1

Cetak Surat Suara Tunggu Persetujuan Paslon

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sampai saat ini belum mencetak surat suara untuk pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2015, yang dijadwalkan dihelat pada 9 Desember mendatang.

Itu karena, KPU masih menunggu persetujuan foto atau gambar seluruh Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Tangsel periode 2016-2021.

Ketua KPU Kota Tangsel, M Subhan menyatakan, pihaknya dalam proses cetak surat suara harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari seluruh Tim Sukses Paslon agar tidak terjadi kesalahan usai cetak nanti.

“Kami kan harus duduk bersama dengan seluruh Tim Sukses masing-masing Paslon untuk menyepakati foto atau gambar yang mana atau pas dicetak di surat suara nanti,” ujar pria yang akrab disapa Aang ini saat dihubungi Kabar6.com melalui telepon selularnya, Rabu (4/11/2015).

Aang mengatakan, pihaknya baru akan memproses cetak surat suara apabila sudah disetujui oleh seluruh Tim Sukses masing-masing Paslon, bahkan terlebih dahulu pihaknya akan melakukan tes print surat suara.

“Tes print surat suara perlu dilakukan agar diketahui kurang apanya di foto atau gambar Paslon itu, kan masing-masing Tim Sukses Paslon punya pendapat berbeda,” terang Aang lagi.

Hal senada juga dibenarkan Sekretaris KPU Kota Tangsel Wahyunoto. Dirinya menegaskan, pihaknya sampai saat ini memang belum melakukan naek cetak suara karena tengah memproses persetujuan foto atau gambar dari Paslon. **Baca juga: KPU Tangsel Cetak Puluhan Surat Suara Braile.

“Kalau sekarang kebutuhan logistik pemungutan suara yang sudah ada baru kotak suara, bilik suara, tinta penanda, segel, formulir, alat pencoblos, alas coblos, spidol, lem dan sampul atau amplop sedangkan untuk cetak surat suara kami yakin dalam dekat sudah bisa naik cetak,” harap Wahyu.(ard)




Panwaskada Waspadai Aksi Penggembosan Suara

Kabar6-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten mewaspadai potensi penggembosan suara pada hari pemungutan suara serentak, 9 Desember mendatang. Rencananya, Bawaslu akan mengerahkan satu petugas pengawas untuk satu TPS di seluruh wilayah yang melaksanakan Pilkada serentak.

 

 

“Kami sedang tahap perekrutan pengawas di TPS. Rencananya nanti satu TPS satu petugas,” kata Eka Satyalaksmana, Anggota Bawaslu Banten yang ditemui usai saresehan di Gedung DPRD Kota Cilegon, Selasa (03/11/15).

 

Menurut Eka, sejumlah aksi kecurangan pada saat penghitungan hasil pemungutan suara sangat rentan terjadi sehingga perlu diwaspadai. ** Baca juga: Pilkada Cilegon, Sudarmana-Marfi Diisukan Terima Rp5 Miliar dari Lawan Politik

 

Kewaspadaan serupa dirasakan dua pasang calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon, Sudarmana-Marfi dan Tb Iman Ariyadi-Edi Aryadi. Kedua pasangan tersebut dipastikan mengutus tim sukses guna mengawal pelaksanaan Pilkada di setiap TPS.

 

“Saya percaya saja sama penyelenggara dan petugas pengawas yang sudah disiapkan Panwaskada. Tapi tim sukses tetap akan membantu di lokasi,” kata Sudarmana.

 

Di pihak lain, Pasangan Iman-Edi yang sebelumnya diprediksi sejumlah survei yang dilakukan beberapa internal partai akan mengantongi suara cukup besar pada Pilkada ini, mengaku tidak terlalu khawatir soal kerawanan penggembosan suara pada penghitungan perolehan suara nanti, namun demikian pihaknya tetap percaya pada para tim sukses yang turut mengawasi jalannya pemungutan hingga penghitungan suara nanti.

 

“Kami percaya KPU maupun Panwaskada akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Tapi kami tetap melakukan pemantauan melalui timses yang kami sebar hingga tingkat kelurahan,” kata Iman.(sus)




Pilkada Cilegon, Sudarmana-Marfi Diisukan Terima Rp5 Miliar dari Lawan Politik

Kabar6-Pilkada Kota Cilegon mulai memanas. Belum selesai isu calon boneka untuk memuluskan pencalonan pasangan Tb Iman Ariyadi-Edi Aryadi, pasangan jalur independen Sudarmana-Marfi kembali diisukan menerima dana Rp5 miliar dari lawan politiknya.

 

 

Isu tersebut diungkapkan sendiri oleh calon Walikota Cilegon Sudarmana. Ia mengaku mendapatkan informasi soal isu tersebut dari tim sukses di Lapangan. ** Baca juga: PKS Tangsel Targeti Raup Suara Maksimal di Pilkada 2015

 

“Saya ini terus-terusan difitnah sama lawan politik. Mulai tudingan calon boneka sampai isu soal saya menerima aliran dana limamiliar. Saya nyatakan ini fitnah dan hanya kampanye hitam yang ditujukan kepada saya,” kata Sudarmana kepada kabar6.com, usai menghadiri saresehan kesadaran berdemokrasi di Aula DPRD Kota Cilegon, Selasa (3/11/15).

 

Untuk diketahui, pasangan Sudarmana-Marfi merupakan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Cilehon dari jalur independen lantaran seluruh dukungan partai politik diborong habis karena merapat kepada pasangan Iman-Edi.(sus)




PKS Tangsel Targeti Raup Suara Maksimal di Pilkada 2015

Kabar6-Dewan Pimpinan (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah membulatkan tekad, untuk mendulang suara di Pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang.

 

 

Perpaduan wajah lawas dan anyar di jajaran pengurus partai tersebut, ingin mengerahkan seluruh kemampuannya demi suksesi membentangkan karpet merah bagi pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie.

 

Komitmen politik itu disampaikan musyawarah daerah (Musda) yang diselenggarakan partai berlambang untaian padi dan dua potongan bulan sabit pada salah satu hotel di Kecamatan Serpong Utara, kemarin.

 

Pada pertemuan tersebut secara demokratis mendaulat Agus Winarjo sebagai Ketua DPD PKS Kota Tangsel periode 2015-2020

 

Beberapa nama pengurus lainnya yang terpillih yaitu, Junaidi Fajri Sekretaris, Zai Jauhar Bendara Umum, dan sebagai Ketua Bidang Kaderisasi Prio Jatmiko. Turut hadir pula pasangan calon petahana Airin-Benyamin dalam kesempatan acara tersebut.

 

“Kalau ditanya target tentunya kami ingin menang, dan kita akan bergerak seluruhnya agar pasnagan yang kami usung ini bisa menang telak di pertarungan Pilkada Tangsel ini,” katanya.

 

Sedangkan Ketua PKS demisioner, Unggul Wibawa, menegaskan akan tetap turun dalam hal penguatan peta politik di lapangan saat ini. ** Baca juga: Teken Kontrak Politik, Ikhsan-Alin Siap Dipenjara

 

“Tentunya kita akan saling bantulah, kan biar bagaimana pun saya juga masih punya tanggung jawab atas pengusungan pasangan ini,” tegasnya.

 

Sedangkan dalam sambutannya Airin mengatakan, dia tetap optimis dengan semangat PKS Tangsel, bahwa pada Pilkada kali ini akan mengantarkannya kembali menjadi Walikota Tangsel.

 

“Kami bersama PKS sudah berkerja sama sejak lama, kita sudah saling mengenal dengan baik. Dan kami optimis dengan parpol koalisi yang ada, termasuk juga PKS akan mampu berjuang bersama-sama pada Pilkada ini,” ujarnya. (yud)




Teken Kontrak Politik, Ikhsan-Alin Siap Dipenjara

Kabar6-Tim pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota, Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra, terus berupa menarik perhatian warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang memiliki hak pilih.

 

 

Ya, berbagai manuver politik dilakukan, sebagai upaya kubu paslon beserta tim pemenangannya agar bisa mendongkrak popularitas dan elektabilitas, yang hingga kini tersiar kabar masih kurang memuaskan.

 

Alin, sapaan akrab Li Claudia Chandra mengaku, ia bersama rekan duetnya siap membuat perjanjian resmi tertulis di atas materai. Jika janjinya tak ditepati, maka kandidat yang diusung oleh Partai Demokrat dan Partai Gerindra ini siap pasang badan dipenjarakan.

 

“Kami siap menjadi martir, mewakafkan hidup kami untuk masyarakat Tangsel,” klaimnya saat konferensi pers dengan wartawan di Serpong, Minggu (1/11/2015). ** Baca juga: Perbaikan DPT, Pemilih Pilkada Kota Cilegon Bertambah 1.003 Orang

 

Alin menjelaskan, penandatanganan kontrak politik bersama segelintir masyarakat ini sebagai bukti keseriusan bersama paslon dan tim pemenangan. Apa saja yang diinginkan warga serta hak-hak yang selama ini tak terakomodir, bisa disampaikan lewat secarik kertas.

 

Bukti kontrak politik itu, lanjutnya, dapat dijadikan warga pemilihnya untuk menuntut dan menyeret Ikhsan-Alin ke jalur pidana, bilang ingkar janji. Alin pun menyatakan termasuk barisan masyarakat sakit hati atas kepemimpinan Kepala Daerah yang sekarang.

 

“Kami tidak ingin kami menjadi pemimpin yang mengecewakan rakyat,” kilahnya.(yud)




Perbaikan DPT, Pemilih Pilkada Kota Cilegon Bertambah 1.003 Orang

Kabar6-Jumlah pemilih pada Pilkada Kota Cilegon bertambah 1.003 orang, dari semula 295.445 pemilih menjadi 296.448 pemilih pascaperbaikan Daftar Pemilih Tetap (DPT).

 

 

Penambahan jumlah pemilih ini, setelah KPU Cilegon melakukan pemutakhiran data warga yang berhak memberikan hak suaranya

 

Anggota KPU Cilegon, Irfan Alfi, yang ditemui di kantornya, Kamis (29/10/15) mengatakan, penambahan jumlah pemilih merupakan hasil pemutahiran DPT yang telah ditetapkan sebelumnya. Di lapangan, petugas masih menemukan warga yang belum tercatat dalam DPT.

 

“Pada pleno DPTB1 kemarin (28/10/15) jumlahnya bertambah. Ini kan berdasarkan hasil perbaikan DPT. Jumlah tambahannya kurang lebih 1.003 pemilih dari seluruh kecamatan di Kota Cilegon,” kata irfan.

 

Adapun jumlah penambahan pemilih sebanyak 1.003 oranh tersebut, terdiri dari 496 pemilih laki-laki dan 507 pemilih perempuan dari 152 Tempat Pemungutan Suara (TPS). ** Baca juga: Ini Jumlah DPTb Pilkada Serentak 2015 di Tangsel

 

Sementara, jumlah pertambahan pemilih terbanyak terjadi di Kecamatan Jombang dan disusul dari Kecamatan Citangkil.(sus)




Ini Jumlah DPTb Pilkada Serentak 2015 di Tangsel

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah melansir total jumlah angka Daftar Pemilih Tetap tambahan (DPTb).

 

 

Padahal, saat pengumuman sebelumnya jumlah warga pemilih yang terdata dan punya hak menyoblos pada 9 Desember 2015 mendatang terdapat KPU Kota Tangsel menetapkan DPTb 1 tersebut berdasarkan hasil pencermatan dan penyisiran di 54 kelurahan/desa setempat.

 

“Dari 54 kelurahan di tujuh kecamatan Kota Tangsel, kami temukan ada ribuan warga di 48 kelurahan yang belum terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT),” kata Divisi Pokja Daftar Pemilih KPU Tangsel, Ahmad Mujahid Zein, saat ditemui di kantor KPU Tangsel, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel, Kamis (29/10/2015).

 

Total ada 2.033 pemilih tambahan yang masuk dalam DPTb1. Jumlah pemilih tambahan ini tersebar di 390 TPS, dari total 2.245 TPS yang ada di Tangsel.

 

“Dengan rincian 964 laki-laki, dan 1.069 pemilih perempuan,” beber Mujahid.

 

Menurut Mujahid, ribuan suara tersebut belum terdaftar di DPT sebelumnya lantaran beberapa faktor. Salah satunya karena adanya pemilih pemula.

 

“Saat penentuan DPT kemarin yang bersangkutan belum genap berusia cukup, namun kini sudah menginjak 17 tahun,” kata Mujahid.

 

Mujahid juga membeberkan, saat ini, jumlah pemilih pemula tercatat ada 404 pemilih. Pemilih pemula Laki-laki sebanyak 186 orang dan perempuan ada 218 orang.

 

“Selain itu, ada juga warga yang baru pindah dan menjadi penghuni Kota Tangsel,” kata Mujahid. ** Baca juga: Panwaslu Tangsel Terima 107 Laporan Dugaan Pelanggaran

 

Sebanyak 2.033 pemilih tambahan ini sekaligus menambah total daftar pemilih tetap Tangerang Selatan yang berhak menggunakan suaranya. Sehingga, tercatat jumlah total daftar pemilih tetap di Tangsel saat ini ada 915.470 pemilih.(yud)




Panwaslu Tangsel Terima 107 Laporan Dugaan Pelanggaran

Kabar6-Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menerima puluhan laporan dugaan pelanggaran Pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang. Bahkan ada juga pelimpahan laporan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.

“Kami sudah menerima 80 laporan, dan hasil pelimpahan dari ada 27 laporan,” ungkap Ketua Panwaslu Kota Tangsel, Muhammad Taufiq MZ kepada wartawan ditemui di kantornya, Kamis (29/10/2015).

Dipaparkannya, pihak yang melaporkan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pasangan calon dan tim pemenangan beragam asalnya. Diantaranya dari, kuasa hukum, lembaga independen dan kelompok masyarakat.

Taufiq  bilang, bentuk dugaan pelanggaran kampanye berupa, beredarnya alat peraga kampanye liar, penyebaran media massa yang tidak diatur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel, sinyalemen kampanye terselubung, dan lain sebagainya.

Banyaknya laporan yang mencuat mengindikasikan bahwa kini masyarakat sudah melek politik. Publik di Kota Tangsel menginginkan pesta demokrasi lima tahunan tingkat lokal ini dapat menghasilkan figur pemimpi yang kredibel.

“Seluruh laporan yang masuk kami proses sesuai aturan yang berlaku serta melalui sejumlah kajian,” paparnya. 

Di lokasi sama, Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) Panwaslu Tangsel, Ahmad Jazuli mengungkapkan bahwa semua laporan itu mayoritas terkait dugaan pelanggaran pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) dan sudah diproses. Termasuk enam temuan dari panwas. **Baca juga: Panwaslu Tangsel Copoti Media Bergambar Paslon.

Pihaknya justru sangat terbantu dengan adanya laporan dari warga, karena dengan SDM yang terbatas, panwaslu tidak mungkin mengawasi seluruh wilayah di Tangsel. 

“Dari hasil kajian kami, seluruh laporan yang masuk tidak memenuhi syarat dan tidak bisa diproses lebih lanjut ke Gakkumdu,” terang Jazuli.(yud)




Besok Pleno, DPTB Pilkada Tangsel Sekitar 2.000 Jiwa

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah merampungkan proses tahapan rekapitulasi Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).

Total jumlah warga setempat yang berhak menyoblos pada 9 Desember 2015 mendatang mengalami perbedaaan dari rapat pleno terbuka rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 913.437 jiwa.

Divisi Pokja Data Pemilih KPU Kota Tangsel, Achmad Mudjahid Zein mengatakan, angka DPTb diperoleh dari hasil laporan masyarakat dan penelusuran tim verivikasi ke pemukiman warga.

Ia mengaku belum dapat memastikan jumlah penambahan pemilih karena sampai sekarang masih terus diinventarisir.

“Perkiraan sementara ada penambahan sekitar 2.000 jiwa. Besok, Rabu (28/10/2015), DPTB ini akan langsung kami plenokan,” katanya ditemui wartawan, Selasa (27/10/2015).

Mudjahid, pemilih tambahan itu hasil dari penelusuran masyarakat yang belum tada di DPT dan langsung dimasukan ke DPTb. “Ada juga yang masyarakat sendiri yang datang dan mendaftarkan dirinya,” ujarnya.

Soal pemilih tambahan tersebut, Mudjahid mengatakan sebagian besar pemilih tambahan itu ada dari pemilih pemula yang baru mendapatkan hak pilihnya dan juga ada masyarakat urban yang sebelumnya belum terdata di DPT.

“Ada pemilih pemula yang baru terdaftar di tahun ini, dan juga masyarakat urban yang belum terdaftar sebelumnya,” ujarnya.

Mudjahid juga mengatakan, setelah melewati tahapan DPTb pertama tersebut, nantinya akan ada tahapan selanjutnya yaitu DPTb ke dua. **Baca juga: Kotak dan Bilik Suara Pilkada Tangsel Siap Pakai.

“Setelah ini kami akan terus bekerja agar seluruh masyarakat yang memiliki hak pilih pada pilkada ini terdaftar sebagai pemilih,” ujarnya.(yud)

 




HUT Koperasi di Cilegon Terindikasi Pro Iman-Edi

Kabar6-Peringatan HUT Koperasi ke-68 yang digelar di Lapangan Sumampir, Kota Cilegon, selasa (27/10/1015), terindikasi mendukung salah pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Kota Cilegon nomor urut dua, Tb Iman Ariyadi-Edi Aryadi.

 

 

Indikasi ini mencuat lantaran kaos yang dikenakan pada perayaan HUT Koperasi berwarna oranye, yang identik dengan warna kampanye Iman-Edi.

 

Padahal, Achmad Achrom, Ketua Panwaskada Cilegon, sudah pernah mengingatkan agar seluruh SKPD di Cilegon, menghindari kegiatan maupun hal-hal yang bersifat mengarah pada salah satu pasangan calon.

 

“Kita sudah surati dan mintakan agar jajaran SKPD di Pemerintahan pada Pilkada Cilegon ini bisa bersikap netral. Juga agar menghindari hal-hal yang sekiranya dapat diindikasikan condong ke salah satu pasangan calon,” kata Achrom beberapa waktu lalu.

 

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Cilegon, Tb Dikri Maulawardhana, menjelaskan penggunaan kaos berwarna oranye itu tidak ada kaitannya dengan pasangan calon Walikota.

 

“Ya enggaklah, ini gak ada kaitannya. Tidak sedikit pun terdapat ajakan maupun branding pasangan calon, pada kaos yang dikenakan panitia maupun peserta kegiatan. Logonya juga cuma logo koperasi,” kata Dikri kepada kabar6.com. ** Baca juga: KPU Cilegon Siapkan Surat Suara Braille di Tiap TPS

 

Untuk itu, Dikri berharap penggunaan kaos warna orange tidak dibesar-besarkan dan dikaitkan dengan Pilkada. Karena penentuan warna yang dilakukan panitia diakui hanya bersifat kebetulan.(sus)