1

Perampok Distributor Barang Rumah Tangga Nyaris Gondol Mobil

Kabar6-Kawanan perampok yang beraksi di rumah yang dijadikan distributor barang kebutuhan rumah tangga di Jalan Medang Raya, No 3, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, ternyata juga nyaris membawa kabur mobil Toyota Kijang milik perusahaan tersebut.

Namun, karena mobil bernopol B 1440 TVH itu sulit untuk dinyalakan, kawanan pelakupun akhirnya mengurungkan niatnya. Komplotan itu akhirnya memutuskan kabur dengan membawa hasil rampokan berupa uang tunai Rp. 17 juta, sebuah laptop serta handphone milik karyawan yang sempat disandera.

“Pelaku sudah sempat merusak pintu dan kunci mobil. Tapi, karena mobil sulit dinyalakan, akhirnya pelaku mengurungkan niatnya dan langsung kabur,” ujar Ismet (30), penjaga rumah distributor tersebut, Jumat (27/7/2012) malam.

Diketahui, aksi kawanan perampok bergolok di rumah sekaligus kantor distributor barang kebutuhan rumah tangga di Jalan Medang Raya, No 3 itu berlangsung cepat.

Pelaku datang ke lokasi menggunakan mobil Honda Jazz warna biru dan berpura-pura mencari orang yang menyerempet mobil mereka. Namun, setelah mengetahui situasi di lokasi, kawanan ini langsung melumpuhkan 3 karyawan yang ada dilokasi, masing-masing Ani (30), Berto (32) dan Imam (35).

Setelah berhasil melumpuhkan sekaligus mengikat tangan dan kaki ketiga karyawan itu dengan lakban, komplotan ini langsung menguras uang tunai hasil penjualan barang sebesar Rp. 17 juta yang disimpan di dalam laci kasir.

Tak hanya itu, sebuah laptop yang ada di meja kasir serta hand phone milik karyawan juga tak luput dari sasaran kejahatan pelaku.(abie/arsa/tom migran)

 




Rumah Distributor Barang Rumah Tangga Dirampok, 17 Juta Melayang

Kabar6-Sebuah rumah yang dijadikan distributor aneka peralatan rumah tangga di Jalan Medang Raya, Perumnas, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, disatroni kawanan perampok, Jumat (27/7/2022).

Sumber kabar6.com di Mapolsek Kelapa Dua menyebutkan, pelaku yang berjumlah 3 orang datang dengan mengendarai mobil honda Jazz warna biru.

Saat tiba di rumah tersebut, pelaku berpura-pura menanyakan tentang barang kebutuhan rumah tangga yang bisa dikredit, sekaligus mencari orang yang telah menyerempet mobil yang mereka kendarai. Saat itu, di rumah distributor itu ada tiga karyawan, masing-masing Ani (30), Berto (32) dan Imam (35).

Namun, begitu ketiga karyawan itu lengah, kawanan ini langsung mencabut golok dan menyandera ketiga karyawan tersebut. Tak hanya itu, dibawah todongan golok, tangan dan kaki ketiga karyawan itu kemudian diikat dengan lakban yang sudah dipersiapkan.

Kuat dugaan, kawanan pelaku ini sebelumnya sudah mengintai dan mempelajari aktivitas di rumah distributor tersebut. Pasalnya, pelaku muncul setelah karyawan penagih uang datang membawa setoran.

Begitu ketiga korban berhasil dilumpuhkan, kawanan inipun langsung memaksa ketiganya untuk menunjukkan dimana tempat penyimpanan uang.

Korban yang sudah tak berdaya dan takut dibunuh akhirnya menunjukkan lokasi penyimpanan uang. Hingga, pelakupun dengan mudah menggasak laci kasir yang berisi uang setoran penjualan barang belasan juta rupiah.

Sebelum kabur, pelaku juga sempat menggondol sebuah laptop dan 3 handphone milik karyawan. Total kerugian akibat kejadian itu ditaksir mencapai hingga Rp. 17 juta.

Setelah kawanan pelaku kabur meninggalkan lokasi, barulah ketiga karyawan rumah distributor itu berani melepas ikatan yang membelanggu mereka, sebelum kemudian melapor ke Polsek Kelapa Dua.(abie/arsa/tom migran)

 




Bagasi Ditolak, Penumpang Sriwijaya Air Ngamuk di Bandara

Kabar6-Seorang calon penumpang pesawat Sriwiijaya Air mengamuk hingga terlibat baku hantam dengan petugas bagasi di Terminal 1C Bandara Internasional Soekarno Hatta (BSH), Tangerang, Jumat

(27/7/2012).

Akibat kejadian itu, Ade Uli Sianipar (22), petugas bagasi Sriwijaya Air babak belur dan melaporkan kejadian itu ke Polres Khusus Bandara Soekarno Hatta.

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com menyebutkan, pertikaian antara penumpang tujuan Papua dengan petugas bagasi itu dipicu persoalan kelebihan bagasi.

Ade menolak barang bawaan penumpang tersebut masuk ke dalam bagasi, karena berat bebean tersebut melebihi batas standar normal. “Batas maksimal bagasi adalah 20 kilogram. Tapi, barang bawaan penumpang itu mencapai 95 kilo gram,” ujar Ade.

Sayangnya, penjelasan Ade terkait batas maksimal bagasi itu tidak bisa diterima oleh penumpang tersebut. Bahkan, karena barang bawaannya ditolak masuk bagasi, penumpang yang belum diketahui namanya itu mengamuk dan langsung menghajar ade hingga babak belur.

Amarah sang penumpang baru mereda setelah petugas kemanan bandara melerai pertikaian itu. Namun, Ade yang tidak terima atas kejadian itu kemudian melapor ke Polres Khusus Bandara Soekarno Hatta.(bad)

 




YLKI: Pertamina Harus Tindak SPBU Curang

Kabar6-Indikasi adanya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) nakal di Kota Tangerang yang menjual pertamax dengan premium mulai mengundang respon dari berbagai pihak.

Kali ini, giliran Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang angkat bicara. YLKI menilai kecurangan dilakukan SPBU, buntut dari pembatasan BBM non subsidi dilakukan pemerintah dalam penghematan energi dan PT Pertamina harus menutup SPBU curang itu.

“Dugaan permainan curang bahan bakar minyak tersebut, salah satu
dampak negative dari pembatasan BBM non subsidi,” kata Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, Jum’at (27/7/2012).

Ya, mulai awal Juni 2012 lalu, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan penghematan energi demi penyehatan APBN 2012. Caranya adalah, dengan mewajibkan mobil dinas milik pemerintah, BUMN, BUMD serta mobil milik PNS, diwajibkan mengkonsumsi pertamax.

Atas merebaknya dugaan kecurangan itu, Tulus berharap PT Pertamina berani mengambil tindakan keras terhadap SPBU yang terbukti melakukan tindakan penipuan kepada konsumen. “Pertamina harus memberikan sanksi tegas, tidak hanya penutupan tetapi pemutusan kerjasama,” kata Tulus.

Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Wahidin Halim mengaku curiga adanya SPBU yang main curang dengan mencampur pertamax dengan premium.

Kecurigaan itu diungkap Wali Kota setelah mendapat laporan dari sejumlah bawahannya yang menggunakan kenderaan dinas.(rah)

 




Diduga Nakal, Disperindag Ambil Sampel BBM 52 SPBU di Kota Tangerang

Kabar6-Dinas Perindustrian dan Perdangangan (Disperindag) Kota Tangerang mulai memeriksa sampel BBM jenis pertamax dari 52 SPBU yang ada diwilayahnya.

Pengambilan sampel itu sebagai tindak lanjut dari indikasi adanya SPBU yang curang dalam pengisian BBM jenis pertamax yang digunakan PNS Kota Tangerang.

“Sampel diseluruh SPBU se Kota Tangerang sudah kami ambil dan sudah dikirim ke laboratorium di Lemigas, Cipulir, Jakarta Selatan. Jika memang terbukti melakukan penipuan, maka SPBU itu bakal dijerat UU Konsumen,” ujar Kepala Disperindag Kota Tangerang, Muhammad Noor, Jumat (27/7/2012).

Menurut M. Moor, dari hasil pengecekan dibeberapa SPBU, memang ada petugas SPBU
yang mengaku telah mencampur Pertamax dan Premium di tangki SPBU. Pengoplosan dua jenis BBM itu dilakukan setelah mobil tangki milik PT Pertamina mensuplai BBM ke dalam tangki SPBU.

Sementara, Kapolres Metropolitan Tangerang Kombespol Wahyu Widada mengakui adanya dugaan petugas SPBU mencampur premium dengan pertamax.

Kini, laporan itu telah ditujukan ke Reskrim Polrestro Tangerang untuk mengusut lebih tuntas kasus adanya kecurangan yang dilakukan SPBU. “Kami sedang kembangkan kasus ini,” kata Kapolres.

Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Wahidin Halim mengaku curiga adanya SPBU yang main curang dengan mencampur pertamax dengan premium.

Kecurigaan itu diungkap Wali Kota setelah mendapat laporan dari sejumlah bawahannya yang menggunakan kenderaan dinas.(rah)

 




Curi Mesin Pres Ban Rp. 3,8 M, Karyawan PT Gajah Tunggal Ditangkap

Kabar6-Tiga dari 4 karyawan pelaku pencurian alat pengepres ban seharga Rp. 3,8 milliar di PT Gajah Tunggal Tbk yang berlokasi di kawasan industri Jatiuwing, Kota Tangerang, ditangkap polisi.

Ketiga pelaku masing-masing berinisial AS (30), BW (35), diketahui sebagai kontraktor serta RS (35), petugas keamanan PT Gajah Tunggal.
Sedangkan DD (30), karyawan bagian mesin yang diduga sebagai otak dibalik pencurian mesin produksi itu masih diburu polisi, karna sempat menghilang pascaditangkapnya 3 tersangka.

Kapolsek Jatiwung, Kompol Ojo Ruslani, membenarkan perihal penangkapan para pelaku pencurian alat pengepres ban di PT Gajah Tunggal Tbk senilai Rp 3,8 miliar itu.

“Tiga dari empat pelaku pencurian itu sudah berhasil kita tangkap di dalam pabrik. Sedangkan satu orang lainnya yang diduga sebagai otak pencurian itu masih diburu, “ kata Ojo Ruslani, Jumat (27/7/2012).

Sementara, Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung Iptu Dedi Irawan menyatakan PT Gajah Tunggal Tbk menyuruh sebuah kontraktor untuk memodifikasi mesin curing press komponen Beam PCI atau alat untuk pengepres ban dari 209 sebuah digandakan menjadi 418 unit.

Namun,sisa-sisa coring sebanyak 385 buah atau setara dengan nilai Rp 3,8 miliar diambil oleh kontraktor yang berkerjasama dengan karyawan DD dan RS, petugas security.

“Pengerjaan proyek modifikasi alat untuk mengpres ban itu dilakukan
sejak tahun 2010 lalu, tapi baru terungkap beberapa hari ini,” ungkap Dedi Irawan.

Menurut Dedi, terungkap pencurian itu setelah dipergoki oleh seorang karyawan PT Gajah Tunggal berinisial HS, yang melihat adanya komponen curing press berserakan di areal mesin.

Temuan itu, kemudian dilaporkan kepada DD sebagai atasnya. Tapi DD malah mengiming-iming sejumlah uang dan minta temuan itu tidak  dipermasalahkan diberitahukan kepada pimpinan Gajah Tunggal.

Merasa tidak puasa dengan jawaban tersebut, HS kembali melaporkan kasus tersebut kepada bos yang paling tertinggi.

“Setelah dilakukan pengecekan dan terbukti ada pencurian dibagian modifikasi mesin tersebut manajemen PT Gajah Tunggal melaporkan kasus terebut kepada Polsek, “ungkapnya.

Sementara Group EVP HR PT Gajah Tunggal Tbk Gojali saat dihubungi wartawan membenarkan kasus pencurian yang melibatkan karyawan dan keamanan.

Mesin modifikasi curing press komponen Beam PCI yang curi itu adalah yang belum dipakai, dan diketahui setelah mau digunakan. “Kasus pencurian ini tidak mempengarungi terhadap produksi ban, “ kata Beni Gojali.

Saat ditanya sanksi untuk karyawan, Beni menyatakan kalau sudah ada keputusan tetap dari penegak hukum yang menyatakan DD dan RS bersalah maka diajukan ke bagian personalian untuk diproses.(rah)




Perbaikan Ruas Jalur Mudik Lebaran Menuju Banten Dikebut

Kabar6-Tiga pekan menjelang datangnya Lebaran 1433 H, sejumlah ruas jalan yang nantinya bakal dilalui oleh para pemudik, mulai diperbaiki.

Di Kabupaten Tangerang, salah satu jalur utama mudik yang terus diperbaiki adalah Jalan Raya Serang yang menghubungkan Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten.

Tak hanya itu, jalan ini juga merupakan akses utama pemudik dari Jabodetabek untuk mencapai wilayah Sumatera melalui Pelabuhan Merak.

“Ya, pimpro memang meminta kami untuk mempercepat proses perbaikan jalan ini,” ujar Samad, Kordinator Lapangan perbaikan ruas Jalan Raya Serang, persisnya disepanjang KM 21, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Menurutnya, para pekerja ditarget harus bisa menyelesaikan proyek perbaikan jalan itu hingga H-7 lebaran. “Paling lambat, kami harus menyelesaikan proyek ini sampai H-7 lebaran,” ujar Samad lagi.

Ya, pengamatan kabar6.com, dari sepanjang ruas Jalan Raya Serang yang berada diwilayah Kabupaten Tangerang, kerusakan ruas jalan terparah terjadi diwilayah KM 21, persisnya dikawasan Kecamatan Balaraja.

Dikawasan itu, kerusakan ruas jalan tampak memanjang hingga 3 KM. Bahkan, akibat lubang menganga, setiap kali hujan ruas jalan itu akan berubah menjadi kubangan.

Sedangkan pada saat kemarau seperti sekarang, ruas jalan akan dipenuhi oleh kepulan debu.(bad)

 




Gembong Curanmor Lebak Terjungkal Ditembak Buser Polsek Cisoka

Kabar6-Gembong pencurian kenderaan bermotor (curanmor) yang kerap beraksi di wilayah Kabupaten Tangerang, berhasil diringkus petugas Buser Polsek Cisoka di Jalan Raya Adiyasa-Maja, Kamis (26/7/2012) malam. 

Tersangka Chaerudin alias Ano bin Atmaja (24), yang tercatat sebagai warga Desa Tanjungan, Rt 05/05, Kecamatan  Cikeusik, Kabupaten Lebak ini, terpaksa dihadiahi timah panas pada kaki kirinya, karena berupaya kabur dan melawan saat dibawa untuk cek Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Kapolsek Cisoka, AKP Agus Hermanto didampingi Kanit Reskrim Iptu Dedi Riswandi mengatakan, sedikitnya ada 10 pengaduan atas kejahatan tersangka yang diterima pihaknya.

Tak hanya itu, lanjut Kapolsek, dari tangan tersangka pihaknya juga menyita 4 unit kenderaan bermotor yang diduga kuat merupakan barang hasil kejahatan.

“Guna pengusutan lebih lanjut, saat ini tersangka dan barang bukti sudah diamankan di Mapolsek. Karena, kami masih mencurigai masih adanya tersangka lain yang terlibat dalam aksi kejahatan tersangka,” ujar Kapolsek lagi.(abi/tom migran)




Razia di Jalan Raya Jombang, 10 Motor Ditilang 2 Diamankan

Kabar6-Ratusan pengendara sepeda motor terjaring razia cipta kondisi, yang gelar oleh Kepolisian Sektor Pondok Aren di Jalan Raya Jombang, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Jum’at (27/7/2012).

Razia digelar dalam rangka mengantisipasi merebaknya tindak kriminalitas serta maraknya remaja yang melakukan balapan liar selama pelaksanaan bulan ramadhan.

Dalam razia itu, polisi menjatuhkan 10 sanksi tilang kepada pengendara karena tidak melangkapi diri dengan atribut berlalu lintas serta tidak memiliki Surat Ijin Mengumudi (SIM) saat berkendara.

Sedangkan dua sepeda motor yang kedapatan tidak dilangkapi dengan surat-surat kenderaan, terpaksa digelandang ke Mapolsek guna pengusutan lebih lanjut.

“Selain memberikan rasa aman kepada masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa, razia ini juga bertujuan untuk mendisiplinkan masyarakat dalam berkendara,” ujar Aiptu Hasbi, petugas Pawas Polsek Pondok Aren.(tur)




Lakukan Mal Praktek, Jaya Komara Pernah Dipenjara 7 Tahun

Kabar6-Ternyata, tersandung persoalan hukum hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian, bukanlah hal baru bagai pendiri Koperasi Langit Biru (KLB) Jaya Komara.

Karena sebelumnya, Jaya Komara juga pernah dihukum 7 tahun penjara karena tersandung kasus penipuan di bidang kedokteran dengan melakukana mal praktek.

“Saya dulu pernah menangkap Jaya Komara dengan kasus penipuan bidang kedokteran. Dia diduga melakukan mal praktek sebagai manteri kampung di kawasan Batuceper sekitar tahun 1993-an,” kata Kapolsek Cipondoh, Kompol Suyono, Kamis (26/7/2012).

Waktu itu, Suyono sendiri masih bertugas di Satuan Rerserse Kriminal di Polres Metropolitan Tangerang. Dia ditugaskan menangkap Jaya karena diduga melakukan mal praktek kedokteran sehingga pasiennya meningal dunia.

Ya, era 1990-an Jaya Komara berhasil menjadi mantri terkenal di kawasan Batuceper hingga Teluknaga, karena dianggap memiliki kemampuan dan pengetahuannya dibidang kedokteran.
Padahal, sedikit ilmu kedokteran didapatkan Jaya Komara secara otodidak saat menjadi offfice boy (OB) di Rumah Sakit Cipto Manginkusumo (RSCM).

“Waktu itu Jaya Komara mengoperasi pasiennya yang mengalami kelainan kelenjar bening. Namun, karena bukan ahli kedokteran, akhirnya pasiennya meningal ditangannya,” ungkap Suyono.

Namun, karena memang bukan seorang ahli kedokteran, akhirnya pasien yang ditangani Jaya Komara itupun meningal dunia. Hingga, Jaya Komara kemudian dilaporkan ke polisi dan tersandung kasus hukum.

“Sampai akhirnya dia divonis 7 tahun penjara. Namun, saya juga kaget, setelah keluar penjara, dia malah sukses menjadi bos koperasi,” ucapnya sembari menambahkan bahwa Jaya Komara memang pintar melihat dan memanfaatkan peluang.

Diketahui sebelumnya, Jaya Komara atau biasa dipanggil Ustad Jaya ditangkap aparat kepolisian setelah lima bulan melarikan diri dari kejaran polisi.

Pendiri koperasi langit biru ini buron atas kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana nasabah yang ditaksir mencapai Rp 6 triliun. Jaya ditangkap di Purwakarta, Jawa Barat, saat hendak berbuka puasa.(iqmar)