1

BLHD Pastikan 30 Persen Mobil tak Lolos Uji Emisi

Kabar6–Ternyata, sekitar 30 persen dari 800 kendaraan yang melintasi Jalan Raya MH Thamrin, Cikokol, Kota Tangerang, dinyatakan tidak lulus uji emisi, Selasa (18/99/2012.

Demikian hasil uji emisi sementara yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bersama dengan Badan Lingkungan  Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten, hingga tiga hari kedepan.

“Rata-rata kendaraan yang tak lolos uji emisi tersebut adalah kendaran tua atau keluaran di bawah tahun 1990. Hal tersebut diakibatkan kurangnya perwatan dari pemilik kendaraan,” ujar Didin Khaerudin, Kabid Transportasi Perkerataapian dan Kendaraan Berat KLH, kepada wartawan di lokasi uji emisi gratis tersebut.

Menurutnya uji emisi ini dilakukan sebagai salah satu program pemerintah pusat dalam rangka evaluasi udara perkotaan pada 2012. selain itu, ingin didapati hasil, sejauh mana tingkat emisi gas buang berpengaruh terhadap kualitas udara perkotaan.

“Pada 2012 ini pemerintah pusat menargetkan akan menurunkan tingkat emisi gas buang hingga 26 persen se nasional. Indikator penurunan dapat dilihat dari uji emeisi di kota-kota metropolitan dan ibukota provinsi di masing-masing daerah,” jelasnya.

Bersamaan dengan uji emisi itu juga, pihaknya ingin melakukan penilaian kota/kabupaten mana saja yang dianggap masih memiliki kualitas langit biru.

“Tahun lalu, Kota Tangerang mendapatkan penilaian terbaik Langit Biru. Nah, uji emisi ini akan menentukan penghargaan itu dan juga akan menentukan sedikitny 10 persen penilaian Adipura tahun depan,” tuturnya.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup (BLHD) Provinsi  Banten Achmad Dwikarya menyampaikan, uji emisi gratis di Kota Tangerang ini akan dilakukan selama tiga hari di tiga titik berbeda.

Pertama di Jalan MH Thamrin pada Selasa (18/9), Jalan Raya Sudirman pada Rabu (19/9) dan terakhir di Jalan Raya Palem Semi, Kamis (20/9/2012).

“Ada beberapa indikator yang kami tes, mulai dari kadar Hidrokarbon (Hc), Karbonmonoksida (Co) dan Opasitas (tingkat kepekatan asap pada kendaraan diesel atau yang menggunakan solar. Dari uji yang kami lakukan hari ini, total sekitar 800 mobil jenis disel maupun bensin 70 persen diantaranya lulus uji, sedangkan sisanya tidak,” ucapnya.

Achmad mengatakan, hingga Selasa (18/9) pukul 15.00 WIB tercatat 500 unit kendaraan diesel dan 300 kendaraan yang menggunakan bahan bakar jenis premiun yang dilakukan uji emisi.

“Bagi yang tidak lulus uji emisi, kami menghimbau agar para pemilik kendaraan melakukan tune-up (penyetelan) kendaraannya secara teratur, minimal enam bulan sekali. Sebab, selain mudah membuat rusak emsisi tinggi akan membahayakan pengguna kendaraan,” imbuhnya.

Masih Kata Acmad, pihaknya juga menyarankan agar setiap kota/ Kabupaten di Provinsi Banten ini bisa memilki alat ukur baku mutu udara atau pemantau udara ambien.

“Uji emisi ini juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran para pemilik kendaraan terhadap pentingnya menjaga kadar emisi gas buang sehingga, udara yang bersih bisa tetap terjaga dan juga mendukung program langit biru yang saat ini tengah digalakkan,” pungkasnya.
(Iqmar)




Aliansi Buruh Serukan Hapus Buruh Kontrak

Kabar6–Aliansi Serikat Buruh/Serikat Pekerja (SB/SP) Kota Tangerang menyatakan diri tidak akan bergabung dengan 2 juta buruh Nasional untuk melakukan mogok masal rentang September-Oktober mendatang.

Namun, mereka tetap akan menyerukan untuk melakukan aksi penghapusan sistem buruh kontrak (outsourcing) hingga tuntas.

Demikian pernyataan ini didengungkan 10 orang perwakilan kaum buruh Aliansi SB/SP Kota Tangerang saat mengunjungi Pokja Wartawan Harian Tangerang, Selasa (18/9).

“Kami dari Aliansi SB/SP Kota Tangerang sudah sejak semula mengkampanyekan dan berjuang menolak sistem buruh kontrak,” kata Sasmita.

Bukan hanya itu, para perwakilan buruh ini juga menyatakan tidak akan berkenan atas politik upah murah yang selama ini dilakukan para pengusaha.

“Kami juga akan terus bergerak untuk terealisasinya upah layak bagi buruh di Tangerang. Kampanye-kampenya yang kami lakukan ini bentuk kekecewaan kami terhadap SBY (Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI) yang tak kunjung menghapus sistem buruh kontrak ini,” jelasnya.

Poniman, perwakilan buruh lainnya mengatakan, pihaknya juga kecewa kepada pemerintah saat ini. Sebab, meskipun sudah ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan sebagian uji materil UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya tidak membenarkan sistem buruh kontrak.

“Atas dasar ini juga kami akan terus mengkampanyekan penghapusannya sampai pemerintah, SBY mau melepas sistem outsourcing ini,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Poniman juga menyatakan, pihaknya tidak akan turut langsung melakukan aksi mogok massal, dan aksi menduduki pabrik-pabrik di Kota Tangerang yang sudah beredar kabarnya akan dilakukan buruh pada 19 September mendatang.

“Pembertahuan ini kami layangkan juga bertujuan untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan. Kalau ada yang aksi saat itu, itu diluar tanggungjawab kami,” singkatnya.
(Iqmar)




Pedagang Kecil di Kota Tangerang Keluhkan Waralaba

Kabar6–Para pedagang kecil yang tersebar di Kota Tangerang megeluhkan maraknya waralaba atau minimarket yang makin tidak terkontrol perkembangannya.

Masuknya waralaba tersebut ke sudut-sudut gang di Kota Tangerang jelas mengancam mata pencarian mereka.

Demikian hal tersebut terungkap dalam pelatihan dan pendampingan usaha kecil menengah (UKM) yang digelar Partai Golkar di gedung Korpri, Cikokol, Selasa (18/9).

“Saya sangat merasakan dampak yang ditimbulkan dengan merebaknya waralaba saat ini. Modal yang sangat minim membuatnya tidak mampu bersaing dan harus rela penghasilannya menurun drastis,” kata Udin salah satu peserta pelatihan.

Menurutnya, merebaknya waralaba hingga ke pelosok kampung berdampak besar terhadap pendapatan pedagang seperti dirinya. Terlebih, untuk meningkatkan persaingan usaha dengan jaringan waralaba, tidak cukup modal yang dimiliki para pedagang tersebut.

“Kami membutuhkan pelatihan dan pendampingan khusus seperti ini agar dapat terus bertahan di tengah gempuran persaingan usaha dengan waralab,” bebernya.

Udin menuding, merebaknya waralab yang tersebar hingga ke pelosok kampung ini tak lepas dari fajtor tidak tegasnya pemerintah dalam menegakkan peraturan untuk membantu pengusaha kecil ini.

“Selama pemerintah tidak menegakkan aturan yang pasti tentang pembatasan waralaba ini, maka kami yakin akan semakin terhimpit. Kami harap ada penertiban akan waralaba tersebut, apalagi yang berdekatan dengan usaha warga,” bebernya.

Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Banten PO Abbas Sunarya mengatakan, kebijakan pemerintah yang tidak berpihak terhadap masyarakat kecil inilah yang mendorong Partai Golkar berupaya meningkatkan kemampuan pelaku usaha kecil, dengan memberikan pelatihan serta pemberian insentif untuk pengembangan usaha mereka.

“Pelatihan ini juga merupakan langkah kami di daerah untuk melanjutkan program Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang mempunyai terobosan melatih tangan-tangan terampil dalam dunia usaha. Dengan gerakan ini juga akan menggaolang komitmen pengusaha kecil untuk menanamkan pondasi kekuatan ekonomi bangsa,” jelasnya.

Abbas juga menambahkan, secara berkesinambungan, pihaknya akan terus melakukan petihan-pelatihan dan pendampingan.

“Program gerakan ayo bangkit yang dicanangkan ini diharapkan juga mampu memperkuat ekonomi secara nasional, mengatasi pengangguran dan kemiskinan, serta dapat mendorong perusahaan, partai politik, serta pemerintah untuk turut terlibat dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia,” pungkasnya.(Iqmar)

 




17 Tahun PDAM Tirta Benteng Konsisten Layani Masyarakat

Kabar6-Tak terasa, sebentar lagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang genap berusia 17 tahun.

Memasuki umur keemasan ini, PDAM TB kiranya tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, dalam hal pelayanan air bersih.

Demikian disampaikan Dirut PDAM TB Kota Tangerang, Ahmad Marju Kodri pada penulis, Selasa (18/9/2012). Dan, perkembangan PDAM TB sudah melebihi harapan.

“Menginjak usia yang sudah dewasa ini, perkembangan PDAM TB dianggap sudah melebihi harapan. Kendati, masih ada kekurangan, hal itu akan terus diperbaiki seiring dengan canangan-canangan program yang sudah disiapkan,” kata Marju Kodri lagi.

Dikatakan Kodri, PDAM TB senantiasa mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan DPRD juga masyarakat luas.

“Di hari jadi ke-17, yang kata orang sweet seventeen kami ingin memberikan hasil manis bagi masyarakat, salah satunya kerjasama kami dengan PT Moya Indonesia,” jelasnya.

Dirut berharap, keberadaan PDAM TB yang sudah berjalan selama 17 tahun ini semakin besar manfaatnya bagi masyarakat Kota Tangerang.

“Kebersaan kami bersama masyarakat Kota Tangerang sudah cukup lama, namun kami ingin PDAM TB ini lebih lama lagi melayani masyarakat dengan pelayanan terbaiknya,” pungkasnya.(rani)




Bangunan di GSS Segera Dibrangus

Kabar6–Walikota Tangerang Wahidin Halim menegaskan sekali lagi akan membongkar seluruh bangunan yang melanggar garis sepadan sungai atau garis sepadan situ (GSS) yang masih berdiri kokoh di seluruh sungai, kali dan situ yang ada di Kota Tangerang.

Hal tersebut dilakukan Wahidin untuk menegakkan aturan dimana tidak ada bangunan berdiri 20 meter dari GSS dan juga untuk menambah keindahan kota yang belakangan nampak kumuh dengan adanya bangunan tersebut.
“Tegas saja, aturan mengamanatkan demikian. Maka akan kami tertibkan,” kata Wahidin disela-sela pemancangan pertama Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang, di Modernland, Kecamatan Kelapajaya, Kecamatan Tangerang, Senin (17/9).

Wahidin menambahkan, untuk merealisasikan rencana tersebut, pihaknya bahkan sudah menyurati seluruh pemilik bangunan yang berdiri di GSS. Sehingga, jauh hari sebelum pelaksanaan penertiban dilakukan, tidak ada lagi yang merasa keberatan dan sudah paham akan aturan yang ada. “Kami pastikan ada pemberitahuan sebelum pembongkaran. Kami sudah surati warga pemilik rumah di GSS,” imbuhnya.

Ditanya wilayah mana saja bangunan yang masih berdiri kokoh dan akan ditertibkan, Wahidin menyampaikan, pertama adalah bangunan yang ada di Kali Mukervart, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari. Di sana, kata Wahidin akan dibangun bendungan baru dan akan dinormalisasi. “Sebenarnya semua kali, sungai dan situ yang ada. Namun sementara ini yang utama adalah Mukervart, Sabi dan Angke yang sedang dalam tahap normalisasi dari Pemerintah Pusat,” tegasnya.

Ketua Satuan Petugas (Satgas) Penertiban Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Rahmat Hadis menyatakan, pihaknya sudah mendata dan sudah menyurati semua pihak yang masih memiliki bangunan di GSS. Sejumlah penertiban juga sudah berjalan dibeberapa titik dan akan terus dilaksanakan sacara bertahap. “Sesuai intruksi walikota akan kami tertibkan,” ucapnya.

Ditanya berapa banyak bangunan yang masih berdiri di GSS saat ini, pihaknya masih menunggu hasil data dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Tata Kota. Untuk PU pihaknya sudah meminta untuk mendata bangunan yang ada di garis sepadan sungai dan situ, adapun untuk Tata Kota untuk bangunan liar yang ada diluar GSS. “Datanya sudah ada di sana, namun masih dipastikan lagi agar tidak ada masalah dikemudian hari,” terang Rahmat Hadis yang juga menjabat sebagai Asisten Daerah (Asda) 1 Pemkot Tangerang ini.

Sebagaimana diketahui, Pemkot Tangerang tengah melakukan normalisasi di sejumlah sungai yang ada di wilayahnya. Meskipun adan yang dialokasikan untuk normalisasi tersebut berasal dari kas Pemerintah Pusat, namun untuk pembebasan lahannya diserahkan kepada Pemkot Tangerang. Seperti penuraban kali Angka dan kali Sabi yang saat ini sedang berjalan proyeknya.
(Iqmar)




Partai Nasional Republik Yakin Lolos Verifikasi

Kabar6- Memasuki masa tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, yang sudah menginjak tahap verifikasi faktual di KPU Kota Tangerang, pendatang baru dunia perpolitikan nasional Partai Nasional Republik (Nasrep) daerah setempat mengaku yakin bisa lolos.

“Kami yakin partai kami ini (Nasrep) bisa lolos verifikasi faktual. Meskipun saat mendaftar sebagai peserta Pemilu ke KPU Kota Tangerang kami baru menyerahkan 841 KTA (kartu tanda anggota), kami akan lengkapi sebelum tanggal 29 September hingga menyentuh angka
2.000 KTA,” kata Baihaki, Ketua DPC Nasrep Kota Tangerang, Minggu (16/9/2012).

Sejauh ini, kata Baihaki, pihaknya sedang mengerahkan jajarannya di tingkat penggurus anak cabang (PAC) dan penggurus ranting ( PR) se-Kota Tangerang untuk menghimpun data kembali, sekaligus mengecek kebenaran kepemilikan KTA di lapangan.

“Karena yang akan diperiksa itu sepersepuluh dari 1.000 KTA, kami akan menyiapkan 2.000 KTA. Dan dari 2.000 KTA itu, kami sendiri juga akan melakukan verifikasi sebelum di verifikasi faktual oleh KPU,” bebernya.

Masih kata mantan Anggota KPU Kota Tangerang yang habis jabatannya di tahun 2009 lalu ini, pihaknya pun memastikan bahwa persyaratan lain seperti administrasi keuangan partai, sekretariat partai dan kepengurusan beserta surat keputusan (SK) kepengurusan sudah lengkap.

“Kami berharap di tingkat Kota, Provinsi, sampai Pusat tidak ada masalah dengan partai kami. Sehingga, kami bisa bersing di Pemilu 2014 mendatang.” Imbuhnya.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Tangerang Syafril Elain mengatakan, sebanyak 20 partai politik di Kota Tangerang masih terancam tidak bisa mengikuti Pemilu 2014.

Pasalnya, meskipun sudah dituntut untuk memenuhi seluruh persyaratan verifikasi faktual oleh KPU setempat, belum satupun Parpol yang sudah mendaftar untuk ikut Pemilu melengkapinya, Minggu (16/9/2012).

“Rapat terakhir kami dengan pengurus partai di KPU belum satupun yang memenuhi persyaratan yang sudah kami minta. Khususnya soal kelengkapan KTA (Kartu Tanda Anggota) sebanyak 1.000 atau sepersepuluh dari jumlah penduduk Kota Tangerang,” kata Syafril Elain.

Padahal, kata Syafril, kelengkapan KTA yang jadi syarat agar Parpol bias lolos menjadi peserta Pemilu sangat penting. Terlebih, kekurangan KTA yang sudah disyaratkan akan sangat mungkin berkurang saat verifikasi faktual dilaksanakan rentang 26 Oktober-20 November mendatang.

“Memang masih ada waktu sampai tanggal 29 September untuk melengkapinya, tapi kami harap saat waktunya habis, bukan hanya
1.000 KTA rangkap dua yang disediakan, namun lebih jumlahnya karena sangat mungkin berkurang saat kami verifikasi nanti,” bebernya.

Hal-hal yang sangat mungkin menggalkan satu KTA disahkan sebagai persyaratan keikutsertaan Parpol dalam Pemilu adalah, manakala dalam verifikasi faktual pemilik KTA meninggal, pindah, dan atau pemilik KTA menjadi lebih dari satu anggota Parpol.

“Kalau saat verifikasi nanti KTA gagal lolos, itu akan mengurangi jumlah persyaratan. Kondisi itu yang harusnya dihindari Parpol, makanya kami harap Parpol mau melebihkan jumlah KTA yang diserahkan kepada KPU,” imbuhnya.(Iqmar)

 




Pokdar Kamtibmas Siap Tangkal Curanmor di Kota Tangerang

Kabar6–Pokdar Kamtibmas (Kelompok Sadar Keamanan Ketertiban Masyarakat) kiranya bukan sekedar wadah warga untuk berkumpul dan nongkrong semata.

Karena, dibalik keberadaannya kelompok ini kiranya siap untuk ikut berperan serta membantu untuk masyarakat dan lingkungan.

Bahkan, kelompok ini juga siap membantu aparat kepolisian untuk menangkal pencegahan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di kawasan Kota Tangerang.

Demikian dilakukan Kopdar mengingat tingginya angka curanmor di Kelurahan Cipondoh Indah, Kecamatan Cipondoh.

Ketua Kopdar Kamtibmas Sub-Sektor Cipondoh Iwan Martin mengatakan, pihaknya siap bantu membantu dengan aparat kepolisian, aparatur pemerintahan, dan masyarakat luas atas maraknya curanmor yang terjadi di wilayahnya.

“Banyak laporan masyarakat soal curanmor di wilayah kami ini. Hal itulah yang  yang menggerakkan kami membentuk Kopdar Kamtibmas di Cipondoh ini,” katanya, dalam acara Halal Bihalal Kopdar Kamtibmas Sub-Sektor  Cipondoh Sabtu malam (15/9/2012).

Dengan 46 anggota yang terhimpun dalam Kopdar Kamtibmas Sub-Sektor Cipondoh ini, Iwan berharap, anggotanya bisa membantu aparat kepolisian setempat dalam menangani keamanan lingkungan.

Terlebih, jumlah aparat kepolisian belum mencukupi untuk menangkal seluruh aktifitas kriminal di wilayahnya.

“Kesadaran menjaga lingkungan sendiri ini kami harapkan menular ke masyarakat luas. Sebab, kalau bukan warga sendiri yang menjaga keamanan lingkungannya siapa lagi yang akan melakukannya?,” ucap Iwan didampingi Nur Ngatman, selaku pelaksana teknis operasional Kopdar Kamtibmas Kota Tangerang.

Sementara itu, Ketua Kopdar Kamtibmas Kota Tangerang Kristio H Widodo mengatakan, pihaknya sengaja membentuk Kopdar Kamtibmas di seluruh wilayah Kota Tangerang untuk menanamkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya.

“Untuk pendanaan organisasi ini, kami lakukan swadaya,” jelasnya.

Disinggung soal tujuan keberadaan Kopdar ini, Kristio menegaskan, selain membantu polisi, 2.000 anggota Kopdar Kamtibmas Kota Tangerang siap menghimpun, mendata dan menganalisa tindak-tindak warga yang mengancam keamanan lingkunga. Seperti, pencurian, perampokan, terorisme dan peredaran narkotika.

“Intinya, bersama polisi, pemerintah, dan masyarakat kami siap melakukan pengamanan yang maksimal. Harapan kami, di kemudian hari akan lebih banyak lagi anggota Kopdar Kamtibmas yang bergabung untuk menularkan kesadaran menjaga keamanan lingkungan di masyarakat,”harapnya.(Iqmar)

 




Berebut Kursi Ketua KNPI, Boim dan Nawawi Siap Bertarung Jujur

Kabar6-Dua calon kuat dalam perebutan kursi Ketua KNPI Kota Tangerang, yaitu Ibrohim dan Nawawi,Menyatakan siap untuk bertarung secara jujur dalam pada Musyawarah Daerah (Musda) KNPI.

Boim, sapaan akrab Ibrohim yang kini masih menjabat sebagai Sekretaris DPD KNPI Kota Tangerang dan akan maju dengan dukungan PK Tangerang, Fokusmaker, AMPI, BM PAN, Sapma PP, serta GM FKPPI ini mengatakan, pihaknya yakin bahwa Musda ini akan berjalan jujur dan adil.

“Musda KNPI Kota Tangerang kali ini memang lain dari yang lain. Namun, saya pastikan majunya saya sebagai calon itu akan saya lalui dengan dasar kejujuran dan keadilan,” jelas Ibrohim kepada wartawan koran ini, Minggu (16/9/2012).

Menurutnya, dengan dukungan yang terus ditambah dari berbagai elemen pengurus kecamatan (PK) dan juga organisasi pemuda (OKP) peserta Musda, pihaknya yakin akan mendapatkan dukungan maksimal.

Terlebih, dia tidak bekerja sendirian melainkan dibantu oleh OKP dan PK yang turut mengantarkannya mendaftar menjadi calon ketua.

“Sampai Musda digelar nanti, kami masih melakukan konsolidasi. Namun yang kami bahas bukan semata-mata kemenangan, namun bagaimana menjalankan roda organisasi ini dengan lebih baik dan memenuhi harapan semua pemuda di Kota Tangerang,” tuntasnya.

Sementara Nawawi, yang pernah menjadi Ketua PK Neglasri dan maju dengan dukungan PK Neglasari, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Pemuda Islam (GPI), Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama (IPNU), serta Gerakan Muda Pembaharu Indonesia (GMPI) pun mengaku akan bertarung dengan jujur dan terbuka.

“Saya niat maju karena ingin mengembangkan potensi pemuda yang lebih berkarakter. Untuk itu, dalam menuju pencalonan ini, saya akan menggunakan cara-cara yang jujur dan bisa dipertanggungjawabkan jika saya terpilih kelak,” jelasnya.

Dia juga menyatakan, tidak akan menggunakan cara-cara primitif seperti politik uang. Bagi Nawawi, keberaniannya maju kali ini tidak semata-mata karena keinginannya.

Namun, karena dorongan dari berbagai elemen PK dan OKP yang ada di tubuh KNPI Kota Tangerang.

“Harapan saja juga, dengan dukungan dari OKP dan PK, Muda kali ini berjalan mulus. Bahkan, saya berharap dari pendukung-pendukung saya juga mambantu kemulusan Musda ini nanti,” singkatnya.

Ketua Panitia Musda KNPI Kota Tangerang Dicky Saputra mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan verifikasi pemberkasan calon ketua dan calon peserta Musda.
Pembahasan soal siapa yang akan lulus sebagai calon ketua maupun calon peserta Musda msih berlangsung pelik.

“Malam ini (semalam) akan kami tuntaskan siapa saja yang berhak mengikuti Musda, baik sebagai peserta maupun calon ketua,” singkatnya.(Iqmar)

 




Lapak Pemulung Karawaci Hangus Terbakar

Kabar6-Belasan lapak barang bekas yang dihuni sekitar 50 kepala keluarga (KK), di Kavling Pemda Bawah, RT 02/06, Panunggangan Barat, Cibodas, Kota Tangerang ludes terbakar, Minggu (16/9/2012) dini hari.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun ke 50 KK mengalami kerugian besar dan kehilangan tempat tinggal.

Menurut keterangan Dewo (22), salah satu pemulung di lapak tersebut, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Saat itu warga sedang tidur lelap. Tiba-tiba api membakar tempat sampah, hingga merembet ke tumpukan limbah barang bekas dan lapak.

“Penyebabnya timbulnya api tidak diketahui. Tiba-tiba saja api sudah membesar dari arah tempat pembakaran sampah,” jelas Dewo.

Angin yang kencang juga membuat api dengan cepat membakar limbah seperti plastik dan kertas, serta lapak yang terbuat dari kayu dan seng.

Para penghuni yang mengetahui peristiwa tersebut langsung melarkan diri keluar rumah. “Semuanya kabur, tidak ada yang sempat menyelamatkan barang-barang,” katanya.

Setalah api meluluhratakan lapak tersebut hampir 2 jam lamanya, akhirnya bisa dipadamkan oleh sembilan unit armada pemadam kebakaran Kota Tangerang.

Lamanya pemadaman api disebabkan sulitnya pemadam masuk langsung ke areal lapak, karena akses jalan yang sempit, sehingga tidak bisa masuk ke lokasi.

“Setelah dua jam, api bisa kami dijinakkan,” kata Jamaludin, Danru Pemadam Kabakaran Kota Tangerag.

Akibat kebakaran tersebut, terpaksa puluhan penghuni lapak mengungsi di tenda karena sudah tidak punya tempat tinggal. Selama mengungsi, mereka di berikan bantuan makanan dan minuman oleh ketua RT setempat.

Wasta (30), salah satu warga yang lapaknya terbakar mengaku sudah tidak punya lagi tempat tinggal. Ia yang bekerja sebagai pemulung hanya bisa pasrah.

“Saya tinggal disitu sudah puluhan tahun. Saya tidak tahu harus kemana lagi, karena tidak punya saudara. Tempat tinggal dan harta benda saya sudah terbakar,”  keluhnya.(Iqmar)




Penyerang Siswa SMPN 11 Larangan Dikabarkan Tertangkap

Kabar6-Pelaku penyerangan terhadap siswa SMPN 11 Larangan yang berujung pada tewasnya Putranto Setyo Utomo (13), dikabarkan tertangkap, Sabtu (15/9/2012).

Sumber kabar6.com di Polres Metropolitan Tangerang menyebutkan, salah satu pelaku penyerangan diketahui bernama RDS (15), pelajar yang tinggal di Jalan H. Yusuf, Pondok Lakah, Kelurahan Paninggilan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

“Sebenarnya sudah 3 pelajar yang diamankan karena diindikasi sebagai pelaku penyerangan. Salah satunya adalah RDS,” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya itu lagi. 
Diketahui, Putranto Setyo Utomo (13), siswa SMPN 11 Larangan tewas mengenaskan setelah diclurit sesama pelajar di Jalan HOS Cokroaminoto, depan Pintu Puri Beta 2, Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Sabtu (15/9/2012).

Korban sempat dilarikan rekan-rekannya ke RS Sari Asih Ciledug guna mendapatkan pertolongan. Namun, karena kehabisan banyak darah, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhir satu jam setelah mendapatkan penanganan medis.

Sedangkan rekan korban, Delpin juga menderita luka akibat serangan mendadak itu, dan kini masih dirawat intensif di RS Sari Asih Ciledug.

Kapolres Metropolitan Tangerang, Kombespol Wahyu Widada belum bisa dikonfirmasi terkait penyerangan pelajar yang berujung kematian tersebut. Saat dihubungi, telepon genggam Kapolres dalam kondisi aktif namun tidak dijawab.(bad).