1

Soal Aset, Pemkot Tangerang Tunggu Hasil Paripurna

Kabid Administrasi Aset BPKAD Kota Tangerang, Teguh Supriyanto.(tia)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang masih menunggu hasil keputusan pada Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang perihal pelimpahan aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang kepada Pemkot Tangerang.

“Ya, kabarnya hari ini dilaksanakan Paripurna DPRD Kabupaten Tangerang. Dari Pemkot sendiri rencananya Kamis (6/3/2017) mendatang akan melakukan kunjungan ke Pemkab untuk meminta hasil dari Paripurna,” ujar Kabid Administrasi Aset pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tangerang, Teguh Supriyanto kepada kabar6.com, Selasa (4/4/2017).**Baca Juga:Penyerahan Aset Kabupaten Tangerang dikritisi

Saat dikonfirmasi perihal adanya kritikan dari sejumlah fraksi DPRD Kabupaten Tangerang pada Rapat Paripurna yang menilai jumlah aset Pemkab Tangerang yang akan dilimpahkan ke Pemkot Tangerang tidak berimbang, Teguh enggan berkomentar banyak.

“Kalau masalah itu bukan kewenangan saya, saya hanya pelaksana teknis. Pimpinan daerah yang lebih berwenang menjawabnya mereka punya pertimbangan sendiri. Namun, dari data terakhir hasil Join Opname Oktober 2016 lalu, hanya 20 bidang dari Pemkab yang diserahkan. Tapi, nanti kami akan lihat dulu hasil putusan paripurna seperti apa,” tutupnya.**Baca Juga: Waduh, Kantor DPC PPP Kabupaten Tangerang Terancam ‘Tergusur’

Untuk diketahui, Pemkab Tangerang akan menyerahkan aset miliknya yang ada di wilayah Kota Tangerang sebanyak 52 bidang. Sementara, Kota Tangerang akan menyerahkan aset miliknya yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang sebanyak 6 bidang. (tia)




Prapradilan Desi Ditolak, Kuasa Hukum: Putusan Ini Bahaya

Suasana sidang prapadilan Desi vs Polsek Ciputat di PN Tangerang.(foto:tia)

Kabar6-Pengadilan Negeri (PN) Tangerang kembali menggelar sidang praperadilan antara Desi Arianih, ibu rumah tangga yang dijadikan tersangka pengeroyokan menggugat Polsek Ciputat.

Dalam agenda pembacaan putusan tersebut, Majelis Hakim persidangan, Didit Susilo, memutuskan menolak praperadilan yang diajukan oleh Desi dan kuasa hukumnya.

“Perihal surat panggilan yang tidak dilengkapi dengan tanggal dan stempel, hakim berpendapat hal tersebut tidak membatalkan status tersangka seseorang. Tersangka (Desi,red) hanya bisa memilih datang atau tidak datang dalam panggilan penyelidikan,” ujar Didit dalam persidangan.

Adapun perihal tidak diberikannya Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP), kata Didit, hanya urusan administratif. Sehingga tidak membatalkan status tersangka seseorang.

Sementara itu, Kuasa Hukum Desi, Abdul Hamim Jauzie mengatakan, soal SPDP hakim telah keliru.

“Berdasarkan putusan MK No. 130/PUU-XIII/2015 dengan tegas menyebutkan bahwa, penyidik wajib menyampaikan SPDP tidak hanya kepada penuntut umum tetapi juga kepada pelapor dan terlapor, dalam hal ini Bu Desy, paling lambat 7 hari. Jika Hakim menganggap hanya urusan administratif, maka berarti hakim telah melawan putusan MK tersebut,” ujar Hamim seusai persidangan.

Hamim mengatakan akan melakukan upaya laporan ke Komisi Yudisial karena dianggap tidak profesional dalam menangani kasus ini.

“Setelah kami memperoleh salinan putusan, kami akan melaporkan Didit ke Komisi Yudisial. Ini putusan yang berbahaya,” pungkasnya. (tia)




Wow, Omset Pembobol ATM Ini Puluhan Juta Per Minggu

Pelaku pembobol ATM di Tangerang (tia)

Kabar6-Komplotan pembobol Anjungan Tunai Mandiri (ATM), AS (35) dan HQ (33) mengaku mendapatkan omset puluhan juta setiap minggunya dari hasil membobol ATM.

“Ya, jadi mereka beroperasi tiga hari dalam seminggu. Setiap kali beroperasi bisa mendapatkan uang sebesar RP500 ribu hingga RP10 juta yang digunakan untuk keperluan hidup keluarga sehari-hari. Karena, saat ini mereka pengangguran,” ujar Kapolsek Teluk Naga, AKP Arif Purnama Oktora kepada awak media, Selasa (4/4/2017).

Dari keterangan kedua pelaku, kata Arif, mereka mendapatkan ilmu membobol ATM dari mantan majikannya, RM saat menjadi supirnya.**Baca Juga:Dor, Komplotan Pembobol ATM di Tangerang Ditembak Polisi

“Masih ada satu nama, yakni RM yang saat ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Hingga kini, kami terus melakukan penyidikan dan pengejaran terhadap adanya kemungkinan pelaku lain,” tutupnya.(tia)




Dor, Komplotan Pembobol ATM di Tangerang Ditembak Polisi

Polisi saat menunjukan barang bukti (Tia)

Kabar6-Komplotan pembobol Anjungan Tunai mandiri (ATM) jaringan Tangerang dibekuk petugas Polrestro Tangerang.

Komplotan ini dibekuk usai beraksi di salahsatu bank swasta di Jalan Kampung Melayu, Desa Kampung Melayu, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang pada Jumat (31/3/2017) lalu.

Waka Polrestro Tangerang Kota, AKBP Erwin Kurniawan mengatakan dua pelaku yakni AS (35) dan HQ (33) ditangkap setelah pihak kepolisian mendapat laporan dari sekuriti bank di Teluk Naga.**Baca Juga:Komplotan Perampok Kantor Koperasi Ditangkap, Satu Ditembak

“Saksi yang merupakan sekuriti bank tersebut curiga dengan gerak-gerik kedua pelaku usai mengambil uang di ATM. Lalu, melaporkannya ke Polsek Teluknaga dan saat dilakukan penangkapan, pelaku AS berusaha kabur sehingga polisi menembak kaki kiri AS,” ujar Erwin saat gelar perkara di Mapolrestro Tangerang, Selasa (4/4/2017).

Erwin menjelaskan modus operandi yang digunakan kedua pelaku adalah dengan cara mengganjal mesin ATM menggunakan tusuk gigi sehingga kartu ATM milik korban sulit masuk ke dalam mesin.

“Saat kartu ATM korban sulit masuk, AS datang berpura-pura membantu korban. Namun, kartu ATM milik korban dengan cepat diganti dengan kartu palsu milik pelaku. Lalu, HQ yang berada di belakang korban memperhatikan pin saat korban memasukkan kartu ATM ke mesin,” jelasnya.

Setelah kartu korban ditukar dan tidak bisa digunakan, korban pun keluar dari ATM. Sementara, HQ langsung mengirimi pesan singkat berisi pin ATM korban kepada AS. AS lah yang bertugas menguras isi ATM korban.

“Menurut keterangan kedua pelaku, mereka kerap kali beroperasi di wilayah Teluknaga Neglasari, Tangerang, Kelapa Dua dan Serpong sejak satu tahun lalu,” paparnya.

Polisi berhasil mengamankan satu unit mobil Avanza dengan nomor polisi B 2901 SKE yang digunakan pelaku untuk melancarkan aksinya, puluhan kartu ATM dari berbagai bank, potongan tusuk gigi, tiga lembar bukti penarikan uang dari salah satu bank swasta dan uang tunai sebesar RP6,2 juta.

Atas perbuatannya, kedua pelaku diancam dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman pidana tujuh tahun penjara.(tia)




Mau Beli Nopol Cantik, Gampang Diatur

Kabar6-Pada 6 Januari 2017 lalu pemerintah secara resmi telah memberlakukan peraturan terbaru penerimaan Negara sektor non pajak, bagi pelayanan Registrasi dan Identifikasi kendaraan bermotor yang diberlakukan di seluruh Kantor Samsat di Indonesia.

Pemberlakuan tarif tersebut tertuang dengan jelas dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2016 tentang Penerimaan Pemerintah Bukan Pajak (PNBP).

Khusus Pelayanan Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor (NRKB) atau yang lebih populer dengan Nomor cantik pada kendaraan bermotor secara resmi saat ini telah dikenakan tarif sesuai dengan Peraturan tesebut.

Berikut ini daftar tarif penerbitan NRKB pilihan sesuai dengan PP No 60 Tahun 2016:

1. NRKB pilihan 1 (satu) angka

– Tidak ada huruf belakang (blank) Rp 20 juta

– Ada huruf di belakang angka Rp 15 juta

2. NRKB pilihan 2 (dua) angka

– Tidak ada huruf di belakang Rp 15 juta

– Ada huruf di belakang Rp 10 juta

3. NRKB pilihan 3 (tiga) angka

– Tidak ada huruf di belakang angka Rp 10 juta

– Ada huruf di belakang angka Ro 7,5 juta

4. NRKB pilihan 4 (empat) angka

– Tidak ada huruf di belakang angka Rp 7,5 juta

– Ada huruf di belakang angka Rp 5 juta (ntmc/z)

 




Kriing, Call Center Pemkot Tangerang Kerap Terima ‘Prank Call’

Foto: Ilustrasi (Ist)

Kabar6-Layanan call center 112 milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang yang menangani layanan gawat darurat ternyata sering mendapatkan panggilan tipuan atau ‘prank call’.

Melalui call center tersebut masyarakat Kota Tangerang dapat dengan mudah memanggil ambulans gratis, pemadam kebakaran, dan layanan gawat darurat lainnya.

Sekretaris Dinas Informasi dan Komunikasi (Disinfokom) Kota Tangerang, Syamsul Bahri mengatakan dalam sehari ‘prank call’ yang diterima bisa mencapai 200 panggilan.

“Sehari bisa lebih dari 500 panggilan, ‘prank call’ bisa mencapai 30 persennya atau sekitar 200 panggilan. Ini bisa jadi pembelajaran untuk kita,” ujar Syamsul kepada kabar6.com, Selasa (4/4/2017).**Baca Juga:Ternyata, Miras Masih Eksis di Kota Tangerang.

Menurutnya, macam ‘prank call’ yang sering terjadi beragam, yakni salahsatunya ada anak kecil yang menelpon dengan tujuan yang tidak jelas. Menyangka nomer operator provider, bahkan ada juga yang sampai menelpon call center untuk pesan makanan.**baca Juga:Pemkot Tangerang Bakal Sulap Stadion Benteng Jadi Taman Kota.

“Memang call center ini sangat mudah digunakan. Handphone tanpa simcard dan dalam kondisi terkunci pun bisa tetap menghubungi ke call center. Terlebih, siapa pun dan di mana pun bisa menelpon. Memang bisa terdeteksi nomornya, tapi tidak ada identitas yang jelas seperti Nomor Induk Kependudukan seperti di aplikasi milik Kota Tangerang lainnya,” pungkasnya. (tia)

 




Jadwal Baru KRL Tangerang Berbagi dengan KA Bandara

Kabar6-Dengan beroperasinya kereta api Bandara Soetta nanti, jadwal KRL Tangerang akan mengalami perubahan, terutama terkait waktu tunggu kereta yang semula 15 menit akan menjadi 30 menit.

Menurut Manajer Humas PT KCJ Eva Chaerunisa,Senin (3/4/2017), penumpukan penumpang yang sempat terjadi karena para pengguna KRL belum terbiasa dengan jadwal baru yang mulai diterapkan 1 April 2017 kemarin, dan jadwal itulah nanti yang akan berlaku.

Penyesuaian jadwal tersebut, lanjut Eva, ditetapkan oleh Dirjen Kementerian Perhubungan berdasarkan grafik jadwal perjalan kereta api 2017.

Diharapkan penumpukan seperti yang terjadi di stasiun Poris dan Stasiun Tangerang beberapa hari lalu tidak akan terjadi lagi, bila jadwalnya sudah tersosialisasi dengan baik dan penupang sudah memahaminya.(z)




Waspada, Jalan Mahoni Taman Royal Rusak

Kondisi Jalan Mahoni yang Rusak (dina)

Kabar6-Beberapa ruas jalan di Tangerang mengalami kerusakan. Salah satunya di Jalan Mahoni, Taman Royal, Tangerang.

Anto (38) salah seorang penjaga pertokoan di daerah Taman Royal mengaku resah dengan jalan rusak tersebut.

“Iya, sudah lama jalan itu rusak. Belum ada yang memperbaikinya selama ini. Ngeri, suka ada yang jatuh kena lubang yang di situ,” ujarnya kepada Kabar6, Senin (3/4/2017).

Jalan rusak juga membahayakan warga sekitar yang melintasi jalan tersebut. Jalan berlubang dikarenakan terkikis oleh air hujan yang deras.

“Tolong perhatiannya untuk perbaikan jalan, soalnya kan ini jalanan umum. Bahaya kalau banyak lubang seperti itu,” pungkasnya.

Patauan Kabar6.com, lubang tersebut memang besar dan lumayan dalam. Waspada bagi yang melintasi jalan tersebut apalagi saat hujan turun.(dina)




Kasihan, Pemulung Ditemukan Tewas di Tangerang

Mayat Pemulung yang ditemukan tewas (tia)

Kabar6-Adi Mulyadi (52), seorang pemulung ditemukan tewas di depan kios di Jalan Ki Asnawi Nomor 23 Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Senin (3/4/2017).

Kasubag Humas Polrestro Tangerang Kota, Kompol Triyani mengatakan jasad korban pertama kali ditemukan oleh Yan (44), warga Depok yang hendak berangkat ke Depok melalui Stasiun Tangerang pada pukul 06.30 WIB.

“Saksi yang hendak ke Stasiun Tangerang melihat korban dalam posisi tiduran di depan kios. Karena curiga, lalu melaporkan ke Polsek Tangerang,” ujar Triyani.

Saat polisi tiba di lokasi dan dilakukan penyidikan, korban sudah tidak bernyawa diduga karena sakit.**baca juga:Di SMKN 4 Jelang UNBK Komputernya Malah Digondol Maling.

Dari tas milik korban, polisi menemukan surat pindah tempat tinggal dari Kampung Poglar RT003/001, Kelurahan Kedaung Kali Angke, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat dengan tujuan pindah ke Jalan Indragiri Raya RT004/004 Kelurahan Bahkti Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

“Menurut warga sekitar, korban merupakan pemulung yang sehari-harinya mencari barang bekas dan tidur di depan kios tersebut. Dari hasil penyidikan juga tidak ditemui tanda kekerasan. Jadi, korban meninggal dunia diduga sakit,” jelasnya.**baca juga:Tradisi Unik di Afrika yang Masih Terjaga Hingga Kini.

Kini, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang guna menjalani visum. Sementara itu, kasus ini akan ditangani oleh Polsek Tangerang guna penyidikan lebih lanjut.(tia)




KA Bandara Bikin Jadwal KRL Ngaco dan Penumpang Numpuk

Kabar6-Ratusan penumpang KRL di sejumlah stasiun di Kota Tangerang dengan rute Tangerang-Jakarta mengeluhkan adanya penumpukan penumpang hingga beberapa jam, Senin (3/4/2017).

“Sudah sejak pukul 7.00 WIB kami menunggu, sampai pukul 9.00 WIB baru bisa dapet Kereta. Bahkan sampai ada tiga orang penumpang yang pingsan akibat berdesakan menunggu KRL,” ujar Suprapto, salah seorang penumpang KRL dari Stasiun Poris.

Sementara itu, Manajer Humas PT. KAI Commuter Jabodetabek, Eva Chairunisa mengatakan penumpukan penumpang terjadi lantaran adanya penyesuaian jadwal perjalanan Kereta Api Bandara yang sebentar lagi akan beroperasi.

“Ya, untuk lintas Tangerang ada penyesuaian jadwal perjalanan per 1 April. Sehingga, memang ada waktu tunggu yang lebih lama, biasanya waktu tunggu 15 menit, sekarang sekitar 30 menit” ujar Eva kepada kabar6.com melalui telepon.

Eva mengklaim telah melakukan sosialisasi kepada para pengguna jasa, baik secara langsung oleh para petugas di stasiun maupun melalui media cetak seperti banner dan spanduk.

“Semua sosialisasi sudah dilakukan sejak sepekan lalu. Namun, memang hari ini adalah weekday pertama pasca penyesuaian jadwal sehingga terjadi penumpukan yang berlebihan karena pengguna jasa masih menyesuaikan diri. Kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi bersama kami,” pungkasnya. (tia)