1

Motor Anda Dirampas Debt Collector, Segera Lapor Polisi!

Spanduk imbauan di Polsek Tigaraksa.(agm)

Kabar6-Bagi Anda debitur pemilik kendaraan yang menjadi korban perampasan para debt collector dan perusahaan leasing, diimbau untuk tidak ragu melapor ke kantor kepolisian terdekat.

Kira-kira begitulah pesan yang hendak disampaikan Kepolisian Sektor Tigaraksa melalui spanduk bertuliskan “Apabila terjadi perampasan yang mengatas namakan debt collector atau leasing, segera melapor ke polisi” yang dibentangkan di tembok halaman depan Polsek.

Keberadaan spanduk tersebut, kiranya cukup menyita perhatian warga setempat dan pengguna jalan. Sejumlah pengendara bahkan sampai berhenti sejenak untuk mengabadikan foto spanduk tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Tigaraksa, Iptu Uka Subakhti membenarkan jika pihaknya akan segera memproses laporan terkait perampasan sepeda motor yang dilakukan oleh debt collector.

“Jika ada warga yang dirampas kendaraannya dijalan, segera laporkan kepada kami. Akan kami proses langsung,” kata Uka, Minggu (22/1/2017).

Pasalnya, kata Uka, yang dilakukan debt collector dari perusahaan leasing tersebut berkaitan dengan Undang-undang Fidusia.

Sehingga, aksi perampasan di jalan oleh debt collector, bisa dimasukkan ke dalam Pasal 365 KUHP, tentang Pencurian dengan Kekerasan dengan ancaman kurungan minimal tujuh tahun penjara.**Baca juga: Gandeng Satlantas, PT Mayora Ajak Karyawan Jadi Agen Safety Riding.

“Perampasan dijalan terdapat unsur kekerasan didalamnya. Ini juga masuk kategori premanisme,” ujarnya.**Baca juga: Muhamad Sebut Jabatan Sekda Tangsel Musibah.

Spanduk mengenai aksi perampasan kendaraan bermotor oleh debt collector itu sendiri, dipasang di 24 desa di dua kecamatan,‎ yakni Kecamatan Tigaraksa dan Kecamatan Jambe.(agm)




Gandeng Satlantas, PT Mayora Ajak Karyawan Jadi Agen Safety Riding

Penyematan pin pelopor keselamatan berlalulintas.(agm)

Kabar6-PT Mayora menggelar kegiatan Safety Riding dengan tema Think Safe, Be Safe dengan menggandeng pihak Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kota Tangerang.

Bertempat di area 1 Torabika, sebanyak 300 karyawan diperusahaan yang bergerak dibidang manufacture makanan ini, mendapatkan pemahaman seputar keselamatan dalam berlalulintas

“Tujuan kami membangun kesadaran berlalulintas pekerja dan sekaligus mensukseskan kegiatan pelopor keselamatan berlalulintas,” ungkap General Manager PT Mayora Tbk, Gunantyo Wicaksono.

Menurut Gunantyo, karyawan merupakan aset perusahaan yang harus dijaga, tidak hanya ketika mereka bekerja di dalam pabrik. Namun juga saat mereka diluar pabrik.

Selain itu, dirinya mengajak seluruh karyawan untuk berkomitmen untuk menjadi agen Safety Riding.

Pihak PT MAyora berfoto bersama Satlantas Tangerang.(agm)

“Mencegah kecelakaan lalulintas ‎pada karyawan dengan berkomitmen menjadi agent Safety Riding,” kata Gunantyo.

Komitmen ini, kata Gunantyo, tidak hanya dilakukan karyawan, perusahaan sendiri sudah menerapkan aturan bagi karyawan yang memasuki areal pabrik untuk wajib menggunakan kelengkapan berkendara.

“Perusahaan menerapkan SOP bagi karyawan yang menggunakan kendaraan mulai standarisasi kendaraan bagi roda dua, hingga penggunaan Safety belts (sabuk pengaman,red), bila dilanggar karyawan akan kena sanksi dari perusahaan,” kata Gunantyo sembari menjelaskan mayoritas karyawannya pengguna sepeda motor.

Terpisah Wakil Kepala Satlantas Polresta Tangerang, AKP Ali Rachman sangat mengapresiasi perusahaan yang memiliki produk andalan kopi tersebut.

Menurut Ali, tidak banyak perusahaan yang mengutamakan keselamatan pekerjanya hingga diluar tempat bekerja.

Kegiatan Safety Riding yang digelar PT Mayora.(agm)

“Komitmen Torabika (Mayora Tbk, red) perlu diikuti dan diterapkan juga oleh perusahaan lainnya. Karena keselamatan pekerja bukan hanya ketika bekerja, namun dijalan saat akan bekerja dan usai bekerja,” kata AKP Ali usai memberikan materi Safety Ridding didampingi Personalia PT Torabika, Tedja Y.

Pantauan kabar6.com, selain memberikan pemahaman Safety Riding kepada ratusan karyawan PT Torabika Tbk dan PT Mayora Tbk, Satlantas Polres Kota Tangerang juga menyematkan pin pelopor keselamatan berlalulintas kepada managment perusahaan, serta menandatangani Fakta Integritas oleh seluruh karyawan yang mengutamakan K3 tersebut.(agm)




Gudang Limbah Plastik di Cikupa Ludes Terbakar

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sebuah gudang limbah plastik di Desa Kawidaran, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, terbakar, Sabtu (21/7/2017).

Kebakaran diduga dipicu oleh adanya hubungan arus pendek listrik di gudang limbah tersebut.

Informasi yang dihimpun kabar6.com, kebakaran berawal dari korseleting listrik di ruang mesin pengolahan plastik.

Api dengan cepat menyebar ke ruangan lain karena banyaknya material yang mudah terbakar. Tiupan angin kencang, semakin membuat kobaran api dengan cepat menghanguskan seluruh isi gudang limbah.

Pemandangan tersebut, sempat membuat warga yang tinggal di sekitar gudang panik. Mereka khawatir api kian membesar dan merambah ke pemukiman warga.

“Bahan yang terbakar merupakan bahan plastik dari gudang limbah pengolahan plastik ini. Bahan ini mudah terbakar, karena itu api cepat membesar,” ujar Komandan Pleton Pemadam Kebakaran (Damkar) Tangerang, Darda Khadafi.**Baca juga: Keringat Pria Picu Gairah Seks Wanita?.

Hingga berita ini diturunkan, kobaran api belum dapat dipadamkan meski petugas pemadam kebakaran menerjunkan delapan unit mobil pemadam. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.(rani)




Bupati Zaki Ajak Masyarakat Tanam Cabai di Rumah

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.(ist)

Kabar6-Tingginya kenaikan harga komoditas cabai rawit merah diwilayahnya, tak urung mangusik Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.

Untuk mengurangi beban belanja masyarakat, Bupati Zaki mengajak masyarakat Kabupaten Tangerang untuk bersama-sama menggiatkan aksi tanam cabai di halaman rumah, Jumat (20/1/2017).

“Banyak sekali masyarakat yang mengeluhkan harga mahal, terutama cabai yang sampai Rp 100 ribu. Makanya, saya mengajak masyarakat untuk mau memecahkan solusi kenaikan harga komoditas ini dengan menanamnya sendiri,” kata Zaki.**Baca juga: Resah, Warga Curug Desak PT RILJ Ditutup.

Untuk mendukung gerakan menanam cabai di rumah, Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang akan membuat lahan pertanian di setiap kecamatan. Lahan pertanian ini diharapkan dapat membantu masyarakat mengatasi kenaikan harga-harga kebutuhan pokok.**Baca juga: “Teler” di Jalan, Warga Serpong Diciduk Polisi.

“Setiap kecamatan akan ada lahan pertanian. Supaya meskipun harga naik, masyarakat masih bisa terbantu dengan adanya lahan pertanian ini yang dikelola bersama-sama,” ujarnya.(shy)




Pria Ini Tewas Bugil di Toilet Indomaret

Polisi saat memeriksa jenazah korban.(cep)

Kabar6-Seorang pria paruh baya ditemukan tewas dalam keadaan bugil di kamar mandi Indomart Distribution Center (DC) 2, Jalan Gatot Soebroto KM 9, Curug, Kabupaten Tangerang, Jumat (20/1/2017).

Korban diduga meninggal dunia karena sakit, saat sedang mandi di lokasi pergudangan tersebut. Sedianya, korban bernama Muhamad Ali Tahir (41), warga Tugu Utara, Jakarta Utara.

Kasubag Humas Polres Tangsel, Komisaris Mansuri mengungkapkan, saat kejadian, korban yang berprofesi sebagai sopir sedang mengirim barang ke Indomaret DC 2 Tangerang.

Sesampainya di lokasi, korban langsung makan dengan saksi Dwi Sudihartono (50), kernetny. Usai makan, keduanya merebahkan diri di tempat istrahat yang disediakan khusus untuk sopir

Sekitar satu jam kemudian, korban pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Namun setelah ditunggu lama korban tak kunjung keluar dari kamar mandi. Saksi dibantu karyawan DC, langsung mencari korban.

“Saat ditemukan korban sudah terbujur kaku dalam keadaan bugil,” kata Mansuri.

Para saksi lantas melaporkan penemuan mayat tersebut ke Polsek Curug. Polisi yang datang langsung melakukan olah TKP dan dari hasil pemeriksan pada tubuh korban, tidak temukan ada luka yg diakibatkan kekerasan.**Baca juga: Rampas Tas Gadis Cisoka, Pemuda Ini Ditangkap Polisi.

“Diduga korban meninggal karena sakit,” kata Mansuri.**Baca juga: Resah, Warga Curug Desak PT RILJ Ditutup.

Dugaan itu, diperkuat keterangan kenek korban Dwi Sudihartono jika ebelum berangkat  korban sempat mengeluh sakit pada bagian dada dan sekujur tubuhnya.(cep)




Resah, Warga Curug Desak PT RILJ Ditutup

Warga Curug demo PT RILJ.(agm)

Kabar6-Ratusan warga Kampung Cisereh, Desa Cukanggalih, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, menggeruduk PT Rezeki Inti Logam Jaya (RILJ) di Jalan Veteran No. 19, Kecamatan Curug, Jumat (20/1/2017).

Ya, aksi warga itu guna mendesak pemerintah daerah setempat, agar menyetop kegiatan produksi pabrik peleburan logam tersebut. Warga menilai, asap pabrik sangat mengganggu kesehatan mereka.

Bahkan, sepanjang kurun waktu lima tahun terakhir, sudah ada lima warga sekitar yang meninggal dunia akibat menderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Sedianya, protes warga ini bukan yang perama kali dilakukan. Melainkan sudah berulang kali. Namun mirisnya, sampai saat ini belum ada tanggapan dari pemerintah untuk menyetop aktivitas pabrik tersebut.

Tak hanya itu, kenyamanan warga juga semakin menjadi, oleh suara bising mesin pabrik yang berlangsung pada malam hari. 

Sadiyah (54), warga sekitar yang turut dalam aksi demo tersebut mengaku, bila asap pabrik mengakibatkan dirinya positif mengidap flek paru-paru.

Kondisi yang sama juga dialami oleh almarhum suaminya yang meninggal tiga bulan lalu akibat ISPA. “Suami saya dan empat rekannya meninggal karena ISPA. Kami menduga ini karena asap pabrik ini mas,” katanya.

Sementara, Rochim (37), warga setempat yang kini juga divonis mengidap asma akut berharap bisa hidup sehat.

Letak rumahnya yang tak seberapa jauh dari lokasi pabrik, membuat dirinya hampir setiap menit menghirup limbah asap pabrik.

“Kami hanya ingin hidup sehat. Apalagi sudah ada lima korban jiwa yang meninggal dunia. Kami minta segala aktivitas di pabrik bisa segera dihentikan,” ungkapnya.

Pantauan kabar6.com, sedianya warga yang terlanjur emosi sempat merangsek masuk ke dalam area pabrik, setelah sukses mendorong pintu gerbang pabrik.

Saat itu, warga hanya ditemui oleh Kepala HRD Perusahaan, Subandi. Sayangnya, saat itu Subandi tidak bisa memberikan solusi pasti kepada warga, melainkan hanya menampung aspirasi warga untuk disampaikan ke pimpinannya.

Sedianya, warga sempat memaksa pemilik perusahaan untuk bermusyawarah. Sayang, keinginan itu tidak terpenuhi, karena bos pabrik itu diakui Subandi sedang tidak berada di tempat. Namun, Subandi berjanji bila bos nya bersedia menemui warga esok hari.

Namun, warga yang merasa tak puas atas jawaban itu, juga sempat memasuki area produksi dan meminta seluruh karyawan untuk keluar dan menghentikan pekerjaannya.

Sementara, pihak kepolisian yang khawatir semakin memanasnya emosi warga, langsung bertindak cepat menertibkan dan mengarahkan warga untuk kembali berdialog dengan manajemen perusahaan.**Baca juga: KASN Indikasikan Jabatan ASN di Banten Rawan Diperjualbelikan.

Terpisah, Subandi mengaku belum bisa berkomentar banyak. Terlebih dirinya merasa tidak punya wewenang untuk memutuskan apa yang menjadi keinginan warga.**Baca juga: Rampas Tas Gadis Cisoka, Pemuda Ini Ditangkap Polisi.

“Kita lihat saja besok bagaimana keputusan dari pemilik perusahaan. Selebihnya silakan tanya pada warga saja,” tukasnya.(agm)




Rampas Tas Gadis Cisoka, Pemuda Ini Ditangkap Polisi

Ab, pemuda jambret yang disergap polisi.(agm)

Kabar6-Satu dari dua pelaku street crime jenis penjambretan terhadap wanita, disergap petugas Polsek Cisoka, Kabupaten Tangerang, Jumat (20/1/2017).

Sedianya, pelaku yang diketahui berinisial Ab itu di sergap dibilangan Kecamatan Cisoka tanpa perlawanan berarti. Sedangkan rekannya yang telah diketahui identitasnya, kini masih diburu polisi.

Kanit Reskrim Polsek Cisoka, Ipda Dedi Ruswandi mengatakan, aksi Ab dan rekannya menyasar Siti Nurhalimah (21) yang tengah menunggu angkutan kota di Jalan Cisoka-Adiyasa Kampung Caringin, Cisoka, Kabupaten Tangerang, Rabu (11/1/2017) kemarin.

Sukses merampas tas korban, kedua pelaku langsung kabur menggunakan sepeda motor. Sementara korban, juga buru-buru melapor ke Polsek Cisoka.

Hingga, laporan korban pun langsung ditindaklanjuti poliis dengan m,elakukan penyelidikan, hingga berhasil meringkus salah seorang pelaku.

“Dari keterangan pelaku, tas milik korban dibuang di kebun kosong yang tak jauh dari lokasi kejadian. Sementara, barang-barang lainnya berhasil kami sita,” kata Dedi.**Baca juga: Peran Pemkot Tangerang Terhadap Koperasi Masih Kurang.

Dari tangan pelaku, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit handphone dan satu unit sepeda motor yang digunakan pelaku.**Baca juga: KASN Indikasikan Jabatan ASN di Banten Rawan Diperjualbelikan.

Atas perbuatannya, Ab dijerat Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara. Sementara, pelaku lainnya sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).(agm)




109 Penyandang Disabilitas di Tangerang Belum Tertangani

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Ternyata, masih ada 109 penyandang disabilitas di Kabupaten Tangerang, yang belum mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, melalui Dinas Sosial (Dinsos) setempat.

Hal tersebut diakui, Kepala Seksi Kesejahteraan Anak dan Lansia pada Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, Lili Amalia, Jumat (20/1/2017).

“Ya, data terakhir memang masih ada 109 lagi penyandang disabilitas yang belum teratasi. Itu karena keterbatasan biaya bantuan yang ada di Dinsos Kabupaten Tangerang maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten,” terangnya.

Lili menjelaskan, para penyandang disabilitas yang belum terbantu itu, sedianya tersebar hampir merata di setiap kecamatan.

“Kalau lokasinya hampir semua ada, tapi kalau dominan (paling banyak) itu wilayah Utara Kabupaten Tangerang,” ujarnya.

Kendati demikian, ratusan penyandang disabilitas yang belum mendapatkan bantuan, diyakini pihak Dinsos akan segera mendapatkan bantuan di tahun 2017.

“Tahun ini, kita ajukan bantuan kepada ratusan penyandang disabilitas yang belum mendapatkan bantuan,” tutup Lili.

Diketahui sebelumnya, Dinsos Kabupaten Tangerang telah memberikan bantuan kepada 197 penyandang disabilitas (berkebutuhan khusus) sepanjang 2016.**Baca juga: 197 Penyandang Disabilitas di Tangerang Dapat Bantuan

Ya, bantuan yang diberikan bagi penyandang disabilitas tersebut berupa kursi roda, keterampilan serta bantuan dana sosial.(shy)




Amankan Pilgub, Polda Banten Siagakan 5.000 Personel

Kapolda Banten, Brigjen Listyo Sigit Prabowo.(ist)

Kabar6-Kepolisian Daerah (Polda) Banten menyatakan siap mengamankan pelaksanaan penungutan suara Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten, yang akan dihelat 15 Februari 2017 mendatang.

Tak tanggung-tanggung, kepolisian bakal menyiagakan 5.000 personelnya yang disebar di sejumlah titik rawan gangguan kamtibmas.

Dari 5.000 personel yang akan diturunkan, sebanyak 3.000 personle diantaranya merupakan pasukan khusus dan 2.000 personel adalah pasukan bayangan. Jumlah tersebut belum termasuk personel BKO.

“Kami siap untuk melakukan pengamanan Pilgub 2017 di Banten. Pengamanan ini kami fokuskan guna menciptakan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat di Banten,” ujar Kapolda Banten, Brigjen Listyo Sigit Prabowo, Jumat (20/1/2017).**Baca juga: Warga Kabupaten Tangerang Ingin Dibawah Satu Polda.

Saat ini, Polda Banten juga tengah gencar melakukan pendekatan kepada masyarakat, mengingat akhir-akhir ini dinamika politik sedang memanas terkait intoleransi.**Baca juga: Polda Banten Siagakan 1.000 Personel Amankan Imlek.

“Kami terus berkoordinasi dengan TNI, guna melakukan pendekatan ulama dan masyarakat, demi menjaga keutuhan NKRI di tengah kondisi yang sedang memanas di Tanah Air,” ujarnya.(agm/shy)




Polsek Cisoka Limpahkan Kasus Warga Keracunan ke Polresta Tangerang

Petugas menyelidiki kasus warga keracunan nasi uduk.(agm)

Kabar6-Aparat Polsek Cisoka masih terus menyelidiki penyebab puluhan warga Kampung Cigeureung RT 12/1 Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, mengalami keracunan, Kamis (19/1/2017).

Saat ini, polisi mengamankan aneka makanan dari warung nasi uduk Narsiah (45), yang diduga menjadi penyebab warga mengalami keracunan.

“Ada enam jenis makanan pelengkap nasi uduk di warung itu, termasuk nasi uduk dan bahan yang belum diolah. Semua kami amankan untuk dilakukan uji laboratorium,” kata Kanit Reskrim Polsek Cisoka, Ipda Dedi Ruswandi.

Kendati demikian, Ipda Dedi mengaku, saat ini penanganan kasus keracunan tersebut dilimpahkan ke Polres Kota (Polresta) Tangerang.**Baca juga: 56 Warga Keracunan, Polisi Periksa Pedagang Nasi Uduk di Jayanti.

“Perintah pimpinan, kasusnya dilimpahkan ke Polres, supaya penanganan lebih efektif. Kami di sini bertugas back-up‎ (bantuan,red),” ujarnya.**Baca juga: 56 Warga Jayanti Keracunan Usai Santap Nasi Uduk.

Adapun keenam jenis makanan yang diamankan tersebut antara lain adalah, beras yang telah menjadi nasi uduk, telur semur pedas, semur jengkol, sambal cabai, ketan putih, hingga gorengan bala-bala.(agm)