2,3 Juta Kendaraan di Provinsi Banten Tunggak Pajak

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Sebanyak 2,3 juta pemilik kendaraan se-Provinsi Banten masih melakukan tunggakan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).Tunggakan kewajiban pembayaran pajak kendaraan bermotor itu, umumnya disebabkan karena jual-beli kendaraan yang tidak diikuti bea balik nama.

“Dari sekitar sembilan juta total kendaraan yang ada se-Banten, yang masih menunggak ada 2,3 juta kendaraan,” kata Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Banten Opar Sopari dalam peluncuran e-Samsat, di Serpong, Kota Tangerang Selatan, Rabu (13/9/2017)

Ditambahkan Kepala Unit Pelayanan Teknis samsat Ciledug, Didi Cipnadi menjelaskan, dari 529 ribu kendaraan yang terdaftar, 10 persen kendaraan di antaranya melakukan penunggakan PKB.**Baca Juga: Usai Terpilih, Ini Program Ketua DPW PKB Provinsi Banten

Pihaknya mengaku terus melakukan upaya penagihan ke wajib pajak yang ada di lima wilayah Kecamatan di Kota Tangerang.

“Itu terus-terus kita lakukan dengan gencar melakukan razia bersama Polisi, kita datangi langsung atau kita berkoordinasi dengan pihak Kecamatan untuk sambang ke RT/RW,” katanya.

Diterangkan Didi dari jumlah sekitar 50 ribu lebih kendaraan yang melakukan tunggakan PKB 80 persen di antaranya di dominasi kendaraan roda dua sementara roda empat atau lebih sekitar 20 persen.

“Kalau yang paling banyak memang motor. Tunggakan ini umumnya, kendaraan itu sudah berpindah tangan (jual-beli), jadi lebih banyak yang seperti itu masalahnya,” ujarnya.(yud)




Terbengkalai, Proyek Gelanggang Budaya Tangsel Lambat

Gelanggang Budaya. (yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali melanjutkan proyek pembangunan Gelanggang Budaya. Proyek pembangunan infrastruktur yang terletak di Taman Kota 2, Ciater, Kecamatan Serpong, yang telah menghabiskan dana APBD sekitar Rp7 milliar itu sempat mangkrak.

Kepala Bidang Bangunan Non Perkantoran, Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) Kota Tangsel, Buwana Mahardika, mengakui ada keterlambatan dalam pekerjaan tahap kedua. Kini proyek senilai Rp6 milliar itu dikerjakan oleh PT Nur Wamanta Sulaya.

“Keterlambatan karena fabrikasi,” klaimnya kepada kabar6.com ditemui di kawasan Serpong, Selasa (12/9/2017).**Baca Juga: Gelanggang Budaya Mangkrak, Dipake Remaja ‘Pacaran’

Ia memaparkan, proyek pembangunan tahap kedua mengerjakan sarana ampheteater, lantai 2 gelanggang, landscape musala, penyediaan air bersih serta listrik.

Buwana bilang, proyek pembangunan terus dikebut agar tahun ini bisa selesai. “Ya target kita November bisa digunakan,” paparnya.**Baca Juga: AMPT Curiga Ada yang Tidak Beres di Proyek Gelanggang Budaya Tangsel

Pantauan di lapangan, bagian apheteater masih dibiarkan terbengkalai. Sejumlah pekerja sibuk membenahi lantai dua bangunan Gelanggang Budaya.(yud)




Ini Kunci Aiptu Sugiri Selamat Dibacok Pelajar Tangsel

Aiptu Sugiri. (yud)

Kabar6-Aiptu Sugiri (43), anggota Sabhara Polsek Cisauk, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku punya kiat khusus yang diyakini membuat dirinya bisa lolos dari malapetaka. Ia dianiaya pakai senjata tajam oleh sekelompok pelajar yang ingin tawuran.

“Malam sebelum kejadian saya banyakin wirid,” ungkapnya ditemui kabar6.com di SMA Negeri 2 Kota Tangsel, Selasa (12/9/2017).

Menurutnya, ritual mengingat Allah SWT itu dipercaya bisa terhindar dari bahaya. Apalagi ia baru saja mendapatkan cobaan yang pasti bakal dialami semua orang.**Baca Juga: Kapolsek Cisauk: Ayunan Celurit Pelajar Kena Tanda Pangkat

Sugiri menjelaskan, pada awal September kemarin ia baru saja ditinggal ayahnya yang dipanggil Sang Khalik. Orangtuanya meninggal dunia di kampung halamannya di Rembang, Jawa Tengah.

Selang belum genap sepekan dirinya celurit oleh pelajar. Ayunan celurit yang masih dibungkus sarung itu tepat mengenai tanda pangkat di bagian pundak kirinya.

“Berkat wirid Allah masih melindungi saya. Kalau enggak mungkin saya ngidul ayah saya,” ujarnya sambil merogoh saku celana kiri dan memperlihatkan tasbih.

Sugiri mengenang, saat insiden terjadi dirinya sedang mengatur arus lalulintas yang cukup padat. Kemudian dari arah perempatan Cisauk melintas truk tronton yang ditumpangi gerombolan pelajar menuju Taman Makam Pahlawan (TMP) Seribu.**Baca Juga: Ini Kronologis Pelajar Bacok Polisi di‎ Tangsel

Rupanya teguran Sugiri membuat pelajar tersinggung. Ia mendengar ada diantara pelajar yang memprovokasi rekan-rekannya. “Kita keroyokan yuk,” ujar Sugiri menirukan ucapan pelajar tersebut.

Tiba-tiba ia langsung diserang. Padahal niatnya baik tapi ditanggapi berbeda oleh gerombolan pelajar SMK Sasmita Jaya dan SMK Semesta.

Meski telah mendapat perlakukan kasar Giri mengaku tidak dendam. Tetapi ia tetap menginginkan proses hukum terus berjalan untuk pembelajaran bagi para pelajar lainnya.

“Kalau ada pelajar yang jatuh dan terlindas truk saya salah. Koq ada polisi tapi malam membiarkan,” tambahnya.(yud)




Keren…! Dua Pelajar Tangsel Sabet Medali di 02SN Medan

Kepala Dinas Pendidikan Tangsel, Taryono.(ist)

Kabar6-Dua pelajar Sekolah Dasar (SD) asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sukses meraih medali di ajang Olimpiade Olahraga Siswa nasional (O2SN) yang berlangsung di Medan, Sumatera Utara.

Sedianya, dua pelajar dimaksud adalah, Bryant siswa SD Harapan Bangsa meraih medali emas dan Rivai dari SD Islam Kaffah. Keduanya ikut dalam ajang o2SN mewakili Provinsi Banten.

“Bryant siswa SD Harapan Bangsa meraih medali emas. Sedangkan Rivai dari SD Islam Kaffah meraih medali perak,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Taryono, Selasa (12/9/2017).

Taryono menyebut, sukses yang diraih kedua pelajar tersebut merupakan prestasi yang sangat membanggakan.

“Sukses ini tentu bisa menjadi penyemanggat bagi pelajar lain di Kota Tangsel, untuk terus meraih prestasi dalam olahraga serta pendidikan terlebih di tingkat nasional,” ujar Taryono.

Tak hanya itu, Taryono bahkan menyebut, keberashilan dua pelajar Tangsel itu tentunya menjadi motivasi bagi jajaran Pemkot Tangsel serta seluruh guru, staf pengajar.

“Ini juga jadi penyemangan bagi KONI, untuk terus mencari bibit atlet berbakat mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA untuk dipersiapkan dalam berbagai ajang olahraga lain selanjutnya.(Bl/tmn)




DPU Tangsel: Pengajuan Informasi Harus Sesuai Aturan

Sekretaris DPU Kota Tangsel Aries Kurniawan. (az)

Kabar6-Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tidak akan sembarangan memberikan informasi kepada publik. Pengajuan permohonan informasi harus mengikuti standar operasional prosedur (SOP) serta aturan-aturan yang berlaku.

Sekretaris Dinas PU Kota Tangsel, Aries Kurniawan mengatakan Dinas PU mendukung transparansi informasi publik. Siapa pun baik lembaga atau perorangan, menurutnya berhak mengajukan permohonan informasi publik kepada suatu lembaga.

“Hanya saja, pengajuan permintaan informasi itu harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kalau sudah memenuhi ketentuan dan SOP, tentunya akan kami respons,” kata Aries menjelaskan, Senin (12/9/2017).**Baca Juga: Surat Permohonan Informasi GMAKS Tidak Memenuhi Syarat

Pengajuan informasi publik, menurutnya harus didasari Undang-undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 tentang Standar Layanan Informasi Publik.

“Kalau tidak mengikuti ketentuan yang berlaku, maka mohon maaf, tidak akan kami respons. Karena pengajuan informasi publik kepada sebuah lembaga itu ada tata caranya,” tegasnya.

Pernyataan Aries ini sekaligus menanggapi banyaknya permohonan informasi publik yang masuk ke Dinas PU Kota Tangsel. Sayangnya, banyak permohonan informasi publik itu tidak memenuhi syarat dan menempuh prosedur yang berlaku.(az)




Surat Permohonan Informasi GMAKS Tidak Memenuhi Syarat

Surat permohonan informasi publik yang tidak ditandatangani. (az)

Kabar6-Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyayangkan informasi yang beredar terkait Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Informasi yang beredar, DPU Kota Tangsel dinilai tidak kooperatif dalam memberikan informasi publik kepada masyarakat.

Sekretaris DPU Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Aries Kurniawan mengatakan surat yang dilayangkan Lembaga Swadaya Masyakarat (LSM) Gerakan Moral Anti Kriminalitas (GMAKS) pada 26 Februari 2017 silam tidak direspon oleh pihaknya. Pasalnya, permohonan informasi yang dilayangkan tersebut tidak memenuhi syarat

“Tidak akan kita jawab. Karena memang tidak dilengkapi stempel dan tandatangan pengurusnya. Artinya kan tidak sah,” tandasnya.**Baca Juga: Lapak Pemulung Ciputat Terbakar, Kerugian Capai Rp200 Juta

Ia juga meminta para pemohon informasi publik, khususnya lembaga untuk memperhatikan kelengkapan administrasi lembaganya. Seperti Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dari Badan Kesbangpol yang masih berlaku.

“Saya duga SKT milik GMAKS ini juga sudah tidak berlaku, yakni SKT : No 220/533-SKT/Kesbangpol/2013. Bisa dicek kok. Jadi, semua pemohon informasi ini harus mengikuti prosedur, tidak bisa sembarangan,” tandasnya.(az)




Hari Ini, Klinik Pajak Koperasi dan UKM Hadir di Tangsel

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kabar gembira bagi Anda pelaku usaha kecil dan menengah yang hingga kini masih kebingungan dengan persoalan pajak.

 
Ya, itu seiring dengan upaya Forum Komunikasi Pengusaha Kecil dan Menengah Indonesia (FK.PKMI) Perwakilan Tangsel yang pada Selasa (12/9/2017) hari ini, rencananya akan membuka gerai Tax Centre atau Klinik Pajak bagi anggota Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM).
 
Rencananya, Tax Centre atau Klinik Pajak ini akan diresmikan oleh Direktur Pelayanan dan Penyuluhan Ditjen Pajak, Hestu Yoga Saksama, Rabu (13/9), di Resto Kampoeng Anggrek, sekitar pukul 14.00 WIB. 
 
Ketua FK PKMI, H. Arwan Simanjuntak menjelaskan, Klinik Pajak ini hadir untuk memberikan pelayanan konsultasi dan penataan pembukuan yang baik dan benar bagi para UKM.
 
“Sudah saatnya UKM dikelola secara profesional, karena setiap pengusaha itu pasti punya impian usaha berkembang dan besar,” jelasnya.
 
UKM di Indonesia, menurut Arwan, menjadi salah satu penggerak perekonomian yang handal. Betapa tidak, sekitar 57 juta UKM yang ada di Indonesia saat ini telah mampu menyumbang 60 persen dari Product Domestic Bruto (PDB) dan juga membantu membuka lahan pekerjaan bagi masyarakat.
 
“Kewajiban kita untuk membayar pajak tentu harus dipatuhi, karena sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diperoleh,” jelasnya.**Baca juga: Nakal, Walikota Tangerang Perintahkan Segel Proyek PT Witamana Berkat Jaya.
 
Berdasarkan data yang dimilki FK PKMI Tangsel, UKM yang banyak dilirik orang adalah UKM bidang kuliner, bidang pakaian, bidang pendidikan, bidang otomotif, bidang agrobisnis, dan bidang teknologi internet.(BL/asn)‎




Kapolsek Cisauk: Ayunan Celurit Pelajar Kena Tanda Pangkat

Kapolsek Cisauk, AKP Abdul Kohar.(yud)

Kabar6-Kapolsek Cisauk, Ajun Komisaris Abdul Kohar, merasa‎ bersyukur anak buahnya bisa lolos dari malapetaka. Aiptu Sugiri, anggota Sabhara dicelurit gerombolan pelajar yang sedang bonceng truk marah akibat aksinya ingin tawuran dicegah.

“Hari ini yang bersangkutan sudah masuk lagi seperti biasa,” katanya saat dikonfirm kabar6.com, Senin‎ (19/9/2017).

Menurutnya, senjata tajam yang diayunkan pelajar pelaku pembacokan tidak mengenai tubuh Aiptu Sugiri. Ia membantah bila anak buahnya tersebut terluka akibat sabetan celurit.

“Celurit mengenai pas pundak. Jadi yang kena tanda pangkat Aiptu Sugiri,” terang Kohar. Ia jelaskan, hingga kini pihaknya telah mengamankan 14 orang pelajar tersangka pelaku keributan.**Baca juga: Ini Kronologis Pelajar Bacok Polisi di‎ Tangsel.

Kohar enggan menjelaskan secara rinci ihwal peranan masing-masing pelajar lantaran masih dilakukan pemeriksaan. Aksi mereka sudah mengkhawatirkan sehingga perlu dilakukan penindakan hukum agar memberi efek jera bagi pelajar lainya.**Baca juga: Diduga Bacok Polisi, Pelajar di Tangsel Ditangkap.

“Nanti saja datanya disampaikan oleh Kapolres saat rilis,” tambah bekas Kasat Reskrim Polres Kota Tangsel itu.(yud)




Pelajar Ini Heran, Polisi di Tangsel Enggak Mempan Dibacok

Polisi saat meminta keterangan DOC. (az)

Kabar6-DOC, pelajar kelas X SMK Sasmita Jaya, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membantah dirinya merupakan pelaku yang menyabetkan celurit ke arah Aiptu Sugiri. Ia bersama pelajar SMK Semesta terlibat penyerangan terhadap anggota Sabhara Polsek Cisauk dan pengemudi ojek motor online.

“Teman bilang ke saya polisi yang dicelurit sama dia membal,” ungkapnya kepada kabar6.com ditemui di Jalan Saidin, Kelurahan Bambu Apus, Pamulang, Senin (11/9/2017).

DOC bilang, temannya yang berinisial W merupakan pelaku yang mengagetkan celurit ke Aiptu Sugiri. Ia mengaku saat insiden terjadi dirinya berada di belakang para pelajar yang membawa senjata tajam.**Baca Juga: Diduga Bacok Polisi, Pelajar di Tangsel Ditangkap

Ia juga sempat melihat rekan sebayanya yang menenteng celurit juga menyasar ke arah pengemudi ojek motor online. Para pelajar mengaku kesal lantaran aksi konvoi bonceng truk sempat disoraki serta dikira ingin tawuran.

“Sama temen yang bawa celurit tukang ojek dihantam kepalanya,” ujarnya. Beruntung saat dicelurit pengemudi ojek online memakai helm.

“Memang sengaja yang disikat kepalanya. Sampai pecah helm punya tukang ojek,” terang DOC.**Baca Juga: Ini Kronologis Pelajar Bacok Polisi di‎ Tangsel

Kepada petugas Unit V Resmob Polres Tangsel ia mengelak bahwa celurit yang dipakai untuk melukai korban adalah miliknya.

“Pak saya boleh gak liat celurit yang ada. Punya saya dibawa sama temen pas kejadian,” kilahnya.(yud)




Soal PKH, Airin Komunikasi dengan Mensos

Airin dan Sekjen PBB. (yud)

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany, mengaku telah melakukan komunikasi dengan pejabat Kementerian Sosial terkait sistem penyaluran‎ bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Pasalnya hasil verivikasi data jumlah warga penerima yang dikantongi kedua lembaga saling berbeda.

“Saya kemarin sudah menyampaikan pak Dirjen Fakir Miskin (Kementerian Sosial) apakah boleh warga yang 10.055 dipasang stiker rumahnya.

Airin mengutarakan, pengentasaan kemiskinan sudah menjadi program skala prioritas di daerah hasil pemekaran Kabupaten Tangerang tersebut. Upaya tersebut implementasinya dilakukan dengan cara terus meningkatkan alokasi anggaran pada Dinas Sosial tiap tahunnya.**Baca Juga: Jumlah Warga Miskin di Tangsel Diklaim Turun 0,8 Persen

“Ini akan kita terus tingkatkan tiap tahunnya. Acuannya melihat RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),” ucapnya.

Rencana itu juga kembali dikombinasikan dengan program pemerintah pusat seperti PKH dan e-waroeng. Untuk program keterampilan, proses pembinaan selain dilakukan di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) juga bekerjasama dengan sejumlah perusahaan swasta.

“Program pemerintah pusat kita kombinasikan dengan program bermuatan lokal. Dalam arti misalnya, di Tangsel ada sekitar 10.055 warga yang menerima bantuan non tunai. Maka diluar itu kita intervensi dengan anggaran APBD kita,” utaranya.

Untuk validasi data, BPS Kota Tangsel terus berkoordinasi dengan BPS pusat. Namun diakui Airin, memang dibutuhkan suatu inovasi didalamnya. Tujuannya supaya dapat lebih mudah lakukan identifikasi apabila sampai terjadi permasalahan seperti kemarin.

“Saya kemarin sudah menyampaikan pak Dirjen Fakir Miskin (Kementerian Sosial) apakah boleh warga yang 10.055 tadi dipasang stiker rumahnya. Jadi kita sudah tahu rumah terssbut sudah ada intervensi apa saja untuk bantuan di bidang sosial,” pungkas Airin.(yud)