30 Personel Polisi Patroli di Titik Banjir Kabupaten Tangerang

Kapolresta Tangerang, Kombes Asep Suheri saat memantau banjir.(shy)

Kabar6-Polres Kota (Polresta) Tangerang menerjunkan sebanyak 30 personel untuk melakukan patroli di sejumlah titik wilayah banjir di Kabupaten Tangerang.

“Ada kurang lebih 1 pleton personel yang patroli dan membantu korban banjir di sejumlah titik, khususnya di lima desa kawasan Kecamatan Tigaraksa,” ungkap Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Asep Edi Suheri, Rabu (22/2/2017).

Asep menjelaskan, selain memantau kondisi banjir, pihaknya juga turut memberikan bantuan, berupa makanan dan air mineral, untuk para korban banjir diwilayah yang juga berdiri Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang.

“Korban banjir ada juga yang kita berikan bantuan berupa makanan dan air mineral,” ujarnya.**Baca juga: Awas…! Buang Sampah Sembarangan di Tangerang Bisa Dipenjara.

Ia menghimbau, agar masyarakat mau dievakuasi ke posko pengungsian untuk sementara waktu.**Baca juga: Warga Korban Banjir di Tigaraksa Butuh Bantuan.

“Kita minta masyarakat mau dievakuasi, serta sebelum meninggalkan rumah, harap dicek terlebih dahulu sambungan listrik dan jangan lupa mengunci pintu. Meski demikian, kami juga turut melakukan penjagaan pada rumah warga yang ditinggalkan,” terangnya.**Baca juga: Lima Desa di Tigaraksa Terendam Banjir.

Untuk diketahui, lima desa yang terendam banjir yakni, Desa Pasir Bolang, Pasir Nangka, Margasari, Kadu Agung dan Cisereh. Sedangkan kondisi banjir terparah terjadi di Desa Kadu Agung.(shy)




Pertemuan Massa LSM dan PT Mayora Buntu

Demo massa LSM yang berlangsung di PT Mayora.(din)

Kabar6-Aksi unjuk rasa ratusan massa dari Gabungan Masyarakat Peduli Pembangunan dan Lingkungan Tangerang (GMP2LT) di PT Mayora Indah Tbk, pada Rabu (22/2/2017), siang tadi, berakhir buntu.

Sejumlah perwakilan massa mengaku kecewa, meski telah mencoba berdialog dengan manajemen perusahaan produsen biskuit yang berlokasi di Jalan Raya Serang, KM 35, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang ini.

Pertemuan antara aktivis LSM GMP2LT dengan pihak manajemen yang dimediasi oleh Wakapolresta Tangerang, AKBP Ma’mun dan jajarannya, tidak membuahkan hasil apa-apa alias nihil.

“Kami kecewa atas sikap arogansi yang ditunjukkan pihak perusahaan,” ungkap Koordinator aksi, Saepudin Juhri, kepada Kabar6.com, usai menggelar pertemuan dengan pihak manajemen PT Mayora Indah Tbk.

Menurut Juhri, aksi demonstrasi menuntut pembayaran hak-hak 10 orang karyawan yang di PHK sepihak dan dijaga ketat seratusan personil polisi/ TNI bersenjata lengkap itu, juga berlangsung tegang.

Pasalnya, pihak manajemen ngotot enggan membayar pesangon karyawan yang telah dipecatnya, dengan alasan bahwa mereka tidak melanggar Undang-undang.

“Kami sudah berupaya diskusi dan minta kebijakan perusahaan, tapi mereka tetap ngotot enggak mau bayar,” katanya.**Baca juga: Awas…! Buang Sampah Sembarangan di Tangerang Bisa Dipenjara.

Perusahaan, kata dia, hanya menyanggupi untuk mempekerjakan kembali sebanyak tiga orang dari sepuluh karyawan yang dipecatnya, tanpa memberikan uang pesangon.**Baca juga: Petugas Disnakertrans “Diusir” Satpam PT Mayora.

“Perusahan ini enggak punya itikad baik terhadap karyawannya. Padahal, karyawan yang dipecat itu adalah warga sekitar,” ujarnya.**Baca juga: Ada Demo, 100 Polisi Bersenjata Siaga di PT Mayora.

Sementara itu, Heru, salah seorang pimpinan di PT Mayora Indah Tbk, saat dikonfirmasi Kabar6.com, melalui pesan WhatsApp, pihaknya tak meresponsnya.**Baca juga: Massa LSM “Kepung” PT Mayora di Tangerang.

Para awak media mencoba masuk untuk menemui dirinya, namun petugas keamanan yang berjaga di lokasi pabrik melarang masuk ke area perusahaan.(Tim K6)




Korban Banjir di Tigaraksa Mulai Terserang Penyakit

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) menyiagakan sejumlah petugas medis di sejumlah lokasi banjir yang tersebar di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Desi Riana mengatakan, saat ini warga korban banjir mulai mengalami penyakit gatal-gatal dan masuk angin.**Baca juga: Warga Korban Banjir di Tigaraksa Butuh Bantuan.

“Tapi semua sudah kita tangani. Dominan yang sakit itu anak-anak dan lansia. Kita pun sudah siagakan petugas kesehatan berjaga dilokasi sekitar,” ungkapnya, Rabu (22/2/2017).**Baca juga: Lima Desa di Tigaraksa Terendam Banjir.

Diketahui, banjir yang ada pada empat Desa di Kecamatan Tigaraksa tersebut akibat luapan kali dan sungai yang melalui kawasan tersebut, seperti Kali Cibiuk dan Sungai Cimanceuri.(shy)




Warga Korban Banjir di Tigaraksa Butuh Bantuan

Warga korban banjir di Tigaraksa.(shy)

Kabar6-Ratusan warga korban banjir di Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, berharap adanya bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.

Tarmizi, salah seorang warga korban banjir Desa Cisereh mengatakan, sejak banjir menerjang warga membutuhkan bantuan logistik seperti makanan dan air bersih.

“Kita minta air bersih dan makanan. Karena, banjir yang datang membuat kita kesulitan mendapatkan air bersih. Saat ini bantuan yang datang baru perahu karet,” keluhnya, Rabu (22/2/2017).

Tarmizi juga mengatakan, banjir tersebut kerap melanda kawasan setempat, lantaran Kali Cibiuk dan Kali Cimanceuri yang mengalir di kawasan sekitar, sudah lama mengalami sedimentasi lantaran tak dilakukan pengerukan. Hingga, airnya meluap ke pemukiman warga.

“Saya harap bantuan oleh pemerintah segera benahi Kali Cibiuk dan Kali Cimanceuri supaya gak kena banjir lagi,” harapnya.

Pantauan kabar6.com di Desa Cisereh, kini warga setempat terisolir, lantaran jalan penghubung antara desa setempat menuju jalan Arya Santika, terendam banjir dengan ketinggian hampir dua meter.**Baca juga: Tagana Sebut Kabupaten Tangerang Siaga 2 Banjir.

Alhasil, warga terpaksa menyeberang malalui jalan itu menggunakan perahu karet dan perahu yang memang disiapkan warga setempat.**Baca juga: Ratusan Rumah di Desa Koper Terendam, Warga Masih Bertahan.

Saat ini pun, hujan deras tengah mengguyur wilayah Kabupaten Tangerang, diprediksi air akan terus naik. Pihak penanggulangan bencana pun, meminta agar masyarakat mau dievakuasi ke posko pengungsian.(shy)

**Baca juga: Awas…! Buang Sampah Sembarangan di Tangerang Bisa Dipenjara.




Ratusan Rumah di Desa Koper Terendam, Warga Masih Bertahan

Banjir yang melanda Desa Koper, Kecamatan Kresek.(shy)

Kabar6-Ratusan rumah warga di Desa Koper, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang terendam banjir, Rabu (22/2/2017).

Banjir dengan ketinggian kisaran 10 sampai 20 sentimeter tersebut, memasuki pemukiman warga sejak pagi tadi pukul 07.00 WIB. Itu seiring dengan naiknya debit air Sungai Cidurian yang melalui kawasan setempat.

“Naiknya sudah dari pagi, kami (warga) cepat-cepat mengemasi barang-barang, takut makin lama air makin naik,” ungkap Rohiyat salah seorang warga setempat.

Sementara itu, Kepala Desa Koper, Kecamatan Kresek, Surgawi mengatakan, sampai saat ini sebanyak 200 kepala keluarga yang terdampak banjir akibat, naiknya air sungai.**Baca juga: 2016, Ada 40 Anak di Kabupaten Tangerang Idap Kanker.

“Saat ini sudah dibuat posko pengungsian tapi, warga masih bertahan dirumah masing-masing dengan alasan, air belum begitu tinggi. Tapi, tetap untuk orang tua dan anak-anak kami sarankan mengungsi di posko,” ungkapnya.**Baca juga: Tagana Sebut Kabupaten Tangerang Siaga 2 Banjir.

Kendati demikian, sampai saat ini belum adanya bantuan logistik seperti, selimut, kebutuhan bayi. “Kita berharap bantuan kelengkapan bayi dan selimut,” tutupnya.(Shy)

**Baca juga: Banjir Makin Tinggi, Warga Ciledug Indah 1 Mengungsi.




Lima Desa di Tigaraksa Terendam Banjir

Warga korban banjir di Tigaraksa dievakuasi pakai rakit.(shy)

Kabar6-Sebanyak 500 rumah warga di lima desa, di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang terendam banjir. Alhasil, warga di empat desa tersebut harus mengungsi ke dataran yang lebih tinggi.

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mencatat, lima Desa di Kecamatan Tigaraksa tersebut yakni, Desa Pasir Nangka, Kadu Agung, Matagara, Cisereh dan Pasir Bolang.**Baca juga: Tagana Sebut Kabupaten Tangerang Siaga 2 Banjir.

“Saat ini, banjir tertinggi di kawasan Kadu Agung, mencapai dua meter. Sedangkan empat desa lainnya, ketinggian banjir kisaran 1 sampai 1,5 meter,” ujar Kepala Bidang Rekonstruksi dan Rehabilitasi pada BPBD Kabupaten Tangerang, Najamuddin, Rabu (22/2/2017).**Baca juga: Awas…! Buang Sampah Sembarangan di Tangerang Bisa Dipenjara.

Sedianya, banjir yang melanda lima desa tersebut akibat meluapnya Kali Cibiuk dan Sungai Cimanceuri. Saat ini, pihak BPBD setempat telah menerjunkan 10 perahu karet guna melakukan evakuasi pada korban sekitar ke posko pengungsian.(Shy)




Pemkab Tangerang Gelar Sosialisasi Sivonik

Sosialisasi dan Bimtek Sivonik yang digelar Pemkab Tangerang.(hms).

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggelar sosialisasi dan bimbingan teknis Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sivonik), Rabu (22/2/2017).

Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Tangerang, Yani Sutisna mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Nomor 19 tahun 2017, tentang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di lingkungan Kementrian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Daerah.

“Sivonik ini bertujuan mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik serta mendorong terciptanya inovasi pelayanan publik. Untuk itu, perlu langkah nyata yang mampu menyentuh langsung pada kebutuhan masyarakat,” ungkap Yani menjelaskan.

Pemkab Tangerang sendiri, menurut Yani, sudah melakukan berbagai inovasi pelayanan publik yang menyentuh langsung kepada kebutuhan masyarakat.

Hal ini dapat dilihat dari pencapaian pelaksanaan program unggulan Pemkab Tangerang seperti Program Kartu Sehat, Kartu Pintar, Sistem pelayanan Unit Gawat Darurat secara online, Gebrak Pakumis, Program Sanisek, System Dashboard SKPD, hingga system e-Reporting.

“Program tersebut hingga saat ini masih terus berjalan dan akan terus kita tingkatkan secara berkesinambungan,” paparnya.

Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Tangerang, Yeni Suryani mengatakan, sosialiasasi dan bimbingan teknis Sivonik dilaksanakan agar fasilitasi kompetensi inovasi pelayanan publik mampu menjadi acuan bagi unit kerja dan aparatur negara.

“Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas layanan publik di Kabupaten Tangerang, dipandang perlu untuk mengikuti kompetisi inovasi pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Kemenpan RB,” ucapnya.**Baca juga: 2016, Ada 40 Anak di Kabupaten Tangerang Idap Kanker.

Lanjut Yeni, Tahun 2016 Kabupaten Tangerang mendapat penghargaan Inovasi Pelayanan Publik dari Kemenppan RB kategori Top 99 dan Top 35 dengan judul “Bergandengan tangan menurunkan angka kematian ibu dan Bayi baru lahir” Dari Dinas Kesehatan dan “Week end dan One day Services” dari BPMPTSP.(hms)




2016, Ada 40 Anak di Kabupaten Tangerang Idap Kanker

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sepanjang Tahun 2016, tercatat ada sebanyak 40 anak di Kabupaten Tangerang terdeteksi mengidap penyakit kanker.

“Kanker yang diderita puluhan anak itu, seperti, kanker mata, kanker darah (leukimia) ataupun tumor kanker. Mereka terdekteksi mengidap kanker sejak umur tujuh sampai sepuluh tahun,” ungkap Wakil Bupati Tangerang, Hermansyah menjelaskan, Rabu (22/2/2017).

Sementara itu, Staf Teknologi pada Kementerian Kesehatan, Slamet mengatakan, para anak yang mengidap kanker berpotensi kematian sekitar 50 sampai 60 persen.

“Tingginya potensi kematian itu, karena penyakit kanker yang diderita baru terdeteksi saat stadium lanjut, sekitar stadium dua dan tiga,” ucapnya.**Baca juga: Tagana Sebut Kabupaten Tangerang Siaga 2 Banjir.

Meski demikian, pihaknya akan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah agar, jumlah penderita kanker menurun.**Baca juga: Awas…! Buang Sampah Sembarangan di Tangerang Bisa Dipenjara.

“Kanker setidaknya bisa dicegah dengan pengaturan pola hidup seperti, pengaturan pola makan, deteksi dini yang cepat ditambah nantinya, penanganan rumah sakit yang fasilitasnya memadai,” tutupnya.(Shy)

**Baca juga: Jangan Buang Kulit & Mata Saat Memasak Ikan.




Petugas Disnakertrans “Diusir” Satpam PT Mayora

Massa LSM saat menggelar aksi demo di PT Mayora.(din)

Kabar6-Sejumlah petugas dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tangerang, yang turun ke lokasi demo di PT Mayora, diusir oleh petugas keamanan atau satpam setempat.

“Saya dilarang masuk ke lokasi pabrik oleh manajemen perusahaan,” ungkap Wargo, salah satu Mediator dari Disnakertrans Kabupaten Tangerang, kepada Kabar6.com, di depan gerbang PT Mayora, pada Rabu (22/2/2017).

Padahal, kata Margo, pihaknya datang ke perusahaan produsen makanan ringan itu atas perintah dari pimpinannya, dan sudah dilengkapi dengan surat tugas yang jelas.

“Saya sudah tunjukkan surat tugas dari dinas, tapi tetap saja enggak digubris,” katanya.

Atas kejadian itu, dirinya mengaku kecewa dengan perlakuan perusahaan yang terkesan arogan tersebut.

Untuk itu, pihaknya akan melayangkan surat panggilan terhadap bos pabrik tersebut, guna menghadap ke kantor Disnakertrans Kabupaten Tangerang.

“Besok, kami akan kirim surat panggilan, supaya bos datang ke kantor kami,” tandasnya.

Hal yang sama juga dialami para awak media, petugas keamanan dari Yonif 203 melarang wartawan masuk ke area pabrik untuk melakukan konfirmasi kepada manajemen perusahaan atas aksi demonstrasi tersebut.**Baca juga: Awas…! Buang Sampah Sembarangan di Tangerang Bisa Dipenjara.

“Enggak boleh masuk. Kami, belum dapat instruksi dari pihak manajemen,” ujar Handoyo, salah satu petugas TNI dari Yonif 203.**Baca juga: Ada Demo, 100 Polisi Bersenjata Siaga di PT Mayora.

Diketahui, ratusan massa dalam wadah Gabungan Masyarakat Peduli Pembangunan dan Lingkungan Tangerang (GMP2LT), menggelar aksi demo di PT Mayora yang berlokasi di KM 30, Desa Gembong, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang.**Baca juga: Massa LSM “Kepung” PT Mayora di Tangerang.

Ya, aksi protes itu dilakukan, menyusul adanya tindakan sewang-wenang dari perushaan yang memecat belasan karyawannya secara sepihak, dan tanpa membayarkan hak-hak karyawan.(Tim K6)

**Baca juga: Beberapa Penyebab Bau Tak Sedap pada Miss V.




Awas…! Buang Sampah Sembarangan di Tangerang Bisa Dipenjara

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Bagi Anda warga yang tinggal di Kabupaten Tangerang, kiranya harus membiasakan diri hidup tertib dan bersih, dengan tidak membuang sampah secara sembarangan.

Itu karena, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan setempat, akan memberlakukan sanksi tegas berupa denda bagi warga yang membuang sampah secara sembarangan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, Syaifullah mengatakan, aturan itu tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2011, tentang Pengelolaan Sampah.

“Di dalamnya sudah ada pula sanksi bagi pembuang sampah sembarangan, terlebih pada tempat-tempat yang dilarang,” ungkap Syaifullah menjelaskan kepada kabar6.com, Rabu (22/2/2017).**Baca juga: Warga Keluhkan Jalan Rusak di Graha Raya Bintaro.

Syaifullah juga mengatakan, dalam sanksi tersebut nantinya, para pembuang sampah sembarangan akan dikenakan sanksi sesuai aturan. Seperti, denda senilai Rp500 ribu serta hukuman kurungan penjaran selama satu bulan.**Baca juga: Banjir Makin Tinggi, Warga Ciledug Indah 1 Mengungsi.

“Sesuai aturan ada denda dan hukuman penjara namun, kita terapkan secara bertahap ke masyarakat seperti, pemberian teguran terlebih dahulu. Untuk pengawasannya kita bentuk Tim Sapu Bersih Sampah,” terangnya.**Baca juga: Tagana Sebut Kabupaten Tangerang Siaga 2 Banjir.

Diketahui, sejumlah Kecamatan yang memiliki volume sampah tertinggi yakni, Cikupa, Pasar Kemis dan Curug.(shy)

**Baca juga: Merinding, Stasiun Kereta Ini Dijuluki Paling Seram di Dunia.