1

Buruh Protes THR, Operasional Pabrik Sepatu Nike Lumpuh

Kabar6-Operasional PT Pratama Abadi Industri (PAI) di Jalan Raya Serpong, Kelurahan Pakualam, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (3/8/2012) malam lumpuh.

Ribuan buruh perusahaan yang memproduksi sepatu Nike itu menggelar aksi mogok kerja guna memprotes besaran Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan menejemen perusahaan tersebut.

“Kami tidak terima. Kebijakan yang dikeluarkan menejemen perusahaan ini sudah ngawur. Kok THR karyawan yang sudah bekerja selama 12 tahun sama dengan THR karyawan yang belum genap dua tahun bekerja,” ujar Eneng, salah seorang karyawan bagian Sewing di PT PAI.

Menurut Eneng, kebijakan THR yang dikeluarkan menejemen perusahaan sama halnya dengan melukai perasaan karyawan yang telah mengabdi belasan tahun di PT PAI.

“Karyawan yang sudah 12 tahun bekerja diberi THR sebesar Rp. 1.7 juta. Sedangkan karyawan yang baru bekerja 1,5 tahun diberi THR sebesar Rp. 1,6 juta. Lalu, dimana bentuk penghargaan perusahaan terhadap karyawan yang sudah lama mengabdi,” ujar Eneng lagi.

Hal senada diungkapkan Asep, karyawan lainnya. Menurutnya, meski telah 7 tahun bekerja di PT PAI, THR yang diterima setelah dipotong pajak cuma berbeda 10 ribu dengan karyawan yang baru setahun bekerja.

Asep dan ribuan buruh lainnya mengancam akan terus melakukana aksi mogok kerja bila pihak menejemen perusahaan tidak segera merubah kebijakan tersebut. “Kami minta, pihak perusahaan segera merubah kebijakannya dan menaikkan besaran THR bagi karyawan lama,” ujarnya lagi.(turnya).




HUT RI, 161 Napi di Banten Bebas

Kabar6-Hari kemerdekaan RI tahun ini, tak kurang dari 161 tahanan diwilayah Provinsi Banten dinyatakan bebas pada 17 Agustus mendatang

.

Sedangkan sebanyak 1.000 orang lainnya masih menunggu proses usulan untuk mendapatkan pemangkasan remisi atau masa tahanan.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Provinsi Banten Imam Santoso mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan sedikitnya 1.000 orang tahanan di 10 Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) di Banten untuk mendapatkan remisi tersebut.

“Kalau yang sudah pasti bebas pada 17 Agustusan nanti 161 orang, sisanya masih dalam proses usulan,” terang Imam saat ditemui, Jumat (3/8/2012).

Saat ini kata Imam, pihaknya memiliki lebih dari 7.700 tahanan di semua Lapas dan Rutan di Banten. Jumlah tersebut didominasi oleh 5 Lapas yang ada di Kota Tangerang. “Sisanya di Serang, Kabupaten Tangerang, Pandegelang dan Cilegon,” tuturnya.

Masih kata Imam, adapun pemangkasan masa tahanan yang didapatkan oleh mereka yang mendapatkan remisi berkisar antara 1-6 bulan masa tahanan. Hal itu diusulkan berdasarkan rekam jejak dan catatan para tahanan saat menjadi warga binaan.

“Kalau pemangkasannya 6 bulan maksimal, dan tidak ada waktu minimal,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Anak Laki-laki Kota Tangerang Budi Rahrdjo mengatakan, di Lapas Anak Laki-laki sendiri terdapat sedikitnya 5 orang yang akan langsung bebas saat 17 Agustusan mendatang.

“Untuk mereka yang bebas Agustus ada 3 orang, dan 2 orang lainnya bebas pada hari raya Lebaran mendatang,” tuturnya.

Disinggung berapa banyak yang akan mendapatkan remisi, Budi menyebutka, dari 238 tahanan yang ada di Lapas Anak Laki-laki sedikitnya ada 150 tahanan yang diusulkan mendapatkan remisi Agustusan dan Lebaran.

“Usulan ini juga kami layangkan kepada Kemenkumham karena melihat rekam jejak dan kelakuan tahanan selama mendapatkan binaan,” singkatnya.(Iqmar)

 




Puluhan Anak Banten Jadi Korban Pemerkosaan & Kekerasan

Kabar6-Sebanyak 70 anak di Banten masih menjadi korban penganiayaan, pencabulan dan pemerkosaan pihak tak bertanggungjawab. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu sesuai dengan data laporan yang dimilik Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Banten tahun 2012.

“Dari 210 kaus kekerasan pada anak dan perempuan, 70 diantaranya merupakan tindak kekerasan pada anak. Dan terbesar adalah tindak pelecehan seksual dan pencabulan,” kata Yayah Ruhiyah, Wakil Ketua P2TP2A Provinsi Banten, saat menggelar sosialiasi di Lapas Anak laki-laki, Jumat (3/8/2012).

Menurutnya, dari data diatas, terbanyak kasus kekerasan terhadap anak terjadi di Kota Serang. Penyebabnya, tingkat pengetahuan, urbanisasi, dan globalisasi yang tinggi di daerah tersebut.

“Saat ini kami sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi agar masyarakat sadar bahwa tindakan ini tidak dibenarkan, sehingga ada sanksi yang bisa dijatuhkan terhadap pelaku, baik itu pelaku KDRT maupun kekerasan terhadap anak,” tandasnya.

Terkait dengan sosialisasi penangkalan tindak kekerasan terhadap anak di Lapas Anak Laki-laki, Kota Tangerang, Ketua P2TP2A Provinsi Banten Ade Rossi Choirunnisa mengatakan, pihaknya ingin memberitahukan bahwa, anak-anak harus mendapatkan perlindungan, kenyamanan, dan mendapatkan hak-haknya dari orang lain.

“Selama ini banyak anak yang tidak bebas dan terkekang. Bahkan banyak yang kena imbas kekerasan dalam rumah tangga. Kami hanya ingin memberitahukan bahwa anak perlu mendapatkan haknya untuk bermain, belajar dan juga mendapatkan perlindungan. Bukan dikerasi,” bebernya.

Pentingnya menggelar sosialisasi kepada anak-anak di dalam Lapas, merupakan salah satu upaya dari P2TP2A Prvinsi Banten untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak binaan untuk mengetahui hal ini.

Terlebih, mereka yang mengalami kasus kekerasan atau melakukan kekerasan sampai masuk penjara.

“Kesempatan untuk tahu bahwa kekerasan kepada anak dilarang undang-undang juga perlu diketahui anak. Jangan sampai juga, mereka yang sedang dibina di dalam Lapas ini justru mengalami kekerasan. Kami ingin menyadarkan anak bahwa melakukan kekerasan, perbuatan cabul, dan penganiayaan itu dilarang,” tuturnya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Provinsi Banten Imam Santoso mendukung upaya P2TP2A untuk melakukan sosialisasi semisal di semua Lapas yang ada di Banten.

Bahkan, bukan hanya lembaga dimaksud, semua lembaga baik LSM, Pemerintah, atau NGO bisa melakukan hal serupa di semua Lapas binaannya. “Hal ini baik untuk pelaku kekerasan di dalam Lapas agar sadar,” pungkasnya.(Iqmar)

 




Cegah DBD, Dinkes Beri Penyuluhan ke Masyarakat

Kabar6-Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi sejak awal bulan puasa di Kabupaten Tangerang, cukup mengkuatirkan sejumlah pihak.

Hingga saat ini, terhitung sudah belasan warga terjangkit penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini.

Untuk mencegah merebaknya penyakit mematikan ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, terus memberikan penyuluhan dan melakukan pemantauan terhadap sejumlah wilayah epindemik penyakit DBD tersebut.

Tak hanya itu, petugas Dinkes setempat juga kerap melakukan fogging atau penyemprotan jentik nyamuk di wilayah itu.

“Kami sudah melakukan penyuluhan dan mengajarkan kader tentang bagaimana cara mendeteksi keberadaan jentik,” ujar Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyuluhan Lingkungan (P2P-PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Yully Soenar Dewanti kepada wartawan, Jumat (3/8/2012).

Selain memberikan penyuluhan, pihaknya juga tengah mengadakan penilaian terhadap desa yang bebas jentik, serta mengajarkan anak-anak sekolah terkait pendeteksian dini terhadap jentik di sekolah masing-masing.

“Tapi, itu semua tak ada artinya ketika masyarakat tidak mau melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan melakukan pemantauan jentik rutin, minimal 1x seminggu dirumah masing-masing,” katanya.

Menurut Yully, dirinya tidak mungkin memeriksa jentik di rumah penduduk yang jumlahnya hampir 3 juta di daerah itu. Dia berharap, masyarakat mau lakukan ini dirumah masing-masing secara berkala, karena, fogging itu bukan obat untuk memusnahkan nyamuk.

“Jentik tidak mati dengan fogging. Tapi dengan menguras kamar mandi sekali semiggu dan membersihkan lingkungan. Fogging, sifatnya hanya membunuh nyamuk dewasa,” imbuhnya.

Diinformasikan, sejak awal bulan puasa tahun ini, sedikitnya sudah belasan warga yang terjangkit wabah DBD. 15 penderita DBD ini diantaranya berada di Perumahan Puri I, Desa Pete, Kecamatan Tigaraksa.(din)

 




Diduga Akan Dijual ke Pabrik, Ratusan Liter Solar Bersubsidi Diamankan

Kabar6-Dua orang yang coba menyelundupkan ratusan liter solar bersubsidi dalam sebuah kendaraan modifikasi jenis Isuzu Panther, diringkus aparat Polsek Ciledug, Jumat (3/7/2012).

Kuat dugaan, ratusan liter solar itu akan dijualbelikan kepada pihak industri dikawasan tersebut. Ke dua pelaku yang diamankan polisi berinisial WR (33) dan RD (30).

Penyelundupan ini terungkap dari kecurigaan petugas pada dua orang dalam mobil warna merah B 1048 NVE yang baru saja mengisi solar di SPBU bilangan Jalan Raden Fatah, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang.

Karena sangat mencurigakan, mobil Panther yang berjalan pelan akibat kelebihan muatan barang tersebut diberhentikan petugas. Kemudian dilakukan pemeriksaan secara seksama ke seluruh bagian mobil.

Saat dibuka begasi belakang mobil, ternyata dugaan polisi terbukti. Di dalam mobil tersebut ditemukan dua buah tangki hasil modifikasi berukuran besar, berisi ratusan liter solar bersubsidi untuk rakyat, yang rencananya akan dijual ke kalangan industri dengan harga yang lebih tinggi.

Hingga saat ini, mobil berisi solar bersubsidi tersebut masih ngandang di Mapolsek Ciledug. Sedangkan dua pelaku penyelundupan langsung diamankan petugas dan masih dimintai keterangan oleh petugas.

Polisi sendiri masih belum memberikan keterangan resmi tentang penangkapan tersebut guna pengembangan lebih lanjut, tentang adanya jaringan besar penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut.

Sementara itu, WR (33), salah satu tersangka penyelundupan mengatakan, pihaknya memodifikasi tangki BBM baru kali ini. Dan menurutnya, dalam tangki tersebut bisa memuat sedikitnya seribu liter BBM untuk sekali isi. “Saya baru kali ini melakukannya. Langsung ketahuan di SPBU Raden Fatah,” singkatnya.(Iqmar)

 




Pelajar Indonesia Borong Medali dari Washington

Kabar6-Siswa SMA  Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa dikanca internasional . Empat siswa Indonesia berhasol meraih medali perak dalam olympiade kimia internasional atau Internasional Chemistry Olympiade ke-44 di Washington.

Kedatangan rombongan tim ilimpiade kimia Indonesia yang berjumlah 4 orang disambut meriah Kementrian Pendodikan  Nasional, orangtua serta teman2nya sesama siswa di terminal kedatangan 2 D Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (2/8/2012) malam.

Dalam olimpiade kimia tahun ini , tim olimpiade kimia Indonesia tidak tahun sebelumnya yang mendapatkan dua medali emas. Namun tahun ini hanya mendapatkan 4 perak. Tahun sebelumnya Indonesia bisa menorehkan tinta emas di kancah internasional karena menempati perinhkat ke-5 dari 72 negara peserta.

Medali perak tahun ini diraih oleh Andhika, siswa SMA  Khsrisma Bangsa Tangsel,  Samuel  Leonardo, dari SMAN MH Thamrin Jakarta,  Ivan Kurniawan, siswa SMAN 1 Purwokerto, dan Dewi  Suryana dari   SMAK Panabur Gading Serpong Tangsel.

Kemendiknas akan memberikan beasiawa  hingga perguruan tinggi, baik dalam negeri maupun luar negeri kepada  seluruh siswa berpristasi./ Bagi peraih medali perak ingga jenjang strata dua , dengan catatan para siswa selama di universitas mampu mempertahankan nilai yang bagus.

Menurut keterangan  Suherlan , direktur  Pembinaan SMA Kemendiknas  seluruh siswa yang memperoleh medali akan mendapatkan beasiswa dari  Kemendiknas, dengan catatan dapat mempertahankan nilao selama perkuliahan denganm minimal indekx prestasi mumulatif 3,5.

Sementara itu  Ivan Kurniawan, peraih medali merasa senang  berhasil memperoleh perak setelah sebelumnya memperoleh medali perunggu dan kesulitan pada pratikum. Ivan mengaku peserta terberat adalah dari China.

Tim ollimpiade kimia ini merupakan prestasi yang paling penomenal setelah sebelumnya tim fisika berhasil embawa pulang 2 medali emas dan 2 perak dari  Ankara Turki.(bad/rani)

 




Ruas Jalan Ampera – Buaran Mendesak Diperlebar

Kabar6-Akses ruas jalan Ampera di Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kian mendesak untuk diperlebar. Hal itu seiring dengan meningkatnya volume kendaraan bermotor yang melintas di jalur tersebut.

Pengamatan dilapangan setiap harinya saat jam sibuk, akses ruas jalan didekat Kodiklat TNI menuju Viktor ini kerap terjadi kemacetan. Hal ini disebabkan lebar jalan tersebut hanya berdiameter 2 meter.

Sementara arus lalu lintas yang menggunakan akses jalan ini padat, tak jarang kendaraan roda empat dari dua arah berlawanan harus terhenti untuk menghindari serempetan.

“Udah biasa seperti ini. Sekitar dua tahunan terakhir,” ujar Makmun, warga sekitar yang ditemui Kabar6.com, Kamis (2/8/2012).

Pria beranak empat ini menyatakan, jalur jalan Ampera sebelumnya merupakan akses lingkungan khusus bagi warga sekitar. Namun, kondisinya saat ini telah berubah dan jalan tersebut telah menjadi jalur alternatif bagi pengendara kendaraan bermotor.

Para pengendara yang melintas dari arah Pamulang menuju kawasan BSD Serpong dan begitu sebaliknya, lanjut Makmun.

Memilih jalan sempit itu sebagai jalur alternatif untuk menghindari perempatan Viktor. Sebab, di jalan itu kemacetan arus lalu lintas semakin parah ditambah lagi kondisi jalan rusak.

“Jadi orang pada milih lewat sini. Mau dilarang sama warga sini ya ga mungkin. Namanya juga jalan umum,” keluhnya. Warga sekitar, terang Makmun, sudah mengajukan permohonan kepada perangkat wilayah setempat untuk mengatasi masalah ini tapi belum ada titik terang.

Hal senada disampaikan Saiful, warga Pamulang II yang mengendarai sepeda motor B 3696 SAH. Dirinya terpaksa harus turun dari tunggangannya untuk membantu mengatur dua unit mobil dari arah yang berlawanan untuk melintas.

“Ini jalan cuma dua meter cukup buat satu mobil doang. Harusnya diperlebar karena kedepannya akan semakin parah,” gerutu pemuda berjaket hitam ini usai mobil sedan dinas milik TNI bisa melintas dari jebakan kemacetan.(yud)




Ramadhan, Wabah DBD Merebak di Kabupaten Tangerang

Kabar6-Selama bulan ramadhan, sedikitnya 15 warga yang tinggal Perumahan Puri I, Desa Pete, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang terserang wabah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Belasan warga yang terkena penyakit DBD itu terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.

“Pasca merasakan demam pada 27 Juli lalu saya dilarikan ke RS Mulya Insani Cikupa untuk dirawat. Dari hasil tes darah, saya positif DBD. Saya keluar rumah sakit pada 29 juli, setelah tiga hari mendapat perawatan,” ujar Yuneti (34), warga Blok G3A No 6, Perumahan Puri I, yang menjadi korban DBD, Kamis (2/8/2012).

Menurut Yuneti, penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini sudah dilaporkan kepada pihak Puskesmas setempat.

Dalam waktu dua hari usai dilaporkan, petugas Puskesmas langsung memberikan penyuluhan dan membagikan obat jenitik nyamuk (Abate), serta melakukan fogging atau peenyemprotan.

Ditambahkannya, dirinya sangat menyayangkan lambannya tindakan dari petugas kesehatan dalam mengantisipasi munculnya wabah DBD. Para petugas kesehatan di wilayah itu baru bergerak setelah jatuhnya korban.

Seharusnya kata dia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang melalui Puskesmas yang ada, lebih sigap menghadapi kemungkinan datangnya serangan DBD pasca pergantian musim seperti sekarang ini.

“Ada bantuan dari Puskesmas Pasir Nangka. Namun sayang, itu dilakukan setelah korban banyak berjatuahan. Dinkes semestinya lebih sigap lagi untuk mencegah munculnya wabah DBD ini,” katanya.

Diketahui, selain Yuneti, pada waktu yang sama wabah DBD ini menyerang warga di blok G3A diantaranya, Supria (33), dan Saefudin (40). Tak hanya itu, di Blok L juga terdapat 5 orang korban, dan Blok K ada 3 korban.

“Kalau gak salah, dari 15 RT yang ada di perumahan ini, 4 RT diantaranya terjangkit DBD, yakni RT01, 05, 06, dan RT 05A,” ujarnya.(din)




KPU Kabupaten Tangerang Pastikan Jumlah Pemilih Bertambah

Kabar6-Sebanyak 2.186.472 pemilih bakal menyalurkan hak suaranya pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Tangerang yang akan digelar akhir tahun ini.

Jumlah pemilih itu dipastikan bertambah sesuai dengan validasi Data Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4) tahun 2012 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang, Kamis (2/8/2012).

Hasan Mustofi, selaku Pengarah Kelompok Kerja (Pokja) Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih pada Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Tangerang pada KPU Kabupaten Tangerang mengatakan, pihaknya saat ini telah menyelesaikan tahapan pengelompokkan data pemilih potensial di 4.446 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di wilayah itu.

“Dari data pemilih Model A yang mengacu pada DP4 ini akan diserahkan kepada PPK untuk kemudian didistribusikan kepada PPS. Dari PPS kemudian diserahkan kepada Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) untuk dilakukan validasi data pemilih,” jelasnya.

Ditambahkannya, waktu kerja PPDP ini terhitung mulai 5 Agustus hingga 5 September yang akan menghasilkan Daftar Pemilih Sementara (DPS), yang selanjutnya akan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT).

“Dalam pemutakhiran data pemilih ini kendala yang akan ditemukan adalah keakurasian data, potensi pemilih ganda, dan ketepatan waktu oleh para petugas di lapangan,” katanya.

Lebih lanjut Hasan menjelaskan, dalam validasi data yang dilakukan PPDP ini, pihaknya memastikan akan terjadi penambahan jumlah pemilih dari DP4 yang telah ditetapkan. Hal itu karena banyak warga yang belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).

“Acuan DP4 adalah warga yang memiliki NIK. Saat ini banyak warga yang belum memiliki NIK, belum lagi pemilih pemula. Tentu ini mempengaruhi penambahan suara. kami perkirakan bisa mencapai 10-20 persen penambahannya,” ujarnya.

Terpisah, Ketua Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) Tigaraksa Duriyatna mengatakan, validasi data yang dilakukan oleh petugas PPDP ini bukan merupakan pemutakhiran namun lebih kepada pendataan ulang. Hal ini, karena masih banyak warga yang belum memiliki NIK yang dijadikan dasar penyusunan DP4.

Semisal kata Duriyatna, seperti di Kelurahan Kadu Agung. Di DP4 tercatat 2.703 pemilih, namun jika melihat DPT Pilgub Banten lalu sebanyak 4.683 pemilih.

“Tentunya dari angka itu terjadi kenaikan hingga 50 persen dalam melakukan validasi jumlah pemilih,” katanya seraya menjelaskan, di Kecamatan Tigaraksa terdapat 14 PPS dan 194 PPDP.(din)

 




Beroperasi Saat Ramadhan, 6 Wanita Penghibur Tangsel Ditangkap

Kabar6-Lagi, enam wanita penghibur yang sedang mangkal di sejumlah tempat hiburan dibilangan Kecamatana Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terjaring dalam operasi patuh yang digelar petugas Polsek Pondok Aren, Kamis (2/8/2012).

Kapolsek Pondok Aren Kompol Parmono mengatakan, razia Penyakit Masyarakat (Pekat) terus digiatkan pihaknya selama bulan Ramadhan, guna memberikan rasa aman, nyaman bagi umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Selain itu, razia juga digelar guna menindaklanjuti surat edaran yang telah dikeluarkan Wali Kota dan MUI Kota Tangsel mengenai jam operasional tempat hiburan malam dan rumah makan di Kota Tangsel.

“Kami selaku penegak hukum, akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kegiatan yang mengganggu ketertiban umum, seperti tempat hiburan karaoke yang masih tetap beroperasi di bulan Ramadhan ini,” ujar Kapolsek.

Sedangkan enam wanita penghibur yang terjaring, sempat digelandang ke Mapolsek Pondok Aren untuk di data. Setelah diberi pengarahan singkat, para wanita penghibur itupun akhirnya diperbolehkan pulang kembaali ke rumahnya masing-masing.(turnya)