1

Besok, Airin-Benyamin Salat Idul Adha di Balaikota Tangsel

Balaikota Tangsel.(yud)

Kabar6-Kepala daerah bersama pejabat di lingkup Pemerintah Kota Tangerang Selatan‎ (Tangsel) besok mengagendakan gelar Salat Idul Adha bertepatan dengan10 Dzulhijah 1438 Hijriah. Masyarakat pun diajak untuk ikut ritual Shalat berjamaah.

“Ya besok saya saalat Idul Adha di lapangan kantor,” kata Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, Kamis (31/8/2017).

Diagendakan bertindak sebagai imam dan khotib salat Idul Adha berjamaah‎ adalah Masykuri Abdillah . Ia kesehariannya sebagai Direktur Pascasarjana UIN Syarief Hidayatullah Jakarta.

Airin mengutarakan, Wakil Walikota Benyamin Davnie bersama Sekretaris Daerah Kota Tangsel, Muhamad besok juga dipastikan ikut mendampinginya. Kegiatan ritual ini sudah rutin dilakukan setiap tahun.

“Setelah Salat Ied ‎seperti biasa kami akan menyerahkan hewan kurban kepada masyarakat sekitar yang berhak dan membutuhkan,” utaranya.(yud)




Sapi Lepas, Peserta Apel di Mapolres Tangsel Bubar

Sapi lepas di Mapolresta Tangsel. (yud)

Kabar6-‎Ada kejadian menggelitik saat akan digelar apel upacara pengamanan Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah di Mapolres Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sore. Peserta upacara kocar-kacir lantaran hewan ternak sapi kurban lepas.

‎Sapi berukuran besar berwarna cokelat itu tiba-tiba berjalan bebas dari arah samping kanan gedung. Tepatnya melintas di depan ruang pelayanan SKCK.

‎”Sapi muncul dari arah belakang polres ke lapangan menghampiri peserta apel,” kata M Kurnianto, salah seorang pewarta kepada kabar6.com, Rabu (30/8/2017).

‎Ketika itu ia bersama rekan-rekan seprofesi lainnya sedang duduk di pos pengamanan pintu masuk. Melihat sapi bebas melenggang para awak media ada yang terkesima sambil tertawa. Sapi yang lepas dari ikatan tali itu menghampiri peserta apel.‎ “Yang mana di barisan tersebut ada para kapolsek, para kasat dan pejabat satpol pp langsung bubar semua,” terang Mato.**Baca Juga: Sadis..! Pembunuh Nenek Elih Sempat Ngasah Senjata Tajam

Saat ditanyai awak media Kasat Reskrim Polres Tangsel, Ajun Komisaris Alexander Yurikho mengakui kabur duluan pas sapi berjalan menuju lapangan upacara.

Sejumlah polisi pun langsung mendekati sapi. Hewan ternak kurban itupun akhirnya mampu dijinaki oleh Wakapolres Tangsel, Komisaris Bachtiar Alponso.(yud)




Reynaldi Tega Rampok Bibinya Sendiri di Pondok Aren

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Reynaldi (27) diduga nekat merampok dan melukai bibinya sendiri, Setyaningtias Budi Rahayu (56) di kediamannya, di Villa Japos Graha Lestari, Jurangmangu Barat, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).

“Kasusnya sedang diselidiki. Untuk pelaku masih dalam pengejaran petugas,” kata Kapolsek Pondok Aren, Komisaris Yudho Huntoro, Rabu (30/8/2017).

Peristiwa itu, menurut Yudho bermula saat kedatangan pelaku ke rumah korban. Keduanya berbincang hingga makan bersama. Usai makan, Reynaldi mengatakan bahwa masakan korban tidak enak.Nekat Bawa Kabur Truk, Pria Ini Dihajar Warga Balaraja

“Pelaku langsung mengambil gelas dan langsung memukul kepala korban. Pelaku lalu menyeret korban ke kamar tengah dan ke kamar mandi,” terang Yudho.

Usai menghajar korban, pelaku mengambil barang-barang berharga milik korban yakni perhiasan gelang dan handphone. Setelah itu pelaku kabur dengan sepeda motor.

“Pelaku membawa tiga gelang emas milik korban dan Handphone Lenovo,” lanjutnya.

Tetangga korban yang mendengar teriakan korban langsung membawa ke Rumah Sakit Sari Asih Ciledug. Korban mengalami luka robek di kepala bagian belakang.(az)




Kesal, Begini Reaksi Warga di Rekonstruksi Pembunuhan Nenek Elih

Rekonstruksi pembunuhan Nenek Elih. (yud)

Kabar6-Ratusan warga menyemut ingin menonton proses rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap Elih (73) di kawasan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Bahkan tak sedikit warga yang terus melontarkan sorakan umpatan dan caci maki terhadap para pelaku.

Kondisi di atas membuat personel kepolisian resort (Polres) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bersenjata laras panjang menjaga ketat‎ lokasi perkara. Petugas terus mengamati setiap pergerakan warga‎ yang menonton rekonstruksi.

“Beraninya sama nenek-nenek. Hukum mati, buntungin lagi tangannya,” kata Basuki, warga yang menonton di Jalan‎ Lengkong Karya, Rabu (30/8/2017).**Baca Juga: Ini Tiga Eksekutor Pembunuh Nenek Elih ‎

Pedagang bakso itu mengaku masih sempat bertemu dengan korban sekitar pukul 03‎.00 WIB sebelum peristiwa pembantaian terjadi. Basuki yang hendak pergi belanja ke Pasar Serpong melihat nenek Elih berjalan dari arah patung kuda menuju posko lokasi pembunuhan.

“Orangnya baik, kalau beli bakso bayar. Naik ojek juga bayar. Tega amat nenek-nenek digituin,” ujarnya.**Baca Juga: Sadis..! Pembunuh Nenek Elih Sempat Ngasah Senjata Tajam

Warga lainnya juga ikut mengumpat pelaku sambil terus merekam ‎video menggunakan smarphone miliknya masing-masing. Satu orang pelaku berinisial MBM menjadi obyek bidikan kamera.

“Itu bocah yang pake topeng kayaknya warga sekitar sini. Pak polisi buka dong topengnya,” teriak seorang warga sambil menyanyikan sepenggal lirik lagu hits milik band Peterpan.**Baca Juga: Polisi Gelar Reka Ulang Kasus Pembunuhan Nenek Elih

Sementara di sekitar tempat kejadian perkara ketiga di Lengkong Wetan, petugas Buser Polsek Serpong sempat mengusir sambil mendorong seorang pemuda. Warga itu terus melontarkan umpatan kepada pelaku.(yud)




Ini Tiga Eksekutor Pembunuh Nenek Elih ‎

Reka ulang pembataian nenek Elih. (yud)

Kabar6-Usai mengasah senjata tajam di SPBU Graha Raya sekelompok orang langsung konvoi motor menyasar ke titik-titik posko ormas Pemuda Pancasila (PP). Setibanya di Jalan Lengkong Karya RT 006 RW 002, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) para pelaku langsung melakukan pembantaian.‎

Fakta di atas terungkap dari kegiatan rekonstruksi pembunuhan terhadap Elih (73), nenek renta yang sedang terlelap tidur di posko. Tiga dari sekitar 15 orang gerombolan pelaku langsung merangsek masuk sambil menenteng golok dan celurit.**Baca Juga: Polisi Gelar Reka Ulang Kasus Pembunuhan Nenek Elih.

“Pada adegan ke-16 dan 17 diperagakan pelaku pembacok korban pukul 04.30 ‎pada 13 Agustus kemarin,” kata Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho, di TKP ketiga Jalan Raya Lengkong Wetan, Rabu (30/8/2017).

Pantauan kabar6.com, pelaku yang sadis membantai nenek Elih antara lain berinisial MBM. Ia berperan sebagai eksekutor yang membawa golok dibonceng oleh temannya Dimas yang buron. Kemudian pelaku bernama Andriansyah DPO membawa golok‎ dibonceng motor bersama Buchori alias Bori. M Faizal eksekutor yang membawa celurit dibonceng oleh tersangka Rinto alias Ubay‎.**Baca Juga: Sadis..! Pembunuh Nenek Elih Sempat Ngasah Senjata Tajam.

Yurikho menjelaskan, usai membantai korbannya gerombolan pelaku kembali melanjutkan konvoi. Mereka bergerak ke arah Lengkong Wetan untuk mencari ormas yang sebelumnya sempat terlibat perselisihan. Di posko tersebut para pelaku langsung merusak bangunan semi permanen milik ormas PP. Sebab mereka tidak menemui orang yang dianggap sebagai musuhnya.

“Hari Minggu pas mereka baru tahu bahwa orang yang dibacoki ternyata nenek-nenek. Mereka ditangkap di lokasi persembunyian,” tambah Yurikho.(yud)




Sadis..! Pembunuh Nenek Elih Sempat Ngasah Senjata Tajam

Tubuh Nenek Elih saat5 ditemukan terkapar penuh luka.(Dok K6)

Kabar6-Proses rekonstruksi kasus pembunuhan sadis terhadap Elih (73) dijaga ketat puluhan aparat kepolisian gabungan. Sedikitnya ada 29 adegan yang diperagakan di tempat kejadian perkara (TKP) yang saling terpisah.

Korban ditemukan tergeletak di Posko milik ormas Pemuda Pancasila di Jalan Lengkong Karya RT 006 RW 002, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).‎ Nenek renta tersebut telah menjadi korban salah sasaran lantaran dianggap musuh oleh sekelompok orang pelaku.

“Ada tiga titik TKP yang dijadikan lokasi rekonstruksi,” kata Kepala Satreksrim Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Alexander Yurikho, di Lengkong Karya, Rabu (30/8/2017).

Ia jelaskan, TKP pertama rekonstruksi digelar di SPBU kawasan Graha Raya, Kecamatan Pondok Aren. Di lokasi itu tergambarkan para pelaku terlihat telah mempersiapkan habisi nyawa orang yang akan ditemuinya di jalan.

Rekonstruksi pembunuhan Nenek Elih di Serpong.(yud)

“Para pelaku sempat mengasah senjata tajam. Ini menandakan para pelaku sudah mempersiapkan diri untuk melukai calon korbannya,” terang Yurikho.**Baca juga: Kasus Nenek Elih Pembelajaran Bagi Ormas di Tangsel.

Ia mengungkapkan rekonstruksi ini melibatkan 40 personel polisi gabungan. ‎Polisi menjerat pelaku dengan sangkaan melanggar Pasal 340‎ KUH Pidana tentang Pembunuhan Berencana dan atau dijerat Pasal 338 tentang Pembunuhan.**Baca juga: Ternyata, Nenek Elih Korban Salah Sasaran.

“Ancamannya hukuman‎ mati,” ungkapnya. Rekonstruksi itu turut menghadirkan enam orang pelaku. Kini polisi masih memburu tersangka lainnya yang masih buron.**Baca juga: Polisi Buru Otak Penyerangan Nenek Elih di Pos Ormas PP.

“Pelaku yang DPO ini membagi-bagikan Sajam (senjata tajam) ke eksekutor,” tambah Yurikho.(yud)




Polisi Gelar Reka Ulang Kasus Pembunuhan Nenek Elih

Lokasi penganiayaan Nenek Elih (yud)

Kabar6-Polisi menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan yang berujung tewasnya nenek Elih (73) di Pos Ormas Pemuda Pancasila (PP), Lengkong Karya, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (30/8/2017).

Dalam reka ulang terssebut, polisi merekam 29 adegan. Dimulai dari titik pertama di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Perumahan Graha Raya, tempat para pelaku berkumpul sebelum bersama-sama merusak pos organisasi masyarakat Pemuda Pancasila di Lengkong Karya, Serpong, hingga menewaskan Elih.

“Saat rekon di SPBU titik pertama, didapat fakta baru bahwa tersangka ternyata sudah mengasah goloknya yang dipakai untuk membunuh, jadi terbukti mereka ada niat membunuh,” kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Alexander Yurikho, di lokasi reka ulang.**Baca Juga: Ternyata, Nenek Elih Korban Salah Sasaran

Alexander menjelaskan, ada tiga bilah golok yang digunakan para tersangka untuk menyerbu Pos Ormas PP. Sebelumnya, polisi sudah menangkap sebagian tersangka, yakni MBM (16), FSL (21), M.PRN (39), RTO (26), SMT (39), dan BCRI (18). Semuanya bukanlah warga atau orang yang berdomisili di Kota Tangerang Selatan.

Polisi masih mengejar tersangka lain, termasuk orang yang diduga otak dari kasus ini, UB, sekaligus yang menyediakan tiga golok kepada rekan-rekannya.

Atas tindakannya, tersangka dijerat Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati atau hukuman 20 tahun penjara.(az/tmn)




Ternyata, Nenek Elih Korban Salah Sasaran

Lokasi Nenek Elih dianiaya. (yud)

Kabar6-Nenek Elih (72), yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Pos Ormas Jalan Lengkong Karya RT 006 RW 002, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ternyata cuma korban salah sasaran. 

Ya, belasan orang bersenjata tajam yang marah hingga menyerang membabi buta Pos Ormas PP, ternyata menduga Nenek Elih sebagai salah seorang anggota ormas tertentu.

“Jadi, dari hasil pemeriksaan enam pelaku yang sudah kami amankan terungkap, bila saat penyerangan berlangsung suasana di Pos Ormas PP sedang gelap gulita. Dan, para pelaku yang mendapati Nenek Elih sedang tidur di pos itu sebagai musuh. Hingga langsung diserang membabi buta,” ujar Kapolres Tangsel Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto, Selasa (29/8/2017).**Baca Juga: Kasus Nenek Elih Pembelajaran Bagi Ormas di Tangsel

Setelah melampiaskan emosi secara brutal, belasan orang bermotor itu langsung pergi meninggalkan lokasi. Aksi para pelaku juga sempat terekam Camera Circuit of Television (CCTV) yang ada tak jauh dari lokasi kejadian. 

Dalam peristiwa itu, Nenek Elih yang menjadi korban penyerangan terluka sangat parah. Pergelangan tangannya putus, sedangkan luka bekas bacokan juga ditemukan di sejumlah bagian tubuhnya. Hebatnya, saat ditemukan warga Nenek Elih belum meninggal. 

Namun, setelah beberapa saat mendapatkan penanganan medis, akhirnya Nenek Elih yang sudah mengeluarkan banyak darah akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya.

Hingga berita ini disusun, polisi sudah mengamankan enam pelaku dalam peristiwa penyerangan yang mengakibatkan tewasnya Nenek Elih. Keenamnya masing-masing adalah, FS (21), MB (16), M. PR (39), RT (26), SM (39), dan BC (18).**Baca Juga: Polisi Buru Otak Penyerangan Nenek Elih di Pos Ormas PP

Sedangkan seorang pelaku lainnya yang diduga kuat sebagai dalang dari aksi penyerangan tersebut berinisial UB hingga kini masih terus diburu polisi.(BL/tmn)

 




Polisi Buru Otak Penyerangan Nenek Elih di Pos Ormas PP

Nenek Elih. (Dok K6)

Kabar6-Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel) sedianya telah meringkus enam orang terkait pernyerangan markas Ormas Pemuda Pancasila (PP) di Jalan Lengkong Karya RT 006 RW 002, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang berujung pada tewasnya Nenek Elih (72) beberapa waktu lalu.

Keenam orang yang diamankan polisi dimaksud masing-masing berinisial FS (21), MB (16), M. PR (39), RT (26), SM (39), dan BC (18). Para pelaku tersebut terancam dijerat Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati atau hukuman 20 tahun penjara. Sedangkan seorang pelaku lainnya yang diduga kuat sebagai dalang dari aksi penyerangan tersebut berinisial UB hingga kini masih terus diburu polisi.

“UB kami duga sebagai otak penyerangan pos ormas PP hingga menyebabkan Elih yang kebetulan sedang tidur di dalamnya tewas dengan kondisi sangat mengenaskan,” ujar Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto, Selasa (29/8/2017).**Baca Juga: Kasus Nenek Elih Pembelajaran Bagi Ormas di Tangsel

Sementara UB yang diindikasi sebagai dalang penyerangan kini sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Tangsel. “UB berperan sebagai provokator dan menyediakan senjata tajam yang digunakan saat penyerangan,” ujar Kapolres.

Kapolres menambahkan, bila dari hasil penyelidikan sementara, sedianya pelaku penyerangan diduga melibatkan hingga belasan orang.

“Jumlah itu merujuk dari rekaman CCTV yang dipasang tak jauh dari lokasi kejadian. Pelaku menggunakan 15 sepeda motor, ada yang standby di sepeda motor, tapi ada juga yang bergerak merusak pos, sedangkan tiga orang lainnya bertindak menyerang dan membacok Nenek Elih,” ujar Kapolres lagi.

Dari hasil penyelidikan juga diketahui bila komplotan pelaku bukanlah sebagai warga Tangsel.(BL/tmn)

 




Kasus Nenek Elih Pembelajaran Bagi Ormas di Tangsel

Lokasi penganiayaan Nenek Elih. (Yud)

Kabar6-Empat pelaku pembunuhan terhadap Elih (73) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah ditangkap aparat kepolisian gabungan‎. Korban ditemukan tergeletak bersimbah darah di Posko milik ormas Pemuda Pancasila di Jalan Lengkong Karya RT 006 RW 002, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Sekjen MPC Pemuda Pancasila Kota Tangsel, Iwan Pristiasya, mengatakan lembaganya sempat geram atas kejahatan sadis yang dilakukan pelaku di markas organisasinya. ‎Meski geram tapi anggotanya tetap menyerahkan penanganan kasus sadis itu ke aparat penegak hukum. 

“Kenapa kami tidak melakukan gerakan, karena kita patuh kepada hukum‎,” katanya kepada wartawan di Mapolres Tangsel, Selasa (29/7/2017).**Baca Juga: Bentrok, 5 Anggota Ormas di Tangsel Dikabarkan Ditangkap

Iwan menjelaskan, akibat adanya kasus ini jadi pembelajaran bagi seluruh anggota ormas di Kota Tangsel.‎ Kota termuda di Tanah Jawara ini terbilang seksi sehingga kerap dimanfaatkan oleh oknum dari luar wilayah demi mencapai kepentingannyam

“Kalau hanya sekedar swit-switan di jalan tidak seharusnya melakukan ‎pembunuhan seperti ini,” jelasnya.

Iwan mempercayai aparat kepolisian bisa mengayomi seluruh organisasi kemasyarakatan di Kota Tangsel. ‎Ia meyakini aparat kepolisian dapat memberikan hukuman setimpal kepada semua pelaku untuk mempertanggungjawabkan ke pengadilan.(yud)