1

Kota Tangerang Canangkan Konsep Aerotropolis

Walikota Tangerang, Airef Wismansyah.(tia)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akan mencanangkan konsep Kota Tangerang sebagai aerotropolis.

Walikota Tangerang, Arief Wismansyah mengatakan, saat ini Kota Tangerang menjadi pintu masuk Indonesia dari mancanegara.

“Oleh karena itu, kami akan ciptakan Kota Tangerang sebagia aerotropolis,” ungkap Arief saat Peresmian Gedung Operasional Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) di Komplek Gedung Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Senin (6/2/2017).**Baca juga: Suasana Duka Selimuti Rumah Mantan Anggota KPI di Serpong.

Saat ini, pembebasan jalur kereta bandara sudah rampung. Dalam waktu dekat, pembebasan lahan untuk runaway III Bandara Soetta juga akan usai.**Baca juga; Di Tangerang, Tidak Ada Ganti Rugi Bagi Korban Jalan Rusak.

“Dengan adanya fasilitas yang telah disediakan, harapannya dapat memudahkan para stakeholder untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam dan luar negeri,” ujarnya.(tia)




Di Tangerang, Tidak Ada Ganti Rugi Bagi Korban Jalan Rusak

Kepala DBMSDA Kabupaten Tangerang, Slamet Budhi.(shy)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang tak mau bertanggungjawab pada proses ganti rugi yang dialami pengendara akibat jalan rusak.

Padahal, dalam Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan, diatur soal ganti rugi bagi korban kecelakaan yang diakibatkan kerusakan pada badan jalan.

“Pemerintah tidak ada ganti rugi untuk pengendara yang kecelakaan akibat jalan rusak. Itu karena tidak ada anggarannya,” ungkap Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, Slamet Budi, Senin (6/2/2017).

Slamet menjelaskan, rusaknya ruas jalan bukan dikarenakan kontruksi yang buruk. Melainkan banyaknya kendaraan bertonase (kapasitas ruang muat) lebih dari kapasitas yang seharusnya.

Ia pun meminta, agar pihak kepolisian lalulintas serta Dinas Perhubungan bisa melakukan pengawasan akan hal tersebut.**Baca juga: Sehari, Bisa 10 Pemotor Jatuh di Jalan Raya Legok.

“Seharusnya ada pengawasan, namun sejauh ini belum maksimal. Maka dari itu banyak jalan rusak,” ujarnya.**Baca juga: Suasana Duka Selimuti Rumah Mantan Anggota KPI di Serpong.

Untuk diketahui, sebelumnya sekitar 10 pengendara terjatuh akibat, menghindari jalan rusak. Sementara, data yang dihimpun kabar6.com melalui Satlantas Polresta Tangerang, pada tahun 2016 sebanyak 495 kasus kecelakaan dengan 70 persen diakibatkan oleh jalan rusak.(Shy)‎




Suasana Duka Selimuti Rumah Mantan Anggota KPI di Serpong

Suasana duka di kediaman almarhum Bimo Nugroho di Serpong.(cep)

Kabar6-Suasana duka menyelimuti rumah mantan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Bimo Nugroho, di Jalan Beringin Dua, RT 04/07, Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (6/2/2016).

Lina Madilla Amir, salah seorang keluarga mengatakan, bila almarhum Bimo mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan pada Minggu 5 februari 2017, kemarin sore.

“Almarhum wafat karena penyakit sirosi atau pengerasan hati yang dideritanya selama dua tahun,” ungkap Lina.

Rencananya, pihak keluarga akan memakamkan jenazah almarhum pada Selasa (7/2/2017) besok.
 
Itu karena pihak keluarga masih akan menunggu kedatangan putri pertama Bimo yang saat ini masih dalam perjalanan dari Milan, Italia.**Baca juga; Ini Dia Tren Makanan Sehat 2017.

Sedianya, Bimo Nugroho wafat meninggalkan seorang istri bernama Taty Afriliana dan lima orang anak. Taty Afriliana sendiri dikenal sebagai aktivis anti korupsi.**Baca juga: Berhati Mulia, Miles Berikan Livernya untuk Bayi yang Diasuh.

Bimo Nugroho merupakan anggota Komisioner KPI periode pertama, yakni pada 2003-2007 dan periode selanjutnya, 2007-2010.(cep)




Pria Bekasi Tewas di Musala Tangerang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Seorang pria gaek ditemukan tewas di Musala Yayasan Pendidikan Sumpah Pemuda di Kampung Sabi, RT 001/002, No.54, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Minggu (5/2/2016).

Korban diketahui bernama Hendra Agusti (59), warga Jalan Mayor, Blok H No.3, RT 001/002, Kelurahan Jaka Setia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Kasubag Humas Polres Tangerang Selatan (Tangsel), Komisaris Mansuri mengatakan, sebelum ditemukan tewas, korban sempat terlihat ngobrol bersama dua rekannya, masing-masing H. Achmud Mur (67) dan Idham Machmud (42), sampai Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Tak lama Kemudian, korban pamit untuk tidur di Musala sedangkan ke dua rekannya memilih tidur di kursi sofa ruang guru yayasan Pendidikan Sumpah Pemuda.

Dan, pada pukul 06.30 WIB, korban di bangunkan oleh kedua rekanya, namun setelah dibangunkan korban sudah tak bergerak lagi.**Baca juga: Sehari, Bisa 10 Pemotor Jatuh di Jalan Raya Legok.

Selanjutnya, dua rekan korban melaporkan hal itu ke Polsek Kelapa Dua. Sementara, petugas yang datang ke lokasi dan memeriksa jasad korban akhirnya menyimpulkan bila korban meninggal akibat sakit.**Baca juga: Cantrang Dilarang, Nelayan Pantura Ogah Melaut.

“Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan bekas luka maupun tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Diduga korban meninggal akibat diabetes,” ujar Mansuri.**Baca juga: Nelayan Mogok, Ini Tanggapan DKP Kabupaten Tangerang.

Selain itu, lanjut Mansuri, pihak keluarga sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Hinggam jasad korban tidak dilakukan otopsi dan langsung akan dimakamkan.(cep)




Nelayan Mogok, Ini Tanggapan DKP Kabupaten Tangerang

Tempat Pelelangan Ikan di Kronjo.(shy)

Kabar6-Aksi mogok melaut para nelayan Pantai Utara (Pantura) di Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, ditanggapi “dingin” oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Tangerang.

Meski para nelayan mengeluhkan larangan penggunaan alat tangkap ikan jenis cantrang, pihak DKP Kabupaten Tangerang tetap memberlakukan aturan.

“Kami akan bantu dengan memberikan alat tangkap ikan yang diizinkan,” ungkap Kepala DKP Kabupaten Tangerang, Harry Wibowo menjelaskan, Minggu (5/2/2017).**Baca juga: Sehari, Bisa 10 Pemotor Jatuh di Jalan Raya Legok.

Harry mengatakan bantuan tersebut diberikan hanya kepada nelayan yang terdaftar dan memiliki kelompok nelayan.**Baca juga: Cantrang Dilarang, Nelayan Pantura Ogah Melaut.

“Hal itu sudah ada aturannya. Sementara untuk yang tidak terdaftar, kami kesulitan untuk memberikan bantuan,” tutupnya.(shy)




Cantrang Dilarang, Nelayan Pantura Ogah Melaut

Nelayan di Kecamatan Kronjo, Kab. Tangerang.(shy).

Kabar6-Puluhan nelayan Pantai Utara (Pantura), khususnya di Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang mogok melaut.

Hal tersebut dilakukan para nelayan lantaran adanya larangan penggunaan alat tangkap ikan jenis cantrang dan cuaca buruk.

Salah seorang nelayan, Rachmat mengatakan, buruknya cuaca serta sedikitnya tangkapan ikan membuat, para nelayan kesulitan dan memutuskan tidak melaut.

“Iya, kami (nelayan) sepakat untuk memutuskan mogok melaut. Kami kesulitan untuk menangkap ikan semenjak adanya aturan larangan memakai cantrang ditambah cuaca yang buruk minggu minggu ini,” ungkapnya, Minggu (5/2/2017).**Baca juga: Ditahan, Oknum TNI Berinisial AF Terancam Sanksi .

Rahmat pun meminta, pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang dapat membantu kesulitan yang dialami para nelayan.**Baca juga: Sehari, Bisa 10 Pemotor Jatuh di Jalan Raya Legok.

“Kita minta supaya pak Bupati Tangerang (Ahmed Zaki Iskandar) bisa membantu kami, nelayan yang kesulitan,” harapnya.(shy)




Sehari, Bisa 10 Pemotor Jatuh di Jalan Raya Legok

Ruas Jalan Raya Legok di Kabupaten Tangerang.(shy)

Kabar6-Bagi Anda yang acap beraktivitas melintasi Jalan Raya Legok, di Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, ada baiknya untuk lebih berhati-hati.

Pasalnya, kondisi di ruas jalan tersebut kini rusak parah. Bahkan, sejak hujan mengguyur beberapa hari terakhir, kerusakan di ruas jalan mulai memicu kecelakaan.

“Ya, sehari bisa ada 10 motor yang jatuh di jalan yang rusak itu. Soalnya, mereka pada ngerem mendadak saat ada lubang. Untungnya, sampai kini kecelakaan hanya mengakibatkan luka ringan bagi pengendara, ya paling lecet sedikit,” ungkap Sarmiah (40), salah seorang pemilik warung di pinggir Jalan Raya Legok, Minggu (5/2/2017).

Pantauan kabar6.com di lokasi, memang ada sejumlah titik kerusakan di sepanjang ruas jalan tersebut. Sedianya lubang jalan rata-rata memiliki diameter satu meter dengan kedalaman lima sentimeter.

Tak hanya lubang menganga, bongkahan batu besar juga banyak tercecer di ruas jalan tersebut. Salah seorang pengguna jalan, Yanto yang merupakan pedagang kerupuk keliling mengharapkan adanya perbaikan jalan.

“Mintanya sih cepat diperbaiki, soalnya bahaya juga bagi pengendara. Soalnya, banyak lubang-lubang sama bongkahan batu,” ujarnya.**Baca juga: Luar Biasa, Botol Saus ini Laku Rp133,5 juta.

Untuk diketahui, Jalan Raya Legok yang memiliki panjang 8,82 kilometer tersebut sebelumnya merupakan milik Pemerintah Provinsi Banten namun, kini ruas jalan raya tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten Tangerang.**Baca juga: Ditahan, Oknum TNI Berinisial AF Terancam Sanksi .

Nantinya, pada tahun 2017 mendatang, Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang pun, segera melakukan perbaikan dan pelebaran pada Jalan Raya Legok.(shy)




Ditahan, Oknum TNI Berinisial AF Terancam Sanksi

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Detasemen Rudal atau Denarhanud Rudal-003 Cikupa akan menindak tegas AF, oknum anggota TNI AD yang sebelumnya ditangkap polisi dan warga saat melakukan percobaan pencurian di minimarket kawasan Oleg, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (3/2/2017) dini hari lalu.

Demikian dikatakan Komandan Denarhanud-003 Cikupa, Mayor Rimba Anwar, saat dikonfirmasi kabar6.com melalui sambungan telepon selulernya, Minggu (5/2/2017).

“Saat ini AF sudah ditahan di satuan (Denarhanud 003 Cikupa), karena dia sudah melanggar peraturan kedisiplinan dengan keluar dari satuan lewat dari ketentuan maksimal jam 22.00 WIB. Terkait kasus percobaan pencurian, kami masih dalami dengan mencari bukti dan saksi,” ujar Mayor Rimba lagi.**Baca juga: Dandim 0506 Tangerang Bakal Tindak Tegas Oknum TNI Pelanggar Aturan.

Meski tidak memastikan secara rinci hukuman yang bisa menjerat AF, namun bila terbukti bersalah, maka penahanan bisa berujung pada pemecatan secara tidak terhormat.**Baca juga: Bobol Minimarket, Oknum TNI Ditangkap Massa.

“Ya, untuk saat ini AF akan menjalani hukuman di satuan terlebih dahulu. Kami akan dalami dulu kasusnya, nanti hasil sidangnya akan dilimpahkan ke POM secepatnya. Kami tidak pernah menutupi jika ada anggota kami yang bersalah, pasti akan kami limpahkan ke POM,” tegasnya. (agm/tia)




Megawati: Banten Jadi Provinsi Saat Saya Presiden

Megawati Soekarnoputi orasi di Lapangan Sunburst.(yud)

Kabar6-Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri mengenang saat dirinya menjabat sebagai Presiden ke lima Indonesia. Kala itu, dirinya merestui berdirinya Provinsi Banten.

“Saya Presiden Indonesia, saya yang membuat (merestui) Provinsi Banten ini,” kata Megawati saat menjadi jurkamnas Rano-Embay di Sunbrust, Tangsel, Sabtu (4/2/2017).

Putri dari Bung Karno ini pun menceritakan bahwa betapa heroiknya masyarakat Banten yang menginginkan daerahnya lepas dari penjajahan dengan peristiwa Pemberontakan Petani Banten tahun 1888.

“Sikap masyarakat Banten zaman penjajahan terdahulu, saat perjuangan kemerdekaan dulu, sangat terkenal dengan pemberontakan Petani Banten. Karena mereka ingin merdeka, tidak ingin di jajah, tidak ingin hasil padi nya di ambil penjajah,” terangnya.

Karena itu, Mega pun meminta kepada masyarakat Banten harus memilih gubernur nya dengan bijaksana yang tidak menjajah rakyat Banten dengan korupsinya.**Baca juga: Megawati PeDe Jagoannya Menangi Pilgub Banten.

“Maka pilihlah pemimpin yamg membawa kesejahteraan bagi masyarakat Banten,” tegasnya.**Baca juga: BPBD Tangsel Rancang Aplikasi Petabencana.

Berdasarkan pantauan dilokasi, Megawati nampak serius dan terharu saat musisi asal Bandung, Ahmad Maulana, menyanyikan lagu “Bung Karno Bapak Bangsa” yang mengisahkan perjuangan ayah nya memerdekakan Indonesia dari tangan penjajah.(tmn)




BPBD Tangsel Rancang Aplikasi Petabencana

Tanah longsor di Ciater, Kecamatan Serpong.(cep)

Kabar6-Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Chaerudin, mengaku akan meniru aplikasi petabencana.co milik BNPB untuk memantau situasi dan kondisi diwilayahnya ketika dilanda bencana.

Meski diakuinya, bencana di Tangsel tidak seperti yang terjadi di kota-kota lain, namun pemanfaatan aplikasi petabencana juga dibutuhkan untuk memudahkan banyak pihak.

“Sekarang semua serba online, upaya ini juga seiring dengan program Tangsel sebagai Smart City,” katanya, Sabtu (4/2/2017).

Manfaatnya, lanjut Chaerudin, akan terasa bukan saja bagi BPBD Kota Tangsel, sebagai garda terdepan penanggulangan bencana yang ada, tapi juga bagi kalangan seperti Dinas Kesehatan dalam pemberian logistik obat-obatan.

Bahkan, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, juga bisa melakukan upaya pencegahan potensi bencana longsor, banjir dan lain sebagainya lewat aplikasi tersebut.

Diakui Chaerudin, bila saat ini Kota Tangsel masih aman dari kebencanaan besar, yang kerap terjadi adalah longsor dan banjir. Meski demikian, debit ketinggian air hanya berlangsung selama satu hingga dua jam menggenangi perumahan warga.

“Tidak seperti di kota Tangerang atau kabupaten yang sampai berlarut-larut. Makanya dengan aplikasi untuk kepentingan mendapat informasi real time dan akurat, inikan bagian dari efisiensi juga. Kita targetkan 2017 ini sudah ada aplikasi peta bencananya,” ujarnya.**Baca juga: 31 Anjal dan Preman Terjaring Razia Satpol PP Kota Tangerang.

Meski Chaerudin belum mampu menjelaskan secara rinci terkait aplikasi petabencana dimaksud, namun pihaknya berjanji akan merampungkan aplikasi tersebut di tahun 2017 ini.**Baca juga: Megawati PeDe Jagoannya Menangi Pilgub Banten.

“Kontennya seperti apa, masih tahap pembahasan dan pengondokan lebih dalam juga oleh beberapa ahli. Ya ditargetkan tahun ini sudah bisa di Launching,” katanya.‎(yud)