1

Bayi di RSUD, Jangan Dipimpong Dong

illustrasi

Kabar6-Seorang bayi berusia 20 hari terkatung-katung di RSUD Tangerang, lantaran orang tuanya tak punya uang untuk biaya operasi sebesar Rp 30 juta. Bayi tersebut, divonis mengidap kelainan jantung sejak dilahirkan.

Nia, Ibu sang bayi mengungkapkan, pihak RSUD menyatakan jika bayinya harus dioperasi dan meminta dia menyiapkan uang sebesar Rp 30 juta. Tentu saja, ia tak punya uang sebanyak itu, karena suaminya saja hanya bekerja sebagai sopir kendaraan angkutan barang.

“Saya disuruh bikin BPJS. Tapi begitu BPJS jadi, anak saya malah dirujuk ke rumah sakit lain. Alasannya keterbatasan alat, jadi tidak bisa ditangani,” kata Nia kepada Kabar6.com, Jumat (10/3/2017).

Bermodal surat rujukan dan kartu BPJS, Nia dan suaminya, Fendi, berusaha mendaftarkan anak mereka ke setiap rumah sakit swasta di Kota Tangerang Selatan. Lagi-lagi, rumah sakit pada nolak dengan alasan penuh.

Kini, bayi mungil itu sudah 20 hari tertahan di ruang NICU RSUD Tangerang dengan kondisi memprihatinkan. Pihak RSUD, hanya memberikan perawatan infus kepada bayi malang itu.

“Kami cuma berharap ada donatur yang bisa menolong,” kata Nia.(rani)

 




Limbah PT Ching Luh Diperiksa

Kapolres kota Tangerang Kombes Pol Asep Edi Suheri(foto:agm)

Kabar6-Pasca aksi protes warga dengan penutupan saluran air yang dilakukan oleh warga kampung Telaga, Desa Telaga, Kecamatan Cikupa, Polres Kota Tangerang telah menerjunkan personilnya ke lokasi, guna menyelidikan dugaan pencemaran lingkungan, yang dilakukan PT Ching Luh.

“Tadi sudah saya perintahkan ke Kasat Reskrim untuk melakukan penyelidikan ke TKP,” kata Kapolres kota Tangerang Kombes Pol Asep Edi Suheri, Kamis (9/3/2017).

Menurut Kapolres, bila dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan pabrik pengeksport sepatu Adidas ini terbukti, tentunya tahapan akan ditingkatkan menjadi penyidikan.

“Kalau terbukti, itu namanya kejahatan Lingkungan,” tegas Kombespol Asep.

Pantauan kabar6.com, enam anggota Polres Kota Tangerang tengah melakukan penyelidikan di lokasi penutupan saluran air, yang digunakan pihak PT Ching Luh untuk membuang limbah B3 Cair.(agm)




Bus Arimbi Terbakar, Penumpang Kalut

Bus Arimbi yang terbakar(foto:agm)

Kabar6- Bus Arimbi bernomor polisi B 7036 BGA terbakar di jalan Tol Tangerang-Merak, tepatnya di KM 30 Desa Pasir Jaya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Jumat (10/3/2017).

Informasi yang dihimpun Kabar6.com, Bus  tersebut terbakar setelah mengalami konsleting kelistrikan, yang menyebabkan kepulan asap keluar dai bagian mesin, lalu merambat melahap bagian bus lainnya.

Akibatnya, bus yang membawa penumpang menuju Jakarta ini kalut dan berhamburan menyelamatkan diri masing-masing dari amukan api.

Kasat Lantas Polres kota Tangerang Kompol Eko Bagus Riyadi mengatakan, tidak ada korban jiwa pada saat bus dengan nomor lambung L41 itu terbakar.

“Korban jiwa nihil, dan petugas kami masih dilokasi,” terang Kompol Eko.

Akibat peristiwa tersebut, lajur tol Tamer menuju Jakarta tersendat sepanjang 5 kilometer, dan api berhasil dipadamkan.(agm)

 




Univ Muhammadiyah Bantu Driver GrabBike

Kabar6- Driver GrabBike korban tabrak lari sopir angkot di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang, Rabu (08/03/17) lalu adalah Ichtirayul Jamil (21), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) angkatan 2014.

Kondisinya saat ini di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, masih koma dan belum menunjukkan perkembangan yang berarti sehingga terus menjalani perawatan intensif.

Pihak UMT sendiri merasa prihatin dengan apa yang dialami Jamil, dan berharap mudah-mudahan dia bisa pulih kembali.” Kami memberikan bantuan apa saja yang bisa meringankan beban keluarga Jamil ” kata Ahmad Nasuhi Yusuf Jumat ,Kepala Sekretariat UMT  (10/03/17)

Jamil mahasiswa D3 Akuntansi ini sudah semester enam, dan dia selama ini memang nyambi jadi driver GrabBike.(z)

 

 




Ribuan Personel Polisi Patroli di Tangerang

Wakapolrestro Tangerang Kota, AKBP Erwin Kurniawan.(tia/shy)
Wakapolrestro Tangerang Kota, AKBP Erwin Kurniawan.(tia/shy)
Wakapolrestro Tangerang Kota, AKBP Erwin Kurniawan.(tia/shy)

Kabar6-Jajaran Kepolisian Polrestro Tangerang Kota menyiagakan personel bersenjata lengkap dalam melakukan pengamanan di wilayah hukumnya.

Hal ini ditempuh guna mengantisipasi kembali terjadinya aksi bentrok antara ojek online dan sopir Angkutan Perkotaan (angkot).

“Ya, selama beberapa hari ke depan, sampai situasi kondusif akan kami siagakan ratusan personel yang tergabung dalam tim tindak dilengkapi dengan senjata api,” ujar Wakapolrestro Tangerang Kota, AKBP Erwin Kurniawan, kepada kabar6.com, Jumat (10/3/2017).

Tim tindak tersebut terdiri dari Satuan Reskrim dan Narkoba yang berpakaian preman dan bergerak dalam menegakkan hukum di wilayahnya.

“Seperti kemarin misalnya ada 18 orang yang tiba-tiba memecahkan kaca dan memukuli orang. Saat itu juga, tim tindak-lah yang akan menangkap para pelaku,” jelasnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan menurunkan ribuan personel yang akan melakukan patroli di berbagai titik di wilayahnya. ** Baca juga: Polisi Tetap Jaga Ketat Wilayah Tangerang Raya

“Dari Polrestro Tangerang ada empat Satuan Setingkat Kompi (SSK), ditambah personel Kodim 0506 Tangerang sebanyak empat Satuan Setingkat Kompi (SSK). Belum ditambah personel dsri Polda Metro Jaya. Total kurang lebih ada 1.300 personel yang akan berpatroli,” tutupnya. (tia/shy)




Polisi Tetap Jaga Ketat Wilayah Tangerang Raya

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana usai melakukan mediasi.(shy/tia)
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana usai melakukan mediasi.(shy/tia)
Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Suntana.(shy/tia)

Kabar6-Polda Metro Jaya akan tetap melakukan pengamanan ketat di sejumlah kawasan Tangerang Raya yang rawan akan adanya, aksi sweeping lanjutan yang dilakukan oleh para pengemudi online angkutan umum.

“Ada beberapa titik yang kita lakukan pengamanan ketat di kawasan Tangerang Raya,” ungkap Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Suntana, usai melakukan mediasi di Polrestro Tangerang, Jumat (10/3/2017).

Suntana juga menambahkan, pengamanan akan dilakukan sampai waktu yang tak ditentukan.

“Kita lakukan pengamanan sampai waktu yang betul-betul kondusif. Kita pun, juga melakukan koordinasi dengan pihak pengamanan se-Tangerang Raya,” ujarnya.

Dalam hal ini  Wakapolda Metro Jaya turut melakukan koordinasi dengan Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Asep Edi Suheri, dan Kapolres Kota Tangsel, AKBP Ayi Supardan. ** Baca juga: Angkot dan Ojek Online Diimbau Patuhi Perjanjian Damai

Diketahui, titik rawan tersebut yakni, kawasan Jatiuwung, kawasan Tangerang City, kawasan perbatasan Batu Ceper-Ciledug, kawasan Kelapa Dua, kawasan perbatasan Kota dan Kabupaten Tangerang serta kawasan Karawaci. (shy/tia)




Angkot dan Ojek Online Diimbau Patuhi Perjanjian Damai

Mediasi perwakilan dari angkot dan ojek online.(shy/tia)
Mediasi perwakilan dari angkot dan ojek online.(shy/tia)
Mediasi perwakilan dari angkot dan ojek online.(shy/tia)

Kabar6-Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin, mengimbau kepada pengemudi transportasi online dan sopir Angkutan Perkotaan (Angkot) untuk mematuhi perjanjian yang dibuat saat mediasi.

Diketahui, mediasi pertama pun kedua belah pihak masih melakukan aksi sweeping lanjutan di wilayah Kota Tangerang pada Kamis (9/3/2017).

“Setelah adanya perjanjian dan mediasi tersebut nyatanya, masih terdapat aksi sweeping lanjutan dan ini tentu kita akui kalau kecolongan,” ungkapnya saat menghadiri mediasi lanjutan yang dipimpin Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Suntana, Jumat (10/3/2017).

Akan hal tersebut, pihaknya kembali meminta agar, para pengemudi dapat menjaga kondusivitas wilayah dan memegang teguh perjanjian yang sudah dibuat.

“Agar tidak kecolongan lagi, dimohon jangan terprovokasi, percayakan kepada para pihak pengamanan,” ujarnya. ** Baca juga: Polda Metro Jaya Gelar Pertemuan Bersama Go-Graber

Diketahui, pada Kamis (9/3/2017) lalu, terdapat aksi sweeping di kawasan Tangerang. Dalam hal tersebut pun, pihak Kepolisian Metro Tangerang mengamankan 21 remaja yang diduga sebagai pelaku sweeping. (shy/tia)




Polda Metro Jaya Gelar Pertemuan Bersama Go-Graber

Suasana pertemuan bersama Go-Graber.(shy/tia)
Suasana pertemuan bersama Go-Graber.(shy/tia)
Suasana pertemuan bersama Go-Graber.(shy/tia)

Kabar6-Polda Metro Jaya menggelar pertemuan dengan para pengemudi ojek online yang tergabung dalam Go-Graber Tangerang Raya, Jumat (10/3/2017).

Pertemuan yang dihadiri oleh Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin, dan Kapolrestro Tangerang, Kombes Pol Harry Kurniawan, dilakukan di Aula Polrestro Tangerang. ** Baca juga: Angkot dan Ojek Online Mediasi Damai di Polsek Kelapa Dua

“Mediasi ini dilakukan untuk menegaskan kembali kalau tidak ada aksi-aksi kembali yang dilakukan oleh transportasi online ataupun sopir Angkutan Umum (Angkot)  di wilayah Tangerang,” ujar Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana

Suntana pun mengatakan, adanya keributan yang dilakukan pihak transportasi online dan Angkot di Tangerang telah dimanfaatkan oleh oknum tertentu. ** Baca juga: Anarkis, Pemabuk di Pakujaya Dirantai Warga

“Saya yakin, keributan beberapa hari yang lalu telah dimanfaatkan oleh oknum yang  menyebabkan suasana menjadi keruh. Di sini kami mediasi kembali adanya pertemuan untuk memastikan, tidak ada lagi keributan dan patuhi keputusan mediasi yang memang telah dilakukan,” tutupnya. (shy/tia)




Si Pembuang Bayi Sudah Ditangkap Polisi

Kabar6- Orang yang kemarin membuang bayi di kompleks Regensi Melati Mas, Serpong Utara sudah ditangkap polisi. Pelakunya seorang pembantu berinisial BMB. 

“Perempuan yang diduga membuang mayat bayi ini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak pidana penelantaran anak. Dia bekerja sebagai pembantu di Blok E Nomor 07,” kata Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Piliang, Jumat (10/03/17).

BMB kemudian dibawa ke RSUD Tangsel untuk mendapatkan perawatan setelah melahirkan. Polisi juga akan melakukan tes DNA dan berkoordinasi dengan psikolog.

Sebelumnya sudah diberitakan dibawah judul”Kok Tega, Bayi Dibuang di Tempat Sampah”

Warga Regensi Melati Mas, Kelurahan Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan digegerkan penemuan sesosok mayat bayi perempuan di tempat sampah di wilayah perumahan tersebut. 

Jasad bayi tanpa identitas tersebut pertama kali ditemukan Randi (16), petugas sampah SPP, Kamis (09/03/2017) sekitar pukul 11.300 WIB.

Saat itu, saksi sedang mengumpulkan sampah dari tong sampah di area Perumahan Regensi Melati Mas Blok E 12 untuk dibuang ke truk sampah. Saat membuka salah satu tong sampah, saksi dikejutkan oleh sesosok bayi perempuan dalam kondisi meninggal dunia.

“Saksi langsung melapor ke sekuriti perumahan. Selanjutnya dilaporkan ke Polsek Serpong,” ujar Kasubag Humas Polres Tangsel, Kompol Mansuri.

Mendapat laporan, aparat Polsek Serpong bersama saksi dan ketua RT setempat mendatangi lokasi dan langsung melakukan olah TKP serta mendata saksi-saksi. Petugas juga mengamankan barang bukti dan membawa korban ke Rumah Sakit Umum Tangerang.(zoel/cep)

 

 




Ancaman Bom Cipondoh, Ternyata Nihil

illustrasi

Kabar6- Ancaman bom yang dikirimkan seseorang akan meledakkan Gedung Reka Mega Inti Pratama (RMIP), Poris Plawad, Cipondoh, Tangerang, hari ini,Jumat (10/03/17) ternyata kondisi di lokasi masih aman.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Prabowo Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (10/3) menjelaskan,kepolisian menerima laporan atas adanya ancaman bom oleh orang tak dikenal, Kamis (09/03/17) sekitar pukul 14.15 Wib, lewat selembar kertas yang diletakkan di depan pintu gedung RMIP dan isinya begini:

“Selamat siang saya Muhammad Nasrudin anggota ISIS, telah taruh 2 dus ukuran sedang disekitar gedung ini, saya telah isi dengan bom waktu yang sudah saya atur waktunya, saya pantau dari luar tempat anda bekerja, apabila anda masih sayang dengan hidup anda silakan keluar tempat dan ruangan anda sekarang, saya ledakan antara jam 1.30 sore sampai dengan jam 2.30 pagi ini.Tanggal 9-3-2017, pilihlah hidupmu, wassalam”

Mendapat laporan seperti itu, Tim Gegana langsung melakukan penyisiran di sekitar lokasi selama dua jam, tapi hasilnya nihil.Dan aparat Polsek Cipondoh kini  sedang memburu pelaku ancaman bom.(z)