1

Perank Tangsel Klaim Cimeng Paling Diminati Pelajar

Ketua DPD Perank Tangsel, Ali Nasution.(BL)

Kabar6-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perank (Perkumpulan Anti Narkoba) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terus menggencarkan upaya sosialisasi anti narkoba diwilayahnya.

Untuk saat ini, sosialisasi yang digencarkan Perank lebih menitik beratkan sasaran pada kalangan pelajar, khusunya pelajar tingkat SMP dan SMU.

“Dari investigasi yang kami lakukan selama ini, umumnya narkoba jenis cimeng (ganja) masih paling diminati bagi kalangan pelajar,” ujar Ketua DPD Perank Tangsel, Ali Nasution, kepada kabar6.com, Kamis (17/8/2017).

Meski demikian, Ali juga tak menampik bila saat ini peredaran narkoba jenis sabu paling mendominasi. “Kalau sabu, biasanya digunakan oleh kalangan pekerja atau masyarakat usia produktif. Kalangan pelajar kurang  menyukai sabu, karena harganya yang relatif mahal,” ujarnya.

Seiring dengan makin maraknya peredaran narkoba diklangan pelajar, Perank Tangsel saat ini berkomitmen untuk terus menngencarkan sosialisasi anti narkoba bagi kalangan pelajar.

“Saat ini kita terus berkoordinasi dengan Perank Banten, guna mematangkan konsep sosialisai anti narkoba dengan menggunakan metode drama,” ujar pria yang akrab disapa Bang Anas (Ali Nasution) itu lagi.

Ditanya ihwal jumlah pengguna narkoba di Banten dan Tangsel, Bang Anas mengaku belum biosa merinci secara pasti, mengingat saat ini pihaknya masih harus berkoordinasi dengan pihak Badan Narkotika Nasional, baik ditingkat wilayah maupun Banten.

“Saat ini saya belum bisa menjelaskan, karena tentunya kami masih harus berkoordinasi dengan pihak BNN. Karena sampai saat ini, kami sendiri masih belum memiliki Bank Data terkait jumlah pengguna narkoba di Tangsel maupun Banten,” ujarnya.(BL)




Kemal ‘Nyanyi’ Soal Korupsi Rp33 M di Tangsel

Kemal Mustafa. (yud)

Kabar6-‎Kemal Mustapa, kembali bersuara lewat ‘nyanyian merdu’. Pejabat di lingkup Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ini melaporkan penyelewengan institusinya ke Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Mabes Polri.

“Semua uang yang dikorupsi dari APBD,” ungkapan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel, Kemal Mustapa, kepada kabar6.com di kantornya kawasan BSD, Kecamatan Serpong, Kamis (17/8/2018).‎**Baca Juga: Pemkot Tangsel, Apa Kabarnya Kasus Kemal

Ia mengklaim kantongi data Dokumen Penggunaan Anggaran (DPA) yang diselewengkan oleh oknum di sejumlah organisasi perangkat daerah.‎ Salinan fotocopy pun telah diserahkannya langsung ke perwira bintang satu Bareskrim Mabes Polri.**Baca Juga: Begini Reaksi Pesbukers Tonton Video Kemal‎ Mustapa

Data tersebut bisa menjadi petunjuk awal bagi aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan atas penyelewengan dana APBD Kota Tangsel. Total anggaran kas daerah yang dikorupsi jumlahnya mencapai Rp33 milliar lebih.**Baca Juga: Belum Ditindak, Bisa Jadi Tuduhan Kemal Benar

Ia berharap, Tim Densus Tipikor Bareskrim Mabes Polri dapat segera mengungkap tabir kasus dugaan tindak pidana korupsi di Kota Tangsel. Pertama, laporan data berkaitan dengan program serta kegiatan non teknis yang dibiayai dari APBD Perubahan 2015.
 
‎Kemal mengkalkulasi jumlah kerugian negara menembus angka sekitar Rp5 miliar lebih. ‎Laporan kedua terkait dengan korupsi untuk program dan kegiatan teknis yang nilainya sebanyak Rp7 milliar lebih. alokasinya bersumber dari APBD murni 2015.

“Modus korupsinya hampir sama. Utak-atik SPj (surat pertanggungjawaban)‎,” terang Kemal. Ia juga mengaku,‎ dalam waktu dekat akan kembali menyerahkan data kasus serupa ke aparat Korps Bhayangkara yang berkantor di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.

Total jumlah pulus yang diselewengkan secara berjamaah dan masif dalam laporan ketiganya mencapai Rp21 milliar. Uang itu dialokasikan untuk pos belanja tidak langsung atau belanja pegawai.

Kemal mengungkapkan, praktek tindak pidana korupsi ini sudah berlangsung sejak Tahun Anggaran 2013-2017. Menurutnya, ada beragam modus korupsi yang sering dilakukan.

Seperti untuk membayar honor kegiatan pegawai serta tamu undangan, biaya sewa tempat serta makan dan minum acara rapat koordinasi serta sosialisasi,‎ pencairan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) ke dalam dan luar kota hingga luar negeri.

“Coba saja Anda telusuri ke hotel-hotel dan restoran yang biasa dipakai untuk acara rapat. Celah korupsi dari biaya pemakaian tempat usaha tersebut sangat besar. Lihat juga pajaknya, belum tentu dibayar,”‎ sebutnya.(yud)




Infonya, Nenek Elih Punya Keluarga Bukan Tunawisma

Nenek Elih saat ditemukan di pos.(Dok K6)

Kabar6-Elih (73), nenek renta korban penganiayaan yang ditemukan terluka parah hingga akhirnya tewas dikabarkan bukan kalangan tunawisma. Pada Minggu siang kemarin, Elih ditemukan tergeletak bersimbah darah di pos salahsatu ormas.

Lokasi perkara peristiwa memilukan itu terletak di Jalan Lengkong Karya RT 006 RW 002, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Elih ditemukan dalam kondisi pergelangan tangan kanan sudah putus.**Baca Juga: Nenek Bersimbah Darah di Pos PP Serpong Bernama Elih

“Nenek itu punya anak. Sama anaknya sering dikasih tahu agar jangan sering tiduran di pos,” kata Sekjen MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Tangsel, Iwan Pristiasya saat dihubungi kabar6.com, Rabu (16/8/2017).

Menurut keterangan anak buahnya, di pos Pengurus Anak Cabang (PAC) Lengkong Karya itu sudah lama jarang ditongkroni para kader Ormas Pemuda Pancasila. Elih sudah seringkali diingatkan oleh anaknya tetapi tidak pernah digubris.**Baca Juga: Nenek Elih Korban Penganiayaan di Tangsel Akhirnya Tewas

Iwan meyakini, bahwa pelaku yang sadis menganiaya nenek Elih bukan dari kalangan kader Ormas Pemuda Pancasila. ‎”Sama anaknya juga sudah sering disuruh pulang. Tapi memang enggak pernah mau,” ujar Iwan Angus, panggilan akrabnya.

Dihubungi terpisah, hal senada juga diutarakan oleh Hani Eko Pertiwi (34), warga sekitar lainnya. Ia‎ mengamini bahwa nenek Elih sebenarnya punya keluarga dan anak-anak serta cucu.**Baca Juga: Tangan Kanan Putus, Nenek Renta Bersimbah Darah di Pos PP Serpong Utara

“Nenek Elih itu suka pakai perhiasan gelang emas lho,” ujar wanita berjilbab itu. Menurut kabar dari warga asli, Nenek Elih diketahui sudah lama bermukim di Kampung‎ Buaran, Lengkong Karya.

“Tapi memang sih sudah agak pikun. Maklum lah bang usianya kan sudah sepuh,” tambah Hani.‎

Nenek Elih juga menderita luka parah pada lengan tangan kanannya yang nyaris‎ putus. Sedangkan di bagian pinggang dan paha kanannya terdapat luka sayatan senjata. Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Medika Serpong tapi nyawanya tak tertolong. Akhirnya ia meninggal dunia karena diduga telah banyak kehabisan darah.

Di kalangan awak media tersiar kabar jasadnya belum dijemput oleh keluarganya. Kini jasad nenek Elih masih terbujur kaku di instalasi ruangan kamar mayat RSU Tangerang.

“Penyelidikan dan penyidikan masih terus kami lakukan. Mohon beri kesempatan dan waktu untuk kami mengungkap serta menangkap pelaku,” kata Kasat Reskrim Polres Tangsel, Ajun Komisaris Yurikho Alexander.(yud)




Duh, Nyawa Ratusan Murid SDN Ciputat 4 Terancam

Kondisi Gedung SDN 4 Ciputat bahayakan siswa. (yud)

Kabar6-Proyek renovasi bangunan gedung yang mangkrak sangat berbahaya bagi murid-murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Tercatat sudah empat tahun gedung telah direnovasi hingga menyedot uang alias pulus sekitar Rp12,5 miliar. Tapi sampai sekarang belum rampung.

Pantauan kabar6.com, lokasi perkara berada persis di belakang Kantor Kelurahan. Pada semua sisi kanan gedung berlantai tiga itu belum dipasang pagar pembatas. Kondisi itu tentu sangat mengkhawatirkan lantaran dapat kembali mengancam keselamatan nyawa peserta didik dan masyarakat sekitar.**Baca Juga: Bocah Tewas, Begini Kondisi‎ SDN 4 Ciputat

“Tahun ini memang sudah direncanakan ada paket pekerjaan pembuatan pagar di SDN Ciputat 4,” kata Kepala Bidang Bangunan Non Perkantoran, Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangsel Buwana Mahardika, saat dihubungi kabar6.com‎, Rabu (16/8/2017).

Diterangkan, progres pekerjaan renovasi yang memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016 Kota Tangsel‎ baru di kisaran 92 persen. ‎Artinya, Buwana bilang, pekerjaan lanjutan TRK SDN Ciputat 04 masih menyisakan sekitar delapan persen‎.**Baca Juga: 4 Tahun, Anggaran Pembangunan SDN 4 Ciputat Rp12,5 miliar

Tahun ini pekerjaan renovasi dijanjikan akan kembali berlanjut. Perbaikan sarana dan prasarana gedung antara lain, pembuatan pintu, pagar bagian sisi tingkat gedung dan bagian atap plapon.‎

Pada periode 2016 kemarin proyek renovasi lanjutan telah menyedot pulus senilai Rp4.983.130.400. Pekerjaannya digarap oleh kontraktor PT Sadar Karya Dinamis, tapi tidak bisa rampung.

“Belum dikerjakan eh keburu ada kecelakaan anak jatuh duluan,” terangnya.**Baca Juga: Begini Kronologis Balita Jatuh di Gedung SDN 04 Ciputat

Ia berharap insiden serupa tidak kembali terulang. Diimbau kepada pihak pengelola sekolah serta orangtua/wali murid dapat ekstra menjaga anak-anaknya yang bermain di lantai atas bangunan gedung.

Saat disinggung ihwal alasan pembangunan gedung SDN Ciputat 4 sama halnya dengan satu periode masa bakti pasangan kepala daerah di Tangsel, Buwana enggan menjawab.**Baca Juga: Balita Tewas Terjun Bebas dari Gedung SDN 4 Ciputat

Alasannya ketika itu masih di bawah kendali Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman (DTKBP) Kota Tangsel.  “Kalau soal alasan kenapa lama enggak rampung, silahkan saja tanyakan langsung kepada pejabat yang terkait,” elaknya.

Diketahui,‎ renovasi gedung yang mangkrak akhir pekan kemarin menelan korban jiwa. Kronologisnya berawal saat Afkar (3), ‎anak semata wayang dari pasangan suami istri, Riyanto (30) dan Tia (23), ikut neneknya menjemput bibinya yang akan pulang sekolah.

Akibat lalai dalam pengawasan bermain, ia terjatuh dari lantai 3 gedung SDN Ciputat 4. Balita yang tercatat sebagai warga‎ Gang Langgar RT 12 RW 11 Nomor 41, Kedaung, Kecamatan Pamulang, itupun terluka parah di bagian kepala.

Afkar menderita luka hingga gegar otak. Korban sempat mendapatkan perawatan intensif di ruang instalasi UGD di Rumah Sakit Sari Asih, Ciputat. Tetapi Aakhirnya meninggal dunia pada Senin dinihari kemarin.

Senin sore jasadnya telah dimakamkan di TPU Kedaung. Kesokan harinya Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany datang melayat ke rumah duka. Airin berjanji siap menjamin biaya perobatan selama Afkar menjalani perawatan medis.(yud)




Gema Kosgoro Mundur dari Kepengurusan KNPI Banten

Gema Kosgoro. (ist)

Kabar6-Gerakan Mahasiswa (Gema) Kosgoro Provinsi Banten, secara resmi mengajukan pengunduran diri dari kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Banten.

Penarikan diri Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang dipimpin HM. Untung Kurniadi ini disampaikan dalam jumpa Pers yang digelar DPP Gema Kosgoro dibilangan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (16/8-2017).**Baca Juga: Parkir di Dunkin Donuts Cikokol, Mobil Tatang Sago Dibobol Maling

Ketua Harian DPP Gema Kosgoro, Hairil Anwar mengatakan, landasan keputusan hasil rapat pleno yang menyatakan Gemo Kosgoro Provinsi Banten tarik diri dari setiap kegiatan KNPI Banten.

“KNPI Banten belum memberikan efek perubahan positif ditubuh wadah berhimpun ini. Apalagi, saat ini sudah 100 hari telah dinahkodai oleh kepengurusan baru belum menunjukkan perubahan yang signifikan,” katanya.

Menurutnya, Gema Kosgoro Banten, yakin tanpa bergabung di dalam KNPI Banten, masih dapat dan mampu memberikan kontribusi positif di tanah jawara tersebut.**Baca Juga: HUT RI, 3.133 Napi di Banten Dapat Remisi

“Melihat dari sejarah terbentuknya KNPI Pusat, Gema Kosgoro juga memiliki andil data pendirian KNPI. Bukan hal yang aneh bila Gema Kosgoro mampu memberikan perubahan terhadap daerah maupun negara,” ujarnya.

Dia menambahkan, dengan adanya UU Nomor 40/2009, Tentang Kepemudaan, Pasal 40 Ayat 1, yakni Organisasi Kepemudaan dibentuk oleh pemuda dan pada Ayat 3, yakni Organisasi Kepemudaan juga dapat dibentuk dalam ruang lingkup kepelajaran dan Kemahasiswaan.

Aturan tersebut, menandakan bahwa Gema Kosgoro, dapat berjalan sendiri tanpa harus masuk dalam tubuh kepengurusan KNPI.

“Telah diputuskan bahwa Gema Kosgoro Banten tarik diri dari KNPI. Kami berharap dapat berlomba-lomba dalan kebaikan dengan KNPI Banten untuk membangun Banten lebih baik lagi,” tuturnya.

Terkait dana operasional yang mungkin akan diperoleh KNPI Banten, Gema Kosgoro Banten akan mengawasi tujuan penggunaan dan peruntukkannya, mengingat Ketua KNPI baik dari kubu Ali Hanafiah maupun kubu Rano berasal dari OPD dan partai.

“Kami melihat ada kemungkinan terjadi penyalahgunaan jabatan,” pungkasnya.(Tim K6)




Bocah Tewas, Begini Kondisi‎ SDN 4 Ciputat

Kondisi SDN 4 Ciputat. (Yud)

Kabar6-Miris, itulah gambaran dari pembangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Ciputat. Sudah menghabiskan anggaran sekira Rp12,5 miliar, ‎proyek pembangunan Gedung SDN Ciputat 04, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih belum rampung. Pagar selasar ruang kelas gedung berlantai tiga pada sisi kanan itu masih belum terpasang.

Slamet, penjaga kantor UPT Dinas Pendidikan Ciputat, membenarkan bahwa gedung sekolah telah merenggut nyawa balita Afkar (3)‎. Ketika itu ia ikut neneknya untuk menjemput cucunya yang sekolah.**Baca Juga: Balita Tewas Terjun Bebas dari Gedung SDN 4 Ciputat

“Padahal itu gedung sudah ditutupin pake triplek. Tapi enggak tahu bocahnya lompat atau nyelip,” katanya ditemui kabar6.com di depan kantornya, Kamis (‎16/8/2017).**Baca Juga: 4 Tahun Dibenahi, Gedung SDN 4 Ciputat Belum Rampung?

Slamet mengatakan, ‎Afkar tewas terjatuh dari lantai tiga yang tak dilengkapi pengaman. Balita malang itu terjatuh ke bawah tepat pada tumpukan puing-puing material bangunan dalam posisi telentang.**Baca Juga: 4 Tahun, Anggaran Pembangunan SDN 4 Ciputat Rp12,5 miliar

“Kepala bagian belakang sama kuping trus keluar darah,” katanya.(yud)




Kejari Didesak Usut Gapura Roboh di Tangsel

Gapura roboh di Tangsel.(Tim K6)

Kabar6-Robohnya gapura di Kampung Setu, RT17/04 Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menuai kecaman. Pembangunan gapura ‘rapuh’ tersebut dituding tidak sesuai dengan spesifikasi.

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Independen Anti Korupsi (BIAK) Ahmad Rafid mengatakan pihaknya mendesak Inspektorat Kota Tangsel dan Kejari Kabupaten Tangerang untuk mengusut pembangunan gapura tersebut. Pasalnya, gapura yang notabene-nya baru dibangun tersebut roboh.**Baca Juga: Gapura di Tangsel Roboh, Ini Kata Airin dan Pesbukers

“Itu bangunan baru dibangun gamoang banget roboh. Diduga tak sesuai spesifikasi tuh pembangunannya,” ungkp pria yang akrab disapa Opik ini menjelaskan kepada Kabar6.com, Rabu (16/8/2017).

Opik menjelaskan, jika dibangun tak sesuai spesifikasi, gapura itu sangat membahayakan warga dan pengendara yang melintas.**Baca Juga: Gapura Roboh di Tangsel, Warga: ‘Tepo Amat Kayak Kerupuk’

“Untungnya enggak ada warga sekitar yang tertimpa reruntuhan material gapura. Ini harus disikapi serius oleh aparat penegak hukum dan Pemerintah Kota Tangsel,” ujarnya.

Berita sebelumnya, salah seorang warga sekitar, Cahyono (45) mengatakan gapura tersebut roboh usai hujan yang mengguyur wilayah Kota Tangsel dan sekitarnya sekira pukul 15.00. Pada pukul 17.30 gapura tersebut tiba-tiba roboh.**Baca Juga: Baru Dibangun 2016, Gapura di Kampung Setu Roboh

“Tiba-tiba roboh kayak tertiup angin. Kayaknya pondasi gapuranya terkikis oleh air,” ungkapnya menjelaskan kepada kabar6.com, Minggu (13/8/2017).

Menurutnya, gapura tersebut baru saja dibangun pada 2016 lalu oleh Pemerintah Kota Tangsel. Dirinya pun bingung gapura yang usianya tergolong baru itu mudah roboh.**Baca Juga: Roboh, Ada 2 Lagi Gapura Serupa di Kota Tangsel

“Kalau soal struktur bangunannya saya kurang paham. Tapi yang saya tahu itu baru 2016 lalu dibangun,” katanya.

Dari pantauan di lapangan, material reruntuhan gapura tersebut menutupi badan jalan dan jembatan di Kampung Setu. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.(az)




4 Tahun, Anggaran Pembangunan SDN 4 Ciputat Rp12,5 miliar

Afkra (3) tewas setelah jatih dari gedung SDN 4 Ciputat. (yud)

Kabar6-Sejak 2013 hingga 2016, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengucurkan anggaran besar untuk pembangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Ciputat. Namun sayang, pembangunannya terbilang tak rampung hingga merenggut nyawa Afkra (3) yang jatuh dari lantai 3 sekolah tersebut.

Pekerjaan pembangunan SDN 4 Ciputat dilakukan pada 2013, 2014, 2015 hingga 2016. Tak tanggung-tanggung, total anggaran empat tahun pembangunan SDN 4 Ciputat yakni Rp12,5 miliar.**Baca Juga: Balita Tewas Terjun Bebas dari Gedung SDN 4 Ciputat

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Independen Anti Korupsi (BIAK) Abdul Rafid mengatakan pihak penegak hukum harus segera bertindak untuk menyikapi persoalan tersebut. Pasalnya, kegiaran pembangunan SDN 4 Ciputat rawan praktik korupsi.

“Pekerjaan dengan anggaran besar selama empat tahun berturut-turut menimbulkan pertanyaan besar, enggak rampung pula,” ungkap pria yang akrab disapa Opik ini menjelaskan, Rabu (16/8/2017).**Baca Juga: Begini Kronologis Balita Jatuh di Gedung SDN 04 Ciputat

Pihak kepolisian dalam hal ini juga harus turun tangan. Lantaran ada faktor kelalaian dari pihak pelaksana kegiatan pembangunan hingga menyebabkan korban jiwa.

“Kalau belum rampung dikerjakan seharusnya ada peringatan atau ada pembatas. Itu kan sarana belajar bagi anak-anak. Bahaya sekali bagi murid-murid di SDN 4 Jombang jika dibiarkan,” paparnya.**Baca Juga: Jatuh dari Lantai 3 SDN 4 Jombang, Airin Sambangi Kediaman Afkra

Dari data yang diperoleh, pembangunan SDN 4 Ciputat dilakukan pada 2013 yakni Tambahan Ruang Kelas (TRK) SDN 4 dan 8 Ciputat dilaksanakan dengan nilai pagu paket senilai Rp4.134.007.300 dengan pemenang lelang PT Sukalinmas Mekartama Raya. Pada tahun 2014 pembangunan TRK SDN 4 dan 8 Ciputat dilanjutkan dengan nilai proyek Rp1,8 miliar yang dikerjakan oleh PT Estika Gunaprima.**Baca Juga: 4 Tahun Dibenahi, Gedung SDN 4 Ciputat Belum Rampung?

Pada tahun 2015, SDN 4 Ciputat juga mengalami TRK dengan nilai pagu Rp 1.499.903.600 yang dimenangkan oleh CV Ramai Jaya. Terakhir pembangunan lanjutan SDN 4 Ciputat pada 2016 dengan nilai pagu Rp4.983.130.400 yang dimenangkan PT Sadar Karya Dinamis.(az)




Ini Poin Pemenang Lelang TRK SDN 2 Jombang Layak Digugurkan

SDN 2 Jombang. (yud)

Kabar6-Adanya pernyataan salah penulisan dalam Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) dianggap jadi satu poin untuk menggugurkan PT Jasa Konstruksi Internusa sebagai pemenang lelang proyek Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Jombang.

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Independen Anti Korupsi (BIAK) Abdul Rafid mengatakan adanya kesalahan ketik dalam SKDU PT Jasa Konstruksi Internusa bisa diartikan pihak Unit Pengadaan Lelang (ULP) tidak melakukan verifikasi administrasi dan survei ke lapangan sebelum mengumumkan perusahaan tersebut menjadi pemenang lelang.**Baca Juga: Alamat di SKDU Kontraktor SDN 02 Jombang Diklaim Salah Tulis

“Nah, itu bisa diartikan juga bahwa banyak celah kongkalikong antara peserta lelang dengan oknum di ULP Kota Tangsel,” ungkap pria yang akrab dipanggil Opik ini menjelaskan kepada Kabar6.com, Selasa (15/8/2017).**Baca Juga: Domisili Fiktif, TRUTH: Pemenang Lelang SDN 2 Jombang Harus Digugurkan

Seharusnya, lanjut Opik, seharusnya PT Jasa Konstruksi Internusa tidak lolos dalam verifikasi administratif dalam proses lelang tersebut. Lantaran, ada perbedaan penulisan alamat di SKDU dengan alamat yang ada di lapangan. **Baca Juga: Aneh, Perusahaan Domisili Fiktif Bisa Punya Izin di Tangsel

Jika lelang di Kota Tangsel dijalankan sesuai aturan, maka, kata Opik, ULP seharusnya memberi catatan kepada PT Jasa Konstruksi Internusa untuk meralat semua berkas yang dinggap ada kesalahan pengetikan. Mulai dari SKDU, Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) maupun Sertifikat Badan Usaha (SBU).**Baca Juga: Domisili Fiktif, OPD Penerbit Surat Izin di Tangsel Harus Dibenahi

“Catatan itu secara otomatis menggugurkan PT Jasa Konstruksi Internusa dalam seleksi administratif. Nah, tanya juga tuh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangsel. Kenapa IUJK-nya bisa keluar jika ada kesalahan pengetikan? Artinya DPMPTSP juga enggak cek ke lokasi alamatnya dong,” paparnya.**Baca Juga: Domisili Pemenang Lelang Proyek Rp11 M di Tangsel Diduga Fiktif
 
Menurutnya, proses pengadaan barang dan jasa sudah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 70 Tahun 2012 tentang tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa. Dalam Perpres Nomor 70 Tahun 2012 Pasal 19 Huruf O menyatakan perusahaan penyedia barang dan jasa dalam pengadaan barang dan jasa wajib memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman.

“Berdasarkan aturan tersebut, PT Jasa Konstruksi Internusa seharusnya sudah gugur dalam verifikasi administrasi. Kan sudah diakui bahwa alamat perusahaan salah tulis. Artinya alamat perusahaan tersebut tidak jelas. Masak iya masih kekeuh tidak digugurkan. Sangat janggal kan? Saya jadi penasaran, jangan-jangan ada aktor di belakangnya,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Bangunan Non Perkantoran Dinas Bangunan dan Penataan Ruang, Buwana Mahardika, mengatakan lembaganya telah menerima surat resmi dari kantor kelurahan yang tak disebutkan lokasinya. Diakui ada kesalahan menulis alamat Surat Keterangan Domisili Usaha (SDKU) perusahaan.

“Seharusnya ditulis Jalan Sula tapi jadi Sulawesi,” katanya ditemui kabar6.com di kantornya Ruko Malibu BSD, Kecamatan Serpong, Selasa (15/8/2017).

Ia jelaskan, institusinya sebagai pengguna Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) mendapatkan pekerjaan yang ketentuan pemenangnya ditetapkan oleh bagian Unit Layanan Pengadaan (ULP) Sekretariat Daerah Kota Tangsel.

Selanjutnya dibuatkan kontrak Surat Penunjukan Penyedia Barang dari penetapan pemenang lelang. “Ya ternyata ada koreksi dari masyarakat alamatnya perusahaan perusahaannya tidak cocok,” ujarnya.(az)




Alamat di SKDU Kontraktor SDN 02 Jombang Diklaim Salah Tulis

Kondisi SDn 2 Jombang. (yud)

Kabar6-Aparatur daerah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali membuat pernyataan atas dugaan domisili fiktif  PT ‎Jasa Konstruksi Internusa, pemenang lelang tender SDN 02 Jombang, Kecamatan Ciputat.

Kepala Bidang Bangunan Non Perkantoran Dinas Bangunan dan Penataan Ruang, Buwana Mahardika, mengatakan lembaganya telah menerima surat resmi dari kantor kelurahan yang tak disebutkan lokasinya. Diakui ada kesalahan menulis alamat Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) perusahaan.**Baca Juga: Domisili Fiktif, TRUTH: Pemenang Lelang SDN 2 Jombang Harus Digugurkan

“Seharusnya ditulis Jalan Sula tapi jadi Sulawesi,” katanya ditemui kabar6.com di kantornya Ruko Malibu BSD, Kecamatan Serpong, Selasa (15/8/2017).

Ia jelaskan, institusinya sebagai pengguna Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) mendapatkan pekerjaan yang ketentuan pemenangnya ditetapkan oleh bagian Unit Layanan Pengadaan (ULP) Sekretariat Daerah Kota Tangsel.**Baca Juga: KPK Didesak Soroti Proyek TRK SDN 2 Jombang

Selanjutnya dibuatkan kontrak Surat Penunjukan Penyedia Barang dari penetapan pemenang lelang. “Ya ternyata ada koreksi dari masyarakat alamatnya perusahaan perusahaannya tidak cocok,” ujarnya.**Baca Juga: Proses Lelang Proyek TRK SDN 2 Jombang Dinilai Janggal

Tetapi, terang Buwana, sepanjang ULP menyatakan tidak benar maka proyek pembangunan tetap bisa dilaksanakan‎ oleh PT Jasa Konstruksi Internusa.

“Kepentingan kami hanya pekerjaan bisa selesai sesuai waktu,” terangnya. Diberitakan sebelumnya, Kepala Bagian ULP Deden Deni menyatakan bahwa kesalahan penulisan alamat perusahaan terjadi saat pengumuman pemenang lelang tender. (yud)