1

Suplai Ganja, Gadis Remaja Ditangkap Polsek Pamulang

Gadis remaja yang ditangkap Polsek Pamulang.(yud)

Kabar6-Seorang gadis muda berinisial SS (19), ditangkap petugas Polsek Pamulang karena terlibat dalam peredaran narkoba jenis ganja.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Tangerang Selatan (Tangsel), AKP Mansuri mengatakan, aksi jahat SS terbongkar dari kecurigaan petugas.

“Awalnya ada sekelompok remaja bermotor berkumpul  di kawasan Perumahan ESTATE, Pamulang Timur. Anggota yang curiga langsung menyergap. Dua orang kabur,s edangkan SS tertinggal dan diamankan,” ujar Mansuri, Rabu (19/10/2016).**Baca juga: Kepergok Curi Mio, Pria Ini Dihajar Warga Cipondoh.

‎Saat digeledah, ternyata membawa kemasan bungkus rokok putih, yang didalamnya terdapat empat paket ganja siap edar.**Baca juga: Ngeri, 70 Persen Wanita di Liberia Diperkosa.

“Ternyata, paket ganja itu hendak disuplai pada dua orang yang kabur dalam penyergapan. Pelaku mengaku satu paket dijual seharga lima puluh ribu rupiah,” ungkap Mansuri.**Baca juga: Berantas Pungli, Polres Tangsel Pelototi Lembaga Layanan Publik.

Kini tersangka masih menjalani proses pemeriksaan di Mapolsek Pamulang. “Sedang dikembangkan untuk menangkap pengedar lainnya yang lebih besar,” tambahnya.(yud/cep)




Berantas Pungli, Polres Tangsel Pelototi Lembaga Layanan Publik

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan.(ist)

Kabar6-Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian telah menginstruksi pemberantasan praktek pungutan liar atau pungli.

Instruksi itu dibuktikan dengan telah ditangkapnya sejumlah pelaku pungli di wilayah hukum Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terkait pelayanan publik.

Kapolres Tangsel, Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan mengaku, ‎hingga kini anak buahnya terus gerilya memantau aktivitas pelayanan publik. Jika ada keluhan dari masyarakat atas praktek pungli, akan langsung ditindaklanjuti.

“Kami terus pelototin. Temuan dan penindakan terhadap praktek pungli kan juga sudah dilakukan,” katanya kepada wartawan, Rabu (19/10/2016).

Meski demikian, Ayi juga belum bisa menyimpulkan apakah praktek pungli di wilayah hukumnya sudah kronis ataupun belum. Namun pastinya, setiap pelayanan publik dari segala instansi‎ kini sedang dalam pengawasan polisi.

Ia tak menampik bila laporan dari masyarakat ke polisi soal praktek pungli terus meningkat. Bahkan, ada laporan yang disampaikan langsung dari salah satu pimpinan institusi.**Baca juga: Sikat Pungli, Polda Banten Bentuk Satgas OPP Internal.

Terlebih, saat ini informasi pemberantasan pungli sudah beredar luas di kalangan masyarakat. Alhasil, orang-orang yang sering melakukan pungutan liar akan menghindari itu.**Baca juga: Kapolda Banten: Oknum Polisi yang Terlibat Pungli Bisa Dicopot

Ini menjadi tantangan tersendiri bagi pihak kepolisian untuk mengungkap pungli baik di instansi kepolisian, seperti pengurusan SIM, perpanjangan STNK  dan pelayanan publik lainnya.**Baca juga: Berantas Pungli, Polres Cilegon Siapkan CCTV.

“Informasi sudah beredar luas yang pasti mereka pada tiarap semua. Tapi tetap kami akan lakukan pengawasan pada semua aspek,” tegasnya.(yud)

**Baca juga: Komunitas LBGT Diimbau Waspadai HIV/AIDS.




Perobohan “Gedung Hantu” Panin Bank Dijadwal Malam Hari

Gedung Panin Bank di BIntaro Masih berdiri.(Fbi)

Kabar6-Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) Kota Tangerang Selatan‎ (Tangsel) ternyata tidak menemukan gambar perencanaan pertama “gedung hantu” milik Panin Bank di Bintaro, Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren.

Data gambar terlaksana (as built drawing) itu sedianya sudah tidak ada lagi, lantaran dokumen pembangunan pertama telah dimusnahkan. Padahal, data itu dibutuhkan guna mempermudah proses perobohan gedung tersebut.

Demikian dikatakan Sekretaris Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman Kota Tangsel, Mukkodas Syuhada lewat siaran pers yang diterima kabar6.com, Senin (17/10/2016).‎

“Karena sudah menjadi prosedur untuk memusnahkan dokumen hardcopy yang sudah lebih dari sepuluh tahun. Terlebih lagi, pemilik bangunan itu sudah berganti hingga beberapa kali,” katanya.

‎Saat ini, pihak kontraktor sudah meletakkan beban berupa karung berisi pasir basah dengan total berat mencapai 150 ton. Dan, balok prategang pada gedung itu sudah melengkung hingga lima centimeter, tepat sesuai prediksi.

Namun sayangnya, konstruksi bangunan “gedung hantu”  tersebut masih belum juga ambruk.‎

Berdasarkan perencanaan pertama, maka beban karung pasir akan ditambah hingga 400 ton. Dan, pelaksanaan pembongkaran pun telah disepakati tidak pada saat jam sibuk agar gangguan terhadap masyarakat sekitar bisa diminimalisir.**Baca juga: Proses Perobohan “Gedung Hantu” Panin Bank Dikeluhkan Warga.

Mukkodas mengakui adanya permintaan perobohan bangunan tidak dilakukan pada jam kerja.‎ Meskipun pada malam hari. Sebab dapat mengganggu beberapa peralatan sensitif yang dimiliki beberapa perusahaan di sekitar “gedung hantu”.**Baca juga: Perobohan “Ged‎ung Hantu” Butuh 400 Ton Karung Pasir.

“Jadi jika aparat keamanan mengijinkan, penambahan beban hanya bisa dilakukan tiap malam pada hari kerja, namun hanya bisa sampai tingkat beban yang punya jarak aman terhadap kritis,” tambahnya.(yud)




Proses Perobohan “Gedung Hantu” Panin Bank Dikeluhkan Warga

Tumpukan pasir di puncak “gedung hantu”.(yud)

Kabar6-Proses peruntuhan gedung tua atau biasa disebut “gedung hantu” setinggi 18 lantai milik Panin Bank di Boulevard Bintaro Sektor VII, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mulai dikeluhkan warga.

Proses peruntuhan gedung yang sudah 20 tahun mangkrak itu, dianggap mengganggu aktivitas warga lantaran akses jalan yang ditutup.

Setidaknya hal itu yang disuarakan Silvie, salah seorang warga sekitar lokasi gedung Panin Bank. Tak kunjung selesainya proses peruntuhan gedung itu, membuatnya resah.

“Ini akses jalan jadi ditutup terus. Aktivitas kita kan jadi terganggu,” ungkapnya menjelaskan, Senin (17/10/2016).

Bahkkan, tak sedikit warga yangg khawatir gedung tersebut bakal roboh lagi tanpa pengawasan, seperti yang sudah terjadi beberapa waktu waktu lalu.

“Kalau roboh mendadak kan bisa jadi bahaya,” katanya.**Baca juga: Hendak Jual Mio Bodong, Dua Pria Disergap Polres Tangsel.

Sedianya, gedung tua rencananya akan dirobohkan pada Jumat 14 Oktober lalu. Namun, hingga kini gedung tersebut masih tetap berdiri.**Baca juga: Dua Perampok Truk Sepatu Tewas Ditembak

Padahal, kontraktor sudah meletakkan beban berupa karung pasir basah seberat 180 ton di puncak gedung tersebut.**Baca juga: Perobohan “Ged‎ung Hantu” Butuh 400 Ton Karung Pasir.

Rencananya, hari ini, pihak kontraktor akan menaikan beban pasir basah seberat 400 ton untuk meruntuhkan gedung tersebut.(rani)




Hendak Jual Mio Bodong, Dua Pria Disergap Polres Tangsel

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Dua penjual sepeda motor tanpa surat-surat alias bodong, disergap petugas Polres Tangerang Selatan (Tangsel).

Kedua pria yang masing-masing berinisial HW (28) dan Lj (26) tersebut, disergap persis di depan pintu masuk Kampus STAN, Bintaro Sektor 5, Kecamatan Pondok Aren.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri, Senin (17/10/2016) mengatakan, kedua pelaku ditangkap saat akan menawarkan sepeda motor Yamaha Mio tanpa surat di gerbang masuk Kampus STAN.**Baca juga: Perobohan “Ged‎ung Hantu” Butuh 400 Ton Karung Pasir.

“Saat diinterogasi, pelaku tak bisa menunjukkan bukti surat-surat kendaraan. Diduga, motor tersebut merupakan hasil kejahatan. Dan, rencananya motor itu akan dijual dengan harga Rp2 juta,” ujar Mansuri lagi.**Baca juga: Dua Perampok Truk Sepatu Tewas Ditembak.

Kini, kedua pelaku berikut barang bukti diamankan ke Mapolres Tangsel guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut.(HP/tom migran)

**Baca juga: Cari Tahu Beberapa Istilah Dalam Seks.




Dua Perampok Truk Sepatu Tewas Ditembak

Sopir dan petugas keamanan truk sepatu yang dibuang di Serpong.(yud)

Kabar6-Dua dari lima pelaku pembajakan truk bermuatan sepatu merek terkenal yang tega membuang korbannya di bilangan Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada 15 Oktober lalu, akhirnya tewas ditembak petugas.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy Febrianto Kurniawan mengatakan, ada lima pelaku perampokan tersebut yang berhasil ditangkap. Masing-masing berinisial SA, CIP, SAS, NU dan FRK.

Tiga pelaku diantaranya terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas, karena berupaya kabur dan melawan. Dan, dua pelaku diantaranya tewas.

“Kami akan melakukan tindakan tegas terhadap begal dan kejahatan jalanan lainnya, bahkan perintah juga sudah kami pegang, katanya kepada wartawan, Senin (17/10/2016).

Hendy menyebut, saat ini pihaknya masih berupaya memburu penadah dari sepatu hasil rampokan tersebut. Sedangkan tiga pelaku yang masih hidup kini masih dalam pemeriksaan intensif.

Diketahui, komplotan pelaku menggunakan mobil Toyota Avanza membajak truk fuso pengangkut sepatu merek terkenal yang dikirim dari Sukabumi, Jawa Barat, pada pada Sabtu 8 Oktober 2016 pukul 04.05 WIB.

Setibanya di jalan layang Tol JORR arah Cakung, pelaku sengaja mempetkan mobil Avanza ke truk, hingga mengakibatkan sopir yang mengemudikan truk, Sugianto (35), menghentikan laju truk. Saat itulah, komplotan pelaku beraksi.

Seorang pelaku menodong sopir menggunakan pistol, sedangkan dua pelaku lainnya melumpuhkan ‎Ujang Lukman (33), petugas keamanan yang ikut di dalam truk menggunakan cairan seperti gas air mata.**Baca juga: Perobohan “Ged‎ung Hantu” Butuh 400 Ton Karung Pasir.

Kedua korban kemudian diikat dan dimasukan ke dalam mobil yang dibawa oleh pelaku. Selama dua jam, kedua korban dibawa berkeliling dengan posisi terlungkup dan terikat.**Baca juga: Begini Kronologis Perampokan Truk Sepatu Adidas.

Hingga akhirnya korban dimasukkan ke dalam peti berbahan seng aluminium. Korban dibuang di lapangan dikawasan Kecamatan Serpong.**Baca juga: Awak Truk Korban Perampokan Dibuang di Serpong.

Korban berteriak meminta pertolongan. Warga sekitar yang mendengar langsung memberikan bantuan.(HP/tom migran)




Perobohan “Ged‎ung Hantu” Butuh 400 Ton Karung Pasir

Tumpukan pasir di puncak “gedung hantu”.(yud)

Kabar6-Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) serta Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), merekomendasikan evaluasi dalam tekhnis perobohan “gedung hantu”.

Ya, rekomendasi itu menyusul belum robohnya “gedung hantu” milik Panin Grup yang berada di kawasan CBD Sektor VII Bintaro, Kecamatan Pondok Aren.

Padahal, upaya perobohan sudah dilakukan dengan memberikan beban pada gedung hingga ratusan ton karung pasir.

Adang Sura‎hman, anggota TABG Kota Tangsel mengatakan, pembongkaran tahap pertama sudah dilaksanakan selama 31,5 jam, selama dua hari terakhir.

Pihak kontraktor pelaksana perobohan gedung tersebut, telah memberikan beban hingga 180 ton pasir pada lantai 18 gedung tersebut.

“Bangunan itu luar biasa, lebih kuat dari biasanya. Jadi sulit dirubuhkan‎. Balok prategang telah melengkung tujuh centimeter,” katanya lewat keterangan resmi yang diterima kabar6.com, Senin (17/10/2016).

Menurut Adang, hasil rapat koordinasi disimpulkan, bila tekhnis perobohan akan dilakukan dengan menambah beban kantong pasir di puncak gedung tersebut.‎

Metode pembebanan sampai tingkat konservatif tersebut diperkirakan akan membutuhkan waktu paling cepat hingga sepekan.

‎Adang memaparkan, merujuk gambar perencanaan pertama bangunan yang dibuat pada 1990 itu, diperoleh data bahwa untuk merobohkan “gedung hantu” diperlukan beban seberat 2,5 hingga 2,8 ton per meter kubik.

Jumlah itu setara dengan 355 hingga 400 ton beban kantong pasir. Dan, angka tersebut sangat fantastis, karena‎ beban gedung perkantoran pada umumnya hanya dikisaran 250 kilogram per meter kubik. Jika ditambah beban lain, maka tak akan lebih dari 500 kilogram per meter kubik.**Baca juga: Liput Bentrokan, Suporter Ancam Wartawan Pakai Clurit.

“Dengan penggunaan angka keamanan yang umum, beban satu ton per meter kubik atau setara seratus lima puluh ton beban seharusnya sudah bisa merobohkan bangunan,” papar Adang.‎**Baca juga: Ditiban 160 Ton Pasir, “Gedung Hantu” di Bintaro Belum Roboh.

Sementara, seiring masih belum robohnya gedung Panin Bank tersebut, pihak Satlantas Polres Tangsel, Senin (17/10/2016) hari ini kembali membuka sejumlah ruas jalan di area sekitar gedung yang sebelumnya sempat ditutup sejak Jumat (14/10/2016) malam.**Baca juga: Pembongkar “Gedung Hantu” di Bintaro Siap Pasang Badan .

“Hasil koordinasi dengan pihak kontraktor perobohan gedung, hari ini semua jalan disekitar gedung normal. Belum ada penutupan atau rekayasa seperti yang kemarin,” ujar Kasat Lantas Polres Tangsel, AKP Hedwin Hanggara.

Diketahui, akses yang sempat ditutup kemarin adalah, dua jalur di flyover Jalan Boulevard Bintaro Jaya, yang berada persis di depan gedung Panin Bank.(yud)




Ditiban 160 Ton Pasir, “Gedung Hantu” di Bintaro Belum Roboh

Pekerja berupaya merobohkan “gedung hantu‎” di Bintaro.(fbi)

Kabar6-Tumpukan karung pasir seberat ratusan ton kiranya belum mampu merobohkan bangunan “gedung hantu” yang terletak di kawasan CBD sektor VII RT 02 RW 01, Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Are, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Padahal, pihak kontraktor pelaksana pekerjaan hanya diberikan tenggat waktu tiga bulan.

‎Adang Surahman, anggota Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) Pemkot Tangsel mengatakan, saat ini “gedung hantu”sudah dibebani tumpukan karung pasir seberat kurang lebih 160 ton.

Kontraktor bakal terus menambah bila bangunan setinggi 86 meter itu masih tetap berdiri mentereng.

“Saat ini ada kendala, yakni kantong yang berisi pasir tinggal 30 ton, mau ditambah tapi kantong untuk pasirnya juga habis, mudah-mudahan hari ini sudah tersedia,” ungkapnya, Minggu (16/10/2016).**Baca juga: Toko Bangunan di Ciputat Ludes Terbakar.

Adang bilang, bahwa membongkar gedung dengan asaz kehati-hatian walaupun lama waktunya yang terpenting lingkungan aman.**Baca juga: Polisi Tangkap ‎Empat Personel Organda Tangerang.

“Kami akan coba terus dengan menambahkan beban lagi,” ujarya.**Baca juga: Pembongkar “Gedung Hantu” di Bintaro Siap Pasang Badan .

Menurut Adang, proses perobohan gedung dengan metode pembebanan ini memang memakan waktu yang lama, tetapi pihaknya yakin cara ini yang paling aman.**Baca juga: Perobohan “Gedung Hantu” di Bintaro Pakai Kantong Pasir.

“Memang awalnya menggunakan metode wracking ball tetapi menurut kami metode pembebanan ini cukup aman di lakukan serta mengurangi getaran yang akan ditimbulkan,” tambahnya.‎(yud)

**Baca juga: Keren, Seluruh Kru Maskapai Ini Wanita.




Toko Bangunan di Ciputat Ludes Terbakar

Petugas Damkar Tangsel memadamkan kebakaran.(cep)

Kabar6-Sebuah toko bangunan “Giat Makmur” di Jalan Aria Putra, Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terbakar pada Minggu (16/10/2016).

Meski kobaran api cukup dahsyat, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Menurut Kasubag Humas Polres Tangsel AKP Mansuri, peristiwa pertama kali di ketahui oleh Sudarmono (42), salah seorang karyawan toko yang terbakar.

Sudarmono kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada bosnya, Apeng, selaku pemilik toko, yang kemudian langsung menghubungi kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) setempat.**Baca juga: Perobohan “Gedung Hantu” di Bintaro Pakai Kantong Pasir.

Amuk si jago merah baru berhasil dijinakkan, dua jam setelah 11 unit mobil Damkar Kota Tangsel diterjunkan kelokasi.**Baca juga: Polisi Tangkap ‎Empat Personel Organda Tangerang.

Kasi Operasi Pemadaman pada Kantor Damkar Kota Tangsel, Widada AP menduga, kobaran api berasal dari hubungan pendek arus listrik. Kasus ini masih dalam penyelidikan Polsek Ciputat.(yud/cep)




Perobohan “Gedung Hantu” di Bintaro Pakai Kantong Pasir

Walikota Airin tinjau “gedung hantu” di Bintaro.(yud)

Kabar6-Konstruksi bangunan “gedung hantu” di kawasan CBD sektor VII Bintaro, RT 02 RW 01, Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih berdiri mentereng.

Hal ini karena teknis perobohan bangunan milik Panin Grup itu telah diubah.

Tim pembongkaran bangunan setinggi 86 meter itu sebelumnya sempat‎ menginisiasi sistem kombinasi dengan metode bola beton wrecking ball. Meskipun sistem tersebut dianggap aman bagi lingkungan sekitar.

“Metodenya diubah dengan pemberatan menggunakan kantong pasir,” kata anggota Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG), Chaidir Makarim, Minggu (16/10/2016).

Ia menjelaskan, kemasan kantong pasir diletakan tepat di puncak konstruksi bangunan “gedung hantu”. Total jumlah tumpukan kantong pasir mencapai ratusan ton.

Chaidir pun mengakui bila metode perobohan menggunakan kantong pasir masih akan dilihat apakah dapat efektif. Metode tersebut diyakini aman karena tidak akan menimbulkan dampak buruk.

“Sebelumnya sudah dibantu dengan pelemahan struktur prestressed release pada bagian balok plat lantai, pengeboran beton dan pemberian chemical khusus,” ujar Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Tarumanegara itu.

‎Diberitakan kabar6.com sebelumnya, Staf Ahli Walikota Tangsel Bidang Pembangunan, Edi Malonda menyebutkan, ada lima poin rekomendasi yang telah disampaikan TABG bentukan pemerintah daerah setempat.

Pertama, soal keselamatan dan kesehatan kerja, tidak ada pekerjaan bila tidak bisa dipastikan pelaksanaan bongkar gedung aman serta selamat.**Baca juga: Terkait Dugaan TKA Ilegal, LSM Tangerang Somasi PT SJI.

Kedua, pekerjaan dilaksanakan dengan meminimalisir dampak lingkungan, masyarakat sekitar dan utilitas. Ketiga tepat mutu, pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan metode yang direncanakan.**Baca juga: 200 Personel Polresta Tangerang Latihan Amankan Pilgub Banten. ‎

Kemudian, pekerjaan dilaksanakan sesuai durasi waktu yang disetujui. “Kelima tepat biaya, sesuai dengan estimasi yang dianggarkan,” papar Malonda.(yud)