Jumlah Warga Miskin di Tangsel Diklaim Turun 0,8 Persen
Kabar6-Data jumlah warga penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bolong-bolong. Verifikasi data milik Kementerian Sosial (Kemensos) dengan pemerintah daerah tidak sinkron sehingga perlu dilakukan pembenahan.
Kepala Dinas Sosial Kota Tangsel, M Salman Faris mengungkapkan, jumlah warga miskin terus fluktuatif. Meski demikian ia mengklaim angkanya merosot hingga 0,8 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
”Orang miskin bisa hilang bisa muncul. Contohnya pada waktu belum ada penggusuran dia miskin, lalu pas ada pembebasan tanah dia jadi kaya. Ada juga yang mampu tapi tiba-tiba kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK),” ungkapnya, Senin (11/9/2017).**Baca Juga: Verifikasi dan Validasi Data PKH Tangsel ‘Bolong-bolong’
Salman merinci, hasil validasi dari Kementerian Sosial tahun lalu, jumlah warga miskin di Kota Tangsel sebanyak 15.009 orang. Tahun ini jumlahnya berkurang menjadi sekitar kurang lebih 14.000.
Namun sisa jumlah tersebut masih tetap ditelusuri dan diverifikasi. Apakah kondisi sosialnya sudah benar-benar meningkat atau karena faktor lain.
“Kemarin baru saja keluar data CD 2 (tahap 2) dari Kementerian Sosial. Jumlahnya memang sama. Tapi waktu ada penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH)), ada warga yang tahap sebelumnya dapat, tapi tahap selanjutnya tidak. Ini yang sedang kita sisir,” paparnya.**Baca Juga: Diduga Ada Penyimpangan Pembagian Bansos PKH di Tangsel
Kondisi ini yang juga terjadi saat pengaluran BPNT dan PKH di Kota Tangsel pada Sabtu (2/9). Sebagian warga mengeluhkan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang telah diterima dari Krmenterian Sosial (Kemensos) saldonya kosong saat hendak menukar dengan paket sembako.
“Namanya orang sudah pernah dapat dan sekarang tidak dapat pasti kecewa. Ada lagi laporan yang layak benar dapet tapi tidak menerima kartu (warga penerima bantuan). Nah ini yang mau diverifikasi oleh Kemensos bulan November,” katanya.(yud)