Kemacetan Menuju Bandara Soetta Kian Parah
Setidaknya kondisi itulah yang dirasakan Burhanuddin, salah seorang calon penumpang pesawat, yang diantar saudaranya melalui Jalan Marsekal Suryaa Dharma menuju pintu M1 BSH-Tangerang.
“Macetnya parah. Itu disebabkan banyaknya kenderaan box yang parkir disepanjang ruas Jalan Marsekal Surya Dharma, termasuk banyaknya kenderaan yang memutar arah di U-turn,” ujar Burhanuddin.
Bahkan, kata Burhanuddin, kemacetan di jalur alternatif menuju BSH itu tewrjadi rutin setiap ari, persisnya pada pagi, siang dan sore hari. Polsek Neglasari yang berada dijalur lintasan tersebut, bahkan tak terlihat uopayanya untuk mengantisipasi kemacetan tersebut.
Ya, Jalan Marsekal Suryadharma merupakan jalan penghubung dari kawasan Pintu Air 10, Neglasari, Kota Tangerang menuju pintu barat M1 Bandara Soekarno Hatta, maupun sebaliknya.
Dua jalur jalan itu merupakan jalan alternatif bagi para calon penumpang pesawat menuju bandara, jika pengendara tidak mengunakan jalan tol.
Namun sepanjang pengamatan, jalan sepanjang 6 sampai 7 kilometer itu kerap dijadikan parkir kendaraan milik sejumlah restoran dan mobil box, yang akhirnya membuat padatnya kendaraaan menuju ke bandara.
Ketua DPRD Kota Tangerang Herry Rumawatine mengakui, macet menuju bandara melalui Jalan Suryadarma makin hari makin parah dan tidak ada solusi dilakukan Dinas Perhubungan Kota Tangerang dan kepolisian setempat.
Apalagi, adanya putaran balik arah bagi kendaraan jalan itu dan munculnya kantong-kantor parkir kendaraan sepanjang baju jalan makin memperparah arus kendaraan yang membawa calon penumpang tiba di bandara.
Herry menjelaskan, untuk memecah kebuntuan itu perlu koordinasi antara Dinas Perhubungan, kepolisian dan PT Angkasa Pura 2 selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta-Tangerang.
Solusinya, bagaimana kepadatan Jalan Suryadarma dimanimalisir, agar tidak merugikan para calon penumpang menuju bandara. Apakah perlu perluasan jalan itu, menertibkan parkir liar, dan menutup U-Turn.
“Masalah ini tidak 100 persen kesalahan pengatur lalu lintas, namun PT AP 2 harus ikut mengatasi persoalan itu. Karena AP 2 ikut andil memiliki kepentingan di bandara,”kata Herry.
Corporate Secretary PT AP 2, Trisno Heriyadi mengakui kamacetan menuju bandara memang terus mengalami peningkatan pada jam sibuk.
Faktor ini disebabkan akses pintu M1 Bandara dari jalan Markesal Suryadarma, Kota Tangerang, tidak hanya dipergunakan oleh penguna bandara, tetapi oleh masyarakat yang menuju Jalan Tol Soediyatmo, Jakarta melalui pintu M1 bandara.
Akibatnya, arah menuju bandara terus mengalami kepadatan kendaraan.
Menurutnya, pihaknya dan pemda terus melakukan upaya memecahkan masalah itu dan program aksebilitas kedepan, salah satu upaya yang dilakukan menghindari kemacetan adalah melakukan pelebaran di pintu M1, dan pelebaran jalan pada terminal bandara.
Akan tetapi, pihaknya menghimbau penguna transportasi bandara mereka pergi lebih mandiri, tidak hanya mengunakan M1 tetapi mengunakan jalan tol Soediyatmo.
“Agar tidak terjebab macet di Jalan Suryadarma dan Jalan Tol Soediyatmo, para penguna jasa penerbangan harus datang ke bandara sebelum terbang dua jam lebih awal,” kata Trisno.(rah)