Tagana Sebut Kabupaten Tangerang Siaga 2 Banjir

Bupati Zaki saat meninjau Sungai Ceumanceri.(hms)

Kabar6-Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tangerang menyebutkan, saat ini wilayah Kabupaten Tangerang siaga 2 terhadap bencana banjir.

Hal tersebut lantaran, debit air pada Sungai Cidurian yang membelah wilayah induk di Tangerang Raya itu terus naik, Rabu (22/2/2017).

“Kita mulai siaga dua untuk sejumlah titik wilayah di Kabupaten Tangerang yang dilalui Sungai Cidurian. Karena, debit airnya sudah mulai naik,” ujar Ketua Tagana Kabupaten Tangerang, Ending Aryadi.**Baca juga: Banjir Makin Tinggi, Warga Ciledug Indah 1 Mengungsi.

Sedianya, ada empat wilayah kecamatan yang dilalui Sungai Cidurian. Yakni, Kecamatan Jayanti, Kresek, Gunung Kaler dan Mekar Baru.**Baca juga: Jalan Rusak, Warga Palasari Curhat Ke Bupati Tangerang

“Sejauh ini, tim Tagana sudah mendirikan posko pengungsian di sejumlah lokasi siaga dua tersebut. Itu karena, dikhawatirkan air akan naik ke pemukiman warga secara tiba-tiba. Perahu karet ukuran besar untuk evakuasi pun sudah kita siapkan,” ungkapnya.**Baca juga: Bupati Zaki Tinjau Daerah Terdampak Banjir di Cirumpak.

Untuk diketahui, sedianya sudah ada delapan kecamatan di Kabupaten Tangerang yang terdampak banjir. Yakni;

1. Kecamatan Pakuhaji, diantaranya Desa Kalibata, Laksana, Kohod, Surya Bahari, Pakuhaji.

2. Kecamatan Sepatan, yakni Desa Sepatan.

3. Kecamatan Kronjo, yakni Desa Cirumpak.

4. Kecamatan Kosambi, yakni Desa Salembaran Jati, Kosambi Timur, Salembaran Jaya dan Kosambi Barat.

5. Kecamatan Pagedangan, yakni Desa Karang Tengah.

6. Kecamatan Mauk, yakni Desa Mauk Timur.

7. Kecamatan Kelapa Dua, yakni Kelurahan Bencongan.

8. Kecamatan Legok, yakni Desa Ciangir, Cirarab dan Bojong Kamal.(shy)

**Baca juga: Wow…Ada Kelas Mengaji di Udara Seharga Puluhan Juta.




Ada Demo, 100 Polisi Bersenjata Siaga di PT Mayora

Polisi mengawal jalannya aksi demo di PT Mayora.(din)

Kabar6-Sedikitnya seratus personil dari Polresta Tangerang dan TNI bersenjata lengkap, diterjunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang dilakukan massa gabungan LSM di PT Mayora di Desa Gembong, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Rabu (22/2/2017).

Ya, ratusan aparat keamanan, dengan dilengkapi sebuah mobil water canon dan senjata gas air mata, tampak siaga dan berjaga di depan gerbang perusahaan produsen makanan ringan atau biskuit tersebut.

“Ya, ada sekitar 100 personil dikerahkan,” ungkap Ruslin, salah seorang anggota Sabhara Polresta Tangerang, kepada Kabar6.com, dilokasi aksi.

Kiranya, aksi demonstrasi ratusan massa dalam wadah Gabungan Masyarakat Peduli Pembangunan dan Lingkungan Tangerang (GMP2LT) yang menuntut pembayaran pesangon atas pemecatan sepihak belasan karyawan itu, kiranya mendapatkan perhatian khusus dari petugas.

Bahkan, Wakapolresta Tangerang, AKBP Ma’mun, Kabag Ops, Kompol Zarkasih hingga Kasat Sabhara Kompol Suhendar, terlihat ikut terjun mengawal jalannya aksi. “Para petingginya juga turun semua kesini,” katanya singkat.**Baca juga: Bawaslu Akan Cek Dugaan Formulir C1 Palsu di Tangerang.

Pantauan kabar6.com, aksi unjuk rasa ratusan massa dari GMP2LT, nyaris ricuh. Aksi saling dorong pun sempat terjadi antara petugas keamanan dengan massa.**Baca juga: Massa LSM “Kepung” PT Mayora di Tangerang.

Hingga berita ini disusun, aksi demo masih terus berlangsung.(Tim K6)

**Baca juga: Wow…Ada Kelas Mengaji di Udara Seharga Puluhan Juta.




Massa LSM “Kepung” PT Mayora di Tangerang

Sejumlah LSM dalam GMP2LT demo di PT Mayora Jayanti.(din)

Kabar6-Ratusan massa yang tergabung dalam wadah Gabungan Masyarakat Peduli Pembangunan dan Lingkungan Tangerang (GMP2LT), menggeruduk PT Mayora Tbk yang terletak di KM 30, Desa Gembong, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Rabu (22/2/2017).

Ya, demo ini dipicu karena adanya tindakan sewang-wenang dari perushaan yang memecat belasan karyawannya secara sepihak.

Koordinator GMP2LT, A. Rafid dalam orasinya menyebut, pihak perusahaan telah melakukan tindakan arogan terhadap belasan karyawannya.

“Manajemen PT Mayora Tbk Jayanti arogan, dengan memecat sepihak karyawannnya. Ini, enggak bisa dibenarkan dan mereka telah menabrak UU Nomor 23/2003, Tentang Ketenagakerjaan,” ungkap pria yang akrab disapa Opick ini.

Untuk itu, Opick bersama ratusan massa mendesak pihak perusahaan agar segera membayar hak- hak karyawan yang dipecat, sesuai ketentuan yang ada.

“Hak- hak buruh, harus segera dibayarkan. Jika tidak segera dilakukan, maka kami akan kerahkan massa dengan jumlah besar lagi disini,” tegasnya.

Sementara, Koordinator aksi demo, Edi Kurniawan menyebut, bila perusahaan produsen makanan ringan itu telah melanggar Pasal 156 UU Tenaga Kerja Nomor 13/2003, dimana manajemen perusahan secara sengaja melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tanpa pesangon.**Baca juga: Bawaslu Akan Cek Dugaan Formulir C1 Palsu di Tangerang.

“Jangan rampas hak karyawan. Kami, sedikitpun tidak mundur dengan arogansi pihak perusahaan ini, sebelum pesangon dibayarkan,” tegas Edi.(Tim K6)

**Baca juga: Baru Tahu, Olahraga pada Hari Minggu Ternyata Tidak Disarankan.




Sekolah Di Kampung Melayu Timur Terkepung Banjir

Banjir yang melanda kawasan Kampung Melayu, Teluknaga.(shy)

Kabar6-Puluhan rumah serta satu gedung Sekolah Menengah Pertama (SPM) milik Yayasan Sekolah Islam Al-Marwah di Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, dikepung banjir setinggi 20 sentimeter, Selasa (21/2/2017).

Pantauan kabar6.com di lokasi, sejumlah siswa yang akan menuju sekolah harus melalui genangan air. Lantaran, sekolah tersebut dikepung banjir.

Namun beruntung, air hanya menggenangi kawasan luar sekolah dan rumah penduduk.

“Enggak sampai masuk ke ruang kelas. Cuma sampai halaman saja. Jadi, murid-murid juga masih melakukan kegiatan belajar sepeti biasa,” ujar Rohman salah seorang penjaga yayasan.

Hal serupa pun, turut dikatakan Sumriah, salah seorang warga setempat yang bersyukur air tak memasuki dalam rumahnya.**Baca juga: Banten Dikepung Banjir, Rumah Wakil Walikota Serang Terendam.

“Airnya sampai halaman depan aja, untung enggak masuk rumah. Ya, cuma jalan ke sekolah sama daerah rumah kami masih kebanjiran. Tingginya sekitar 10 sampai 20 sentimeter,” ungkapnya.**Baca juga: Kasus Kim Jong-Nam, Rumah Siti Aisyah Dijaga Polisi.

Untuk diketahui, banjir tersebut terjadi akibat kurang baiknya drainase di kawasan sekitar.(shy)

**Baca juga: Ini Empat Kecamatan Terendam Banjir di Kabupaten Tangerang.




Ini Empat Kecamatan Terendam Banjir di Kabupaten Tangerang

Ilustrasi.(bbs)

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mencatat terdapat empat Kecamatan di Kabupaten Tangerang yang terendam banjir.

Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Agus Suryana mengatakan, empat kecamatan yang terendam banjir itu yakni Mauk, Kronjo, Kelapa Dua dan Pakuhaji.

“Saat ini, tim reaksi cepat BPBD di Kecamatan tengah terjun langsung ke lokasi untuk melakukan evakuasi pada warga. Tin juga melihat sejauhmana banjir merendam pemukiman warga,” ungkap Agus menjelaskan kepada kabar6.com, Selasa (21/2/2017).

Pihaknya pun nantinya, akan menyiagakan sejumlah posko pengungsian atau tenda darurat dan logistik untuk para pengungsi korban banjir.**Baca juga: Ratusan Rumah di Bencongan Terendam Banjir.

“Kalau tenda darurat kita bangun di tiga kecamatan, yakni Kronjo, Mauk dan Pakuhaji. Untuk Kecamatan Kelapa Dua warga dievakuasi ke posko pengungsian yang memang sudah siap. Sedangkan, logistik kami siagakan seperti, makanan minuman, selimut ditambah kami siagakan perahu karet,” paparnya.(shy)

**Baca juga: Takjub, Jasad Lady Dai Tetap Utuh Meskipun Telah Berusia 2.000 Tahun.




Ratusan Rumah di Bencongan Terendam Banjir

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Ratusan rumah warga di Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang terendam banjir. Air menggenangi rumah warga lantaran intensitas hujan yang tinggi sejak Selasa dini hari (21/2/2017).

Di RT03/20, Keluran Bencongan, nampak banjir merendam rumah warga hingga setinggi satu meter.

Pramita salah seorang warga mengatakan, banjir yang merendam wilayah setempat terjadi sejak pukul 06.00 WIB.

“Pagi tadi air tiba-tiba saja naik, sekarang sudah setinggi satu meter. Kurang lebih ada 200 rumah yang terendam di tiga RT yakni di RT 03, 05 dan 06,” ujarnya.

Banjir yang terjadi di kawasan Bencongan dikarenakan meluapnya Kali Sabi.

“Banjirnya memang sering terjadi disini sejak dua tahun lalu, kalau hujan lebat pasti air kali meluap hingga ke pemukiman warga,” terangnya.**Baca juga: Digugat, Konsumen Alfamart Sebut Yusril Tidak Objektif.

Sampai saat ini pun, belum ada bantuan seperti perahu karet ataupun posko pengungsian yang diberikan Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).(Shy)

**Baca juga: Mengapa Pria Senang Melihat Pasangannya Orgasme?.




Jalan Rusak, Warga Palasari Curhat Ke Bupati Tangerang

Para ibu-ibu saat curhat kepada Bupati Tangerang.(shy)

Kabar6-Puluhan masyarakat yang didominasi ibu-ibu di Desa Palasari, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, tiba-tiba saja menyerbu Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.

Ya, moment curhat itu spontan dilakukan warga, saat Bupati Zaki melakukan peresmian Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di desa tersebut, Senin (20/2/2017).

Sedianya, warga curhat lantaran ingin mengeluhkan langsung kerusakan ruas jalan menuju kawasan Perumahan Graha Citra, Desa Palasari, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.

“Pak Bupati, tolong kami, jalan yang di kawasan rumah kami rusak parah. Jalannya berlubang dan banyak batu-batu besar tercecer. Kalau hujan pun, jalan kawasan kami itu becek sekali dan licin karena, tercampur dengan tanah. Bahkan, tadi juga bapak (Bupati Tangerang) enggak boleh kan lewat sana (jalur Perumahan Graha Citra, red) soalnya, jalan itu rusak,” keluh Lia salah seorang warga setempat langsung kepada Bupati Zaki.

Menanggapi keluhan masyarakat, Bupati Zaki berjanji akan berkoordinasi dengan pihak perumahan setempat.**Baca juga: HPSN, Pemkab Tangerang Resmikan TPST.

“Ibu-ibu, sebetulnya itu bukan jalan Pemerintah Kabupaten Tangerang tapi, jalan punya pengembang dari perumahan itu. Namun, nanti akan kita koordinasikan dan bicarakan dengan pihak perumahan agar, memperbaiki jalan itu,” jelas Zaki.**Baca juga: Posko Banjir Dibangun di Desa Cirumpak.

Mendengar hal tersebut, masyarakat berharap Pemerintah dapat secepatnya membantu masyarakat agar bisa segera memiliki jalan yang layak untuk dilewati.(Shy)

**Baca juga: Angkot Terbakar di Pamulang Barat.




Posko Banjir Dibangun di Desa Cirumpak

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang membangun Posko Kesehatan di daerah terdampak banjir di Desa Cirumpak, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Desi Riana mengatakan ada sekitar dua Posko Kesehatan yang ada di Desa Cirumpak, Kecamatan Kronjo.

“Sejauh ini pun,masyarakat memang ada yang sakit seperti gatal-gatal dan demam, rata-rata didominasi oleh para lansia dan anak-anak,” ungkap Desi menjelaskan, Senin (2/2/2017).

Saat ini pun, lanjutnya, kondisi banjir sudah surut tapi, posko tetap disiagakan sampai cuaca stabil.**Baca juga: HPSN, Pemkab Tangerang Resmikan TPST.

“Para medis pun juga disiagakan di posko dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas),” katanya.**Baca juga: DPRD Tangerang Apresiasi Raperda Pelayanan Publik.

Diketahui, pada Desa Cirumpak tersebut terdapat 100 Kepala Keluarga.(Shy)




DPRD Tangerang Apresiasi Raperda Pelayanan Publik

Layanan di Disdukcapil Kabupaten Tangerang.(shy)

Kabar6-Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang diusulkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terkait Pelayanan Publik disambut baik Fraksi Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang.

“Kita setuju adanya peraturan itu, karena pelayanan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Tangerang masih sangat kurang dibanding dengan kota lain. Baik dari cara mereka melakukan pelayan ataupun fasilitas yang diberikan,” ungkap Ma’mum Murod, anggota Fraksi Partai Golkar, Senin (20/2/2017).

Ia meminta, adanya peraturan tersebut dapat dengan fokus membenahi pelayanan ASN di Kabupaten Tangerang menjadi lebih baik.

“Di sini kami meminta pelayanan ASN harus lebih baik setidaknya harus menggunakan Senyum, Sapa, Salam (3S) yang selama ini kurang di Kabupaten Tangerang. Kita juga meminta peraturan ini nantinya, harus secara jelas mengatur seperti apa pelayanan publik yang harus diberikan PNS kepada masyarakat. Nantinya pun pelayanan ini juga harus mengatur pelayanan tanpa diskriminasi seperti, tidak membedakan si kaya dan si miskin,” paparnya.**Baca juga: Hidup Sendiri, Bunanto Tewas Tergantung di Babakan.

Sementara itu, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, peraturan tersebut memang dibuat lantaran masih banyaknya ASN yang pola pikirnya tidak berdedikasi untuk masyarakat dan budaya kerja pun masih rendah.**Baca juga: HPSN, Pemkab Tangerang Resmikan TPST.

“Peraturan ini sedang kita buat dan dibahas juga oleh DPRD, semoga ke depannya tentu bisa mengubah pola pikir dan sistem kerja ASN di Kabupaten Tangerang menjadi lebih baik,” tutupnya.(Shy)




HPSN, Pemkab Tangerang Resmikan TPST

Bupati Zaki saat meresmikan TPST Legok.(hms)

Kabar6-Dalam Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada 21 Februari 2017, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang meresmikan Tempat Pengelola Sampah Terpadu (TPST) di Desa Palasari, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Senin (20/2/2017).

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, sejak 2013 hingga 2017, pihaknya telah membangun 16 TPST di 16 Kecamatan. Termasuk, pada TPST di Kecamatan Legok yang kali ini diresmikan.

“TPST ini untuk membuat masyrakat peduli terhadap lingkungan dan masyarakat bisa memilah sampah yang ada di TPST ini,” ungkapnya.

Nantinya, sampah yang sudah dipilah di TPST akan diubah menjadi pupuk dan barang yang mempunyai nilai komersil. Sisa sampah akan dibawa ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) di Jatiwaringin, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

“Pupuk dari hasil pengelolaan sampah di TPST akan digunakan oleh masyarakat sekitar dan barang yang mempunyai nilai komersil bisa dijual untuk masuk ke dalam kas TPST,” paparnya.**Baca juga: Kembangkan Konsep Pasar Modern, Pertahankan Pasar Tradisional.

Dalam hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Forum Peduli Sampah akan mensosialisasikan kepada masyarakat agar, mau ikut serta memberdayakan sampah menjadi hal yang bermanfaat.**Baca juga: Hidup Sendiri, Bunanto Tewas Tergantung di Babakan.

“Kita akan sosialisasikan ke masyarakat melalui forum di tingkat Kecamatan,” tutupnya. (Shy)