan sebelumnya di persidangan, Budi menyampaikan keluh-kesahnya.  Dihadapan majelis sidang, kalau Kota Tangsel ingin membuat nyaman investor yang masuk maka perlu ada dasar hukum yang kuat dan cipta kondisi terhadap lingkungan.

“Saya cuma minta seadil-adilnya pak. Saya disini cuma melihat agak kebingungan saya. Saya senang dikritik, saya senang digugat,” terang Budi.

Bahkan, lanjutnya, ia pernah mengikuti rapat dengar pendapat dengan lembaga legislatif Kota Tangsel. Ia malahan merasa bingung pihaknya disudutkan. Sementara operator jasa parkir di Kota Tangsel jumlahnya ada ratusan badan usaha.

“Kena saya saja, itu ada 104 perusahaaan tukang parkir. Apakah mereka suci?,” tegas Budi. **Baca juga: Ini Poin Kerjasama Operator Parkir dan Dishubkominfo Tangsel.

Sedianya, sidang gugatan penyelenggaraan jasa parkir kendaraan bermotor di Tangsel dilayangkan oleh Muhamad Acep, warga RT‎ 02 RW 09, Kelurahan Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong, kepada BPKS setempat. **Baca juga: Operator Parkir Pakai Aset Tangsel, Ditarik 25 Persen.

Adapun materi gugatan tersebut perihal SOP perparkiran dan besaran tarif yang dipungut oleh pengelola parkir kepada pengguna jasa parkir.(yud)




Operator Parkir Pakai Aset Tangsel, Ditarik 25 Persen

Proses sidang ketiga gugatan parkir di Tangsel.(yud)

Kabar6-Saksi ahli dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan, bahwa operator jasa parkir mendapat perlakuan khusus.

Kepastian itu terungkap dalam sidang gugatan layanan jasa parkir kendaraan bermotor ketiga yang digelar Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) setempat.

“Ini yang dipakai kontrak sewa tanah atau retribusi parkirnya,” tanya Puji Iman Jarkasih, anggota majelis sidang BPSK Tangsel di Cilenggang, Kecamatan Serpong (22/8/2016).

“Karena ini perlakuannya khusus, ini tanah punya pemda,” jawab Kepala Seksi Parkir dan Terminal, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel, Dito Chandra Wirastyo.

Menurut Dito, maka operator harus sewa dulu. Kesepakatan sewa telah dilakukan oleh pihaknya dengan PT Pan Satria Sakti dan tertuang dalam draft kontrak kerjasama.

Setelah itu, dilakukan penerbitan izin operasional penyelenggaraan parkir. “Yang dikenakan keduanya. Sewa pemakaian lahan masuk retribusi kekayaan daerah,” ujarnya.

Dito  mengklaim, selaku operator jasa parkir sudah berkontribusi menyumbang kas daerah. “Nantinya harus bayar retribusi lagi,” kata Dito. **Baca juga: Ini Poin Kerjasama Operator Parkir dan Dishubkominfo Tangsel.

Puji pun kembali bertanya, sedianya apa yang mesti dibayar pihak operator, apakah retribusi atau pajak. “Retribusi itu besarannya 25 persen, dari pendapatan yang ada,” ujar Dito lagi. **Baca juga: Sidang Sengketa Parkir di Tangsel Bakal Hadirkan Dishubkominfo.

Ketentuan itu sedianya telah tertuang dari surat izin yang diterbitkan Dishubkominfo Kota Tangsel.(yud)




Warga Pondok Aren Keluhkan Jalanan Banjir

Banjir di Jalan Ceger Raya, Pondok Aren.(fbi)

Kabar6-Jalan Raya Ceger, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), banjir lagi. Ya, banjir yang terjadi sejak Minggu (21/8/2016) malam itu, akibat hujan mengguyur wilayah tersebut.

Ya, Jalan Ceger Raya atau tepatnya di depan Gang Gereja Santo Matius, selama ini memang menjadi langganan banjir, meski intensitas curah hujan yang mengguyur kawasan ini masih terbilang ringan.

Buruknya sistem drainase, kiranya menjadi penyebab utama banjir yang acap kali menggenangi Jalan Raya tersebut.

Pantauan kabar6.com dilokasi, tingginya genangan air yang mencapai 40 centimeter dikawasan itu, tak urung membuat sejumlah pengendara yang nekat menerobos banjir, terpaksa mendorong sepeda motornya akibat mogok.

Taufik (22), warga yang kendaraannya mogok dilokasi itu mengatakan, jika banjir dikawasan selalu rutin terjadi saat hujan turun ceukup deras. Bahkan, Taufik mengklaim bila ini ada kali kedua sepeda motornya mogok akibat banjir di ruas jalan itu.

“Sudah dua kali bang kendaraan gue mogok kalau jalanan ini banjir,” ujar Taufik.

Hal senada dikatakan Udin (34), warga yang rumahnya disekitar lokasi banjir menuturkan, bila dia dan warga lainnya dikawasan itu sudah lelah dan kesal dengan kondisi itu. **Baca juga: Diskusi Kemerdekaan di Tangsel, Begini Kata Marinus Gea.

“Kita warga sini sudah gerah bang, banjir mulu, pejabat pada gak pernah lewat sini apa yak,” ungkap Udin dengan nada lantang. **Baca juga: Diskominfo Kabupaten Tangerang Bakal Razia Menara BTS.

Sementara itu, akibat genangan air tersebut lalu lintas dari arah Pondok Aren menuju Pondok Betung macet total hingga sejauh dua lilometer. Itu dikarenakan banyaknya pengendara, khususnya roda dua, harus memutar arah guna menghindari genangan air tersebut.(fbi)




Kebakaran di Tangsel Menurun, Terbanyak di Pondok Aren

Kebakaran gudang ban disamping Kantor Dinkes Tangsel.(yud)

Kabar6-Kepala Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ‎Agus Budi Darmawan mengklaim, tercatat per 18 Agustus 2016 kemarin baru terjadi 35 kasus. Padahal, pada waktu yang sama tahun sebelumnya, jumlah kasus kebakaran mencapai 68 kali.

“Penurunannya mencapai 56 persen pada tahun ini bila‎ dibandingkan dengan tahun lalu,” katanya, Minggu (21/8/2016).

Agus mengaku, angka‎ diatas menunjukan Trend kasus kebakaran menurun signifikan. Sedangkan kasus kebakaran terbanyak telah terjadi di Kecamatan Pondok Aren. Peristiwanya ada sebanyak 10 kasus kebakaran.

Kemudian di Ciputat telah terjadi 8 kasus kebakaran.‎ Kecamatan Ciputat Timur telah terjadi 5 kali, dan Pamulang serta Serpong Utara hanya 3 kali. **Baca juga: Lagi Balapan Liar, Puluhan ABG Disergap Polresta Tangerang.

“Sampai saat ini insiden kebakaran yang terjadi di Setu nihil dari catatan kami,” klaim Agus. Penurunan kasus kebakaran, menurutnya, akibat tingkat kesadaran masyarakat sudah membaik. **Baca juga: Banten Peringkat 14 Nasional Penyalahgunaan Narkoba.

Agus jelaskan, masyarakat di Kota Tangsel sudah mulai memahami cara pencegahan serta menghindari kebakaran. Kantor Damkar setempat pun terus memberikan penyuluhan. **Baca juga: Pascakebakaran, Aktivitas di Dinkes Tangsel Lumpuh.

‎”Menyosialisasikan barang-barang yang mudah terbakar, penyebab kebakaran. Itu berpengaruh besar sekali,” jelasnya.(yud)




Diskusi Kemerdekaan di Tangsel, Begini Kata Marinus Gea

Diskusi Kemerdekaan ala DPC Merah Putih.(Fbi)

Kabar6-Para pemuda dan pemudi di Tangerang Raya, khususnya di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), diharapkan bisa lebih kreatif dalam memaknai kemerdekaan.

Demikian diungkapkan Anggota DPR RI Marinus Gea saat duduk sebagai pembicara dalam diskusi kemerdekaan bertema “Karya Pemuda sebagai Citra Bangsa”, yang digelar Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Taruna Merah Putih (TMP) Kota Tangsel, Minggu (21/08/2016).

“Diskusi ini sangat baik. Dan, lewat kegiatan diskusi ini, diharapkan pemuda-pemudi bisa lebih kreatif dalam membangun serta menciptakan kemerdekaan dimasa yang akan datang,” ujarnya. **Baca juga: Petani di Kabupaten Tangerang Ikuti Lomba Balap Traktor.

Sedianya, selain Marinus Gea, tampak hadir pembicara lain, seperti Produser Film Nasional Reza Hidayat. Acara yang digelar dibilangan Kecamatan Serpong itu dipandu oleh moderator Ranta Sari Wardhani. **Baca juga: Diskominfo Kabupaten Tangerang Bakal Razia Menara BTS.

“Selain mendengarkan wawasan yang disampaikan pembicara, dalam diskusi ini kita juga bisa berinteraksi langsung dengan pembicara tentang pentingnya peran pemuda dan pemudi dalam membangun bangsa,” ujarnya. **Baca juga: Walikota Arief Berharap Pesantren Cetak Generasi yang Berakhlak Mulia.

Sedianya, acara diskusi kemerdekaan bertema “Karya Pemuda sebagai Citra Bangsa” yang digelar DPC Merah Putih tersebut, kiranya masih dalam rangkaian peringatan Dirgahayu KEmerdekaan RI ke 71. (Fbi)




Bang Ben Imbau SKPD Waspadai Penipu Catut Nama Pejabat

Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie.(yud)

Kabar6-Terbongkarnya aksi Majah alias Pendrik, pelaku penipuan bermodus mengaku orang kepercayaan Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany, diapresiasi oleh Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie.

Ya, dalam aksinya pelaku kerap mengaku-ngaku kepada calon korbannya sebagai orang kepercayaan dan meminta sejumlah uang dalam jumlah nominal cukup besar untuk maksud tertentu.

“Saya juga sering dengar nama saya dicatut orang,” katanya saat ditemui kabar6.com dalam sebuah acara di Serpong, Minggu (21/‎8/2016).

Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie juga mengimbau kepada pelaku penipuan yang kerap menyatut nama-nama pejabat agar menghentikan aksinya.

Ia bahkan serius mengancam bagi pelaku lain yang berulah serupa dan terbukti melanggar, dapat dipastikan bakal dijebloskan ke jeruji sel penjara. ‎Bang Ben akan menjerat pelaku dengan Pasal 310 KUH Pidana, tentang Pencemaran Nama Baik. **Baca juga: PDIP Pertimbangkan Dimyati Jadi Wakil Rano di Pilgub Banten.

“Sebab saya kan yang dirugikan. Nama baik saya dicemari oleh pelaku yang mengaku-ngaku dekat dengan saya, lalu meminta uang kepada korbannya,” tegasnya. **Baca juga: Pencatut Nama Walikota Airin Juga Tipu Pejabat.

Bang Ben juga meminta kepada anak buahnya pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, agar waspada dan tidak mudah percaya terhadap orang‎ lain. Terlebih jika orang itu meminta uang dengan iming-iming janji manis. **Baca juga: Menipu, Orang Kepercayaan Walikota Airin Ditangkap Polisi?

“Cek dan ricek itu wajib. Sudah ada korban dan pelakunya yang terungkap, itu harus jadi pembelajaran bagi kita semua,” pesannya.(yud/cep)




Begini Rekonstruksi Duel Maut Kakak Beradik di Ciputat

Rekontruksi duel kakak beradik di Ciputat.(cep)

Kabar6-Petugas Polsek Ciputat menggelar rekonstruksi kasus duel maut kakak beradik, Syarif Hidayat (25) dan Andri Hidayat (20) di Jalan Kramat, RT 01/10, Kelurahan Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (20/8/2016).

Sedianya, pertengkaran bersenjata antara kakak beradik itu terjadi pada Sabtu (17/7/2016) lalu. Dan, dalam duel tersebut, sang adik yang bersenjatakan kapak, tewas bersimbah darah setelah terkena sabetan golok sang kakak.

Dalam rekonstruksi itu, pelaku Syarif Hidayat memperagakan sebanyak 58 adegan, mulai dari awal pertengkaran sampai terbunuhnya korban.

“Keduanya memang sudah sering ribut mulut. Dan, selalu bisa didamaikan oleh orangtuanya,” kata Kanit Reskrim Polsek Ciputat, Iptu Eka Wijaya di lokasi rekonstruksi.

Iptu Eka menyebut, bila kejadian itu bermula saat pelaku sedang nongkrong di ujung gang dekat rumahnya, dengan seorang teman bernama Abdul.

Tiba-tiba, korban datang ke lokasi sambil membawa kapak dan langsung menyerang sang kakak. Ihwal kejadian hingga datangnya korban bersenjata kapak, setidaknya tergambar dalam reka ulang dari adegan pertama sampai adegan ke 28.

Saat itu, pelaku berhasil menghindari serangan korban. HIngga pada adegan ke 33, pelaku yang tidak terima dengan perbuatan sang adik, kemudian pulang ke rumah dan mengambil golok.

Dan, pada adegan ke 35, pelaku kembali ke lokasi dan langsung membacok korban dari belakang. Sedangkan pada adegan ke 36 dan 37, korban berupaya melakukan perlawanan dan menyerang balik sang kakak.

HIngga pada adegan ke 39, 40 dan 41, sang kakak berhasil membacok bagian kepala korban, dan berlanjut membacok bagian leher.

“Pada saat itulah korban jatuh dan sempat merangkak di jalanan, hingga akhirnya terkapar tak berdaya,” jelas Iptu Eka.

Dalam kondisi terluka, warga sekitar yang melihat kejadian kemudian membawa korban ke Rumah Sakit UIN Syarif Hidayatullah. Namun, berselang satu setengah jam berikutnya, korban yang menderita luka parah akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. **Baca juga: Bang Ben Kagumi Dua Sosok Wanita Ini.

Atas perbuatannya, Syarif Hidayat dijerat pasal 351 ayat 3 kitab Undang Undang Hukum Pidana tentang penganiayaan berat, dengan ancaman hukuman penjara tujuh tahun. **Baca juga: Duel Kakak Beradik di Tangsel, Satu Tewas Tersabet Kapak.

Sementara itu, pantauan kabar6.com dilokasi rekontruksi, tampak sejumlah warga memadati area luar pagar TKP. Umumnya, warga penasaran ingin melihat langsung wajah sang kakak yang telah tega membunuh adik kandungnya sendiri.(cep)




Bang Ben Kagumi Dua Sosok Wanita Ini

Oma Rubi posisi duduk paling kiri‎.(yud)

Kabar6-‎Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie, memuji sekaligus mengagumi dua sososk wanita, yang dianggap punya nilai lebih dalam era emansipasi wanita.

Kedua‎ wanita diamksud adalah, Ibu Rubi dan Gloria Natapraja Hamel. Mereka merupakan pelaku sejarah dalam dunia Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dari era dekade berbeda. Rubi muncul pada zaman revolusi, sedangkan Gloria hadir di era millenium.

“Oma Rubi, yang usianya sudah 60 tahun‎, tapi semangat Merah Putih masih tertanam dan tetap ada di hatinya hingga kini,” katanya di Tandon Ciater, Kecamatan Serpong, Sabtu (20/8/2016).

Menurut Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie, Oma Rubi telah menjelma menjadi sosok penting bersejarah atas cikal bakal lahirnya Paskibraka. Ia pernah bertugas membawa baki pada upacara pengibaran bendera di HUT Republik Indonesia ke-5.

“Luar biasa, Oma Rubi mendapatkan mandat dan ditunjuk langsung oleh Presiden Soekarno‎ untuk bertugas mengibarkan bendera pusaka,” terangnya.

Sedangkan sosok wanita lainnya yang dikaguminya adalah gadis belia pelajar SMA Islam‎ Dian Diaktita, Kota Depok. Remaja blasteran Indonesia-Perancis ini sempat menjadi pusat perhatian publik akibat gagal ikut upacara di Istana Negara, Jakarta, pas injury time. Itu karena dia memiliki paspor Perancis.

“Gloria pun begitu. Meskipun tidak berkesempatan ikut menaikan bendera tapi kemampuannya mengatasi masalah itulah menjadi nilai tersendiri,”‎ puji Bang Ben.

‎Ia juga sempat menanyakan kepada sejumlah pelajar sejawat yang terpaut 40 tahun dengannya. Mereka diminta untuk menyebutkan satu kata, kesan selama ikut bergabung dalam Paskibraka 2016.

Jawabannya puas, bahagia, berkesan, semangat, dan perasaan lain sebagainya menggelayuti benak masing-masing pelajar. **Baca juga: Gloria Paskibra Pilih Sekolah Ketimbang Main Film.

“Adik-adikku, saya tahu di dalam hati dan perasaan kalian‎ masih ada yang ingin dikatakan. Dan, itu adalah nilai. Bukan sekedar nilai, tapi nilai hidup yang kalian peroleh dari Paskibraka,” tegasnya.‎(yud)




Gloria Paskibra Pilih Sekolah Ketimbang Main Film

Gloria NH, Paskirabraka Tingkat Nasional 2016.(yud)

Kabar6-Gloria Natapraja Hamel (16), pelajar yang bergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara, Jakarta, bertandang ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Pribadinya terlihat cerdas, ramah dan ceria.

Sosok pelajar SMA Islam Dian Diaktita, Kota Depok, itu sempat menyita perhatian publik di perayaan HUT Republik Indonesia ke-71 karena sempat digugurkan sebagai anggota Paskibraka akibat punya paspor Perancis itu lagi. Alhasil, tersiar kabar bila cerita kontroversinya itu membuat GLoria dilirik oleh sutradara ternama untuk dibuatkan film layar lebar.

“Mungkin lebih dipertimbangkan dulu ya. Karena aku kan juga masih sekolah,” katanya kepada kabar6.com di Tandon Ciater, Kecamatan Serpong, Sabtu (20/8/2016).

Gloria tak menampik, bila terjun ke dunia layar lebar banyak keuntungan yang bakal diperolehnya. Manfaat paling terasa, dirinya akan semakin lebih terkenal.

“Cuma sekolah tetap paling penting menurut aku,” terang dara yang bercita-cita ingin menjadi Presiden.

Ketika dilempar pertanyaaan bernada guyon, apakah dirinya ingin menjadi Presiden Indonesia atau Perancis. “Presiden Indonesia dong,” sahut Gloria dengan aksen tegas sambil tersenyum.

Baginya, dapat mengenyam serta meraih pendidikan niscaya dapat menjadi modal meraih masa depan cemerlang.

Ditemui saat mengikuti kegiatan bakti sosial penanaman pohon bersama 117 orang rekan Paskibraka Tingkat Nasional dan Kota Tangsel, Gloria mengaku masih menikmati momen sekarang ini.

Gloria memastikan belum mendengar kabar secara langsung ada tawaran untuk bermain film layar lebar. Agenda kegiatannya bersama rekan-rekan Paskibraka masih padat.

Keluar dari pemondokan pada 25 Agustus besok, dirinya masih harus melakoni tugas ke Semarang sebagai Duta Kementerian Pemuda dan Olahraga.

“Untuk (kegiatan) kedepannya lagi belum tahu, karena kan masih belum megang handphone. Jadi belum tahu apalagi yang mesti dilakuin,” terang penyuka musik genre jazz, indie dan rock itu lagi.

Gloria pun mengurungkan niatnya untuk kuliah di luar negeri. Selama melakoni pemusatan latihan, doktrinasi cinta Tanah Air sangat mempengaruhi bahwa Pancasila sebagai ideologinya. **Baca juga: Pencatut Nama Walikota Airin Juga Tipu Pejabat.

“Pas ngikut Paskibraka aku jadi banyak berubah pikiran,” tambah Gloria yang menggemari olahraga basket tersebut. **Baca juga: Ini Rekayasa Arus Lalu Lintas‎ Jelang TGIF di Puspiptek.

Gloria menjadi buah bibir akibat menjadi tim pengibar bendera duplikat Merah Putih di Istana Negara lantaran status dwikewarganegaraan. Atas restu Presiden Joko Widodo, iapun akhirnya turut bergabung menjadi tim penurunan bendera.(yud)