1

Dua Terdakwa Pembunuh “Bercangkul” Dituntut Hukuman Mati

Sidang tuntutan kasus pembunuhan Eno Farihah di PN Tangerang.(tia)

Kabar6-Sidang lanjutan kasus Eno Farihah, gadis korban pemerkosaan dan pembunuhan menggunakan gagang cangkul di Pergudangan 8, Blok DV, RT 01 RW 06, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang beberapa waktu lalu, kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Rabu (25/1/2017) hari ini.

Dalam sidang yang dipimpin majelis hakim M. Irfan Siregar kali ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang terdiri dari M. Ikbal Hadjarati, Agus Kurniawan, Taufik Hidayat, menuntut terdakwa Imam Harfiadi dan Rahmad Arifin dengan pidana mati.

“Ya, tuntutan mati itu sudah sesuai dengan perbuatan yang terdakwa lakukan. Terdakwa terbukti melakukan pembunuhan berencana, dan memperkosa korban. Bahkan, selama persidangan, terdakwa selalu berkelit saat dimintai keterangan dan tidak mengakui perbuatannya, meskipun seluruh barang bukti sudah ada,” ujar JPU M. Iqbal Hadjarati kepada awak media usai membacakan tuntutan dalam persidangan.

Sedianya, tim JPU telah menyiapkan tuntutan ini selama satu bulan, terhitung sejak akhir Desember 2016 lalu.**Baca juga: Wali Care Foundation Bakal Beri Penghargaan Untuk Gadis Penemu Bayi.

“Penuntutan ini memang cukup memakan waktu, hampir satu bulan kami persiapkan dan sudah direstui pula dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang sampai Kejaksaan Agung (Kejagung),” tutupnya.(tia)




Kementerian Pariwisata Promosikan Kuliner Khas Indonesia

Vita Datau Messakh saat Munas ICA 2017 di Tangerang.(tia)

Kabar6-Kementerian Pariwisata RI akan mendorong kuliner khas Indonesia sebagai salahsatu daya tarik wisata mancanegara di tahun 2017 ini.

Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata RI, Vita Datau Messakh mengatakan, Kementerian Pariwisata akan meggandeng Indonesiam Chef Association (ICA) untuk mempromosikan kuliner khas Indonesia.

“Wisatawan yang berkunjung ke suatu tempat, pasti perlu makan. Bahkan tak sedikit beberapa negara di dunia justru diburu lantaran cita rasa makanannya. Inilah yang ingin kami bangun bersama ICA untuk mempromosikan wisata kuliner di Indonesia,” ungkap Vita saat menghadiri Musyawarah Nasional Indonesian Chef Association (ICA) ke-3 di Hotel Allium, Kota Tangerang, Selasa (23/1/2017).

Menurutnya, kontribusi wisata kuliner terhadap pendapatan negara semakin meningkat. Pada tahun 2015, kontribusi wisata kuliner hanya 30,4 persen dan meningkat menjadi 40 persen di tahun 2016.**Baca juga: 220 Chef Indonesia Ikut Munas ICA di Tangerang.

“Kuliner harus menjadi alat diplomasi ekonomi Indonesia. Salah satu upayanya melalui ICA yang memiliki visi membumikan kuliner nusantara. Terlebih, ICA juga memiliki networking dengan enam negara ambassadornya. Salahsatunya China dan Belanda. Kemampuan para chef nusantara tentunya juga tidak kalah dengan chef mancanegara,” tutupnya.(tia)




DPRD Kota Tangerang Fasilitasi Tuntutan Buruh STD

Ketua DPRD Suparmi menemui buruh.(tia)

Kabar6-DPRD Kota Tangerang akan menggelar musyawarah bersama PT Singa Terbang Dunia (STD), Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tangerang.

Musyawarah ini guna menindaklanjuti keluhan dari buruh PT STD yang tergabung dalam Serikat Buruh Bangkit (SBB), yang melakukan aksi unjukrasa di Kantor DPRD Kota Tangerang, Selasa (24/1/2017).

Dalam aksi unjukrasa tersebut, buruh menuntut PT STD yang berlokasi di Kawasan Industri Jatake, Kota Tangerang untuk memenuhi upah para pegawai sesuai dengan UMK Kota Tangerang.

“Kami tampung aspirasi dari para buruh. Paling lambat seminggu ke depan, kami akan panggil pihak perusahaan, Disnaker, untuk bermusyawarah bersama Komisi II DPRD mencari solusi dari permasalahan ini,” ujar Ketua DPRD Kota Tangerang, Suparmi kepada kabar6.com.**Baca juga: 220 Chef Indonesia Ikut Munas ICA di Tangerang.

Menurutnya, pada pertengahan Juli 2016 Komisi II DPRD Kota Tangerang sedianya telah melakukan sidak ke perusahaan penghasil tinta percetakan tersebut.**Baca juga: Pernah Disidak, Buruh PT STD Geruduk Kantor DPRD Tangerang.

“Ya, dari hasil sidak yang dilaporkan ke saya isinya bahwa masalah antara perusahaan dengan buruh sudah usai. Tapi kenapa masih ada aksi unjukrasa lagi. Oleh karenanya, kami akan fasilitasi untuk musyawarah. Perusahaan sanggupnya membayar gaji berapa. Harusnya sebelum mendirikan perusahaan, perusahaan tersebut sudah harus mengukur kemampuan. Kalau tidak mampu bayar gaji sesuai UMK, jangan buka perusahaan atau investasi di sini,” tegasnya.(tia)




220 Chef Indonesia Ikut Munas ICA di Tangerang

Indonesian Chef Association.(tia)

Kabar6-Sebanyak 220 Chef (juru masak, red) dari seluruh Indonesia mengikuti Musyawarah Nasional (Munas) Indonesian Chef Association (ICA) di Hotel Allium, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa (24/1/2017).

Dalam Munas ICA yang berlangsung pada Selasa (24/1/2017) hingga Kamis (26/1/2017), akan dibahas Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) rangkaian program tahunan dan pemilihan Presiden ICA.

“Kami juga akan menggelar cook charity untuk para anak yatim piatu di Kota Tangerang. Para celebrity chef seperti Chef Juna dan Chef Sisca Switomo akan memasak langsung di hadapan para anak yatim piatu dan makan bersama,” ujar Presiden ICA, Chef Henry A. Bloem kepada awak media.

Selama sembilan tahun berdiri, ICA selalu konsisten membantu Kementerian Pariwisata dalam mempromosikan wisata kuliner khas nusantara.

“Visi kami adalah mengangkat harkat dan martabat para chef nusantara dan membumikan kuliner khas nusantara. Sejak dibentuk tahun 2007, kami selalu konsisten dalam mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan kuliner khas nusantara. Dunia harus tau, di Indonesia bukan hanya ayam betutu atau sate saja yang menjadi makanan khas Indonesia,” terangnya.**Baca juga: Jadwal Debat Kandidat Pilgub Banten 2017 Diundur.

Dalam acara tersebut, turut hadir Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata Vita Datau Messakh dan beberapa celebrity chef yang tergabung dalam ICA, seperti Chef Juna dan Chef Sisca Switomo.(tia)




Pernah Disidak, Buruh PT STD Geruduk Kantor DPRD Tangerang

Buruh PT STD menggeruduk DPRD Tangerang.(tia)

Kabar6-Puluhan buruh dalam Serikat Buruh Bangkit (SBB) berunjukrasa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang, Selasa (24/1/2017).

Dalam aksinya, mereka menuntut DPRD Kota Tangerang melindungi hak mereka sebagai buruh di perusahaan penghasil tinta percetakan, yaitu PT Singa Terbang Dunia (STD). Para buruh menilai, selama ini hak mereka diabaikan oleh pihak perusahaan.

“Kami sudah lelah bekerja dengan upah di bawah UMK Kota Tangerang, hanya Rp2,2 juta per bulan. Bahkan PT STD telah melanggar aturan keselamatan dan kesehatan kerja, karena banyak pekerja yang mengeluh sesak nafas akibat menghirup bahan kimia,” ujar Koordinator Lapangan SBB, Siti Nurrofiqoh kepada kabar6.com.

Sejak awal 2016, SBB telah mengajukan keluhannya kepada Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang dan Komisi II DPRD Kota Tangerang.

“Pada 25 Juli 2016, Komisi II sudah melakukan sidak di PT STD. Namun, proses sidak tersebut tidak berjalan sesuai standar yang ada karena mereka (Komisi II) hanya berbincang dengan direksi perusahaan, tidak menemui para buruh yang sedang bekerja ataupun melihat keadaan perusahaan lebih dalam,” keluhnya.**Baca juga: Kepala Daerah Se-Banten Rapat Anti Korupsi dengan KPK.

Setelah melakukan sidak, Komisi II mengeluarkan surat yang berisi bahwa pihak PT STD tidak memiliki permasalahan apapun dengan para buruh dan Dinas Tenaga Kerja.**Baca juga: Pemkot Tangerang Incar Investor Pengalaman Garap Proyek PLTSa.

“Padahal, dari pihak perusahaan sama sekali tidak melakukan pembahasan apapun dengan para buruh dan gaji kami pun tidak naik. Kami merasa diabaikan oleh komisi II DPRD Kota Tangerang. Kami akan terus melakukan aksi ini sampai perusahaan memenuhi hak-hak kami,” tegasnya.(tia)




Pemkot Tangerang Incar Investor Pengalaman Garap Proyek PLTSa

Kepala DLH Kota Tangerang, Ivan Yudhianto.(tia)

Kabar6-Berbagai persyaratan harus dipenuhi perusahaan dalam mengelola proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Tangerang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Ivan Yudhianto mengatakan, ada sederet persyaratan yang harus dimiliki investor yang akan mengelola PLTSa.

“Investor tersebut harus sudah menangani PLTSa ramah lingkungan minimal lima tahun,” ungkap Ivan menjelaskan, Selasa (24/1/2017).

Ivan mengaku bakal melakukan seleksi ketat kepada perusahaan yang mendaftar dalam pengelolaan proyek PLTSa Kota Tangerang tersebut.

“Kami tidak ingin seperti ‘membeli kucing dalam karung’. Tentunya harus investor yang sudah berpengalaman untuk mengelola sampah yang akan mengelola PLTSa di Kota Tangerang,” pungkasnya.**Baca juga: 72 Calon Investor PLTSa Ikut Penjajakan Pasar.

Diketahui, hingga kini sudah ada 72 investor mancanegara yang mengikuti Penjajakan Pasar (Market Sounding, red) Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang akan dibangun di Kota Tangerang.**Baca juga: Pembangunan PLTSa, Pemkot Tangerang Tunggu Arahan Pusat.

Jumlah calon investor itu meningkat drastis dari sebelumnya yang mendaftarkan diri untuk hadir dalam Penjajakan Pasar, sebanyak 42 investor.(tia)




72 Calon Investor PLTSa Ikut Penjajakan Pasar

Wakil Walikota Tangerang, H. Sachrudin.(ist)

Kabar6-Sebanyak 72 calon investor dari mancanegara mengikuti Penjajakan Pasar (Market Sounding, red) Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang akan dibangun di Kota Tangerang. 

Jumlah calon investor itu meningkat drastis dari sebelumnya yang mendaftarkan diri untuk hadir dalam Penjajakan Pasar, sebanyak 42 investor.

“Ya, dari data yang ada ternyata sudah melebihi kapasitas. Mereka berasal dari berbagai negara, seperti China, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Jerman dan masih banyak lagi,” ujar Wakil Walikota Tangerang Sachrudin di Ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang, Selasa (24/1/2017).**Baca juga: Pembangunan PLTSa, Pemkot Tangerang Tunggu Arahan Pusat.

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang selanjutnya akan melakukan seleksi terhadap para investor yang dianggap paling pantas untuk mengelola proyek PLTSa di Kota Tangerang.**Baca juga: Ini Syarat Bagi Investor Proyek PLTSa Tangerang.

“Kita akan lihat dulu sejauh mana minat para investor. Masukan dari mereka seperti apa, dan teknologi apa yang akan digunakan untuk mengatasi persoalan sampah. Harus ramah lingkungan tentunya,” paparnya.(tia)




Pembangunan PLTSa, Pemkot Tangerang Tunggu Arahan Pusat

Rapat Penjajakan Pasar Investor PLTSa di Pemkot Tangerang.(tia)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akan terus melanjutkan mega proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPA Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.

Hal ini menyusul keputusan Mahkamah Agung (MA) yang membatalkan Perpres Nomor 18 Tahun 2016, tentang Percepatan Pembangunan PLTSa di tujuh kota di Indonesia yang menjadi pilot project PLTSa. Salahsatunya adalah Kota Tangerang.

“Kami mengacu pada Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional sehingga proses pembangunan PLTSa di Kota Tangerang akan tetap berjalan,” ujar Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin usai menghadiri Penjajakan Pasar Investor PLTSa di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang, Selasa (24/1/2017).

Tak hanya Kota Tangerang, kata Sachrudin, ada beberapa kota lain di Indonesia yang terus melanjutkan pembangunan PLTSa dengan mengacu pada Perpres Nomor 3 Tahun 2016, yaitu Kota Semarang dan Kota Makassar.**Baca juga: Ini Syarat Bagi Investor Proyek PLTSa Tangerang.

Meski demikian, Pemkot Tangerang masih menunggu arahan lanjutan dari Pemerintah Pusat, mengingat pembangunan PLTSa merupakan program pemerintah pusat.**Baca juga: Pemkot Tangerang Waspadai Korupsi di Mega Proyek PLTSa.

“Ya, sambil menunggu informasi dari pusat, proses pembangunan PLTSa akan terus berjalan. Kami akan melaporkan hasil perkembangannya ke pusat,” pungkasnya.(tia)




Walikota Arief Minta Kaji Ulang Desain Jembatan Dadang Suprapto

Desain Jembatan Dadang Suprapto.(tia)

Kabar6-Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah meminta desain Jembatan Dadang Suprapto yang Senin (23/1/2017) hari ini dilakukan Ground Breaking di kaji ulang.

Hal ini menyusul pembangunan Jembatan Dadang Suprapto yang akan mengenai sebagian jalan inspeksi yang diperuntukkan bagi para pejalan kaki dan arena berolahraga.

“Hanya perubahan sedikit saja. Sebelumnya di jalan ini ada jalan inspeksi, jadi saya minta di jembatan ini juga ditambahkan trek untuk para pejalan kaki,” ujar Arief kepada awak media usai meresmikan Ground Breaking pembangunan Jembatan Dadang Suprapto.

Selain itu, Arief juga meminta pihak pelaksana, yaitu PT. Modern Makmur Mandiri, untuk mengkaji ulang desain jembatan yang memiliki atap.

“Kalau bisa atapnya juga dievaluasi, karena khawatir akan mengganggu lalu lintas jika ada kendaraan tinggi yang melintas. Nanti sambil berjalan, sambil dievaluasi lagi. Terpenting kerangkanya jadi dulu. Intinya adalah jembatan harus bisa dioptimalkan untuk mengurai kemacetan di dalam Kota Tangerang,” terangnya.

Untuk diketahui, pembangunan jembatan sepanjang 115 meter dengan lebar 11 meter mennghabiskan anggaran sebesar Rp.33,5 miliar dari APBD Kota Tangerang dan bantuan dari Provinsi Banten.**Baca juga: Urai Macet, Pemkot Tangerang Bangun Dua Jembatan Rp57 Miliar.

Sedangkan pembangunan jembatan itu sendiri ditargetkan akan rampung pada Agustus 2017 mendatang.(tia)




Urai Macet, Pemkot Tangerang Bangun Dua Jembatan Rp57 Miliar

Groundbreaking Jembatan Dadang Suprapto.(tia)

Kabar6-Tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bakal membangun tiga jembatan besar di wilayahnya, guna mengurai kemacetan yang ada di dalam kota.

Sedianya, ketiga jembatan tersebut diantaranya Jembatan Dadang Suprapto di Jalan Dadang, Jembatan Teuku Umar, dan Jembatan KS Tubun, yang berada di Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

“Saat ini, angka kendaraan bermotor di Kota Tangerang semakin meningkat dan menjadi penyebab kemacetan. Dan, hadirnya tiga jembatan itu diharapkan dapat mengurai kemacetan,” ujar Walikota Tangerang, Arief Wismansyah usai peletakan batu pertama pembangunan Jembatan Dadang Suprapto, Senin (23/1/2017).

Sedianya, pembangunan Jembatan Dadang Suprapto dan Jembatan Teuku Umar, menelan biaya sebesar Rp57 miliar yang bersumber dari APBD Kota Tangerang dan bantuan Provinsi Banten.

Adapun Jembatan Dadang Suprapto yang akan dibangun sepanjang 115 meter dengan lebar 11 meter, dengan anggaran sebesar Rp33,5 miliar. Sementara, Jembatan Teuku Umar merupakan penambahan jalur dari jembatan yang telah ada, yaitu sepanjang 100 meter dengan lebar 10 meter.**Baca juga: Sistem FDS Sudah Diterapkan di Kota Tangerang.

“Kita targetkan, Jembatan Dadang Suprapto dan Teuku Umar bisa rampung Agustus 2017 mendatang. Sedangkan untuk Jembatan KS Tubun saat ini masih dalam kajian Dinas Perhubungan dan Bakorlantas, diusahakan secepatnya akan terlaksana,” pungkasnya.(tia)