Dua Bocah BSD Tenggelam di Bekas Galian Tanah Serpong

Bocah yang tenggelam di Galian Tanah Serpong.(cep)

Kabar6-Kehebohan melanda warga disekitar kubangan air bekas galian tanah di proyek BPN Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di Kampung Rawa Mekar Jaya, RT 01/02, Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong.

Dua bocah berusia dibawah 10 tahun, ditemukan mengambang kaku di bekas galian tanah sedalam dua meter tersebut, Rabu (23/11/2016).

Kedua bocah tersebut adalah, Carol (7), warga BSD Blok C/12 Sektor 1.6 RT 003/008, Kelurahan Rawabuntu, Kecamatan Serpong dan Auliyah Hamzah Utomo alias Ucok (6), warga BSD Blok O-27, Sektor 1.2, RT 006/004, Kelurahan Rawabuntu, Kecamatan Serpong.

Kasubag Humas Polres Tangsel, Komisaris Mansuri mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh Teguh Wibowo, seorang pekerja bangunan.

“Saat melintas dilokasi menuju tempat kerja, saksi mendapati sesosok mayat bocah laki-laki mengapung di kubangan. Awalnya, sosok itu dikira boneka, namun setelah diteliti lagi, ternyata sosok itu adalah bocah laki-laki,” ujar Mansuri.

Melihat itu, saksi langsung berinisiatif mengangkat tubuh bocah itu keluar dari dalam kubangan. Saat evakuasi itu, teryata ditemukan sosok lain yang tenggelam di dalam kubangan.**Baca juga: Pria Diduga Lompat Dari “Flyover” Ciputat Ternyata Guru.

Kemudian, saksi melaporkan kejadian itu kepada warga disekitar lokasi, dan laporan dilanjutkan ke Polsek Serpong. Jasad kedua bocah itupun sempat menjadi tontonan warga yang berdatangan ke lokasi.**Baca juga: Pria Lompat dari “Flyover” Ciputat Diduga Depresi.

“Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan maupun luka di tubuh kedua bocah itu. Kemudian, jenazah keduanya dibawa ke RSU Tangerang,” ujar Mansuri lagi.**Baca juga: Mengenaskan..! Pria Ini Tewas Diduga Lompat Dari “Flyover” Ciputat.

Temuan jasad kedua bocah dalam kubangan itu kini masih dalam penyelidikan petugas Polsek Serpong.(cep)




Pria Diduga Lompat Dari “Flyover” Ciputat Ternyata Guru

KTP Suprianto yang tewas di “Flyover” Ciputat.(HP)

Kabar6-Suprianto (54), pria yang tewas diduga karena melompat dari flyover Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya berprofesi sebagai guru.

Merujuk data yang tertera pada KTP, selain berstatus sebagai guru, Suprianto merupakan kelahiran Klaten, Jawa Tengah dan beralamat di Kemang Timur V, RT06/04, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Kasubbag Humas Polresta Tangerang Selatan, Komisaris Mansuri menyebut bila pihaknya sudah menghubungi keluarga korban. “Korban berprofesi sebagai guru, menurut keluarganya korban ini mengalami depresi,” ujar Mansuri tanpa merinci alamat sekolah tempat korban mengajar.

Kendati demikian, lanjut Mansuri, dari pihak keluarga tidak mengizinkan korban untuk diotopsi. “Motif kematian korban sedang dilakukan penyelidikan,” katanya.**Baca juga: Pria Lompat dari “Flyover” Ciputat Diduga Depresi.

Diketahui, jasad berdarah korban ditemukan polisi sudah terkapar tak bernyawa di Jalan Dewi Sartika, RT 01/01, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, persisnya di depan Plaza Ciputat.**Baca juga: Mengenaskan..! Pria Ini Tewas Diduga Lompat Dari “Flyover” Ciputat.

Kuat dugaan, bila korban tewas setelah nekat melompat dari flyover Ciputat. “Kemungkinan korban bunuh diri dengan cara melompat dari flyover Ciputat,” ujar Kanit Reskrim Polsek Ciputat, Iptu Eka Wijaya saat ditemui dilokasi kejadian.(HP/cep)




Kampoeng Anggrek Resto Raih Adhikarya Wisata 2016

Walikota Airin berikan penghargaan pada Kampoeng Anggrek‎ Resto.(yud)

Kabar6-‎Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali memberikan penghargaan kepada industri kepariwisataan terbaik.

Penghargaan diberikan dalam rangkaian kegiatan hari jadi ke-8 yang dipusatkan di Lapangan Sunburst, Cilenggang, Kecamatan Serpong.

Pada ajang Adhikarya Wisata 2016 ini ada 10 kategori penghargaan yang diberikan kepada pelaku usaha kepariwisataan.

Ke-10 penghargaan antara lain, ‎untuk kategori Restoran diberikan kepada Kampoeng Anggrek Resto, kategori pusat perbelanjaan diberikan kepada Mall Living World Alam Sutera, kategori Hotel Bintang 4 diberikan kepada Mercure Hotel Alam Sutera.

Kategori MICE diberikan kepada PT Cipta Daya Cakrawala, kategori pemancingan diberikan kepada Lubana Sengkol, kategori bioskop diberikan kepada Megaplex Teraskota, kategori tour and travel diberikan kepada Iskandar Tour and Travel, kategori tempat rekreasi diberikan kepada Pulau Situ Gintung dan kategori hotel bintang 3 diberikan kepada Hotel Sol Marina.   

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kebersamaan dalam mewujudkan tekad memajukan dan membangun industri kepariwisataan. Sebab,‎ wilayah di tujuh kecamatan ini tidak punya Sumber Daya Alam (SDA) berlimpah.

“Usaha kepariwisataan tentunya memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Kontribusi ini dalam bentuk pajak,” katanya, Rabu (23/11/2016).**Baca juga: Produk Oleh-oleh Khas Tangsel Ada di Kampoeng Anggrek.

Sementara itu di lokasi sama, Kepala Kantor Budaya dan Pariwisata Kota Tangsel, Yanuar mengatakan, perkembangan usaha restoran, perhotelan, perbankan dan sektor wisata terus menggeliat.**Baca juga: Kepiting Ala Bupe Resto, Wuiiih Mantap..!

“Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah daerah kepada pelaku usaha pariwisata yang telah memberikan kontribusi,” ujarnya.**Baca juga: BUPE Resto Raih Penghargaan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Salah satu Juri Budi Setiawan menuturkan, penilaian telah dilakukan selama empat bulan. Ada pun indikator penilaian di antaranya, kelengkapan legalitas, ketaatan pajak, standarisasi sumber daya manusia, ketersediaan lahan hijau serta fasilitas parkir.(yud)




Awas..! Parkir Sembarangan di Lapangan Sunburst Dikempesin

Area Lapangan Sunburst, BSD, Serpong.(yud)

Kabar6-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengingatkan kepada para pemilik kendaraan bermotor agar tidak parkir sembarangan.

Sedianya, ketentuan itu mulai diberberlakukan di kawasan lapangan Sunburst, BSD City, Cilenggang, Kecamatan Serpong.

“Kalau parkir sembarangan akan kami kempesin bannya,” ungkap Kepala Seksi Pengendalian Operasional (Dalops), Taufik Wahidin kepada kabar6.com, Rabu (23/11/2016).

Ia menerangkan, ketentuan larangan parkir sembarangan berlaku di sepanjang koridor utama. Tepatnya depan area pameran pembangunan.

Taufik memastikan, hingga Sabtu besok di lokasi ini akan digelar beraneka ragam kegiatan dalam rangka perayaan hari jadi Kota Tangsel ke-8.**Baca juga: Sudah Diusulkan, Bantuan Untuk Ayu Belum Juga Datang.

“Koridor ini harus steril dari parkir kendaraan, kalau tidak begitu maka bakal macet,” terang Taufik.**Baca juga: Pria Lompat dari “Flyover” Ciputat Diduga Depresi.

Sejumlah kendaraan yang sedang parkir diperintahkan olehnya untuk segera dipindahkan. ‎Tak ayal, sejumlah pemilik mobil buru-buru memindahkan kendaraannya.**Baca juga: Mengenaskan..! Pria Ini Tewas Diduga Lompat Dari “Flyover” Ciputat.

“Kalau masih tetap diparkir akan kami kempesin atau derek mobilnya,” tambahnya lewat pengeras suara.(yud)




Pria Lompat dari “Flyover” Ciputat Diduga Depresi

Jasad pria yang lompat dari flyover Ciputat.(cep)

Kabar6-Suprianto (30), pria yang tewas diduga lompat dari flyover Ciputat, Keamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Rabu (23/11/2016), diduga mengalami depresi.

Dugaan itu diungkapkan Siti Rohmawati (45), salah seorang tetangga korban yang tinggal di Gang Nangka, RT 04/01, Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat.

“Kasihan. Sudah enam bulan terakhir dia (Suprianto) mengalami depresi,” ujar Siti yang turut menyaksikan jasad korban yang terkapar mengenaskan di Jalan Dewi Sartika, persis dibawa flyover Ciputat.

Ya, kondisi korban yang sangat mengenaskan karena mengalami patah kaki dan tangan, serta wajah remuk, sempat menjadi tontonan warga sekitar, sebelum kemudian dievakuasi polisi ke RS Fatmawati guna dilakukan otopsi.**Baca juga: Buruh Pabrik Ditemukan Membusuk di Balaraja.

“Kemungkinan korban bunuh diri dengan cara melompat dari flyover Ciputat,” ujar Kanit Reskrim Polsek Ciputat, Iptu Eka Wijaya saat ditemui dilokasi kejadian.**Baca juga: Mengenaskan..! Pria Ini Tewas Diduga Lompat Dari “Flyover” Ciputat.

Kasus tersebut kini masih dalam penyelidikan lebih lanjut petugas Polsek Ciputat.(cep)

**Baca juga: Derita Ayu, Bocah di Cilegon Alami Penyempitan Otak.




Mengenaskan..! Pria Ini Tewas Diduga Lompat Dari “Flyover” Ciputat

Jasad pria yang lompat dari flyover Ciputat.(cep)

Kabar6-Seorang pria paruh baya ditemukan tewas terkapar di Jalan Dewi Sartika, RT 01/01, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (23/11/2016).

Pria bernama Suprianto, warga Gang Nangka, RT 04/01, Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat itu diduga nekat melompat dari flyover Ciputat.

Saat ditemukan, kondisinya sangat mengenaskan. Selain kaki dan tangan patah, bagian wajahnya juga hancur akibat mengantam trotoar jalan.**Baca juga: Derita Ayu, Bocah di Cilegon Alami Penyempitan Otak.

“Kemungkinan korban bunuh diri dengan cara melompat dari flyover Ciputat,” ujar Kanit Reskrim Polsek Ciputat, Iptu Eka Wijaya saat ditemui dilokasi kejadian.**Baca juga: Jelang Aksi 212, Iman Besar FPI Hadiri Dzikir Akbar di Banten.

Guna pengusutan lebih lanjut, kasus tersebut kini dalam penanganan Polsek Ciputat. Sementara, jenazah korban dievakuasi ke RS Fatmawati.(cep)




Ini Pesan Airin ke Pansel Pilih Sekda Tangsel

Tiga calon Sekda Tangsel.(yud)

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany telah menyampaikan mandat sebelum proses seleksi calon Sekretaris Daerah (Sekda) digelar.

Dari tujuh pejabat eselon dua di lingkup pemerintah daerah‎ setempat yang mendaftarkan diri telah mengerucut menjadi tiga kandidat.

Demikian diungkapkan Ketua Panitia Seleksi (Pansel), Muhadi kepada wartawan di Serpong, Selasa (22/11/2016). “Di saat itu beliau berpesan, tolong carikan sekda yang dapat membantu tugas saya,” ungkapnya menirukan ucapan Airin.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Ilmu  Pengetahuan ‎dan Teknologi (Puspiptek), Sri Setiawati menyatakan, tim Komisi Aparatur Sipil Negera (KASN) ingin melihat emosional ketiga kandidat.

Sikap itu dapat mudah terlihat ketika masing-masing calon menjawab pertanyaan yang diajukan panelis.

“Karena ini sangat penting. Calon Sekda atau yang nantinya jadi emosinya harus stabil. Tidak boleh gampang emosi‎,” ujar anggota Pansel Sekda Tangsel itu.

Ia memastikan, dalam penjaringan calon Sekda Tangsel ini pihaknya juga turut menggandeng Lembaga Administrasi Negara (LAN). Itu untuk mengetahui sejauh mana para kandidat membuat‎ dan membangun jaringan kerja (networking).

Alasannya,‎ tambah Sri, sosok Sekda Tangsel terpilih nantinya akan menahkodai seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Setiap perangkat punya permasalahan dan punggawa yang saling berbeda.**Baca juga: Pasangan Mesum Terjaring Operasi Yustisi di Cilegon.

“Jadi mereka (calon) harus bisa mengatur emosi. Terlebih untuk mengatasi masalah di Tangsel,” tambahnya.**Baca juga: Tiga Calon Sekda Tangsel Tegang Ikuti Seleksi‎ Terakhir.

Diketahui, ketiga calon yang mengikuti tes tahap terakhir antara lain, Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Dadang Sofyan. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Muhamad. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Sukanta.(yud)




Tiga Calon Sekda Tangsel Tegang Ikuti Seleksi‎ Terakhir

Tes wawancara tiga calon Sekda Tangsel.(yud)

Kabar6-Tahapan tes penjaringan calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memasuki babak akhir.‎

Tiga pejabat kandidat tampak tegang ketika harus berhadapan dengan tim panelis yang tergabung dalam panitia seleksi (Pansel).

Raut tegang terpancar saat ketiganya sudah memasuki Laboratorium Computer Assisted Tes, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel di ‎ Ruko Tol Boulevard BSD, Kecamatan Serpong. Mereka tampak grogi.

‎”Hari ini merupakan tes terakhir, ada tiga sesi yang harus diikuti oleh setiap calon,” kata Ketua Pansel Sekda Tangsel, Muhadi, Selasa (22/11/2016).

Muhadi jelaskan, ketiga sesi tes terhadap tiga calon Sekda Tangsel meliputi, penulisan makalah, presentasi serta tes wawancara.

Setiap calon diberikan kesempatan untuk membuat makalah tentang kebijakan dan langkah strategis jika nantinya terpilih menjadi orang nomor satu di Apatur Sipil Negara (ASN) Kota Tangsel.**Baca juga: Ini Kriteria Sekda Tangsel Defi‎nitif Ideal Ala Airin.

Waktu yang diberikan hanya tiga jam. Hasil tes tahap akhir ini, lanjut Muhadi, akan langsung diserahkan kepada Walikota Airin Rachmi Diany keesokan harinya.**Baca juga: Kepala Puspiptek: Tugas Sekda Tangsel Sangat Berat.

“Total lamanya waktu dari tiga tahapan pada tes terakhir ini sekitar delapan jam,”‎ ujar Muhadi.(yud)




HUT PGRI Ke-71, Walikota Airin Sebut Guru Juga Perlu Dilindungi

Guru di Tangsel hadiri HUT PGRI ke-71.(yud)

Kabar6-‎Peranan guru dalam mendidik dan membentuk karakter anak-anak sangat vital dalam proses pembangunan dan penataan bangsa ini.

Maka, guru perlu dilindung dari upaya pemidanaan, berkaca dari sejumlah kasus yang terjadi di beberapa daerah.

Demikian dikatakan Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany dalam acara HUT PGRI ke-71 di ‎Puspiptek, Kecamatan Setu, Selasa (22/11/2016).

Menurutnya, jika dahulu perlindungan anak sangat penting, kini perkembangannya bergeser. Guru juga perlu dilindung dari tuntutan pidana akibat adanya ketidakpuasan orangtua peserta didik.

“Saya setuju dengan Pak Kapolres (AKBP Ayi Supardan), yang lebih mengedepankan pembinaan,” katanya.

Era saat ini, terang Airin, tentunya memberikan dampak positif dan negatif bagi perkembangan dunia pendidikan. Terutama bagi kalangan guru.

Anak perlu mendapatkan perlindungan serta harus menerima hak hidup serta pendidikan yang layak untuk masa depannya.

Sementara guru sebagai pihak yang dititipkan oleh‎ para orangtua peserta didik mendapat amanat seringkali dihadapkan pada masalah pelik.

“Terlepas dari apapun, paradigma sudah berubah. Era keterbukaan informasi sudah sangat luar biasa,” ujarnya.

Airin sebutkan, tantangan yang mesti dihadapi oleh para guru saat ini berbeda dari sebelumnya. Mirisnya, ada banyak kasus guru dilaporkan oleh orangtua/wali murid yang tak puas hingga berbuntut pada persoalan hukum.

“Anak memiliki era dan jamannya masing-masing. Saya sering dapat surat tembusan, apakah ini oknum guru atau oknum orangtua murid yang bersalah,” ujarnya.**Baca juga: Tiga Pelajar Jadi Tersangka Kasus Tawuran Berdarah di Cikupa.

Meski begitu, Airin tegaskan, guru juga punya standar kode etik yang harus dipedomani ketika melakoni profesinya.**Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Balita Diwarnai Kericuhan

Tapi juga mesti dilindungi demi bisa terus menjalankan proses belajar mengajar di sekolahnya masing-masing. “Jangan sampai karena ada masalah, terus guru dilaporkan ke polisi,” tambah Airin.(yud)




Rekonstruksi Pembunuhan Balita Diwarnai Kericuhan

Keluarga korban histeris saksikan rekontruksi.(Fbi)

Kabar6-Rekontruksi pembunuhan balita bernama Adnan Alghajali di Jalan Panti Asuhan Rt001/02, Kelurahan Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diwarnai kericuhan, Selasa (22/11/2016).

Keluarga dan tetangga korban tak kuasa menahan emosi, saat menyaksikan kedua pelaku, MW dan DW, menjalani reka ulang. Tangis histeris pun pecah.

Dalam rekontruksi ini pula, sejumlah aparat bersenjata lengkap disiagakan di sekitar lokasi, bahkan barikade garis polisi yang sebelumnya hanya ada satu ditambah menjadi dua untuk menghindari adanya warga yang merangsek masuk ke dalam area rekontruksi.

Salah seorang keluarga korban, Radistiawan, mengatakan jika dirinya tak terima atas peristiwa ini. “Saya enggak terima Adnan diperlakukan seperti itu,” ujar salah seorang keluarga korban Rastiawan menjelaskan.

Dirinya mengatakan dirinya juga heran atas perbuatan yang dilakukan MW. Karena, sehari-harinya MW merupakan sosok pribadi yang baik dan santun. Bahkan MW juga merupakan guru ngaji di lingkungannya.

Dalam reka ulang yang digelar, sebanyak 37 adegan rekontruksi diperagakan oleh MW dan DW saat menghabisi nyawa Adnan.**Baca juga: Tiga Pelajar Jadi Tersangka Kasus Tawuran Berdarah di Cikupa.

Seperti diketahui bahwa Peristiwa tewasnya Adnan terjadi pada Selasa (15/11/2016) lalu, saat itu DW curhat kepada MW karena perilaku anaknya yang dinilai bandel. Usai mendapat aduan dari sang ibu, MW pun naik vital dan langsung menghabisi nyawa Adnan dengan cara memukul dengan menggunakan tangan kosong kesekujur tubuh Adnan.**Baca juga: Diduga Dianiaya Pacar Ibu, Balita di Tangsel Tewas.

Atas perbuatannya MW dan DW dijerat dengan pasal 80 ayat 3 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 atas perubahan UU RI Nomor 35 Tahun 2014, tentang Perlindungan Anak bedasarkan Jo Pasal 338 KUHP Jo Pasal 351 ayat 3 KUHP, sesuai dengan laporan polisi nomor LP/284/A/XI/2016/SPKT/Res.Tangsel.(Fbi)