1

BPJS Tigaraksa Luncurkan Mobile Screening

Konferensi Pers Mobile Screenign Day.(hms)

Kabar6-Badan Penyelenggara jaminan Sosial (BPJS) Tigaraksa meluncurkan aplikasi Mobile Screening. Aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pemantaun kesehatan.

Kepala BPJS Tigaraksa, Shanti Lestari mengatakan, bila umumnya masyarakat baru sadar mengidap penyakit kronis seperti Diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik dan jantung koroner, setelah melakukan screening riwayat kesehatan secara manual.**Baca juga: 5.000 KK Warga Tangerang Dicoret dari Daftar Penerima Raskin.

Tapi sekarang, kata Shanti, masyarakat bisa melihat potensi resiko kesehatannya cukup dengan melakukan screening riwayat kesehatan melalui fitur screening riwayat kesehatan pada aplikasi BPJS Kesehatan Mobile yang bisa diakses melalui handphone.**Baca juga: Terdakwa “Pembunuh Bercangkul” Sampaikan Nota Keberatan.

Menurut Shanti, semakin dini peserta BPJS mengetahui risiko kesehatannya, maka semakin cepat upaya pengelolaan risiko itu dilakukan. Sehingga jumlah penderita penyakit kronis dapat menurun.**Baca juga; Dua Begal Berclurit Disergap Polsek Pondok Aren

“Efek jangka panjangnya adalah menurunnya pembiayaan ke empat penyakit kronis tersebut. Sehingga program JKN-KIS dapat terus berjalan memberikan manfaat kepada para peserta yang membutuhkan,” paparnya, Rabu (1/2/2017).(hms/az)




5.000 KK Warga Tangerang Dicoret dari Daftar Penerima Raskin

Ilustrasi.(bbs)

Kabar6-Sebanyak 5.000 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Tangerang harus dicoret dari daftar penerima beras sejahtera (Rastra) atau yang dikenal dengan Beras Miskin (Raskin), Rabu (1/2/2017).

“Ya, ada ribuan keluarga yang dicoret datanya untuk penerimaan raskin di 2017, data itu kita terima dari Kementerian Sosial,” ujar Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Tangerang, Rusli, Rabu (1/2/2017).

Diketahui, pada tahun 2016 sebanyak 147.090 KK penerima raskin. Sementara untuk tahun ini hanya, 147.085 dengan total pendistribusian beras sebanyak 23.500 ton.**Baca juga: Pemkab Tangerang Anggap Wajar Tunggakan Raskin.

Rusli mengatakan, dicoretnya ribuan KK dari penerima jatah raskin lantaran, pihak Kementerian Sosial menilai ribuan keluarga tersebut sudah mampu atau tidak berhak menerima raskin.**Baca juga: Tangerang Raya Tunggak Raskin, Bulog Ancam Stop Distribusi.

“Ya, mereka dinilai sudah mampu dan selain itu, penyerapannya juga kurang, bukan karena utangnya juga,” tutupnya. (Shy)




Lonjakan Penderita Kusta di Tangerang Didominasi Anak-anak

Peringatan Hari Kusta Sedunia ke-64 di Kab. Tangerang.(shy)

Kabar6-Wilayah Kabupaten Tangerang mendapatkan predikat angka tertinggi  penderita penyakit kusta.

Hal tersebut disampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang saat, menggelar Hari Kusta Sedunia ke-64 di Gedung Serba Guna Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, Rabu (1/2/2017).

Dari data yang dilansir Dinkes Kabupaten Tangerang, tercatat angka penderita kusta pada anak mengalami peningkatan. Pada tahun 2015, penderita kusta pada anak hanya 22 anak. Sedangkan, tahun 2016, jumlahnya meningkat menjadi 58 anak atau meningkat 14 persen.

Sedangkan, untuk penderita kusta dewasa dengan kisaran umur 25-40 tahun juga mengalami meningkatan. Pada 2015, penderita kusta sebanyak 397 orang dengan tingkat kecacatan 49 orang. Sementara tahun 2016, menjadi 398 orang dengan tingkat kecacatan 46 orang.

Untuk itu, pihak Dinkes terus melakukan berbagai upaya dengan pencegahan dan penanganan dini bagi penderita kusta.

“Kita harus cepat tanggap, maka dari itu kita bentuk kader di setiap kecamatan bahkan desa. Gunanya untuk mendeteksi secara dini masyarakat yang terkena kusta dan segera membawanya ke rumah sakit agar cepat disembuhkan,” ujar Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Desi Riana.

Selain itu, Dinkes juga bekerjasama dengan Yayasan Dharmais dan sejumlah rumah sakit untuk penanganan. Salah satunya adalah Rumah Sakit Sintanala.**Baca juga: Angka Penderita Kusta di Tangerang Tinggi, Ini Kata Bupati Zaki.

Untuk diketahui, dalam acara tersebut pun dihadiri, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, Ketua Yayasan Dharmais, Siti Hediati Soeharto beserta sejumlah perwakilan Kementerian Kesehatan Kabupaten Tangerang.(Shy)




Angka Penderita Kusta di Tangerang Tinggi, Ini Kata Bupati Zaki

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.(ist)

Kabar6-Jumlah penderita penyakit kusta di Kabupaten Tangerang masih tergolong tinggi.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, kawasan yang memiliki penderita kusta terbanyak berada di wilayah Utara Kabupaten Tangerang yakni, Kecamatan Sepatan Timur dan Kresek.

“Angka itu tinggi di Pantai Utara (Pantura). Karena, kembali lagi kesadaran akan kebersihan seperti sanitasi masih sangat kurang. Namun, kita akan terus meningkatkan kesadaran kebersihan agar Kabupaten Tangerang bisa bebas dari penyakit kusta di 2019,” ungkapnya, Rabu (1/2/2017).**Baca juga: Duel dengan Korban, Maling Ini Ditangkap Warga Sukadiri.

Zaki menambahkan, tak hanya proses penyembuhan, nantinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab)  Tangerang juga akan melakukan rehabilitasi terkait psikologis sang penderita.**Baca juga: Kenek Bus Tunggal Dara Tewas di Ciputat.

“Nanti akan ada rehabilitasi. Supaya, penderita juga saat sudah sembuh dapat siap kembali ke masyarakat. Pola pikir masyarakat akan diubah. Supaya bisa menerima penderita kusta yang sudah sembuh,” tutupnya.(shy)




Ngeri, Warga Balaraja Temukan Makam Bayi “Tak Wajar”

Jasad bayi saat dievakuasi dari makam.(agm)

Kabar6-Warga Kampung Jaha, RT 2/1, Desa Sentul jaya, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Selasa (31/1/2017) siang dilanda kehebohan.

Itu seiring ditemukannya sosok mayat bayi laki-laki yang di kubur pada sebuah kebon kosong di kampung tersebut.

Sedianya, bayi malang diperkirakan berusia tujuh hari itu, pertama kali ditemukan oleh Nusa Rahman (50) dan dua temannya, saat tengah memeriksa kebon miliknya.

Saat menyusuri kebon kosong, ketiganya curiga setelah menemukan gundukan tanah baru dihamparan lahan tidur miliknya.

“Saksi curiga dan kemudian membongkar gundukan tanah itu. Ternyata, ada sesosok bayi laki-laki terbungkus kain putih,” ungkap Kapolsek Balaraja Kompol Wiwin Setiawan.

Kuat dugaan, bayi yang diperkirakan dikubur beberapa hari yang lalu tersebut, sengaja dibuang oleh orang tua tidak bertanggung jawab.

“Dugaan sementara, bayi itu sengaja dibuang orangtuanya, tapi masih kami dalami,” terang Wiwin.**Baca juga: Duel dengan Korban, Maling Ini Ditangkap Warga Sukadiri .

Guna kepentingan penyelidikan, jenazah bayi malang tersebut kini dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang guna menjalani otopsi.(agm)




Duel dengan Korban, Maling Ini Ditangkap Warga Sukadiri

Bengkok, Maling yang ditangkap warga.(agm)

Kabar6-Seorang maling ditangkap warga setelah sempat terlibat duel dengan pemilik rumah yang disatroninya di Kampung Sukahati, RT 1/6, Desa Karang Serang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang‎, Selasa (31/1/2017).

Kini, maling yang belakangan diketahui berinisial SA alias Bengkok (26) tersebut, diamankan petugas Polsek Mauk, setelah sempat dihajar warga beramai-ramai hingga babak belur.

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, pelaku diopergoki pemilik rumah, Gunawan (45), sekira pukul 04.00 WIB.

Tak pelak, Gunawan pun langsung berteriak maling, sambil berupaya meringkus pelaku yang berupaya kabur. Hingga, duel dua pria dewasa itupun terjadi.

‎”Pelaku masuk ke rumah korban dan mengambil dua unit handphone. Namun, pemilik rumah terbangun dan memergoki pelaku,” kata Kapolsek Mauk, AKP Nurohman.

Saat itu, pelaku sempat berhasil meloloskan diri melalui pintu depan rumah. Beruntung warga yang mendengar teriakan korban berdatangan ke lokasi, dan meringkus pelaku sebelum meninggalkan pekarangan rumah.**Baca juga: Ada Granat Aktif di Ciledug.

“Warga yang sudah berkeremunun kemudian langsung menangkap pelaku,” ungkap Kapolsek lagi.**Baca juga: Kejari Tangerang Eksekusi Uang Pengganti Terpidana Mobil Damkar.

Dari tangan pelaku polisi menyita dua unit handphone, senilai Rp500 ribu. Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.(agm)




Pemkab Tangerang Renovasi 98 Rumah Miskin di Sukadiri

Wakil Bupati Tangerang, H. Hermansyah.(hms)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Program Gerakan Bersama Masyarakat Mengatasi Kawasan Padat Kumuh dan Miskin (Gebrak Pakumis), kembali merenovasi puluhan rumah kumuh dan miskin (Kumis) diwilayahnya.

Sedianya, dari total 98 rumah yang direnovasi kali ini tersebar di Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang. Diantaranya, sebanyak 40 rumah di Desa Serang dan 58 rumah di Desa Pekayon.

Wakil Bupati Tangerang, Hermansyah mengatakan, program ini tidak sekedar membenahi persoalan kualitas bangunan rumah tidak layak huni beserta sarana sanitasinya saja.

Tetapi juga mampu menjangkau dimensi lain dalam pembangunan. Yaitu urusan konomi, pendidikan, serta kesehatan.

“Saya ingin menyampaikan kepada seluruh pelaku pembangunan, bahwa penyelesaian persoalan kekumuhan kawasan tentunya tidak hanya sekedar urusan persoalan fisik saja. Tetapi juga harus memiliki konsepsi yang jelas dalam hal meningkatkan kapasitas pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah serta kualitas sumber daya manusia,” ungkapnya, Selasa (31/1/2017).

Untuk itu, Hermansyah menginstruksikan kepada jajarannya, khususnya kepada Bappeda selaku leading sektor program, untuk segera berkoordinasi dalam rangka mengintegrasikan program-program yang ada sehingga permasalahan kawasan kumuh dapat tuntas seluruhnya.

“Yang kita harapkan adalah kualitas masyarakat yang saat ini tinggal di kawasan kurang sehat, agar ke depannya mampu bertransformasi dan memiliki daya saing,” paparnya.**Baca juga: Disperindag Tangerang Klaim Sudah Bina 500 Industri Rumahan.

Sementara Rumsah (34), warga Kampung Kebon Nangka, RT01/001, Desa Karang Serang mengatakan, bila sebelumnya rumah yang dihuninya masih menggunakan bilik bambu dan berlantai tanah.**Baca juga: Februari, Pemkab Tangerang Lelang Jabatan Kepala Dinas Arsip.

“Melalui Gebrak Pakumis sudah bisa merasakan rumah layak huni jika terjadi hujan tidak kebocoran kalau angin kencang tidak khawatir roboh,” tambahnya.(hms/az)




Februari, Pemkab Tangerang Lelang Jabatan Kepala Dinas Arsip

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.(ist)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang bakal melelang jabatan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang.

“Ya, saat ini posisi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip kosong. Sementara waktu, posisi itu masih ditangani atau di cover oleh Asda tiga (Asisten Daerah III Yani Sutisna),” ujar Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar kepada kabar6.com, Selasa (31/1/2017).

Bupati Zaki menjelaskan, saat ini pihaknya masih menyiapkan proses untuk melakukan lelang jabatan.**Baca juga: Disperindag Tangerang Klaim Sudah Bina 500 Industri Rumahan.

“Saat ini masih kita lakukan persiapan untuk lelang jabatan, secepatnya akan dilakukan pengumuman lelang jabatan, sekitar awal Februari 2017,” tutupnya.(Shy)




Disperindag Tangerang Klaim Sudah Bina 500 Industri Rumahan

Kabid Industri Disperindag Tangerang, Hasanudin.(shy)

Kabar6-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang mengklaim telah melakukan pembinaan terhadap ratusan perusahaan rumahan atau home industri diwilayahnya.

Langkah itu seiring dengan banyaknya temuan perusahaan rumaha ilegal, mulai dari jamu ilegal, obat ilegal hingga yang paling anyar adalah industri air mineral ilegal.

Kepala Bidang Industri pada Disperindag Kabupaten Tangerang, Hasanudin mengatakan, setidaknya ada sebanyak 500 perusahaan rumahan atau home industri yang telah diberikan pembinaan.**Baca juga: Pabrik Air Mineral Ilegal Digerebek Polresta Tangerang.

“Pembinaan yang kami lakukan ini seperti, memberikan pengarahan penggunaan bahan-bahan makanan minuman, hingga pentingnya perizinan yang sesuai aturan. Hal itu sebagai bentuk antisipasi makin menjamurnya perusahaan ilegal di Kabupaten Tangerang,” ungkapnya, Selasa (31/1/2017).**Baca juga: BPOM dan Polisi Gerebek Pabrik Obat & Jamu Ilegal di Tangerang.

Ditanya terkait pengawasan indutri rumahan, Hasanudin tak menampik bila pihaknya masih mengalami kesulitan. Itu lantaran minimnya SDM (Sumber Daya Manusia) yang dimiliki Disperindag.**Baca juga: Beroperasi di Tangerang, Pabrik Obat Ilegal Digerebek Polisi.

“Untuk pengawasan memang masih minim, tapi diharapkan dengan pembinaan ini kita bisa mencegah adanya pelaku usaha nakal,” tutupnya.(shy)




Diprotes Warga, DLHK Surati Dua Perusahaan di Kabupaten Tangerang

Kepala DLHK Kab. Tangerang, Syaifullah.(shy)

Kabar6-Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang menyurati dua perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Tangerang.

Itu lantaran kedua perusahaan dimaksud dilaporkan warga dan dituding telah mencemari udara dan membahayakan kesehatan warga yang hidup lingkungan sekitar pabrik.

Kedua perusahaan dimaksud masing-masing adalah PT Rezeki Inti Logam Jaya, yang bergerak dibidang peleburan logam di Kecamatan Curug serta PT Abadi Sejahtera Mulya, yang bergerak di bidang produksi triplek dan berdiri di wilayah Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

“Langkah yang sudah kami ambil, kami sudah mendatangi kedua perusahaan itu dan mengambil sampel asap untuk dilakukan uji laboratorium. Hasilnya, asap yang diproduksi kedua perusahaan itu masih di ambang batas wajar,” ungkap Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Syaifullah kepada kabar6.com, Senin (30/1/2017).

Sebagai solusi, lanjut Syaifullah, pihaknya sudah menyurati kedua perusahaan untuk segera meninggikan cerobong asap yang merupakan tempat pembuangan limbah.

“Meski asap tersebut masih batas wajar, kita belum tahu seperti apa efeknya, makanya kita minta ditinggikan sesuai aturan yang ada yakni, dua kali lebih tinggi dari bangunan pabrik,” terangnya.

Ditanya perihal tuntutan warga di dua lingkungan pabrik yang menginginkan agar keduanya ditutup, Syaifullah mengatakan hal itu akan menjadi langkah negosiasi pihak perusahaan dengan warga.

“Kita sudah meminta agar perusahaan itu menutup sementara waktu usahanya, sampai keduanya memenuhi saran yang diajukan pihak DLHK. Namun, pihak perusahaan meminta keringanan mengingat penghentian produksi akan memicu kerugian yang besar,” ujar Siafullah lagi.**Baca juga: Gara-gara Asap, Buruh Dua Pabrik di Cikupa Ricuh.

Untuk itu, Syaifullah mjenyebut bila pihaknya meminta agar perusahaan melakukan perundingan dengan Camat, Kepala Desa dan masyarakat setempat.**Baca juga: Sidak di BPMPD, Bupati Zaki “Semprot” PNS Merokok.

“Sementara ini kami tetap melakukan pengawasan ketat terhadap aktivitas kedua perusahaan itu,” ujarnya.(Shy)