1

Airin Usul Bintaro Jaya Bikin Tandon di Pondok Aren

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.(yud)

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany, mendadak blusukan ke lokasi jebolnya tanggul aliran anak Kali Angke di Kecamatan Pondok Aren.

Ia memberikan catatan rekomendasi sebagai langkah komprehensif agar wilayah pemukiman tidak lagi dilanda banjir.

“Tidak mungkin kita langsung seketika membuka, karena masih ada aliran sungai,”‎ ungkapnya kepada kabar6.com di Serpong, Rabu (31/8/2016).

Airin jelaskan, ‎hari ini jajarannya mengagendakan rapat koordinasi. Bahkan pertemuan itu dilaksanakan dengan melibatkan pihak pengembang Bintaro Jaya dan Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten.

‎Dipaparkan, ada beberapa alternatif yang diusulkan kepada pihak terkait sebagai langkah penanganan jebolnya tanggul. Diantaranya, bronjong tetap ada dan terpasang di sekitar jebolnya tanggul.

Kemudian lahan milik Bintaro Jaya sebanyak dua meter dipakai untuk lahan resapan air. Jika warga sekitar berkenan‎, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel akan memagar kawasan banjir yang dihuni sekitar 30 kepala keluarga.

“Nantinya ingin dipasang pompa air penyedot‎, atau nanti pihak Bintaro kami minta untuk membuat tandon,” paparnya. **Baca juga: Waduh..! Kampung Bulak Kembali Dikepung Banjir.

Airin berharap, solusi penanganan banjir dapat dihasilkan lewat rapat koordinasi tersebut. Ia juga mengingatkan kepada warganya untuk rutin membersihkan saluran air atau gorong-gorong di sekitar pemukiman rumahnya. **Baca juga: Airin dan Benyamin “Semprot” Anak Buah yang Terlambat.

‎Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA), Camat serta Lurah dan perangkat daerah lainnya di Kota Tangsel, diinstruksikan agar secara rutin memeriksa tanggul-tanggul kali serta sungai yang berpotensi jebol. **Baca juga: DBMSDA Kabupaten Tangerang Bakal Normalisasi Sungai Cisadane.

“BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) juga untuk segera turun apabila ditemukan ada bencana,” tambah Airin.(yud)




Debt Collector Meresahkan, Begini Kata Kapolres Tangsel

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan.(yud)

Kabar6-Kepala Kepolisian Resort (Polres) Kota Tangsel, Ajun Komisaris Ayi Supardan mengingatkan kepada para debt collector diwilayah hukumnya, agar tidak membuat resah warga.

Mereka (debt collector) diharapkan agar bisa mengubah stigma negatif yang sudah kadung melekat dibenak masyarakat selaku konsumen.

“Harapan saya laksanakan tugasnya dengan seharusnya,”‎ katanya ditemui kabar6.com Rabu (31/8/2016)

Kelompok yang ditunjuk sebagai pihak ketiga oleh perusahan jasa penyedia dana atau leasing, mesti humanis saat melakoni tugasnya. Jangan malah mengancam atau menyakini masyarakat selaku kreditur.

Ayi bilang, kelompok debt collector hendaknya bisa memberikan penjelasan agar debitur segera menunaikan kewajibannya membayar cicilan kredit.

Kalaupun mesti terpaksa menarik barang kreditan, debt collector bisa menginformasikan kepada debitur secara jelas.

“Biasanya, kalau dilakukan (penarikan) di tempat umum, saya imbau agar segera menyelesaikannya di kantor leasing ataupun polsek terdekat,” bilangnya.

Langkah diatas, lanjut Ayi, agar kedua pihak yang bersengketa dapat terlindungi. Bila pihak debitur menyepakati dapat menyelesaikan tunggakan, tentunya tidak akan terjadi hal yang buruk.

Masyarakat sebagai debitur juga harus memahami surat perjanjian yang disepakati ketika akad kredit. Ayi mengakui, pada saat kesulitan debitur berada dalam posisi lemah. **Baca juga: Airin dan Benyamin “Semprot” Anak Buah yang Terlambat.

Sebab debitur diwajibkan membayarkan cicilannya setiap bulan. “Kalau dalam rangka penarikan unit ada kekerasan, ada kata-kata penghinaan itu masuk pidana. Tapi ya harus cukup alat buktinya,” tambah Ayi. **Baca juga: Warga Tangsel Keluhkan Arogansi Debt Collector.

Sedianya, imbauan yang disampaikan Kapolres Tangsel tersebut, seiring dengan mencuatnya keluhan warga di Kota Tangsel, ihwal aksi kasar debt collector kepada debitur.(yud)




Airin dan Benyamin “Semprot” Anak Buah yang Terlambat

Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie.(yud)

Kabar6-Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie menegur sejumlah pejabat, karena datang terlambat pada acara Sosialisasi Amnesti Pajak yang‎ digelar di Aula gedung Balaikota, Kecamatan Ciputat, Selasa (30/8/2016) kemarin.

Sikap indisipliner yang ditunjukan para pejabat itu, bikin “Sang Bos” naik pitam. Terlebih, Benyamin Davnie bersama tamu pejabat dari Kantor Wilayah DJP Banten harus menunggu para pejabat yang terlambat.

“Kenapa telat?,” tanya Benyamin kepada‎ Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Dedi Mulyadi.

Sementara, Dedi yang ditanya spontan menjawab, bila dirinya terlambat karena jalanan yang macet. “Maaf pak, macet,” jawab Dedi.

Namun, Benyamin Davnie yang sudah kesal tetap menegur anak buahnya tersebut.
“Banyak alasan kamu. Kerja itu disiplin, macet dijadikan alasan‎,” ketus Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie.

Tak hanya Dedi, sejumlah pejabat lain yang juga terlambat juga tak luput dari “semprotan” Benyamin Davnie. “Atau mau gampang, enggak usah awa mobil, buang saja,” ketus Bang Ben.

Menurut Bang Ben, amarahnya meluap bukan tanpa sebab. Itu tak lain karena Ia ingin agar seluruh anak buahnya bisa bersikap lebih disiplin.

Bang Ben pun menginstruksikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel, Firdaus, untuk mencatat nama sejumlah pejabat yang tidak hadir dalam kegiatan itu.

“Pak‎ Firdaus, tolong catat nama-nama pejabat yang tidak hadir,” perintahnya.‎ **Baca juga: Airin Desak BBWSCC Cepat Tangani Tanggul yang Jebol.

Di lokasi yang sama, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, seharusnya alasan telat ini tidak perlu terjadi. “Masa Wakil Walikota menunggu bapak ibu untuk hadir,” ungkap Airin. **Baca juga: Pemkot Cilegon Minta Bantuan Keuangan ke Provinsi Banten.

Ia pun memerintahkan anak buahnya untuk duduk mengisi bangku yang kosong didepan.(yud)




Musda I AMPI Kota Tangsel Digelar

Ahmad Dohari Adam.(dre)

Kabar6-Musyawarah Daerah I Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) digelar di Taman Anggrek Resto, Kecamatan Serpong, Selasa ( 30/8/2016).

AMPI yang menjadi salahsatu Organisasi Mendirikan dan Didirikan (Ormendi) Partai Golkar ini diharapkan mampu mencetak kader muda terbaik untuk Partai Golkar.

Ketua Caretaker Musda I AMPI Kota Tangsel, Ahmad Dohari Adam mengatakan, Musda digelar untuk merekturisasi DPD AMPI Kota Tangsel, setelah masa berlaku Surat Keputusan (SK) kepengurusan yang lama habis beberapa waktu lalu.

“Kepengurusan yang lama kan penunjukan dari DPD AMPI Provinsi Banten. Saat ini pemilihan Ketua AMPI definitif dan Musda pertama DPD AMPI Kota Tangsel,” ungkap Adam.

Dirinya berharap, usai Musda yang digelar, AMPI Kota Tangsel bisa mencetak kader-kader muda terbaik untuk Partai Golkar. Berbagai program kaderisasi pun sudah disiapkan.

Musda 1 DPD AMPI Kota Tangsel di Taman Anggrek Resto.(dre)

“AMPI harus bisa mencetak kader muda yang berpotensi untuk Partai Golkar. Pemberdayaan generasi muda ini akan dilakukan di AMPI,” paparnya.

Wakil Ketua 1 DPD AMPI Provinsi Banten, Muhamad Ali mengatakan dalam Musda ini akan diikuti oleh tujuh pengurus rayon AMPI di Kota Tangsel, DPD AMPI Kota Tangsel dan DPD AMPI Provinsi Banten.

“Ada sembilan suara untuk memilih Calon Ketua DPD AMPI Kota Tangsel,” katanya. **Baca juga: Mayat Pria Bertato Tersangkut di Bendungan Sungai Cisadane.

Tampak hadir di lokasi Musda diantaranya, dua calon yang digadang-gadang maju untuk menjadi Ketua DPD AMPI Kota Tangsel. **Baca juga: Curi Murai Batu, Dua Pemuda Semaput Dihajar Warga Tangerang.

Kedua calon tersebut yakni Tomi Patria dan Arif Rahman Hakim, Anak dari Kepala Kesbangpolinmas Kota Tangsel.(dre)




Paguyuban Ruko di Serpong Tolak Rencana Parkir

Spanduk penolakan parkir dikawasan Ruko Golden Vienna 1 dan 2.(yud)

Kabar6-Sikap penolakan penghuni ruko terhadap‎ rencana pengelolaan layanan jasa parkir kendaraan bermotor di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali mencuat.

Kali ini, giliran Paguyuban Ruko Golden Vienna 1 dan 2, Kecamatan Serpong, yang menunjukkan sikap menentang atas rencana pengelolaan parkir dilingkungannya.

Pantauan kabar6.com di lapangan, jejeran spanduk-spanduk bernada penolakan terpampang jelas dikawasan ruko Golden Vienna 1.

“Jelaslah kita nolak. Besok kalau ada parkir kan kita disuruh bayar,” kata Rudi, pegawai salah satu industri kuliner yang beroperasi di Ruko Golden Vienna 1, Selasa ‎ (30/8/2016).

Ditemui di lokasi terpisah, Sekretaris Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel, Taryono, enggan mengomentari perihal adanya penolakan tersebut.

Ia beralasan, bila hal itu merupakan masalah teknis dan bukan menjadi kewenangannya.

‎”Kalau bicara masalah teknis kebijakan bukan di saya. Silahkan tanya ke pejabat berwenang, seperti Kabid (Kepala Bidang) dan Kasi (Kepala Seksi),” kilahnya.

Pejabat yang dimaksud Taryono adalah, Kabid Angkutan Umum Wijaya Kusuma ataupun ke Kasi Parkir dan Terminal, ‎Dito Chandra Wirastyo.

Ia mengaku, tugas pokok dan fungsinya hanya memastikan surat menyurat dan tata naskah kedinasan. Semua draft surat resmi kedinasan dibuat olehnya, dan menjadi tanggung jawab dirinya. **Baca juga: September, Tender Proyek ABT di Kabupaten Tangerang.

‎Ketika disinggung apakah surat resmi kedinasan termasuk nota kesepakatan kontrak kerjasama tentang izin sewa lahan. **Baca juga: Gedung Pramuka di Kabupaten Tangerang Diresmikan.

Diketahui semua lahan tersebut merupakan aset daerah yang sebenarnya masuk ke dalam pajak parkir, bukannya retribusi. **Baca juga: Adu Mulut, Warga Ruko Versailles BSD Tolak Parkir Meter‎.

“Ya, setelah dibuat oleh staf terus saya periksasaya yang buat dan paraf suratnya‎,” tambah Taryono.(yud)




Airin Desak BBWSCC Cepat Tangani Tanggul yang Jebol

Sekitar tanggul yang jebol dipasang bronjong.(ist)

Kabar6-‎Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah melayangkan surat resmi kepada pimpinan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

Langkah itu ditempuh menyusul meluapnya anak Kali Angke hingga membuat ratusan unit rumah milik warga sekitar terendam banjir.

“Semua yang jebol kita tangani semua,” ungkap Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany kepada kabar6.com, Selasa (30/8/2016).

Ia jelaskan, kemarin pihak Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel mesti koordinasi dulu dengan pihak BBWSCC.

Pada surat resmi dijelaskan, luapan air anak Kali Angke berawal dari naiknya debit di saluran Serua.

Banjir perumahan Villa Bintaro Regency ada Sabtu kemarin disebabkan jebolnya tanggul Sungai Serua sepanjang sekitar 10 meter. Sedangkan tanggul jebol pada sisi Kampung Bulak dikisaran 70 meter.

“Upaya penanganan perlu dilakukan secepatnya‎ pakai bronjong dan karung pasir di lokasi tanggul jebol. Juga pada sisi tanggul lainnya yang berpotensi jebol,” jelas Airin.

Menurutnya, prosedur birokrasi itu ditempuh lantaran ketentuan kewenangan pengelolaan dan perawatan ada di lembaga yang bernaung dibawah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat .

“Karena kaitannya kali Angke, tapi kita siap tangani,” jelasnya.

Airin paparkan, teknis pelaksanaan perbaikan daerah aliran sungai tersebut harus menggunakan alat berat jenis amfibi exavator. Direncanakan nanti malam alat berat milik BBWSCC datang‎ ke lokasi. **Baca juga: Rabu Besok, Tanggul Jebol di Kampung Bulak Diperbaiki.

Ditambahkan, alasan sampai mesti memakai alat berat milik BBWSCC karena armada inventaris punya DBMSDA Kota Tangsel juga sedang dipakai. Dua unit alat berat itu kini sedang dikerahkan di daerah Kecamatan Pamulang. **Baca juga: Warga Kampung Bulak Kekurangan Air Bersih.

“Karena daerahnya rawa.‎ Amfibi kita satu di Reni Jaya masih kerja, yg satu lg di tandon BPI,” tambah Airin.(yud)




Rabu Besok, Tanggul Jebol di Kampung Bulak Diperbaiki

Tanggul yang jebol di Perumahan Kampung Bulak.(Fbi)

Kabar6-Perbaikan tanggul yang jebol di dibelakang Perumahan Kampung Bulak, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dijadwalkan dimulai Rabu (31/8/2016) besok.

Hal itu terungkap dari pengakuan Bacin, seorang mandor yang akan mengerjakan proyek perbaikan tanggul tersebut, yang ditemui kabar6.com di lokasi tanggul jebol, Selasa (30/8/2016).

“Kemungkinan Rabu besok baru mulai kerja,” ujar Bacin. **Baca juga: 2.000 Lembar Kulit Ular dan Biawak Selundupan Disergap Polda Banten.

Sementara, Nanang, salah seorang warga yang menetap disekitar tanggul jebol menyayangkan lambatnya perbaikan tanggul jebol oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel tersebut. **Baca juga: Warga Kampung Bulak Kekurangan Air Bersih.

Terlebih lagi, pascajebolnya tanggul dikawasan tersebut, perbaikan oleh pekerja justru dilakukan pada tanggul yang berada di bagian depan perumahan. **Baca juga: Tanggul Jebol Belum Diperbaiki, Warga Kampung Bulak Pasrah.

“Tanggul yang jebol di bagian belakang perumahan, tapi anehnya kok yang diperbaiki justru tanggul yang didepan perumahan,” ujar Nanang heran. **Baca juga: Warga Pondok Aren Resah Tanggul Kali Angke Jebol.

Pantauan kabar6.com dilokasi, hingga kini memang tanggul yang jebol di belakang Perumahan Kampung Bulak memang belum diperbaiki.(Fbi)




Warga Kampung Bulak Kekurangan Air Bersih

Banjir di Perumahan Kampung Bulak, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel.(Fbi)

Kabar6-Setelah dilanda banjir, kini warga Perumahan Kampung Bulak, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dilanda masalah baru. Ya, mereka saat ini kekurangan air bersih.

Dari pantauan Kabar6.com di lapangan, air di Perumahan Kampung Bulak saat ini kondisinya tidak menentu. Pascabanjir, air yang keluar dari keran warga berwarna kecoklatan dan berbau.

Mobil air bersih berwarna hijau yang datang guna memenuhi kebutuhan air bersih di perumahan itu, juga tidak bisa digunakan untuk keperluan minum. Hingga saat ini, belum ada bantuan air minum dari pihak manapun termasuk dari Pemkot Tangsel.

Datin, ketua RT 004/02 mengatakan jika dirinya sudah sampaikan hal ini ke sejumlah pihak pemerintah. Namun belum ada bantuan air mineral hingga saat ini.

“Saya terus memberitahu sejumlah pejabat untuk minta air mineral untuk kebutuhan minum warga,” paparnya Selasa (30/8/2016). **Baca juga: 2.000 Lembar Kulit Ular dan Biawak Selundupan Disergap Polda Banten.

Saat ini kondisi Kampung Bulak, masih terus diguyur hujan ringan, dan bukan tidak mungkin jika air akan kembali menggenangi perumahan tersebut. **Baca juga: Banjir di Kampung Bulak Mulai Surut.

“Belum lagi kalau ada air datang lagi. Bisa jadi banjir lagi,” tambahnya.(Fbi)




OYK di Tangsel “Jaring” WN Australia

OYK yang digelar di Jalan Bintaro, Pondok Aren, Tangsel.(Fbi)

Kabar6-Pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kembali menggelar Operasi Yustisi Kependudukan (OYK).

Pada OYK yang digelar di Jalan Bintaro, Pondok Aren, Senin (29/8/2016), petugas menjatuhkan sanksi denda kepada warga pengendara yang kedapatan tidak membawa atau memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Kabid Kependudukan pada Disdukcapil Kota Tangsel, Heru Sudarmanto mengatakan, dari total 3.127 pengendara motor yang diperiksa, sebanyak 114 orang diataranya tidak membawa KTP, termasuk seorang warga asal Australia. **Baca juga: Edarkan Upal, Dua Pria Gaek Ini Disergap Polsek Pondok Aren.

Dan, bagi para pelanggar KTP, petugas menjatuhkan sanksi denda sebesar Rp25 ribu hingga Rp50 ribu, tentunya setelah menjalani sidang Tindak Pidana Ringan (Tipiring) di tempat. **Baca juga: Dua Begal Bersamurai Disergap Resmob Polsek Mauk.

“OYK ini akan terus kami gelar guna menyadarkan masyarakat akan pentingnya membawa e-KTP dan kartu identitas lainnya saat berpergian. Tentunya, aturan ini berlaku bagi yang telah berumur 17 tahun,” ujar Heru. **Baca juga: Pemkot Tangerang Buka Layanan e-KTP Sabtu-Minggu.

Sementara, Anwar (39), salah seorang pengendara yang terjaring OYK mengaku, jika dirinya disanksi denda Rp25 ribu, karena masih menggunakan KTP model lama. Padahal, e-KTP yang ia  buat sejak dua tahun lalu, belum juga jadi. **Baca juga: Batas Akhir Pengurusan e-KTP 30 September.

“e-KTP saya belum jadi mas, ya jadi saya kena denda 25 ribu deh” ujar Anwar.(Fbi)




Edarkan Upal, Dua Pria Gaek Ini Disergap Polsek Pondok Aren

Dua kakek pengedar upal yang ditangkap.(cep)

Kabar6-Komplotan pria gaek pengedar uang palsu (Upal) kembali beroperasi di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kali ini, petugas Unit Reskrim Polsek Pondok Aren menyergap dua pelaku pengedar sekaligus mengamankan upal pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu senilai Rp6,5 juta.

Kedua pelaku masing-masing adalah, SH alias Yanto (65) warga asal Tampingan, Desa Kedungwungu, Jatinegara, Kabupaten Tegal Jawa Tengah, dan Rosid (61), warga Pengasinan, Depok, Jawa Barat.

Kapolsek Pondok Aren, Kompol Indra Ranudikarta mengungkapkan, terungkapnya kasus tersebut bermula dari laporan warga, yang telah menerima uang palsu dari pelaku.

“Pertama kita sergap Yanto, dengan barang bukti berupa upal pecahan Rp50 ribu dan Rp 100.000 berjumlah Rp 4,5 juta,” kata Indra saat dikonfirmasi kabar6.com, Senin (29/8/2016). **Baca juga: Polda Banten Tangkap KMT Elektra Angkut 400 Ribu Liter BBM Ilegal.

Selanjutnya, dari hasil interogasi, pelaku mengaku mendapatkan upal dari rekannya yang bernama Rosid. Dari tangan pelaku ini, disita upal pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu dengan jumlah total Rp2 juta. **Baca juga: Banjir di Kampung Bulak Mulai Surut.

Berdasarkan pemeriksaan terhadap keduanya, pelaku mengakui bila upal tersebut dibuat sendiri di rumah tersangka Rosid, di bilangan Depok. **Baca juga: Dua Begal Bersamurai Disergap Resmob Polsek Mauk.

“Setelah kami geledah di rumah Rosid, kami dapati peralatan untuk membuat upal, seperti printer, tinta dan cat. KIni, keduanya masih kami periksa di Mapolsek,” ujarnya.(yud/cep)