BUMD Tangsel: Bisnis Air Bersih Masih Wacana
![air](https://kabar6.com/wp-content/uploads/photo7/tangerang/kabupaten/air.jpg)
![](images/09/tangerang/tangsel/air.jpg)
Kabar6-Sejak dibentuk, organisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hingga kini kiranya belum menunjukan gigi.
Dana segar yang dikucurkan oleh pemerintah daerah untuk operasional serta pengembangan usaha kepada PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS), seolah menjadi mubazir.
Harapan warga Kota Tangsel untuk bisa menikmati layanan air bersih belum bisa terealisasi dalam waktu dekat. Pasalnya, jajaran direksi PT PITS selaku induk perusahaan belum stabil.
Direktur Utama PT PITS, Dudung E Diredja menyatakan enggan berspekulasi ihwal rencana kepastian menggarap bisnis air bersih. Alasannya, belum adanya anak perusahaan dan aparat punggawa menjadi bahan pertimbangannya.
“Itu kan baru wacana. Masalah PDAM jangan tanya ke saya, nanti salah,” katanya kepada wartawan, kemarin.
Terpisah, Kepala Bidang Humas PDAM Tirta Kerta Raharja, Kabupaten Tangerang, Syamsuddin mengakui adanya keterbatasan sumber air baku.
Produksi PDAM TKR masih menggantungkan pada air sungai Cisadane. Ditambah cadangan aliran kecil seperti sungai Cidurian dan Cipasilihan.
“Di Kota Tangerang dan Tangsel sebenarnya sudah ada jaringan (pipa). Ada kendala di sumber air. Paling nanti kita bikin embung (danau buatan). Lalu kerjasama pihak swasta dengan membeli air dari Aetra Tangerang,” ungkapnya.
Banyaknya keluhan datang di masyarakat akan layanan PDAM Tirta Kerta Raharja menyangkut lamanya proses pendaftaran pelanggan ia ta menampik. Terkait itu, layanan tergantung pada ada atau tidaknya jaringan.
Syamsuddin menjelaskan, jika jaringan pipa sudah masuk, paling lama pelanggan hanya menunggu untuk dapat menerima pasokan selama tujuh hari kerja. Apabila ketidaan jaringan, ia mengimbau kepada pemohon untuk dapat memasang jaringan pipa secara swadaya.**Baca juga: PDAM TKR Kabupaten Tangerang Beli Air dari Aetra.
“Kalau kita terbatas, harus menunggu pengajuan perencanaan dan penganggaran. Di kawasan perumahan bisa dari developer. Atau di masyarakat bisa dengan swadaya. Itu kalau mau tidak menunggu lama,” paparnya.**Baca juga: Warga Tangsel Dambakan Layanan Air Bersih.
Berdasarkan sifatnya badan usaha daerah, PDAM TKR masih memprioritaskan kebutuhan pelanggan di Kabupaten Tangerang.(yud)