338 Pejabat Eselon III & IV di Pemkab Tangerang Dimutasi

Kabar6-Sebanyak 338 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang dimutasi. Mutasi dan pelantikan jabatan baru itu dilakukan langsung oleh Bupati Tangerang, Ismet Iskandar di Gedung Serba Guna (GSG) Puspemkab Tangerang, Selasa (24/07/2012).

“Pelaksanaan mutasi atau rotasi merupakan sebuah keharusan untuk memenuhi kebutuhan organisasi di Pemerintah Daerah. Kegiatan ini bisa terjadi selama kebutuhan akan mutasi dan rotasi itu ada,” ujar Bupati Tangerang H. Ismet Iskandar dalam sambutannya.

Bupati berharap, di penghujung pencapaian visi misi Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2008-2013, pejabat yang baru dilantik agar menyelesaikan target program kegiatan seoptimal mungkin.

“Saya meminta seluruh pejabat untuk bekerja seoptimal mungkin. Agar target program kegiatan yang belum tercapai dapat diselesaikan, seiring dengan berakhirnya masa jabatan saya. Hingga apa yang menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang tahun 2008-2013, dapat dicapai,” ujar Bupati.

Kepala Badan Kepegawaian Kabupaten Tangerang H. Yani Sutisna, SH, MSi mengatakan, selain mengisi kekosongan jabatan, pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat struktural eselon III dan IV itu juga merupakan promosi jabatan.

Mulai dari posisi Wakil Direktur pada Rumah sakit Umum, Camat, Sekretaris Kecamatan, Kepala Bidang pada Dinas, Badan, Kepala Subbagian pada sekretariat daerah, sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas, Badan, Kantor, Kecamatan, Satuan Polisi Pamong Praja, Rumah Sakit Umum, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum.

Kepala Subbid pada Badan, Kepala Seksi pada dinas, Rumah Sakit Umum, Kecamatan dan Kantor, Kepala Unit Pelaksana Teknis, Kepala Subbagian, Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis pada Dinas dan Badan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Pejabat Fungsional P2UPD dilingkungan Inspektorat Kabupaten Tangerang.

“Pejabat Struktural Eselon III dan IV yang dilantik sebanyak 338 orang, dengan jabatan Eselon III sebanyak 15 orang Wakil Direktur Rumah Sakit, Camat, Sekretaris Camat, Kepala Bidang pada Dinas, Badan. Eselon IV sebanyak 323 orang yaitu Kepala Subbagian, Kepala Subbidang, Kepala Seksi, Lurah, kepala Unit Pelaksana Teknis,” terangnya.

Sedangkan Pejabat Eselon III yang mendapatkan promosi jabatan adalah Sekretaris Camat Sindang Jaya Drs. Abdul Hidjah dilantik menjadi Camat Sindang Jaya. Pejabat Eselon IV yang dipromisikan diantarnya Pelaksana di Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tangerang Anita Suniati, SH menjadi Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial pada Kelurahan Kadu Agung Kecamatan Tigaraksa.

Lurah Mekar Bakti Kecamatan Panongan Dadang Sudrajat rotasi menjadi Lurah Kelapa Dua Kecamatan Kelapa dua dan lurah yang dilantik sebanyak 14 orang.(hms/tom migran)




Harga Kedelai Meroket, Pengrajin Tempe Stop Produksi

Kabar6-Sejumlah pengrajin tempe di Kota Tangerang, mulai menghentikan aktivitas produksinya. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk boikot menyusul melonjaknya harga kedelai sebagai bahan baku utama pembuat tempe.

Para pengrajin tempe mengklaim, mahalnya harga kedelai menjadi bukti bahwa pemerintah tidak berpihak pada para pengrajin tempe.

“Ini bukan protes saya sendiri. Tapi, protes dari ribuan pedagang tempe se Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Makanya, mulai hari ini kami mogok produksi,” ujar Yuliani, salah seorang pengrajin tempe di Kelurahan Kenanga, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa (24/7/2012).

Ya, melambungnya harga kedelai yang saat ini tembus hingga angka Rp. 9.000 per kilogram, membuat pengrajin tempe di Jabodetabek menjadi kalang kabut. Padahal, pada awal 2012 lalu, harga kedelai masih berada pada Rp. 5.000 per kilo gram.

Kenaikan harga yang mencapai hingga 90 persen itu, praktis membuat pengrajin tempe menjadi sulit untuk menjual hasil produksinya ke pasaran.

“Mana peran pemerintah dalam membina pengrajin kecil seperti kami. Apakah kenaikan ini sengaja untuk membunuh kami,” ujar Yuliani lagi.

Keluhan senada juga dilontarkan Mustafa, pengrajin tempe lain yang juga berada di kawasan Kelurahan Kenanga. Menurutnya, aksi mogok produksi itu terpaksa dilakukan, mengingat sudah tidak wajarnya kenaikan harga kedelai saat ini.

“Aksi mogok produksi ini akan kami lakukan hingga tiga hari kedepan, menunggu hingga harga kedelai kembali normal. Tapi bila harga tidak turun juga, maka tidak tertutup kemungkinan kami akan menutup usaha ini secara permanen,” ujar Mustafa lagi.(rani)




Sebentar Lagi, Bayar Tagihan Air PDAM TB Bisa Diseluruh Indonesia

Kabar6-PDAM Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang terus meningkatkan pelayanan kepada konsumennya. Rencananya, PDAM TB segera meluncurkan program pembayaran tagihan air secara online diseluruh Indonesia melalui loket Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Rencana ini akan memudahkan seluruh pelanggan PDAM TB untuk membayar tagihan airnya, walaupun sedang berada diluar kota.

Kepala Seksie Kas PDAM TB, Suparman, Selasa (24/7/2012) mengatakan bahwa rencana peluncuran pembayaran secara online ini diagendakan pada beberapa bulan mendatang. Saat ini pihak PDAM TB beserta BRI tengah mempersiapkan peluncuran program tersebut.

“Kedepan pelanggan bisa membayar tagihan air PDAM TB di BRI cabang mana saja se Indonesia, asalkan BRI tersebut sudah online. Cukup datang ke loket, pelanggan bisa langsung melakukan pembayaran dengan menyebutkan nomor pelanggan PDAM,” jelas Suparman.

Menurut Suparman, meski masih menggunakan sistem manual, namun program ini diharapkan bisa lebih meningkatkan efektifitas penangihan kepada pelanggan. “Kedepan, pembayaran air juga bisa dilakukan lewat ATM,” ujar Suparman.(rani)




SDN 01 dan 03 Pondok Jaya Diperbaiki Pascalebaran

Kabar6-Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berjanji dalam waktu dekat akan segera memperbaiki gedung sekolah di SD Negeri 01 dan 03 Pondok Jaya, kecamatan Pondok Aren. Menyusul kondisi kedua gedung yang kini memprihatinkan dan membahayakan para peserta didik.

“Kedua gedung sekolah itu rehab dapat. Hanya saja sekarang kita sedang nunggu dananya turun,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Mathodah, saat menghubungi Kabar6.com melalui sambungan selularnya, Selasa, (24/7/ 2012).

Mathodah menjelaskan, SD 01 Pondok Jaya sudah masuk ke dalam rencana program perbaikan dan alokasi dana sudah terdapat di Draft Pengguna Anggaran (APBD) 2012 Perubahan. Jauh sebelum berita diberbagai media massa terkait rusaknya kedua bangunan gedung sekolah tersebut mencuat.

Pemerintah daerah telah memasukan perbaikan kedua gedung sekolah ini dalam kategori rehab berat. Bagian gedung yang akan diperbaiki meliputi atap, kusen-kusen dan keramik. Mathodah memperkirakan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi bangunan sekolah berlangsung pascabulan suci Ramadhan.

“Kalau yang SDN 01 sekitar Rp 500 juta dana perbaikannya. Beda dengan SDN 03 dari DAK (Dana Alokasi Khusus), saya lupa besarannya dan Anda bisa hubungi ke pak Yahya ya. Agustusan atau habis lebaran diperbaikinya mas,” terang Mathodah.

Seperti diberikan Kabar6.com sebelumnya, ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Jaya 01 dan 03 di Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel, terpaksa belajar ditengah bahaya mengancam.

Pasalnya, sebanyak 15 ruang kelas di dua SDN tersebut saaat ini dalam kondisi rusak parah dan butuh perbaikan mendesak.

Pengamatan kabar6.com, di SDN 01 terdapat 7 ruang kelas dengan jumlah siswa sebanyak 540 orang. Ironisnya, dari ke tujuh ruang kelas yang kini digunakan siswa, seluruhnya dalam keadaan rusak.

Selain bagian atap yang bocor, palofon kelas yang terbuat dari triplek juga sudah pada jebol. Hingga, tak jarang bila hujan turun, para siswa harus belajar berhimpitan demi menghindari tetesan air dari genteng yang bocor.

“Kerusakan ini sudah berlangsung lama. Bahkan, kami sudah berulangkali melaporkan kerusakan ini kepada Dinas Pendidikan terkait. Tapi, kenyataannya sampai sekarang belum juga ada perbaikan dari pemerintah,” ujar M. Nur Fuad, salah seorang guru di SDN Pondok Jaya 01, Senin (23/7/2012).

Sementara, Zuliana, guru SDN Pondok Jaya 01 lainnya mengatakan, kerusakan di SDN itu sudah masuk kategori parah dan mendesak untuk diperbaiki. “Kerusakannya sudah menganggu proses beajar siswa,” ujarnya. 

Kondisi serupa juga terjadi di SDN Pondok Jaya 03. Dari 8 ruang kelas yang dihuni oleh 446 siswa, seluruhnya kini dalam kondisi rusak parah. Bagian atap bocor, plafon ambrol hingga tembok ruang kelas retak-retak.

“Kalau laporan sih jangan ditanya. Sudah sering. Terakhir kata Dinas akan diperbaiki usai lebaran nanti. Dan, anggaran perbaikannya akan diusulkan pada APBD Tangsel perubahan 2012,” ujar Kepala Sekolah SDN Pondok Jaya 03, Amsarudin.(ymw)

Caption Foto: Ratusan siswa SDN Pondok Jaya 01 dan 03 terpaksa belajar ditengah kondisi bangunan sekolah yang rusak (tur)




Ormas Nasdem Bagikan Makanan Sahur Untuk Keluarga Pasien RSUD Tangerang

Kabar6-Organisasi Masyarakat (Ormas) Nasional Demokrat (Nasdem) membagikan makanan sahur kepada ratusan keluarga pasien kelas III di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang, Selasa (24/7/2012) dini hari.

Tak tanggung-tanggung, pembagian makanan sahur berupa 500 porsi nasi kotak tersebut dilakukan langsung oleh Ketua Tim Rescue Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ormas Nasdem, Janet Sujunadi, didampingi Ketua Ormas Nasdem Kota Tangerang, Gusri Effendi dan Ketua Baret Nasdem Kota Tangerang, Andre Sumanegara.

Meski sempat membuat heboh para keluarga pasien di RSUD Tangerang, namun tak urung aksi sosial yang digelar Ormas Nasdem ini mendapat sambutan hangat, baik dari keluarga pasien maupun dari pihak RSUD Tangerang.

“Ini adalah program rutin ormas Nasdem. Karena, lewat kegiatan sosial ini, kita justru bisa mengetahui problem yang saat ini tengah dirasakan oleh masyarakat,” ujar Janet Sujunadi.

Ketua Ormas Nasdem Kota Tangerang Gusri Effendi mengatakan, kegiatan sosial itu biasa dilakukan Ormas Nasdem, dan akan terus dilakukan secara berkesinambungan. 

“Intinya, Ormas Nasdem itu ada dari masyarakat dan untuk masyarakat. Apalagi sekarang sedang bulan ramadhan, maka saatnya kita berbagi terhadap sesama, tanpa kecuali,” ujar Gusri lagi.

Turut hadir dalam kegiatan sosial tersebut, Wakil Ketua Ormas Nasdem Kota Tangerang, Tedi Subrata, Sekretaris Ormas Nasdem Kota Tangerang, Supriadi, Wakil Ketua Baret Nasdem provinsi Banten, Enjut dan garda Nasdem Kota Tangerang, Dika.

Sebelumnya, Tim Rescue Nasdem Kota Tangerang juga pernah mengevakuasi Iman Supriatman (20), warga Jalan Jelupang, Gang Warben, RT 02/05, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang menderita luka bakar hingga menyerupai mayat hidup.

Iman yang sempat dirawat dirumahnya selama 3 bulan karena keterbatasan ekonomi, dievakuasi untuk melanjutkan perawatan ke RS Fatmawati, Jakarta. “Kami hanya sebatas membantu. Terlebih ini sudah menyangkut masalah kemanusiaan dan nyawa seseorang,” ujar Ketua Nasdem Kota Tangerang, Gusri Effendi kepada kabar6.com, beberapa waktu lalu.(tom migran)




Hindari Kelangkaan, Tangerang Dipasok Jutaan Tabung Gas

Kabar6-PT Pertamina memastikan jika selama bulan puasa ini jumlah pasokan tabung gas untuk tiga wilayah di Tangerang, akan ditambah. Kebijakan tersebut ditempuh mengingat daya beli masyarakat pada kebutuhan gas cenderung meningkat.

Service Relation PT Pertamina wilayah Tangerang, A Dini, mengatakan selama bulan puasa pihaknya telah menyiapkan sebanyak 4.560.000 tabung gas.

“Jumlah pasokan tabung gas tersebut meningkat 10 persen persen dibandingkan sebelum bulan puasa,” kata Dini, Senin, (23/7/2012.

Adanya tambahan pasokan tabung gas mencapai 4 juta tabung lebih ini, terang Dini, diharapkan mampu mencegah kelangkaan tabung gas.

Bahkan, Pertamina pun sudah melakukan pertemuan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di tiga wilayah Tangerang. Yakni, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan

Ketiga instansi ini, lanjut Dini, untuk membantu dalam melakukan pengawasan. Bila terjadi kenaikan harga atau kelangkaan, maka diharapkan dapat menghubungi PT Pertamina guna dilakukan pengecekan.

“Kami sudah siapkan stok tabung gas di pusat namun hal itu baru di distribusikan bila adanya kekurangan,” terangnya.

Bahkan, PT Pertamina pun sudah menyiapkan tambahan lainnya untuk kebutuhan tiga hari jelang hari raya Idul Fitri. Saat itu permintaan masyarakat terhadap tabung gas mengalami peningkatan.

“Jumlah tambahannya masih melihat kebutuhan pasar tetapi Pertamina sudah melakukan antisipasi akan hal itu,” ujar Dini.(ymw)




Getir Warga Situ Kayu Antap Saat Hujan dan Kemarau

Kabar6-Pengurukan di Situ Kayu Antap, Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menyisakan petaka bagi warga yang bermukim disekitar daerah resapan air itu. Setiap harinya, warga harus menanggung derita, baik saat musim kemarau mau pun hujan.

“Seperti masjid Al-Mutaqin, sekarang harus gali sumur lagi sedalam tiga meter. Kalau nggak gitu, buat wudhu jamaah pasti sulit. Karena air kering,” keluh Koordinator Forum Penyelamat Tanah Milik Negara (FPTMN), Bahrudin Nasution, ditemui Kabar6.com disekitar lokasi perkara, Senin (23/7/2012).

Bukan hanya ditempat ibadah itu saja, kata Baharudin, yang harus merasakan getir akibat pengurukan Situ Kayu Antap oleh pengembang Perumahan Beranda Town House. Warga sekitar juga kesulitan mendapatkan air karena sumur-sumur yang ada mengalami kekeringan.

“Sekarang sudah ga ada lagi daerah resapan air disini. Besok bisa-bisa laut juga ikut dikeruk kali,” ketus Baharudin sambil menunjuk urukan tanah merah dibalik tembok beton pemisah antara pemukiman warga dan bekas Situ Kayu Antap.

Rupanya saat musim hujan tiba juga mendatangkan masalah pascapengurukan Situ Kayu Antap.
Sukinem (60), warga RT 04/08 ini bersama 100 KK lainnya juga merasakan getir. Rumah kontrakan wanita yang berprofesi sebagai buruh cuci dan setrika ini terpaksa tergenang air.

“Kalau hujan banjir rumah saya, biasanya nggak. Tiga tahun lalu pas tengah malam tiba-tiba air masuk ke dalam rumah dan dua kasur tidur kerendam,” kata wanita paruh baya yang membawa sebuah setrika usai bertugas di rumah majikannya yang berada dibagian atas.(ymw)




4 Kecamatan di Kota Tangerang Endemik Demam Berdarah

Kabar6-Kasus demam berdarah meningkat di Kota Tangerang. Dari catatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang, sepanjang Januari – Juni 2012 ada sebanyak 225 kasus demam berdarah yang ditangani.

Jumlah kasus demam berdarah (bukan demam berdarah dengue) tersebut cenderung meningkat bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2011, hanya mencapai 103 kasus.

Demikian dikatakan Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Wibosono mengatakan, Senin (23/7/2012). Menurutnya, ada 4 dari 13 wilayah kecamatan di Kota Tangerang diketahui sebagai penyumbang demam berdarah cukup tinggi.

Ke 4 lokasi emdemiki demam berdarah itu diantaranya adalah, Kecamatan Pinang, Cipondoh, Jatiuwung dan Periuk. “Empat daerah ini masih dalam status endemik,” singkatnya.

“Bila dilihat dalam kurun waktu lima tahun terakhir, biasanya jumlah penderita DBD berkisar 800-1.000 orang dalam setahun. Adapun kasus pada tahun 2011 yang mengalami penurunan, lebih dikarenakan anomali, sehingga penderitanya hanya sedikit,” kata Wibisono lagi.

Ditambahkan Wibisono, dari sebanyak 225 kasus demam berdarah yang ditangani, satu orang warga diantaranya meninggal dunia.

“Kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan karena nyamuk ini berkembang di lingkungan yang bersih, bukan di air got. Program membersihkan, menguras dan mengubur (3M) harus terus dilakukan,” ujarnya.

Menurut Wibisono, pihaknya sudah membentuk tim supervisi ditingkat kelurahan yang selalu melakukan sosialisasi penanganan demam berdarah.

Diketahui, wabah demam berdarah mulai melanda Kota Tangerang. Sebanyak 10 orang warga di perumahan Villa Mutiara Pluit Blok D8 RT 010/11 Kecamatan Periuk, secara bergantian terkena penyakit tersebut. Karena itu warga sangat khawatir.

“Satu-persatu warga sini haru dilarikan ke rumah sakit karena kena demam berdarah,” kata Melli (37).(iqmar)




Keselamatan Siswa Terancam, 15 Kelas SDN Pondok Jaya Rusak Parah

Kabar6-Ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Jaya 01 dan 03 di Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), terpaksa belajar ditengah bahaya mengancam.

Pasalnya, sebanyak 15 ruang kelas di dua SDN tersebut saaat ini dalam kondisi rusak parah dan butuh perbaikan mendesak.

Pengamatan kabar6.com, di SDN 01 terdapat 7 ruang kelas dengan jumlah siswa sebanyak 540 orang. Ironisnya, dari ke tujuh ruang kelas yang kini digunakan siswa, seluruhnya dalam keadaan rusak.

Selain bagian atap yang bocor, palofon kelas yang terbuat dari triplek juga sudah pada jebol. Hingga, tak jarang bila hujan turun, para siswa harus belajar berhimpitan demi menghindari tetesan air dari genteng yang bocor.

“Kerusakan ini sudah berlangsung lama. Bahkan, kami sudah berulangkali melaporkan kerusakan ini kepada Dinas Pendidikan terkait. Tapi, kenyataannya sampai sekarang belum juga ada perbaikan dari pemerintah,” ujar M. Nur Fuad, salah seorang guru di SDN Pondok Jaya 01, Senin (23/7/2012).

Sementara, Zuliana, guru SDN Pondok Jaya 01 lainnya mengatakan, kerusakan di SDN itu sudah masuk kategori parah dan mendesak untuk diperbaiki. “Kerusakannya sudah menganggu proses beajar siswa,” ujarnya.  

Kondisi serupa juga terjadi di SDN Pondok Jaya 03. Dari 8 ruang kelas yang dihuni oleh 446 siswa, seluruhnya kini dalam kondisi rusak parah. Bagian atap bocor, plafon ambrol hingga tembok ruang kelas retak-retak.

“Kalau laporan sih jangan ditanya. Sudah sering. Terakhir kata Dinas akan diperbaiki usai lebaran nanti. Dan, anggaran perbaikannya akan diusulkan pada APBD Tangsel perubahan 2012,” ujar Kepala Sekolah SDN Pondok Jaya 03, Amsarudin.(Turnya)




Ketua FBR: Jiwa Muda Gampang Terpancing

Kabar6-Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) Kota Tangerang, Solihin mengatakan, sudah seringkali memberikan himbauan kepada anak buahnya untuk menahan diri jika ada kubu ormas lain memprovokasi.

Namun tidak semudah itu, banyak dari anggota FBR berusia muda terkadang tersulut emosinya yang kemudian berujung bentrokan ketika “dicolek” ormas lain.

Hal inilah yang menjadi salah satu persoalan besar ditubuh ormas tersebut. “Himbauan sudah berkali-kali jangan terprovokasi. Cuma anggota yang muda-muda ini yang mempermasalahkan hal sepele menjadi hal prinsip,” kata Solihin, Senin (23/7/2012).

Ditanya soal bentrok ormas PP dan FBR di perbatasan Kota Tangerang dengan Jakarta Barat, pada Minggu (22/7/2012) lalu, Solihin dengan tegas membantah.

Menurut Solihin, bentrokan itu bukan dari anggota FBR dan ormas lain, tetapi bentrokan antar warga kampung yang salah paham dalam pengaspalan Jalan Basuki Raya, Joglo.

Sejatinya bentrokan itu musababnya karena warga yang mendirikan lapak ngabuburit di jalan yang sedang diaspal itu ditegur.

“Bukan anggota kami yang terlibat bentrokan dengan ormas lain, masalah bentrokan itu karena salah paham saja,” kata Solihin yang juga Anggota Komisi I DPRD Kota Tangerang itu.

Solihin mengatakan, bagi anggota ormas yang terlibat pertengkaran dan membuat masalah selama tiga kali diberikan sanksi tegas dengan cara mengeluarkan anggota itu dari struktur anggota ormas.

Selama tahun 2012, FBR Tangerang telah memecat lima anggotanya yang terlibat bentrokan antar ormas.

Sementara Kapolsek Ciledug Kompol Maskuri yang dihubungi menyatakan keributan yang hanya persoalan sepele itu ditangani oleh Polsek Kembangan, Jakarta Barat.

“Kasusnya sudah kami limpahkan kesana karena lokasi kejadian ada di wilayah Kembangan, “ujar Maskuri.(rah/ting/tom migran)