1

Polisi Panggil Tiga Jaksa Tangerang Soal AvattarNews

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-‎Penyidik Polres Kota (Polresta) Tangerang, telah memeriksa tiga orang Jaksa dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang, sebagai saksi dalam kasus dugaan berita hoax atau mengandung kebohongan yang dimuat oleh media online AvattarNews.com.

‎”Tiga orang saksi dari Kejari Kabupaten Tangerang yang mengetahui dan melihat kejadian itu sudah dimintai keterangan,” ungkap Wakil Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Tangerang, AKP Nana, kepada Kabar6.com, Jum’at (24/2/2017).

Ditanya sudah sejauhmana tahapan proses hukum dan identitas ketiga saksi yang dimintai keterangan, Nana mengaku belum bisa membuka ke publik, karena kasusnya sendiri masih dalam tahap penyelidikan.

“Saat ini masih dalam tahap penyelidikan, nanti baru kami naikkan statusnya ke tahap penyidikan, kalau buktinya sudah cukup,” ungkap AKP Nana.

‎Setelah memasuki tahap penyidikan, lanjutnya, pihak Penyidik akan memanggil terlapor untuk dimintai keterangan seputar kasus tersebut.

“Kita masih tunggu hasil penyelidikan dari Unit Ekonomi, nanti kalau sudah naik ke penyidikan, baru kita panggil terlapor untuk diminta keterangan,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ade Sofyansah, salah seorang Jaksa di Kejari Kabupaten Tangerang, melaporkan Pemimpin Redaksi dan wartawan media online AvattarNews ke Polresta Tangerang.**Baca juga: Dipolisikan, Begini Tanggapan AvattarNews.

Laporan tersebut terkait dengan penayangan berita berjudul “KEJAKSAAN NEGERI TIGARAKSA KABUPATEN TANGERANG TERCORENG DENGAN ADANYA PENJUALAN BUKU BERTEMA BAHAYA NARKOBA”.

Ade menduga, bila berita tersebut adalah hoax atau mengandung kebohongan.**Baca juga: Diduga Muat Berita Hoax, Media Online Dilaporkan ke Polresta Tangerang.

‎Sementara sebelumnya, perwakilan redaksi media online AvattarNews, menyatakan siap menghadapi proses hukum yang kini tengah bergulir di Polresta Tangerang.(Tim K6)




Bertahan di Masjid, Warga Pasir Bolang Butuh Bantuan

Ilustrasi banjir.(bbs)

Kabar6-Hingga Jumat (24/2/2017) dini hari, banjir yang melanda Desa Pasir Bolang, di KEcamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, masih belum surut.

Ketinggian air banjir di wilayah itu akibat luapan Kali Cimanceuri, di titik terparah bahkan masih mencapai 1,5 meter.

Puluhan warga korban banjir di daerah itu pun meradang. Meski sudah dua hari mengungsi di Masjid di desa tersebut, warga mengklaim belum juga mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.

Padahal, saat ini mereka sangat membutuhkan bantuan, seperti makanan, air bersih, selimut hingga obat-obatan.

“Disini dingin. Kami tidur beralas sajadah. Kami tak punya kasur, apalagi selimut. Semua sudah terendam banjir di rumah,” ujar Yadi, salah seorang warga pengungsi.

Ya, warga memilih mengungsi ke Masjid, karena tak berani terlalku jauh meninggalkan rumah mereka yang terendam banjir. Itu lantaran harus memantau harta benda yang masih berada di dalam rumah.

“Mudah-mudahan banjirnya cepat surut. Supaya kami bisa segera kembali ke rumah. Apalagi listrik dirumah juga harus dimatikan supaya tidak berbahaya,” ujarnya.**Baca juga: Akses Putus, Warga di Tigaraksa Gunakan Rakit Bambu.

Selain merendam rumah warga, banjir juga melumpuhkan akses dari dan menuju Desa Pasir Bolang dan Desa Cogrek.(rani)

**Baca juga: Diwarnai Protes, Rano-Embay Unggul di Kabupaten Tangerang.




Pemulung Ban Tewas di Pos Ronda Legok

Jasad Tek Kiu saat ditemukan tewas.(cep)

Kabar6-Warga Desa Babat, kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang geger. Itu setelah ditemukannya sesosok mayat pria di sebuah pos ronda wilayah tersebut, Kamis (23/2/2017).

Ya, belakangan diketahui bila mayat pria dimaksud bernama Koh Tek Kiu (50), seorang warga keturunan tersebut yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung ban bekas. Saat ditemukan, jasad Tek Kiu sudah dalam kondisi kaku dengan posisi terlentang.

Kasubag Humas Polres Tangsel, Komisaris Mansuri mengungkapkan, korban pertama kali ditemukan oleh Sarwa (44), tetangga korban. “Sekitar pukul 13.00 korban datang ke rumah saksi Sarwa, dan mengaku dadanya terasa panas dan sakit,” kata Mansuri.

Di rumah Sarwa, korban yang sedianya memiliki riwayat penyakit asma itu sempat minta dibuatkan susu panas. Setelah itu, korban minta ijin untuk berbaring di pos ronda yang ada di depan rumah saksi.**Baca juga: Pabrik Televisi Terbakar di Kosambi, Karyawati Terluka.

“Sekitar pukul 17.00 WIB korban diketahui sudah meninggal dunia,” ujar Mansuri.**Baca juga: Bocah Tangerang Korban Kriminal “Wanita Bermotor” Trauma.

Mengetahui kematian korban, saksi Sarwa langsung menghubungi Daniel, anak korban. Daniel sendiri, membenarkan jika korban memiliki riwayat penyakit asma.**Baca juga: Dua Pelaku “Money Politic” Pilgub Banten Ditangkap.

“Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Untuk sementara kita simpulkan kematian korban karena sakit,” ungkap Mansuri.(cep)




Pabrik Televisi Terbakar di Kosambi, Karyawati Terluka

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sebuah pabrik yag memroduksi televisi di kawasan industri Mutiara Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, ludes terbakar, Kamis (23/2/2016).

Belum diketahui pasti apakah ada korban jiwa atau tidak dalam peristiwa itu. Namun, seorang karyawati bernama Khodijah (47) dikabarkan terluka.

Kapolsek Teluknaga AKP Arief mengatakan, saat ini karyawati yang mengalami luka sudah dilarikan ke rumahs akit terdekat.**Baca juga: Teler, Imigran Kulit Hitam di Tangsel Dipukuli‎ Warga.

“Korban sudah dibawa ke rumah sakit, sementara kebakaran masih dalam upaya pemadaman oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar),” ujar Kapolsek lagi.**Baca juga: Heboh..! Penari Tangerang Expo Pingsan Dihadapan Walikota.

Diduga, kobaran api dipicu hubungan arus pendek listrik pada salah satu ruangan pabrik. Sementara, tiupan angin yang cukup kencang, membuat lidah api dengan cepat merambat dan melumat seluruh bangunan pabrik.(rani)

**Baca juga: Akses Putus, Warga di Tigaraksa Gunakan Rakit Bambu.




Rapat Paripurna di Tangerang Cuma Dihadiri 26 Anggota Dewan

Rapat Paripurna di DPRD Kab. Tangerang.(shy)

Kabar6-Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, harus di skros atau dihentikan sementara waktu.

Keputusan tersebut terpaksa diambil, lantaran banyaknya anggota DPRD Kabupaten Tangerang yang tak hadir dalam rapat.

“Ya, tadi sempat diskors selama 10 menit. Karena, belum kuorum. Tapi, setelah itu kembali dilanjutkan karena, peserta sudah kuorum,” ungkap Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Mad Romli, Kamis (23/2/2017).

Diketahui, rapat tersebut membahas tentang jawaban Bupati Tangerang terkait pandangan umum fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang diusulkan dan pencabutan tiga Perda.

Raperda yang diusulkan adalah, tentang Pelayanan Publik dan Pengelolaan Kebudayaan Daerah.**Baca juga: Pemkab dan DPRD Tangerang Bahas Pencabutan Tiga Perda.

Sementara itu, pencabutan pada tiga Perda dimaksud yakni, Perda Nomor 02 Tahun 2011 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Penduduk dan Akta Catatan Sipil, Perda Nomor 03 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pertambangan Wilayah Laut dan Perda Nomor 08 Tahun 2014 tentang Air Tanah.**Baca juga: DPRD Tangerang Apresiasi Raperda Pelayanan Publik.

Dalam rapat tersebut pun, dari 50 anggota, hanya dihadiri oleh 26 anggota DPRD Kabupaten Tangerang.(Shy)




Akses Putus, Warga di Tigaraksa Gunakan Rakit Bambu

Warga tampak mendorong sepeda motornya yang mogok akibat banjir.(shy)

Kabar6-Hingga Kamis (23/2/2017), akses jalan yang menjadi penghubung Desa Pematang dan Pasir Bolang, di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, masih terputus.

Pantauan kabar6.com, untuk beraktivitas warga sekitar terpaksa menggunakan rakit bambu buatan sendiri, khususnya untuk menyeberangi akses jalan yang banjir.**Baca juga: Soal PHK Sepihak, Disnakertrans Panggil PT Mayora.

“Banjirnya kalau makin ke tengah bisa mencapai satu meter lebih. Kalau bawa kendaraan pasti mogok, karena airnya tinggi. Makanya kita pakai rakit dari bambu,” ungkap Agus salah seorang penduduk setempat.**Baca juga: Longsor, Gedung MTs Nurul Kalam Cilegon Nyaris Ambruk.

Meski demikian, saat ini sejumlah rumah warga dikawasan itu yang sebelumnya terendam kini sudah surut. Namun, warga tetap khawatir, bila curah hujan tetap tinggi, air akan kembali merendam rumah mereka.(shy)

**Baca juga: Lagi Beraksi, Maling Motor Disergap Polsek Serpong.




Soal PHK Sepihak, Disnakertrans Panggil PT Mayora

Aksi demo massa LSM di depan gerbang PT Mayora kemarin.(din)

Kabar6-Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tangerang, secara resmi melayangkan surat panggilan ke PT Mayora Indah Tbk, pada Kamis (23/2/2017), hari ini.

Hal ini, lantaran ‘membandelnya’ perusahaan produsen makanan ringan ini dalam menyelesaikan perselisihan dengan sepuluh karyawan yang telah dipecatnya.

“Ya benar, surat panggilan sudah kami kirim hari ini. Kami, minta PT Mayora Indah Tbk kooperatif untuk hadir dalam rangka penyelesaian atas masalah yang terjadi dengan karyawannya,” ungkap Wargo Hendro Santoso, salah satu Mediator di Disnakertrans Kabupaten Tangerang.

Menurutnya, pemanggilan terhadap pihak perusahaan yang berlokasi di Jalan Raya KM 35, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang ini, diagendakan pada Kamis 2 Maret mendatang.

Pemanggilan tersebut, merujuk pada UU Nomor 2/2004, Tentang Penyelesaian Perlselisihan Hubungan Industrial.

“Permasalahan ini sudah masuk tahap Bipartit. Jika panggilan itu tak diindahkan, maka kami akan keluarkan anjuran,” katanya.

Tapi, kata dia, sebelum mengeluarkan anjuran, pihaknya tentu akan memeriksa data- data tentang hubungan kerja antara perusahaan dengan karyawannya.**Baca juga: Pertemuan Massa LSM dan PT Mayora Buntu.

“Kalau tidak sesuai dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), maka sepuluh karyawan yang di PHK itu secara otomatis mereka akan jadi karyawan tetap atau Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT),  sebagaimana telah diatur dalam UU Nomor 13/2003, Tentang Ketenagakerjaan,” ujarnya.**Baca juga: Petugas Disnakertrans “Diusir” Satpam PT Mayora.

Sementara itu, Kepala Disnakertrans Kabupaten Tangerang, Syafrudin menambahkan, pihaknya menyayangkan adanya insiden ‘pengusiran’ anak buahnya, saat berlangsungnya aksi unjuk rasa ratusan massa dari Gabungan Masyarakat Peduli Pembangunan dan Lingkungan Tangerang (GMP2LT) di lokasi pabrik itu, pada Rabu (22/2/2017) kemarin.**Baca juga: Massa LSM “Kepung” PT Mayora di Tangerang.

“Perusahaan ini memang arogan. Kami kecewa dengan sikap mereka. Oleh karenanya, kami panggil mereka untuk hadir dikantor kami pada pekan depan,” tandasnya.(Tim K6)




Bocah Tangerang Korban Kriminal “Wanita Bermotor” Trauma

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Dua siswa Sekolah Dasar (SD) korban perampokan wanita bermotor dengan modus penculikan di Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, kini trauma.

Kedua bocah lugu itu dalam kondisi ketakutan, bahkan hingga tak mau masuk sekolah.

Salah seorang korban, Siti Maeludiah (9), yang duduk di bangku kelas 4 SD, terlihat murung setelah dibawa dan dipreteli perhiasannya oleh seorang wanita bermotor yang tak dikenalnya.

“Sampai sekarang enggak mau makan. Masih takut karena ingat penculiknya,” ungkap Farihah,  Ibunda Siti menjelaskan, Kamis (23/2/2017).

Kondisi serupa juga dialami Fatmawati, siswa SD yang juga menjadi korban bersama Siti. Bocah itu hinga kini juga tak mau bicara.

“Sekarang lagi demam. Sejak ditemukan oleh seorang petani dan diantar pulang ke rumah, Fatmawati jarang bicara,” kata Marsih, Ibunda Fatmawati.

Diketahui, Siti dan Fatmawati merupakan korban perampokan bermodus penculikan yang terjadi pada Rabu (22/2/2017) kemarin.

Keduanya ditemukan di wilayah Kronjo, setelah dibawa seorang wanita tak dikenal menggunakan sepeda motor.

Meski ditemukan dalam keadaa selamat, perhiasan yang ada pada tubuh korba seperti anting, kalung dan cincin hilang dbawa kabur pelaku.(rani)




Banjir di Tigaraksa Masih Belum Surut

Warga Pasir Bolang beraktivitas dengan perahu karet.(shy)

Kabar6-Hingga Kamis (23/2/2017), banjir masih merendam rumah warga di Desa Pasir Bolang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Ketinggian air banjir yang mencapai 100 centimeter, bahkan memutus akses jalan utama di desa tersebut. Tak pelak kondisi itu menganggu aktivitas warga sekitar, termasuk para pelajar.

Untuk melintasi akses jalan yang banjir, warga terpaksa menggunakan bantuan perahu karet yang disiapkan oleh pemerintah. 

“Pastinya aktivitas kita terganggu akibat banjir ini. Apalagi, sudah dua hari banjir masih belum juga surut,” ujar Saeful, warga sekitar.**Baca juga: Warga Keluhkan Banjir di Jalan Pondok Cabe Raya.

Keluhan serupa dilontarkan Hani, salah seorang pelajar warga setempat. Untuk menuju sekolah, remaja itu terpaksa melintasi banjir menggunakan perahu karet.**Baca juga: 30 Personel Polisi Patroli di Titik Banjir Kabupaten Tangerang.

Sedianya, banjir yang merendam Desa Pasir Bolang akibat meluapnya Kali Cimanceuri, pascatingginya intensitas curah hujan beberapa hari terakhir.**Baca juga: Lima Desa di Tigaraksa Terendam Banjir.

Warga berharap, pemerintah bisa mengambil langkah-langkah agar banjir tidak terus-menerus terjadi.(rani)

**Baca juga: Massa Ancam Stop Paksa Rapat Pleno KPUD Kota Tangerang.




Awas…! Wanita Perampok Anak-anak Beraksi Lagi di Tangerang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kasus wanita perampok perhiasan anak-anak dengan modus penculikan, kembali terjadi di Kabupaten Tangerang.

Sedianya, kasus tersebut sudah beberapa kali terjadi di beberapa titik wilayah berjuluk Kota Seribu Industri itu, dan hingga kini pelakunya belum juga berhasil ditangkap.

Dan, pada Rabu (22/2/2017) hari ini, kasus serupa kembali terjadi dan menimpa dua siswa sekolah dasar (SD) di Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang.

Kedua bocah yang menjadi korban adalah, Fatmawati (10)  dan Siti Maeludiah (10). Saat kejadian, keduanya sedang aik bermain di halaman rumah.**Baca juga: Bocah Korban “Wanita Bermotor” di Tangerang Trauma.

Seorang wanita bermotor, mengajak kedua bocah itu naik ke atas motor, dengan iming-iming akan dibelikan handphone.**Baca juga: Polsek Tigaraksa Waspadai Wanita Bermotor Perampok Bocah SD.

Nah, begitu kedua bocah naik dan duduk di jok motor, wanita misterius itu kemudian membawa keduanya ke areal persawahan di kawasan Kronjo, Kabupaten Tangerang, yang berada jauh dari pemukiman warga.**Baca juga: Diduga, Wanita Bermotor di Tangerang Sudah Rampok Banyak Bocah.

Disitu pelaku mempreteli perhiasan yang dikenakan kedua bocah tersebut, sebelum kemudian si ppelaku meninggalkan keduanya begitu saja di lokasi.**Baca juga: Wanita Bermotor Rampok Tiga Bocah SD di Tigaraksa.

Beruntung, kedua bocah lugu itu ditemukan setelah seorang petani warga setempat yang baru saja pulang dari sawah. Saat itu, Fatmawati dan Siti Maeludiah dalam kondisi kebingungan.**Baca juga: Lagi, Dua Bocah Diculik Wanita Bermotor di Tangerang.

Mengetahui alamat rumah kedua korban, petani bernama Udin itupun kemudian mengantarkan sang bocah pulang untuk bertemu keluarga mereka.**Baca juga: Tiga Bocah SDN Palahlar Cikupa “Diculik” Wanita Bermotor.

Setiba dirumah, tangis keluarga tak terbendung saat melihat putri mereka kembali dalam kondisi selamat. Farihah, ibunda Siti Maeludiah bahkan tak henti-henti memeluk putrinya.**Baca juga: Waspada…! Wanita Bermotor Rampok Dua Bocah di Tangerang.

Nurhani, nenek korban Fatimah mengungkapkan, peristiwa perampokan bermodus penculikan itu ke Polsek Pasar Kemis. Saat ini, pihak kepolisian masih memburu pelaku berdasarkan ciri-ciri yang disebutkan kedua korban.(rani)