1

Perusahaan di Tangsel Wajib Bayar THR & Kordinir Zakat

Kabar6-Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Tangerang Selatan (Tangsel) menghimbau agar seluruh perusahaan yang beroperasi diwilayah itu memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawannya.

Sedangkan besaran THR yang ditetapkan minimal 1 bulan gaji dan harus diserahkan kepada yang berhak, sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri.

“Dalam sosialisasi ini, setidaknya kami sudah mendatangi sepuluh perusahaan yang ada di Tangsel. Dan, semuanya perusahaan dimaksud menyatakan bersedia membayarkan THR pada karyawannya, paling lambat seminggu sebelum lebaran Idul Fitri,” ujar Kepala Dinsosnakertrans, Purnama Wijaya, Selasa (24/7/2012).

MEnurut Purnama, pemberian THR sepekan sebelum lebaran sesuai dengan anjuran Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany. Adapun jumlah nominal yang diberikan kepada setiap tenaga kerja harus disesuaikan dengan aturan yang berlaku.

“Bagi karyawan yang sudah bekerja selama 1 tahun, THR satu bulan gaji. Dan, prorate bagi karyawan yang belum genap satu tahun bekerja. Bagi perusahaan yang tidak melaksanakannya, akan diberi sanksi teguran oleh Pemda setempat,” imbuhnya.

Selain memastikan pembayaran THR kepada pegawainya, Dinsosnakertrans juga menginstruksikan kepada perusahaan agar mengkoordinasikan mengenai pembayaran zakat di setiap perusahaan. “Hal ini agar pekerja tidak lagi memikirkan zakat setelah mudik,” ujar Purnama.

Dalam kesempatan tersebut, Dinsosnakertrans yang hadir bersama dengan Apindo sekaligus juga memantau hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan lainnya. Seperti pemberlakuan jam malam bagi pekerja wanita serta larangan mempekerjakan karyawan di bawah umur.

“Harus ada perbedaan perlakuan bagi wanita yang kena shift malam atau yang sedang hamil. Termasuk larangan mempekerjakan karyawan dibawah umur” terangnya.(ymw)

 




Pengelolaan Kedelai Bakal Dikembalikan Pada Bulog

Kabar6-Dari hasil rapat beberapa kali di Kemenko Perekonomian, ada pemikiran untuk mengembalikan peran Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai penyangga stok dan stabilisasi harga kedelai.

Demikian diungkapkan Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Euis Saedah menjawab gejolak yang terjadi ditengah pengrajin tahu dan tempe se Jabodetabek, pasca melonjaknya harga kedelai, Selasa (24/7/2012).  

“Selama ini kebutuhan kedealai sebesar 2,2 juta ton, 600 ribu ton bersal dari kedalai  petani lokal, dan sisanya  1,6 juta ton diberasal dari impor. Dan, yang terjadi saat ini justru kedelai lokal seolah menghilang dari pasaran,” ujar Euis.

Menurut Euis, saat ini pihaknya juga terus menuntut kejelasan dari Kementrian Pertanian soal ketersediaan stok 600 ribu ton kedelai dalam negeri yang hingga saat ini tidak terlihat di pasaran.

Ya, sejak gejolak harga kedelai di pasar terjadi, ada dua jenis kedelai yang beredar dan seolah menguasai pasar. Yaitu kedelai berkualitas bagus dengan harga Rp. 12 ribu per kilogram dan kedelai kualitas jelek (bentuknya bolong-bolong dan layak pakan ternak) dengan harga Rp.5 ribu per kilogram.

“Sejauh ini, para IKM membeli kedelai dengan harga Rp. 8 ribu per kg. Saya menduga, kemungkinan kedelai ini dioplos antara yang bagus dan jeleks sehingga bisa dijual dengan harga Rp. 8 ribu per kg,” ujar Euis.(ir)

 




Disnaker Kota Tangerang Terbitkan Surat Edaran THR Pekan Depan

Kabar6-Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang segera menerbitkan surat edaran THR pekan depan. Penerbitan surat tersebut, tinggal menunggu keluarnya surat edaran resmi dari Kementerian  Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) tantang ketentuan Tunjangan Hari Raya (THR) tahan 2012.

“Kalau edaran remsinya belum kami terima dari Kementerian. Namun, kelihatanya dalam waktu dekat ini akan sampai kepada kami. Dan sudah jadi rutinitas kami, sepekan setelah puasa kami juga akan terbitkan edaran yang sama sesuai dengan rujukan dari edaran kementerian,” kata Abduh Surahman, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang, Selasa (24/7/2012).

Sekedar informasi, Kemenakertrasn telah menerbitkan surat edaran SE.05/MEN/VII/2012 tentang Pembayaran THR Keagamaan dan Himbauan Mudik Lebaran Bersama. Dimana didalam edaran itu ditentukan beberapa klausul kewajiban perusahaan tentang THR.
Antara lain, menegaskan kembali bahwa pembayaran THR merupakan kewajiban pengusaha kepada pekerja/buruh. Pembayaran THR ini wajib dilaksanakan secara konsisten sesuai peraturan agar tercipta suasana hubungan kerja yang harmonis dan kondusif di tempat kerja.

Adapun peraturan tentang pembayaran THR harus dilaksanakan sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER.04/MEN/1994 tentang THR Keagamaan bagi Pekerja di perusahaan.

Diantaranya, setiap perusahaan yang mempekerjakan pekerja/buruh, maka wajib untuk memberikan THR Keagamaan kepada pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 3 (tiga) bulan secara terus-menerus atau lebih.

Ketentuan besarnya THR berdasarkan peraturan THR Keagamaan tersebut adalah, bagi pekerja/buruh yang bermasa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih mendapat THR sebesar satu bulan upah.

Sedangkan pekerja/buruh yang bermasa kerja tiga bulan secara terus-menerus tetapi kurang dari dua belas bulan, diberikan  secara proporsional, dengan menghitung jumlah bulan kerja dibagi dua belas bulan dikali satu bulan upah.

“Aturannya tetap mengacu pada keputusan menteri dan aturan yang berlaku selama ini. soal penyusunan dan penyebarannya kami pastikan pekan depan sudah kami kirimkan kepada tiap perusahaan, dan wajib ditaati,” tandas Abduh.(Iqmar)

 




Rancangan APBD-P Kabupaten Tangerang 2012 Dinilai Tidak Pro Rakyat

Kabar6-Rancangan perubahan APBD Kabupaten Tangerang dinilai lebih mementingkan elit eksekutif ketimbang masyarakat kecil alias tidak pro rakyat.

Demikian dikatakan Direktur Lembaga Kebijakan Publik, usai mengikuti rapat paripurna tentang Rancangan APBD Perubahan 2012, Selasa (24/7/2012).

“Belum bisa dianggap pro rakyat kecil. Indikasinya justru lebih pada kepentingan elit ekesekutif,” kata Ibnu Jandi.

Menurut Djandi, seharusnya perubahan anggaran daerah tersebut lebih diprioritaskan pada kepentingan masyarakat, baik pada pembiayaan sektor pendidikan, maupun pada pembiayaan infrastruktur sosial lainnya.

Sehingga perubahan anggaran dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.

Alasan lain disebutkan Jandi, pada perubahan angagaran 2012 itu mata anggaran peruntukan belanja pegawai masih memberikan kontribusi cukup besar yakni mencapai lebih 962 miliar, yang mana di dalamnya mencakup insentif bagi para pegawai daerah.

Ketimbang belanja modal yang hanya 709 miliar, padahal belanja modal tersebut digunakan untuk kegiatan pembangunan di semua sektor di wilayah itu. “Bukti lainnya yaitu belanja pegawai masih bengkak, ketimbang belanja modal,” ujarnya.

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam pandangan umumnya terhadap perubahan APBD Kabupaten Tangerang tahun anggaran 2012 menyebutkan melalui pelaksanaan APBD yang berpihak pada kepentingan masyarakat kecil (pro poor budgeting) diharapkan semua pihak bekerja keras dan cerdas.

“Hal ini bisa bermuara pada upaya kita dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Tangerang,” kata Najil Fikri, Ketua Fraksi PPP DPRD Kabupaten Tangerang.

Menyikapi perubahan APBD yang diperkirakan pada ahir September tahun anggaran berjalan, Fraksi PPP menyarankan agar dihindari adanya pengganggaran kegiatan pembangunan fisik di dalam rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD tersebut.

Fraksi PPP juga berharap agar pengeluaran belanja daerah menggunakan prinsip hemat, tidak mewah, efektif, efesien, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.(dre/*)

 




Pelatihan Pembuatan Tahu Gagal, Puluhan Peserta Gigit Jari

Kabar6-Kegiatan pelatihan pembuatan tahu yang rencananya akan digelar oleh Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) terpaksa dibatalkan.

Hal itu disebabkan karena seluruh pengrajin tahu dan tempe se-Jabodetabek melancarkan aksi mogok produksi secara massal.

Pengamatan langsung Kabar6.com disebuah pabrik tahu di jalan H Toran, kelurahan Rengas, kecamatan Ciputat Timur, Selasa, (24/7/2012), acara pelatihan sedianya berlangsung pukul 14.00 WIB.

Puluhan warga yang merupakan peserta kegiatan pelatihan tampak gigit jari. Mereka terpaksa pulang karena pabrik tahu yang akan menjadi tempat pelatihan ikut mogok produksi.

“Ga jadi mas. Katanya Sabtu besok ada pelatihan lagi,” ujar Zulfikar, dengan raut kecewa saat ditemui Kabar6.com di lokasi pabrik.

Pria yang terlihat sedang menenteng sebuah map warna kuning dan berisikan kertas makalah proses pembuatan tahu ini menjelaskan, pelatihan bila dipaksakan tidak akan efektif.

Oleh karena itu, dinas terkait terpaksa memundurkan jadwal kegiatan pada akhir pekan mendatang.

“Gimana mau tau. Liat aja pabrik ga ada aktivitas produksi. Yang punya ikut-ikutan mogok, katanya gara-gara harga kacang kedelai naik,” terang warga Ciputat ini.

Batalnya program pelatihan pembuatan tahu yang akan diikuti oleh warga dibenarkan Kepala Dinsosnakertrans Kota Tangsel, Purnama Wijaya.

Kegiatan pelatihan pembuatan tahu ini masuk ke dalam program pengembangan dan perluasan kesempatan kerja Tenaga Kerja Mandiri (TKM) 2012.

“Besok saja ya datang lagi. Saya sudah dikantor,” ungkap Purnama, saat dihubungi melalui sambungan selularnya.

Seperti diketahui, ribuan pengrajin tahu dan tempe yang tergabung didalam PUSKOPTI se-Jabodetabek melakukan demo mogok produksi terhitung 25-27 Juli 2012.

Kenaikan harga beli kacang kedelai yang merupakan bahan dasar tahu dan tempe dikeluhkan pengrajin. Mereka mengeluhkan beban biaya produksi yang harus ditanggung begitu tinggi, sedangkan untuk menaikan harga jual ke pasaran atau pelanggan dirasakan tidak mungkin. (ymw)

 




Pengrajin Tahu dan Tempe se Tangsel Juga Mogok Produksi

Kabar6-Seluruh pengrajin tahu dan tempe yang tergabung dalam PUSKOPTI se-Jabodetabek, termasuk yang ada di Tangerang Selatan (Tangsel),  melakukan aksi demo mogok produksi sementara terhitung mulai 25-27 Juli 2012 besok.

Mogok produksi itu dilakukan menyusul kenaikan bea masuk sebesar 5 persen dan harga bagi bahan dasar kacang kedelai beberapa waktu terakhir ini.

Aksi mogok massal pengrajin tahu-tempe ini diketahui dari sebuah selembaran pemberitahuan nomor 29/org/VII/12 yang bersifat segera.

Berdasarkan hasil rapat pengurus dalam menyikapi kenaikan harga kedelai, maka untuk wilayah Jabodetabek para pengrajin diharuskan berhenti produksi sementara.

“Selama waktu yang ditentukan agar memantau dan mengawasi para pengrajin tahu tempe di masing-masing wilayah,” terang Ketua PUSKOPTI DKI Jakarta, Suharto, melalui keterangan resmi yang diterima Kabar6.com, siang tadi.

Pihaknya, lanjut Suharto, meminta kepada pemerintah untuk menghapus beas masuk kacang kedelai menjadi 0 persen, meski pun tak akan mampu menurunkan harga bahan dasar tersebut. Menurutnya, perdagangan kedelai merupakan jalur bebas yang dikendalikan oleh pasar internasional.

Masih menurut Suharto, setelah pelaksanaan demo mogok produksi, untuk harga jual tempe dari sebelumnya Rp 3 ribu naik menjadi Rp 4 ribu. Sedangkan harga jual tempe dari sebelumnya Rp 6 ribu, naik menjadi Rp 8 ribu. Perubahan harga jual tahu akan dilampirkan surat secara khusus oleh pengurus Hipertindo.

“Ini untuk menjalin kebersamaan para pengrajin tempe dan tahu yang senasib sepenanggungan dalam menghadapi kenaikan harga kedelai setiap harinya,” terangnya.

Pemberitahuan surat edaran tersebut dipatuhi oleh para pengrajin tahu dan tempe. Salah satunya Tommy, pengrajin tahu di jalan H Toran, Rengas, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pria ini telah menghentikan produksi dan mengeluhkan kenaikan harga kedelai dari sebelumnya Rp 5,800 per kilogram, kini naik menjadi Rp 10.000 per kilogram.

“Kedelai naiknya hampir 100 persen. Ga mungkin saya terus maksain produksi. Sebab, kalau naiknya bisa diatas Rp 7 ribu pabrik ga ada yang berani dagang,” jelas Tommy, saat ditemui Kabar6.com dilokasi pabrik tahu miliknya.

Akibat naiknya harga kedelai, kata Tommy, membuat ongkos yang dikeluarkan tidak mampu menutupi biaya produksi. Jika harga normal dirinya menjual per papan berisi 81 potong Rp 27 ribu, maka bila kedelain naik tahu dijual mencapai Rp 30 ribu lebih per papan.

Kondisi tersebut menurutnya menjadi dilematis bagi para pengrajin tahu dan tempe. Sebab, pengrajin kesulitan untuk menaikan harga ke tingkat konsumen.

Bahkan bila harga kedelai akan melebihi kisaran Rp 10 ribu per kilogram, maka para pengrajin mengancam melanjutkan aksi demo produksi tahap kedua.

“Seandainya harga beli kacang kedelai tetap naik, pemerintah harus melindungi para pengrajin tahu dan tempe juga konsumen. Tahu dan tempe kan alternatif terkahir untuk lauk pauk yang paling murah,” sungut Tommy.(ymw)




338 Pejabat Eselon III & IV di Pemkab Tangerang Dimutasi

Kabar6-Sebanyak 338 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang dimutasi. Mutasi dan pelantikan jabatan baru itu dilakukan langsung oleh Bupati Tangerang, Ismet Iskandar di Gedung Serba Guna (GSG) Puspemkab Tangerang, Selasa (24/07/2012).

“Pelaksanaan mutasi atau rotasi merupakan sebuah keharusan untuk memenuhi kebutuhan organisasi di Pemerintah Daerah. Kegiatan ini bisa terjadi selama kebutuhan akan mutasi dan rotasi itu ada,” ujar Bupati Tangerang H. Ismet Iskandar dalam sambutannya.

Bupati berharap, di penghujung pencapaian visi misi Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2008-2013, pejabat yang baru dilantik agar menyelesaikan target program kegiatan seoptimal mungkin.

“Saya meminta seluruh pejabat untuk bekerja seoptimal mungkin. Agar target program kegiatan yang belum tercapai dapat diselesaikan, seiring dengan berakhirnya masa jabatan saya. Hingga apa yang menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang tahun 2008-2013, dapat dicapai,” ujar Bupati.

Kepala Badan Kepegawaian Kabupaten Tangerang H. Yani Sutisna, SH, MSi mengatakan, selain mengisi kekosongan jabatan, pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat struktural eselon III dan IV itu juga merupakan promosi jabatan.

Mulai dari posisi Wakil Direktur pada Rumah sakit Umum, Camat, Sekretaris Kecamatan, Kepala Bidang pada Dinas, Badan, Kepala Subbagian pada sekretariat daerah, sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas, Badan, Kantor, Kecamatan, Satuan Polisi Pamong Praja, Rumah Sakit Umum, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum.

Kepala Subbid pada Badan, Kepala Seksi pada dinas, Rumah Sakit Umum, Kecamatan dan Kantor, Kepala Unit Pelaksana Teknis, Kepala Subbagian, Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis pada Dinas dan Badan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Pejabat Fungsional P2UPD dilingkungan Inspektorat Kabupaten Tangerang.

“Pejabat Struktural Eselon III dan IV yang dilantik sebanyak 338 orang, dengan jabatan Eselon III sebanyak 15 orang Wakil Direktur Rumah Sakit, Camat, Sekretaris Camat, Kepala Bidang pada Dinas, Badan. Eselon IV sebanyak 323 orang yaitu Kepala Subbagian, Kepala Subbidang, Kepala Seksi, Lurah, kepala Unit Pelaksana Teknis,” terangnya.

Sedangkan Pejabat Eselon III yang mendapatkan promosi jabatan adalah Sekretaris Camat Sindang Jaya Drs. Abdul Hidjah dilantik menjadi Camat Sindang Jaya. Pejabat Eselon IV yang dipromisikan diantarnya Pelaksana di Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tangerang Anita Suniati, SH menjadi Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial pada Kelurahan Kadu Agung Kecamatan Tigaraksa.

Lurah Mekar Bakti Kecamatan Panongan Dadang Sudrajat rotasi menjadi Lurah Kelapa Dua Kecamatan Kelapa dua dan lurah yang dilantik sebanyak 14 orang.(hms/tom migran)




Harga Kedelai Meroket, Pengrajin Tempe Stop Produksi

Kabar6-Sejumlah pengrajin tempe di Kota Tangerang, mulai menghentikan aktivitas produksinya. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk boikot menyusul melonjaknya harga kedelai sebagai bahan baku utama pembuat tempe.

Para pengrajin tempe mengklaim, mahalnya harga kedelai menjadi bukti bahwa pemerintah tidak berpihak pada para pengrajin tempe.

“Ini bukan protes saya sendiri. Tapi, protes dari ribuan pedagang tempe se Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Makanya, mulai hari ini kami mogok produksi,” ujar Yuliani, salah seorang pengrajin tempe di Kelurahan Kenanga, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa (24/7/2012).

Ya, melambungnya harga kedelai yang saat ini tembus hingga angka Rp. 9.000 per kilogram, membuat pengrajin tempe di Jabodetabek menjadi kalang kabut. Padahal, pada awal 2012 lalu, harga kedelai masih berada pada Rp. 5.000 per kilo gram.

Kenaikan harga yang mencapai hingga 90 persen itu, praktis membuat pengrajin tempe menjadi sulit untuk menjual hasil produksinya ke pasaran.

“Mana peran pemerintah dalam membina pengrajin kecil seperti kami. Apakah kenaikan ini sengaja untuk membunuh kami,” ujar Yuliani lagi.

Keluhan senada juga dilontarkan Mustafa, pengrajin tempe lain yang juga berada di kawasan Kelurahan Kenanga. Menurutnya, aksi mogok produksi itu terpaksa dilakukan, mengingat sudah tidak wajarnya kenaikan harga kedelai saat ini.

“Aksi mogok produksi ini akan kami lakukan hingga tiga hari kedepan, menunggu hingga harga kedelai kembali normal. Tapi bila harga tidak turun juga, maka tidak tertutup kemungkinan kami akan menutup usaha ini secara permanen,” ujar Mustafa lagi.(rani)




Sebentar Lagi, Bayar Tagihan Air PDAM TB Bisa Diseluruh Indonesia

Kabar6-PDAM Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang terus meningkatkan pelayanan kepada konsumennya. Rencananya, PDAM TB segera meluncurkan program pembayaran tagihan air secara online diseluruh Indonesia melalui loket Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Rencana ini akan memudahkan seluruh pelanggan PDAM TB untuk membayar tagihan airnya, walaupun sedang berada diluar kota.

Kepala Seksie Kas PDAM TB, Suparman, Selasa (24/7/2012) mengatakan bahwa rencana peluncuran pembayaran secara online ini diagendakan pada beberapa bulan mendatang. Saat ini pihak PDAM TB beserta BRI tengah mempersiapkan peluncuran program tersebut.

“Kedepan pelanggan bisa membayar tagihan air PDAM TB di BRI cabang mana saja se Indonesia, asalkan BRI tersebut sudah online. Cukup datang ke loket, pelanggan bisa langsung melakukan pembayaran dengan menyebutkan nomor pelanggan PDAM,” jelas Suparman.

Menurut Suparman, meski masih menggunakan sistem manual, namun program ini diharapkan bisa lebih meningkatkan efektifitas penangihan kepada pelanggan. “Kedepan, pembayaran air juga bisa dilakukan lewat ATM,” ujar Suparman.(rani)




SDN 01 dan 03 Pondok Jaya Diperbaiki Pascalebaran

Kabar6-Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berjanji dalam waktu dekat akan segera memperbaiki gedung sekolah di SD Negeri 01 dan 03 Pondok Jaya, kecamatan Pondok Aren. Menyusul kondisi kedua gedung yang kini memprihatinkan dan membahayakan para peserta didik.

“Kedua gedung sekolah itu rehab dapat. Hanya saja sekarang kita sedang nunggu dananya turun,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Mathodah, saat menghubungi Kabar6.com melalui sambungan selularnya, Selasa, (24/7/ 2012).

Mathodah menjelaskan, SD 01 Pondok Jaya sudah masuk ke dalam rencana program perbaikan dan alokasi dana sudah terdapat di Draft Pengguna Anggaran (APBD) 2012 Perubahan. Jauh sebelum berita diberbagai media massa terkait rusaknya kedua bangunan gedung sekolah tersebut mencuat.

Pemerintah daerah telah memasukan perbaikan kedua gedung sekolah ini dalam kategori rehab berat. Bagian gedung yang akan diperbaiki meliputi atap, kusen-kusen dan keramik. Mathodah memperkirakan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi bangunan sekolah berlangsung pascabulan suci Ramadhan.

“Kalau yang SDN 01 sekitar Rp 500 juta dana perbaikannya. Beda dengan SDN 03 dari DAK (Dana Alokasi Khusus), saya lupa besarannya dan Anda bisa hubungi ke pak Yahya ya. Agustusan atau habis lebaran diperbaikinya mas,” terang Mathodah.

Seperti diberikan Kabar6.com sebelumnya, ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Jaya 01 dan 03 di Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel, terpaksa belajar ditengah bahaya mengancam.

Pasalnya, sebanyak 15 ruang kelas di dua SDN tersebut saaat ini dalam kondisi rusak parah dan butuh perbaikan mendesak.

Pengamatan kabar6.com, di SDN 01 terdapat 7 ruang kelas dengan jumlah siswa sebanyak 540 orang. Ironisnya, dari ke tujuh ruang kelas yang kini digunakan siswa, seluruhnya dalam keadaan rusak.

Selain bagian atap yang bocor, palofon kelas yang terbuat dari triplek juga sudah pada jebol. Hingga, tak jarang bila hujan turun, para siswa harus belajar berhimpitan demi menghindari tetesan air dari genteng yang bocor.

“Kerusakan ini sudah berlangsung lama. Bahkan, kami sudah berulangkali melaporkan kerusakan ini kepada Dinas Pendidikan terkait. Tapi, kenyataannya sampai sekarang belum juga ada perbaikan dari pemerintah,” ujar M. Nur Fuad, salah seorang guru di SDN Pondok Jaya 01, Senin (23/7/2012).

Sementara, Zuliana, guru SDN Pondok Jaya 01 lainnya mengatakan, kerusakan di SDN itu sudah masuk kategori parah dan mendesak untuk diperbaiki. “Kerusakannya sudah menganggu proses beajar siswa,” ujarnya. 

Kondisi serupa juga terjadi di SDN Pondok Jaya 03. Dari 8 ruang kelas yang dihuni oleh 446 siswa, seluruhnya kini dalam kondisi rusak parah. Bagian atap bocor, plafon ambrol hingga tembok ruang kelas retak-retak.

“Kalau laporan sih jangan ditanya. Sudah sering. Terakhir kata Dinas akan diperbaiki usai lebaran nanti. Dan, anggaran perbaikannya akan diusulkan pada APBD Tangsel perubahan 2012,” ujar Kepala Sekolah SDN Pondok Jaya 03, Amsarudin.(ymw)

Caption Foto: Ratusan siswa SDN Pondok Jaya 01 dan 03 terpaksa belajar ditengah kondisi bangunan sekolah yang rusak (tur)