1

Puluhan Remaja Ikuti Pesantren Kilat di Mesjid Baitussalam

Kabar6-Remaja Mesjid Baitussalam (Irmaba) selama bulan ramadhan mengadakan pesantren kilat. Pesantren yang diikuti puluhan remaja dan anak-anak berangsung sejak pukul 08:00 hingga pukul 14:00, selama 4 kali pertemuan dalam sebulan.

Ketua DKM Baitussalam Mu’min Ali Spdi, didampingi sekretaris Ucup Sugiarto yang membuka pesantren kilat, Minggu, mengatakan materi pelajaran yang diberikan selama pesanten kilat adalah, makna dari bulan ramadhan, sejarah para nabi,  baca  alquran, dan solat.

“Selain pelajaran keagamaan, kita juga akan mengadakan bermacam-macam lomba dan buka puasa bersama, ” ujarMu’min Ali.

Selama ramdhan, Mesjid Baitussalam menyuguhkan bermacam acara, seperti solat taraweh, kultum,  kuliah subuh, pesantren kilat, itikaf, buka puasa bersama, pengumpulan dan penyaluran zakat fitrah, dan solat idul fitri.

Pesantren kilat yag dibuka oleh Ketua DKM Baitusslam, Minggu, berjalan meriah. Puluhan remaja putra dan putri seeta anak-anak bergitu semangat dan antusias mengikuti pelajaran keagamaan. Hadir dalam pembukaaan tersebut, ketua RW 09 Ismail Achmad, BA, tokoh masyarakat dan sejumlah pengurus mesjid Baitussalam. (sak)




Pemkot Tangsel Sebar Surat Edaran, Pengusaha Nakal Ditindak

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten, memperketat pengawasan terhadap operasional 300 rumah makan dan 20 tempat hiburan selama bulan puasa.

Menyusul telah dikeluarkan surat edaran terkait regulasi dan ketentuan tentang waktu operasional bagi jenis usaha kuliner dan larangan terhadap usaha hiburan.

Kepala Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan, Edi Wahyu dihubungi, Sabtu, menuturkan setiap harinya petugas yang telah di bentuk akan memantau mengenai operasional rumah makan dan tempat hiburan malam.

“Bila ada yang melanggar ketentuan dari aturan, maka Pemkot akan memberikan teguran secara keras,” kata Edi Wahyu.

Dikatakannya, dalam surat yang dikeluarkan Wali Kota dan MUI Kota Tangsel mengenai jam operasional tempat hiburan malam dan rumah makan di Kota Tangerang Selatan Nomor 450/227- Budpar/2012 dan Nomor 09/SM/MUI-Tangsel/VII/2012, tentang pengaturan kegiatan usaha kepariwisataan dan imbauan amaliyah ummat jelang dan selama bulan ramadhan serta hari raya idul fitri.

Dinyatakan bila jenis usaha hiburan seperti klab malam, diskotik, pub, live musik, karaoke, kafe atau warung remang-remang, bar, rumah bilyard, panti pijat, SPA, permainan ketangkasan dilarang beroperasi atau tutup secara total selama puasa hingga tujuh hari setelah lebaran.

Adapun untuk jam operasional rumah makan yakni, diperbolehkan buka mulai pukul 12.00 – 04.00 WIB. “Dalam aturan itu juga disebutkan bila rumah makan boleh buka tetapi dengan menggunakan tirai kecuali setelah buka puasa,” katanya.

Ditambahkan Edi Wahyu, bila surat mengenai pengaturan jam operasional sudah disebarkan kepada semua pengusaha rumah makan dan tempat hiburan.

Bahkan, Pemkot Tangsel pun sebelumnya sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha untuk mensosialisasikan aturan tersebut.”Kami lihat, semua pengusaha rumah makan dan tempat hiburan sudah mengerti dan memahaminya,” katanya.

Sekretaris MUI Kota Tangerang Selatan, Abdul Rozak menambahkan bila pihaknya juga akan membantu Pemkot dalam melakukan pengawasan.

“Nantinya, MUI di setiap kecamatan akan mengumpulakn informasi bila ada usaha rumah makan atau tempat hiburan yang melanggar aturan agar ditindak oleh Pemkot,” tegas Razak.(ymw)




Triwulan Kedua, PAD Uji KIR Tangsel Tembus 62 Persen

Kabar6-Dishubkominfo Kota Tangerang Selatan terus berupaya mengejar target pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satunya dari sektor pengujian KIR kendaraan bermotor roda empat atau lebih setiap enam bulan sekali.

“Sampai saat ini PAD retribusi KIR yang kita peroleh sudah 62 persen pada triwulan kedua dari target Rp 110 juta. Alhamdulillah karena suasana terus kondusif,” ungkap Kepala Bidang Angkutan Umum, Wijaya Kusuma, dihubungi Kabar6.com melalui sambungan selular, Jum’at (20/7/2012).

Wijaya menjelaskan, dalam pelayanan uji KIR ini jenis angkutan umum lebih mendominasi ketimbang yang lainnya. Dari jumlah 24 trayek yang beroperasi, ada 1368 unit kendaraan menggunakan jasa KIR. Peningkatan angka tersebut menurutnya berimbas dari rutinnya Dishubkominfo memberikan sosialisasi kepada pengusaha dan awak angkutan umum.

Masih menurut Wijaya, diharapkan tahun 2013 mendatang perolehan PAD dari sektor jasa KIR dapat melebihi target. Sementara untuk layanan penerbitan izin trayek baru, pemerintah daerah telah menetapkan tidak mengeluarkan. Kebijakan tersebut ditempuh setelah membekukan sejumlah trayek angkutan umum yang tidak produktif.

“Tahun kemarin (2011) target PAD KIR Rp 100 juta dan kita berharap pada 2013 pendapatannya terus meningkat. Sengaja kita tidak keluarkan (izin trayek baru), selain untuk peremajaan juga mengurangi kemacetan. Kasihan juga pengusaha angkutan umum karena sekarang saja mengeluh pendapatannya terus turun,” paparnya. (ymw)

 




Napi Bawa Ganja, Lapas Pemuda Dirazia Kanwil Banten

Kabar6-Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2A, Tangerang disidak oleh pihak Kantor Kementrian Hukum dan HAM Propinsi Banten, Jumat (20/7/2012) malam.

Sidak itu digelar menyusul adanya salah seorang napi di Lapas itu yang sebelumnya kedapatan memiliki barang haram ganja.

Kepala Kanwil Kementrian Hukum dan HAM Propinsi Banten, Imam Santoso SH MM, mengatakan sidak itu dilakukan dengan menggelar tes urine kepada sembilan narapidana yang dipilih secara acak.

Tes urin yang berlangsung selama tiga jam itu, petugas tidak menemukan narapidana yang terlibat narkoba. Dari 9 narapidana yang diambil urinya, tidak seorangpun yang positif menggunakan narkoba.

Sementara, Kepala Lapas Pemuda 2A Tangerang, Sugeng Irawan mengatakan, pihaknya akan terus memperketat pengawasan para napi di Lapas tersebut.

“Kalau perlu, kami juga akan memindahkan 60 Warga binaan yang tersangkut kasus narkoba ke Lapas khusus Narkotika di Jakarta,” ujar Sugeng.(abie)




109 Imigran Gelap & 11 ABK Juga Diamankan dari Samudera Indonesia

Kabar6-Bersamaan dengan penangkapan 7 imigran oleh petugas Polsek Teluk Naga, pihak Angkatan  Udara Republik Indonesia (AURI) juga mengamankan 109 imigran gelap dan 11 Anak Buah Kapal (ABK) dari atas perairan Samudera Indonesia.

Rausan imigran dan ABK itu ditangkap diatas kapal ikan tongkang tak jauh dari Pulau Bokor, Kepulauan Seribu. Ratusan imigran gelap asal Pakistan dan Afghanistan tersebut kemudian diserahkan ke Kantor Imigrasi Tanjung Priok.

Danpos Angkatan laut Tanjung Pasir, Peltu Marinir Suhardi mengatakan, penangkapan ratusan imigran gelap tersebut ditangkap TNI AL yang sedang melakukan patroli laut.

Anggota TNI AL mencurigai sebuah kapal ikan tak jauh dari Pulau Bokor, kepulauan Seribu. Ketika kapal ikan tersebut dihentikan, anggota TNI AL menemukan 109 imigran gelap asal pakistan dan Afghanistan.

Ketika diminta menunjukan identitasnya, para imigran tersebut tidak dapat menunjukan paspor. Anggota TNI AL pun kemudian menyerahkan ratusan imigran gelap tersebut ke kantor Imigrasi Tanjung Priok.

Lanjut Suhardi, pihaknya mengaku tidak mengetahui secara pasti kemana tujuan kapal yang membawa ratusan imigran gelap tersebut. Karena para imigran tersebut tidak dapat menunjukan identitasnya, secara hukum kami mengamankan mereka untuk diserahkan ke polisi dan Imigrasi.

“Kami tidak tahu secara pasti tujuan mereka. Karena mereka tidak punya identitas, secara hukum kami dapat mengamankan mereka,” kata Suhardi.(ari/bad/abie/andre)

 




7 Imigran Asal Afganistan Diamankan Polsek Teluk Naga

Kabar6-Jajaran petugas Polsek Teluk Naga mengamankan tujuh imigran gelap asal Afganistan di pantai Tanjung Pasir, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, JUmat (20/7/2012).

Ke tujuh imigran tersebut adalah, Zakir Hussain (52), Abdul Wahid Samadyar (38), Farhan Ali (38), Qurban Ali (35), Ramazan (43), sayet Hasan (28) dan Saukat Ali (33). Sedianya, mereka berencana mencari suaka ke Australia, lewat jalur Samudera Indonesia.

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, para imigran tersebut diamankan petugas Polsek Teluknaga ketika menuju Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu.

Rencananya, dari Pulau Untung Jawa para imigran gelap akan melanjutkan perjalanannya menggunakan kapal ikan tongkang.

“Dari hasil pemeriksaan kami, ke 7 imigran gelap itu ketujuh pria tersebut tidak dapat menunjukan paspor. Tapi, mereka memiliki surat keterangan pengungsi dari PBB United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR),” ujar Kapolsek Teluk Naga, Endang Sukma Wijaya.

Sebelum diamankan, ke 7 imigran yang belakangan diketahui sudah 8 bulan tinggal di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, itu datang menggunakan mobil travel kewilayah Tanjung Pasir.

“Awalnya kami curiga, para imigran gelap itu akan menjadikan pantai tanjung pasir yang berdekatan dengan pulau seribu sebagai area transit. Setelah diperiksa, ternyata benar. Kemudian, merekapun langsung kami amankan,” kata Endang.(ari/bad/abie/andre)




Terlibat Ricuh, Napi Lapas Pemuda Kantongi Ganja

Kabar6-Heboh di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas I Tangerang, Jum’at (20/7). Seorang narapidana yang terlibat pertikaian dengan narapidana lainnya, digelandang ke Polres Metropolitan Tangerang, karena kedapataan memiliki daun haram ganja.

Kepala Lapas Pemuda Kelas I Tangerang, Sugeng Irawan mengatakan, narapidana yang diamankan tersebut bernama Efengky alias Efendi, terpidanaa 5 tahun kasus narkotika.

“Awalnya terjadi keributan atara Efengky dan Ian Tarif, terpidana kasus perampokan di Blok B. Petugas yang datang melerai, kemudian menggeledah para napi tersebut. Ternyata, di saku celana Efengky ditemukan satu linting ganja siap pakai,” ujar Sugeng Irawan.

Selanjutnya, Efengky langsung digelandang ke Mapolrestro Tangerang, guna pengusutan lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan, ternyata barang haram itu didapatkan Efengky dari seorang temannya yang datang membesuknya di dalam Lapas.

“Saat ini, perkara ganja Efengky sedang dalam pemeriksaan polisi. Tentunya Efengky akan mendapatkan hukuman ganda guna mempertanggungjawabkana perbuatannya itu,” ujar Sugeng lagi. 
Ditambahkan Sugeng, selama ini penyelundupan narkoba kedalam Lapas terus diantisipasi oleh pihaknya, kini para tamu maupun kerabat yang ingin berkunjung ke dalam Lapas, harus menangalkan barang miliknya dan diganti dengan barang milik Lapas.

Cara itu dinilai lebih efektif dalam pencegahan masuknya peredaran narkoba  ke dalam Lapas. “Pengujung yang sebelumnya ke Lapas mengunakan sepatu, kami minta menganti sepatu mereka dengan sandal jepit yang kami sediakan,” kata Sugeng lagi.(rah)




Tangsel Harus Mampu Kembangkan Kemajuan Teknologi

Kabar6-Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) , Marzan A. Iskandar, berharap Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dapat maju dan mampu menerapkan teknologi mutakhir di setiap lini bidang.

Seperti di negara Jerman yang telah berhasil membentuk kota teknopolitan atau paling tidak menyamai Kabupaten Jembrana, di Bali yang telah berkembang pesat memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi.

Demikian disampaikan dalam acara penandatanganan nota kesepakatan atau MoU dengan Pemkot Tangsel di gedung Teknologi 2 Puspiptek, kemarin.

“Saat ini harus realistis jika Puspiptek merupakan bagian dari Tangsel yang tidak bisa dipisahkan. Bukan tidak mungkin Jerman yang bisa membuat daerah teknopolitan juga bisa diterapkan di Tangerang Selatan karena letak laboratorium teknologi nasional ada disini,” utara Marzan.

Menurut Marzan, peneliti di daerah-daerah Jerman pmerintahnya mengajukan proposal untuk kegiatan penelitian dengan menggandeng industri dan ini bisa juga diterapkan. Hal ini kedepan yang paling terdepan mendapatkan fasilitas yakni Kota Tangerang Selatan.

Apalagi jika dilihat dari SDM terdidik, mungkin Kota Tangerang Selatan, lanjut Marzan, tertinggi diantara kabupaten/kota lainnya di Indonesia telah bisa.

Bila dilihat dari banyaknya lembaga perguruan tinggi yang konsen pada kurikulum penerapan ilmu pengetahuan teknologi. Potensi yang luar biasa untuk bisa menyusun pembangunan yang berdasarkan pada perkembangan teknologi. Tinggal bagaimana bisa mengelola dengan pebisnis, lembaga perguruan tinggi dan unsur lainnya.

“Menarik usaha baru yang mampu menarik lapangan pekerjaan. Saya yakin ini bisa dilakukan. Pengelolaan sampah, seperti Balai Penelitian Lingkungan, perikanan, punya ikan nila jantan untuk di budidayakan dan dikembangkan,” utara Marzan.

Berpengalaman BPPT dalam membangun sistem informasi daerah sudah banyak terbukti. Seperti di Jembarana yang menerapkan sistem layanan satu loket sudah ditularkan.

Disana sudah ditetapkan waktu sistem pelayanan dan ternyata sistem pelayanan ini mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kabupaten Jembrana telah jadi proyek percontohan KTP elektronik. Bahkan, 79 kali pemilihan kepala dusun menggunakan KTP elektronik.

“Kita berharap MoU ini dapat berjalan dengan menjalin kebersamaan, kolaborasi dengan membangun. Saya berharap Kota Tangerang Selatan. Membangun atas pembangunan yang berlandaskan pada teknologi,” ujarnya. (ymw)

 




Pemkot Tangsel Kesulitan Peroleh Lahan TPST

Kabar6-Dalam hal pengadaan lahan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami kendala keterbatasan lahan.

Hal ini dapat dilihat dari rencana akan membangun 54 titik lokasi TPST 3 R (Reduce, Reuse, Recycle), pemerintah daerah setempat baru mampu mengoperasikan sebanyak 12 yang tersebar di sejumlah wilayah.

“Kami harapkan ada warga yang mau menghibahkan lahannya untuk pembuatan TPST 3R,” kata Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, saat meresmikan TPST 3R di RW 010 Perumahan Maharta, Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, kemarin.

Airin menjelaskan, untuk mengejar target tersedia 54 TPST 3R hingga tahun 2014 mendatang. Pemerintah daerah terus menginventarisir lahan-lahan Fasos dan Fasum milik pemerintah dan pengembang perumahan yang hingga kini belum diserahkan.

Pemkot Tangsel didalam pengadaannya telah siap menfasilitasi yang dialokasikan melalui APBD setiap tahunnya. Yakni, mulai dari pembebasan lahan dan pembangunan TPST 3R, hingga pengadaan alat mesin pengelolaan.

Menurut Airin, keberadaan TPST 3R cukup efektif dalam menanggulangi masalah sampah perkotaan yang telah lama membelit daerah penyangga ibukota ini.

“TPST juga dapat memberikan nilai ekonomis. Karena sampah yang dikelola bisa dijadikan kompos atau kerajinan tangan setelah dipilah-pilah antara sampah basah dan kering,” ujar Airin.

Sementara itu, Kepala Dinas Tata Kota, Perumahan dan Permukiman Kota Tangsel, Djoko Suryanto, menjelaskan, dalam mendirikan satu unit TPST membutuhkan lahan seluas 500 meter.

Pemerintah daerah telah siap menggelontorkan dana sekitar Rp 300 juta per satu unit TPST 3R. Artinya, warga hanya menyediakan lahan saja sedangkan proses pembangunan hingga pengadaan alat siap ditanggung pemerintah.

“Ya, memang kita kesulitan dalam hal pengadaan lahan TPST,” ungkap Djoko, kepada Kabar6.com disela-sela peresmian.

Dia memaparkan, pada tahun 2010 lalu telah dibangun TPST 3R di 2 titik lokasi, yaitu di Perumahan Griya Serpong, kelurahan Kademangan, Setu dan Villa Pamulang Mas, kecamatan Pamulang.

Sementara di tahun 2011 ada 8 TPST 3R, dimana 6 titik lokasi pembangunannya dilaksanakan langsung oleh masyarakat dan 2 diantaranya dilakukan pihak ketiga (kontaktual), yaitu di Perumahan Pamulang Permai 1 dan Benda Baru.

“Tahun 2012 ini melalui APBD Perubahan harus tersedia 14 lokasi. Karena target kami tahun 2014 mendatang bisa menyediakan 54 TPST 3R,” papar Djoko.(ymw/tur)

 




Pencipta Lagu Mars Tangerang Selatan Gusar

Kabar6-Pencipta lagu Mars Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluh saat proses peluncuran berlangsung. Hal ini dikarenakan pemerintah daerah hanya memberikan penghargaan (reward) berupa selembar kertas piagam sebagai hadiah terhadap karya ciptanya.

“Saya sudah tanyakan kepada panitia mengenai hadiahnya, tetapi hanya diberikan plakat saja,” kata Al Mansyur, salah satu pencipta ditemui Kabar6.com Jumat (20/7/2012).

Pria yang juga menjabat sebagai anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Kesra DPRD Kota Tangsel ini beranggapan, semestinya Pemkot memberikan hadiah sebagai bentuk perhatian meski nilainya tidak besar. Meski begitu, dirinya berharap lagu mars Tangsel dapat disosialisasikan ke seluruh masyarakat.

Masih menurut Al Mansyur, syair lagu mars Tangsel sudah dipersiapkan sejak akhir tahun 2008 saat akan dilakukan pemekaran dari Kabupaten Tangerang.

Dirinya tak menampik bila syair dan aransement lagu mars yang diciptakan bersama Yeni Widhawati dan Anwar Gan ini telah mengalami sedikit perubahan Lalu untuk studio recording dilakukan oleh Herry Ageng Trisnady.

“Di sana-sini ada penyesuaian untuk penyempurnaan dan kalau yang sekarang ini sudah melalui proses recording (rekaman) ya. Saya inginnya lagu mars ini mudah di download berikut dengan syairnya dan ada di website pemda,” ujar Al Mansyur.

Ditempat yang sama secara terpisah, Kepala Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangsel, Edi Wahyu menuturkan, mengenai hadiah untuk pencipta lagu Mars Tangsel pihaknya tidak mengetahui. Sebab, lomba lagu Mars Tangsel sudah dilaksanakan sejak tahun 2011 dan bukan pada masa kepemimpinan saat ini.

“Pas saya menjabat, lagu Mars Tangsel sudah ada sehingga saat ini hanya menjalankan tugas untuk melakukan launching dan tidak tahu tentang hadiah kepada penciptanya,” katanya.

Pihaknya, lanjut Edi, juga akan gencar mensosialisasikan lagu mars Tangsel kepada seluruh elemen masyarakat. Termasuk bagi sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan agar dikumandangkan setiap pelaksanaan kegiatan upacara atau seremonial lainnya.

“Tapi memang lebih pasnya lagu hymne yang wajib dibawakan setiap ada kegiatan upacara. Tapi sampai sekarang lagu hymne belum ditentukan,” ujar mantan Sekretaris Dishubkominfo Kota Tangsel ini.(ymw)