1

Lagi, Polrestro Tangerang Bedah Rumah Warga di Sepatan Timur

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Polrestro Tangerang melakukan bedah rumah seorang Marbot Musala Nurul Ikhlas bernama Rasim di Kampung Pondok Kelor, Sepatan Timur Kabupaten Tangerang, Senin (28/8/2017).

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan kegiatan ini merupakan realisasi Program Polisi Cinta Masjid yang dicanangkannya sendiri.

“Dengan adanya acara bedah rumah, setidaknya polisi sedikit dapat membantu bagi mereka yang benar-benar kurang mampu serta sangat membutuhkan tempat tinggal yang layak,“ ujar Harry menjelaskan usai melakukan peletakan batu pertama bedah rumah.**Baca Juga: Besok, Maskapai China Southern Beroperasi di Terminal 3 Soetta

Beberapa waktu yang lalu pada 25 Agustus 2017 dalam rangka HUT Polwan ke-69, Polwan Polres Metro Tangerang Kota bersama Kapolres juga melaksanakan Bedah Rumah di rumah Keluarga Enjen yang bertempat di Desa Kelor Rt 04/04, Sepatan, Kabupaten Tangerang.(BL/tmn)




FMBI Gelar Silaturahmi Nasional di Tangsel

Silaturahmi Mahasiswa Banten se-Indonesia. (ist)

Kabar6-Mahasiswa Banten Se-Indonesia yang terhimpun dalam Forum Mahasiswa Banten Indonesia (FMBI), Senin (28/08) menggelar Silaturahmi Nasional dan Konferensi Pers, di Rumah Makan, Saung Teh Yoyoh Situ Gintung, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Diketahui, gabungan organisasi daerah tersebut terdiri dari Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Jakarta, Keluarga Mahasiswa Banten (KMB) Bandung, Keluarga Mahasiswa Banten (KMB) Bogor, Persatuan Mahasiswa Banten Brawijaya (Pambaja), Keluarga Mahasiswa Banten (KMB) Mesir, dan Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Sudan.

Hadir dalam acara tersebut, Ketua Yayasan Himpunan Mahasiswa Banten (Himaba), Anang Ainul Yaqin, Seniorer Himpunan Mahasiswa Banten, yang saat ini aktif dalam lembaga Survei, MSI, Asep Rohmatullah.**Baca Juga: Dua Motor Ringsek Digilas Avanza di Pamulang

Dalam acara Silaturahmi Nasional tersebut, Ketua Yayasan Himpunan Mahasiswa Banten (Himaba), Anang Ainul Yaqin berpesan kepada mahasiswa, agar segala bentuk persoalan yang terjadi dalam intenal organisasi bisa diselesaikan, secara sehat dan kepala dingin.

“Intinya saya berharap, kalau memang hal itu dianggap bermasalah, itu bisa diselesaikan secara sehat, betapa pun begitu, saya percaya kepada teman-teman bisa menyelesaikan persoalan ini dengan baik.” kata Anang Ainul Yaqin, saat memberikan sepatah kata diacara Silaturahmi Nasional mahasiswa Banten Se-Indonesia.

“Dalam perkumpulan ini saya juga berharap, bisa mendapatkan hasil dan kesimpulan, agar bisa dialog dengan mereka. Pesan saya juga tidak usah konfrontatif, semuanya harus diselesaikan dengan kepala dingin.” kata Anang.

Hal senada juga ditambahkan Alumni Himpunan Mahasiswa Banten Jakarta, Asep Rohmatullah, apa pun wadahnya dan bungkusnya, mahasiswa Banten harus punya semangat duduluran.

Pengamat Politik dan Kebijakan Publik dari lembaga Media Survei Indonesia (MSI) ini juga lebih jauh mengungkapkan, Silaturahmi Nasional ini juga harus bisa meningkatkan rasa berorganisasi.

“Forum ini harusnya bisa mengingatkan, bahwa organisasi yang baik itu adalah adanya regenerasi, nafsu politiknya harus diturunkan, catatan dari saya adalah unsur yang lebih politis, harus dikurangi,” tambah Asep Rohmatullah.

Asep menambahkan, semangat mahasiswa Banten harus sama, dan Silaturahmi Nasional mahasiswa Banten ini harus menjadi ide-ide besar mahasiswa terkait Banten. Mahasiswa Banten ini kata Asep, harus memberikan kontribusi kepada Banten.

“Mahasiswa Banten harus punya wadah dan semangat yang sama. Jadi bagaimana pun, ide ide dari mahasiswa harus nongol dan muncul, dengan cara diskusi langsung dengan pemangku kebijakan dan komentar komentar di media.” tambah Asep.

“Saya nitip betul ke temen teman tendensi politik dalam pertemuan ini jangan sampai muncul, akan tetap dalam pertemuan ini yang muncul harus gagasan-gagasan untuk memberikan masukan kepada pemerintah.” kata Asep.‎(BL/Tmn)




Dua Motor Ringsek Digilas Avanza di Pamulang

Laka di Situ Sasak, Pamulang. (yud)

Kabar6-‎Nasib nahas dialami dua orang pekerja pemilik kendaraan bermotor yang sedang parkir di pinggiran Situ Sasak, Kecamatan Pamulang. Dua unit motor milik pekerja kabel jaringan telekomunikasi itu hancur diseruduk mobil yang oleng.

Anggota Satlakalantas Polres Tangsel, Brigadir Kepala Asep Rusli mengungkapkan, insiden kecelakaan itu akibat kelalaian Firmansyah Komendangi, pengemudi mobil Daihatsu Xenia B 1874 WFT. Mobil yang dikemudikannya hilang kendali hingga menggilas dua motor milik pekerja.

“Pengemudi yang melaju dari Unpam setiba di lokasi diduga melakukan aktivitas lain. Yaitu mengambil susu untuk keponakanya yang berada di belakang supir,” ungkapnya, Senin (28/8/2017).**Baca Juga: Alarm Bunyi, Maling Gagal Bobol ATM di Cikupa

Asep jelaskan, ‎mobil mendadak hilang kendali dan banting setir ke kanan. Mobil yang dikendarai Firman langsung menabrak motor Honda Beat B 4770 BHE milik Rahmat (19) dan Honda Revo B-6559-SUL punya Danis (24) yang‎ sedang terparkir di pinggir jalan.

“Mobil baru berhenti setelah nabrak pohon‎ hingga ringsek,” jelasnya. Motor milik korban juga sampai tergilas hingga masuk ke kolong mobil.

Kini kasus kecelakaan kendaraan bermotor itu telah ditangani aparat kepolisian. “Enggak ada korban jiwa,” tambah Asep.(yud)




DLH Tangsel Bantah Sampah Cipeucang Longsor ke Cisadane

Kondisi TPA Cipeucang dan Sungai Cisadane.(ist)

Kabar6-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membantah bahwa terjadi longsoran di TPA Cipeucang. Tumpukan sampah yang sudah menggunung dikabarkan longsor dan materialnya jatuh ke permukaan Sungai Cisadane.

“Itu salah, sampah yang dari TPA tidak ada yang tumpah ke Cisadane,” ungkap Kepala Bidang Persampahan, Yepi Suherman saat dikonfirmasi kabar6.com, Sabtu (26/8/2018).

Ia mengklaim, ‎setelah dilakukan pemeriksaan sampah yang terbawa Sungai Cisadane itu berasal dari wilayah Sampora-Cisauk. Informasi itu diperolehnya dari hasil investigasi kepala UPT Cipeucang.**Baca juga: Petugas cek Kesehatan Hewan Kurban di Kota Tangerang.

Makanya, Yepi melanjutkan, informasi sampah di TPA Cipeucang tumpah tidak benar. Sebab radius jarak antara batas landfill TPA Cipeucang ke Sungai Cisadane berkisar 50‎ meter.**Baca juga: Sampah di TSPT Cipeucang Longsor ke Cisadane.

“‎Untuk saat ini masih aman dan dapat ditangani,” klaim Yepi.(yud)




Sampah di TSPT Cipeucang Longsor ke Cisadane

Longsor sampah di Cipeucang.(az)

Kabar6-Tumpukan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Cipeucang, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) disinyalir jadi penyebab longsornya bantaran Sungai Cisadane. Longsoran tanah bercampur sampah tersebut mengurug sebagian badan sungai.

Dari pantauan yang dilakukan, longsor terjadi akibat tumpukn sampah yang kian meningkat di TPST Cipeucang. Kontur tanah yang tidak stabil menyebabkan longsoran tanah bercampur dengan sampah turun hingga nyaris menutup arus aliran Sungai Cisadane.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel Chaerudin mengatakan pihaknya sudah melakukan tinjauan di lapangan terkait longsor tersebut.

“Petugas dari BPBD Kota Tangsel sudah turun ke lokasi longsor,” ungkap Chaerudin menjelaskan kepada Kabar6.com, Sabtu (26/8/2017).**Baca Juga: Bau Aroma Sampah TPST Cipeucang Katanya Berkurang

Menurut Chaerudin, secara detail teknis, BPBD belum melakukan pengecekan total di lokasi longsor. Akan tetapi, untuk sementara, pihaknya menyimpulkan di lokasi tersebut memang terindikasi rawan longsor akibat tumpukan sampah.

“Saran saya mari kita sama-sama benahi. Sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” paparnya.(az)




Fasilitas Balaikota Tangsel Dirusak, Begini Pendapat Komunitas Blandongan

Polisi beri arahan di Balaikota Tangsel. (yud)

Kabar6-Sejumlah warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang mengatasnamakan Komunitas Blandongan mengajukan surat ke Kepala Kepolisian Resort (‎Polres) setempat. Langkah dukungan serta advokasi itu dilakukan usai terjadinya insiden perusakan fasilitasi di Balaikota Tangsel.

Warga juga melakukan aksi dukungan tandatangan terhadap Saderi A Sairie, salah seorang penggiat pemekaran Kota Tangsel yang diduga menjadi pelaku pemecahan kaca. Sederet warga dan tokoh masyarakat yang memberikan dukungan ada yang berprofesi sebagai legislator di Kota Tangsel dan Provinsi Banten.**Baca Juga: Polisi Kantongi Identitas Pelaku Perusak Balaikota Tangsel ‎

Berikut petikan surat yang ditujukan ke aparat kepolisian:

Kepada Yth
Bapak kapolres
Kota tangsel.

Mencermati perihal kejadian di kantor Pemkot Tangsel, adanya warga masyarakat yang kesal dan berujung pecahnya kaca pintu partisi maka kami Komunitas Belandongan berpendapat:

1. Bahwa masyarakat Tangsel sesungguhnya masyarakat terbuka dan tingkat silaturahmi yang tinggi (kearifan lokal)

2. Bahwa dalam perjalanan lahirnya Kota Tangsel sesungguhnya benar-benar hasil perjuangan masyarakat untuk memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang. Oleh karenanya sejarah lahirnya Tangsel juga perlu menjadi perenungan. Ada kelompok yang ekspektasinya tinggi terhadap adanya Kota Tangsel barangkali juga bisa menjadi acuan kita semua. Bisa jadi banyak kelompok masyarakat yang belum beruntung.

3. Kami memahami bahwa terjadinya masalah di tengah-tengah masyarakat tidak harus diselesaikan secara hukum semata. Tapi lebih ideal kalau diselesaikan dengan musyawarah. Karena sesungguhnya pimpinan pemerintahan adalah bapak dari masyarakat Tangsel. Adanya anak yang baik, anak yang nakal itulah keluarga besar kita. Di situlah fungsi kepemimpinan perlu ditunjukkan. Karena semua adalah anak-anaknya dari pimpinan Pemerintahan Kota Tangsel.

4. Bahwa betul kiranya Gedung Pemkot Tangsel adalah fasilitas negara. Tetapi tidak boleh dilupakan bahwa gedung pemkot adalah gedung pusat pelayanan publik. Adanya sistem pelayanan yang belum maksimal itu juga harus kita bisa akui karena pemerintahan ini baru berumur delapan tahun.

5. Banyak hal yang sesungguhnya ingin kita sampaikan tetapi kalimat-kalimat di atas paling tidak sudah bisa mewakili bahwa masyarakat Tangsel menginginkan situasi yang kondusif. Oleh karena itu kami mengimbau dan menyarankan agar persoalan bisa diselesaikan dengan cara musyawarah.

6. Tentu cara seperti ini bukan berarti kita “mengangkangi” hukum atau bukan juga berarti bapak-bapak para pejabat Tangsel hilang kewibawaannya. Tetapi demi kepentingan semua masyarakat Tangsel maka hemat kami jalan yang sarankan mudah-mudahan bisa menjadi pilihan kebijakan untuk menyelesaikan masalah hari ini yang ada di Pemkot Tangsel.

Demikian surat ini disampaikan sebagai bentuk perhatian kami terhadap masa depan kota yang kita cintai bersama.

Wassalam

Komunitas Blandongan.‎(yud)




Ini Kronologis Perusakan di Balaikota Tangsel Versi Warga

Polisi di Balaikota Tangsel. (yud)

Kabar6-Insiden perusakan fasilitas pintu kaca di Balaikota Tangerang Se‎latan (Tangsel) ditenggarai akibat miss komunikasi. Sejumlah warga diduga tersulut emosinya saat bertandang ke gedung yang terletak di Jalan Raya Maruga Nomor 1, Serua, Kecamatan Ciputat.

Iman Syah, salah seorang warga menceritakan awalnya rombongan tokoh masyarakat datang ingin bertemu dengan Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie. Tapi ditolak oleh petugas keamanan gedung dengan alasan kepala daerah yang dituju‎ ternyata ada di dalam ruangan.**Baca Juga: Perusak Fasilitas di Balaikota Tangsel Harus Diproses Hukum

“Keluarlah Pak Hendra, dia tanya ada keperluan apa. Terus kita bilang mau ketemu pak wakil,” kata Iman lewat pesan WhatsApp, Jumat‎ (25/8/2017).

Iman bilang, misi kedatangannya ke Balaikota Tangsel bertemu Benyamin sebagai pengurus organisasi Format. Sebab, saat organisasi tersebut dideklarasikan di Cilenggang, ketika itu Benyamin menjabat sebagai Asda 1 perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang.**Baca Juga: Polisi Kantongi Identitas Pelaku Perusak Balaikota Tangsel ‎

Rencana mau bertemu dan beraudiensi dengan Benyamin pun gagal. Alasannya karena Benyamin enggan menemui sejumlah warga yang bertandang ke Balaikota Tangsel.

Iman bilang, justru pihaknya dikira akan menyerahkan proposal. Kepada anak buahnya Benyamin, warga menegaskan bukan bermaksud ingin memberikan proposal untuk meminta bantuan dana.

“Kita bilang ini bukan mau minta duit. Kita minta waktu 10 sampai 5 menit tapi tidak bisa juga,” tegasnya.

Akhirnya, Iman lanjutkan, warga coba menemui Suhendar, bekas Camat Pamulang dan Pondok Aren yang kini dikaryakan sebagai tenaga ahli di Balaikota Tangsel. Suhendar juga memastikan warga tidak bisa menemui Benyamin karena sedang rapat kerja.

Warga bersama Suhendar turun berjalan cepat ke arah bawah ke bawah‎. “Dan pintu berbalik kena kaki Pak sadri dan pecah. Mungkin masalahnya pak Suhendar tau pasti,” ujarnya.

Sebelumnya, Alvian (minta namanya disamarkan), pegawai honorer di salah satu organisasi perangkat daerah mengungkapkan insiden itu terjadi sangat cepat. Sejumlah warga terlihat emosi sambil pergi meninggalkan gedung simbol negara tersebut.

“Tiba-tiba bunyi prang. Mereka sempet ngomel juga ke petugas keamanan gedung,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat (25/8/2017).

Ia mengaku saat kejadian berada tidak jauh dari dalam gedung. Meski demikian Alvian bilang tidak mengetahui kronologis persisnya.

Sejumlah warga yang juga tokoh masyarakat di Kota Tangsel itu, terangnya, menyatakan rasa kekesalannya. Informasinya diperolehnya, mereka gagal saat ingin bertemu dengan kepala daerah.

“Emangnya dulu pemekaran Tangsel ‎meletek dewek. Mau ditemuin sama warganya sendiri saja susah,” terang Alvian menirukan ucapan seorang warga yang emosi.(yud)




Kena OTT di Bintaro, Begini Keseharian Dirjen Hubla

Kediaman Dirjen Hubla Kementerian Perhubungan, Antonius Tonny Budiono. (Fbi)

Kabar6-‎Kediaman milik Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kementerian Perhubungan, Antonius Tonny Budiono, tampak sepi. Ia terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi yang menyita barang bukti lebih dari 10 tas berisi uang di ruangan kerjanya.

Pantauan kabar6.com, rumah Tonny terletak di Jalan Picok 20 Blok EB-16 Nomor 7, Bintaro Sektor V, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Bangunan rumah bercat warna putih itu baru direnovasi oleh pemiliknya dan tidak terkesan mewah.

“Pak Tonny juga setiap hari kelihatan kayak bukan pejabat. Sederhana orangnya, kalau pakai baju keseringan batik,” kata Jaya (37), petugas‎ keamanan perumahan, Jumat (25/8/2017).**Baca Juga: 4 Pejabat DPMPTSP Kabupaten Tangerang Terjaring OTT

Di depan kediaman Tonny tampak diparkir mobil Toyota Accord warna hitam B 1686 RFO. Menurut Jaya, mobil tersebut tidak pernah dipakai oleh pemiliknya.

“Cuma dipanasin doang setiap hari sama pembantunya,” ujarnya Jaya seraya memastikan bahwa istri Tonny sudah meninggal dunia beberapa tahun silam.

Diketahui, di ruangan kerja Tonny tim penyidik‎ dari lembaga antirasuah menemukan mata uang pecahan rupiah, dollar Amerika dan Dollar Singapura. Saat operasi tangkap tangan, penyidik menemukan 33 tas berisi uang senilai Rp18,9 miliar di tempat tinggal Tonny. Selain itu, penyidik menemukan empat ATM, yang salahsatunya berisi uang Rp1,174 miliar.

Dari OTT itu, KPK telah menetapkan Tonny dan pengusaha bernama Adiputra sebagai tersangka suap dalam pengerjaan pengerukan pelabuhan di Tanjung Mas Semarang. Penyidik menduga Tonny juga menerima suap dari pihak-pihak lain terkait dengan perizinan dan pengadaan proyek-proyek di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mulai 2016 hingga 2017.‎(yud)




Perusak Fasilitas di Balaikota Tangsel Harus Diproses Hukum

Perusakan di Balaikota Tangsel. (yud)

Kabar6- Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengatakan akan memproses hukum perihal perusakan pintu kaca otomatis yang dirusak oleh salah seorang warga.

“Yang pertama ini gedung negara, aset negara dan ini milik publik sehingga kerusakan gedung ini secara sengaja maka akan mempunyai sanksi hukum,” ujarnya, Jumat (25/8/2017).

Benyamin juga mengatakan sangat menyesali kejadian ini, Benyamin juga baru mengetahui kejadian ini setelah salat Jumat.

“Nanti kita lihat penyelidikan polisi, saya juga tidak tau siapa pelakunya baru dikasih tahu mau salat Jumat ada kejadian ini,” ungkapnya saat ditemui di Pemkot Tangsel.

Sebelumnya Gedung Balaikota Tangsel diduga dirusak oleh salah seorang warga yang kesal karena tidak bisa ketemu oleh pimpinan di Pemkot Tangsel.

Kaca otomatis untuk akses menaiki lift di dalam Balaikota Tangsel terlihat pecah di sisi kiri, pecahan tersebut langsung dibersihkan oleh petugas kebersihan gedung.(yud)




Polisi Kantongi Identitas Pelaku Perusak Balaikota Tangsel ‎

Polisi di Balai Kota Tangsel. (yud)

Kabar6-Identitas sejumlah warga yang melakukan perusakan di Balaikota Tangerang Selatan (Tangsel) telah teridentifikasi. Aparat Polresta Tangsel telah melakukan penyidikan atas rusaknya fasilitas kaca di pintu mesin.

“Identitas pelaku perusakan sudah ada dan memang jelas,” ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Alexander Yurikho menjawab pertanyaan kabar6.com, Jum’at (25/8/2017).**Baca Juga: Ngamuk, Sejumlah Warga Merusak Fasilitas di Balaikota Tangsel

Ia memastikan bakal memberitahukan perkembangan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Saat ditanyakan langkah konkret yang akan ditempuh lewat jalur musyawarah atau penegakan supremasi hukum, Yurikho memjawab dengan tegas.

“Tegakkan hukum walau langit akan runtuh. Tapi ada juga prinsip ‘keadilan tidak harus di pengadilan,” tegas Yurikho.‎(yud)