1

Perda Rokok Kota Tangerang Dianggap Mandul

Kabar6-Peraturan Daerah (Perda) Nomor Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5/2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dianggap belum berjalan maksimal alias mandul.

Tak cuma penyediaan sarana penunjang perda saja yang minim, melainkan juga tidak adanya pengawasan yang konsisten menjadi salah satu dalil mandulnya perda dimaksud.

“Perda rokok saat ini belum berjalan. Buktinya saja saat ini belum ada ruang khusus rokok di kawasan yang sudah diperwalkan, seperti di sekolah, rumah sakit dan kawasan perkantoran milik pemerintah,” kata anggota Komisi 1 DPRD Kota Tangerang, Tengku Iwan, Selasa (4/9/2012).

Lantaran minimnya sarana dan prasarana tersebut, dewan berencana untuk mendorong anggaran untuk pengadaan pembangunan sarana dan prasarana kawasan khusus rokok (smoking area) yang layak, sehingga penerapan perda ini bisa berjalan baik.

“Dalam hearing (dengar pendapat) KUA ABT (Kebijakan Umum Anggaran Atas Belanja Tambahan) sudah dibahas tetapi sebatas bahwa perda ini belum jalan. Makanya, untuk jalan butuh adanya pembangunan sarana dan prasarana khususnya di kawasan kantor pemerintahan,” jelasnya.

Bahkan, kritiknya, di kantor DPRD Kota Tangerang, yang nyatanya adalah pihak legoslatif yang memproduksi Perda KTR sampai saat ini belum ada sarana dan prasarana kawasan khusus rokok itu. “Jadi jangan heran juga jika masih ada ditemukan yang merokok di dewan. Meskipun kebanyakan anggota sudah mulai menghormati Perda ini,” singkatnya.

Dalam kesempatan itu, Tengku yang juga membawahi bidang pemerintahan dan hukum di legislatif juga mengkritisi soal belum berjalannya Perda Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW).

Dimana, ketetapan Perda yang mengatur bahwa untuk tiap RT terdiri dari 40-90 kepala keluarga (KK) dan tiap RW terdiri dari 4-9 RW belum berjalan. “Nyatanya masih ada KK dan RT yg lebih dari itu. Padahal, anggaran penegakan perda ada,” tandasnya.

Sementara, Kepala Satpol PP Kota Tangerang Irman Pudjahendra mengatakan, sebagai pelaksana Penegak Perda pihaknya terus melakukan pengawasan. Kendati, dalam penagakannya masih bersifat teguran, sejauh ini dirinya menganggap pengawasan sudah berjalan baik.(iqmar)




Hindari Penyeberang, Taxi Express Tabrak Tembok

Kabar6-Sebuah Taxi Express B 1651 ETC dengan nomer pintu DT 7942 menabrak tembok di kawasan Regency, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Selasa (4/9/2012).

Meski tidak korban jiwa, namun kejadian itu tak urung mengundang perhatian warga sekitar dan memicu kemacetan di ruas jalan kawasan regency.

Ajis (34), pengemudi Taxi mengaku, kejadian itu disebabkan oleh ulah salah seorang warga yang menyeberang jalan di tikungan jalan.

“Sewaktu melintas di tikungan, tiba-tiba ada orang menyeberang jalan. Warga itu membuat saya spontan kaget, karena nyaris tertabrak,” ujar Ajis.

Untuk menghindari warga tersebut, Ajis terpaksa membanting setir ke kiri. Hingga, Taxi yang dikemudikannya menabrak pagar tembok yang ada dilokasi.

Anehnya, beberapa sesaat setelah menabrak tembok, Ajis tidak mendapati warga yang sebelumnya menyeberang jalan dimaksud.

Akibat benturan keras yang terjadi, bagiaan bemper depan taxi hancur berantakan. Sedangkan kaca depan taxi juga pecah.

Sementara, Yanto (19) warga sekitar mengatakan kecelakaan memang sering kali terjadi di wilayah itu. Dan, umumnya korban mengaku kecelakaan disebabkan oleh orang yang menyeberang.

“Kecelakaan ini sudah yang kesekian kalinya terjadi. Rata-rata pengemudi mengaku kecelakaan terjadi akibat menghindari penyeberang jalan. Padahal, setahu saya disini selalu sepi, karena jauh dari pemukiman penduduk,” ujar Yanto.(turnya).




Kekeringan, Warga Selapajang Jaya Mencuci dengan Air Selokan

Kabar6-Kemarau panjang yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir, mulai berdampak negatif bagi warga Kota Tangerang. Hujan yang tak kunjung turun, mengakibatkan warga mulai kesulitan air bersih.

Bahkan, di Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Negrasari, Kota Tangerang, sejumlah ibu rumah tangga terpaksa menggunakan air selokan yang kotor untuk kebutuhan mencuci pakaian.

Setidaknya hal itu diakui oleh Juriah (35), salah seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Selapang Jaya. Sejak 2 pekan terakhir, air sumur dirumahnya sudah mengering. Hingga, untuk mencucui pakaian dia terpaksa memanfaatkan air selokan.

“Habis mau bagaimana lagi, air sumur kami sudah kering. Sedangkan pakaian kotor harus tetap dicuci. Jadi, terpaksa kaami menggunakan air selokan ini untuk mencuci,” ujar Juriah, salah seorang ibu rumah tangga di Selapajang Jaya, Senin (03/9/2012).

Juriah berharap, Pemerintah Daerah Kota Tangerang tanggap dengan kondisi mereka dan segera memberikan bantuan air bersih untuk warga yang mulai kesulitan air.

“Disini kami butuh air. Dan, Kami sangat berharap, pemerintah bisa segera memberikan bantuan air bersih,” katanya.(rani)

 




22 Rumah Kontrakan di Kota Tangerang Ludes Terbakar

Kabar6-Sebanyak 20 pintu rumah kontrakan dan 2 rumah warga di Jalan Budi Asih, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, ludes terbakar, Senin (3/9/2012) dini hari.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun demikian, amuk si jago merah diperkirakan merenggut kerugian materiil hingga milliaran rupiah.

Kholil, salah satu warga yang rumahnya terbakar mengatakan, kobaran api berawal dari terjadinya korsleting listrik di lokasi pembuatan tahu.

“Awalnya terdengar letupan kecil yang diiringi oleh percikan api pada lokasi pembuatan tahu. Namun, kemudian api dengan cepat membesar hingga merembet ke bangunan rumah kontrakan lainnya,” ujar Kholil lagi.

Amuk si jago merah baru dapat dijanakkan, dua jam setelah 6 unit mobil dari Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang tiba dilokasi kejadian. Sayangnya, saat itu 20 pintu rumah kontrakan dan 2 rumah warga sudah terlanjur hangus.

Sehu (41), warga lain yang rumahnya ikut terbakar langsung shock begitu mengetahui rumah kontrakannya ludes terbakar.

“Saya lagi dagang di Pasar Induk Tanah Tinggi. Dan, saya langsung buru-buru pulang begitu mendapat kabar rumah kontrakaan terbakar. Dan, saya langsung lemas karena saat sampai disini seluruh barang sudah ludes terbakar,” ujar Sehu lagi.(Arsa)




Kerjasama PDAM TB dengan PT Moya Untungkan Semua Pihak

Kabar6-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang meyakini kerjasama yang dijalin dengan PT PT Moya Indonesia bakal membawa keuntungan bagi banyak pihak.

Selain keuntungan bagi PDAM TB dan PT Moya sendiri selaku investor, kerjasama berbasis bussiness to bussiness (B to B) itu juga dipastikan akan menguntungkan masyarakat Kota Tangerang.

Pasalnya, walaupun pembiayaan kerjasama tersebut ditanggung sepenuhnya oleh PT Moya Indonesia, tetap saja soal biaya yang dikenakan kepada pelanggan akan diatur mutlak oleh PDAM TB, tanpa campur tangan pihak PT Moya.

“Kerjasama ini mengandung unsur solusi yang menguntungkan, baik untuk PDAM TB, untuk PT Moya dan juga untuk masyarakat Kota Tangerang,” kata Ahmad Marju Kodri, Direktur Utama (Dirut) PDAM TB Kota Tangerang, Minggu (2/9/2012).

Keuntungan lainnya yang bakal didapat, lanjut Kodri, bahwa dengan kerjasama itu sebanyak 15 ribu pelanggan yang sudah eksisting saat ini, tidak akan dikenakan kenaikan harga langganan hingga 5 tahun proses pembangunan instalasi air bersih yang akan dikembangkan PT Moya mendatang.

“Untuk pelanggan umum pasti tidak naik. Dan, untungnya lagi, 5 tahun kedepan semua instalasi yang dibutuhkan untuk mengcover sebanyak 150 ribu pelanggan akan selesai dibangun oleh PT Moya, dengan total biaya mencapai Rp.1,015 triliun akan ditanggug PT Moya,” katanya.

Ya, kerjasama PDAM TB Kota Tangerang dengan PT Moya Indonesia dalam rangka menambah 120 ribu sambungan air dalam tiga zona air bersih yang selama ini belum terkover PDAM TB.(iqmar)




Kota Tangerang Kembangkan Drainase Berbasis Sumur Resapan

Kabar6-Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangerang merencanakan bakal membangun sumber resapan air di seluruh wilayah di daerah tersebut.

Pembangunan sumber resapan air itu, bertujuan agar masyarakat tidak hanya menyedot air dari dalam bumi, melainkan juga memasukan air ke dalam bumi.

Kepala Dinas PU Kota Tangerang, Karsidi mengatakan sistem resapan air yang dibangun di seluruh kawasan Tangerang, yakni dengan membuat lubang di saluran drainase yang ada.

Lubang tersebut kemudian akan ditutup dengan media penyaring (filter) yang terdiri dari kerikil, pasir, dan ijuk. Selanjutnya, lubang akan ditutup dengan plat dan batu kali.

“Salah satu fungsi dari sistem ini adalah, dimana air yang meresap akan mengalami proses penyaringan hingga airnya memenuhi standar baku,” kata Karsidi.

Karsidi mencontohkan, sumur resapan yang telah dibangun di sepanjang Jalan M Yamin berjumlah 45 titik. Lubang-lubang itu berada di sisi kanan dan kiri jalan. Adapun kedalaman sumur mencapai 1 meter dengan diameter mencapai 80 centimeter.

“Sistem inilah yang akan terus kita kembangkan di Kota Tangerang, karena sangat bermanfaat dalam meminimalisir genangan air yang ada di jalanan pada saat hujan,” ujarnya.

Selain sebagai penampungan air, lanjut Karsidi, pihaknya juga akan mengembangkan sistem itu hingga dapat mengatasi banjir dengan drainase baru berbasis pada sumur resapan.

“Artinya kita tidak hanya menyedot air dari dalam bumi, sebaliknya bagaimana kita memberikan yang setimpal memasukan air ke dalam bumi,” kata Karsidi.(rah)




Duel Maut Dua Sahabat Dipicu Pembagian Uang Dagangan Obat

Kabar6-Ternyata, pertarungan dua tukang obat keliling yang masih sahabat hingga berujung maut di di Jalan Kenanga, Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Jumat (31/8/2012) malam, dipicu pembagian uang hasil dagangan.

Demikian dikatakan Kanit Reskrim Polsek Cipondoh AKP Samijah yang ditemui kabar6.com disela pengecekan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Jumat (31/8/2012) malam.

“Kami masih menyelidiki motif pasti dibalik peristiwa ini. Namun dugaan sementara, perkelahian keduanya dipicu pembagian uang hasil dagangan obat,” ujar AKP Samijah.

Sementara, informasi yang berhasil dihimpun dilokasi kejadian menyebutkan,  persoalan itu berawal dari kecurigaan Junaedi terhadap temannya Chandra atas pembagian uang hasil penjualan obat mereka.

Junaedi kemudian menanyakan kecurigaannya itu langsung kepada Chandra. Hingga, hal itu membuat Chandra menjadi tersinggung. Alhasil, percekcokan antara dua sahabat itupun pecah.

Pertengkaran keduanyapun kian memanas. Hingga, dua sahabat itu terlibat dalam pertarungan menggunakan senjata tajam.

Dalam peristiwa itu, bernama Chandra (35), tewas mengenaskan dan dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Tangerang. Sekujur tubuhnya penuh dengan luka bacok menganga. Bahkan, bagian leher korban juga nyaris putus akibat tebasan golok.

Sedangkan sahabat yang sekaligus menjadi lawannya, Junaedi, kini justru sekarat dan harus mendapatkan perawatan serius di RS Usada Insani, Kota Tangerang. Sekujur tubuhnya juga penuh luka bacok menganga.

Diketahui, kedua pria yang sehari-hari selalu bersama menjajakan obat keliling tinggal dengan mengontrak rumah berdekatan di Jalan Kenanga, Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.(arsa)




2 Tukang Obat Bima Adu Golok, 1 Tewas 1 Sekarat

Kabar6-Warga sekitar Jalan Kenanga, Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Jumat (31/8/2012) malam gempar.

Pasalnya, dua pedagang obat keliling asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tak lain adalah sahabat dan menetap dilokasi, terlibat aksi saling bacok dilokasi.

Dalam peristiwa itu, salah seorang pemuda yang diketahui bernama Chandra (35), tewas mengenaskan dan dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Tangerang.

Sekujur tubuhnya penuh dengan luka bacok menganga. Bahkan, bagian leher korban juga nyaris putus akibat tebasan golok.

Sedangkan sahabat yang sekaligus menjadi lawannya, Junaedi, kini justru sekarat dan harus mendapatkan perawatan serius di RS Usada Insani, Kota Tangerang. Sekujur tubuhnya juga penuh luka bacok menganga.

Belum diketahui pasti penyebab perkelahian dua sahabat tersebut. Saat ini, petugas dari Polsek Cipondoh masih menangani kedua korban.

“Kami masih menyelidiki kasus ini,” ujar Kanit Reskrim Polsek Cipondoh AKP Samijah, saat ditemui kabar6.com di RSUD Tangerang.(arsa)

 




Ratusan Warga Antri E-KTP di Kecamatan Pinang

Kabar6-Pembuatan Kartu Tanda Penduduk atau KTP Elektronik (E-KTP)di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, dijejali ratusan warga. Mereka bahkan rela mengatri berjam jam demi mendapatkan giliran pengambilan kartu KTP elektronik tersebut.

Camat Pinang Syahrudin mengatakan, pemberian KTP Elektronik bagi masarakatnya sudah mencapai 50 persen, dari 64.320 warga yang terdata dan melakukan perekaman KTP Elektronik sebelumnya.

Menurutnya, lamanya proses pembuatan KTP Elektronik bukan karena lemahnya pelayanan pemerintah daerah, dikarena KTP Elektronik ini adalah program pemerintah pusat, dimana seluruh sarana prasarana infrastruktur percetakannya masih dipegang departemen dalam negeri.

Dalam sehari lebih dari 1500 warga mengantri untuk mengambik KTP Elektroni. Untuk bisa mendapatkan KTP Elektronik warga harus membawa surat keterangan perekaman dan KTP lama, serta harus melakukan tes sidik jari. Hal ini diakui syahrudin untuk menghindari kekeliruan pengambilan.

Sementara itu, Kabid Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang, Mulyanto mengatan, 70 persen KTP Elektronik milik Kota Tangerang sudah didistribusikan ke warga.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang sudah mendistribusikan KTP Elektronik tersebut ke masing masing kecamatan, dari kecamatan semuanya secara tehnis mereka yang mengatur ke masarakat.

Ia mengakui untuk seluruh masarakat kota tangerang, yang terdaftar dalam KTP Elektronik mencapai lebih dari 900 ribu penduduk.

Dan, jika ada masarakat yang masih belum melakukan perekaman karena kesibukannya baik kerja maupun dagang, pihak kecamatan diseluruh kota tangerang masih memberikan pelayanan perekaman KTP Elektronik.(Rani)

 




Sindikat Begal Mobil di Tangerang Incar Wanita

Kabar6–Para pelaku begal mobil yang ditangkap Reskrim Polres Metro Tangerang tidak hanya beraksi di Tangerang. Bahkan, target buruan mereka hingga Jakarta dan Bekasi dengan incaran mangsa para wanita.

Masih berdasarkan sumber dari kepolisian yang tengah bertugas. aktor kejahatan ini telah lama jadi incaran polisi. Sebab, dari rangkaian laporan masyarakat, aksi yang dilakukan sindikat ini sangat mencemaskan dan sudah menelan banyak korban.

“Saat ini komplotan lainnya masih diburu, karena mereka beraksi tidak sendirian,” singkatnya.

MUS, salah satu tersangka mengaku, dirinya melakukan aksi tersebut lantaran tidak berbahaya. Terlebih, yang digasak bukanlah kendaraannya. Namun, barang berharga yang digunakan pengemudi dan yang ada di dalam mobil. “Kami biasa beraksi di Jakarta , Bekasi dan Tangerang. Targetnya juga wanita,” imbuhnya.

Sebelumnya, MUS (38) dan AM (36), dua dari lima kawanan sidikat kriminal begal mobil berhasil dibekuk jajaran Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Metro Tangerang, sat akan melakukan aksinya di Jalan Beringin, Perum 1 Karawaci, Kamis (30/8).

Dalam pengembagan selanjutnya polisi menggiring tersangka ke lokasi-lokasi biasa mereka beraksi, mulai dari kawasan Jatiuwung, Cipondoh dan Kecamatan Tangerang. (iqmar)