1

Saat Tahanan Rutan Kabur, Ada Suara Mendengkur Dari Sel 33

Kabar6-Pihak Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1 Tangerang di Desa Taban, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang mengindikasi bila kaburnya 3 tahanan dari Rutan tersebut juga karena peran dari tahanan lain yang berada dalam satu sel.

Kepala Rutan Klas 1 Tangerang, Mulyadi, melalui Kepala Seksi Pelananan dan Keamanan Rutan, Dedi Cahyadi mengatakan, saat kejadian tahanan di sel  Blok C kamar 33 tersebut sempat mengeluarkan suara dengkuran yang ekstra keras.

Curiga dengan suara mendengkur tahanan yang tidak lazim itu, petugas sipir kemudian mendatangi guna mengecek kondisi sel di Blok C Kamar 33 tersebut.

“Mungkin suara mendengkur yang keras itu sengaja dikeluarkan untuk menimpa suara gergaji besi yang digunakan untuk memotong besi pada fentilasi udara di sel tersebut,” ujar Dedi, Selasa (5/8/2014).

Kecurigaan petugas terbukti, saat tiba dilokasi, petugas mendapati seorang tahanan yang tengah berupaya keluar sel melalui lubang fentilasi yang besi penghalangnya sudah terpotong.

“Kami langsung menangkap seorang tahanan yang berupaya kabur tersebut. Tapi, tiga tahanan lain sudah terlebih dahulu berhasil keluar dan sukses melompati tembok rutan,” ujar Dedi lagi.

Diketahui, ketiga tahanan yang kabur tersebut masing-masing adalah, Supriadi bin Madsanan, tahanan kasus narkotika. Ulung Baihaki bin Juhoi, tahanan kasus pencurian dan Boiko Pringgo Putro bin Hadiyono, tahanan kasus penggelapan. **Baca juga: 3 Tahanan Rutan Jambe Lompati Pagar Pakai Kain Sarung.

Status Supriadi sendiri di Rutan Jambe adalah tahanan titipan Satnarkoba Polres Kota Tangerang. Sedangkan Ulung Baihaki dan Boiko, diketahui masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang.(agm/abie/TR)




3 Tahanan Rutan Jambe Lompati Pagar Pakai Kain Sarung

Kabar6-Selain membentuk tim internal, pihak Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1 Tangerang di Desa Taban, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang juga berkordinasi dengan pihak kepolisian terkait guna memburu 3 tahanan yang kabur, Selasa (5/8/2014).

Kepala Rutan Klas 1 Tangerang, Mulyadi, melalui Kepala Seksi Pelananan dan Keamanan Rutan, Dedi Cahyadi mengatakan, ketiganya tahahan yang kabur itu sedianya baru 2 bulan menghuni sel Blok C kamar 33.

Setelah menggergaji fentilasi udara dan berhaisl keluar dari sel, kata Dedi, ketiga tahanan itu kemudian keluar kawasan Rutan dengan melompati tembok dengan bantuan kain sarung.

Aksi tahanan itu diperkirakan terjadai pada pukul 03.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB.

“Sel Blok C kamar 33 itu sebenarnya dihuni oleh 21 tahanan. Saat ini, tahanan lain di sel itu masih dimintai keterangan terkait proses kaburnya ketiga tahanan itu,” ujar Dedi.

Diketahui, ketiga tahanan yang kabur tersebut masing-masing adalah, Supriadi bin Madsanan, tahanan kasus narkotika. Ulung Baihaki bin Juhoi, tahanan kasus pencurian dan Boiko Pringgo Putro bin Hadiyono, tahanan kasus penggelapan. **Baca juga: Rutan Jambe Bentuk Tim Buru Tahanan Kabur.

Status Supriadi sendiri di Rutan Jambe adalah tahanan titipan Satnarkoba Polres Kota Tangerang. Sedangkan Ulung Baihaki dan Boiko, diketahui masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang.(agm/abie/TR)




Rutan Jambe Bentuk Tim Buru Tahanan Kabur

Kabar6-Pihak Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1 Tangerang, mengakui adanya tiga tahanan yang dikabarkan melarikan diri.

Diperkirakan, ketiga tahanan tersebut kabur dari Rutan yang berlokasi di Desa Taban, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang itu pada Selasa (5/8/2014) dini hari, antara pukul 03.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB.

Kepala Rutan Klas 1 Tangerang, Mulyadi, melalui Kepala Seksi Pelananan dan Keamanan Rutan, Dedi Cahyadi mengatakan, ketiganya kabur dengan cara menggergaji besi baja pada fentilasi ruang tahanan.

“Saat ini kami sudah membentuk empat tim guna melakukan pengejaran terhadap ketiga tahanan yang kabur itu,” ujarnya.

Diketahui, ketiga tahanan yang kabur tersebut masing-masing adalah, Supriadi bin Madsanan, tahanan kasus narkotika. Ulung Baihaki bin Juhoi, tahanan kasus pencurian dan Boiko bin Hadiyono, tahanan kasus penggelapan. **Baca juga: Waduh….3 Tahanan Rutan Jambe Kabur?

Status Supriadi sendiri di Rutan Jambe adalah tahanan titipan Satnarkoba Polres Kota Tangerang. Sedangkan Ulung Baihaki dan Boiko, diketahui masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang.(agm/abie/TR)

 




Waduh….3 Tahanan Rutan Jambe Kabur?

Kabar6-Kabar menghebohkan datang dari Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1 Tangerang di Desa Taban, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang.

Pasalnya, tiga tahanan di rutan tersebut dikabarkan melarikan diri, Selasa (5/8/2014) siang.

Informasi yang dihimpun menyebut, tahanan yang melarikan diri itu masing-masing adalah Supriadi bin Madsanan, tahanan kasus narkotika. Ulung Baihaki bin Juhoi, tahanan kasus pencurian dan Boiko bin Hadiyono, tahanan kasus penggelapan.

Status Supriadi sendiri di Rutan Jambe adalah tahanan titipan Satnarkoba Polres Kota Tangerang. Sedangkan Ulung Baihaki dan Boiko, diketahui masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang. **Baca juga: Ratusan PKL Kota Tangerang Ditertibkan.

Belum diketahui secara pasti kronologis kaburnya ketiga tahanan tersebut. Hingga berita ini disusun, pihak Rutan Jambe belum memberikan penjelasan resmi perihal kaburnya ketiga tahanannya itu.(abie/TR)




Putra, Bocah Pagedangan yang Hidup Dengan Kantong Urine

Kabar6-Meski baru berusia 12 tahun, namun cobaan berat sudah harus ditanggung Putra Ardiansyah. Betapa tidak, sejak satu tahun lalu, bocah ini sudah harus membawa kantong urine kemana-mana.

Ya, saluran kencing bocah warga Kampung Pabuaran, RT 02/02, Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang itu putus akibat terjatuh dari truk setahun lalu.

Kantong urine itu dibutuhkan untuk menampung air seni pemiliknya. Lazimnya, air seni lelaki akan keluar dari alat vitalnya. Namun, karena saluran menuju kandung kemih itu rusak, maka dibuatlah saluran lain dengan membuat lubang di bagian perut Putra.

Dari lubang kecil tersebut, air seni dialirkan ke kantong urine. Dan, kantong urine itulah yang harus dibawanya kemanapun dia pergi.

Ditemui di rumahnya, sedianya Putra adalah anak yang aktif. Namun, keinginan itu terpaksa diurungkan, karena adanya kantong urine berwarna putih dengan lebar sejengkal tersemat di tubuhnya.

Alhasil, pelajar kelas 5 di SDN Malang Tengah, Kecamatan Pagedangan itupun lebih sering menghabiskan waktunya di dalam rumah. Dia tak leluasa berpindah posisi atau melakukan kegiatan.

“Ribet bawa beginian. Enggak bisa kayak teman-teman lain. Saya enggak bisa berlari. Saya juga ingin sekolah lagi, karena sudah lama tidak masuk kelas,” ujar Putra, Senin (4/8/2014).

Sejak kecelakaan yang menimpa Putra, ayahnya, Saefudin, memang tidak mengijinkan lagi anaknya bersekolah. Keputusan itu diambil setelah adanya saran dari pihak sekolah, hingga Putra menyelesaikan pengobatannya.

“Pihak sekolah khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat putra mengikuti kegiatan belajar di sekolah,” ujar Saefudin.

Saefudin menceritakan, putusnya saluran kencing Putra terjadi akibat terjatuh dari truk yang ditumpanginya saat menuju ke pasar malam, pertengahan Juli 2013 lalu.

Kala itu, Putra dan teman-temannya menumpang sebuah truk, dengan maksud melihat pasar malam yang berada di satu perumahan di daerah Kecamatan Legok.

Naas, saat akan turun dari atas truk, Putra justru terjatuh dan mengalami benturan pada bagian pantat dan kepala. Putra akhirnya diantarkan pulang oleh seorang warga kerumahnya.

Setibanya di rumah, dia mengeluhkan sakit pada bagian perutnya karena tidak bisa buang air kecil sama sekali. Saefudin kemudian membawa anaknya ke rumah sakit di daerah Kecamatan Curug. Setibanya disana, dokter di UGD tidak bisa menganalisa sakit yang diderita oleh Putra.

Saefudin kembali membawa anaknya tersebut ke rumah sakit di daerah Bitung. Jawaban yang sama disampaikan oleh pihak rumah sakit. Namun, rumah sakit memberikan rekomendasi untuk membawa Putra ke RSU Siloam.

Setibanya di RSU Siloam, Putra langsung diperiksa dan didiagnosa bahwa saluran kencingnya mengalami pembekuan darah. Hal itu terjadi karena benturan keras pada bagian pantatnya saat kecelakaan terjadi.

Setelah melewati pemeriksaan, Putra langsung menjalani operasi. Pasca operasi, Putra dibuatkan saluran untuk buang air kecil dari perutnya karena saluran air kencingnya putus.

Enam bulan lamanya, Putra menjalani rawat jalan ke rumah sakit Siloam. Pihak rumah sakit menyatakan tidak bisa melakukan operasi penyambungan saluran air kencing Putra karena kekurangan alat medis.

Pihak rumah sakit pun akhirnya merekomendasikan untuk membawa Putra ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Di sana, Putra menjalani rawat jalan pula selama 4 bulan namun tidak ada jawaban pasti dari rumah sakit tersebut.

“Sampai saat ini, pihak RSCM belum memastikan kapan operasi penyambungan saluran kencing bisa dilakukan. Pihak RSCM hanya menyampaikan akan menelepon saya, jika operasi bisa dilakukan,” ungkap Saefudin.

Putra sendiri kerap merasakan kesakitan jika selang urinnya tersendat. Rasa sakit itu biasanya terjadi satu minggu sekali, karena selang urine tersebut harus segera diganti. Penggantian selang urine dilakukan di RSU Siloam. **Baca juga: September, Disdukcapil Kabupaten Tangerang Gelar Razia Pendatang Baru.

“Saya berharap agar anak saya segera mendapatkan penanganan secepatnya,” tandas Saefudin.(agm)




September, Disdukcapil Kabupaten Tangerang Gelar Razia Pendatang Baru

Kabar6-Guna antisipasi membludaknya jumlah warga pendatang baru, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) akan mendata warga diwilayahnya.

Pendataan dilakukan melalui pemeriksaan Kartu Tanda Penduduk (KTP) itu sedianya bakal dimulai pasca libur lebaran Idul Fitri 1435 H, atau pada awal September.

“Fokus utama dalam pendataan ini adalah warga pendatang baru. Dan, kita akan kita gelar pada awal September, karena pada saat itu arus mudik telah selesai,” Ujar Kepala Disdukcapil Kabupaten Tangerang, Uyung Mulyardi Senin (4/8/2014).

Tak tanggung-tanggung, Uyung juga mengklaim bila pendataan akan dilakukan secara door to door, dengan melibatkan pihak kelurahan dan kecamatan terkait.

“Dengan metode pendataan dari pintu ke pintu, kami yakin semua pendatang baru bisa terdata,” ungkapnya. **Baca juga: Begini Kriteria Warga Urban Ideal Versi Airin.

Seperti diketahui, moment lebaran selalu dimanfaatkan oleh pendatang baru untuk mengadu nasib. Biasanya, pendatang baru akan ikut dengan sanak famili maupun kerabat yang tengah pulang mudik ke kampung halaman.(agm)

 




Malam Ini, Puncak Arus Balik Kenderaan di Kabupaten Tangerang

Kabar6-Puncak arus balik darat via Jalan Raya Serang yang membelah wilayah Kabupaten Tangerang, diprediksi bakal mencapai puncaknya pada Minggu (3/8/2014) malam.

Demikian dikatakan Kasat Lantas Polres Kota Tangerang, Kompol Donni Eka Syahputra, mengingat Senin (4/8/2014) merupakan hari kerja.

“Puncaknya kami perkirakan sampai tengah malam, karena Senin (4/8/2014) besok sudah hari kerja,” terang Donni di Posko Lebaran di kawasan Perumahan Citra Raya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Hingga Minggu (3/8/2014) petang, tercatat ada sebanyak 310 kendaraan hanya dalam kurun waktu 1 jam. Padahal pada hari Jumat (1/4/2014) dan Sabtu (2/8/2014), kendaraan yang melintas hanya mencapai 189 hingga 210 kendaraan perjam.

“Kepadatan arus balik kami perkirakan akan terjadi hingga tengah malam nanti,” terang Donni. **Baca juga: Besok Hari Kerja, Banjir Penumpang di Bandara Soetta.

Mengantisipasi hal tersebut, seluruh personil kepolisian turun kelapangan untuk menjaga dan membantu pengendara yang hendaj kembali untuk menjalankan aktivitasnya.(agm)




Kakak Beradik Diserang Sekelompok Pemuda di Gading Serpong

Kabar6-Dua pria kakak beradik babak belur diserang sekelompok orang tak dikenal di Boulevard Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Minggu (3/8/2014).

Kuat dugaan, motif penyerangan itu berlatar belakang rebutan wanita. Alhasil, korban harus dilarikan ke RS Bethsaida, yang berada tak jauh dari lokasi penyerangan.

Kedua kakak beradik korban penyerangan itu adalah Asep Nur’alam (20) dan adiknya Aditya Setiawan (17), mengalami luka memar ditubuhnya akibat dihantam sebuah gir motor yang dibawa pelaku.

Sedangkan korban yang tidak terima dengan penyerangan itu, melaporkan peristiwa itu ke polisi. Kasusnya pun kini ditangani Polsek Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang

Aditya, adik korban, mengatakan, aksi pengeroyokan terjadi saat sepeda motor Yamaha Mio yang ditumpanginya bersama sang kakak serta kekasihnya, Tiwi, tiba-tiba dihadang kawanan pelaku.

Tanpa banyak bicara, para pelaku yang diketahui berjumlah 5 orang itu langsung menyerang ketiganya dengan sebuah gir motor yang diikat dengan tali.

“Melihat mereka menyerang, kami pun reflek berusaha melawan mereka. Pengendara yang lain akhirnya ikut menolong kami” kata Aditya.

Melihat perlawanan dari korban, para pelaku kemudian memilih melarikan diri. Namun naas, sepeda motor Honda Beat salah satu pelaku tertinggal dilokasi kejadian.

“Motor pelaku yang tertinggal langsung kami amankan untuk diserahkan ke polisi,” ujar pemuda asal Kampung Babakan, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.

Aditya menjelaskan, dirinya tidak mengetahui pasti motif penyerangan tersebut. Bahkan keduanya tak satupun yang mengenali wajah para pelaku. Hanya saja, Tiwi, kekasih kakaknya, mengaku mengenali salah satu pelaku penyerangan tersebut. **Baca juga: Keributan di Puspemkot Tangerang Dipicu Rebutan Lahan Parkir.

“Pacar abang yang kenal salah satu dari mereka. Tapi masa hanya karena masalah perempuan mereka tiba-tiba menyerang saya,” ujar Aditya.(abie)




Warga Jabodetabek Habiskan Sisa Libur di Curug Seribu

Kabar6-Kesejukan serta segarnya pemandangan alami merupakan alasan utama masyarakat memilih menghabiskan waktu luangnya kedaerah pegunungan.

Terlebih, dalam  menikmati suasana santai serta mempersiapkan diri dari aktivitas usai menikmati libur panjang Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

Ya, salah satu daerah pegunungan yang paling ramai dikunjungi warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) adalah kawasan Curug Seribu di daerah kawasan wisata Gunung Salak Endah, tepatnya di Wana Wisata Gunung Bunder, Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Pasalnya, kawasan gunung yang memiliki ketinggian 1.050 meter dari permukaan laut ini, banyak memiliki pilihan wisata menarik seperti Curug Cadas, Curug Cihurang, Curug Ngumpet, Curug Cigamea, Curug Pangeran, dan Curug Seribu dan wisata Kawah Ratu.

Selain itu, dikawasan ini juga terdapat camping ground bagi pengunjung yang senang berkemah, tersedia fasilitas outbound. Ada juga rute treking dan hiking yang bisa ditelusuri untuk menuju berbagai air terjun di kawasan ini.

Bahkan, saat para pengunjung menjajakan kakinya di gerbang wisata itu pun, langsung disambut dengan pemandangan indah hutan pinus yang terhampar luas hingga kearea wisata.

Wulandari (26), salah seorang pengunjung asal Jakarta Barat yang datang kelokasi itu bersama kekasihnya mengungkapkan, lokasi pegunungan sengaja dipilih untuk mengisi sisa libur panjangnya, mengingat di hari-hari sebelumnya mereka sudah banyak menikmati suasana wisata lain, seperti pantai serta rekreasi yang ada ditempat tinggalnya.

“Habis kalau ke pantai bosan. Apalagi besok sudah mulai kerja lagi, jadi itung refres cari udara seger disini,” kata wanita berparas cantik yang mengaku bekerja disebuah perkantoran di Ibu Kota ini.

Berbeda dengan Anton (31), pengunjung yang berasal dari Kota Depok ini mengaku sudah 3 hari berada dilokasi wisata itu bersama keluarga besarnya. Mereka bermalam disebuah vila tak jauh dari lokasi wisata. Alasannya, kata dia, mereka tak ingin melewatkan satupun objek wisata yang ada didaerah itu.

“Biar anak-anak pada senang lah mas. Nanti kan kalau sudah kerja, susah lagi kita kemana-mana. Kasihan kalau diajak k mall lagi ke mall lagi,” ucapnya.

Tak ketinggalan pula, warga Kota Tangerang Selatan serta lokal Bogor itu sendiripun, tumpah ruah menikmati pesona alam yang ada dilokasi itu. Incaran kebanyakan mereka adalah, wisata pemandian air panas yang mengalir kedalam sungai penuh bebatuan besar.

“Mandi di air panas, foto-foto dibebatuan sungai sambil nyuci mata pastinya,” ujar Brian, saat bersenda gurau dengan pengunjung lainnya.

Bagi anda yang hendak berkunjung kelokasi wisata tersebut, rupanya juga tak perlu mengkhawatirkan segala kebutuhan rekreasi anda. **Baca juga: Pantai Sawarna Masih Jadi Pilihan Wisatawan.

Karena, perlengkapan seperti, celana/baju renang, kuliner, vila/kamar penginapan serta lainnya telah disediakan oleh warga sekitar, dengan harga sewa/beli yang tentunya juga sangat terjangkau.(ges)




Tenggak Whiskey Campur Extra Joss, 3 Warga Sepatan Tewas

Kabar6-Bagi Anda penghobi minuman keras (miras) campuran atau oplosan, kiranya harus buru-buru menyudahi hobi tersebut. Pasalnya, miras oplosan kembali merenggut nyawa warga di Tangerang.

Kali ini, 3 dari 7 warga Desa Kedaung Barat, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, tewas mengenaskan usai mengonsumsi miras oplosan. Sedangkan 3 warga lainnya selamat, dan seorang masih kritis di rumah sakit.

Tiga korban tewas masing-masing adalah, Deni Sudarjo (29), Koko Natalaksana (38) dan Yung Sin (29). Sedangkan 3 yang selamat adalah, Peter (30), Ending (30), Ahmad Syahroni (37) serta Thong Cuan Kie (38) kini masih kritis di RS Siloam.

Kapolsek Sepatan, AKP Hidayat Iwan Irawan mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (27/7/2014), bertepatan pada malam Lebaran Idul Fitri 1435 Hijriah.

Ketujuh warga tersebut mengonsumsi miras oplosan jenis anggur merah dan whiskey yang dicampur dengan extra joss. Namun, sebelum pesta miras usai, tiba-tiba mereka mengalami mual-mual dan muntah-muntah. **Baca juga: 3 Warga Pondok Aren Tewas Diduga Tumbal Miras Palsu.

warga sekitar kemudian melarikan para korban ke klinik terdekat. Namun, setelah menjalani perawatan beberapa hari, tepatnya pada Rabu (30/7/2014) dua korban masing-masing Deni Sudarjo dan Koko Natalaksana tewas, dan disusul Yung Sing pada Kamis (31/7/2014). **Baca juga: Ketua Laskar Merah Putih Tewas di Karaoke D`Amour.

“Barang bukti yang kami amankan berupa satu botol miras kosong merk anggur orang tua satu botol kosong whiskey merk mcdonald serta dua bungkus serbuk suplemen extra joss,” ungkap Kapolsek. **Baca juga: Tinta Pemilu dan Tali Amankan Pengunjung Rutan Jambe.

Kini, kata Kapolsek, tinggal Thong Cuan Kie (38) yang masih kritis dan dirawat di RS Siloam. Sedangkan tiga warga lainnya sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.(arsa/TR)

**Baca juga: Usai Pesta Miras Oplosan, 3 Tewas 1 Sekarat di Tangsel.