1

Partai Gerindra Usung Zaki Iskandar Jadi Calon Bupati Tangerang

Kabar6-Sikap Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Tangerang akhirnya bulat.

Partai berlambang burung garuda itu memastikan sudah memiliki suara bulat mengusung Ahmed Zaki Iskandar sebagai Calon Bupati (Cabup) pada pesta demokrasi Kabupaten Tangerang yang akan digelar 9 Desember mendatang.

“Kami di Gerindra sudah bulat mengusung Pak Zaki sebagai Cabup Tangerang. Ini sudah keputusan partai,” ujar Ketua DPC Gerindra Kabupaten Tangerang, Ali Zamroni, Selasa (17/7/2012).

Menurut Ali, keputusan Gerindra mengusung Ahmed Zaki Iskandar Putra sulung Bupati Tangerang Ismet Iskandar yang juga Ketua DPD Golkar Kabupaten Tangerang itu berdasarkan rekomendasi DPP Gerindra yang dikeluarkan Pada pertengahan Juni lalu.

Sebelumnya, ada dua nama hasil ferivikasi tim 5 DPC Gerindra yang diusulkan ke DPP. Yaitu, Ahmed Zaki Iskandar dan Aden Abdul Khaliq. “Saat diverifikasi oleh DPP, dengan melihat elektabilitas dan popularitas. Akhirnya, diputuskan Pak Zaki sebagai Cabup,” katanya.

Menurut Ali Zamroni, dengan sikap itu maka Gerindra siap memenangkan Ahmed Zaki Iskandar sebagai Cabup Tangerang dan dipastikan akan berkoalisi dengan Partai Golkar.

“Setelah lebaran, Gerindra akan show of force dengan mengumpulkan seluruh kader Gerindra, mulai dari pengurus, Anggota, organisasi sayap hingga simpatisan. Ini untuk menunjukan bahwa Gerindra adalah partai besar di Kabupaten Tangerang,” katanya.

Diinformasikan, Gerindra memiliki keterwakilan kursi di DPRD Kabupaten Tangerang sebanyak 4 kursi. Jumlah itu membawanya untuk berkoalisi dengan partai lainnnya untuk mengusung Cabup Dan Cawabup dalam Pemilukada Kabupaten Tangerang.

“Kami yakin, koalisi Gerindra dengan Golkar akan membawa Pak Zaki terpilih sebagai Bupati Tangerang 2013-2018,” ujarnya.

Ketika ditanya, apakah Gerindra akan mengusung Cawabup untuk mendampingi Ahmed Zaki Iskandar, Ali mengatakan, untuk Cawabup akan diserahkan kepada partai koalisi Dan hak preriogatif Cabup yang diusung.

“Untuk wakilnya, kita serahkan kepada partai koalisi Dan Pak Zaki sendiri. Kalau Gerindra Kabupaten Tangerang sendiri, belum ada kader yang mumpuni untuk tampil di Pilkada,” pungkasnya.(dre/*)

 




KNPI Tangsel Minim Kreativitas, Pimpinan Terlalu Sibuk

Kabar6-Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) harus mampu menjadi wadah koalisi kepemudaan. Namun, kondisi yang terjadi saat ini KNPI Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tak memiliki program strategis karena pucuk pimpinan terlalu sibuk dengan tugas lainnya.

Ketua KNPI Kota Tangsel periode 2009-2012, Lukman Hakim, menyetujui bila sosok kepemimpinan bagi lembaga yang menjadi induk organisasi OKP dan ormas kedepan lebih baik dari yang telah dijalani saat ini.

“Iya, saya setuju kedepannya harus lebih baik,” kata Lukman, saat dihubungi Kabar6.com melalui sambungan selularnya, kemarin malam.

Saat disinggung peran serta kepemudaan, khususnya KNPI dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah seperti Upacara Sumpah Pemuda 2011 absen. Lukman menampik dan enggan menjelaskan alasan ketidakhadiran KNPI Kota Tangsel.

“Saya rasa masalah itu sudah selesai. Ibu Walikota (Airin Rachmi Diany) juga sudah mengerti koq. Pokoknya sudah selesai,” elak Lukman.

“Tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja dalam menjaga ketertiban, tapi semua pihak harus ikut terlibat biar tidak ada lagi gesekan antar OKP atau ormas,” tambahnya lagi.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua KNPI Kota Tangsel, Ade Wahyu Hidayat, juga setuju bila KNPI lebih aktif dalam mendorong dan berperan didalam setiap program-program yang ditelurkan pemerintah daerah.

“KNPI kedepannya harus mampu sumbang pemikiran ke pemerintah daerah. Tentunya dengan menawarkan program yang sejalan dengan arah pembangunan di Tangsel,” ungkapnya.

Dia melihat, gesekan-gesekan yang kerap terjadi antar ormas-ormas di Kota Tangerang Selatan akibat urusan perut. Mereka menjadi semakin liar akibat minimnya wadah, dalam hal ini lapangan pekerjaan yang mampu memenuhi kebutuhan hidup anggota ormas.

“Harus ada yang menjadi penengah dalam konflik horizontal. Ketua yang sekarang ini terlalu sibuk. Memang ini agak bias karena kesibukan utamanya di KPU Provinsi Banten,” jelasnya.(ymw)