1

Pengrajin Barongsai di Tangerang Kebanjiran Pesanan

Perajin barongsai di Kota Tangerang.(tia)

Kabar6-Perajin barongsai Jelang perayaan Tahun Baru Imlek, pesanan Barongsai di Kota Tangerang meningkat.

Kim Chuan (63), pengrajin barongsai di Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang kebanjiran pesanan.

Biasanya, ia hanya mampu menjual satu buah barongsai dalam sebulan. Namun, menjelang Imlek seperti sekarang, ia bisa menjual hingga 30 buah barongsai per bulan.

“Ya, jelang Imlek memang pesanan sangat banyak. Bahkan kemarin juga kami baru saja mengirim delapan buah barongsai ke daerah Bali,” ungkap Kim Chuan kepada kabar6.com, Kamis (19/1/2017).

Untuk membuat satu buah barongsai, ia membutuhkan waktu satu minggu. Dalam pengerjaannya pun, ia dibantu oleh keponakannya, Dodi (23) yang bertugas sebagai pelukis detail barongsai.

Satu buah barongsai dengan ekor sepanjang dua meter yang muat untuk dua orang dibanderol dengan harga Rp3 juta hingga Rp5 juta. Tergantung model dan warna.**Baca juga: Ini Makna Kue Keranjang di Rumah Ko Goang Lie.

Kim Chuan mengaku kewalahan untuk melayani pesanan barongsai yang sangat tinggi. Lantaran dalam pengerjaannya, dirinya hanya ditemani oleh satu orang rekannya.**Baca juga: Jelang Imlek, Pesanan Kue Keranjang Naik 600 Persen.

“Makanya, kami membatasi pesanan tidak berani ambil banyak. Khawatir mengecewakan pembeli. Bagi kami, kualitas barongsai menjadi yang utama,” tutupnya.(tia)




109 Penyandang Disabilitas di Tangerang Belum Tertangani

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Ternyata, masih ada 109 penyandang disabilitas di Kabupaten Tangerang, yang belum mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, melalui Dinas Sosial (Dinsos) setempat.

Hal tersebut diakui, Kepala Seksi Kesejahteraan Anak dan Lansia pada Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, Lili Amalia, Jumat (20/1/2017).

“Ya, data terakhir memang masih ada 109 lagi penyandang disabilitas yang belum teratasi. Itu karena keterbatasan biaya bantuan yang ada di Dinsos Kabupaten Tangerang maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten,” terangnya.

Lili menjelaskan, para penyandang disabilitas yang belum terbantu itu, sedianya tersebar hampir merata di setiap kecamatan.

“Kalau lokasinya hampir semua ada, tapi kalau dominan (paling banyak) itu wilayah Utara Kabupaten Tangerang,” ujarnya.

Kendati demikian, ratusan penyandang disabilitas yang belum mendapatkan bantuan, diyakini pihak Dinsos akan segera mendapatkan bantuan di tahun 2017.

“Tahun ini, kita ajukan bantuan kepada ratusan penyandang disabilitas yang belum mendapatkan bantuan,” tutup Lili.

Diketahui sebelumnya, Dinsos Kabupaten Tangerang telah memberikan bantuan kepada 197 penyandang disabilitas (berkebutuhan khusus) sepanjang 2016.**Baca juga: 197 Penyandang Disabilitas di Tangerang Dapat Bantuan

Ya, bantuan yang diberikan bagi penyandang disabilitas tersebut berupa kursi roda, keterampilan serta bantuan dana sosial.(shy)




Sidak, Kepala Dishub Tegur Petugas KIR Batuceper

Kadishub Kota Tangerang, Syaiful Rohman (paling kanan).(ist)

Kabar6-Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang, Syaiful Rahman melakukan inpeksi mendadak (Sidak) di Kantor Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pengujian Kendaraan (KIR) Batuceper, Kota Tangerang.

Dalam sidak tersebut, Syaiful mendapati loket pembayaran KIR Batu Ceper yang belum buka, meski sedianya saat itu jam pelayanan seharusnya sudah dimulai.

Mirisnya, seorang petugas di Kantor UPT KIR sempat menanyai identitas Syaiful, sebagai Kepala Dishub Kota Tangerang. Alhasil, Syaiful pun sempat menegur petugas tersebut.

“Saya ingin ada pembenahan pelayanan di Kantor KIR,” tegas Syaiful, Jumat (21/1/2017).

Menurut Syaiful, terjun ke lapangan kiranya akan membawa efek positif, baik bagi dirinya sebagai Kepala Dinas, maupun bagi pegawai guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.**Baca juga: Diduga Anggota Polda Banten Tertangkap BNN Saat Pesta Sabu.

“Dengan terjun langsung ke lapangan, kita bisa mengetahui langsung kekurangan yang ada dalam pelayanan,” ujarnya.**Baca juga: Lantik Sekda Definitif, Ini Pesan Airin ke Muhamad.

Sedianya, tahun ini di Kantor UPT Tangsel akan dibangun sistem jaringan, guna meminimalisir praktik percaloan, yang dapat merugikan masyarakat.(bad)




Lantik Sekda Definitif, Ini Pesan Airin ke Muhamad

Muhamad dilantik menjadi Sekda Tangsel.(yud)

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany secara resmi melantik Muhamad sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) definitif.

Ya, Muhamd sedianya berhasil lolos dalam bursa seleksi dengan menyusuhkan enam orang pejabat pesaingnya.

Pelantikan Muhamad sebagai orang nomor satu di Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Tangsel, didasari oleh surat keputusan Nomor: 133/Kep.51-Huk/2017 tertanggal 19 Januari 2017.

“Jabatan Sekda merupakan karir tertinggi di lingkup pemerintahan sebagai pimpinan tinggi pratama,” kata Airin di Aula Gedung Balaikota Tangsel, Jum’at (20/1/2017).

Ia berpesan, salah satu tantangan yang harus dihadapi Muhamad adalah membangun sebuah organisasi yang solid. Yaitu mulai dari pejabat tertinggi hingga bawahannya punya kesamaan visi, keseragaman langkah dan kesatuan tindakan.

Birokrasi yang solid menjadi parameter kunci efektif, efisien pelaksanaan tugas dan pekerjaan. Airin bilang, tidak ada pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan baik bila komponen didalamnya tak solid.

“Sebuah birokrasi yang solid, kuat dan tangguh, adalah prasyarat utama untuk melaksanakan apa yang sudah tertuang dalam visi dan misi,” bilangnya.**Baca juga: Wika Bakal Garap Tol Serang-Panimbang.

Airin menyadari bahwa birokrasi sekarang, terutama dari sisi jumlah, belum mencapai kondisi ideal. Kondisi ini dapat ditutupi dengan adanya personel-personel di dalam birokrasi yang mampu untuk berinovasi.**Baca juga: Diduga Anggota Polda Banten Tertangkap BNN Saat Pesta Sabu.

“Mari kita semua berupaya untuk menjadikan inovasi bagian dari budaya kerja kita”. harap airin.(yud)




Amankan Pilgub, Polda Banten Siagakan 5.000 Personel

Kapolda Banten, Brigjen Listyo Sigit Prabowo.(ist)

Kabar6-Kepolisian Daerah (Polda) Banten menyatakan siap mengamankan pelaksanaan penungutan suara Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten, yang akan dihelat 15 Februari 2017 mendatang.

Tak tanggung-tanggung, kepolisian bakal menyiagakan 5.000 personelnya yang disebar di sejumlah titik rawan gangguan kamtibmas.

Dari 5.000 personel yang akan diturunkan, sebanyak 3.000 personle diantaranya merupakan pasukan khusus dan 2.000 personel adalah pasukan bayangan. Jumlah tersebut belum termasuk personel BKO.

“Kami siap untuk melakukan pengamanan Pilgub 2017 di Banten. Pengamanan ini kami fokuskan guna menciptakan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat di Banten,” ujar Kapolda Banten, Brigjen Listyo Sigit Prabowo, Jumat (20/1/2017).**Baca juga: Warga Kabupaten Tangerang Ingin Dibawah Satu Polda.

Saat ini, Polda Banten juga tengah gencar melakukan pendekatan kepada masyarakat, mengingat akhir-akhir ini dinamika politik sedang memanas terkait intoleransi.**Baca juga: Polda Banten Siagakan 1.000 Personel Amankan Imlek.

“Kami terus berkoordinasi dengan TNI, guna melakukan pendekatan ulama dan masyarakat, demi menjaga keutuhan NKRI di tengah kondisi yang sedang memanas di Tanah Air,” ujarnya.(agm/shy)




PT Olagafood di Tangerang Terbakar

PT Olagafood yang terbakar.(agm)

Kabar6-PT Olagafood di Jalan Industri Raya II Blok H No 14 Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, ludes terbakar, Kamis (19/1/2017).

Sedianya, lidah api pertama kali diketahui oleh Edi Irawan, satpam pabrik yang sedang melakukan patroli di area pabrik.

“Saat ia memasuki area gudang karton di lantai dua, terlihat beberapa karyawan mencoba memadamkan asap yang muncul. Namun, justru menimbulkan percikan api yang semakin membesar. Seluruh karyawan pun menyelamatkan diri keluar dari area pabrik yang mulai terbakar,” ujar Kanit Bimas Polsek Jatiuwung, Iptu Fahyani.

Amuk si jago merah berhasil dipadamkan, tak lama setelah enam unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dilengkapi 70 personel dari Badan Penanggulangan Bendaca Daerah (BPBD) Kota Tangerang, tiba di lokasi kebakaran.**Baca juga: Polda Banten Siagakan 1.000 Personel Amankan Imlek.

PT Olagafood yang terbakar.(agm)

“Sekitar 20 menit pemadam tiba, dan langsung berjibaku memadamkan api. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Kerugian materi akibat kebakaran masih belum bisa ditaksir,” jelas Fahyani.**Baca juga: Lagi, Imigrasi Bandara Soetta Tolak Kedatangan Empat Wanita Maroko.

Dugaan sementara penyebab kebakaran lantaran adanya arus pendek listrik. Sementara, kasus ini masih ditangani oleh Polsek Jatiuwung guna penyelidikan lebih lanjut. (tia/agm)




Lagi, Imigrasi Bandara Soetta Tolak Kedatangan Empat Wanita Maroko

Empat wanita Maroko yang ditolak masuk ke Indonesia.(agm)

Kabar6-Petugas Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), menolak kedatangan empat wanita Warga Negara (WN) Maroko ke Indonesia.

Keempat wanita tersebut masing-masing berinisial LN (27), CM (20), SM (21), dan SG (30), diduga terlibat prostitusi internasional.

“Keempat wanita itu tiba di Bandara Soetta pada Rabu (18/1/2016) pukul 23.50 WIB‎ kemarin, menggunakan pesawat Saudi Airline SV 818,” ungkap Kepala Bagian Humas dan Umum Dirjen Imigrasi Bandara Soetta, Agung Sampurno, Kamis (19/1/2017).

Keempatnya, lanjut Agung, tidak bisa menunjukan tempat tinggal selama tinggal di Indonesia kepada petugas Imigrasi.

“Kepada petugas, mereka mengaku sebagai turis, tapi ketika petugas bertanya dimana tempat tinggalnya, keempatnya tidak bisa menunjukkan. Selain itu, keempatnya dikhawatirkan merupakan jaringan prostitusi,” kata Agung.

Selanjutnya, pihak Imigrasi berencana mengembalikan keempat wanita itu ke embarkasi pertama pada malam ini.

“Kami akan kembalikan ke embarkasi awalnya dengan menggunakan pesawat Saudi Ailrline SV 817 pukul 20.20WIB malam ini, dengan tujuan Jedah, Arab Saudi,” tutup Agung.

Empat hari lalu, pihak Imigrasi Bandara Soetta juga menolak kedatangan seorang wanita asal Maroko berinisial NR.**Baca juga: Ini Alasan Kabupaten Tangerang Harus Satu Polda.

Sedianya, NR yang tercatat bekerja sebagai public relation itu tiba di Bandara Soetta dari Abu Dhabi menumpang pesawat Etihad Nomor Penerbangan 474 pada Minggu (15/1/2017) sekitar pukul 15.30 WIB.**Baca juga: Warga Kabupaten Tangerang Ingin Dibawah Satu Polda.

Penolakan itu karena NR juga tidak dapat memberikan keterangan yang jelas ihwal tujuannya datang ke Indonesia. Petugas imigrasi mengembalikan NR ke embarkasi awal Abu Dhabi Etihad 478 pada Minggu pukul 17.40 WIB.(agm)




Telepon Genggam Tajudin Diduga Hilang di Polres Tangsel

Tajudin saat bebas dari Rutan Klas 1 Tangerang.(yud)

Kabar6-Salahsatu barang berupa telepon genggam milik penjual cobek, Tajudin (41), diduga hilang di Markas Polres (Mapolres) Tangerang Selatan (Tangsel).

Dugaan itu mencuat ketika Tajudin dan tim kuasa hukumnya dari LBH Keadilan menyambangi Mapolres Tangerang Selatan, Kamis (19/1/2017).

“Barang saya seperti STNK, dua buah SIM, KTP serta dompet itu ada. Hanya handphone merk cross saja yang belum ada,” ujar Tajudin usai keluar dadi ruang Sat Reskrim Tangsel.

Dari penyampaian pihak kepolisian, kata Tajudin, barang yang belum ditemukan itu sedianya akan di cari kembali.

“Bisa jadi ada kelalaian dari penyimpanan barang bukti dimaksud. Tapi, jika tidak ketemu, katanya akan diganti oleh pihak kepolisian,” ungkapnya.**Baca juga: Kasus Penjual Cobek, Kejari Kabupaten Tangerang Bakal Ajukan Kasasi.

Selanjutnya, dari Mapolres Tangsel, Tajudin ingin menengok rumah kontrakannya yang dulu ditempati. “Saya ingin ke kontrakan yang dulu saya tempati. Mau ketemu teman-teman. Saya kangen juga,” ucapnya.**Baca juga: Penjual Cobek Berencana Gugat Polres Tangsel.

Diketahui, Tajudin sempat dipenjara selama sembilan bulan, atas dituduh mengeksploitasi anak, yaitu Cepi (14) dan Dendi, yang sedianya ikut membantunya menjual cobek di sekitar Jalan Raya Perum Graha Bintaro, Kota Tangsel.**Baca juga: Polres Tangsel Siap Terima Gugatan Tajudin.

Ya, Tajudin terbebas dari pengapnya jeruji besi Rutan Klas 1 Tangerang, setelah majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, memutuskan bila penjual cobek tersebut tidak bersalah.(cep)




Polsek Cisoka Limpahkan Kasus Warga Keracunan ke Polresta Tangerang

Petugas menyelidiki kasus warga keracunan nasi uduk.(agm)

Kabar6-Aparat Polsek Cisoka masih terus menyelidiki penyebab puluhan warga Kampung Cigeureung RT 12/1 Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, mengalami keracunan, Kamis (19/1/2017).

Saat ini, polisi mengamankan aneka makanan dari warung nasi uduk Narsiah (45), yang diduga menjadi penyebab warga mengalami keracunan.

“Ada enam jenis makanan pelengkap nasi uduk di warung itu, termasuk nasi uduk dan bahan yang belum diolah. Semua kami amankan untuk dilakukan uji laboratorium,” kata Kanit Reskrim Polsek Cisoka, Ipda Dedi Ruswandi.

Kendati demikian, Ipda Dedi mengaku, saat ini penanganan kasus keracunan tersebut dilimpahkan ke Polres Kota (Polresta) Tangerang.**Baca juga: 56 Warga Keracunan, Polisi Periksa Pedagang Nasi Uduk di Jayanti.

“Perintah pimpinan, kasusnya dilimpahkan ke Polres, supaya penanganan lebih efektif. Kami di sini bertugas back-up‎ (bantuan,red),” ujarnya.**Baca juga: 56 Warga Jayanti Keracunan Usai Santap Nasi Uduk.

Adapun keenam jenis makanan yang diamankan tersebut antara lain adalah, beras yang telah menjadi nasi uduk, telur semur pedas, semur jengkol, sambal cabai, ketan putih, hingga gorengan bala-bala.(agm)




56 Warga Keracunan, Polisi Periksa Pedagang Nasi Uduk di Jayanti

Polisi saat mengambil sempel nasi uduk.(agm)

Kabar6-Pihak penyidik Polsek Cisoka bakal memeriksa Narsiah (45), penjual nasi uduk yang diduga mengakibatkan puluhan warga di Kampung Cigeureung, RT 12/1, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, mengalami keracunan.

“Penjual nasi uduk sedang kami mintai keterangan,” ungkap Kapolsek Cisoka, AKP Sri Raharja, Kamis (19/1/2017).

Tak hanya itu, Kapolsek juga mengatakan, bila pihaknya juga akan membawa makanan sisa konsumsi yang diduga mengandung racun ke laboratorium.

“Barang bukti semua kita uji laboratorium, termasuk perlengkapan yang digunakan memasak serta‎ nasi uduk yang masih tersisa usai dimakan korban,” tegas Sri.**Baca juga: Warga Kabupaten Tangerang Ingin Dibawah Satu Polda.

Ditanya kemungkinan adanya sabotase yang dilakukan orang lain guna mencelakai Narsiah, Kapolsek mengaku masih mendalami keterangan saksi-saksi.**Baca juga: Warganya Keracunan, Begini Kata Sekdis Pabuaran.

“Sebelum kejadian ini, ada informasi bila mantan suami Narsiah mengajak rujuk, namun ditolak. Tapi, semua kemungkinan semua masih kami dalami,” tutup Sri.**Baca juga: 56 Warga Jayanti Keracunan Usai Santap Nasi Uduk.Diketahui, sebanyak 56 warga Kampung Cigeureung, RT 12/1, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, mengalami gejala mual-mual dan muntah-muntah usai mengonsumsi nasi uduk yang dijual Narsiah.(agm)

**Baca juga: Ngeri, Casriah Tewas Dicekik Handuk dan Dibekap Bantal.