1

Difabel & Lansia di Tigaraksa Antusias Terima Dana PSKS

Kabar6-Sejumlah warga penyandang difabel (cacat) dan lanjut usia (lansia) ikut antri mencairkan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kantor Pos, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Senin (8/12/2014).

Meski harus antri lebih dari dari satu jam, namun penyandang difabel dan lansia umumnya tetap antusias dan sabar menunggu uang sebesar Rp. 400 ribu yang disiapkan sebagai dana subsidi kenaikan BBM.

“Saya dateng jam delapan, dan baru dapat uangnya jam 9 lewat,” ujar Raina (80), lansia dari Kecamatan Cileles, Kabupaten Tangerang.

Namun demikian, Raina tetap senang karena uang itu cukup membantu memenuhi keperluannya sehari-hari. Karena saat ini wanita gaek ini tinggal sebatang kara. **Baca juga: Pemprov Banten Kembangkan Pertanian Kakao.

“Seneng kok, soalnya cukup untuk kebutuhan saya sehari-hari. Kan saya tinggal sendiri, karena anak saya sudah berkeluarga semua,” ungkapnya kepada kabar6.com.(shy)




Warga Gondrong Tolak Harga Tanah Rendah

Kabar6-Sejumlah warga di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, hingga kini masih mempersoalkan proses penetapan biaya ganti rugi pembebasan lahan proyek normalisasi Kali Angke.

Apalagi, pasca insiden meninggalnya seorang warga bernama Abdurahman, lantaran sakit jantungnya kambuh saat menolak harga tanah yang dibayar rendah, tim aprraisal belum juga merevisi penawaran ganti rugi tanah warga tersebut.

“Dari kejadian 18 November kemarin, sampai sekarang belum ada juga tindakan tim appraisal maupun Dinas Tata Kota Tangerang dan Badan Pertanahan Nasional (BPN), untuk perubahan nilai ganti rugi lahan kami,” kata Fatonah, salah seorang putri dari almarhum Abdurahman, Minggu (7/12/2014).

Kemarin, lanjut dia, warga pun sempat memasang spanduk penolakan harga ganti rugi tanah yang dinilai tidak manusiawi. “Tapi tau-tau dicopot sama petugas Satpol PP. Berarti keluhan kami ini tidak didengar sama pemerintah,” keluh Fatonah.

Perempuan yang akrab disapa Siffah ini juga mengaku, bahwa sebenarnya para warga sangat mendukung program pemerintah untuk melakukan normalisasi kali angke. Namun, tambah dia, warga pun tak ingin menerima harga ganti rugi yang tidak sesuai.

“Kalau kita bandingan dengan harga NJOP, itu sangat jauh sekali. Yang bikin kesal adalah, warga ditakut-takuti dengan ancaman untuk membawa ke pengadilan, apabila tidak mau melepas tanahnya. Makanya kita disini bersatu untuk mempertahankan tanahnya dan siap dilepas dengan harga sesuai kesepakatan warga,” pungkasnya.

Terpisah, beberapa waktu lalu, Anggota DPRD Kota Tangerang H Syahroni sempat mengungkapkan, bahwa sejatinya warga memiliki hak untuk menolak, apabila harga yang ditentukan dirasa tidak sesuai. **Baca juga: Tolak Pembebasan Lahan, Warga Gondrong Sindir Walikota di Spanduk.

“Jadi sifatnya, tim aprrasial itu adalah melakukan permusyarahan, untuk membuat kesepakatan nilai ganti rugi dengan warga. Kami sangat siap jika warga memang menyampaikan permasalahan yang sebenarnya kepada kami, kami akan membantu untuk memfasilitasi, dalam mencari solusi ini,” pungkasnya.(ges)




Hingga Lusa Wilayah Banten Diguyur Hujan Sedang dan Ringan

Kabar6-Bagi Anda yang beraktivitas dan tinggal di wilayah Provinsi Banten, hendaknya menyiapkan payung atau jas hujan dalam dua hari terakhir.

Itu mengacu pada prakiraan cuaca Balai Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Ciputat, yang memprediksi hujan akan mengguyur wilayah Banten dalam kurun waktu dua hari terakhir.

“Sebagian besar wilayah kabupaten dan kota di Banten sepanjang dua hari akan diguyur hujan sedang dan ringan,” demikian bunyi surat resmi secara elektronik yang diterima kabar.com, Minggu (07/12/2014).

Suhu udara berkisar dari 23 sampai 32 persen dan kelembaban antara 62 hingga 96 persen. Sedangkan kecepatan angin mencapai antara 12 hingga 16 kilometer per jam. Arah angin datang dari barat daya.

Sementara khusus cuaca untuk wilayah Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang, diperkirakan akan diguyur hujan sedang. “Peringatan dini nihil,” tambahnya.

Dari catatan intensitas hujan ringan 1.0 sampai 5.0 milimeter per jam dan 5 hingga 20 milimeter per hari. Serta hujan sedang 5.0 sampai 10 milimeter per jam hingga 20 sampai 50 milimeter per hari. **Baca juga: Peran Ulama Diharap Kikis Paham Radikalisme.

“Prakiraan cuaca lokasi Tangerang pagi hari berawan, siang hujan ringan dan sedang, malam berawan disertai hujan ringan,” jelas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika tersebut.(yud)




Peran Ulama Diharap Kikis Paham Radikalisme

Kabar6-Perang melawan terorisme harus dilihat sebagai perang gagasan yang mengarah pada memenangkan pikiran dan hati masyarakat, untuk tidak simpati dan tidak mendukung gagasan para teroris.

Hal itu harus dilaksanakan secara serempak dengan memusatkan faktor-faktor terkait seperti pendidikan dan masalah sosial lainnya.

Dan, peran Ulama, para tokoh masyarakat sangat diperlukan untuk memberikan pemahaman yang benar terhadap doktrin-doktrin ideologi radikal.

“Kita harus sama-sama waspada untuk mencegah masuknya hal-hal negatif di Kota Tangerang,” ujar Walikota Tangerang, Arief Wismansyah saat menjadi pembicara dalam Halaqoh Anti Radikalisme dan Terorisme bertema Mewaspadai Bahaya Radikalisme dan Terorisme Bagi Generasi Muda dan Masyarakat Kota Tangerang, yang digelar Rabithoh Maahid Indonesia di Pesantren Darul Amanah, Kenanga, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Minggu (7/12/2014).

Menurut Walikota, perbedaan pandangan yang berkembang di masyarakat, khususnya paham radikalisme, tentunya harus segera diluruskan pemahamannya, sehingga tidak disalahgunakan untuk kepentingan yang tidak baik.

Apalagi, katanya, Kota Tangerang yang terdiri dari berbagai latar belakang budaya, suku, etnis serta agama diperlukan sebuah keselarasan serta harmonisasi untuk menangkal segala kemungkinan negatif yang mungkin saja menyusup di tengah-tengah masyarakat.

Oleh karena itu, Walikota meminta kepada semua elemen masyarakat yang ada di Kota Tangerang agar dapat terus saling menghormati serta menghargai segala perbedaan yang ada. **Baca juga: Awas…! Kawasan Cikupa Rawan Premanisme.

Selain itu, Walikota juga mengatakan berbagai paham di masyarakat tentunya juga tak lepas dari kurang terakomodirnya perbedaan yang mengakibatkan timbulnya ketidakpuasan pada kelompok orang yang pada akhirnya mengaktualisasikannya dengan cara yang salah.

Diharapkan, dengan adanya peran aktif para alim ulama serta organisasi-organisasi keagamaan, dapat menangkal masuknya berbagai pengaruh negatif di Kota Tangerang.(hms/tom migran)




Awas…! Kawasan Cikupa Rawan Premanisme

Kabar6-Aksi kelompok anak Punk (anak jalanan) di sepanjang Jalan Raya Serang KM 14, persisnya dikawasan Pasar Cikupa, Kabupaten Tangerang, kian mengkhawatirkan?.

Dengan modus mengamen, tak jarang anak punk menebar teror dengan memaksa supir angkot maupun penumpang untuk memberikan uang.

Setidaknya, ketakutan itu disampaikan Hanni, seorang pegawai swasta yang menumpang angkot jurusan Cimone-Tigaraksa. “Anak punk itu muncul saat angkot melintas dikawasan Pasar Cikupa,” ujarnya.

Meski tidak disertai dengan senjata tajam, namun Hanni mengaku sangat terintimidasi dengan ucapan dua anak punk kepadanya. Apalagi, tampang keduanya kucel dan matanya tampak merah.

“?Saya habis mabok nih bu, saya belum makan. Jangan sampe saya nekat,” ungkap Hanni menirukan bicara 2 anak punk tersebut. **Baca juga: Kepergok Mencuri, Nyawa Penderita HIV/AIDS Selamat.

Hanni berharap, pemerintah daerah dan kepolisian menindak tegas setiap aksi premanisme, seperti yang dilakukan anak punk tersebut.? Jangan sampai pelaku berbuat lebih jauh, baru pihak terkait bertindak.

“Ini sudah parah. Tolong buat rasa aman dan nyaman untuk kami. Jangan tunggu sampai ada kasus perkosaan didalam angkot lagi, baru bertindak,” cetus Hanni kesal.

Terkait keluhan warga atas merebaknya aksi premanisme tersebut, Kapolsek Cikupa Kompol Bresman Daniel Simanjuntak belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi, telepon genggamnya dalam kondisi tidak aktif.(agm/shy)




Kepergok Mencuri, Nyawa Penderita HIV/AIDS Selamat

Kabar6-Seorang pecandu narkoba jenis putau atau junkie, tertangkap tangan saat mencuri beragam jenis produk dagangan di minimarket dikawasan Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Beruntung petugas kepolisian cepat datang kelokasi, hingga nyawa pelaku berhasil diselamatkan dari amarah massa yang geram atas prilaku DYP (37).

Informasi yang dihimpun kabar6.com, aksi pencurian yang dilakukan DYP terendus oleh pegawai minimarket. Alhasil, pria yang menetap di wilayah Kreo, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang itupun langsung diteriaki maling.

“Kejadiannya Sabtu (6/12/2014) malam. Pas karyawan minimarket tahu ada pencuri, langsung diteriakin maling,” terang Yamin, warga sekitar sekaligus saksi mata, Minggu (7/12/2014).

Teriakan karyawan minimarket seketika mengundang perhatian warga sekitar, hingga berdatangan kelokasi. Tanpa dikomando, warga menggeledah isi tas DYP yang tak sempat kabur. 

Benar saja, saat digeledah di dalam tas pelaku terdapat banyak barang curian. Tak pelak, warga langsung emosi hingga melayangkan bogem mentah ke wajah dan tubuh DYP.

Terlebih, di bagasi sepeda motor B 6015 VKH milik DYP, juga ditemukan banyak barang seperti susu, obat-obatan sama makanan ringan. **Baca juga: 88 PNS Kabupaten Tangerang Disumpah.

Untungnya, petugas kepolisian cepat datang ke lokasi perkara. Meskis empat mengacungkan senjata, petugas akhirnya berhasil mengevakuasi pria pengangguran itu dari kerumunan massa.

Kepada petugas, DYP mengaku terpaksa mencuri untuk membeli putau. Bahkan, pelaku juga mengaku sebagai penderita HIV/AIDS.(yud)

 




88 PNS Kabupaten Tangerang Disumpah

Kabar6-Sebanyak 88 pegawai di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang diangkat menjadi Pegawai Negri Sipil (PNS).

Demikian dikatakan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, Minggu (7/12/2014). “Pengambilan sumpah dilakukan pada Jumat (5/12/20140),” ujarnya.

Dijelaskan Zaki, dari total 88 pegawai yang diangkat menjadi PNS tersebut, terdiri dari 76 berasal dari CPNS. Sedangkan sisanya 12 lainnya pns yang belum di ambil sumpahnya (susulan). **Baca juga: Warga Keluhkan Bibir Cisadane Jadi Tempat Pacaran.

“Setelah mengucap sumpah, saya berharap saudara sekalian bis amewujudkan komitmen dalam bertugas sebagai PNS. Tingkatkan terus kineria dan disipli dimana pun saudara bertugas, dan mari kita rapatkan barisan menjadi sebuah tim dengan satu semangat dan satu tujuan, mewujudkan Tangerang Gemilang,” pesan Bupati.(hms/tom migran)




Sekolah Disegel, Kadindik Tangsel Minta Lurah Urus Warganya

Kabar6-Ulah Matalih dan Mahpud, warga yang mengklaim sebagai ahli waris atas lahan di SD Negeri Jurang Mangu Barat 03, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dianggap sudah keterlaluan.

Mengingat polemik ini bukan kali pertama terjadi atas kasus serupa tapi beda obyek.

“Keterlaluan banget. Saya akan minta ke lurahnya deh untuk ngurusin warganya biar benar, kasihan anak-anak murid jadinya,” tegas Mathodah S, Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Tangsel kepada kabar6.com saat dihubungi lewat sambungan selularnya, Minggu (7/12/2014).

Menurutnya, Mahpud sebelumnya pernah terlibat polemik yang sama dengan pemilik sebuah yayasan pemilik sekolah swasta tak jauh dari lokasi sengketa saat ini. Namun masalah tersebut telah rampung setelah pihaknya membantu memediasikan antarkeduanya.

Berkaitan dengan pengakuan luas lahan yang diklaim sebagai miliknya di SDN Jurang Mangu Barat 03, dipandang terlalu berlebihan. Sebab, luas lahan yang diklaim sebagai milik ahli waris bukan sekitar 100 meter.

“Sebenarnya cuma 13 meter. Dan, itupun ahli waris ngaku surat-suratnya hilang, akhirnya bikin surat kehilangan ke kepolisian dan ngiklanin ke koran,” terang Mathodah.

Apalagi tuntutan Mahpud yang meminta proses penggantian lahan dipercepat baginya tak masuk akal. Mathodah tambahkan, sesuai aturan dalam prosedur penggantian lahan bukan kewenangan lembaga yang dipimpinnya.

Bila dituruti, ia khawatir akan menjadi temuan dan kesalahan dalam penggunaan kas daerah oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Provinsi Banten. **Baca juga: Kasus Segel Sekolah di Tangsel Bikin Prihatin.

“Masa mintanya ke kita. Saya pernah ingatin, hati-hati bertindak, karena ganggu anak sekolah bisa dilaporkan ke polisi,” tambahnya.(yud)




Zainal si Terdakwa Kasus JIS Kangen Masakan Ibu

Kabar6-Perasaan pilu menghantui benak keluarga Zainal Abidin (28), terdakwa kasus dugaan pelecehan seksual di Jakarta International School (JIS).

Betapa tidak, saat terakhir bertemu keluarganya, Zainal yang sebelumnya adalah petugas kebersihan di JIS, sempat mengungkapkan kerinduannya dengan masakan sang ibu.

Ya, Zainal adalah satu dari lima terdakwa yang dituding telah melakukan abmoral terhadap AK (6), peserta didik di sekolah tersebut.

“Waktu terakhir ketemu di LP Cipinang, dia (Zainal) bilang kangen sama masakan ibu. Sampe sedih saya dengarnya,” kata Aida, kakak Zainal ditemui di rumahnya Jalan Aria Putera, Gang H Betong, RT 07 RW 18, Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (06/12/2014).

Sedangkan hal yang membuat Aida sumringah saat bertemu adiknya, adalah karena kondisi adiknya sehat, meski guratan syok masih terpancar dari raut wajah Zainal.

Selama berada di sel titipan, terangnya, Zainal diperlakukan baik oleh tahanan lainnya. Itu karena selama proses persidangan berjalan, tidak ada bukti yang cukup untuk menjerat adiknya sebagai pelaku pelecehan seksual.

“Adik saya pernah cerita, kalau semua karyawan yang bersih-bersih enggak boleh menyentuh murid yang ada disana (JIS). Saya yakin adik saya enggak melakukan perbuatan begituan,” terang Aida. **Baca juga: Keluarga Terdakwa Kasus JIS Tunggu Mukjizat.

Anak pasangan Ali Sudrata dan Nurida itu mengatakan, adiknya masih trauma bila melihat polisi. Sebab, selama berada di Mapolda Metro Jaya, tambah Aida, Zainal mengaku kerap mendapat tekanan psikologis serta fisik dari petugas.

Hal itulah yang memaksa adiknya membuat pengakuan. Termasuk menyebut nama-nama terdakwa lainnya yang menjadi rekan kerja satu shift dengannya. Meski diyakini mereka tidak pernah melakukan prilaku seperti yang dituduhkan.

“Ya begitu deh, kejam,” lirih Aida menggelengkan kepala seraya memohon kepada awak media untuk tidak mengambil gambar rumah dan anggota keluarganya. “Kasihan ibu,” tambahnya.(yud)

 




Warga Keluhkan Bibir Cisadane Jadi Tempat Pacaran

Kabar6-Maraknya aktivitas pasangan muda-mudi yang kerap berpacaran disepanjang bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, mulai dikeluhkan oleh warga sekitar. Sayangnya, aktivitas yang diduga berbau mesum tersebut nampak diabaikan oleh pemerintah setempat.

Miris, beberapa waktu lalu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), selaku tim ekskutor penegakan Peraturan Daerah (Perda) di kota bertajuk ‘Akhlakul Karimah’ ini hanya melakukan kegiatan, saat permasalahan itu ramai di media massa.

“Gimana sih ini, katanya kota akhlakul karimah, tapi banyak orang mesum di pinggir kali Cisadane,” ketus Sheila (35), salah seorang  ibu rumah tangga, yang tinggal dilingkungan sekitar pinggir Sungai Cisadane, Pasar Baru, Kota Tangerang, Sabtu (6/12/2014).

Tidak canggung-canggung, Sheila juga meminta kepada awak media, untuk mengambil gambar, disaat malam hari, dimana sepanjang kali tersebut, banyak orang berpacaran. “Di publis saja mas, biar pemerintah tau. Satpol PP itu kerjanya apa, banyak orang pacaran ditempat gelap ko dibiarin,” tegas dia, kepada wartawan.

Sayangnya, Kasatpol PP Kota Tangerang Mumung Nurwana, belum dapat dikonfirmasi terkait persoalan tersebut. Pasalnya, telepon genggam miliknya sedang dalam keadaan tidak aktif. **Baca juga: Kasus Segel Sekolah di Tangsel Bikin Prihatin.

Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sedianya memiliki Perda Nomor 8 Tahun 2005, tentang larangan kegiatan yang mengarah kepada praktik prostitusi.(ges)