1

Bikin Ngeri, Tubuh Pria Ini Terpotong-potong di Rel KA Rawa Buntu

Potongan tubuh yang tercecer di rel KA Rawa Buntu.(cep)

Kabar6-Tubuh seorang pria ditemukan tewas tertabrak kereta api di perlintasan Serpong RT 02/02, Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Saat ditemukan, kondisi mayat pria yang diketahui bernama Abdul Muis (46) itu cukup mengenaskan. Tubuhnya hancur dan terpotong beberapa bagian, setelah terseret kereta api.

“Tubuhnya hancur ditemukan Rabu (8/2/2017) malam. Masih dilakukan penyelidikan mengapa pria itu berada di perlintasan kereta api,” kata Kasubbag Humas Polres Tangsel, Komisaris Mansuri, Kamis (9/2/2017).**Baca juga: DPP PDI Perjuangan “Semprit” Hendri Zein.

Petugas selanjutnya mengumpulkan potongan tubuh korban dan mengevakuasinya ke RSUD Tangerang, guna dilakukan otopsi.**Baca juga: Kawal Pilkada Banten, Polrestro Tangerang Siagakan 1.096 Personel.

Mansuri menyebut, merujuk identitas korban tinggal di daerah Jatinegara Kaum, RT 03/03, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. “Pemeriksaan masih terus dilakukan,” ujarnya.(cep)




Hendri Zein Klaim Belum Tahu “Disemprit” DPP

Ketua DPC PDIP Kota Tangerang, Hendri Zein.(tia)

Kabar6-Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Tangerang, Hendri Zein mengaku belum menerima surat peringatan keras dari Dewan Perwakilan Pusat (DPP) PDI Perjuangan untuk dirinya.

“Ya, sampai saat ini saya belum menerima surat itu dan belum mengetahui juga adanya surat teguran dari DPP,” ujar Hendri saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (8/2/2017).**Baca juga: Hendri Zein: Isu PDI Perjuangan Komunis Sudah Keterlaluan.

Saat ditanya lebih lanjut perihal penyebab keluarnya surat tersebut, Hendri enggan mengomentari. “Saya enggak mau komentar tentang itu,” tegasnya.**Baca juga: DPP PDI Perjuangan “Semprit” Hendri Zein.

Diketahui, DPP PDI Perjuangan telah melayangkan surat peringatan keras dan terakhir kepada Hendri lantaran tidak melakukan koordinasi terlebih dahulu sebelum melakukan konferensi pers terkait isu komunisme di tubuh partai berlambang banteng tersebut pada Selasa (7/2/2017).(tia)




Panti Pijat dan Hiburan Malam Rentan Penyebaran HIV/AIDS

Kasi Pencegahan Penyakit Menular, Hendra Tarmizi.(shy)

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang mengkhawatirkan adanya peningkatan penyebarluasan dan penderita Human Immunodeficiency Virus infection and Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS).

Hal tersebut lantaran, sulitnya mengetahui ataupun mendeteksi keberadaan para WPS (Wanita Pekerja Seks) saat ini.

“Terhitung pada 2015 sampai April 2016, ada 60 kasus WPS yang terjangkit HIV. Angka itu sebelum adanya penertiban Lokalisasi Dadap, di Kecamatan Kosambi. Tapi, sejak ditertibkan, kita tidak memiliki data lagi terkait berapa peningkatan kasus HIV. Karena, WPS sudah tersebar dimana-mana atau tidak satu tempat lagi. Ini tentunya dikhawatirkan bila penyebaran virus HIV makin meluas,” ungkap Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Hendra Tarmizi kepada kabar6.com, Rabu (8/2/2017).

Hendra mengatakan, kurangnya koordinasi dari pihak RT/RW, Desa atau Kelurahan hingga Camat di Kabupaten Tangerang, menjadi faktor utama kekhawatiran tersebut.

“Kalau lokalisasi itu ditertibkan, memang betul sebagai tindakan menurunkan angka HIV. Tapi, Kabupaten Tangerang yang memiliki banyak panti pijat ataupun tempat hiburan malam, juga menjadi alasan masih adanya pekerja seks yang berkeliaran terutama yang mengidap HIV,” ujar Hendra lagi.

Menurutnya, salah satu faktor yang juga bisa menurunkan angka HIV bantuan dari perangkat masyarakat, dimana peran RT/RW, Desa ataupun Camat sangat dibutuhkan.**Baca juga: Rais Aam PBNU Instruksikan Kadernya Tidak Ikuti Aksi 112.

“Seperti, mendata masyarakat yang tinggal di kawasannya, memberlakukan kebijakan tamu wajib lapor 2×24 jam, yang sampai saat ini masih belum maksimal. Padahal, bisa saja pendatang baru mengidap HIV dan menyebarluaskan ke lingkungan baru lewat hubungan seks,” paparnya.**Baca juga: Ini Program Unggulan Dinkes Kota Tangerang Tahun 2017.

Sebelumnya, pihak Dinkes beserta Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Tangerang memetakan wilayah rawan penyebaran HIV dan menjadi incara para WPS. BEberapa wilayah dimaksud yakni, Kecamatan Tigaraksa, Kelapa Dua, Kosambi, Sukadiri dan Jayanti.(Shy)




DPP PDI Perjuangan “Semprit” Hendri Zein

DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang saat menggelar jumpa pers.(tia)

Kabar6-Dewan Perwakilan Pusat (DPP) PDI Perjuangan memberikan peringatan keras bagi Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Tangerang, Hendri Zein.

Peringatan itu diberikan lantaran Hendri dianggap telah menggelar konferensi pers (press conference) terkait isu komunisme di tubuh partai pada Selasa (7/2/2017), tanpa koordinasi dengan DPC PDI Perjuangan Provinsi Banten.

“Kami sudah memberikan surat peringatan kepada Hendri Zein. Karena dia tidak berkoordinasi terlebih dahulu. Sikap itu dapat merugikan kepentingan strategis partai dalam pemenangan pasangan Rano-Embay pada Pilkada Banten mendatang,” ujar Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto kepada kabar6.com, Rabu (8/2/2017).

Tak hanya itu, Hasto juga mengklaim jika Hendri juga kerap mangkir dalam panggilan rapat partai, terkait pemenangan pasangan calon Rano-Embay.**Baca juga: Hendri Zein: Isu PDI Perjuangan Komunis Sudah Keterlaluan.

“Ya, ini adalah peringatan keras dan terakhir. Kalau sampai Hendri mengulangi perbuatan melanggar kedisiplinan partai, maka kami tidak segan untuk memberhentikan Hendri dari jabatannya sebagai Ketua DPC Kota Tangerang,” pungkasnya.(tia)




Taruna STPI Curug Diberi Sosialisasi Pilgub Banten

Sosialisasi Pilgub Banten di STPI Curug.(shy)

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten menggelar sosialisasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Kabupaten Tangerang, Rabu (8/2/2017).

Anggota KPU Provinsi Banten Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Enan Nadi A mengatakan, sosialisasi dilakukan guna memberikan pengetahuan bagi para partisipan muda akan pelaksanaan Pilgub Banten.

“Di STPI ini tentu para pemilih kurang mengetahui akses bagaimana proses Pilkada Banten ini. Mengingat para pemilih jarang bersosialisasi dengan masyarakat ataupun mengikuti rangkaian pesta demokrasi. Maka dari itu, samgat perlu KPU Provinsi memberikan informasi tentang pelaksanaan pesta demokrasi,” ungkapnya.**Baca juga: Keluarga Endah Berharap Dana Asuransi Segera Cair.

Enan menambahkan, pada sosialisasi itu para taruna di STPI Curug juga diberi pengetahuan dan pencegahan tentang politik uang.**Baca juga: 493 Pengurus Ganas Anar Kecamatan Dilantik.

“Kendala yang mereka hadapi pun terkait persoalan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Mengingat, sekitar 40 persen taruna yang seharusnya punya hak pilih tidak bisa ikut karena belum punya e-KTP. Namun, kota akan bekerja sama agar, para partisipan muda ini bisa menggunakan hal pilihnya dengan memproses Surat Keterangan (SK) e-KTP,” ujarnya.(shy)




Maling Motor Disergap Polsek Legok

Maling motor disergap Polsek Legok.(cep)

Kabar-Mpn alias Blek, satu dari dua pencuri sepeda motor di depan Klinik Bidan Lasmiyati, Kampung Cakung, Desa Babat, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang ditangkap unit Reskrim Polsek Legok.

“Kedua pelaku melakukan aksinya pada Jumat 11 November 2016,” ungkap Kasubag Humas Polres Tangsel, Komisaris Mansuri, Rabu (8/1/2017).

Dijelaskan Mansuri, sedianya korban dari aksi pelaku, Budiawan Tangerang (30), warga Kampung Bojong Kamal, RT 03/02, Desa Bojong Kamal, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.

“Jadi awalnya korban datang ke praktek Bidan Lasmiyati, untu mengantar istrinya, Anih (27), yang hendak melahirkan. Sekitar tiga puluh menit kemudian, sepeda motor Yamaha MX B 3671 NRL milik korban sudah raib dari parkiran,” ujar Mansuri.

Hasil penyelidikan anggota Reskrim Polsek Legok, akhirnya satu dari dua pelaku pencurian dapat ditangkap pada Senin (6/2/2017) lalu. Sedangkan seorang pelaku lainnya berinisial Ynd (27), kini masih diburu petugas.**Baca juga: Dua Terdakwa Pembunuh “Karyawati Bercangkul” Divonis Mati

“Pelaku Blek sudah mengakui perbuatannya mencuri sepeda motor di Klinik Bidan Lasmiyati. Blek dibantu oleh kawannya, Ynd,” paparnya.**Baca juga: Jenazah “Putri Banten” Tiba di Rumah Duka.

Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa Suzuki Satria FU milik pelaku, kunci leter T dengan dua mata kuncinya.(yud/cep)




493 Pengurus Ganas Anar Kecamatan Dilantik

Pelantikan pengurus Ganas Anar.(shy)

Kabar6-Sebanyak 493 pengurus Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Anar) setiap Kecamatan di Kabupaten Tangerang dilantik.

Pelantikan tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar di Gedung Serba Guna Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Rabu (8/2/2017).

“Ya, beberapa waktu yang lalu pelantikan kita lakukan pelantikan untuk pengurus di Kabupaten Tangerang. Untuk saat ini, kita lantik pengurus Kecamatan. Diharapkan pengurus kecamatan ini bisa membantu kami menekan peredaran narkoba karena, saat ini narkoba sudah beragam jenis dan mengkhawatirkan,” ungkap Zaki.

Zaki juga mengatakan, pihaknya akan lebih mengintensifkan pembelajaran tentang keagamaan untuk para pelaku penyalahgunaan narkotika.**Baca juga: Awal 2017, Polresta Tangerang Ungkap 13 Kasus Narkoba.

“Kami juga akan menanamkan nilai keagamaan. Karena kalau dengan hukum saja tidak cukup jadi kita tanamkan betul nilai keagamaan,” tutupnya.(Shy)

**Baca juga: Jenazah “Putri Banten” Tiba di Rumah Duka.




Terdakwa Pembunuh Karyawati Bercangkul Bakal Banding

Dua terdakwa pembunuh karyawati bercangkul di PN Tangerang.(tia)

Kabar6-Dua terdakwa pemerkosa dan pembunuh Eno Farihah, karyawati cantik yang kemaluannya ditusuk gagang cangkul, akan melakukan upaya hukum banding atas putusan hukuman mati yang telah dijatuhkan Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Tangerang.

Demikian disampaikan Sunardi Muslim, Penasehat Hukum kedua terdakwa, Imam Harfiadi dan Rahmad Arifin, usai menjalani sidang di PN Tangerang, Rabu (8/2/2017).

“Ya, Imam Harfiadi dan Rahmad Arifin mengaku keberatan atas putusan hakim dengan pidana mati. Hakim meminta waktu tujuh hari untuk pertimbangan banding, kami akan kaji kembali berkas-berkas untuk banding tersebut,” ujarnya.**Baca juga: Dua Terdakwa Pembunuh “Karyawati Bercangkul” Divonis Mati.

Sementara itu, Imam Harfiadi dan Rahmat Arifin masih bersikeras tidak mengakui perbuatannya.**Baca juga: 119 Polisi Kawal Sidang Pembunuhan “Karyawati Bercangkul”.

“Demi Allah, kami tidak melakukan semua tuduhan yang diberikan kepada kami. Kami diperlakukan seperti anjing selama ini. Kami diancam dan dipaksa mengakui perbuatan kami,” ujarnya.(tia)




Dua Terdakwa Pembunuh “Karyawati Bercangkul” Divonis Mati

Terdakwa pembunuh Eno Fariha dalam persidangan.(tia)

Kabar6-Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, menjatuhkan vonis hukuman mati kepada dua terdakwa pemerkosa dan pembunuh Eno Farihah, karyawati cantik yang diperkosa dan dibunuh dengan cara kemaluannya ditusuk gagang cangkul, Rabu (8/2/2017).

Majelis Hakim M. Irfan Siregar yang memimpin jalannya persidangan menilai, bila vonis bagi kedua terdakwa, Imam Harfiadi dan Rahmad Arifin itu sudah sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Iqbal Hadjarati dan kawan-kawan.

“Ya, sudah sesuai dengan tuntutan semua, karena memang unsur kesengajaan dan pembunuhan berencana sudah terpenuhi seluruhnya,” ujar JPU Iqbal kepada awak media.**Baca juga: Jenazah “Putri Banten” Tiba di Rumah Duka.

Sementara, vonis hakim tersebut langsung disambut isak tangis Mahfudoh, ibunda almarhumah Eno Fariha, yang tak kuasa menahan duka.**Baca juga: Mahfudoh Harap Pembunuh “Karyawati Bercangkul” Dihukum Mati.

Sementara itu, Ayah Eno, Arif Fikri mengaku puas atas putusan yang telah dibacakan oleh Hakim. “Ya, saya sudah puas dengan putusan ini,” pungkasnya.(tia)




Awal 2017, Polresta Tangerang Ungkap 13 Kasus Narkoba

Pengukuhan Komite Kecamatan Ganas Anar MUI Kabupaten Tangerang.(shy)

Kabar6-Dalam kurun waktu satu bulan, di awal 2017, Polresta Tangerang mengungkap 13 kasus penyalahgunaan narkotika.

“Untuk di Januari ada 13 kasus, ditambah enam kasus berhasil diungkap di awal Februari ini. Barang bukti penyalahgunaan narkotika ini yakni 75 gram sabu-sabu dan tujuh kilogram ganja,” ungkap Kapolresta Tangerang, Kombes Asep Edi Suheri usai menghadiri pengukuhan Komite Kecamatan Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Anar) Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Tangerang, di Gedung Serba Guna (GSG) Kabupaten Tangerang, Rabu (8/1/2017).

Asep mengatakan, belasan kasus itu didominasi oleh usia produktif baik menjadi pengedar maupun pemakai.**Baca juga: Juni 2017, Gusuran Tol Serpong-Kunciran Diklaim Selesai.

“Rata-rata usia produktif, mereka semua ada yang karyawan swasta adapula yang pengangguran. Untuk pengungkapannya pun salah satunya, ada di wilayah Kecamatan Tigaraksa,” ungkapnya.**Baca juga: Jenazah “Putri Banten” Tiba di Rumah Duka.

Dalam hal tersebut pun, ia turut berharap, pelantikan pada Komite Ganas Anar Kabupaten Tangerang bisa bersinergitas dalam menekan bahkan, memberantas penyalahgunaan narkotika.**Baca juga: Polsek Cisauk Sergap Pengedar Sabu di Pamulang.

“Untuk Ganas Anar ini pun, kita meminta adanya sinergitas supaya bisa memberantas dan memutus peredaran narkotika di Kabupaten Tangerang,” tutupnya.(Shy)