1

Mabok Berat, Pensiunan BUMN Aniaya Anak Hingga Babak-belur

Kabar6-Gara-gara tak sengaja menyenggol gelas minuman, Lutfiyah(33), seorang wanita paruh baya babak belur dianiaya oleh ayahnya sendiri.

Peristiwa itu berlangsung dikediaman korban di Komplek Maharta, Blok H2, RT 08/09, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (8/8/2012).

Ayah kejam yang tega menganiaya putrinya itu tak lain adalah Abdullah (75), pensiunan di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibilangan Jakarta.

Akibat amarahnya yang tak terkendali, Abdullahpun kini harus berurusan dengan polisi setelah anaknya melaporkan peristiwa itu ke Polsek Pondok Aren.

“Saya gak sengaja menyenggol gelas minuman ayah hingga jatuh. Tapi, ayah langsung marah hingga memukuli saya dengan kayu kaso,” ujar Lutfiyah.

Beruntung, amarah Abdullah yang terlanjur berkobar bisa diredam oleh sang ibu, yang dengan cepat langsung mengambil alih kayu kaso dari tangan sang suami yang tengah mabuk berat.

Sementara itu Pawas Polsek Pondok Aren, AKP Sudiyono membenarkan adanya laporan warga penganiayaan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) tersebut.

“Akibat pukulan tersebut, korban mengalami luka memar dibagian pundak belakang, leher,  kepala dan lengan kiri luka lecet. Sementara ini, sedang divisum ke rumah sakit,” ujarnya.(Turnya)

 




Koalisi Demokrat-PKS Di Pilbup Tangerang Masih Ngambang

Kabar6-Koalisi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Tangerang, dinilai masih ngambang.

Pasalnya, partai berlambang Mercy ini, belum memutuskan siapa dan dari partai mana  Calon Wakil Bupati (Cabup) pendamping Calon Bupati (Cabup) yang diusungnya pada Pemilukada yang akan digelar akhir tahun mendatang.

“Komunikasi politik dengan sejumlah partai memang terus dilakukan, termasuk dengan PKS. Tapi, belum tentu juga Cawabupnya dari PKS,” ungkap Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Tangerang, Dedi Sutardi, kepada Kabar6.com, Rabu (8/8/2012).

Menurut Dedi, pihaknya telah intens melakukan komunikasi politik dengan PKS. Disamping itu, Demokrat sendiri tengah mencari calon pendamping yang memiliki visi dan misi sama dalam membangun daerah berjuluk kota seribu industri ini.

“Demokrat sendiri sangat terbuka untuk koalisi dengan Parpol manapun, selagi memiliki kesamaan visi dan misi, terutama dalam membangun Kabupaten Tangerang,” imbuhnya.

Untuk Demokrat sendiri dalam Pemilukada, lanjut Dedi, saat ini yang tengah digadang-gadang adalah Ahmad Subadri sebagai bakal calon bupati Tangerang dari Demokrat. Sedangkan, untuk calon wakil bupatinya masih dalam tahapan verifikasi tim sembilan.

“Kita lihat hasil verifikasi Tim Sembilan. Dalam waktu dekat ini akan diumumkan. Apakah nanti wakilnya dari PKS, kita lihat saja nanti setelah ada keputusan tetap partai,” pungkasnya.

Diinformasikan, PKS memastikan akan berkoalisi dengan Demokrat di Pilbup Tangerang. Sinyalemen koalisi kedua partai besar itu, terlihat jelas saat partai Islam tersebut menerima tawaran Demokrat, untuk menjadi calon orang nomor dua atau Cawabup.  

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Daerah (BPPD) DPD PKS Kabupaten Tangerang, Wisnu Yudhamukti mengaku, partainya sangat menyadari tidak akan memilih posisi nomor satu.

Pasalnya, PKS sendiri berkaca pada suara yang diperoleh partainya di Pemilu Legislatif 2009 lalu yang hanya mampu meraih empat kursi di DPRD Kabupaten Tangerang.

Oleh karenanya, kata Wisnu, saat ini pihaknya terus intens menjalin komunikasi politik dengan partai lainnya.

Menyadari rendahnya elektabilitas itu, para pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), saat ini tengah merapatkan barisan dengan Partai Demokrat untuk membangun koalisi di Pemilukada kelak.

“Walaupun belum sampai tahap menunjuk siapa Cabup dan Cawabup dari masing-masing partai, tapi saat ini telah ada kesepahaman antara kedua partai untuk membangun koalisi,” ujar Wisnu, Selasa, (7/8/2012).(din)

 




Double Job, Anggota Panwaslu Kabupaten Tangerang di PAW

Kabar6- Dinilai tak maksimal dalam menjalankan tugas, karena merangkap pekerjaan (Double Job), Ahmad Samid, salah satu anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Tangerang diberhentikan atau Pergantian Antar Waktu (PAW) oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pusat.

Keputusan PAW Ahmad Samid yang saat ini tercatat sebagai tenaga honorer di kantor Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan tersebut, dilakukan Bawaslu melalui Surat Keputusan bernomor 364-Kep/2012, tertanggal 17 Juli 2012.

Nama Ahmad Samid sendiri, saat ini telah dicoret dari keanggotaan Panwaslu Kabupaten Tangerang, dan digantikan oleh rekan sekantornya bernama Abdul Rosyid.

“Benar, Bawaslu telah melakukan PAW salah satu anggota kami. Penggantinya diambil dari nomor cadangan berikutnya,” ungkap Ketua Panwaslu Kabupaten Tangerang, Surya Bagja, Rabu (8/8/2012).

Dijelaskan Surya, PAW anggota Panwaslu itu, merupakan kewenangan Bawaslu dan mungkin menurut mereka bahwa yang bersangkutan tidak bisa bekerja penuh waktu di Panwaslu, karena memiliki aktivitas lain diluar lembaga itu.

“Sepanjang yang saya tahu dari Bawaslu seperti itu. Selebihnya itu merupakan kewenangan Bawaslu,” katanya.

Abdul Rosyid, pengganti Ahmad Samid kata Surya, tercatat sebagai Ketua Panwaslu Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. Abdul Rosyid berada di urutan keempat setelah Surya Bagja, Nurkhayat Santosa, dan Ahmad Samid.

Ditambahkan Surya, meski telah terjadi PAW terhadap anggotanya, pelaksanaan bidang pengawasan pemilu tidak terganggu, karena pihaknya sudah memiliki rencana kerja terkait strategi pengawasan Pemilukada.

“Pengawasan Pemilukada tidak terpengaruh PAW. Ini hanya sebatas pergantian personil saja,” ujarnya.

Sementara itu, Abdul Rosyid pengganti posisi Ahmad Samid mengatakan, pihaknya mengaku siap mengemban tugas baru itu. Seusai dilantik, dia langsung diberikan bimbingan teknis (Bintek) terkait pengawasan kepemiluan oleh Bawaslu.

“Selama empat harisaya langsung ikut bintek Bawaslu. Saya siap melaksanakan tugas bidang pengawasan pemilukada Kabupaten Tangerang 2012 ini,” katanya.(din)




Penanganan Kasus Malpraktik RS Mulia Insani Dinilai Lamban

Kabar6-Kasus dugaan Malpraktik yang dilakukan Rumah Sakit Umum (RSU) Mulia Insani terhadap seorang bayi buah hati pasangan Tudi Mahari (33) dan Nuni (31), yang ditangani Polresta Kabupaten Tangerang, dinilai lamban.

Padahal, kasus itu sudah dilaporkan sejak 5 Juli 2012 lalu, dan pihak Polresta Kabupaten Tangerang sendiri telah memeriksa tiga orang saksi yakni, kedua orang tua korban dan pihak RSU Mulia Insani.

“Kami telah melakukan pemanggilan terhadap tiga orang saksi pertama yakni orang tua korban dan salah seorang pihak rumah sakit Mulia Insani,” ungkap Kepala Satuan Resesre dan Kriminal Polresta Kabupaten Tangerang, Kompol Shinto Silitonga, kepada wartawan, Rabu (8/8/2012).

Dijelaskan Shinto, minggu ini pihaknya akan memanggil tiga saksi baru yakni, tiga rumah sakit yang pernah menangani pasien tersebut.

“Biarkan orang mau bilang apa, yang penting kami mengikuti sesuai tahapan dan dalam minggu ini kami akan memanggil tiga orang saksi termasuk dokter yang menangani pasien ibu dan anak tersebut dalam kasus dugaan Malpraktik yang dilaporkan keluarga korban kepada kami,” ujar Shinto, tanpa menyebut sejumlah nama yang telah diperiksa sebagai saksi.

Ditambahkan Shinto, pihaknya akan memintai keterangan saksi terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penanganan korban yang merupakan pasien di RSU Mulia Insani tersebut. Sebab, banyak kecenderungan dugaan malpraktik, lantaran dokter maupun rumah sakit tidak memenjalankan SOP dengan benar.

“Kita akan lihat dulu SOP dari rumah sakitnya, kalau ada yang lalai atau tidak dilakukan bisa kita kenakan undang-undang RI no 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran, kita hanya menunggu waktu saja,” katanya.

Lebih lanjut Shinto menegaskan, dirinya telah melakukan penyitaan barang bukti berupa kwitansi pembayaran di tiga rumah sakit, rekam rekam medis dan hasil USG radiologi yang membenarkan adanya kelainan pada jabang bayi (HMD) atau bayi lahir karena kurang umur kandungan.

“Barang bukti yang kami sita berupa kwitansi, data rekam medis dan hasil radiologi yang menyatakan bayi tersebut HMD. Namun, tetap saja yang bisa membuktikan berkas tersebut adalah keterangan saksi ahli yakni anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI-red),” tandasnya.

Diketahui, kasus dugaan malpraktik yang dilakukan pihak RSU Mulia Insani yang berlokasi di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, terhadap putra ketiga Tudi dan Nuni itu, terjadi pada 27 Maret 2012 lalu. Saat itu, Nuni, yang tengah hamil 8 bulan memeriksakan kandungannya ke RSU Mulia Insani.

Namun setelah diperiksa oleh dokter kandungan di RS Mulia Insani bernama Sudianto dan langsung meminta Nuni untuk di caesar. Saat itu, Nuni mengaku sempat menolak, karena merasa usia kandungannya belum cukup untuk melahirkan.

“Saat itu saya merasakan ada kontraksi pada bagian perut. Tapi, tidak ada pendarahan sama sekali, saya juga belum merasakan pembukaan atau pendarahan dan baru kontraksi saja,” ujar Tudi Mahari ayah dari sang bayi malang.

Sementara, hasil diagnosa rumah sakit itu menyebutkan bahwa kondisi kritis yang dialami anaknya disebabkan lambannya penanganan dan belum waktunya lahir serta air ketuban yang masuk ke paru-paru.

“Berarti rumah sakit Mulya Insani sudah salah sejak awal mendiagnosa saya dan anak saya,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, RSU Mulia Insani, melalui kuasa hukumnya, Arif mengatakan, pihaknya siap menghadapi gugatan keluarga pasien, mengingat prosedur penindakan yang telah dilakukan kliennya telah sesuai dengan kententuan.

“Kita ikutin dulu prosedur hukumnya, mengingat klien saya juga sudah dipanggil oleh piha kepolisian. Jadi kita lihat saja kedepannya,” ujarnya singkat.(din)




Tolak Trayek Baru, Supir F01 Blokir Jalan Raya Sitanala

Kabar6-Puluhan sopir angkot F01 jurusan Kampung Melayu-Poris Plawad memblokir Jalan Raya Sitanala, Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Rabu (8/8/2012).

Aksi para sopir dan pengusaha angkot ini hanya meminta Dishub meneruskan aspirasi mereka yang keberatan, menyusul adanya penambahan armada baru di jurusan yang sama.

Dimana pemicunya, terbitnya surat Dishub Provinsi Banten tantang ketidaklayakan angkutan mereka dan akan diremajakannya armada yang beroperasi di trayek tersebut.

Massa yang sudah memadati halaman Kantor Dishub Kota Tangerang dengan puluhan angkotnya sejak pukul 09.00 WIB tersebut pun gerah. Setelah tidak ada jawaban pasti soal aspirasi mereka.

“Sudah dari pagi kami minta penjelasan. Namun, tidak ada petugas Dishub yang merespon, makanya kami terpaksa melakukan pemblokiran jalan,” kata Sarmili, koordinator aksi.

Aksi para pengunjuk rasa itu pun menuai protes para pengguna jalan. Sebab, dengan ulah mereka lalulintas tersendat hingga belasan kilometer, baik jurusan menuju bandara maupun sebaliknya.

Meskipun begitu protes warga tidak digubris, sebaliknya, puluhan angkot itu dipalang di tengah jalan mulai Sitanala hingga Simpang Tujuh, Kecamatan Neglasari.

Maman, sopir angkot F01 mengatakan, pemblokiran jalan tersebut dipicu karena adanya angkot baru jenis Daihatsu Grand Max dengan trayek yang sama.

Izin angkot tersebut dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten dengan alasan peremajaan. Awalnya, puluhan supir angkot ini mendatangi Dishub Kota Tangerang untuk meminta tanggapan, namun karena tidak ada jawaban, mereka pun memblokir simpang tujuh.

“Angkot baru ini mulai beroperasi hari ini. Tentu kita protes, karena kita khawatir sewa penumpang akan semakin berkurang. Saat ini saja, sewa kita sudah berkurang karena masyarakat menggunakan motor pribadi dan ojeg. Apalagi kalau ditambah armada baru,” keluhnya.

Sementara pengusaha Angkot F01, Wulandia Ningsih mengatakan, alasan Dishub Provinsi Banten  mengijinkan adanya angkot baru jenis Daihatsu Grand Max  karena, angkot F01 jenis Isuzu ELP yang saat ini masih beroperasi tidak layak pakai.

“Jadi dishub mengeluarkan angkot baru untuk peremajaan. Yangs saya pertanyakan tidak layaknya bagaimana?,” tanya Wulandia.

Saat ini, kata Wulandia, ada sekitar 117 angkot F01 jenis Isuzu ELP yang beroperasi. Seharusnya, kata dia, Dishub Provinsi Banten melakukan hearing terlebih dahulu dengan para supri dan pengusaha angkot F01, belum mengeluarkan izin angkot baru.

“Jika ada peremajaan angkot baru, ratusan angkot yanglama mau  dikemanakan? Harusnya saling dengar pendapat dulu,” katanya.

Lantaran hal itu, pihaknya mendatangi Dishub Kota Tangerang untuk minta agar menyikapi masalah tersebut. Angkot F01 yang trayeknya melintasi dua wilayah, sehingga Dishub Kota Tangerang diharapkan bias menjembatani.

Kasi Angkutan pada Dishub Kota Tangerang mengatakan, pihaknya bukan tidak merespon permintaan para pengusaha dan sopir F07. Namun, secara aturan pihaknya memang tidak bisa memutuskan prihal sengketa angkutan yang wewenangnya ada di Provinsi.

“Kami sendiri bingung, sebab kami sudah pertanyakan hal ini ke Provinsi tidak ada jawaban juga. Padahal kami tidak pernah mengeluarkan izin apapun di trayek F01 tersebut,” jelasnya.

Meskipun tidak puas dengan hasil jawaban Dishub Kota Tangerang, akhirnya setelah lebih dari 1 jam melakukan aksinya, polisi mampu mengurai aksi blokade jalan tersebut.

Dimana, para sopir dan pemilik membubarkan armadanya dari lokasi pemblokiran, hingga arus lalulintas pun kembali terkendali.(Iqmar)

 




Tabrawi Gelar Reses dan Bukber Konstituennya

Kabar6-Puluhan kader PPNUI dan tokoh masyarakat di sembilan Kecamatan yang termasuk dalam Daerah Pemilihan (Dapil) I berkumpul di kediaman Tabrawi, anggota DPRD Kabupaten Tangerang asal PPNUI dari Dapil I, Selasa (7/8) malam lalu.

Puluhan kader PPNUI dan tokoh masyarakat itu sengaja diundang Tabrawi dalam kegiatan resesnya untuk menjaring aspirasi masyarakat (Asmara) sebagai anggota DPRD Kabupaten Tangerang. “Reses ini digelar sekalian dengan buka puasa bersama,” ujar Tabrawi, anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tangerang ini.

Tabrawi menjelaskan, dalam jaring asmara ini dirinya mendapat berbagai masukan dari masyarakat terkait kondisi wilayah di 9 kecamatan yang masuk dalam Dapil I, yakni Tigaraksa, Cisoka, Solear, Jayanti, Jambe, Kresek, Gunung Kaler, dan Sukamulya.

“Aspirasi yang kami serap, diantaranya persoalan pelayanan publik, kondisi jalan lingkungan dan desa, sarana pelayanan kesehatan hingga sarana pelayanan pendidikan,” katanya.

Tabrawi menjelaskan, saat ini DPRD Kabupaten Tangerang tengah memasuki masa reses. Hasil reses ini akan dilaporkan melalui paripurna DPRD yang diperkirakan akan digelar setelah lebaran.

Sementara itu, Arif Mulyana salah satu kader PPNUI yang tinggal di Desa Gembong, Kecamatan Jayanti menyampaikan kepada Tabrawi dalam resesnya agar wilayah Jayanti dijadikan fokus pembangunan oleh Pemkab Tangerang. Saat ini kondisi wilayah Kecamatan Jayanti sangat memprihatinkan dari segi ekonomi dan infrastrukturnya.

“Kami meminta Pemkab serius dan fokus dalam menjalankan pembangunan di wilayah Kecamatan Jayanti,” tandas Arif.(dre)

 




Bazar Murah, Seragam Cokelat Dilarang Belanja

Kabar6-Ratusan warga memenuhi lapangan upacara di Pamulang, Kota Tangerang Selatan, untuk mendapatkan bahan makanan dan kebutuhan pokok lainnya yang dijual dengan harga murah.

Sementara para pegawai dilingkungan Pemkot kalangan perempuan hanya bisa melihat dan tercenung.

Walikota Airin Rachmi Diany, mengatakan, dirinya mendapatkan kritikan dari kalangan wartawan saat bazar murah tahun lalu.

Hal ini disebabkan para pegawai dilingkungan Pemkot Tangsel lebih mendominasi dalam belanja. Ketimbang masyarakat umum dari kalangan menengah ke bawah.

“Saya harapkan, pada bazar tahun ini pegawai yang berseragam cokelat tidak berbelanja. Nanti kalau sudah jam 4 sore dan stok bahan makanan masih banyak baru diperbolehkan,” kata Airin.

Menurutnya, bila kalangan pegawai yang lebih mendominasi belanja, maka masyarakat kurang mampu akan gigit jari. Padahal, kegiatan bazar murah ramadhan ini diadakan untuk warga ekonomi menengah kebawah.

Apalagi, lanjut Airin, memasuki hari raya Idul Fitri tingkat konsumsi masyarakat cenderung tinggi. Hal tersebut biasanya dibarengi dengan harga barang meningkat tajam. Sementara pemerintah daerah dirasakannya tidak mungkin bisa menekan harga pasar.

“Agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya dan bazar ini tepat sasaran. Untuk meringankan beban masyarakat yang kurang mampu,” terangnya.

Airin juga mengharapkan kepada dinas terkait untuk menyelenggarakan kegiatan serupa dengan jangkauan sasaran lebih besar.

“Tidak hanya ditingkat kota, tapi juga bisa ke tingkat kecamatan. Tentunya  bekerjasama ritel-ritel yang ada. Karena secara undang-undang ada 5 persen keuntungan perusahaan untuk kegiatan sosial atau CSR,” terangnya.

Pengamatan dilapangan, warga rela berpanas-panasan dan berdesakan hanya untuk memperoleh bahan makanan dengan harga terjangkau.

Mereka tak ingin melewatkan kesempatan emas memperoleh sepaket sembako dengan hanya merogoh kocek sedikit.

“Senang mas. Beli Rp 20 ribu dapat segini, maunya mah sering ada belanjaan (bazar) murah,” terang Siti Romasih (60), warga Pamulang Barat ini sumringah.

Sementara pegawai dilingkungan Pemkot Tangsel terlihat berhasrat berbelanja di bazar murah ini. Namun apa daya, orang nomor satu di daerah penyangga ibukota ini telah melarang bawahannya.

“Nanti aja belum boleh sekarang, nanti jam 4 sore bolehnya,” bisik seorang wanita pejabat eselon III kepada rekannya di stand tutup saji makanan. (yud)




Bersamaan dengan Ramadhan, HUT RI ke 67 Kurang Semarak

Kabar6-Kurang semarak. Itulah suasana yang terlihat jelang datangnya perayaan hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan RI ke 67 di Tangerang.

Padahal, HUT RI yang jatuh bertepatan dengan pelaksanaan puasa ramadhan pada 17 Agustus 2012 ini, tinggal 9 hari lagi.

Kurang meriahnya HUT RI tahun ini juga terlihat dari lesunya bursa niaga bendera merah putih, sebagai salah satu pernak-pernik dalam memeriahkan HUT RI.

Merujuk kebiasaan warga pada tahun-tahun sebelumnya, antusiasme menyambut HUT RI biasanya sudah akan terlihat sejak satu bulan menjelang pelaksanaan.

Mulai dari menghias lingkungan dengan warna serba merah putih, hingga keberadaan pedagang bendera yang menjamur di ruas-ruas jalan yang ada.

Namun, antusias warga tak terlihat tahun ini. Kurang antusiasnya warga dalam dalam menyambut HUT RI, tak urung berdampak langsung pada lesunya bisnis pernak-pernik HUT RI.

Setidaknya, itulah yang dirasakan oleh Pudin (42), pedagang bendera HUT RI sarat pengalaman yang mangkal di Jalan Kiasnawi, Pasar Anyar, Kota Tangerang.

“Sudah dua pekan saya mangkal disini. Tapi, sampai sekarang, dagangan saya masih sepi. Belum terlihat geliat warga merayakan HUT RI,” ujar pria paruh baya yang mengaku sudah 28 tahun berdagang bendera HUT RI itu lagi. 

Tak tanggung-tanggung, pada perayaan HUT RI tahun ini, Pudin yang menyediakan bendera dengan berbagai ukuran itu mengklaim omset dagangannya merosot hingga 1.000 persen dibanding tahun sebelumnya.

“Tahun lalu, HUT RI jatuh tepat pada awal ramadhan. Tapi, omset dagangan saya tidak anjlok separah sekarang ini. Bahkan, satu pekan menjelang HUT, omset dagangan saya perhari bisa mencapai Rp. 3 juta. Tapi sekarang, sehari cuma Rp. 100 ribu sampai Rp.300 ribu saaja,” ujar Pudin berkeluh kesah mengingat masa lalu.

Meski tengah diliputi rasa galau yang teramat sangat, namun Pudin tetap tidak lupa bersyukur. Karena, meski sepi pembeli namun setidaknya omset dagangannya itu masih bisa membuat dapur rumahnya tetap ngebul dan 5 anaknya tetap makan.

Kurang semaraknya perayaan HUT RI di Tangerang tahun ini, juga diakui oleh Fitri (30), warga Desa Cihuni, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

“Ya, memang HUT RI tahun ini kurang semarak. Karena, datangnya bertepatan dengan puasa ramadhan dan Lebaran Idul Fitri. Jadi, dari pada uangnya dipakai buat beli bendera, kan lebih baik untuk beli baju lebaran anak,” kata Fitri lagi.(ari arsa)




Tahun ini, Jalan Parahu-Tobat Diperbaiki

Kabar6-Keinginan warga Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya dan Desa Tobat Kecamatan Balaraja akan adanya perbaikan infrastruktur jalan rusak di wilayahnya terjawab sudah.

Pasalnya, tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Tangerang, telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,1 miliar untuk memperbaiki akses jalan rusak tersebut.

Kepala Bidang Penelitian dan Pembangunan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang, Jaenudin  mengatakan, pihaknya telah merencanakan perbaikan jalan Parahu–Tobat pada 2012 ini. Hal itu, tertuang dalam APBD 2012 sebesar Rp2,1 miliar.

“Kalau jalan Bunar–Saga telah dialokasikan di APBD Perubahan sebesar Rp1, 5 miliar. Jadi, sepertinya tahun depan baru bisa dilaksanakan. Lain halnya dengan jalan Perahu– Tobat, dalam APBD murni sudah dianggarkan untuk diperbaiki,” katanya.

Dijelaskan Jaenudin, untuk perbaikan jalan Desa Bunar-Saga, tahun ini belum bisa dilakukan, karena jalan itu masuk dalam APBD Perubahan. Diperkirakan, sekitar September atau Oktober 2012 baru dilakukan proses lelang.

Diinformasikan, sejumlah warga Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya dan Tobat Balaraja, saat ini mengeluhkan parahnya kerusakan yang terjadi di beberapa ruas jalan yang ada di wilayahnya.

Ironisnya, jalan tersebut merupakan akses satu-satunya yang digunakan warga setempat untuk menuju RSUD Balaraja.

Tak hanya itu, jalan Parahu-Tobat ini juga dijadikan jalan alternatif bagi warga untuk membawa hasil panen atau berbelanja kebutuhan sehari-hari di Pasar Sentong- Balaraja.(din)




Lebaran 1433 H, Tren Pergerakan Pesawat di BSH Naik 11,6 Persen

Kabar6-Aktivitas pesawat terbang pada arus mudik lebaran 1433 H di Bandara Internasional Soekarno Hatta (BSH)-Tangerang diprediksi bakal mengalami peningkatan hingga 11,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Lonjakan aktivitas pesawat ini berlaku karena berubahnya kebiasaan pulang kampung atau mudik masyarakat saat lebaran menggunakan angkutan udara.

Demikian dikatakan Deputy Senior General Manager PT Angkasa Pura (AP) II, Bram Bharoto Tjiptadi, Rabu (8/8/2012). “Trennya naik hingga 11,6 persen , bila dirata-rata 1.115 pesawat, yang sebelumnya 910 pesawat setiap harinya,” tutur Bram.

Prediksi itu mengacu pada data perbandingan pergerakan pesawat dari tahun 2010 hingga 2011. Untuk kedatangan domestik, trennya mencapai 13,44 persen, dengan jumlah pesawat 5.767 untuk 2010 dan 6.542 pesawat untuk 2011.

Sedangkan untuk keberangkatan domestik, tercatat pada tahun 2010 mencapai 5.768 pesawat, sedangkan pada tahun 2011 sebanyak 6.500 pesawat dengan tren 12,69 persen.

Sementara itu, untuk pergerakan pesawat paada terminal kedatangan internasional, pada tahun 2010 sebanyak 1.503 dan 2011 sebanyak 1.614 pesawat, dengan tren mencapai 7,4 persen.

Sedangkan keberangkatan internasional trennya 4,7 Persen dengan jumlah pesawat di 2010 sebanyak 1519 pesawat, dan di tahun 2011 naik menjadi 1591 pesawat. 

“Untuk 2010 saja jumlah pesawatnya mencapai 14.557, sedangkan 2011 mencapai 16247 pesawat. Melonjak cukup tinggi, dimusim mudik tahun ini pastinya juga akan ada peningkatan,” tegasnya.

Dari data itu juga, Bram mengutarakan, arus mudik dengan menggunakan pesawat terbang pada hari raya  Idul Fitri tahun ini, diprediksi akan didominasi oleh kedatangan domestik.

Pasalnya, bila berkaca pada arus mudik tahun 2011 lalu, jumlah penumpang pesawat mencapai 942.168 penumpang. Dan pada arus mudik tahun 2012 ini trennya diprediksi akan naik hingga 16,8 persen.

Dari data yang didapat, ditahun 2010 jumlah penumpang  kedatangan domestik mencapai 776.025 penumpang, sementara untuk keberangkatan domestik tahun 2010 jumlah penumpang sebanyak 695.960, sedangkan ditahun 2011 sebanyak 817.504 penumpang.

Sebaliknya, untuk jumlah penumpang kedatangan internasional ditahun 2010 tercatat 235.507 penumpang dan 2011 sebanyak 257.702 penumpang. Sedangkan keberangkatan internasional sejumlah 247.283 ditahun 2010 dan 264.850 untuk tahun 2011.

“Sementara untuk total penumpang ditahun 2010 lalu tercatat 1.954.775 penumpang dan 2011 sebanyak 2.282.224 penumpang. Artinya, ada perkiraan, arus mudik tahun 2012 ini diprediksi akan mencapai 16,8 persen.

Dan kami sudah mengantisipasi dengan kelonjakan ini, mulai dari penyediaan lahan parkir, perbaikan fasilitas penunjang, dan persiapan keamanan dan lainnya,” ucapnya.

Diakhir kesempatan, Bram menyatakan, AP II siap melayani calon penumpang pada arus mudik idul fitri tahun ini. “Dengan perbaikan-perbaikan yang sudah kami lakukan dananalisa sudah kami perkirakan, dan kami siap melayani mudik lebaran tahun ini,” pungkas Bram.(iqmar)