1

BUMD Tangsel: Bisnis Air Bersih Masih Wacana

Air bersih yang dikelo‎la pengembang di Tangsel.(yud)

Kabar6-‎Sejak dibentuk, organisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hingga kini kiranya belum menunjukan gigi.

Dana segar yang dikucurkan oleh pemerintah daerah untuk operasional serta pengembangan usaha kepada PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS), seolah menjadi mubazir.

Harapan warga Kota Tangsel untuk bisa menikmati layanan air bersih belum bisa terealisasi dalam waktu dekat. Pasalnya, jajaran direksi PT PITS selaku induk perusahaan belum stabil.

Direktur Utama PT PITS, Dudung E Diredja menyatakan enggan berspekulasi ihwal rencana kepastian menggarap bisnis air bersih. Alasannya, belum adanya anak perusahaan dan aparat punggaw‎a menjadi bahan pertimbangannya.

“Itu kan baru wacana. Masalah PDAM jangan tanya ke saya, nanti salah,” katanya kepada wartawan, kemarin.

Terpisah, Kepala Bidang Humas PDAM Tirta Kerta Raharja, Kabupaten Tangerang, Syamsuddin mengakui adanya keterbatasan sumber air baku.

Produksi PDAM TKR masih menggantungkan pada air sungai Cisadane. Ditambah cadangan aliran kecil seperti sungai Cidurian dan Cipasilihan.

“Di Kota Tangerang dan Tangsel sebenarnya sudah ada jaringan (pipa). Ada kendala di sumber air. Paling nanti kita bikin embung (danau buatan). Lalu kerjasama pihak swasta dengan membeli air dari Aetra Tangerang,” ungkapnya.

Banyaknya keluhan datang di masyarakat akan layanan PDAM Tirta Kerta Raharja menyangkut lamanya proses pendaftaran pelanggan ia ta menampik. Terkait itu, layanan tergantung pada ada atau tidaknya jaringan.

Syamsuddin menjelaskan, jika jaringan pipa sudah masuk, paling lama pelanggan hanya menunggu untuk dapat menerima pasokan selama tujuh hari kerja. Apabila ketidaan jaringan, ia mengimbau kepada pemohon untuk dapat memasang jaringan pipa secara swadaya.**Baca juga: PDAM TKR Kabupaten Tangerang Beli Air dari Aetra.

“Kalau kita terbatas, harus menunggu pengajuan perencanaan dan penganggaran. Di kawasan perumahan bisa dari developer. Atau di masyarakat bisa dengan swadaya. Itu kalau mau tidak menunggu lama,” paparnya.**Baca juga: Warga Tangsel Dambakan Layanan Air Bersih.

Berdasarkan sifatnya badan usaha daerah, PDAM TKR masih memprioritaskan kebutuhan pelanggan di Kabupaten Tangerang.(yud)




PDAM TKR Kabupaten Tangerang Beli Air dari Aetra

Direktur utama PDAM TKR, Rusdi Machmud.(K6)

Kabar6-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang, sedianya sudah melakukan kerjasama dengan PT Aetra Air Tangerang (AAT) dalam pembelian air bersih.

Pasokan air untuk warga di wilayah Kecamatan Pasar Kemis itu sedianya sudah diresmikan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, pada 22 Desember 2015 lalu.

“Kita beli 50 liter per detik untuk melayani 5.000 pelanggan di Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Memang diperlukan sinergisitas dengan Pemkab Tangerang,” ujar Direktur Utama PDAM TKR, Rusdy Machmud, Kamis (8/9/2016).

Menurutnya, tahun kemarin PDAM‎ TKR sedianya telah melakukan investasi pengembangan layanan. Berupa pembangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) dan rehabilitasi intake di Bojong Renged senilai Rp15 miliar.

‎Pengembangan jaringan pipa baru untuk pengembangan pelayanan di Pasar Kemis serta Dasana, Medang dan sekitarnya sebesar Rp239 miliar. Investasi jaringan pipa baru, rehabilitasi serta relokasi dalam rangka optimalisasi pelayanan sebesar Rp18,3 miliar.

Investasi bangunan pendukung operasi instalasi, gedung pelayanan lainnya sebesar Rp15,8 miliar, investasi alat ukur dan peralatan kerja teknik sebesar Rp13,5 miliar dan investasi teknologi informasi dan sarana kerja lainnya sebesar Rp8,8 miliar.**Baca juga: Menteri Budi: Mulai H-3 Idul Adha, Kendaraan Berat Dilarang Melintas.

Kepala Satuan Sekretariat PDAM TKR, Sri Asih Hastuti menyatakan, bahwa pihaknya bukan mengabaikan kebutuhan pelanggan di Kota Tangerang dan Tangsel.**Baca juga: PDAM Kerta Raharja Bangun Dua Pipa Distribusi.

Tapi lantaran kewenangan PDAM TKR hanya sebagai penyelenggara pemenuhan kebutuhan air bersih. Pola distribusi masih tetap harus mengacu pada rencana pembangunan oleh tiga pemerintahan daerah terkait. **Baca juga: Warga Tangsel Dambakan Layanan Air Bersih.

“Target pemenuhan kebutuhan 40 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Tangerang, karena sudah ada MoU (nota kesepahaman) dengan pemerintah setempat,” imbuh Asih.(yud)




PDAM Tirta Kerta Raharja Bangun Dua Pipa Distribusi

BPBD Tangsel suplai air bersih saat kemarau.(yud)

Kabar6-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR), Kabupaten Tangerang, mesti terus meningkatkan produksi air bersih yang dihasilkan.

Upaya tersebut seiring dengan belum meratanya penyebaran serta distribusi jaringan air bersih bagi warga. Sementara tuntutan pelayanan prima semakin didesak publik.

Tercatat, pada semester pertama 2016 ini berdasarkan jumlah sambungan langganan (SL) telah mencapai 133.928 jaringan.

Jumlah tersebut tersebar di tiga wilayah yakni Kabupaten Tangerang 49.266, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) 11.477 serta di Kota Tangerang ada 73.185 pelanggan.

“Target lima tahunan SL terpasang 97.500 pelanggan,” kata Kepala Bidang Humas PDAM Kerta Raharja, Syamsudin, Kamis (8/9/2016).

Ia mengakui, di sisa dua tahun kedepan perusahaan plat merah tersebut harus menyelesaikan pekerjaan sebanyak 22 ribu jaringan.

Kini PDAM Kerta Raharja sedang mengejar target pelanggan di wilayah Kabupaten Tangerang, bukannya Kota Tangsel.

Syamsudin sebutkan, dari target 40 persen hingga kini telah terealisasi dikisaran 30,17 persen. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dicanangkan Bupati Zaki Ahmed Iskandar, penyebaran jaringan air bersih mencapai 40 persen.

PDAM Kerta Raharja, lanjutnya, sedang fokus pada penambahan kapasitas produksi air bersih. Tahun ini dibangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Solear dan Bojong Renged. Totalnya akan ada 11 IPA yang beroperasi.

“Dari dua instalasi bisa menyalurkan air bersih ke 30 ribu pelanggan yang mayoritas kalangan rumah tangga,” sebut Syamsudin.

Ia menambahkan, tahun depan kapasitas produksi didorong oleh rencana pembangunan empat Instalasi Kota Kecamatan (IKK). **Baca juga: Di Tangsel Rawan Penadahan Hewan Kurban Curian.

Sekarang kapasitas produksi mampu menghasilkan 5.087.5 liter per detik. Sedangkan pasokan air ke ibukota DKI Jakarta 2.800 liter per detik. **Baca juga: Warga Tangsel Dambakan Layanan Air Bersih.

“Saya yakin bisa kejar target dari dua sumber pengolahan tadi. Paling enggak produksi ditambah 1.175 liter per detik,” tambah Syamsudin. Ia tak menampik juga memasok air ke Perusahaan Air Minum Jaya.(yud)




Warga Tangsel Dambakan Layanan Air Bersih

Antrian air bersih di Pesona‎ Serpong.(yud)

Kabar6-‎Ribuan jiwa warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih belum bisa menikmati layanan air bersih laik konsumsi. Padahal, warga di tujuh wilayah kecamatan ini sudah lama mendambakan bisa menggunakan air bersih.

Seperti halnya‎ warga yang menghuni di RT 01 hingga 03 RW 08, Perumahan Pesona Serpong, Kademangan, Kecamatan Setu. Warga sekitar mengaku sudah lama mengajukan permohonan ingin menjadi pelanggan PDAM Tirta Kerta Raharja, Kabupaten Tangerang.

“Disini kalau pas musim kemarau pasti enggak ada air, karena air‎ tanah pun kering,” kata Umi, Ketua RW 08 Perumahan Pesona Serpong kepada wartawan, Kamis (9/9/2016).

Menurutnya, sebanyak 117 kepala keluarga pernah mengajukan diri menjadi pelanggan air bersih. Permohonan warga diajukan‎ secara kolektif. Namun, hingga kini penantian warga Perumahan Pesona Serpong tidak ada kepastian nyata.

Umi bilang, untuk mendapatkan air tanah warga sekitar mesti mengebor sedalam 70 meter. Itupun ketika sedang musim hujan saja.

Bila kemarau, warga selalu mendatangi kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah‎ (BPBD) Kota Tangsel untuk minta dipasok air bersih. Pasokan air bersih dikirim dari PDAM Kerta Raharja.

“Dulu ngumpulin berkas warga diserahin ke kantor kelurahan,” terang Umi.

Izhar, warga Perumahan Pesona Serpong lain menambahkan, lingkungannya sangat rawan bencana banjir lantaran berbatasan langsung dengan aliran Sungai Cisadane. Bila pemukiman sekitar sedang dilanda‎ kebanjiran dan kekeringan, mereka untuk dapat air bersih.

“Paling pada nunggu dulu bantuan mobil tanki dari pemda datang. Belum lagi nunggu jatah antrean. Kadang enggak semua warga kebagian karena kehabisan,” keluhnya. **Baca juga: Soal Lapangan Balaraja, Lukman Hakim: Aktivis AMPT “Ngawur”.

Berdasarkan pengalaman, Izhar juga sebagian warga lainnya harus membeli air galon isi ulang untuk kebutuhan air bersih saat kondisi tersebut berlangsung. Sudah sejak lama, ia menginginkan adanya layanan berlangganan air bersih dari PDAM. **Baca juga: Di Tangsel Rawan Penadahan Hewan Kurban Curian.

“Sering mandi, nyuci, sampai masak pakai air galon. Sebenarnya kasihan anak-anak. Tapi mau gimana lagi. Mau langganan PDAM aja susah. Padahal kita kan bayar,” ketusnya.(yud)




Di Tangsel Rawan Penadahan Hewan Kurban Curian

Kapolres Tangsel, Ayi Supardan.(yud)

Kabar6-Kapolres Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan mengklaim bila jelang Hari Raya Idul Adha kondisi keamanan diwilayah hukumnya relatif kondusif.

Hingga kini, tidak ada laporan dari warga soal adanya tindak kejahatan pencurian hewan ternak kurban.

“Yang rawan bukan kasus pencuriannya, tapi 480 (penadah-red) hewan kurban,” katanya menjawab pertanyaan kabar6.com usai memimpin rapat koordinasi di Bukit Pelayangan Resto, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kamis (8/9/2016).

Ayi jelaskan, pihaknya terus mewaspadai wilayahnya dijadikan lokasi menampung barang (ternak kurban) tadahan.

Itu seiring dengan adanya dugaan, ihwal banyak komplotan pelaku pencurian hewan ternak kurban menjual hasil kejahatan di Kota Tangsel.

Ia juga berharap masyarakat untuk tidak terlibat praktek jual-beli daging kurban. Kasus yang pernah terjadi, ada warga yang menerima kemasan plastik berisi daging kurban dalam jumlah banyak. Kemudian daging kurban tersebut dijual.

“Sistem pembagiannya pakai kupon, ini yang sedapat mungkin kita cegah. Karena orang rebutan pas pembagian daging kurban berpotensi mengganggu keamanan,” jelasnya.

Ayi menambahkan, pada perayaan Hari Idul Adha 1437 Hijriah ini pihaknya mengerahkan sebanyak 196 personel. Seluruh personel gabungan dari unsur TNI/Polri dan Satpol PP. **Baca juga: Belasan Hewan Kurban di Balaraja Ditemukan Sakit.

Aparat gabungan akan memantau pengamanan pada titik lokasi pemotongan serta pendistribusian hewan kurban di tujuh wilayah kecamatan Kota Tangsel. **Baca juga: Maling Kambing Kurban Ditangkap Polsek Kelapa Dua.

“Kita juga antisipasi agar tidak ada provokasi pas pembagian daging. Saya tanyakan ke Kasat Reskrim untuk pencurian hewan belum ada. Tapi biasanya disini kasus penadahan,”  tambahnya.(yud)




Sidang Putusan Sengketa Parkir di Tangsel Ditunda

Pengelolaan parkir dikawasan Teraskota‎.(yud)

Kabar6-Agenda sidang putusan gugatan layanan parkir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang sedianya dijadwal akan digelar pada Kamis (8/9/2016) hari ini, ditunda.

Majelis dari Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) setempat, dikabarkan sedang dinas ke luar kota.

Muhamad Acep, selaku pihak pelapor dalam kasus tersebut mengakui telah mendapat informasi ihwal penundaan sidang putusan tersebut.

“Ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” ‎katanya saat dihubungi kabar6.com, Kamis (8/9/2016).

Acep berharap, penundaan ini tidak menimbulkan friksi menjelang putusan yang akan ditetapkan majeis sidang. Melainkan memang murni karena majelis berhalangan. Sebab agenda hari ini sudah ditentukan sejak pekan kemarin.

Menurut Acep, sejatinya Ia sudah menunggu-nunggu keputusan majelis BPKS ihwal gugatan layanan parkir yang dilayangkannya.

Acep tegaskan, apapun keputusan majelis sidang hari ini, tentunya akan membuka lembaran baru soal bisnis perparkiran di Kota Tangsel.

“Bagi masyarakat sekitar maupun pengelola parkir serta pemerintah, khususnya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel, harus mematuhi aturan,” ujarnya.

Dikatakannya, regulasi pengelolaan parkir sedianya telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) maupun Peraturan Walikota (Perwal) serta undang-undang. Payung hukum itu diterbitkan tentunya agar tatanan kehidupan bermasyarakat lebih baik.

“Pesan saya, kalau masyarakat ditindas oleh pemilik modal, maka kita harus berani melawan‎,” tegas Acep. **Baca juga: Acep Desak Aliran “Pajak” Parkir di Tangsel Mesti Diusut.

Setelah putusan gugatan sengketa parkir ketuk palu, ia akan melaporkan perbuatan melawan hukum pegawai Dishubkominfo Kota Tangsel ke Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) setempat. **Baca juga: Operator Parkir di Tangsel Klaim Setor “Pajak” Rp1,6 Miliar.

“Saya atau masyarakat ingin tahu apa fungsi PPNS ini. Kalau gak berani, buat apa dibentuk PPNS,” tambahnya. **Baca juga: Begini Tuntutan Pelapor Sengketa Parkir di Tangsel.

Terpisah, Direktur Operasional PT Pan Satria Sakti, Budi Hartono sendiri ketika dikonfirmasi enggan memberikan tanggapan ihwal penundaan sidang putusan hari ini. **Baca juga: Pekan Depan, BPSK Tangsel Putuskan Gugatan Parkir.

“Kagak ada ahh, kita tidak boleh suudzon (berburuk sangka-red) ketua sakit,” singkatnya. **Baca juga: Menhub: Indonesia Kekurangan Tenaga Pendidik Transportasi dan Pilot.

Sementara itu, Ketua Majelis Sidang BPSK Kota Tangsel, Kibatullah‎ membenarkan adanya penundaan putusan sidang hari ini. “Iya ditunda satu pekan, karena kesibukan majelis sedang ada di luar kota‎,” ujarnya.(yud)




Belasan Anjal dan Gepeng Dirazia Petugas Dinsos Tangsel

Razia Anjal dan Gepeng di Tangsel.(bbs)

Kabar6-Belasan anak jalanan (Anjal), gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang biasa mangkal di sejumlah perempatan jalan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), diamankan Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat, Rabu (7/9/2016).

Dalam razia tersebut, petugas gabungan menyisir sejumlah traffic light yang acap dijadikan tempat mangkal Anjal dan Pengemis.

Tak pelak, kedatangan petugas gabungan yang tiba-tiba dilokasi, tak urung membuat Anjal dan Gepeng langsung kalangkabut berupaya kabur menghindari sergapan petugas.

Meski banyak Anjal dan Gepeng yang kabur, namun tak seidkit juga yang tertangkap dan langsung diamankan ke kantor Dinsos Tangsel.

Kepala Bidang Rehabilitasi pada Dinsos Kota Tangsel, Kuswanda mengatakan, para Anjal dan Gepeng yang tertangkap akan didata terlebih dahulu di Kantor Dinsos Tangsel, sebelum kemudian diserahkan ke Panti Rehabilitasi. **Baca juga: Polres Tangsel Sisir Kamar Kos, 12 Orang Diamankan.

“Nanti setelah didata, kita kirimkan ke Panti Rehabilitasi di BEkasi,” ujar Kuswanda. **Baca juga: Polisi Sergap Bandar Sabu Pulomerak.

Dalam razia tersebut, para Anjal dan Gepeng yang tertangkap tampak berupaya berontak dan menolak diamankan petugas. Bahkan, ada seorang Gepeng yang terus ngomel saat diamankan.(rani)




Polisi Tangkap Wanita Cantik Pengedar Ganja di Ciledug

Wanita pengedar ganja ditangkap polisi.(cep)

Kabar6-Seorang wanita pengedar narkotika jenis ganja dicokok aparat Reskrim Polsek Pondok Aren.

Bukan tanpa sebab, wanita itu kedapatan menyimpan tiga kilogram ganja di rumahnya di Jalan Haji Kana, Kelurahan Peninggilan Utara, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

Pelaku diketahui bernama DS alias Dewi (33), warga Kelurahan Karang Timur, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengatakan, terungkapnya kasus kepimilikan ganja ini bermula saat anggota Opsnal Tim 2 Polsek Aren pimpinan Bripka Heri dan Brigadir Bayu, mendapat informasi dari warga sekitar karena rumah kontrakan yang ditempati oleh pelaku sering dijadikan tempat berkumpul para pemuda dan menggunakan narkoba. **Baca juga: Kantongi Sabu, Janda Muda Ditangkap Polresta Tangerang.

Berbekal info itu, anggota langsung melakukan Penyelidikan, hingga kemudian dengan disaksikan Ketua RT setempat, petugas melakukan penggeledahan. **Baca juga: Obat Kuat dan Penenang Ilegal Dimusnahkan di Tangerang.

“Saat akan digeledah, pelaku diketahui sedang tidur,” ujar Mansuri.

Barang bukti ganja dan timbangan yang disita polisi.(cep)

Hasil penggeledahan petugas ternyata cukup mengagetkan. Di rumah kontrakan pelaku ditemukan tiga kilogram ganja kering siap pakai yang disembunyikan dibelakang tempat penyimpanan beras merek Cosmos. **Baca juga: Soal Lapangan Balaraja, AMPT Geruduk Kejari Kabupaten Tangerang.

Polisi juga menemukan lima paket sedang ganja dibungkus kertas koran serta satu buah timbangan kue warna hijau merek Camry. **Baca juga: ONJ di Kota Tangerang, 25 Tersangka Narkoba Ditangkap.

Selanjutnya, pelaku berikut barang bukti dibawa ke Polsek Pondok Aren untuk pemeriksaan lebih lanjut.(yud/cep)




Ini Daftar Harga Sembako Versi Distanpangan Tangsel

Pedagang sembako di Tangsel.(yud)

Kabar6-Kepala Seksi Distribusi Ketersediaan dan kerawanan Pangan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpangan), Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Musari, mengaku harha bahan kebutuhan pokok diwilayahnya jelang lebaran haji tahun ini masih stabil.

“Harga bahan kebutuhan pokok seperti minyak goreng, sayur-mayur, beras, kacang kedelai dan lainnya masih stabil di sejumlah pasar tradisional,” ungkap Masuri, Rabu (7/9/2016), saat dikonfirmasi.

Dia merinci harga sembako seperti halnya minyak curah Rp13 ribu dari sebelumnya Rp12 ribu per kilo gram, telor turun dari Rp24 ribu menjadi Rp22 Ribu per kilo gram, gula pasir stabil yakni Rp16 ribu perkilo gram.

Sementara untuk cabe merah, lanjutnya, ada sedikit kenaikan sebesar Rp 5 ribu dari sebelumnya Rp40 ribu menjadi Rp45 ribu per kilo gram.

“Bawang merah dari Rp40 ribu menjadi Rp 45 ribu per kilo gram, cabe rawit merah dari Rp60 ribu turun menjadi Rp50 ribu per kilo gram,” beber Dia.

Sementara bahan kebutuhan pokok seperti ayam naik Rp3 ribu dari sebelumnya Rp18 ribu menjadi Rp21 ribu per ekor. Untuk harga beras KW 1 yakni Rp9.800 per kilo gram, KW 2 sebesar Rp9.500 per kilo gram, KW 3 Rp8 ribu per kilo gram.

Sedangkan harga Daging sapi yakni Rp120 ribu per kilo gram. “Kalau daging masih dikisaran harga saat lebaran Idul Fitri,” lanjutnya. **Baca juga: Obat Kuat dan Penenang Ilegal Dimusnahkan di Tangerang.

Musari mengaku, pihaknya telah melakukan pemantauan langsung ke sejumlah pasar modern dan tradisional di Tangsel. Langkah itu untuk mengetahui stock dan apakah terjadi kenaikan. **Baca juga: Jelang Idul Adha Harga Sembako di Tangsel Masih Stabil.

Setelah dilakukan pengecekan di pasar tradisional seperti Ciputat dan pasar modern lainnya untuk stock sembako aman, dan untuk harga relatif stabil. **Baca juga: Kemenag Tangerang Cek Identitas Jemaah Haji Ilegal.

“Sebenarnya tidak ada kenaikan, karena cuaca dan kondisi yang ada sangat mendukung, kenaikan ini disebabkan oleh oknum suplayer sehingga mengalami kenaikan harga dibeberapa sembako,” ungkapnya.(yud)




Jelang Idul Adha Harga Sembako di Tangsel Masih Stabil

Pedagang sayur di Tangsel.(bbs)

Kabar6-Menjelang datangnya hari raya kurban atau idul adha 1437H pada 12 September mendatang, sejumlah harga dan stok bahan kebutuhan pokok di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih stabil.

Waryono, pedagang sayuran di pasar Ciputat, mengaku, saat ini ada sejumlah barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan juga penurunan harga, namun itu berlangsung sudah satu-dua minggu ini.

“Sudah dua minggu ini naik, untuk cabe merah, bawang merah, namun untuk tomat dan cabe keriting merah mengalami penurunan,” katanya, Rabu (7/9/2016)

 Begituhalnya dengan yang disampaikan Wiji, penjual ayam potong di pasar yang sama mengatakan, kenaikan harga ayam sudah terjadi satu minggu. **Baca juga: Kantongi Sabu, Janda Muda Ditangkap Polresta Tangerang.

“Sudah 1 minggu naik, tapi gak tahu naiknya karena apa, padahal permintaan sama, tidak mengalami peningkatan,” terangnya yang setiap hari mampu menjual 500 kilogram ayam segar. **Baca juga: Pengumpulan Berkas Gusuran Lahan di Tangsel Sporadis.

 Sementara untuk harga seperti telur ayam, minyak curah tidak ada peningkatan harga hingga saat ini, Faisal yang dilapaknya menyediakan minyak dan telur ayam mengaku harga-harga tersebut masih sama seperti sebelumnya. **Baca juga: Rekam e-KTP, Warga Pondok Aren Carter Angkot.

“Kalau telur ayam malah turun dari Rp24 ribu menjadi Rp22 ribu perkilo,” bilangnya.(yud)