1

Tak Bersertifikat, 470 Sekolah di Kabupaten Tangerang Rawan Digugat

kabar6.com

Kabar6-Lahan sekolah di Kabupaten Tangerang hingga kini masih banyak yang tidak bersertifikat.

Berdasarkan data Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Tangerang, dari 870 Sekolah Dasar Negeri (SDN), dan Sekolah Menegah Pertama Negeri (SMPN), ada 470 sekolah yang belum memiliki sertifikat kepemilikan.

Hal itu berpotensi digugat secara perdata oleh masyarakat yang memiliki dokumen kepemilikan resmi.

Kepala Bidang (Kabid) Aset pada BPKAD Kabupaten Tangerang, Fahmi Faisuri mengatakan, pihaknya berupaya agar 470 lahan sekolah yang merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang itu segera diurus sertifikatnya.
Ditargetkan, kata Fahmi, tahun 2020 mendatang lahan sekolah itu sudah bersertifikat. “Sekarang on progres (dalam proses red), tahun 2020 semua sekolah sudah bersertifikat,” kata Fahmi kepada Kabar6 melalui telepon, Sabtu (23/03/2019).

Menurut Fahmi, Pemkab Tangerang sudah menggandeng aparatur Kejaksaan Tinggi Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang sebagai antisipasi gugatan dari masyarakat. Apalagi, saat ini sudah ada 20 lahan sekolah digugat oleh masyarakat yang mengaku sebagai ahli waris pemberi hibah lahan sekolah tersebut.

“Kami sudah menjalin kerja sama dengan jaksa sebagai pengacara negara untuk mendampingi termasuk ketika kasus bermuara ke pengadilan,” tuturnya.

Namun sayang, Fahmi enggan memberikan data 20 sekolah yang sedang dalam proses gugatan tersebut. Namun demkian, Fahmi menambahkan, meski 20 sekolah itu belum memiliki sertifikat, Pemkab Tangerang sudah memiliki dokumen hibah lahan sekolah tersebut.**Baca juga: Warga Kosambi Keluhkan Biaya Daftar Prona Lewat PTSL.

“Kami tidak khawatir, 20 sekolah itu digugat oleh warga yang mengaku cucu pemilik tanah sekolah itu. Karena dokumen yang dijadikan dasar untuk mengugat Pemkab secara perdata tidak asli,” tegasnya.(Vee)




Warga Kosambi Keluhkan Biaya Daftar Prona Lewat PTSL

kabar6.com

Kabar6-Sejumlah warga Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi, mengeluhkan biaya pendaftaran sertifikat tanah prona, lewat program Pendaftaran Tanah Sistemik Lengkap (PTSL).

Pasalnya, program yang dicanangkan pemerintah pusat tersebut, dipungut biaya hingga Rp1 juta untuk pembayaran pertama pendaftaran PTSL di Desa Cengklong.

“Saya sudah bayar Rp1 juta ke pegawai desa, katanya kalau sertifikat nanti sudah jadi saya bayar lagi Rp1 juta,” imbuh warga Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, yang namanya enggan dipublikasikan, Sabtu (23/3/2019).

Menurutnya, uang yang berjumlah Rp1 juta tersebut dikirim melalui anaknya, untuk diberikan kesalah satu pegawai Desa Cengklong sebagai biaya pendaftaran pengurusan PTSL tanah miliknya.

“Duit yang Rp1 juta disuruh anak saya yang anterin kesalah satu aparatur desa, itu buat biaya daftar bikin sertifikat prona tanah saya,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu warga berinisial I mengaku, telah disuruh mengantarkan uang Rp1 juta sebagai biaya pengurusan PTSL, dan diserahkan kesalah satu aparatur Desa Cengklong.

“Duitnya saya kasih ke salah satu pegawai Desa Cengklong, tapi saya minta kwitansi tidak dikasih, katanya cuma duit Rp1 juta aja minta kwitansi,” lugasnya.

Mantan Ketua Rt 008 Desa Cengklong, Nursan membenarkan adanya pembayaran Rp1 juta pengurusan PTSL. Namun ia menjelaskan tidak mengetahui lebih lanjut tentang warga lain yang memberikan uang PTSL.

“Waktu itu emang dipinta Rp1 juta, tapikan itu duitnya buat urus kelengkapan surat tanah, bukan buat aparatur desa, waduh kalau semua warga saya tidak tahu, soalnya saya tidak ikut rapat PTSL,” ujarnya, Sabtu, (23/3/2019).

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana PTSL Desa Cengklong, Asmat mengaku adanya warga yang memberikan dana proses pembuatan PTSL, dengan besaran dana bervariasi yang diterima pihaknya. Namun dirinya menyangkal dana tersebut untuk kepentingan pribadi.

“Ya betul, ada yang kasih duit, tapi itu tidak rata nilainya, duitnya buat bayar yang kerja ukur tanah dan urus surat juga, terus buat makan serta beli materai, semuanya harus dibeli pakai uang,” ucap Sekdes Cengklong.

Asmat mengatakan, bahwa masih banyak surat tanah yang belum memiliki kelengkapan sesuai prosedur pengajuan PTSL. Maka dari itu, pihaknya membutuhkan waktu dan anggaran untuk memperbaiki surat-surat tersebut.

“Kitakan perlu rapihin dulu surat tanahnya biar lengkap, soalnya banyak yang masih acak-acakan, kadang surat terlihat rapih begitu dicek ulang ada yang salah, terpaksa kita buat lagi beli materai juga pakai duit,” imbuhnya.**Baca juga: Amankan Pemilu, Polres Tangerang Kota Siapkan 1.800 Personel.

Program PTSL yang diusulkan Pemerintah Desa Cengklong, dengan target mencapai 1000 bidang. Namun saat ini, yang sudah terealisasi 400 sertifikat prona usulan program PTSL 2018 yang lalu.(Vee)




Begini Kronologis Pemacatan Enam Guru Di Kabupaten Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Nasib tragis menimpa enam guru honorer setelah mengabadikan momen berpose ala pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi.

Foto tersebut sempat viral di media sosial dan mendapatkan berbagai macam komentar dari warga internet (Warganet) karena mengenakan baju ASN sambil berpose ala Capres Cawapres nomor urut 02.

Saat disambangi ke SMAN 9 Kabupaten Tangerang, keenam guru honorer tersebut sudah tidak berstatus sebagai pengajar lagi alias dipecat.

M Fatoni Abus Salam, selaku Wakepsek Humas SMAN 9 Kronjo Kabupaten Tangerang mengatakan, keenam guru honorer malang tersebut sudah tidak aktif lagi sejak Rabu (20/3/2019).

“Sudah (tidak aktif). Sejak foto itu viral kan di mana-mana akhirnya ada surat pemberhentian mereka dari pusat. Kalau kami sih masih ingin mereka balik lagi karena udah ada yang bekerja lama,” kata Fatoni di SMAN 9 Kabupaten Tangerang, Jumat (22/3/2019).

Fatoni menjelaskan kronologis awal keenam guru honorer tersebut terpaksa dirumahkan. Pada awalnya H, salah satu guru honorer SMAN 9 Kabupaten Tangerang jalan menuju tempat ia mengajar sekira pukul 07.00 WIB, Senin (18/3/2019).

Saat melipir di warung untuk membeli rokok, lanjut Fatoni, H bertemu temannya dan memberikan stiker Prabowo-Sandi lantaran teman dari H tersebut baru pulang dari lokasi Kampanye Prabowo di Serang.

“Di warung itu dia dikasih oleh-oleh stiker sama temannya itu tulisannya Prabowo-Sandi. Nah dia bagikan dan pamerin ke temen-temen gurunya itu di sekolah,” jelasnya.

Disaat bersamaan ada guru honorer lainnya berinisial MK membawa handphone barunya. Selanjutnya, MK bersama kelima rekan sejawatnya termasuk H langsung berswafoto sambil membawa stiker tersebut.

“Nah karena handphone baru, biasalah langsung cobain dong kameranya-kameranya sambil bawa stiker itu. Selfie-selfie dong ayok pake hanphone baru,” kata Fatoni seraya menirukan guru honorer tersebut.

Ia menyakinkan, foto tersebut tidak pernah secara sengaja disebarkan oleh MK sang pemilik handphone ke media sosial dan hanya ia simpan sebagai kenangan pribadi.

Namun, kecelakaan terjadi pada hari Rabu (20/2/2019) sekira pukul 06.00 WIB saat handphone baru milik MK berada di tangan anaknya yang masih balita.

Menurut Fatoni, foto viral tersebut tak sengaja tersebar karena keisengan dari anak MK yang sedang bermain hanfphone ibunya dan tersebar.

“Kita gak tahu disebarnya apakah lewat Whatsapp atau apa, pokoknya kesebar saja. Itu awalnya anaknya lagi lihat-lihat Youtube eh, mungkin fotonya kesebar gak sengaja. Viral akhirnya,” terang guru matematika tersebut.

Paginya, lanjut Fatoni, sekira pukul 08.00 WIB foto tersebut sudah tersebar di media sosial, sontak viral. Pukul 10 WIB kepala sekolah SMAN 9 Kabupaten Tangerang langsung ke Dinas Pendidikan Provinsi Banten.**Baca juga: Selfi Stiker Prabowo, 6 Honorer SMA 9 Kronjo Dipecat.

“Langsung Kamisnya, mereka berenam langsung diberhentikan,” singkat Fatoni.**Baca juga: Ini 18 Titik Kampanye Terbuka Ala KPU Kota Tangerang.

Diketahui, surat pemecatan tersebut langsung dikeluarkan oleh Dindikbud Provinsi Banten tentang Pencabutan Penugasan Guru Bukan ASN pada SMA Negeri 9 Kabupaten Tangerang.(Vee)




Saban Jumat, Pramuka SMAN 28 Jaga Keamanan & Ketertiban Masjid Al Husna Suradita

Kabar6.com

Kabar6-Kepedulian social dan sumbangsih ke lingkungan, Pramuka SMAN 28 jaga keamanan dan ketertiban di Masjid Al Husna, Suradita Indah, Cisauk, Kabupaten Tangerang.

Kordinator ketertiban lingkungan Masjid Al Husna, Toha menuturkan, tiga bulan terakhir, pihaknya telah bekerjasama dengan SMAN 28 untuk menjaga keamanan dan ketertiban di masjid.

“Kami meminta bantuan pramuka SMAN 28 untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban diwaktu-waktu salat, terutama salat jumat,” ungkap Toha kepada Kabar6.com, Jumat (22/3/2019).

**Baca juga: Indobuildtech Implementasikan Arsitektur 4.0 di ICE BSD.

Sementara, Pramuka SMAN 28, Bari menambahkan, menjaga keamanan dan ketertiban di Masjid Al Husna, pihaknya turut terlibat dalam menertibkan dan merapikan parkiran, membuat nyaman dan aman para jamaah.

“Kami terlibat dalam pengamanan dan ketertiban di Masjid Al Husna, terutama sebelum hingga sesudah salat Jumat,” jelasnya. (jic)




Indobuildtech Implementasikan Arsitektur 4.0 di ICE BSD

Kabar6.com

Kabar6-Memasuki 17 tahun penyelenggaraannya, dan juga seiring dengan tren revolusioner teknologi material, interior bangunan, dan fitur ramah lingkungan para exhibitor indobuildtect expo 2019 turut menampilkan rangkaian produk top brand terbaru untuk mendukung kebutuhan proyek konstruksi di sektor properti dan infrastruktur yang di percaya selaras dengan implementasi arsitektur 4.0.

Raditia Zafir Ahmad, General Manager PT. Debindo ITE menuturkan tema establishing architecture 4.0 secara sinergis di dukung dari berbagai asosiasi.

“Acara ini secara signifikan di dukung oleh 23 asosiasi profesi dan juga asosiasi bisnis. Rangkaian kegiatan panel diskusi pakar, presentasi ilmiah, presentasi produk, workshop, hingga seminar yang kami adakan guna mendukung serta mewujudkan indobuildtec, dan secara khusus menampilkan architecture 4.0,” tutur Raditia, Jumat (22/3/2019).

Ia juga mengatakan, banyaknya pengunjung yang hadir juga di persilahkan memanfaatkan peluang memperluas jejaring bisnis dengan para calon mitra strategis.

“Para pengunjung dapat memanfaatkan peluang bisnis, misalnya mitra perusahaan kontraktor yang tampil di indoconstech expo, dengan penyedia produk spesialis di industri kaca di indoglasstech expo, ataupun dengan penyedia produk dan teknologi lighting yang memang sekaligus hadir dapat berkolaborasi dengan spesialis smart building management di IFME 2019,” tambahnya.

**Baca juga: Kemacetan Mengular di Gading Serpong, Tiang PLN Melintang di Jalan.

Untuk menyambut tantangan menuju arsitektur 4.0, secara konsisten pameran tahunan indobuildtech di rancang dan digelar sebagai bentuk kebersamaan seluruh stakeholders tentang bangunan, konstruksi, dan juga jasa arsitektur dalam satu sinergi public-private partnership untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional demi masa depan indonesia yang lebih baik. (adt)




Penderita TBC di Kabupaten Tangerang Meningkat

kabar6.com

Kabar6-Penderita penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Tangerang meningkat drastis. Berdasarkan data, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang menunjukan, sejak Januari sampai Maret 2019, jumlah penderita TBC mencapai 6.500 orang. Jumlah penderita itu, naik dibanding sepanjang 2018 yang hanya 3.838 orang.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Peyakit Menular pada Dinkes Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengatakan, temuan kasus penderita TBC di Kabupaten Tangerang mencapai 6.500 orang pada 2019. Angka tersebut, kata Hendra, meningkat dari tahun sebelumnya. Perlu diketahui, data diatas merupakan penderita TBC yang tercatat meningkuti pengobatan dan dilaporkan kepada Dinkes Kabupaten Tangerang.

“Data penderita TBC di Kabupaten Tangerang naik karena pencarian kita selain di Puskemas juga ke Rumah Sakit dan Klinik. Jumlah itu mungkin lebih, karena ada saja penderita TBC yang tidak mau berobat,” kata Hendra kepada wartawan di ruangannya, Jumat (21/3/2019).

Hendra menjelaskan, ada empat faktor penderita TBC di Kabupaten Tangerang meningkat, yakni faktor lingkungan yang padat dan kumuh, daya tahan tubuh masyarakat, penderita TBC yang tidak mau berobat, sehinga menularkan penyakitnya. Terakhir, penderita tidak mau minum obat secara teratur.

“Jika ingin sembuh, penderita TBC harus mau berobat dan minum obat teratur. Kepada masyarakat agar saya mengimbau agar tetap menjaga lingkungan bersih karena faktor lingkungan kumuh menjadi pemicu TBC,” jelasnya.

Menurut Hendra, Dinkes Kabupaten Tangerang terus berupaya bekerja keras menurunkan angka penderita TBC. Salah satunya, dengan bersinergi dengan dinas-dinas lain yang berkaitan dengan masalah kesehatan dan lingkungan. Selain itu, Dinkes juga memiliki program gerakan Temukan Obati Sampai Sembuh (Toss).

“Gerakan itu bertujuan, agar tidak ada lagi penderita-penderita TBC yang gagal pengobatan. Itu yang kami harapkan,” tuturnya.

Hendra menambahkan, Dengan penemuan kasus baru yang banyak, Dinkes Kabupaten Tangerang memastikan mereka akan mendapatkan fasilitas pengobatan yang tidak dipungut biaya atau gratis.

“Yang kami harapkan, penderita-penderita TBC agar mau berobat dan minum obat secara teratur hingga sembuh,” tutupnya.**Baca Juga: Kemenkumham Tanam 50 Bibit Pohon di Ciangir.

Dihubungi terpisah, Direktur RSUD Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaeni mengatakan, pihaknya tidak hanya melayani pasien TBC asal Kabupaten Tangerang saja, melainkan juga memfasilitasi pengobatan masyarakat dari luar Kabupaten.

“Data pasien penderita asal Kabupaten kami belum direkap karena kami bukan saja melayani pasien Kabupaten saja, melainkan luar kabupaten,” kata Naniek melalui telepon.

Naniek menambahkan, yang perlu diketahui oleh pasien TBC bahwa penyakit menular yang disebabkan oleh kuman mycrobacterium tuberculosis itu bisa diobati bila minum obat secara teratur dan tuntas.

“Jika minum obat teratur dan tuntas, penyakit TBC bisa sembuh. Makanya, penderita TBC harus berobat bila ingin sembuh,” paparnya.(vee)




Kanwil Kemenkumham Banten Tanam 1.000 Bibit Pohon di Ciangir

Kabar6.com

Kabar6-Dalam rangka hari Bhakti Pemasyarakatan ke-55 pada tanggal 27 April mendatang, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Wilayah Banten memperingatinya dengan melakukan penanaman 1.000 bibit pohon di Komplek Pemukiman Pemasyarakatan, Desa Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Jumat, (22/3/2019).

Dalam kegiatan ini, Direktur Jenderal Pemasyarakatan yang diwakilkan oleh Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi, Yuspahruddin mengatakan, kegiatan ini adalah salah satu bentuk kepedulian kepada lingkungan. Diharapkan dengan penanaman bibit-bibit pohon ini dapat memperbaiki kondisi lingkungan.

“Kegiatan ini serentak dilakukan di Lapas dan Rutan se-Indonesia, dimana setiap UPT melakukan penanaman sebanyak 50 bibit pohon. Semoga dengan adanya penanaman pohon ini dapat menghasilkan O2 (oksigen) untuk hidup manusia,” ujarnya saat memberikan sambutan di Komplek Pemukiman Pemasyarakatan, Desa Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Banten, Imam Suyudi menyampaikan kegiatan pelestarian lingkungan hidup seperti menanam pohon masih perlu dilakukan untuk memberikan kesejukan bagi lingkungan sekitar. Imam berharap, kepada seluruh petugas pemasyarakatan untuk merawat pohon-pohon yang sudah ditanam ini hingga tumbuh besar.

“Penanaman pohon ink tentu akan memberikan kesegaran bagi kita semua. Oleh karena itu saya berpesan kepada adik-adik petugas pemasyarakatan yang ada di sekitar lingkungan ini untuk menengok-nengok pohon-pohon yang sudah ditanam ini,” tuturnya.**Baca Juga: ARBI: Santri Kuasai 40 Persen Suara di Banten.

Sementara itu, Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Tangerang, Dedi Cahyadi berharap dengan berlangsungnya kegiatan penanaman 1.000 bibit pohon buah, wilayah Pemukiman Pemasyarakatan Ciangir ini dapat menjadi kawasan yang ramah lingkungan dan bisa menjadi salah satu paru-paru daerah.

“Diharapkan penanaman pohon ini dapat mengurangi efek dari global warming karena penanaman ini juga tentunya dapat menyerap gas CO2. Oleh karena itu, walaupun diperintahkan hanya 50 bibit pohon di setiap UPT se-Indonesia, namun kami di sini menyediakan 1.000 lebih bibit pohon macam-macam buah yang akan ditaman di Pemukiman Pemasyarakan ini,” pungkasnya.(Vee)




Aturan Pembatasan Tamu di DTRB Kabupaten Tangerang Dipertanyakan

kabar6.com

Kabar6-Aturan pembatasan tamu di Kantor Dinas Tata Ruang dan Bangunan (DTRB) Kabupaten Tangerang dipertanyakan. Pasalnya, diduga rekanan dan Kontraktor bebas masuk ke dalam Kantor DTRB tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Darusamin, Sekertaris Lembaga Swadaya Masyarakat Lipanham Kabupaten Tangerang kepada kabar6.com, Jum’at (22/3/2019).

“Sepertinya, yang tidak boleh masuk itu cuma wartawan sama LSM, tapi kalau kontraktor bebas itu gak ada masalah kok,” tegasnya.

Kemungkinan, jelas Darusamin, kalau wartawan dan LSM itu datang akan konfirmasi atau klarifiasi, mereka itu tidak siap memberikan jawaban.

“Saya saja sudah beberapa kali kirim surat somasi tidak ada satu pun pejabat terkait yang siap memberikan konfirmasi kepada saya,” ucapnya.

Darusamin mengaku, untuk menindaklanjuti dugaan kasus pelanggaran, dirinya langsung menyurati dan melaporkan ke Polisi dan Bupati.**Baca juga: Ada Pembatasan Tamu di DTRB Kabupaten Tangerang.

“Kasus dugaan pelanggaran saya lempar ke Polres, namun untuk proyek yang sudah di bayar dan yang multi year saya lempar ke Bupati, suapaya tau kebobrokan Dinas Tata Ruang dan Bangunan,” pungkasnya.(bam)




Datang ke Kronjo, Ini Janji Sandiaga Uno

Kabar6.com

Kabar6-Calon Wakil Presiden (Cawapres) 02 Sandiaga Salahudin Uno mendatangi warga dalam safari kampanye di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang, Kamis 21/3/2019.

Sandiaga Uno datang menggunakan kaos berwarna biru, saat tiba di lokasi, langsung diserbu oleh ribuan pendukungnya dan barisan emak-emak yang berebut untuk berjabat tangan dan berswafoto dengan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 tersebut.

Dalam orasi kampanyenya Sandiaga Uno mengatakan, Kabupaten Tangerang ini memiliki potensi besar dalam pergerakan ekonomi Nasional.

“Prabowo-Sandi akan fokus pada peningkatan ekonomi rakyat, salah satunya di Tangerang, sebab Tangerang sendiri mempunyai julukan sebagai Kota Seribu Industri dimana di dalamnya memang banyak industri dalam negeri maupun luar negeri,” ungkap Sandi di hadapan ribuan pendukungnya di Kronjo.

Dalam lanjutan pidato kampanyenya, selain sektor ekonomi, Sandi juga akan menciptakan lapangan kerja melalui balai latihan kerja atau rumah aspirasi yang sudah di resmikanya, salah satunya di Serang Banten, serta pelayanan di sektor pendidikan.

Dalam lawatanya, Sandi menyempatkan diri untuk menyapa warga di pelelangan ikan kampung Kronjo dan sesi tanya jawab dengan para Petani, Nelayan dan Guru Honor.

Santo salah seorang warga yang mengidolakan sosok Cawapres 02 menuturkan, Sandioga uno adalah sosok yang luar biasa.**Baca Juga: 24 Maret, Kampanye Lewat Media Massa Dimulai.

“Bang sandi adalah sosok cawapres yang inspiratif dan menjadi motivator untuk kaum milenial, semoga tercapai Visi Misinya untuk meningkatkan ekonomi rakyat seperti yang diinginkan oleh para petani, nelayan serta guru honor pada sesi tanya jawab tadi, ujar Santo.

Pantauan di lokasi ribuan massa pendukung Capres Cawapres 02 bergembira ria dan bernyanyi serta berteriak Prabowo Sandi.(vee)




Selfi Stiker Prabowo, 6 Honorer SMA 9 Kronjo Dipecat

kabar6.com

Kabar6-Gara-gara selfi dengan menampilkan stiker pasangan cares nomor urut 2, Prabowo-Anis Sandi, sebanyak enam orang tenaga honorer SMA 9 Kronjo, Kabupaten Tangerang dipecat dari pekerjaannya.

Pemecatan dilakukan tidak lama setelah beredar luasnya foto tersebut ditengah-tengah dmasyarakat, membuat Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas pendidikan Provinsi Banten, bertindak tegas dengan melakukan pemecatan langsung, karena dianggap telah melanggar peraturayang
Kabid Pembinaan dan Data Kepegawaian pada BKD Banten, Alfian mengatakan, keenam tenaga honorer SMA 9 Kronjo, Kabupaten Tangerang yang berpose sambil memegang stiker pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Anis sandi langsung dipecat setelah tidak lama beredar luasnya poto tersebut di tengah masyarakat.
“Ada enam orang honorer SMA 9 Keronjo, Kabupaten yang dipecat karena diduga tidak netral,” kata Alfian, kepada Kabar6, Kamis (21/3/2019).
Menurutnya, pemecatan keenam tanaga honorer tersebut dilakukan sejak Selasa (19/3) kemarin, setelah dilakukan pemanggilan oleh UPT Dinas pendidikan, untuk mengetahui duduk persoalan yang sebenannya.
Menurut Alfian, pemecatan kepada keenam pegawai honorer itu karena dianggap telah melanggar peraturan. Menurutnga, meski kesemuanya bukan ASN. Namun, gaji mereka berasal dari dana pemerintah, sehingga wajar kesemuanya dipecat.
“Secara pasti memang tidak ada aturan yang menyebutkan kata honorer itu bisa dipecat jika tidka netral. Namun, bagi siapapun pegawai yang anggarannya dibiayai oleh pemerintah, iti bisa diberhentikan dari pekerjaanya,” katanya.**Baca juga: Mba Tutut : Perbedaan Memperkaya Indonesia Kita.
Meski begitu, pemecatan kepada seluruh tenaga honorer yang selfi dengan memajang foto cawapres nomor urut 2 itu, dilakukan oleh pihak UPT Dindik Banten, bukan oleh Badan Kepegawaian daerah (BKD) Provinsi Banten.
Hal itu dikarenakan SK pengangkatannya ada pada pihak sehingga ranah penangannya masuk pada Dinas Pendidikan, bukan oleh BKD Provinsi Banten.(Den)