Perbaikan Ruas Jalur Mudik Lebaran Menuju Banten Dikebut

Kabar6-Tiga pekan menjelang datangnya Lebaran 1433 H, sejumlah ruas jalan yang nantinya bakal dilalui oleh para pemudik, mulai diperbaiki.

Di Kabupaten Tangerang, salah satu jalur utama mudik yang terus diperbaiki adalah Jalan Raya Serang yang menghubungkan Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten.

Tak hanya itu, jalan ini juga merupakan akses utama pemudik dari Jabodetabek untuk mencapai wilayah Sumatera melalui Pelabuhan Merak.

“Ya, pimpro memang meminta kami untuk mempercepat proses perbaikan jalan ini,” ujar Samad, Kordinator Lapangan perbaikan ruas Jalan Raya Serang, persisnya disepanjang KM 21, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Menurutnya, para pekerja ditarget harus bisa menyelesaikan proyek perbaikan jalan itu hingga H-7 lebaran. “Paling lambat, kami harus menyelesaikan proyek ini sampai H-7 lebaran,” ujar Samad lagi.

Ya, pengamatan kabar6.com, dari sepanjang ruas Jalan Raya Serang yang berada diwilayah Kabupaten Tangerang, kerusakan ruas jalan terparah terjadi diwilayah KM 21, persisnya dikawasan Kecamatan Balaraja.

Dikawasan itu, kerusakan ruas jalan tampak memanjang hingga 3 KM. Bahkan, akibat lubang menganga, setiap kali hujan ruas jalan itu akan berubah menjadi kubangan.

Sedangkan pada saat kemarau seperti sekarang, ruas jalan akan dipenuhi oleh kepulan debu.(bad)

 




Gembong Curanmor Lebak Terjungkal Ditembak Buser Polsek Cisoka

Kabar6-Gembong pencurian kenderaan bermotor (curanmor) yang kerap beraksi di wilayah Kabupaten Tangerang, berhasil diringkus petugas Buser Polsek Cisoka di Jalan Raya Adiyasa-Maja, Kamis (26/7/2012) malam. 

Tersangka Chaerudin alias Ano bin Atmaja (24), yang tercatat sebagai warga Desa Tanjungan, Rt 05/05, Kecamatan  Cikeusik, Kabupaten Lebak ini, terpaksa dihadiahi timah panas pada kaki kirinya, karena berupaya kabur dan melawan saat dibawa untuk cek Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Kapolsek Cisoka, AKP Agus Hermanto didampingi Kanit Reskrim Iptu Dedi Riswandi mengatakan, sedikitnya ada 10 pengaduan atas kejahatan tersangka yang diterima pihaknya.

Tak hanya itu, lanjut Kapolsek, dari tangan tersangka pihaknya juga menyita 4 unit kenderaan bermotor yang diduga kuat merupakan barang hasil kejahatan.

“Guna pengusutan lebih lanjut, saat ini tersangka dan barang bukti sudah diamankan di Mapolsek. Karena, kami masih mencurigai masih adanya tersangka lain yang terlibat dalam aksi kejahatan tersangka,” ujar Kapolsek lagi.(abi/tom migran)




Razia di Jalan Raya Jombang, 10 Motor Ditilang 2 Diamankan

Kabar6-Ratusan pengendara sepeda motor terjaring razia cipta kondisi, yang gelar oleh Kepolisian Sektor Pondok Aren di Jalan Raya Jombang, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Jum’at (27/7/2012).

Razia digelar dalam rangka mengantisipasi merebaknya tindak kriminalitas serta maraknya remaja yang melakukan balapan liar selama pelaksanaan bulan ramadhan.

Dalam razia itu, polisi menjatuhkan 10 sanksi tilang kepada pengendara karena tidak melangkapi diri dengan atribut berlalu lintas serta tidak memiliki Surat Ijin Mengumudi (SIM) saat berkendara.

Sedangkan dua sepeda motor yang kedapatan tidak dilangkapi dengan surat-surat kenderaan, terpaksa digelandang ke Mapolsek guna pengusutan lebih lanjut.

“Selain memberikan rasa aman kepada masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa, razia ini juga bertujuan untuk mendisiplinkan masyarakat dalam berkendara,” ujar Aiptu Hasbi, petugas Pawas Polsek Pondok Aren.(tur)




Lakukan Mal Praktek, Jaya Komara Pernah Dipenjara 7 Tahun

Kabar6-Ternyata, tersandung persoalan hukum hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian, bukanlah hal baru bagai pendiri Koperasi Langit Biru (KLB) Jaya Komara.

Karena sebelumnya, Jaya Komara juga pernah dihukum 7 tahun penjara karena tersandung kasus penipuan di bidang kedokteran dengan melakukana mal praktek.

“Saya dulu pernah menangkap Jaya Komara dengan kasus penipuan bidang kedokteran. Dia diduga melakukan mal praktek sebagai manteri kampung di kawasan Batuceper sekitar tahun 1993-an,” kata Kapolsek Cipondoh, Kompol Suyono, Kamis (26/7/2012).

Waktu itu, Suyono sendiri masih bertugas di Satuan Rerserse Kriminal di Polres Metropolitan Tangerang. Dia ditugaskan menangkap Jaya karena diduga melakukan mal praktek kedokteran sehingga pasiennya meningal dunia.

Ya, era 1990-an Jaya Komara berhasil menjadi mantri terkenal di kawasan Batuceper hingga Teluknaga, karena dianggap memiliki kemampuan dan pengetahuannya dibidang kedokteran.
Padahal, sedikit ilmu kedokteran didapatkan Jaya Komara secara otodidak saat menjadi offfice boy (OB) di Rumah Sakit Cipto Manginkusumo (RSCM).

“Waktu itu Jaya Komara mengoperasi pasiennya yang mengalami kelainan kelenjar bening. Namun, karena bukan ahli kedokteran, akhirnya pasiennya meningal ditangannya,” ungkap Suyono.

Namun, karena memang bukan seorang ahli kedokteran, akhirnya pasien yang ditangani Jaya Komara itupun meningal dunia. Hingga, Jaya Komara kemudian dilaporkan ke polisi dan tersandung kasus hukum.

“Sampai akhirnya dia divonis 7 tahun penjara. Namun, saya juga kaget, setelah keluar penjara, dia malah sukses menjadi bos koperasi,” ucapnya sembari menambahkan bahwa Jaya Komara memang pintar melihat dan memanfaatkan peluang.

Diketahui sebelumnya, Jaya Komara atau biasa dipanggil Ustad Jaya ditangkap aparat kepolisian setelah lima bulan melarikan diri dari kejaran polisi.

Pendiri koperasi langit biru ini buron atas kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana nasabah yang ditaksir mencapai Rp 6 triliun. Jaya ditangkap di Purwakarta, Jawa Barat, saat hendak berbuka puasa.(iqmar)




Telan 6,5 Triliun, Proyek Monorel Serpong-Bandara Dimulai 2013

Kabar6-Pemerintah Provinsi Banten memprediksi, pengerjaan proyek monorel Serpong-Bandara Soekarno Hatta (BSH) akan mulai dilaksanakan awal tahun 2013 mendatang.

Proyek kereta api layang dari Serpong hingga ke Bandara Soekarno Hatta tersebut, diperkirakan menelan biaya hingga Rp 6,5 triliun atau 700 Juta US Dolar.          

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Husni Hasan mengatakan,
pembangunan monorel itu akan melibatkan PT INKA dan tujuh pengembang perumahan serta Banten Global Development sebagai inisiator.

“Banyaknya pihak yang terlibat, karena memang proyek tersebut melintasi Wilayah Kota Tangerang dan Tangerang Selatan,” katanya usai
acara peletakan batu pertama pembangunan warehouse area kargo line 1 di Bandara Soekarno Hatta, Kamis (26/7/2012).    

Saat ini, pembangunan monorel Serpong – Bandara Soekarno Hatta saat ini sudah memasuki tahap Feasibility Study (FS) dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2012.

Sedangkan untuk pengerjaan pembangunan konstruksi monorel, kemungkinan akan dilaksanakan pada awal tahun 2013. Sehingga, pada tahun 2014, rangka dari monorel sudah terbentuk.          

Mengenai pengoperasian monorel, Husni belum dapat memastikannya karena hal tersebut masih akan di koordinasikan dengan pemerintah pusat.

Tetapi, pihaknya berharap agar pembangunan moda transportasi monorel, mampu mengatasi kemacetan dan mengurangi kepadatan lalu lintas di darat.

“Bila monorel ini sudah berfungsi, maka nantinya akan ada pengurangan beban kendaraan di darat dan kemacetan pun dapat teratasi,” katanya.

Diinformasikan, monorel Serpong-Bandara Soekarno Hata itu akan melalui 14 shelter di dua wilayah yakni Kota Tangerang dan Tangerang Selatan. Shelter tersebut yakni Serpong – Griya Loka-St BSD Junction-St WTC-St Alam Sutera-St Gading Serpong-St Serpong Times Square- St Kota Modern-St Tangerang- St Mekar Wangi-St Garuda-St Terminal I-St Terminal II-Stasiun Terminal III, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

 

Sementara, Direktur Utama Banten Global Development, Rudi Radjab menambahkan pihaknya akan mendorong untuk percepatan penyelesaian FS.

Sehingga, tahapan pembangunan monorel yang ditargetkan selesai pada tahun 2014, dapat terwujud dan pengoperasiannya berjalan cepat.

“Untuk FS, tahapannya sudah sampai finalisasi dan tahun ini selesai sehingga langsung bisa masuk ke tahap pengerjaan tahun depan,” katanya.(dre/*)




Pemudik Bersepeda Motor di Banten Meningkat 16 Persen

Kabar6-Jalur mudik lebaran tahun ini diperkirakan bakal sesak oleh pengendara sepeda motor. Terbukti, di Provinsi Banten saja diprediksi jumlah pemudik dengan sepeda motor meningkat hingga 16 persen, dibanding tahun sebelumnya.

Merujuk data, bila jumlah pemudik bersepeda motor pada tahun lalu hanya mencapai angka 13 ribu, maka untuk untuk tahun ini diperkirakan bakal meningkat pesat hingga menembus angka 16 ribu pemudik.

“Di Banten, jumlah pemudik bersepeda motor diprediksi bakal meningkat 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Husni Hasan ditemui usai acara peletakan batu pertama pembangunan warehouse area kargo line 1 di Bandara Soekarno Hatta, Kamis (26/7/2012).

Menurut Husni, beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya pemudik bersepeda motor diantaranya adalah, karena kendaraan roda dua itu lebih efisien, irit serta bisa menjadi solusi untuk menghindar dari ancaman kemacetan yang biasa terjadi di jalur mudik lebaran.

“Untuk mengatasi peningkatan jumlah pemudik bersepeda motor ini, kami dari Dishub Provinsi Banten bekerjasama dengan Pelabuhan Merak sudah menyiapkan satu kapal khusus untuk mengangkut sepeda motor.” ujar Husni.

Selain itu, Dishub Provinsi Banten juga telah melakukan rapat koordinasi persiapan mudik dan arus balik dengan delapan wilayah Kota/Kabupaten serta kepolisian se Provinsi Banten.

Dari rapat tersebut, petugas Dishub akan ditempatkan di lokasi-lokasi rawan kemacetan dan kecelakaan seperti pasar tumpah, perlintasan rel kereta api yang tidak memiliki pintu penghalang serta pusat perbelanjaan.

“Kami juga sudah berkoordinasi agar perbaikan jalan umum maupun tol, agar bisa dikebut dan selesai sebelum datangnya masuk arus mudik,” katanya.

Terpisah, Sekretaris Dishub Kabupaten Tangerang, Yulianto menegaskan, pihaknya baru hari ini menggelar rapat membahas persiapan penanganan arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini.

Namun, terkait Pos Komando Taktis (Poskotis) diperkirakan tidak berubah seperti tahun lalu, yakni membangun 8 Poskotis itu dan Check Point di pintu gerbang Citra Raya, Cikupa.

Kedelapan Poskotis itu, lanjut Yulianto, Poskotis Pasar Gembong Jayanti, Poskotis Cibadak Tigaraksa, Poskotis Pasar Cikupa, Poskotis Simpang Tiga Bitunng, Poskotis Lippo Karawaci, Poskotis Stasiun Tigaraksa (Adyaksa), dan Poskotis Tanjung Pasir.

Kepala Seksi Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Tangsel, Taufik Wahidin menuturkan, selama mudik lebaran akan dikerahkan sebanyak 113 personil dan membangun delapan poskotis serta satu posko induk.(dre/*)




Rumah Kontrakan Terbakar, Pedagang Bakso Gagal Lebaran

Kabar6-Niatan Toto (38) untuk berlebaran di kampung halamannya membawa segepok uang pupus sudah. Sebab rumah kontrakannya di jalan H Nurman RT 03/08, Pamulang Barat, kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, ludes diamuk si jago merah akibat hubungan arus pendek listrik.

Menurut keterangan Toto, dirinya belum lama tiba di rumahnya usai berbelanja ke pasar dan menyiapkan keperluan dagangan bakso di warung miliknya. Saat tengah bercengkrama dengan tetangga, tiba-tiba Toto mendengar suara mencurigakan dari dalam rumahnya.

“Kejadian sekitar jam 12 siang saya baru datang. Pas ada suara asbes jatuh saya masuk ga taunya api sudah gede di tembok,” kata Toto, ditemui Kabar6.com dengan raut pilu memandangi rumahnya.

Melihat kobaran api sudah semakin membesar, Toto langsung berteriak meminta pertolongan. Teriakan pria bertubuh kecil ini mengundang perhatian warga sekitar. Mereka berjibaku berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

“Anak-anak dan istri saya lagi pulang kampung di Jawa Tengah. Ga tau gimana lebaran besok kalau kena musibah begini. Tabungan saya didalam rumah jutaan habis terbakar,” ujarnya lirih seraya pergi meninggalkan kerumunan warga.

Ditempat yang sama, Efrizal, tetangga yang berada tepat didepan rumah korban menyesalkan petugas pemadam kebakaran yang datang terlambat.

Kobaran api tidak sampai merembet ke pemukiman lainnya setelah warga gotong-royong memadamkan api dengan air di ember dan selang.

Menurut Efrizal, korban tinggal bersama lima orang anaknya yang juga turut membantu berdagang.

“Salah yang hubungi pemadam juga siy karena kelamaan. Tapi mau gimana lagi, kita semua tadi panik jadi ga kepikiran mau nelpon pemadam kebakaran,” jelas Efrizal.

Kapolsek Metro Pamulang, Komisaris Muhammad Nasir, mengatakan, msibah kebakaran diakibatkan oleh hubungan arus pendek listrik. Pihaknya telah mengumpulkan sejumlah keterangan dari pemilik rumah dan saksi mata lainnya.

“Ini tabung gas melon (3 kilogram) kita amankan dan tidak sempat meledak. Mobil pemadam kebakaran yang datang ada 5 unit, termasuk bantuan dari Lebak Bulus,” terang Nasir dilokasi perkara. (ymw)




Polisi Gadungan Ditangkap, 2 Softgun Bareta Disita

Kabar6-Seorang penipu yang kerap beraksi dengan modus mengaku sebagai anggota polisi, akhirnya ditangkap petugas Polsek Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (26/7/2012).

Tersangka Bambang Julianto als Bayu Nugraha als M. Ali (39), diringkus di dirumahnya, Jalan Musyawarah, RT 04/06, Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Tangsel.

Kapolsek Ciputat, Kompol Alip mengatakan, penangkapan tersangka mengacu pada laporan Sunardi (27), warga Jalan Bulak Raya, RT 002/002, Kelurahan Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangsel.

Sebelumnya, Sunardi yang kehilangan sepeda motor justru ditipu jutaan rupiah oleh pelaku, dengan modus berpura-pura sebagai polisi yang akan mencarikan sepeda moror korban yang hilang.

“Jadi, begitu mendapat kabar dari korban terkait keberadaan pelaku, kami langsung bergerak dan bertindak meringkusnya,” ujar Kapolsek.

Dari tangan pelaku, polisi juga menyita barang bukti 1 stell Pakaian Dinas Harian (PDH) Polri dengan pangkat IPTU lengkap berikut atributnya.

Satu buah jaket Diktukba Polri XXV SPN Lido Bantamal, 2 senpi soft gun jenis Baretta (merk Kjworks made in Taiwan), Revolver (seri 708 merk Taiwan) dan 4 gas (co2) Umarex.(Turnya)

Caption Foto: Kapolsek Ciputat Kompol Alip tengah menunjukkan tersangka polisi gadungan yang diamankan.(Turnya)




Kasus KDRT di Tangsel Ibarat Fenomena Gunung Es

Kabar6-Kekerasan yang menimpa perempuan dan anak ternyata masih sering terjadi di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel). Bahkan, jumlahnya mengalamin peningkatan dalam beberapa tahun belakangan ini.

Sepanjang Januari-Mei 2012 saja, tercatat dalam sebulan rata-rata ada 10 aduan masyarakat terkait kekerasan yang dialami perempuan dan anak di wilayah hukum Polres Kota Tangerang.

Ketua Pusat Advokasi Hukum dan Ham (Paham Indonesia), Sabaruddin mengatakan, meningkatnya KDRT tersebut salah satunya akibat  diberlakunya Undang-Undang nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.

“UU No 23 Tahun 2004 ini memang terbilang baru, sehingga kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya pun belum terlalu menjiwai spirit dan subtansinya,” katanya usai audensi dengan DPRD Kota Tangsel, Kamis (26/7/2012).

Dari angka kasus kekerasan dalam keluarga yang tercatat di Polres Tangerang sejak bulan Januari hingga Mei 2012, persentase  peningkatan terjadi dalam setiap bulannya.

Secara keseluruhan, kata Sabarudin, kasus KDRT yang terjadi sebanyak 31 pelapor, lima kasus diantaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri dan dianggap memenuhi syarat penuntutan atau yang sering disebut dengan istilah P21.

Tapi, lanjut dia, sisanya 20 berkas kasus tindak tersebut, terpaksa dihentikan akibat sejumlah alasan yang sebagian besar tidak cukup bukti atau pihak pelapor melakukan penarikan pengaduan.

“Yang dihentikan penyidikannya cenderung pada kasus yang berhasil dimediasi di tingkat penyidik dan antara pengadu dengan teradu bisa didamaikan serta kembali rujuk,” katanya.

Sabarudin mencontohkan, kasus KDRT warga Serpong yang melaporkan kisah kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan suaminya. Dalam kasus ini, katanya, hidung korban KDRT tersebut mengalami luka patah.

Pelaku sendiri  dilaporkan istrinya ke Polres Tigakraksa atas perbuatan kekerasan dalam rumah tangga, dengan melakukan pemukulan di bagian wajah. Namun kasus penganiayaan tersebut sampai saat ini belum ada kejelasan dari pihak kepolisian.

“Kami sudah laporkan kasus ini kepihak kepolisian polres Tigaraksa. Namun selama 3 bulan ini kasus tersebut tidak ada kejelasan, polisi menanggap kasus ini ringan. Apa yang sebenarnya pola pikir penyidik dalam kasus tersebut,” katanya.

Lebih lanjut Sabaruddin mengatakan, bentuk antisipasi pihak kepolisian untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan yakni dengan cara turun melakukan pembinaan serta penyuluhan.

Diharapkan, muncul kesadaran masyarakat untuk menghargai hak-hak perempuan sehingga tidak muncul kekerasan yang mengakibatkan permasalahan sampai mengarah ke tindak pidana.

“Ada baiknya Tangsel mencontoh seperti Kota Bekasi yang UNI PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) banyak diisi oleh penyidik polwan, agar secara psikologis mereka lebih bisa diharapkan dalam perlindungan terhadap perempuan” pungkasnya.

Sementara itu, Fitria Delifa, salah seorang korban kekerasan dalam rumah tangga menuturkan, ketidaktahuan akan hak dan buta hukum yang menyebabkan perempuan kurang dilindungi baik pada saat mengalami kekerasan maupun saat memproses di kepolisian.

Dokter yang saat ini bekerja disalah satu Puskesmas di Setu ini juga menambahkan, bahwa KDRT adalah perkara laten. Angka angka dikepolisian hanyalah fenomena gunung es saja, karna pada kenyataannya, korban yang tidak melapor jauh lebih banyak.(evan)

 




Polisi Razia Petasan di Pasar Balaraja & Cikupa

Kabar6-Jajaran Kepolisian Resor Kota Tangerang merazia sejumlah lokasi yang diduga menjadi pusat peredaran petasan di kawasan Pasar Balaraja dan Pasar Cikupa, Kabupaten Tangerang, Kamis (26/7/2012).

Hasilnya, dari kawasan tersebut, polisi berhasil menyita ratrusan butir petasan berbagai jenis. Tak hanya itu, dalam razia itu polisi juga berhasil menemukan sebuah gudang berisi ratusan botol minuman keras berkadar alkohol diatas 5 persen.

Petugas Binamas Polres Kota Tangerang, AKP Suparman mengatakan, razia sengaja digelar dalam rangka menciptakan rasa aman dan nyaman bagi ummat islam yang tengah menjalankan ibadah puasa ramadhan.

“Target utama kami dalam razia ini sebenarnya adalah petasan. Hal itu merujuk dari banyaknya keluhan masyarakat tentang peredaran petasan. Tapi, saat dilakukan razia ternyata kami juga menemukan gudang miras,” ujar Suparman.

Seluruh barang terlarang yang terjaring dalam razia itu kemudian diamankan ke Mapolres Kota Tangerang, guna pengusutan lebih lanjut. Rencananya, petasan dan miras hasil razia itu akan dimusnahkaan.

Sedangkan para pedagang yanag terbukti menjual petasan dan miras, didata untuk kemudian akan diajukan menjalani sidang Tipiring.(bad)