1

Terguling di BSD Serpong, Supir Mobil Box Kabur

Kabar6-Sebuha mobil box bermuatan makanan ringan terbalik di Jalan Raya Serpng, BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (24/2/2015).

Tidak ada korban jiwa dalam insiden terbaliknya truk seberat 8 ton tersebut. Namun, pascakejadian, supir yang mengemudikan truk menghilang, dan diduga melarikan diri.

Petugas Polantas Polsek Serpong, Briptu Hari mengatakan, peristiwa terjadi akibat supir mengemudikan truk bernopol B 2933 KU itu secara ugal-ugalan.

“Diduga supir melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga mengalami kecelakaan,” ujar Briptu Hari. **Baca juga: Begini Kronologis “Bakar Begal” di Pondok Aren.

Meski sempat memicu kemacetan parah, namun kini bangkai truk sudah berhasil dievakuasi oleh petugas Polantas dan Dinas Perhubungan setempat.(rani)




Begini Kronologis “Bakar Begal” di Pondok Aren

Kabar6-Tak ada ampun bagi pelaku begal (perampok) sepeda motor. Setidaknya, hal itu tergambar dari amuk warga di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Tak hanya dihajar hingga sekarat, massa yang murka bahkan membakar tubuh kurus sang begal yang belum diketahui identitasnya itu hingga gosong.

Informasi yang dihimpun kabar6.com, peristiwa pecah pada Selasa (24/2/2015) sekira pukul 00.10 WIB.

Berawal ketika Wahyu Hidayat (21) berboncengan dengan temannya, Sri Astriani (19), menggunakan Honda Beat B 6878 WHO.

Saat melintasi Jalan Raya Ceger, Keluran Pondok Karya, tiba-tiba dari arah belakang sepeda motor korban dipepet oleh dua sepeda motor yang yang ditunggangi empat pria tak dikenal.

“Dia (komplotan begal) ada empat orang boncengan mepet saya sambil ngacungin samurai,” terang Wahyu kepada petugas penyidik di Mapolsek Pondok Aren.

Rupanya, ancaman itu tak menyurutkan Wahyu dan temannya. Kedua warga Jalan Komplek DPR, RT 02/09, Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur.

Sri Astriani bahkan langsung berupaya merampas samurai yang diacungkan salah seorang komplotan begal motor. Alhasil, sepeda motor korban dan komplotan begal itupun terjatuh.

Salah seorang pelaku langsung merampas dan mencoba menghidupkan sepeda motor Wahyu. Sementara, Wahyu spontan berteriak minta tolong, hingga mengundang perhatian warga sekitar.

“Warga cepat datang. Terus pelaku coba kabur ninggalin motor saya. Tapi warga yang berdatangan langsung mengejar dan mengepung pelaku,” tambah Wahyu yang mengenakan topi warna kuning.

Tak berselang lama, salah seorang pelaku akhirnya berhasil ditangkap. Warga yang marah langsung menghadiahkan pukulan dan tendangan bertubi-tubi ke tubuh pelaku.

Meski pria bertubuh kurus yang identitasnya belum diketahui sudah tak berdaya, amarah massa tak mereda. **Baca juga: Geram, Massa Bakar Begal Motor di Pondok Aren.

“Sebelum dibakar sama massa, begal itu sempat ditelanjangin dulu. Pakaiannya dicopotin, baru kemudian dibakar,” tambah Wahyu.(yud)




Begal Dibakar di Balaraja, Cuma Kelakar Orang Iseng

Kabar6-Terduga pelaku begal (perampok) sepeda motor yang dikabarkan dibakar warga di kawasan Industri Oleg, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, pada Senin (23/2/2015), dipastikan adalah hoax.
Hal itu dikatakan Kapolsek Balaraja, Kompol Awaludin Amin, kepada kabar6.com, Selasa (24/2/2015).

“?Kami sudah melakukan pengecekan. Tidak ada kejadian pembakaran begal di TKP (Tempat Kejadian Perkara) seperti informasi yang tersebar,” tegas Kompol Awaludin.

Menurutnya, informasi itu berawal dari Broadcast BBM (Pesan Blackberry) yang disebar oleh orang iseng dan tidak bertanggungjawab.

“Informasi itu cuma kelakar orang tiadak bertanggungjawab via BBM. Hoax itu,” ujarnya. **Baca juga: Pria Diduga Curanmor Tewas Dibakar Massa di Balaraja.

Menurut Awal, aksi pembakaran diduga pemain pepet rampas (begal) yang sesungguhnya terjadi itu ada diwilayah Pondok Aren. “Sementara diwilayah kami nihil,” terang Awal.

Sebelumnya dikabarkan, seorang pria diduga pelaku begal (perampok) sepeda motor, tewas mengenaskan setelah diamuk massa di kawasan Industri Oleg, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Senin (23/2/2015).

Tak puas sampai di situ, warga yang telanjur murka juga membakar tubuh pria yang belum diketahui identitasnya itu hingga gosong.

“Informasi yang saya dapat, kejadiannya berlangsung sekitar satu jam lalu,” ungkap Isbandi Ardiwinata, warga Balaraja, kepada kabar6.com, malam ini.(agm)

 




Geram, Massa Bakar Begal Motor di Pondok Aren

Kabar6-Amarah warga terhadap komplotan pelaku tindak kejahatan begal sepeda motor sudah memuncak. Fakta itu terjadi di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Seorang pelaku dibakar oleh massa hingga tewas.

 

Informasi yang dihimpun kabar6.com, peristiwa itu terjadi pada Selasa (24/2/2015) dinihari. Ketika itu sekitar pukul 00.10 WIB, sepasang pemuda pengendara Honda Beat B 6878 WHO melintasi Jalan Raya Ceger, Kelurahan Pondok Karya.

 

“Ada teriakan jadi ngundang perhatian warga. Ternyata ada begal motor,” terang Manan (48), warga sekitar ditemui di lokasi perkara. ** Baca juga: Pria Diduga Curanmor Tewas Dibakar Massa di Balaraja

 

Setelah melihat korban tindak kejahatan dan menolong sepasang pemuda tersebut, perhatian warga lainnya juga mengarah ke para pelaku. Menurut Manan, singkat setelah itu jumlah warga yang datang semakin banyak.

 

Manan melihat massa yang marah semakin beringas. Pukulan dan tendangan bertubi-tubi terus dilancarkan massa ke seorang pelaku. Meski pria misterius itu sudah tak berdaya, amarah massa tak mereda. ** Baca juga: Pemkot Minta Salinan Undang-Undang Pilkada

 

“Ada yang teriak, udah bakar aja bakar. Begini nih rasain kalo ngebegal motor,” ujar Manan menirukan teriak seorang pemuda. Sontak, teriakan itu menyulut emosi massa.(yud)




Pemkot Minta Salinan Undang-Undang Pilkada

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel memberikan salinan undang-undang pelaksanaan Pilkada yang telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

 

Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan Ismunandar, menyatakan pihaknya saat ini baru memegang draft rancangan perundangan-undangan terkait pelaksanaan Pilkada serentak yang diberikan oleh KPU Kota Tangsel, sehingga pihaknya masih harus memastikan Pilkada benar dilaksanakan akhir 2015 ini dari Undang-undang yang telah diteken Presiden Joko Widodo.

 

“Kami memang baru diberikan draft rancangan undang-undang, walaupun komisioner KPU Kota Tangsel bilang sudah pasti Pilkada dilaksanakan akhir tahun 2015 ini dan Undang-undang yang akan diteken oleh Presiden Jokowi isinya tidak berbeda dari draftnya, kami tetap saja masih perlu kepastian yang jelas,” terang Ismunandar kepada kabar6 sebelum rapat koordinasi antara KPU dan Pemkot Tangsel yang dilakukan secara tertutup di Kantor Walikota Pamulang, Senin (23/02/2015).

 

Selain salinan UU Pilkada yang telah ditandatangi Presiden, Ismunandar juga menuturkan, pihaknya pun menunggu Permendagri, Permenkeu, dan KPU RI. ** Baca juga: Anggaran Pilkada, Pemkot Tangsel Ngarep Bantuan Pusat

 

“Kalau kami telah memegang salinan UU, Permendagri, Permenkeu, dan KPU RI, baru kami yakin Pilkada dilaksanakan Desember 2015 nanti,” kata Ismunandar.

 

Sementara itu, Ketua KPU Kota Tangsel M Subhan mengungkapkan, pihaknya juga masih menunggu instruksi dari pusat secara tertulis, akan tetapi Rakor dengan Pemkot Tangsel diperlukan karena sebagai bentuk percepatan untuk menjelaskan tahapan-tahapan pelaksanaan Pilkada, termasuk anggaran yang dibutuhkan.

 

“Dalam Rakor awal ini kami hanya menjelaskan tahapan-tahapan pelaksanaan Pilkada dan anggaran yang dibutuhkan karena merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan Pemkot Tangsel berdasarkan instruksi dari Pemerintah Pusat nanti,” jelas M Subhan.(ard)




Anggaran Pilkada, Pemkot Tangsel Ngarep Bantuan Pusat

Kabar6- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) berharap Pemerintah Pusat memberikan bantuan anggaran untuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan pada akhir 2015 ini.

 

Menurut Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangsel, Uus Kusnadi, pihaknya sangat berharap Pemerintah Pusat dapat menggelontorkan bantuan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) atau APBN Perubahan karena waktu pelaksanaan Pilkada yang sangat mepet.

 

“Yah, ini hanya harapan kami saja kepada Pemerintah Pusat dapat menggelontorkan bantuan anggaran,” ucap Uus saat ditemui kabar6.com usai rapat koordinasi antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Pemkot Tangsel yang dilakukan secara tertutup di Kantor Walikota Pamulang, Senin (23/02/2015).

 

Kendati demikian, sambung Uus, pihaknya pun tidak akan ambil pusing bila Pemerintah Pusat tidak menggelontorkan bantuan anggaran karena pihaknya juga akan mempersiapkannya di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan. ** Baca juga: Pria Diduga Curanmor Tewas Dibakar Massa di Balaraja

 

“Kami hanya tinggal menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat, seperti Kementrian Keuangan, Kementrian Dalam Negeri dan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia terkait pelaksanaan Pilkada yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah,” terang pejabat yang berdomisili di kawasan Setu ini.(ard)




Pria Diduga Curanmor Tewas Dibakar Massa di Balaraja

Kabar6-Seorang pria diduga pelaku begal (perampok) sepeda motor, dikabarkan tewas mengenaskan setelah diamuk massa di kawasan Industri Oleg, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Senin (23/2/2015).

 

Tak puas sampai di situ, warga yang telanjur murka juga membakar tubuh pria yang belum diketahui identitasnya itu hingga gosong.

 

“Informasi yang saya dapat, kejadiannya berlangsung sekitar satu jam lalu,” ungkap Isbandi Ardiwinata, warga Balaraja, kepada kabar6.com, malam ini.

 

Isbandi juga menyebut, bila hingga kini jenazah korban masih tergeletak kaku di Tempat Kejadian Perkara (TKP). ** Baca juga: Pembangunan Gelanggang Budaya di Tangsel Dilanjutkan

 

Hingga berita ini disusun, kabar6.com, belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait.(agm/din)




Pembangunan Gelanggang Budaya di Tangsel Dilanjutkan

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) kembali melanjutkan pencanangan membangun gedung Gelanggang Budaya di Taman Kota 2, Kecamatan Setu.

Sebelumnya, program tersebut sempat tertunda. Dan kini, para pedagang tanaman hias juga tak perlu khawatir bakal digusur.

Demikian diungkapkan Walikota Airin Rachmi Diany, saat menghadiri sebuah acara di pusat perbelanjaan di kawasan Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara, Senin (24/2/2015).

“Ya karena satu lain hal, memang sempat tertunda pada tahun lalu. Namun ditahun ini saya anggarkan kembali,” ungkapnya.

Menurutnya, konsep desain bangunan gedung Gelanggang Budaya telah diubah. Jika sebelumnya dirancang tertutup, dilengkapi panggung dan ruang pertemuan. Kini desainnya dibuat terbuka.

Airin juga menjamin, bila Pemkot Tangsel akan tetap mempertahankan keberadaan lokasi lapak pedagang tanaman hias.

Bahkan, lanjutnya, lokasi lapak pedagang binaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpangan) Kota Tangsel itu, akan ditata agar lebih baik lagi.

“Gini loh, kalau ramah lingkungan pastilah. Saya pun mengusung dan mengajak masyarakat saya untuk Smart Green City. Genggang Budaya dan pegadang tanaman hias tetap disitu, enggak kemana-mana,” katanya.

Airin pun meminta kepada warganya untuk lebih terbuka lagi, mau diajak berdialog. Jangan sampai pembuatan Gelanggang Budaya kedepannya tertunda kembali.

Ia mengendus tertundanya program pembangunan dipicu adanya kepentingan pribadi atau golongan pihak tertentu. Airin pun berharap, pada akhir Maret nanti sudah selesai tahapan pelelangannya.

“Sehingga Januari tahun 2016 sudah bisa dipergunakan untuk para budayawan dan seniman di Kota Tangsel,” tutupnya.(yud)




Pasien e-KTP Naik, RSU Tangsel Tambah Fasilitas NICU

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Rumah Sakit Umum (RSU) setempat terus berupaya meningkatkan pelayanan medis intensif Neonatal Intensive Care Unit (NICU).

Manajemen rumah sakit itu bahkan telah membuat kebijakan populis, yakni mengutamakan untuk masyarakat setempat yang tidak mampu.

“Tentunya tetap didukung fasilitas sarana dan prasarana yang tidak kalah dengan swasta,” ungkap Kepala Bidang Pelayanan Medis RSU Kota Tangsel, Tri Utami Pertiwi kepada kabar6.com ditemui di Jalan Raya Padjajaran, Kecamatan Pamulang, Senin (23/2/2015).

Menurut dokter umum itu, tak jarang tim medis sampai kewalahan menangani eksodus pasien ibu melahirkan yang berasal dari berbagai wilayah tetangga.

Pasien persalinan itu mayoritas merupakan rujukan dari wilayah asal bermukim. Alasannya, jumlah alat NICU yang dimiliki rumah sakit pemerintah di daerah masing-masing sangat terbatas.

Sedangkan konsekuensi logis untuk menjalani perawatan NICU di rumah sakit swasta tentu tarifnya malah. Hal itulah membuat banyak yang dirujuk dan mendatangi RSU Kota Tangsel.

“Banyak pasien dari daerah Depok, Kabupaten Bogor, Rangkasbitung yang menjalani perawatan NICU di sini. Tapi tentunya kita tetap memprioritaskan bagi pasien warga Tangsel,” terang Uut, sapaan akrabnya.

Pelayanan intensif NICU di RSU ini mulai diluncurkan sejak 2012 silam. Bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-4 Kota Tangsel.

Khusus bagi pasien yang mengantongi dokumen resmi e-KTP asal Kota Tangsel, pihak manajemen membebaskan biaya perawatan.

Data statistik menunjukan, sepanjang 2013 lalu total jumlah pasien yang telah ditangani RSU Kota Tangsel untuk menjalani rawat inap ada sebanyak 7.489 orang.

Dari angka itu presentase pasien layanan NICU jumlahnya mencapai 885 orang atau 11,82 persen.

Selama kurun 2014, dari total pasien sebanyak 48.965 orang pasien, jumlah pasien pada pelayanan NICU ada 393 orang.

Sementara untuk kurun waktu Januari kemarin, jumlah total pasien NICU yang ditangani sebanyak 39 orang.

“Dari angka di atas, paling banyak adalah pasien yang menggunakan fasilitas e-KTP alias gratis. Jumlahnya mencapai 30 orang, dan sisanya 7 orang pasien umum serta 2 orang BPJS,” papar Fitriyani, salah satu dokter jaga yang ditemui di ruang NICU.

Kondisi tersebut tentunya telah ditunjang dengan intensnya pemantauan tenaga dokter spesialistik yang profesional.

Jumlahnya ada lima dokter jaga dan satu dokter penanggung jawab. Serta 11 orang tenaga perawat yang terlatih dengan baik dengan kualifikasi khusus NICU yang terampil.

Ditambah lagi dilengkapi dengan peralatan berteknologi canggih, terdiri dari 4 unit ventilator, 2 unit lampu biru (blue light) dan 11 unit inkubator.

Diharapkan, melalui sarana dan prasarana perawatan NICU RSU Kota Tangsel lengkap mampu mencegah dan mengobati setiap pasien yang ditangani.

“Satu bulan rata-rata jumlah pasien yang kita tangani ada 30-40 bayi. Susah nyari NICU, kalaupun ada di rumah sakit swasta kan mahal,” terang Fitri.

NICU adalah ruang perawatan intensif di rumah sakit yang difungsikan untuk merawat bayi prematur dan bayi baru lahir sampai usia 30 hari.

Bayi-bayi tersebut tentunya memerlukan pengobatan dan perawatan khusus dibawah pemantauan tim dokter guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital.

Bayi-bayi yang berada di NICU umumnya adalah bayi dengan risiko tinggi. Bayi risiko tinggi adalah bayi yang mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit atau kematian daripada bayi lain.

“Biasanya karena terjadinya kegagalan organ-organ vital yang dialami oleh bayi-bayi baru lahir, disebabkan kelahiran prematur kurang dari 37 minggu atau pun lahir dengan penyakit bawaan,” tambahnya.(adv)




Bupati Zaki Ajak Warga Jadikan Moment MTQ Untuk Bumikan Alquran

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjadikan moment MTQ ke-45, untuk membumikan Alquran di Tangerang.

 

“Momentum MTQ inilah saatnya membumikan Alquran di Tangerang. Momen ini sekaligus bisa menjaring potensi lokal yang memiliki kemampuan di bidang baca dan tulis Alquran,” jelas Zaki usai membuka acara, Senin (23/2/2015).

 

Sedianya, kata Zaki, bila juara MTQ ke-45 akan mewakili Kabupaten Tangerang ke MTQ tingkat Propinsi Banten, yang akan di gelar 17 Maret mendatang di Kabupaten Lebak. ** Baca juga: Ini 9 Cabang di MTQ ke-45 Kabupaten Tangerang

 

“Juara MTQ ini harus siap mewakili Kabupaten Tangerang di MTQ tingkat Provinsi Banten di Kabupaten Lebak. Dan, saya harapkan bisa berprestasi di tingkat nasional,” ujar Bupati berharap.

 

Tampak hadir di acara pembukaan MTQ tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, MAd Romli, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tangerang Yuli Zaki Iskandar, Ketua Dharma Wanita, Forum Muspida beserta tokoh masyarakat Kecamatan Sukadiri.

 

Sementara, Camat Kelapa Dua, Yayat Rohman mengatakan, pihaknya sebagai juara bertahan, pada MTQ ke 45 tahun ini mengirimkan sebanyak 54 kafilah.

 

“Tentunya kami optimis bila tahun ini dapat kembali merebut piala tesebut,” ujar Yayat.(shy/hms/agm/tom migran)