1

Pelajar di Tangsel Terkapar Disabet Celurit

Pelajar disabet celurit.(yud)

Kabar6-‎Nizar Padilah (15), pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Al Falah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terkapar bersimbah darah. Warga Kampung Cilalung, Serua, itu disabet celurit di bagian tangan kanan hingga terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit.

Insiden penganiayaan itu terjadi di Jalan Bolevard Vila Dago Perumahan Vila Dago, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang Tangsel. “Abis jalan-jalan pulang sekolah,” kata Muhamad Sunandar, rekan korban yang berboncengan motor, Kamis (24/8/2017).**Baca Juga: Smart City, Kota Tangsel Terapkan Teknologi Lalulintas Canggih

Menurutnya, pelaku diketahui berjumlah dua orang. Usai menyabetkan senjata tajam kedua pelaku langsung melarikan diri.

Nizar bilang, korban mengalami luka robek di tangan sebelah kanan akibat sabetan celurit‎. Korban oleh warga dan petugas keamanan perumahan langsung dibawa ke Puskesmas Benda Baru.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Pamulang, Inspektur Satu Hitler Napitupulu, mengungkapkan pihaknya sedang mengejar pelaku penganiayaan. Ia memastikan kejadian yang dialami korban bukan percobaan perampokan ataupun perampasan kendaraan bermotor.

“Tidak ada satupun barang milik korban yang hilang. Sekarang anggota kami sedang mengejar pelaku. Doakan saja cepat tertangkap,” ungkapnya.(yud)




Dinkes Tangsel: Air Mineral Palsu Picu Penyakit Diare

Aqua palsu di Pamulang. (yud)

Kabar6-Peredaran air mineral kemasan palsu patut diwaspadai karena sudah marak beredar. Sebab bagi konsumen yang meminum dapat terserang penyakit dan kerugian materi lantaran harus membayar sama dengan produk asli.

Kepala Bidang‎ Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Tulus Muladiyono, mengatakan perlunya dilakukan uji laboratorium. Langkah tersebut untuk melihat partikel senyawa yang terkandung dalam air mineral palsu.

“Biasanya menyebabkan penyakit diare,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Kamis (24/8/2017).**Baca Juga: Aqua Galon Palsu di Pamulang Dibanderol Rp13 Ribu

Menurutnya, ‎sepintas konsumen kerap sulit membedakan air mineral kemasan botol serta galon yang asli maupun palsu. Komplotan penyulingan produk air aqua asli tapi palsu sudah lihai dalam membuat kemasan.

“Kan bisa dilihat dari rasa dan warna. Kalau air mineral asli kan tidak berbau, tidak berwarna. ‎Tapi saya juga kadang kalau beli ke warung-warung sulit ngebedain,” terang Tulus.

Pantauan di rumah kontrakan yang jadi lokasi penyulingan di ‎Jalan Kemiri 1 Nomor 30-A RT 02 RW 03, Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang,‎ komplotan Bimo Cs menggunakan air tanah dan disuling ke dalam galon aqua asli. Di samping rumah terdapat bak penampungan air (torn) ukur besar berwarna biru.(yud)




Ini Sebaran Aqua Galon Palsu Sulingan di Pamulang

Aqua palsu di Pamulang. (yud)

Kabar6-Komplotan pelaku penyulingan air mineral Aqua kemasan galon palsu yang ‎digerebek polisi di kawasan Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyuplai ke tujuh titik toko. Aparat Polsek Cilandak berhasil mengamankan empat orang tersangka yang terlibat pengoplosan.

“Dipasarkan ke tiga toko di Pondok Cabe dan empat toko di Cilandak,” ungkap Kapolsek Cilandak, Komisaris Sujanto, saat gelar perkara di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (23/8/2017.

‎Menurutnya, untuk mengelabui pembeli pelaku juga membawa aqua kemasan galon yang asli. Kemudian setiap mendistribusikan ke toko-toko galon dioplos, 25 persen produk asli dan 75 persen aqua palsu.**Baca Juga: Polisi Gerebek Rumah Penyulingan Aqua Galon Diduga Palsu di Pamulang

Sujanto menerangkan, dari lokasi‎ penyulingan di ‎Jalan Kemiri 1 Nomor 30-A RT 02/03, Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang,‎ pihaknya telah menyita sejumlah barang bukti. Seperti, mesin penyulingan, galon kosong, mobil truk angkutan, tutup kemasan galon dan lain sebagainya.

Kini polisi masih memburu seorang komplotan lainnya yang buron. Ia terindikasi berperan sebagai pemasok tutup kemasan galon asli. Para tersangka dijerat atas pelanggaran undang-undang tentang perlindungan konsumen.**Baca Juga: Aqua Galon Palsu di Pamulang Dibanderol Rp13 Ribu

“Dengan ancaman kurungan penjara selama lima tahun.‎ Untuk tersangka saudara S selaku penyandang modal  itu sehari per galon bisa ambil Rp9 ribu, sisanya operasional,” tambah Sujanto.(yud)




Aqua Galon Palsu di Pamulang Dibanderol Rp13 Ribu

Aqua palsu di Pamulang, Tangsel. (yud)

Kabar6-Komplotan pelaku penyulingan air mineral merk Aqua palsu setiap harinya mampu memproduksi hingga ratusan galon. Kini rumah kontrakan yang dijadikan lokasi penyulingan di ‎Jalan Kemiri 1 Nomor 30-A RT 02 RW 03, Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) digerebek polisi.

“‎Dalam sehari yang bersangkutan bisa produksi 300 galon dengan harga jual Rp13 ribu‎ per galon,” ungkap Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan, Komisaris Purwanta, Rabu (23/8/2017).**Baca Juga: Polisi Gerebek Rumah Penyulingan Aqua Galon Diduga Palsu di Pamulang

‎Menurutnya, kasus pemalsuan aqua galon tersebut terungkap dari adanya laporan masyarakat di Cilandak. Pembeli atau konsumen komplaindengan penjual di salah satu ruko.

Warga pelapor protes karena kualitas air galon yang ia beli warnanya keruh serta rasanya tidak sesuai dengan air mineral merk Aqua yang asli. Purwanta bilang, jajarannya yang menerima laporan langsung melakukan penyidikan.

“Ada empat orang tersangka komplotan yang sudah berhasil kami amankan. Para tersangka sehari mampu meraup omset sekira Rp2,7 juta,” tambahnya.(yud)




Polisi Gerebek Rumah Penyulingan Aqua Galon Diduga Palsu di Pamulang

Rumah penyulingan Aqua diduga Palsu di Pamulang.(yud)

Kabar6-Satu unit bangunan rumah kontrakan di ‎Jalan Kemiri 1 Nomor 30-A RT 02 RW 03, Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) digerebek polisi. Di bangunan rumah bercat warna krem itu dijadikan lokasi produksi penyulingan air mineral galon merk Aqua diduga palsu.

Nurcahyani (34), warga sekitar mengungkapkan, aparat yang melakukan penggerebekan berasal dari kepolisian sektor (Polsek) Cilandak, Jakarta Selatan. Menurutnya, lokasi rumah yang ditempati oleh pelaku Bimo Cs itu telah ditempati sejak dua tahun terakhir.

“Info dari polisi di Cilandak ada warga yang menjadi korban karena minum Aqua dari situ,” ungkap Nurcahyani kepada war‎tawan di kediamannya, Rabu (23/8/2018).

Menurutnya, dalam penggerebekan itu polisi mengamankan enam orang pelaku komplotan penyulingan Aqua galon palsu. Komplotan itu disinyalir sudah menghuni rumah kontrakan tersebut sejak dua tahun terakhir.**Baca juga: Jemaah Haji Asal Serpong Utara Meninggal di Madinah.

Nungki, begitu ia akrab disapa menerangkan, komplotan ini setiap harinya melakukan penyulingan pada malam hari. Ia mengakui bersama keluarganya turut mengkonsumsi air mineral yang diproduksi oleh Bimo Cs.**Baca juga: 84 Warga Terjaring Operasi Yustisi di Bintaro Jaya.

“Rasa airnya emang beda. Kalau sudah empat hari warnanya berubah agak butek, rasanya air tanah‎,” terangnya.(yud)




84 Warga Terjaring Operasi Yustisi di Bintaro Jaya

Ilustrasi (ist)

Kabar6-Petugas gabungan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Polres Tangsel, menggelar operasi Yustisi di Jalan Bintaro Jaya, Kecamatan Pondok Aren.

Dalam operasi jalanan ini, dari ribuan warga yang diperiksa petugas, setidaknya ada 84 warga yang ditindak karena kedapatan tidak membawa kartu indentitas kependudukan (KTP).**Baca juga: Kejari: Dana Desa Rentan Diselewengkan.

Kepala Bidang Kependudukan pada Disdukcapil, Kota Tangsel, Heru Sudarmanto mengatakan, sedianya bagfi warga yang kedpaatan melanggar tidak melngkapi diri dengan KTP, dijatuhi sanksi Tindak Pidana Ringan (Tipiring).**Baca juga: Pabrik Triplek di Tigaraksa Kebakaran.

“Langkah dan sanksi dalam operasi ini kita lakukan merujuk Peraturan Daerah (Perda) Kota Tanggsel, nomor 9 2011 tentang Kependudukan. Dan, operasi ini akan kita gelar rutin, sampai warga benar-benar sadar betapa pentingnya melengkapi diri dengan KTP saat bepergian,” ujar Heru.**Baca juga: Jemaah Haji Asal Serpong Utara Meninggal di Madinah.

Dalam operasi tersebut, juga teru7ngkap bila masih banyak warga yang belum mengganti KTP model lama dengan e-KTP yang baru.(Rani/Yud)




Jemaah Haji Asal Serpong Utara Meninggal di Madinah

Ilustrasi. (Dok K6)

Kabar6-‎Satu orang lagi jemaah haji asal Kelompok Terbang (Kloter) 11, warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meninggal di Tanah Suci. Nanih Ralim Tembun (77) meninggal di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS), Madinah, akibat serangan jantung.

Almarhumah tercatat merupakan warga yang bermukim di Kampung Dongkal RT 006/05, Pakualam, Kecamatan Serpong Utara. Nanih berangkat menunaikan rukun Islam kelima ke Tanah Suci bersama ‎anak dan menantunya.

“Almarhumah punya riwayat penyakit jantung. Dan memang sudah lama sakit,” kata Fachrul Rozi, cucu Nanih, saat dikonfirmasi wartawan‎, Rabu (23/8/2018).**Baca Juga: Kemenag Kabupaten Tangerang Lepas 388 Jemaah Haji

Menurutnya, sebenarnya Nanih dijadwalkan‎ berangkat ibadah haji tahun kemarin. Namun karena sakit, niatan ibadah dibatalkan dan menjadi berangkat ke Tanah Suci musim tahun ini.

Arul jelaskan, almarhumah baru saja tiba di Madinah. Ia mendadak jatuh sakit hingga harus mendapatkan perawatan intensif tapi nyawanya tidak tertolong.

“Dimakamin di Al Baqi. Sebelum meninggal sepertinya tidak ada firasat atau pesan apapun. Semua keluarga sudah mengikhlaskan wafatnya a‎lmarhumah, yang dalam silsilah keluarga sebagai mpoknya engkong saya,” tambah Fachrul.(yud)




DPMP3AKB Tangsel: Satgas PA Perlu Turun ke Bawah

Sekretaris DPMP3AKB Kota Tangsel, Khaerati.(yud)

Kabar6-Satuan Tugas Perlindungan Anak (Satgas PA) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dinilai perlu lebih memperhatikan ke tingkat bawah. Banyak kasus kekerasan fisik dan psikologis yang menimpa anak luput dari perhatian.

“Satgas mungkin harus lebih melihat ke bawah ke sekolah-sekolah,” ungkap Sekretaris‎ Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangsel, Khaerati, ‎Selasa (22/8/2018).

Menurutnya, ‎DPMP2AKB Kota Tangsel sekarang sedang mengkampanyekan antiperundungan (bullying) di sekolah-sekolah. Kampanye dilaksanakan setiap Senin, dan saat ini baru di tingkat Sekolah Dasar.**Baca Juga: Beredar Video Bullying di SMA Nusantara Plus Tangsel

“Sudah tiga kali Senin karena saat upacara kampanyenya dan akan terus kami lakukan,” ung‎kap wanita yang juga menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Kepala DPMP2AKB Kota Tangsel itu.

Khaerati mengakui, tim harus bekerja cepat karena dikhawatir kasus bullying akan menyebar ke sekolah-sekolah lainnya. Guru dan pengelola lembaga pendidikan meski gencar serta masif mengkampanyekan antibullying.

Guru menjadi garda terdepan dalam mengawasi anak didiknya di sekolah. Sebab mereka yang dapat mendeteksi awal mula pada siswa.

“Perlu gerak cepat karena kasusnya sudah gawat. Jika tidak cepat takutnya kemana-mana. Mudah-mudahan dengan adanya ini bisa berkurang. Sasaran murid dan guru. Karena guru bisa mendeteksi lebih awal biasa anak riang jadi menjadi pendiam,” tambahnya.

Diketahui, kasus bully kembali mencoreng dunia pendidikan di Kota Tangsel. Kali ini korbannya pelajar SMA Nusantara, Jalan Tarumanegara Dalam Nomor 1, Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur. Bahkan peristiwa tersebut sempat menghebohkan media sosial.

Dari video yang beredar luas itu, satu siswi kelas XI IPS 1 SMA Nusantara yakni, RN dibully para kakak kelasnya. RN diminta menenggak minuman kemasan bercampur dengan makanan seperti roti dan biskuit pada 11 Agustus silam.

Kegiatan itu dilakukan di Situ Gintung di sebuah acara sekolah dengan maksud agar mereka selalu kompak. RN salah seorang dari lima siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Namun, lantaran para kakak kelas melihat RN tak kompak dengan teman lainnya, para seniornya mengeluarkan kata-kata kasar.

“Disuruh minum campuran nutrisari, roti kecang hijau dan nabati rasa coklat dan nabati keju. Maksud mereka agar jadi kompak, karena dalam satu acara kata kakak kelas tidak kompak sehinga mereka melakukan hal itu itu,” kata RN.(yud)




Kak Seto: Satgas Perlindungan Anak di Tangsel Harus Aktif

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Anak-anak di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) belum sepenuhnya bebas dari tindak kekerasan fisik dan psikologis. Seperti kasus Perundungan (bullying) di SMA Nusantara Plus, Jalan Tarumanegara, Kecamatan Ciputat Timur, yang sempat menjadi perhatian publik.

Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (‎Komnas PA), Seto Mulyadi, mengatakan agar masalah di atas harus menjadi perhatian bersama. Ia menyarankan agar Satgas Perlindungan Anak yang telah dibentuk di Kota Tangsel bisa bekerja maksimal.

“Maka dari itu saya meminta Walikota Tangsel mengingatkan kembali peran serta Satgas Perlindungan Anak yang ada di tingkat RW,” terangnya saat dihubungi wartawan, Selasa (22/8/2017).**Baca Juga: Beredar Video Bullying di SMA Nusantara Plus Tangsel

Ia mengatakan ‎Kota Tangsel adalah kota satu-satunya wilayah di Indonesia yang pertama kali membentuk Satgas Perlindungan Anak. Bahkan mendapatkan penghargaan Rekor MURI.

Pria yang akrab disapa Kak Seto itu bilang, peran dari satgas yang ada di setiap RW untuk bisa mencegah terjadinya aksi perundungan (bullying) di sekolah dan di tengah masyarat.

Kuncinya ada pada pemberdayaan masyarakat itu sendiri. “Yaitu kepedulian sesama baik orangtua, para tetangga, dan para guru.

“Orangtua harus bisa berkomunikasi secara aktif dengan anaknya, demikian juga sang anak wajib terbuka kepada orangtua. Apapun yang terjadi harus dilakukan selama kegiatan sekolah,” terang Kak Seto.

Sekolah harus bertekad menolak bullying karena akan berdampak negatif pada kondisi anak. Para orangtua pun harus melakukan dorongan kepada para guru supaya bisa membentuk satu gerakan anti bully.

Jika ada gerakan tentu akan efektif guna menangkal kekerasan pada anak. “Agar tidak ada bullying di sekolah tentu harus ada gerakan bersama untuk menolak bullying. Ini harus dilakukan bersama-sama demi menyelamatkan anak-anak sekolah,” pesan Kak Seto.‎(yud)




Tertangkap Saat Razia di Pamulang, Polisi Temukan Sabu di Rumah Pelaku

Pengedar sabud tertangkap di Pamulang. (az)

Kabar6-Pengedar sabu berinisial HD (20) ditangkap polisi di Jalan Melati, Komplek Gama, Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel, Selasa (22/8/2018) berprofesi sebagai ojek pangkalan.

Kanit Reskrim Polsek Pamulang Iptu Hitler Napitupulu mengatakan HD merupakan pengedar sekaligus pengguna sabu.

 “Pelaku merupakan pengedar sekaligus pengguna, karena di rumahnya ditemukan total paket sabu yakni dengan berbagai ukuran satu paket dengan berat 5,06 gram, barang bukti seberat 10,4 gram, barang bukti seberat 0.90 gram, barang bukti seberat 1,09 gram, barang bukti seberat 1,08 gram, barang bukti 1,08 gram, barang bukti seberat 1,07 gram. Satu buah timbangan, satu buah bong atau alat hisap, satu buah bungkus plastic klip, satu buah sedotan minuman yang pada ujung di potong miring,” ungkap Hitler.**Baca Juga: Panik Saat Razia, Pengedar Sabu Dibekuk Polisi di Pamulang

Lanjutnya, pelaku mendapatkan sabu dari seseorang yang kerap dipanggil Obet di daerah Cipondoh, Tangerang. Namun sampai saat ini masih dalam pengembangan kepolisian. Dari tindakan tersebut, Dia mengatakan pelaku dijerat dengan pasal 114 tentang penyalahgunaan narkotika.

”Ancaman hukumannya itu lima sampai 20 tahun kurungan penjara,” pungkasnya. (irm)