1

Kak Seto: Satgas Perlindungan Anak di Tangsel Harus Aktif

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Anak-anak di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) belum sepenuhnya bebas dari tindak kekerasan fisik dan psikologis. Seperti kasus Perundungan (bullying) di SMA Nusantara Plus, Jalan Tarumanegara, Kecamatan Ciputat Timur, yang sempat menjadi perhatian publik.

Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (‎Komnas PA), Seto Mulyadi, mengatakan agar masalah di atas harus menjadi perhatian bersama. Ia menyarankan agar Satgas Perlindungan Anak yang telah dibentuk di Kota Tangsel bisa bekerja maksimal.

“Maka dari itu saya meminta Walikota Tangsel mengingatkan kembali peran serta Satgas Perlindungan Anak yang ada di tingkat RW,” terangnya saat dihubungi wartawan, Selasa (22/8/2017).**Baca Juga: Beredar Video Bullying di SMA Nusantara Plus Tangsel

Ia mengatakan ‎Kota Tangsel adalah kota satu-satunya wilayah di Indonesia yang pertama kali membentuk Satgas Perlindungan Anak. Bahkan mendapatkan penghargaan Rekor MURI.

Pria yang akrab disapa Kak Seto itu bilang, peran dari satgas yang ada di setiap RW untuk bisa mencegah terjadinya aksi perundungan (bullying) di sekolah dan di tengah masyarat.

Kuncinya ada pada pemberdayaan masyarakat itu sendiri. “Yaitu kepedulian sesama baik orangtua, para tetangga, dan para guru.

“Orangtua harus bisa berkomunikasi secara aktif dengan anaknya, demikian juga sang anak wajib terbuka kepada orangtua. Apapun yang terjadi harus dilakukan selama kegiatan sekolah,” terang Kak Seto.

Sekolah harus bertekad menolak bullying karena akan berdampak negatif pada kondisi anak. Para orangtua pun harus melakukan dorongan kepada para guru supaya bisa membentuk satu gerakan anti bully.

Jika ada gerakan tentu akan efektif guna menangkal kekerasan pada anak. “Agar tidak ada bullying di sekolah tentu harus ada gerakan bersama untuk menolak bullying. Ini harus dilakukan bersama-sama demi menyelamatkan anak-anak sekolah,” pesan Kak Seto.‎(yud)




Tertangkap Saat Razia di Pamulang, Polisi Temukan Sabu di Rumah Pelaku

Pengedar sabud tertangkap di Pamulang. (az)

Kabar6-Pengedar sabu berinisial HD (20) ditangkap polisi di Jalan Melati, Komplek Gama, Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel, Selasa (22/8/2018) berprofesi sebagai ojek pangkalan.

Kanit Reskrim Polsek Pamulang Iptu Hitler Napitupulu mengatakan HD merupakan pengedar sekaligus pengguna sabu.

 “Pelaku merupakan pengedar sekaligus pengguna, karena di rumahnya ditemukan total paket sabu yakni dengan berbagai ukuran satu paket dengan berat 5,06 gram, barang bukti seberat 10,4 gram, barang bukti seberat 0.90 gram, barang bukti seberat 1,09 gram, barang bukti seberat 1,08 gram, barang bukti 1,08 gram, barang bukti seberat 1,07 gram. Satu buah timbangan, satu buah bong atau alat hisap, satu buah bungkus plastic klip, satu buah sedotan minuman yang pada ujung di potong miring,” ungkap Hitler.**Baca Juga: Panik Saat Razia, Pengedar Sabu Dibekuk Polisi di Pamulang

Lanjutnya, pelaku mendapatkan sabu dari seseorang yang kerap dipanggil Obet di daerah Cipondoh, Tangerang. Namun sampai saat ini masih dalam pengembangan kepolisian. Dari tindakan tersebut, Dia mengatakan pelaku dijerat dengan pasal 114 tentang penyalahgunaan narkotika.

”Ancaman hukumannya itu lima sampai 20 tahun kurungan penjara,” pungkasnya. (irm)




Panik Saat Razia, Pengedar Sabu Dibekuk Polisi di Pamulang

Pengedar sabu tertangkap Anggota Polsek Pamulang. (az)

Kabar6-Pengedar sabu berinisial HD (20) ditangkap polisi di Jalan Melati, Komplek Gama, Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel, Selasa (22/8/2018).

Penangkapan HD dilakukan saat polisi melakukan razia kendaraan pada malam hari. Saat dirazia, HD kedapatan membawa satu paket kecil sabu yang diletakan di bawah jok motor.

Kapolsek Pamulang, Kompol Tatang Andi menjelaskan, petugas mencurigai gerak-gerik pelaku, dan saat diperiksa kendaraan sepeda motor pelaku, petugas menemukan barang bukti sabu di bawah jok motor yang digunakannya.**Baca Juga: Polisi Tangkap Pemerkosa Gadis 13 Tahun di Pamulang

“Kita periksa, dan pelaku gugup, dan barang satu paket dengan berat empat gram ditemukan di bawah jok,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya.

Setelah menemukan barang tersebut di bawah jok motor, polisi pun melakukan penggeledahan di rumah pelaku, dan ternyata polisi menemukan enam paket sabu, timbangan, klip, dan alat hisap.(az)




Cekcok Sama Istri, Revitho Tewas Gantung Diri

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Revitho (21), warga ‎Kelurahan Uwung Jaya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang‎ ditemukan tewas dengan kondisi leher terjerat kain sarung di rumahnya, Selasa (22/8/2017) dini hari.

Mirisnya, jasad pria muda itu diduga gantung diri setelah sebelumnya sempat bertikai dengan istrinya, Lisa (21).

Jasad korban pertama kali ditemukan sang istri, sebelum kemudian Lisa memberitahukan kejadian itu kepada tetangganya.**Baca Juga: Kejari Kabupaten Tangerang Bakal Sosialisasi Penggunaan Dana Desa

“Korban diduga gantung diri ‎menggunakan kain sarung,” ujar Kapolsek Jatiuwung, Kompol Agung Budi Leksono.
Agung menjelaskan, kejadian itu berlangsung saat istri korban sedang tidur di da‎lam kamar. Sebelum peristiwa itu terjadi, sejoli ini memang sempat terlibat cekcok mulut‎.

Agung mengatakan bila dari hasil pemeriksaan sementara‎, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

“Jasad korban sudah dievakuasi ke RSUD Tangerang, kasus ini pun masih dalam penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kapolsek.(BL/tmn)




Festival Jurnalistik 2017 Resmi Dilaunching

Festival Jurnalistik.(BL/tmn)

Kabar6-Perhelatan akbar Festival Juranilistik Tangsel 2017 resmi dilaunching, di Resto Bupe, Serpong, Selasa (22/8/2017). Beragam perlombaan dan kegiatan terkait jurnalis akan meramaikan kegiatan yang mengangkat tema besar Spirit, Smart, and Modern Jurnalism.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tangsel, Junaidi mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan bersamaan dengam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tangsel ke 9 26 November nanti.  Bahkan featival ini merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan dalam sekala besar, dengan beragam perlombaan serta kegiatan talkshow dan lainnya.**Baca Juga: Simpang Jalan di Kota Tangsel Bakal Dipasang VMS

“Bisa dikatakan ini event besar dan pertama yang dilakukan organisasi wartawan yang berkaitan dengan featival jurnalistik,” paparnya.

Lanjut Junaidi,  kegiatan itu juga melibatkan banyak organisasi profesional wartawan seperti PWI,  SMSI,  IJTI,  PFI. Jadi ini adalah wadah seluruh wartawan di Kota Tangsel dari berbagai organisasi untuk menunjukan eksistensi wartawan Kota Tangsel.

Ketia Panitia Festival Jurnalistik Andre Sumanegara mengatakan ada beberapa rangkaian yaitu lomba jurnalistik seperti karya tulis, foto, dan video blog. Dan kegiatan tersebut dimulai terhitung kemarin sampai acara pada 11 November.

“Dari setiap perlombaan jurnalistik ini ada katagorinya, yaitu katagori jurnalis, masyarakat umum, palajar/mahasiswa,” ujarnya.

Tidak hanya diramaikan dengan kegiatan perlombaan saja. Ada juga kegiatan diskusi jurnalistik, workshop jurnalistik,  dan festival yang akan ada juga lomba mading 3D serta talkshow yang akan mendatangkan tokoh nasional.**Baca Juga: Polisi Tangkap Pemerkosa Gadis 13 Tahun di Pamulang

“Untuk perlombaannya sendiri,  bagi peserta yang ingin tahu informasi lebih banyak bisa membuka web resmi kita di www.festivaljurnalistik.com,” ujarnya.

Dalam rangkaian diskusi dan workshop ini juga cukup penting diikuti. Karena akan banyak ilmu yang didapatkan terkait lingkup jurnalis dan juga peristiwa terkini.

“Jadi ini benar-benar event besar yang bisa memperlihatkan juga ke masyarakat umum tentang kerja dan karya jurnalis,” pungkasnya(BL/tmn)




Polisi Tangkap Pemerkosa Gadis 13 Tahun di Pamulang

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Perkosa gadis di bawah umur, MUB (21) ditangkap Anggota Polresta Tangerang Selatan (Tangsel). Pria beristri itu diamankan setelah polisi medapat bukti MUB memperkosa seorang perempuan berusia 13 tahun. Aksi bejat itu dilakukan di rumah tersangka di daerah Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Juli 2017 lalu.

“Sebelum diperkosa, korban dibujuk rayu akan dibelikan sepatu. Setelah itu, korban diancam akan disebarkan aibnya tersebut,” kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alexander Yurikho saat dikonfirmasi, Selasa (22/8/2017).

Pelaku diketahui melakukan tindakan asusila tersebut saat istri pelaku sedang tidak berada di rumah. Kejadian berikutnya terjadi di sebuah kafe di bilangan Gaplek, Pamulang, Tangsel.**Baca Juga: LBH: Cabut Status Tangsel Kota Layak Anak

“Aksi bejat terbongkar setelah korban melapor ke Polsek Pamulang. Pelaku langsung kami amankan,” ujar Alexander.

Atas perbuatannya itu, Usman dijerat Pasal 76 Undang-Undang Anak nomor 35 tahun 2014. “Ancaman hukumannya maksimal 15 tahun penjara,” tandasnya.(az)




Simpang Jalan di Kota Tangsel Bakal Dipasang VMS

Kabid Lalulintas Dishub Kota Tangsel Ika.(az)

Kabar6-Dalam waktu dekat, jalur lalulintas di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal dilengkapi oleh Variabel Messages Sign (VMS). Fasilitas ini merupakan informasi dan pesan keselamatan lalulintas bagi pengguna jalan di Kota Tangsel.

Kepala Bidang Lalulintas Dinas Perhubungan Kota Tangsel Ika mengatakan VMS merupakan informasi atau pesan tentang keamanan berlalulintas bagi pengguna jalan. Pesan tersebut nantinya akan dipasang di simpang jalan dan jalan-jalan strategis di Kota Tangsel.

“Yang pasti bakal dipasang di simpang jalan,” ungkap Ika menjelaskan kepada wartawan, Selasa (22/8/2017).**Baca Juga: Kejari Tangerang Akan Selidiki Lelang Proyek TRK SDN 2 Jombang

Ujicoba VMS ini menurut Ika bakal dilakukan di simpang jalan yang sudah menggunakan Area Traffic Control System (ATCS). Pihaknya menargetkan bakal memasang ATCS berikut dengn VMS dan Intelligent Traffic Systems (ITS) di 18 titik di Kota Tangsel.

“18 titik itu Insya Allah akan rampung pada 2021. Saat ini simpang yang sudah terpasang ATCS yakni Simpang Alam Sutera, German Center dan Gading Serpong,” katanya.

Selaih itu, Dishub Kota Tangsel juga sedang aplikasi lalulintas bagi masyarakat Tangsel atau pengguna jalan yang melintas di Kota Tangsel. Aplikasi ini dirancang untuk bisa memantau kepadatan kendaraan di simpang jalan di Kota Tangsel.

“Teknologi yang satu ini berbasis aplikasi. Masyarakat bisa mengakses aplikasi ini untuk melihat kondisi lalulintas simpang jalan yang ada di Kota Tangsel,” tambahnya.(az)




Polres Tangsel Tangkap Sopir Taksi Pemeras Penumpang

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Petugas dalam Tim Vipers Polres Tangerang Selatan (Tangsel), meringkus seorang pengemudi Taksi Online berinisial RA (27), karena diindikasi memeras penumpangnya.

Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho, Senin (21/8/2017) mengatakan dalam aksinya RA mengancam akan menyebarkan video asusila korbannya.

Sedianya, ancaman disertai pemerasan itu berlangsung pada 19 Juli lalu, saat itu korban, Nurhadi (21) dan teman wanitanya naik mobil milik pelaku dari STP ke Pondok Rumput, Bogor.

“Saat hendak sampai lokasi, pelaku menuding korban telah melakukan tindak asusila terhadap pacarnya saat di dalam mobil. Pelaku juga menyebut, bila tindakan itu telah terekam kamera yang ada di dalam mobil. Dan pelaku mengancam akan melaporkan korban ke STP dan akan menyebarkan video asusila tersebut.

Saat itu, pelaku meminta uang sebesar Rp 50 ribu kepada korban. Namun, saat itu korban mengaku tidak memiliki uang. Dan, satu pekan kemudian, pelaku menghubungi korban lewat telewpon genggam dan kembali meminta uang sebesar Rp1 juta.**Baca Juga: Awas…Ada Tim Ular Vipers di Tangsel

Namun, lagi-lagi korban tidak bisa memenuhi permintaan pelaku dan hanya sanggup memberikan Rp200 ribu kepada pelaku dan sisanya akan diberikan dua pekan kemudian.

Hingga pada Sabtu (18/8/2017), pelaku kembali menghubungi korban dan mengajak korban bertemu di Mall Teras Kota, BSD, Tangsel. Korban saat itu menyanggupi, namun diam-diam korban sudah melapor ke polisi.

Hingga, saat pelaku menerima uang sisa dari korban, polisi langusng menyergapnya. “Kini pelaku kami amankan guna pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.

Selain itu, polisi juga mengamankan barang bukti berupa uang yang diserahkan korban kepada pelaku.(BL/tmn)




Beredar Video Bullying di SMA Nusantara Plus Tangsel

Video Bullying. (az)

Kabar6-Aksi Bullying kembali terjadi di dunia pendidikan. Kali ini, aksi kekerasan tersebut terjaadi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Nusantara, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Aksi bullying yang terekam video tersebut menjadi viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah ke Instagram tersebut, sebanyak lima orang siswa yang merupakan adik kelas dipaksa untuk meminum air yang dicampur roti kacang hijau, wafer keju dan air jeruk oleh para seniornya. Tak hanya melakukan tindak pemaksaan, para pelaku mengeluarkan kata-kata kasar kepada para juniornya.

“Ada delapan orang senior yang memaksa kami meminum air campuran itu,” ungkap salah seorang korban Resita Novia menjelaskan, Senin (21/8/2017).**Baca Juga: Dindik Tangerang Bakal Sanksi Sekolah yang Lakukan Bullying

Pride Khairunissa, salah seorang korban juga mengatakan awalnya video tersebut diunggah oleh para pelaku. Namun, dirinya memberanikan diri untuk mengungah kembali untuk menjelaskan bahwa video tersebut merupakan suatu kekerasan yang dilakukan oleh para seniornya.

“Saya berani mengunggah kembali video tersebut agar peristiwa tersebut tak lagi terjadi,” paparnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMA Nusantara Mugiarto mengatakan pihaknya membenarkan ada aksi bullying terjadi di sekolahnya. Akan tetapi, pihak sekolah sudah menyelesaikan kasus tersebut.

“Sudah diselesaikan di guru bimbingan konseling,” tambahnya.(rani)




Tertahan di RSUD Tangerang, Jasad Nenek Elih Dimakamkan

Suket. (yud)

Kabar6-Pagi ini jasad Elih (73), dimakamkan di Cadas, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. Proses penjemputan nenek renta yang diduga telah menjadi korban penganiayaan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sempat berlangsung alot.

“Ini sekarang lagi dimakamin. Baru bisa dikeluarin tadi pagi,” kata Budi Wijaya, keponakan korban saat dihubungi kabar6.com, Minggu‎ (20/8/2017).**Baca Juga: Bayar Rp3,5 Juta, Jenazah Elih Akhirnya Dibawa Pulang Keluarga

Menurutnya, hingga semalam proses birokrasi pengurusan surat mengambil jenazah nenek Elih di RSUD Tangerang masih diupayakan pihak keluarga.

Pihak otoritas berwenang mengaku pelayanan kamar jenazah sedang libur sehingga jasad nenek Elih tidak bisa dijemput. Pun pihak keluarga meski merogoh pulus sebanyak Rp3,5 juta dengan dalih untuk biaya administrasi.

“Saya bawa surat keterangan tidak mampu. Biar bisa diberikan keringanan,” terang Budi. Menurutnya, surat‎ keterangan tidak mampu itu terpaksa ia urus dari ‎Jalan Kayu Putih 3 B-24 Nomor 8, Perumahan Pondok Rejeki, Kutabaru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

“Ini alamat rumah ibu saya. Adik kandung nenek Elih, encing saya,” tambah Budi seraya berharap pelaku pembunuhan terhadap korban bisa segera ditangkap.(yud/cep)