Dirikan Bangunan, Warga Gusuran Cikuasa Pantai Ditegur Satpol PP

Satpol PP saat mnegur pmilik bangunan liar warga.(sus)

Kabar6-Dua pleton pasukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cilegon, selasa pagi mendatangi lokasi lahan eks gusuran bangunan di kawasan Lingkungan Cikuasa, Pantai Kramatraya, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Selasa (14/3/2017).

Kedatangan petugas ini untuk menghentikan aktivitas pembangunan kembali di lokasi lahan bekas gusuran yang sebelumnya telah ditertibkan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon.

Situasi sempat memanas saat warga menolak menghentikan aktivitas pembangunan. Warga menolak lantaran pembangunan sudah berjalan 50 persen menggunakan tembk bata dan atap rumbia. **Baca juga:Bagai Jurik yang Menakutkan, Video Kemal Raib.

Siti, salah seorang warga sekitar yang menjadi korban gusuran mengaku, rencananya warga sekitar akan menggunakannya untuk kegiatan tinggal dan usaha, sambil menunggu keputusan resmi atas upaya banding Pemkot Cilegon terhadap putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang dimenangkan warga.**Baca juga: Wow, Sampah di Pantai Mabak Capai 5 Ton.

“Ya lumayanlah mau buat tempat usaha biar bisa bertahan hidup. selama ini kami tinggal di gubuk. Kami cuma ingin ada penghasilan sambil nunggu keputusan. Pemerintah juga ngomong doang. Sampai sekarang mana ada ganti rugi. Giliran dibangun lagi malah ditegur,” keluh Siti.(sus)




Bagai Jurik yang Menakutkan, Video Kemal Raib

Kabar6- Heboh video Kemal Mustafa di Tangerang Selatan, berbuntut hilangnya video tersebut di laman Youtube.Tampaknya ada pihak yang lagi uring-uringan dan menganggap video tersebut lebih serem dari jurik, sehingga perlu digusur.

Di laman Kabar6, video tersebut hilang dan tak bisa diakses lagi sejak Selasa (14/3/2017) pagi. Dan menurut informasi, link video tersebut dirubah oleh peng upload atau seseorang yang disuruh, entah secara sukarela atau ada paksaan dari pihak tertentu. Dan kini sedang ditelusiri ke pihak yang bersangkutan.

Seusai peristiwa ini, team IT Kabar mencoba mengkonsultasikannya ke beberapa yang ahli bidang Cyber Media, apa sebenarnya yang terjadi dengan video yang kontennya tergolong’serem’ ini.

Konten dalam video itu menyebutkan soal mutasi pejabat di Tangsel yang sarat penyimpangan,inspektorat, pengangkatan PNS terpidana kasus narkoba menjadi pejabat dan masih banyak lagi.(z)

 




Pembahasan Ganti Rugi Lahan Runway III Deadlock

pertemuan membahas harga lahan runway Bandara Soetta.(shy)

Kabar6-Pertemuan yang dilakukan antara warga Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi dengan DPRD Kabupaten Tangerang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang serta, Angkasa Pura (AP) II di Ruang Gabungan DPRD Kabupaten Tangerang tak menemui titik temu, Selasa (14/3/2017).

Pertemuan terkait pembahasan harga ganti rugi lahan pelebaran Runway 3 Bandara Soekarno Hatta (Soetta) tersebut, sampai saat ini tidak menemui kesepakatan.

“Belum ada titik temu terkait kesepakatan harga, di sini kami hanya sebagai legislator yang membantu masyarakat untuk bertemu dengan Tim AP II dan memang belum ada kesepakatan atau hasil atas tuntutan warga karena, AP II sendiri belum berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tangerang dan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP),” ungkap Wakil DPRD Kabupaten Tangerang, Barhum.**Baca juga: Tenangkan Pendemo, Barhum Malah Disemprot Warga.

Akan hal tersebut, pihaknya akan melakukan pertemuan kembali dalam waktu 14 hari.**Baca juga:Dirut AP II Absen, Kapolres Disoraki Pendemo.

“Ada pertemuan kembali semoga kali ini bisa menemukan hasil kesepakatan,” tutupnya. (Shy)




Kasus Alfamart, Kok KIP Dijadikan Tergugat

Tim kuasa hukum KIP.(tia)

Kabar6-Sidang gugatan PT.Sumber Alfaria Trijaya, Tbk terhadap KIP dan konsumen sekaligus donaturnya, Mustolih Siradj kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Selasa (14/3/2017).

dalam sidang tersebut, Tim kuasa hukum Komisi Informasi Pusat (KIP) mengadirkan bukti dalam sidang pengadilan untuk membantah status Tergugat I yang disematkan oleh penggugatnya, PT.Sumber Alfaria Trijaya, Tbk.

“Ya, kami hadirkan bukti Peraturan MA Nomor 2/2011 tentang Prosedur Sengketa Informasi di Peradilan pada persidangan kali ini,” ujar kuasa hukum KIP, Fathul Ulum usai mengikuti persidangan.

Dalam peraturan tersebut disebutkan dalam putusan KIP, para pihak yang seharusnya dilibatkan keberatan atas putusan KIP adalah pemohon informasi, yaitu Mustolih Siradj dan termohon informasi, yaitu retail Alfamart.

“Seharusnya KIP tidak dijadikan pihak dalam sengketa ini. Kami menilai bahwa penggugat (Alfamart, red) telah salah menempatkan KIP sebagai tergugat,” jelasnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga memiliki bukti lain, yaitu terkait putusan MA pada tingkat kasasi yang menetapkan bahwa KIP tidak bisa dijadikan pihak di dalam hasil putusan sengketa informasi.**Baca juga:Tenangkan Pendemo, Barhum Malah Disemprot Warga.

“Kami masih dalam proses upaya hukum. Kita lihat nanti hasil keputusan PN Tangerang. Ketika PN telah memutuskan bahwa Alfamart harus membuka informasi publik, maka tidak ada alasan hukum lagi untuk tidak menyampaikan informasi kepada masyarakat,” tutupnya.**Baca juga:Dirut AP II Absen, Kapolres Disorki Pendemo.

Untuk diketahui, sidang tersebut merupakan sidang ketiga gugatan retail Alfamart terhadap putusan KIP dan konsumen sekaligus donaturnya, Mustolih Siradj dengan agenda penyerahan barang bukti dari pihak tergugat dan penggugat.(tia)




Dirut AP II Absen, Kapolres Disoraki Pendemo

Kapolres Saat mnemui pendemo.(tia)

Kabar6-Kapolrestro Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan bersama Kapolres Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), AKBP Ulung Sampurna Jaya dan perwakilan PT Angkasa Pusa (AP) II menemui ratusan massa Aliansi Masyarakat Rawarengas (AMR) yang berunjuk rasa di Jalan M1 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (14/3/2017).

“Kami sudah melakukan mediasi dengan pihak PT AP II terkait tuntutan warga yang ingin menemui Direktur Utama PT AP II,” ujar Harry.

Namun, kata Harry, direktur yang bersangkutan saat ini sedang menjalani dinas luar negeri sehingga tidak bisa menemui perwakilan AMR.  Mendengar pernyataan tersebut sontak ratusan masa menyorakinya. “Kapolres bohong….!!,” teriak masa AMR.

“Harap tenang, direktur yang bersangkutan berjanji akan menemui warga pada Senin (20/3/2017) mendatang. Jadi tolong persiapkan apa saja yang ingin disampaikan pekan depan,” jelas Harry.

Harry juga menegaskan jajarannya akan mengawal masa AMR masuk ke dalam Bandara Soetta pekan depan.**Baca juga:Kapolrestro: Masa AMR Jangan Terprovokasi Oknum.

“Polisi bukan lawan kalian, kami akan bantu kawal kalian sampai ke dalam. Syaratnya, jangan mudah terprovokasi oleh oknum yang mungkin ada di sekitar kalian. Silakan sampaikan aspirasi dengan tertib dan kembali ke rumah masing-masing dengan tertib. Kita bertemu kembali pekan depan,” pungkasnya.**Baca juga: Tenangkan Pendemo, Barhum Malah Disemprot Warga.

Untuk diketahui, ratusan masa AMR melakukan aksi longmarch dari Desa Rawarengas menuju Jalan M1 Bandara Soetta ingin bertemu dengan Direktur Utama PT AP II untuk menyelesaikan sengketa pembebasan lahan Runway 3 Bandara Soetta.(tia)




Tenangkan Pendemo, Barhum Malah Disemprot Warga

Barhum saat menemui [endemo.(Shy)

Kabar6-Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Barhum diminta turun dari podium oleh warga Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Massa berunjuk rasa di kantor DPRD terkait penolakan harga murah pada perluasan Runway 3 Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

Warga pendemo kesal hingga meminta Barhum turun dari podium saat menemui warga pengunjuk rasa, setelah Barhum menyebutkan bahwa warga “diojok-ojok” dalam pertemuan antara masyarakat, pihak Angkasa Pura (AP) II, DPRD Kabupaten Tangerang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.

“Turun saja, orang kami disini tidak diojok-ojok. Aksi kami ini murni tuntutan meminta anggota DPRD membantu kami. Bukan aksi yang dibilang diojok ojok,” ungkap Murhadi salah seorang warga Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Selasa (14/3/2017).

Diketahui, pada aksi tersebut merupakan tuntutan lantaran, tidak adanya kesepakatan harga ganti rugi lahan antara masyarakat dan pihak Angkasa Pura II.**Baca juga:Kapolrestro: Masa AMR Jangan Terprovokasi Oknum.

Dalam hal tersebut, pihak Angkasa Pura II menetapkan harga sekitar Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta dan hal tersebut dianggap tidak sesuai dengan tanah dan bangunan yang ada. Sedangkan, masyarakat meminta harga ganti rugi sebesar Rp2 juta sampai Rp3 juta. **Baca juga:Blokir Akses M1, Begini Tuntutan Warga Rawa Rengas.

Diketahui, pada perluasan tersebut, Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang terkena gusuran dengan total keseluruhan tanah 69 hektare dengan 1.800 bidang tanah yang dimiliki ratusan penduduk yang ada pada Desa tersebut.(Shy)




Kapolrestro: Masa AMR Jangan Terprovokasi Oknum

Kapolres saat meredam aksi demo warga.(tia)

Kabar6-Kapolrestro Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan bersama Kapolres Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), AKBP Ulung Sampurna Jaya dan perwakilan PT. Angkasa Pusa II menemui ratusan masa Aliansi Masyarakat Rawarengas (AMR) yang berorasi di Jalan M1 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (14/3/2017).

“Kami sudah melakukan mediasi dengan pihak PT. Angkasa Pura II terkait tuntutan warga yang ingin menemui Direktur Utama PT. Angkasa Pura II,” ujar Harry.

Namun, kata Harry, direktur yang bersangkutan saat ini sedang menjalani dinas luar negeri sehingga tidak bisa menemui perwakilan AMR.

Mendengar pernyataan tersebut sontak ratusan masa menyorakinya. “Kapolres bohong….!!,” teriak masa AMR.

“Harap tenang, direktur yang bersangkutan berjanji akan menemui warga pada Senin (20/3/2017) mendatang. Jadi tolong persiapkan apa saja yang ingin disampaikan pekan depan,” jelas Harry.

Harry juga menegaskan jajarannya akan mengawal masa AMR masuk ke dalam Bandara Soekarno-Hatta pekan depan.**Bagi juga:Warga Rawa Burung Ancam Blokir Akses Bandara Soetta.

“Polisi bukan lawan kalian, kami akan bantu kawal kalian sampai ke dalam. Syaratnya, jangan mudah terprovokasi oleh oknum yang mungkin ada di sekitar kalian. Silakan sampaikan aspirasi dengan tertib dan kembali ke rumah masing-masing dengan tertib. Kita bertemu kembali pekan depan,” pungkasnya.**Baca juga: Blokir Akses M1, Begini Tuntutan Warga Rawa Rengas

Untuk diketahui, ratusan masa AMR melakukan aksi longmarch dari Desa Rawarengas menuju Jalan M1 Bandara Soekarno-Hatta ingin bertemu dengan Direktur Utama PT. Angkasa Pura II untuk menyelesaikan sengketa pembebasan lahan runway 3 Bandara Sotta.(tia)




Blokir Akses M1, Begini Tuntutan Warga Rawa Rengas

Demo warga.(tia)

Kabar6-Ratusan warga Rawa Rengas, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang memblokir jalur akses M1 menuju Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

Aksi tersebut dipicu penolakan warga atas ganti rugi lahan pembebasan Runway III Bandara Soetta yang dinilai terlalu murah.

“Lahan hanya dihargai Rp1 juta per meter. Kami menolaknya. Karena terlau murah,” ungkap Jigo menjelaskan saat unjuk rasa, Selasa (14/3/2017).

Manager Humas PT Angkasa Pura (AP) II Prasetiyo Dewantoro mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Direktur Utama (Dirut) AP II untuk menyelesaikan persoalan tersebut.**Baca juga: Warga Kesal, Ganti Rugi Lahan Runway 3 Terlalu Murah.

“Adanya aksi ini karena warga tidak puas dengan harga yang diberikan tim apresal,” paparnya.**BAca juga:716,8867 Gram Sabu Diblender di Polres Tangsel.

Untuk menghindari aksi warga meluas, pihak Polrestro Tangerang dan Polres Bandara Soetta melakukan penjagaan ketat dan mengawal aksi warga.(rani)




Warga Rawa Burung Ancam Blokir Akses Bandara Soetta

Dedmko warga memprotes harga lahan runway 3 Bandara Soetta.(ist)

Kabar6-Ratusan masyarakat di Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang mengancam akan memblokir jalur menuju Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.

Anczaman itru bakal benar-benar dilakukan warga apabila harga ganti rugi lahan atas perluasan Runway 3 Bandara Soetta tak juga membuahkan kesepakatan.

“Kita akan melakukan pemblokiran pada akses menuju Bandara Soetta. Apabila, tim apresial masih memberikan harga murah pada proses ganti rugi lahan kami (masyarakat),” ujar salah seorang koordinator aksi, Kordin saat menggelar aksi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, Selasa (14/3/2017).

Tak hanya itu, masyarakat juga menuding adanya kebohongan dari Tim Apresial Angkasa Pura (AP) II yakni, Ketua KJPP Doli D Siregar terkait penetapan harga. Pihaknya pun minta, agar pihak AP II melakukan pergantian Ketua KJPP.**BAca juga:Warga Kesal, Ganti Rugi Lahan Runway 3 Terlalu Murah.

“Kami bukannya tidak setuju adanya perluasan Runway 3 Bandara Soetta. Tapi, kalau harga yang diberikan pada kami sangat kecil terkait ganti rugi, kami juga tidak mau dan menolak. Kami juga meminta AP ganti Ketua KJPP si Doli,” ungkapnya.**Baca juga:Demo Potes Harga Lahan Runway 3 di DPRD Tangerang Ricuh.

Untuk diketahui, saat ini pun pihak DPRD Kabupaten Tangerang tengah melakukan pertemuan di Ruang Rapat Gabungan, DPRD Kabupaten Tangerang dengan pihak AP II, Pemerintah Daerah dan perwakilan masyarakat. (Shy)

**baca juga:“Dajjal” Perebut Senjata Polisi Di Pamulang Ternyata Orang Gila.




Warga Kesal, Ganti Rugi Lahan Runway 3 Terlalu Murah

Kapolresta Tangerang kombes Asep Edi saat mengamankan aksi demo warga.(shy)

Kabar6-Ratusan warga di Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang menuntut harga yang sesuai terkait ganti rugi lahan pada perluasan Runway 3 Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.

“Harga yang diajukan tim Apresial tidak sesuai. Harga tanah berserta bangunan hanya Rp500 ribu sampai Rp1,5 juta saja. Itu sangat kecil sekali,” ujar Sanusi salah seorang warga, Selasa (14/3/2017).

Ia meminta Tim Apresial Angkasa Pura (AP) II dapat menaikan harga ganti rugi yang sesuai dengan tanah dan bangunan.**Baca juga: Warga Rawa Burung Sambangi Gedung DPRD

“Setidaknya harus sesuai sekitar Rp2 juta sampai Rp3 juta,” ujarnya.**Baca juga:Demo Potes Harga Lahan Runway 3 di DPRD Tangerang Ricuh.

Diketahui, pada perluasan tersebut, Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang terkena gusuran dengan total keseluruhan tanah 69 hektare dengan 1.800 bidang tanah yang dimiliki ratusan penduduk yang ada pada Desa tersebut.(shy)

**Baca juga:“Dajjal” Perebut Senjata Polisi Di Pamulang Ternyata Orang Gila.