1

Jenazah Sri Nuraini, Korban Kapal Tabrakan Tiba di Rumah Duka

Kabar6-Dua warga di perumahan LUK D-3 RT 04/07, kelurahan Bakti Jaya, setu Kota Tangerang Selatan (Tangsel), turut menjadi korban kecelakaan kapal laut KM Bahuga Jaya. Kedua korban ini terdiri dari ibu dan anak.

“Informasinya yang meninggal ibu Sri Nuraini 35 tahun dan anaknya Nazwa 9 tahun yang masih sekolah kelas III SDN 4 Babakan,” ungkap Sarmat Syarifudin, Ketua RW setempat, Rabu (26/9/2012).

Sarmat menjelaskan, korban bersama suaminya Yudi Sudarsono dan tiga orang anaknya termasuk didalam daftar penumpang KM Bahuga Jaya. Satu keluarga ini pergi menuju Lampung menumpang mobil pribadi keluarga Toyota Avanza warna hitam.

Pada musibah tersebut, tiga orang dinyatakan selamat, selain Yudi yakni dua anaknya Sulthon (12) dan Michel (1). Setelah mendapatkan informasi dari media massa televisi dan bersama warga sekitar langsung mempersiapkan kedatangan jenazah.

“Suaminya kerja di perhotelan Jakarta dan sangat shock dengar istri dan anaknya jadi korban,” terangnya.

Jenazah Sri Setelah ditemukan tim SAR dibawa ke ruma sakit di Cilegon, sementara itu jenazah Najwa dbawa ke RS Kalianda, Lampung.

Kementerian Perhubungan RI melansir data bahwa hingga Rabu (26/9/2012) siang, tercatat sebanyak 219 penumpang KM Bahuga Jaya telah dipindahkan ke darat.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimuso mengungkapkan, dari 219 penumpang yang dipindahkan dari bangkai kapal, 211 penumpang di antaranya selamat. “Laporan sementara, dievakuasi 219, selamat 211 orang,” ungkap Suroyo Alimuso di Jakarta, Rabu. “Meninggal tujuh orang, satu orang kritis,” sambungnya.

Seperti diberitakan, terjadi tabrakan antara KM Bahuga Jaya dan kapal tanker Nogastar di sekitar 4 mil dari Pelabuhan Bakauheni, Rabu sekitar pukul 04.48 WIB. “Untuk dikoordinasikan dengan instansi terkait, dilakukan penelitian penyebab kecelakaan,” ungkap Suroyo. (yud)

 




Wanita Paruh Baya Ditemukan Membusuk Dirumahnya

Kabar6-Seorang wanita gaek ditemukan tewas dan membusuk di rumahnya di Kampung Gunung, RT 01/09, Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (26/9/2012). 

Informasi yang dihimpun kabar6.com menyebutkan, jenazah Salmah pertama kali ditemukan oleh Mamad (60), tetangga korban. Pasalnya, saat melintas dilokasi, Mamad mengendus aroma busuk yang menyengat.

“Kami curiga dengan lalat yang menggerumuti pintu rumah korban. Dan, setelah dicek ternyata korban sudah tewas membusuk dengan posisi tubuh telentang di ruang tamu beralaskan tikar,” ujar Mamad.

Menurut Mamad, sedianya Salmah tinggal seorang diri dirumah itu. Sedangkan tiga anaknya kini tinggal disekitar Petamburan, Jakarta Pusat.

“Korban tergolong orang yang tertutup dan tidak suka bergaul dengan warga sekitar. Hingga, sampai jenazah ditemukan tidak seorangpun yang tahu terkait kondisi korban semasa hidup,” ucap Asih (45), tetangga korban lainnya.

Kanit Reskrim Polsek Ciputat AKP. Syamsudin mengatakan, dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara yang telah dilakukan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda luka atau bekas penganiayaan di tubuh korban.

“Ya tadi saya lihat tidak ada bekas luka pada tubuh korban. Dugaan sementara korban meninggal karena sakit,” katanya.

Sementara jenazah akan dibawa ke Rumah sakit Fatmawati untuk dilakukan otopsi.(Turnya)




Jenazah Sri & Najwa Ditemukan Terpisah, 4 Selamat

Kabar6-Jenazah Sri Nuraini (35) dan putrinya Najwa (9), korban tabrakan maut kapal  KM Bahuga Jaya dan Kapal Tangker Asing North Gas Cathinka (NGC), ditemukan terpisah.

Dwi Mulyawati, yang tak lain adalah kakak Sri Nuraini mengatakan, meski terpisah, namun jenazah kedua korban ditemukan dalam waktu yang hampir bersamaan.

“Adik saya Sri ditemukan kapal yang menuju Merak. Sementara jenazah Najwa ditemukan kapal yang menuju Bakaheuni,” tuturnya saat ditemui kabar6.com di rumah duka, di Perumahan Bakti Jaya, tepatnya dijalan LUK Bakti Jaya, Blok D3 A, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Tangsel, Rabu (26/9/2012).

Menurut Dwi, awalnya dia hanya mendapat kabar bahwa hanya Sri saja yang meninggal. Namun belakangan Dwi kembali mendapatkan kabar bahwa keponakannya Najwa juga menjadi korban tabrakan.

Sementara itu, terkait dengan keluarga lain yang selamat, Dwi mengatakan bahwa dari satu keluarga yang berangkat ke Lampung tiga diantaranya selamat. Namun saat ini masih tercerai berai dan belum didipulangkan kerumah duka.

Diketahui, dari enam korban, 4 dikabarkan selamat. Yaitu Yudi Sudarsono (orang tua), Sultan (anak), Michael (anak) serta seorang sopir yang belum diketahui namanya. Sementara yang menjadi korban meninggal adalah Sri Nuaraini dan putrinya Najwa.(rani)

 




Dua Korban Tabrakan Kapal Warga Tangsel

Kabar6-Suasana duka menyelimuti kediaman Yudi Sudarsono di Jalan LUK Bakti Jaya, Blok D3 A, Kelurahan Bakti Jaya, Kec Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (26/9/2012).

Keluarga itu dikabarkan menjadi korban dalam peristiwa tenggelamnya Kapal Mesin (KM) Bahuga Jaya setelah bertabrakan dengan Kapal Tangker Asing North Gas Cathinka (NGC) berbendera Singapura, di perairan Selat Sunda, Rabu (26/9/2012).

Informasi yang dihimpun kabar6.com di rumah duka, korban yang meninggal dari satu keluarga Yudi Sudarsono adalah istrinya, Sri Nuraini (37) dan Najwa (9), putrinya.

Keduanya dikabarkan meninggal dunia ditempat saat kecelakaan terjadi. “Yang meninggal ibu dan anak,” ujar Maman tetangga korban.

Menurut Maman, keluarga itu berangkat ke Bakauheni Rabu (25/9/2012) malam. Namun, pada dini hari kapal yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan.

Pengamatan kabar6.com dirumah duka, keluarga dan kerabat korban mulai berdatangan ke rumah duka. Merekapun tampak sibuk melakukan persiapan untuk penyambutan jenazah korban.(rani)




Komplotan Pencuri Modus Pecah Kaca Ditangkap, 1 Ditembak

Kabar6-Tiga tersangka pencurian dengan modus pecah kaca yang sering beraksi di kawasan Rest Area, Karang Tengah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, diringkus polisi.

Satu diantara pelaku tersebut terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena berupaya kabur dan melawan saat diminta penunjukkan tempat persembunyian kelompoknya.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, AKBP. Suharyanto mengatakan, ketiga tersangka masing-masing berinisial IR, SL dan FR.

Tersangka SR (33) dan IR alias JWR diringkus dirumahnya di bilangan Kelurahan Cibodas, kota Tangerang. Sedangkan FR diringkus diwilayah Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Namun, karena Ir alias JWR berupaya kabur dan merampas senjata petugas yang akan menangkapnya, polisipunm terpaksa menyarangkan sebutir timah panas dibetis kirinya hingga tak berdaya.

Dari hasil penyelidikan petugas, komplotan ini merupakan residivis kambuhan yang sudah puluhan kali beraksi melakukan pencurian dengan modus pecah kaca.

Biasanya, mereka mengincar mobil-mobil yang sedang parkir di Rest Area Tol Jakarta-Merak. Dan, hingga kini, setidaknya ada 5 laporan yang masuk ke Polres Metropolitan Tangerang.(Sly)




Byar Pet, Listrik Ganggu Kelancaran Perekaman E-KTP di Tangsel

Kabar6-Kondisi listrik yang sering padam menjadi salah satu penghambat kelancaran proses perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP), khususnya di Kecamatan Pondok Aren, Tangserang Selatan (Tangsel).

“Proses perekaman E-KTP ditarget harus rampung September ini. Tapi, pekerjaan sering terhambat karena listrik sering padam,” ujar Susi, staf Kecamatan Pondok Aren.

Hingga akhir pekan kemarin, kata Susi, tercatat baru 700 warga yang melakukan prekaman, dari total 1500 warga diwilayah Kelurahan Pondok Betung. 

Seringnya listrik padam juga dikerluhkan oleh pedagangan diwilayah Bintaro, Pondok Aren. Selain mengurangi pendapatan, padamnya listrik juga mengamcam kelangsungan usaha pedagang.

“Kalau listrik sering padam, lama-lama usaha kami bisa bangkrut. Untuk itu, kami harap PLN punya solusi mengatasi persoalan ini,” ujar Udin, salah seorang pedagang pecel lele, dikawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangsel.(Turnya)




Dijanjikan 2014 Sekolah di Tangsel Bebas Rusak

Kabar6- Sebanyak 20 persen dari 208 Sekolah Dasar (SD) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) saat ini kondisinya rusak. Dinas Pendidikan setempat  berjanji bila pada tahun 2014 mendatang sudah tidak ada lagi bangunan sekolah berbagai tingkatan yang dikelola Pemkot Tangsel kondisinya rusak .

“Target tahun 2014 tidak ada lagi bangunan sekolah rusak di Kota tangsel,” ungkap Kepala Seksie Pendidikan Dasar, Yahya Sutaemi kemarin.

Ia menjelaskan, sarana dan prasarana sekolah yang akan diperbaiki hingga akhir 2013 besok, terang Yahya, mulai dari ketingkatan rusak berat dan ringan .

Lanjut Yahya mengatakan saat ini  di Tangsel ada20 persen sekolah dasar yang rusak dari 208 SD. Rencananya bangunan fisik ini akan dirapikan di tahun 2012 dan 2013. “Ada sekitar 40 sekolah dasar yangakan di rehab ringan dengan kisaran Rp 200 juta rupiah setiap sekolah” imbuhnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, bangunan sekolah yang  yang akan dilakukan rehab totalyakni 5 Sekolah Menegah Pertama dengan anggaran 6 milliar rupiah, 3 SMK dengan anggaran 4,1 miliar rupiah, 6 SMA dengan anggaran 4,5 milliar rupiah dan 19 SD dengan anggaran sebesar 44,53 milliar rupiah.

Sementara untuk rehab ringan sebanyak 36 SD dan SMP dengan anggaran Rp 7,1 milliar. Tak hanya itu, lanjut Yahya, untuk keseluruhan di Tangsel, dana blockgrand yang diperoleh dari pusat sebesar 10 miliar rupiah di tahun 2012.

Anggaran ini dipergunakan untuk 39 sekolah, baik rehab sedang sampai rehab berat. Sementara untuk mekanisme DAK sedang diajukan, dan dipelajari mengenai penyaluran ke rekening masing-masing sekolah agar tepat sasaran.

Yahya menambahkan, seperti halnya perbaikan SDN Pondok Jaya 1 anggarannya berasal dari blockgrand, dana dari pusat sebesar Rp 800 juta. sedangkan untuk Pondok Jaya 3, diambil dari Dana Alokasi Khusus ( DAK ) tahun 2012 sebesar Rp 500 juta.

“Dana untuk rehab langsung dikirimkan ke rekening sekolah” ucap Yahya.

Menurut Yahya, untuk keseluruhan di Tangsel, dana blockgrand yang diperoleh dari pusat sebesar Rp 10 miliar di tahun 2012. Anggaran ini dipergunakan untuk 39 sekolah, baik rehab sedang sampai rehab berat.

Sementara untuk mekanisme DAK sedang diajukan, dan dipelajari mengenai penyaluran ke rekening masing-masing sekolah agar tepat sasaran.(yud)




Malas dan Indisipliner, 2 TKS Dinsosnakertans Tangsel Dipecat

Kabar6.com-Ini menjadi peringatan bagi para pegawai di pemerintahan Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Setelah terdengar lama banyak pegawai Tenaga Kerja Sukarela (TKS) atau honorer titipan, kini sanksi pemecatan menjadi catatan perhatian.

Kabar6.com telah menerima layanan pesan singkat dari nomor +6287771277XXX. Dalam pesan tersebut berbunyi, UNTUK MENJADI TKS DI DINSOS TANGSEL, KAMI HARUS MEMBAYAR DARI 10 – 20 JUTA MELALUI KASUBAG KEPEGAWAIAN IBU BAI NURHASANAH.

GAJI KAMI PUN YANG CUMA 900 RIBU MASIH DIPOTONG UNTUK ALASAN YANG TIDAK JELAS. SEKARANG KAMI JUGA TERANCAM DIPECAT KARENA MEREKA AKAN MEREKRUT TKS BARU UNTUK MENDAPATKAN UANG LAGI. TOLONG BANTU KAMI UNTUK MENCARI KEADILAN,TERIMAKASIH.

SAYA TKS DI DINSOS PAK. BOLEH BAPAK TANYA KESEMUA TKS DINSOS, BAHKAN ANAK KASI DISANA PUN MASUK JADI TKS HARUS BAYAR KE BU NURHASANAH. TOLONG BANTU KAMI, TRIMS.

Hal berbeda disampaikan langsung Kepala Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), Purnama Wijaya. “Baru saja saya pecat 2 orang (pegawai TKS),” tegasnya, saat menghubungi Kabar6.com, Selasa (25/9)2012) malam.

Menurut Purnama yang enggan menjelaskan kedua identitas pegawai honerer yang telah dipecat dengan pertimbangan nama baik orang tersebut. Keduanya dipecat karena malas, sering datang terlambat dan tidak memiliki produktivitas pekerjaan.

Padahal keduanya telah sering diberitahukan secara tertulis dan lisan agar dapat merubah dan meningkatkan etos kerjanya. Namun, terang Purnama, hal itu tidak mempan meski dalam setiap kegiatan apel awal pekan disampaikan agar seluruh jajarannya mampu disiplin, kerja keras dan produktif menjalani tugas-tugasnya.

“Saya sudah sering bilang ke semua pegawai, mau anak titipan pejabat, tokoh masyarakat keq tidak ada toleransi. Yang PNS-pun kalau tidak sanggup dengan aturan saya silahkan pindah,” papar Purnama.

“Saya sudah diperintahkan Walikota agar memecat pegawai honorer yang tidak produktif dan malas. Sekali pun pegawai tersebut anak timses, bagaimana dapat maju kalau sekarang saja sudah malas,” tambahnya.

Terkait dengan adanya kabar bahwa setiap pegawai honorer yang ingin masuk kerja harus menyerahkan ‘pelicin’ hingga puluhan juta rupiah. Purnama menegaskan, hal tersebut tidak benar dan mendasar.  Ia menyadari ada pihak yang sakit hati dan ketegasan sikapnya dalam memimpin.

“Saya tidak pernah menerima sepeser pun dan kalau perlu kita konfrontir. Uang tersebut diserahkan kepada siapa dan kapan. Tapi kalau tidak benar, siap-siap saja saya tempuh jalur hukum,” ujarnya. (yud)




Posisi Ketua Koperasi PDAM Tirta Benteng Mulai Diperbincangkan

Kabar6–Bursa pemilihan calon ketua Koperasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng Kota Tangerang mulai diperbinangkan. Padahal, proses pergantian kepengurusan koperasi itu masih cukup lama.

Salah satu nama yang mulai unjuk keinginan adalah Dadi Ahmad Solihin, yang sudah delapan tahun bergelut dalam perkoperasian PDAM Tirta Bentang.

Menurutnya, untuk mengelola sebuah koperasi tidaklah mudah, karena diperlukan sebuah wawasan yang luas serta pengalaman yang cukup agar koperasi tersebut bisa berkembang pesat.

“Saya memiliki pengalaman dalam koperasi kurang lebih delapan tahun, sehingga sudah paham betul dalam dunia koperasi. Segudang wawasan dan pengalaman saya di koperasi akan saya tularkan kepada anggota koperasi jika saya terpilih kelak,” ungkap Dadi.

Ketika ditanya kesiapannya untuk maju sebagai kandidat ketua Koperasi PDAM Tirta Benteng, dirinya mengaku akan mengikuti perkembangan arus yang ada. “Jika saya mendapat dukungan dan diamanatkan untuk maju, saya siap mengemban amanah itu,” jelasnya.

Humas PDAM Tirta Benteng Ichsan Sodikin mengatakan, Koperasi PDAM Tirta Benteng merupakan wadah internal PDAM yang menaungi anggotanya.

Lantaran tersebut, proses pergantian ketua merupakan keharusan yang harus dijalani setiap periodik kepemimpinan tiga tahunan ini habis. “Desember nanti akan habis masa kepengurusan, awal Januari nanti pemilihannya,” jelasnya.

Sekedar informasi, saat ini Koperasi PDAM Tirta Benteng masih dipimpin Indra Wawan Setiawan, masa jabatan kepengurusan Indra akan habis Desember mendatang.

Meskipun kesempatan Dadi terbuka, Indra masih berpeluang maju kembali dalam pemilihan karena baru satu periode memimpin Koperasi PDAM Tirta Benteng.(Iqmar)




Di Kota Tangerang, Pelanggaran Lalin Didominasi Roda Dua

Kabar6-Kendati kerap dirazia, angka pelanggaran lalulintas di Kota Tangerang masih tergolong tinggi. Sepanjang Agustus lalu saja, tercatat sebanyak 5.781 pelanggaran lalulintas di kota akhlakul karimah tersebut.

Petugas Pendataan Tilang Polres Metro Tangerang mencatat, dari 5.781 penilangan itu, 4.352 diantaranya adalah roda dua dan sisanya sebanyak 1.429 roda empat.

Jumlah itu meningkat dari bulan Juli, yang hanya terjadi 4.777 penilangan.
“Kendaran yang ditilang umumnya karena  melanggar rambu lalulintas. Sedangkan sisanya adalah mengenai kelengkapan surat-surat kendaraan,” ujar Aiptu Muhatno, Petugas Pendataan Tilang di Polres Metro Tangerang, Selasa (25//2012).

Kebanyakan kendaran yang ditilang ini langsung diberikan kartu tilang berwarna merah. Dimana, pemilik kendaran yang ditilang diwajibkan untuk mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang.

“Semuanya kami arahkan untuk disidang, dan kami serahkan datanya ke PN Tangerang,” jelasnya.

Masih kata Muhatno, selain kertas tilang berwarna merah, polisi juga bisa memberikan kertas tilang berwarna biru, bagi mereka yang tidak ingin mengikuti persidangan, yang sama saja, mereka harus membayar langsung penilangan di bank.

“Kalau yang biru yang ingin tak mau ikut sidang, biru itu untuk yang langsung bayar ke BRI,” imbuhnya.

Perbedaan antara surat tilang merah dengan buru, kalau bayar tilang langsung ke bank (kertas biru) jumlah yang harus dibayar akan tampil, sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

Sedangkan untuk surat tilang yang berwarna merah biasanya tergantung pasal yang dilanggar. “Untuk yang 5.781 semuanya kami tilang dengan surat merah,” singkatnya.

Tak ubahnya dengan tindakan yang dilakukan kepolisian, razia yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang juga masih mencatat tingginya angka pelanggaran lalulintas bagi angkot yang beroperasi di wilayahnya. Tak kurang, dalam sebulan, 50-60 penilangan dilakukan.

“Kami juga menyerahkan surat penilangan ini kepada kepada PN Tangerang dengan tembusan ke polisi. Dalam semingu pihaknya bisa disetor 10-15 surat tilang. Sedangkan sebulan rata-rata 50-60 surat tilang. Umumnya yang ditilang karena angkot melanggar trayek,” kata Factulhadi, Sekretaris Dishub Kota Tangerang.(Iqmar)